Karakteristik Pompa PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

BAB V

RECIPROCATING PUMP

5.1. Prinsip Kerja


Pompa reciprocating adalah pompa perpindahan positif (positive displacement
pump) yang merubah energi mekanis mesin/motor penggeraknya menjadi energi aliran
fluida dengan menggunakan bagian pompa yang bergerak bolak-balik (piston/plunger di
dalam silinder).

5.2. Klasifikasi
Pompa reciprocating dapat diklasifikasikan dalam berbagai tinjauan.
1). Berdasarkan gerakannya (action)
a. Single Acting Pump
b. Double Acting Pump
2). Berdasarkan tekanannya
a. Low Pressure Pump ( < 5 atm.)
b. Medium Pressure Pump ( 5 ~ 50 atm.)
c. High Pressure Pump ( > 50 atm.)
3). Berdasarkan kapasitasnya
a. Low Capacity Pump ( < 20 m3/jam )
b. Medium Capacity Pump ( 20 ~ 60 m3/jam )
c. High Capacity Pump ( > 60 m3/jam )
4). Berdasarkan putarannya (Rpm)
a. Low Rpm Pump ( < 80 Rpm )
b. Medium Rpm Pump ( 80 ~ 150 Rpm )
c. High Rpm Pump ( 150 ~ 350 Rpm )
d. Extra-High Rpm Pump (350 ~ 750 Rpm )
5). Berdasarkan fluida yang dipompa
a. Water Pump
b. Oil Pump
c. Fuel Pump
d. Dsb.

V-1
6). Berdasarkan konstruksinya
a. Torak / Plunger Pump
b. Simplex, Duplex, Triplex Pump
c. Vertical, Inclined, Horizontal Pump
7). Berdasarkan cara menggerkannya
a. Power Pump
b. Direct Acting Pump

5.3. Power Pump


Piston/plunger digerakkan tidak langsung oleh prime-mover, melainkan melalui
mekanisme engkol.

5.3.1. Single Acting Pump

 2

Gambar 5.1. Skema single-acting power pump

Pada saat piston bergerak ke kanan akan terjadi langkah isap, dan sebaliknya
bergerak ke kiri terjadi langkah tekan/buang. Pada saat mula langkah isap hanya udara
yang terisap dan permukaan cairan di dalam pipa isap akan makin naik, kemudian
campuran cairan dan udara, selanjutnya cairan saja. Pada umunya pada pipa isap
dilengkapi dengan vacuum-chamber dan pada pipa tekan/buang dilengkapi air-chamber.

V-2
Tinggi fluida dapat naik dalam pipa isap dalam satu siklus adalah:
pa  ps   .hs (5.1)

 

pa  ps 1  
1 
hs   pa 
  A.S

1 
 V . p p p 
 p p

Jika pp = pa, maka:


pa
hs  (5.2)
 p 
  1  p 
 A.S 

Dimana:
Vp = volume pipa isap yang tidak ditempati fluida sebelum dihubungkan dengan
silinder melalui klep isap (m3)
pp = tekanan dalam pipa isap sebelum dihubungkan dengan silinder melalui klep
isap (N/ m2)
S = stroke/panjang langkah (m)
A = luas penampang plunger (m2)

Displacement pompa adalah:


dQ  A.ds  A.c.dt
Jarak yang ditempuh plunger adalah:
x  r 1  cos  
Kecepatan sesaat plunger adalah:
c  r . . sin 
Jadi untuk satu langkah plunger:
180
Q  A.r .sin  .d  A.S
0

Maka kapasitas teoritis pompa adalah:


n
Qt  A.S .z . (m3/det) (5.3)
60
Dimana:
Z = jumlah piston
n = putaran (rpm)

V-3
Kapasitas aktual pompa adalah:
Qact  v .Qt (m3/det) (5.4)
Variabilitas aliran adalah:
Qmax
v     3,14 (5.5)
Qratarata

5.2.2. Differential Plunger Pump

Gambar 5.2 Skema pompa plunger diferensial

Tujuan dari pompa differential ini adalah untuk mendapatkan aliran yang lebih
uniform. Displacement fluida yang dipindahkan pada kedua langkah plunger adalah:
Q   A  ar .S  ar .S  A.S [m3/det] (5.6)
Jadi sama dengan displacement pompa plunger kerja tunggal (single action pump).

