CBR M. OPERASIONAL Yusda MNJMN B

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK REVIEW

MANAJEMEN OPERASIONAL
Dosen Pengampu : APRINAWATI, S.E., M.M

DISUSUN OLEH :

YUSDA TASLILA HARAHAP

7181210021

MANAJEMEN B 2018

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan

rahmat dan hidayah-NYA penyusun dapat menyelesaikan Critikal Book Review dengan

tujuan untuk memenuhi tugas Manajemen Operasional “

Review jurnal inidisusun untuk mengetahui  perbedaan antara penulisan dan

penyusunan dua buah  buku yang disusun oleh penulis yang berbeda namun memiliki konsep

yang sama yaitu untuk menjelaskan bagaimana manajemen operasional.

Penyusun menyadari bahwa Critikal Book Review ini belum sempurna. Karena dalam

banyak hal masih merupakan himpunan dari sumber buku yang dipergunakan. Untuk itu

penyusun dengan senang hati menerima kritik dari pembaca demi perbaikan.

Akhirnya penyusun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihakyang telah

membantu dalam menyusun Critikal Book Review  ini.


DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................................ii

Daftar Isi.......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1

1.3 Tujuan.....................................................................................................................1

BAB II IDENTITAS BUKU........................................................................................2

BAB III RINGKASAN ISI BUKU .............................................................................3

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................................16

BAB V PENUTUP........................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Critical book adalah hasil kritik/bandingan tentang suatu topic materi yang pada
umumnya menjadi Tugas Mahasiswa di perkuliahan dan dikritik terhadap buku yang
berbeda. Penulisan Critical Book ini pada dasarnya adalah untuk membandingkan satu buku
dengan buku yang lain, pada makalah ini buku yang dibandingkan ialah 2 buku, dimana buku
pertama yaitu buku dengan judul “Manajemen Operasi” Karya Dr. H. A. Rusdiana, M.M,
dan buku kedua merupakan buku dengan judul “Manajemen Operasional” karya La
Hatani,SE., M.M.
Setiap buku yang dibuat oleh penulis tertentu pastilah mempunyai kekurangan dan
kelebihan masing-masing. Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan
resensi terhadap buku itu dengan perbandingan terhadap buku lainnya. Suatu buku dengan
kelebihan yang lebih dominan dibandingkan dengan kekurangannya mengartikan bahwa
buku tersebut sudah layak untuk dipakai dan dijadikan sumber referensi bagi khalayak ramai.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana isi dan pemahaman buku antara Buku “Manajemen Operasi” karya Dr. A.
Rusdiana, M.M , dengan buku “Manajemen Operasional” karya La Hatani,SE., M.M. ?
2. Bagaimana perbandingan buku antara Buku “Manajemen Operasi” karya Dr. A. Rusdiana,
M.M , dengan buku “Manajemen Operasional” karya La Hatani,SE., M.M. ?
3. Bagaimana Kelayakan setiap Buku setelah dibandingkan dengan Buku yang lain?
1.3 Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan isi dan pemahaman buku antara Buku “Manajemen Operasi” karya
Dr. A. Rusdiana, M.M , dengan buku “Manajemen Operasional” karya La Hatani,SE., M.M.
2. untuk mendeskripsikan perbandingan buku antara Buku “Manajemen Operasi” karya Dr.
A. Rusdiana, M.M , dengan buku “Manajemen Operasional” karya La Hatani,SE., M.M.
3. untuk mendeskripsikan Kelayakan setiap Buku setelah dibandingkan dengan Buku yang
lain
BAB II

IDENTITAS BUKU

BUKU I
Judul Buku : MANAJEMEN OPERASI
Penulis : Dr. H. A. Rusdiana, M.M
Tahun Terbit : November 2018
ISBN : 978-979-076-483-5
Kota Terbit : Bandung
Penerbit : CV. Pustaka Setia
Jumlah Halaman : 414 Halaman

BUKU II
Judul Buku : MANAJEMEN OPERASIONAL
Penulis : La Hatani,SE., M.M
Tahun Terbit : November 2008
Kota Terbit : Kendari, Sulawesi Tenggara
Penerbit : Universitas Haluelo
Jumlah Halaman : 124 halaman
BAB III
RINGKASAN ISI BUKU