5.2.3. Double Acting Pump

d
D

(A-a)S A.S

 2

Gambar 5.3 Skema pompa kerja ganda

V-4
Gambar 5.3 menunjukkan pompa torak kerja ganda. Kedua langkah piston
menghasilkan kapasitas. Kapasitas teoritisnya adalah:

Qt  2 A  a .S .z .
n
[m3/det] (5.7)
60
Dimana:
A = ¼  D2
a = ¼  d2
Kapasitas aktualnya adalah:
Qact  v .Qt (m3/det) (5.8)
Variabilitas aliran adalah:
Qmax 
v   (5.9)
Qratarata 2
Untuk pompa kerja ganda multi-silinder:
Z = 5  v = 1,016
Z = 6  v = 1,047
Z = 7  v = 1,008
Z = 8  v = 1,026
Z = 9  v = 1,005

5.3. Direct Acting Pump

Gambar 5.4 Skema pompa direct acting

V-5
Sebagai contoh pompa kerja langsung (direct acting) seperti pada gambar 5.4,
batang torak mesin uap dihubungkan langsung dengan sebuah kopling dengan batang
torak pompa. Kecepatan torak pompa bervariasi menurut tekanan uap yang terjadi dalam
silinder, sehingga kapasitas alirannya tidak uniform.
Akselerasi dan deselerasi terjadi dalam waktu yang pendek. Jadi, kecepatan torak
dapat dikatakan konstan sepanjang langkah torak, maka menghasilkan aliran yang relatif
uniform. Variabilitas alirannya adalah:
v = 1,0 (teoritis)
v = 1,05 ~ 1,10 (aktual)

5.3.1. Daya
Press. pd
Head

Hi Wd

Ws Piston Travel
pa pS
 
Suction Discharge
S S

Gambar 5.5 Grafik kerja pompa torak

Kerja indikatif pompa torak/plunger adalah:


Wi  Ws  Wd

 p  ps  v 2  vs2  
Wi   .A.S  o  z d  z s    d   H L  (5.10)
   2g  
Dimana HL adalah head losses pada pipa dan klep pompa.

2 r 2 2  A2  
HL  .  Rd  2  Rs   hs  hd  (5.11)
3 2g  a  
Head tekanan indikatif pompa adalah:
po  p s  v 2  vs2 
  z d  z s    d
pi
Hi     H L (5.12)
   2g 

V-6
Kerja indikatif pompa untuk satu kali putaran poros adalah:
Wi  k . .A.S .H i (5.13)
Dimana k adalah koefisien langkah tekan/buang.

Prime Mover
EL SHP IHP
BHP

mot m h v

Gambar 5.6 Skema transformasi energi pada pompa torak

Daya indikatif teoritis adalah:


n n
N i .t  Wi .  k . .A.S . H i (5.14)
60 60
Daya berguna aktual adalah:
n
N u  v .k . .A.S . ( H i  H Lm ) (5.15)
60
Daya poros pompa adalah:
n
k . .A.S . H
N sh  SHP 
N i .t
 60   .Q .H (5.16)
m  op  op
Dimana head aktual (H) adalah head indikatif (Hi) dikurangi head-loss (HLm).
Daya motor (prime-mover) adalah:
N sh
N mot  (5.17)
mot
Dimana efisiensi motor: mot = 0,8 ~ 0,95 untuk motor listrik
= 0,6 ~ 0,85 untuk mesin uap

5.3.2. Efisiensi
Efisiensi volumetris diakibatkan oleh adanya kerugian akibat kebocoran fluida
yang besarnya berkisar 0,85 ~ 0,99, atau merupakan fungsi dari kapasitas.
Qact N
v   i (5.18)
Qt N i .t

V-7
Efisiensi hidrolis adalah diakibatkan oleh adanya kerugian gesekan fluida yang
besarnya berkisar 0,75 ~ 0,98.
H act
h  (5.19)
Ht
Efisiensi indikatif adalah :
Nu
i   v .h (5.20)
N i .t
Efisiensi mekanis adalah dakibatkan oleh adanya kerugian gesekan antara poros
pompa dan bantalannya yang besarnya berkisar antara 0,85 ~ 0,95.
N i .t
m  (5.21)
N sh
Efisiensi total atau stagnasi pompa yang besarnya berkisar antara 0,55 sampai
dengan 0,92 adalah:
Nu
op   v .h .m (5.22)
N sh

5.3.3. Dimensi Dasar


Diameter piston/plunger/silinder adalah:
4.Qact 4.Qact
D  (5.23)
2 n 3 n
v .k . .S . v .k . . .
60 60
S
Dimana:   , yang nilainya terdapat pada tabel 15 buku Khetagurov.
D
Stroke adalah:
30.C m 1800.C m
S  (5.24)
n n
60
Dimana: Cm adalah kecepatan piston rata-rata, lihat tabel 12 buku Khetagurov.