BUKU I MANAJEMEN OPERASI


Bab 1 Pendahuluan
Perkembangan dunia saat ini suda semakin pesat, terutama dalam bidang industry.
Manajemen operasi atau dalam pengertian luas dinamakan dengan manajemen produksi.
Manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Hasil produksi barang dan
jasa yang melimpah berada di bawah koordinasi dan pengawasan manajer operasi. Beberapa
peluang yang tersedia untuk manajer operasi diantaranya: Manajer pabrik, Direktur
Pembelian, Konsultan Perbaikan Proses, Manajer mutu, Manajer dan perencanaan pasokan,
Pembagian kerja, Pembakuan bagian, Resolusi industry. Tantangan manajemen operasi masa
kini adalah berkembangnya internet dan globalisasi.
Bab 2 Konsep dasar manajemen operasi
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Menurut Jay Heizer
dan barry render (2005:4) mengartikan manajemen operasi sebagai serangkaian kegiatan
yang mengahasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi
output. Komponen-komponen pembentuk manajemen operasi yaitu aktivitas manajemen,
konsep IPO, indicator proses, efisiensi dan efektivitas. Ruang lingkup manajemen operasi:
sistem informasi produksi, sistem pengendalian produksi, perencanaan sistem produksi.
Menurut Pangestu Subagyo proses produksi dibagi menjadi tiga yaitu: proses produksi terus-
menerus, proses produksi terputus-putus, dan proses intermediate.
Bab 3 Strategi operasi dan pengambilan keputusan
Startegi operasi merupakan seperangkat sasaran, rencana dan kebijakan yang
menjabarkan fungsi operasi menunjang strategi bisnis organisasi. Perumusan strategi analisis
situasi dan strategi perusahaan yaitu dengan menganalisis situasi, menentukan strategi
perusahaan, menyediakan pertanyaan sesuai strategi perusahaan, dan menentukan orientasi
strategi perusahaan. Komponen strategi operasi yaitu misi,kemampuan khusus, tujuan serta
kebijakan. Strategi manajemen opersi yaitu: starategi desain barang dan jasa, strategi kualitas,
strategi perancangan proses, strategi lokasi, stategi tata letak, strategi sumber daya manusia
dan rancangan pekerjaan, stategi manajemn lantai pasokan, startegi persediaan, stategi
penjadwalan, strategi pemeliharaan. Keunggulan bersaing melalui operasi, keunggulan
bersaing meliputi bersaing pada pembedaaan, bersaing pada biaya, bersaing pada biaya, dan
bersaing pada respons. Peran strategis, taktis dan operasional fungsi pengadaan.
Bab 4 Peramalan (Forecasting)
Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, pada hakikatnya peramalan
merupakan bagian awal dari proses pengambilan keputusan. Misalnya permintaan terhadap
satu atau beberapa produk pada periode yang akan datang. Karakteristik peramalan adalah
sebagai berikut: akurasi, biaya, dan kemudahan. Klasifikasi teknik perramalan yaitu:
berdasarkan sifat penyusunannya, berdasarkan jangka waktu ramalan yang disusun, dan
berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun. Metode dalam peramalan yaitu: metode
peramalan kualitatif (judgement method ) dan metode peramalan kuantitatif (statistical
method). Empat metode pendukung yaitu Metode regresi dan korelasi, metode ekonometrik
dan metode input-output. Isu dan tantangan strategis dalam peramalan yaitu: factor-faktor
lingkungan ekstrnal, perkembangan teknologi, variabel-variabel ekonomi, lingkungan soaial-
kebudayaan, variabel-variabel politik dan hkum, dimensi internasional, organisasi dan
lingkungan, tanggungjawab social.
Bab 5 Perencanaan kapasitas dan agregat
Perencanaan kapasitas adalah penentuan ebutuhan kapasitas masa depan yang
sebagian besar didasarkan pada permintaan pada amsa yang akan datang. Tujuan perencanaan
kapasitas yaitu dalam aspek biaya, modal kerja, kualitas produk dan jasa, dan kecepatan
merespons kebutuhan konsumen. Menurut taylor (2000) membedakan strategi perencanaan
kapasitas dalam tiga tipe yaitu capacity lead strategy, capacity lag strategy, average capacity
strategy. Perencanaan kapasitas produksi : tugas dan fungsi bagian produksi, perbedaan poko
antara usaha jasa dan usaha pabrikasi, klasifikasi produksi/transformasi dan metode
perencanaan kapasitas. Model perencanaan agregat, perencanaan agregat adalah aktivitas
operasional yang memiliki rencana agregat untuk proses produksi untuk waktu 3 sampai 18
bulan kedepan dan untuk memunculkan ide terhadap manajemen. Ada beberapa pilihan