V-8
Contoh Soal-1

Sebuah pompa torak bekerja pada putaran 50 rpm, mengalirkan air 0,00736 m3/dt.
Diameter pistonnya adalah 200 mm, panjang langkahnya 300 mm. Head isapnya adalah
3,5 m, dan head deliverinya adalah 11,5 m, dan efisiensi total pompa adalah 75 %.
Tentukan :
a) Kapasitas teoritis pompa, Qt
b) Koefisien discharge pompa, Cd
c) Persentase slip pompa, %Slip
d) Daya yang dibutuhkan pompa, SHP

Jawab:
n
a) Qt  i.A.S .
60
 ( 4 x 0,22 m2 )(0,3 m)(50 60 put/dt )  0,00785 m3 /dt

Qa
b) Cd  (Jika dinyatakan dalam prosentase maka disebut efisiensi
Qt
volumetris)
 (0,00736 m3 /dt) / (0,00785 m3 /dt)  0,937

Qt  Qa Q
c) %Slip  x 100%  (1  a ) x 100%  (1  Cd ) x 100%
Qt Qt
0 ,00785-0 ,00736
 x 100%  6,24%
0 ,00785

d) WHP   .Qt .H
= {(1000 kg/m3)(9,81 m/dt2)}(0,00785 m3/dt)(3,5 m + 11,5 m)
= 1.155 Watt
WHP
SHP 
 op
= (1.155 Watt) / (0,75) = 1.540 Watt

Latihan Soal:
Sebuah pompa torak ‘tiga silinder’, mempunyai silinder dengan diameter 250 mm dan
langkah 500 mm. Pompa tersebut dibutuhkan untuk mengalirkan air dengan kapasitas 0,1
m3/dt pada head 100 m. Kerugian gesekan diperkirakan 1 m pada pipa isap, dan 19 m
pada pipa penyalur/delivery. Kecepatan aliran air adalah 1 m/dt. Efisiensi total pompa
adalah 85% dan prosentase slip adalah 3%.
Tentukan:
a) Kecepata putar pompa, n (Petunjuk: gunakan dua pers. Qt dan %Slip)
b) Daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan pompa, SHP

Ingat: H  ( Z d  Z s )  ( pd  ps ) /   ( vd2  vs2 )  H L

V-9
Contoh Soal-2

Sebuah pompa torak ‘double-acting’ satu silinder mempunyai diameter silinder 150 mm
dan panjang langkah 300 mm. As pompa berada 4,5 m diatas permukaan air di bak-
intake, dan 32 m di bawah permukaan air reservoar. Pipa isap dimeter 75 mm dan
panjang 6 m, pipa penyalur diameter 75 mm dan panjang 36 m. Pompa bekerja pada
putaran 30 rpm. Efisiensi total pompa 80%, head tekanan udara luar 10,3 m, dan koefisien
gesekan pipa adalah 0,01.
Tentukan:
a) Head tekanan pada piston saat posisi awal, tengah, dan akhir pada langkah isap dan
tekan
b) Daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan pompa
c) Head maksimum pompa
Jawab:
a) Pada Langkah Isap
l A 2
Head percepatan: has  s  r cos 
g as
6 ( /4 x 0,15 2 )
has  ( 2 x 30/60)(0,3/2)(cos  )  3,62 cos 
9 ,81 ( /4 x 0,075 2 )
2
l A  1
Head loss gesekan: h fs  4. f s   .r . sin 
ds  as  2g
2
6  0 ,01767  1
h fs  4.( 0 ,01 )  ( 3,14 )( 0 ,15 ) sin   0 ,578 sin2 
0 ,075  0 ,00442  2( 9 ,81 )
Head tekanan pada piston saat langkah isap pada setiap posisi crank adalah
H ps  hs  has  h fs
Pada langkah awal:  = 0 adalah
H ps  hatm  ( hs  has  h fs )  10 ,3  ( 4 ,5  3,67  0 )  2 ,13 m (absolut)
Pada langkah awal:  = 90 adalah
H ps  hatm  ( hs  has  h fs )  10 ,3  ( 4 ,5  0  0 ,578 )  5 ,22 m (absolut)
Pada langkah awal:  = 180 adalah
H ps  hatm  ( hs  has  h fs )  10 ,3  ( 4 ,5  3,67  0 )  9 ,42 m (absolut)
Pada Langkah Delivery/tekan
l A 2
Head percepatan: has  s  r cos 
g as
6 ( /4 x 0,15 2 )
has  ( 2 x 30/60)(0,3/2)(cos  )  3,62 cos 
9 ,81 ( /4 x 0,075 2 )
2
l A  1
Head loss gesekan: h fs  4. f s   .r . sin 
ds  as  2g
2
6  0 ,01767  1
h fs  4.( 0 ,01 ) ( 3,14 )( 0 ,15 ) sin   0 ,578 sin2 
0 ,075  0 ,00442  2( 9 ,81 )
Head tekanan pada piston saat langkah isap pada setiap posisi crank adalah
H ps  hs  has  h fs

V-10
Pada langkah awal:  = 0 adalah
H ps  hatm  ( hs  has  h fs )  10 ,3  ( 4 ,5  3,67  0 )  2 ,13 m (absolut)
Pada langkah awal:  = 90 adalah
H ps  hatm  ( hs  has  h fs )  10 ,3  ( 4 ,5  0  0 ,578 )  5 ,22 m (absolut)
Pada langkah awal:  = 180 adalah
H ps  hatm  ( hs  has  h fs )  10 ,3  ( 4 ,5  3,67  0 )  9 ,42 m (absolut)

V-11

Anda mungkin juga menyukai