dalam perencanaan agregat yaitu pilihan perencanaan (planning options), pilihan kapasitas
(capacity options) dan pemilihan permintaan (demand options).
Bab 6 Desain barang dan jasa
Kata desain bisa digunakan baik sebagai kata kerja, desain memiliki arti proses untuk
membuat dan menciptakan objek baru. Ruang lingkup desain produk yaitu komponen prinsip
desain produk, batasan/lingkup model desain produk, mekanisme desain produk, peranan
desain produk, dan kompetensi desainer produk. Perencanaan produ yaitu: hakikat
perancangan produk, dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan perancangan
produk. Klasifikasi produk : berdasarkan wujudnya(barang dan jasa), berdasarkan tujuannya
(barang konsumsi dan barang industry). Karakteristik produk dan jasa : tidak berwujud, tidak
dapat dipisahkan, keragaman dan tidak tahan lama. Tahap pengembangan produk baru:
pemunculan gagalan, penyaringan gagasan, pengembangan dan penyajian konsep,
pengembangan strategi pemasaran, analisis bisnis, pengembangan produk, pengujian pasar
dan tahap komersialisasi. Permasalahan desain produk : desain yang tangguh, desain
moduler, computer-aided design, computer-aided manufacturing dan teknologi virtual reality.
Bab 7 Analisis break event point dan penentuan harga
Break event point di suatu perusahaan adalah keadaan perusahaan yang operasinya
tidak memperoleh laba dan tidak mengalami kerugian atau total pengeluaran biaya sama
nilainya dengan total hasil penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi. Kelemahan
utama dari analisis break event point antara lain asumsi tentang linearity, klasifikasi biaya
dan penggunaannya terbatas untuk jangka waktu yang pendek. Adapun keterbatasan asumsi
BEP yaitu :biaya dalam analisis BEP, biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable cost),
harga jual, dan tidak ada perubahan harga jual. Perubahan titik BEP dan dampaknya yaitu ;
1)Perubahan harga jual per unit, 2)Perubahan biaya variabel per unit, 3)Perubahan biaya
tetap, dan perubahan komposisi sales mix. Pertanda dan indicator-indikator penetapan harga
yaitu pertanda bagi pembeli (signal to the buyer), alat dalam persaingan (instrument of
competition), mengembangkan tampilan keuangan (improving financial performance), dan
pertimbangan program pemasaran (marketing program considerations).
Bab 8 Manajemen Kualitas
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Dimensi-dimensi
kualitas yaitu tangiables atau bukti fisik, reliability atau keandalan, responsiveness atau
ketanggapan, assurance atau jaminan, dan empathy. Contoh khas methodology benchmark
yaitu mengidentifikasi area permasalahan, identifikasi industry lain yang memiliki proses
yang serupa, identifikasi organisasi pemimpin di suatu wilayah, survey perusahaan untuk
mengukur dan praktik, mengunjungi praktik terbaik dan melaksanakan praktik bisnis. Jenis
benchmark yaitu : prosess benchmarking, financial benchmarking, benchmarking from an
insvertor perspective, performance benchmarking, product benchmarking, strategic
benchmarking, functional benchmarking, best-in-class benchmarking dan operational
benchmarking. Pengukuran performansi kualitas yaitu persyaratan kondisional dalam
pengukuran kualitas, pengukuran performansi kualitas pada tiga tingkat, aspek-aspek yang
perlu diukur dalam program pengukuran kualitas, pengukuran performansi kualitas dalam
empat dimensi, langkah-langkah dalam riset kepuasan pelanggan, perbaikan kualitas melalui
kaizen, dan langkah-langkah perbaikan kualitas.
BUKU II MANAJEMEN OPERASIONAL
BAB I RUANG LINGKUP MANAJEMEN OPERASIONAL
Efektifitas strategi suatu produk memerlukan pemilihan, perancangan, dan penjelasan
suatu produk dari transisi produk menjadi produksi. Hanya melalui implementasi strategi
yang efektif fungsi produksi dapat mendukung pencapaian nilai maksimum dari sebuah
organisasi. Manajer operasi harus dapat membangun suatu sistem pengembangan produk
yang mempunyai kemampuan untuk dipahami, didesain dan menghasilkan produk yang
bermanfaat kompetisi bagi perusahaan. Manajer operasi harus dapat mencermati perubahan
siklus hidup produk yang didasarkan atas pengamatan terhadap lingkungan organisasi dan
selalu menjalin komunikasi yang baik dengan konsumen, mengelola produk, proses, dan
pemasok, sehingga tingkat kesuksesan produk berhasil.

BAB II OPRETION MANAGEMENT SYSTEM & HUBUNGAN BUSSINES;


CORPORATION, MANUFACTURING

Operational Management System merupakan proses aktivitas atau sekumpulan


aktivitas yang memerlukan satu atau lebih imput yang terdiri dari SDM (TK & Manajer),
Modal (Peralatan & Fasilitas), Pembelian bahan baku & jasa, tanah serta energi, merubah dan
menambah nilai pada imput tersebut melalui proses transformasi sehingga memberikan satu
atau lebih output (barang/jasa) bagi pelanggan. Efektifitas pelaksanaan Operational
Management System dapat dicapai apabila tujuan, sasaran dan hubungan antara Bussines;
Corporation dan Manufacturing dinyatakan dengan tegas.

BAB III STRATEGI OPERASI UNTUK BARANG DAN JASA

Perumusan strategi adalah suatu proses yang dijalani perusahaan untuk menentukan
bagaimana perusahaan untuk menentukkan bagaimana perusahaan akan bersaing dalam
industrinya. Perumusan strategi mencakup penetapan tujuan dan pengembangan kebijakan
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, strategi itu sendiri harus terkait dengan sekumpulan
faktor-faktor eksternal seperti faktor ekonomi dan nilai-nilai masyarakat dan dengan faktor-
faktor internal seperti kekuatan dan kelemahan perusahaan serta nilai-nilai pribadi para
eksekutif kuncinya. Tugas manajer operasi adalah menerapkan startegi manajemen
operasional yang dapat meningkatkan produktivitas, system transformasi dan memberikan
keunggulan bersaingan. Selain itu manajer operasi dapat membangun dan mengelola fungsi
manajemen opersional yang memberikan kontribusi pada daya saing organisasi.

BAB IV PERAMALAN ( FORECASTING )

Perbedaan dalam pengambilan keputusan membuthkan metode peramlan yang juga


berbeda. Metode peramalan dapat dikelompokan menjadi kualitatif dan kuantitatif. Metode
kualitatif digunakan bila tidak ada data historis atau data yang tidak cukup andal sedangkan
metode kuantitatif didasarkan atas data historis dan asumsi-asumsi serta dibuthkan data yang
valit dan reliabel. Metode peramalan dipilih berdasarkan pada empat pertimbangan yaitu: (1)
kelayakan sistem dan pengguna; (2) Tersedianya waktu dan sumber data; (3) Karakter
penggunaan dan pengambilan keputusan; (4) Pola data.

BAB V PENGEMBANGAN DESAIN BARANG DAN JASA

Efektifitas strategi suatu produk memerlukan pemilihan, perancangan, dan penjelasan


suatu produk dari transisi produk menjadi produksi. Hanya melalui implementasi strategi
yang efektif fungsi produksi dapat mendukung pencapaian nilai maksimum dari sebuah
organisasi. Manajer operasi harus dapat membangun sistem pengembangan produk, didesain
dengan baik dan menghasilkan produk yang ber kompetisi bagi perusahaan. Manajer operasi
harus dapat mencermati perubahan siklus hidup produk yang didasarkan atas pengamatan
lingkungan organisasi dan menjalin komunikasi yang baik dengan konsumen, mengelola
proses produk dan pemasok, sehingga tingkat kesuksesan produk tercapai.

BAB VI STRATEGI PROSES DAN PERENCANAAN KAPASITAS

Proses yang harus digunakan oleh manajemen operasional dalam melakukan


tranformasi sama pentingnya dengan produk sendiri. Proses transformasi menentukan biaya
yang harus dikeluarkan dan jumlah mutu produk yang dihasilkan. Keputusan proses dapat
menmgakibatkan penyelesaian system transformasi yang berfokus pada proses atau berfokus
pada produk atau diantara keduannya. Peramalan yang baik, analisis titik impas, diagram
melintas (crosoover) serta keputusan kapasitas sangat berguna bagi manajer operasi dalam
membuat keputusan proses.

BAB VII PEMILIHAN LOKASI YANG STRATEGIS

Pemilihan lokasi pada dasarnya menentukan suatu tempat atau lokasi yang tepat untuk
suatu usaha, perkantoran dengan tujuan tertentu yang memperhitungkan kelebihan dan
kekurangan lokasi tersebut. Lokasi perusahaan adalah suatu tempat dimana perusahaan
melakukan aktivitasnya. Penentuan lokasi hampir 10% dari biaya total untuk perusahaan
industri. Untuk perusahaan jasa, perusahaan eceran, ataupun perusahaan profesional, lokasi
juga meruapak salah satu elemen penting dalam menentukan pendapatan. Perusahaan industri
perlu mempertimbangkan biaya yang terlihat dan biaya yang tidak terlihat. Untuk mengatasi
persolan lokasi dapat digunakan metode peringkat faktor, analisis titik impas lokasi, pusat
grafitasi, dan metode transportasi pemorgraman

BAB VIII DESAIN TATA LETAK ( LAYOUT )

Layout (tata letak) adalah konsep pengaturan tenaga kerja, ruang yang tersedia,
fasilitas dan peralatan yang dipergunakan agar aliran informasi dan bahan berjalan efektif dan
efisien. Terdapat Enam Tipe Layout Yaitu Layout dengan posisi tetap (Fixed Position
Layout), Layout berorientasi pada proses (Prosses Oriented Layout), Layout perkantoran
(Office Layout), Layout Usaha Eceran (Relatilk Layout), Layout Gudang (Warehouse
Layout), Layout berorientasi produk (Product Oriented Layout). Perusahaan industri lebih
menfokuskan pada pengurangan pergerakan bahan baku dan penyeimbangan lini perakitan.
Keputusan tata letak sering kali berada pada persoalan yang sangat kompleks sehingga usaha
pencairan pemecahan masalah yang optimal sangat terhambat.

BAB IX SUMBER DAYA MANUSIA DAN DESAIN PEKERJAAN

Keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh keahlian SDM. Kegiatan opersional


biasanya berperan besar dalam pencapaian tujuan sebagai berikut :

1) Mencapai pemanfaatan SDM yang efisien dalam lingkup fungsi operasi yang
merupakan sasaran utama perusahaan karena tenaga kerja sering menjadi bagian besar dari
biaya total produk yang dapat dikendalikan.

2) Desain pekerjaan yang efektif, aman, dan memberikan mutu pelaksanaan kerja
yang baik bagi karyawannya dalam lingkungan yang saling menghormati.

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

Persediaan adalah suatu produk yang dicadangkan untuk mencukupi kebutuhan dalam
kondisi tertentu. Tujuannya adalah untuk merencanakan dan mengendalikan tingkat
persediaan agar dapat melayani kebutuhan atau permintaan dari waktu kewaktu serta dapat
meminimumkan biaya total perusahaan. Bagi perusahaan, persediaan mencerminkan investasi
besar. Investasi ini sering lebih besar dari pada yang seharusnya karena bagi perusahaan lebih
mudah untuk memiliki persediaan”Just in case” daripada persediaan “just in time”.
Persediaan terdiri dari empat jenis :

 Bahan mentah dan komponen-komponen yang dibeli.


 Barang dalam proses (Work-In-Proses-WIP)
 Pemeliharaan, perbaikan, dan operasi
 Barang jadi
BAB IV
PEMBAHASAN
Kedua buku ini sama-sama membahas tentang Manajemen Operasional. Namun isi
dari ketiga buku ini sungguh sangat berbeda. Berikut akan kami uraikan pemahaman dari tiap
buku.
1. Pada buku “Manajemen Operasi” Karya Dr. H. A. Rusdiana, M.M
Buku ini lebih membahas bagaimana tentang teori-teori yang terdapat dalam Manajemen
Operasi. Pada Bab pertama buku ini, membahas tentang pendahuluan mengenai pengertian
dari manajemen Operasi, pada Bab 2 buku ini membahas tentang konsep Manajemen
Operasi. Di Bab 3 membahas tentang Strategi dalam Manajemen Operasi, lalu di Bab 4
membahas tentang Ramalan dalam pengambilan sebuah keputusan. Pada Bab 5 membahas
tentang Perencanaan kapasitas dan agregat sedangkan pada Bab 6 membahas tentang Desain
barang dan Jasa. Dalam Bab 7 membahas tentang Analisis break event point dan penentuan
harga dan Bab terakhir yaitu Bab 8 membahas tentang Manajemen kualitas. Penjelasan dalam
Buku Manajemen Operasi karya Dr. H. A. Rusdiana, M.M terlalu bertele-tele dan terlalu
banyak penjelasan sehingga pembaca kurang dapat intisari dari buku tersebut.

2. Pada buku “Manajemen Operasi “ Karya La Hatani,SE., M.M


Buku ini lebih memfokuskan pada dasar-dasar dalam Manajemen Operasional. Pada Bab
1 membahas tentang Ruang lingkup Manajemen Operasional, Pada Bab 2 membahas tentang
Opretion Management System dan hubungannya dalm bisnis. Pada Bab 3 membahas tentang
Strategi Operasi. Pada Bab 4 membahas tentang Peramalan (Forecasting). Pada Bab 5
membahas tentang pengembangan desain barang dan jasa. Lalu pada Bab 6 membahas
tentang Strategi proses dan perencanaan kapasitas. Pada Bab 7 membahas tentang pemilihan
lokasi yang strategis. Pada Bab 8 membahas tentang desain tata letak. Pada Bab 9 membahas
tentang Sumber daya manusia dan desain pekerjaan. Dan Bab yang terakhir membahas
tentang manajemen Persediaan. Buku ini merincikan penjelasannya secara singkat dan jelas.
KELEBIHAN KE-2 BUKU
1. Buku “Manajemen Operasi” Karya Dr. H. A. Rusdiana, M.M
Buku ini memberikan penjelasan teori yang sangat jelas dan lengkap. Banyak teori yang
disampaikan dalam buku tersebut seperti melampirkan pendapat dari beberapa ahli untuk
memperkuat penjelasan yang disampaikan

2. Buku “Manajemen Operasi “ Karya La Hatani,SE., M.M


Buku ini dalam menyampaikan materinya dijelaskan secara singkat dan jelas dan tanpa
bertele-tele sehingga sangat memudahkan sekali bagi para pembaca untuk mendapatkan
intisari dari pembahasan yang disampaikan.
KELEMAHAN KE- 2 BUKU

1. Buku “Manajemen Operasi” Karya Dr. H. A. Rusdiana, M.M


Buku ini terlalu menjelaskan pembahasan yang disampaikan secara bertele-tele dan tidak
langsung ke inti pembahasan ssehingga pembaca merasa kesulitan dalam memahami intisari
dari buku tersebut.
2. Buku “Manajemen Operasi “ Karya La Hatani,SE., M.M
Buku ini tidak didukung denan teori yang tepat yang dapat mendukung pembahasan yang
disampaikan dalam buku tersebut. Buku ini masih sedikit saja penjelasan tentang manajemen
operasional.
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN
Perkembangan dunia saat ini suda semakin pesat, terutama dalam bidang industry.
Manajemen operasi atau dalam pengertian luas dinamakan dengan manajemen produksi.
Manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Hasil produksi barang dan
jasa yang melimpah berada di bawah koordinasi dan pengawasan manajer operasi. Beberapa
peluang yang tersedia untuk manajer operasi diantaranya: Manajer pabrik, Direktur
Pembelian, Konsultan Perbaikan Proses, Manajer mutu, Manajer dan perencanaan pasokan,
Pembagian kerja, Pembakuan bagian, Resolusi industry. Tantangan manajemen operasi masa
kini adalah berkembangnya internet dan globalisasi.

Dengan Critical Book Review ini kita dapat memahami perbedaan tiga buah buku
yang sama-sama bermaterikan tentang Manajemen Operasi namun memiliki konsep
pemahaman yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai