Makalah KP Wahyu Deva Yuniar
Makalah KP Wahyu Deva Yuniar
Makalah KP Wahyu Deva Yuniar
NIM : 1710301016
2019/2020
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN.............................................................................................3
7. MANFAAT PENULISAN.........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA / ISI...................................................................................4
A. DEFINISI KASUS.....................................................................................................4
B. ANATOMI FISIOLOGI...........................................................................................5
C. ETIOLOGI................................................................................................................7
D. PATOFISIOLOGI....................................................................................................8
E. TANDA GEJALA...................................................................................................10
F. KOMPLIKASI........................................................................................................10
BAB III STATUS KLINIS..................................................................................................12
....................................................................12
A. KESIMPULAN........................................................................................................24
B. SARAN.....................................................................................................................24
ii
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................25
LAMPIRAN.........................................................................................................................26
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas akhir Modul
Kardiopulmonal.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang salah satu
penyakit pada Kasus Kardiopulmonal yaitu Asma, yang saya sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di
susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa/i Universitas
Aisyiyah Yogyakarta, saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing, saya meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang
dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita
semua.
Penulis
Wahyu Deva Yuniar / 1710301016
iii
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu penyakit yang sering dijumpai pada anak-anak yaitu penyakit
asma. Kejadian asma meningkat di hampir seluruh dunia, baik Negara maju
merupakan penyakit yang sering ditemukan pada anak, tetapi gambaran klinis
asma pada anak sangat bervariasi, bahkan berat-ringannya serangan dan sering-
jalan atau saluran napas dan paru-paru beserta pembungkusnya (pleura) dan
Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen per hari. Dalam
keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi
berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kali lipat. Namun dalam
pernapasan juga dapat mengalami gangguan atau kelainan salah satunya yang
1
Penyakit asma merupakan kelainan yang sangat sering ditemukan dan
penyakit ini. Asma bronkial terjadi pada segala usia tetapi terutama dijumpai
pada usia dini. Sekitar separuh kasus timbul sebelum usia 10 tahun dan sepertiga
kasus lainnya terjadi sebelum usia 40 tahun. Pada usia kanak-kanak terdapat
30 tahun.
mengisinya dengan cairan lengket yang diproduksi oleh dinding bagian dalam
gangguan seperti sulit tidur, kelelahan, dan mengurangi tingkat aktivitas sehari-
hari.
namun penyakit ini kurang begitu dipahami, sehingga timbul anggapan dari
penyakit asma, faktor yang mempengaruhinya serta hal-hal apa yang dilakukan
B. RUMUSAN MASALAH
2
2. Bagaimana anatomi dari Asma ?
C. TUJUAN PENULISAN
7. MANFAAT PENULISAN
i. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa memperoleh bahan informasi dari kasus asma.
b. Mahasiswa dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat
berdasarkan informasi yang diterima mengenai kasus asma.
ii. Bagi Dosen
a. Dosen dapat membagi informasi mengenai kasus penyakit asma saat
kuliah.
iii. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat memperoleh informasi mengenai pengertian, anatomi,
etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, dan komplikasi dari kasus
penyakit asma
b. Masyarakat menjadi lebih waspada dan berhati-hati pada kasus penyakit
asma.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA / ISI
A. DEFINISI KASUS
Penyakit asma berasal dari kata “Asthma” yang diambil dari bahasa yunani yang
berarti “sukar bernapas”. Penyakit asma dikenal karena adanya gejala sesak
napas, batuk yang disebabkan oleh penyempitan saluran napas. Asma juga
Hal ini disebabkan karena pengencangan dari otot sekitar saluran napas,
peradangan, rasa nyeri, pembengkakan dan iritasi pada saluran napas di paru-
paru. Hal lain disebut juga bahwa asma adalah penyakit yang disebabkan oleh
yang di tandai dengan penyempitan bronkus atau bronkiolus dan sekresi berlebih
Asma adalah obstruksi jalan nafas yang bersifat reversibel, terjadi ketika bronkus
mengalami inflamasi/peradangan dan hiperresponsif. (Reeves, 2001 : 48).
Asma adalah suatu gangguan yang komplek dari bronkial yang dikarakteristikan
oleh periode bronkospasme (kontraksi spasme yang lama pada jalan nafas).
(Polaski : 1996).
Asma adalah gangguan pada jalan nafas bronkial yang dikateristikan dengan
bronkospasme yang reversibel. (Joyce M. Black : 1996).
Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea
dan bronkhi berespon secara hiperaktif terhadap stimulasi tertentu. (Smelzer
Suzanne : 2001).
4
Dari semua pendapat tersebut dapat diketahui bahwa asma adalah suatu penyakit
gangguan jalan nafas obstruktif intermiten yang bersifat reversibel, ditandai
dengan adanya periode bronkospasme, peningkatan respon trakea dan bronkus
terhadap berbagai rangsangan yang menyebabkan penyempitan jalan nafas.
B. ANATOMI FISIOLOGI
A. Organ Pernafasan
a. Hidung
Hidung atau naso atau nasal merupakan saluran udara yang pertama,
menyaring udara, debu, dan kotoran yang masuk ke dalam lubang hidung
b. Faring
belakang rongga hidung, dan mulut sebelah depan ruas tulang leher.
c. Laring
5
yang biasanya disebut epiglotis, yang terdiri dari tulang – tulang rawan
d. Trakea
yang berbentuk seperti kuku kuda (huruf C) sebelah dalam diliputi oleh
selaput lendir yang berbulu getar yang disebut sel bersilia, hanya bergerak
e. Bronkus
mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis set yang
paru-paru.Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar dari pada bronkus
kiri, terdiri dari 6-8 cincin, mempunyai 3 cabang. Bronkus kiri lebih
panjang dan lebih ramping dari yang kanan, terdiri dari 9-12 cincin
dan pada ujung bronkioli terdapat gelembung paru atau gelembung hawa
atau alveoli.
f. Paru – paru
Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari
6
kurang lebih 90 m². Pada lapisan ini terjadi pertukaran udara, O2 masuk
paru-paru ini kurang lebih 700.000.000 buah (paru-paru kiri dan kanan).
C. ETIOLOGI
A. EKSTRINSIK ( ALERGIK )
Ditandai dengan reaksi alergik yang disebabkan oleh alegren yang spesifik,
aspirin) dan spora jamur yang tidak membawa pengaruh apa-apa terhadap
genetik terhadap alergi. Oleh karena itu jika ada alegren spesifik seperti yang
disebutkan di atas, maka akan terjadi serangan asma ekstrinsik. Reaksi yang
timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut :
antibody IgE abnormal dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan
reaksi alergi bila reaksi dengan antigen spesifikasinya. Pada asma, antibody
ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru yang
bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan
sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya histamin, zat
Dengan kata lain Antibodi ini mencari dan menempelkan dirinya pada sel-sel
batang. Peristiwa ini terjadi dalam jumlah besar di paru-paru dan saluran
7
pernafasan lalu membangkitkan suatu reaksi. Batang-batang sel melepaskan
zat kimia yang disebut mediator. Salah satu unsur mediator ini adalah
Ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap faktor yang
tidak spesifik atau tidak responsif terhadap pemicu yang berasal dari alergen.
Asma jenis ini disebabkan oleh stres, infeksi, dan kondisi lingkungan seperti
cuaca, kelembaban dan suhu udara, polusi udara, dan juga oleh aktivitas
olahraga yang berlebihan. Serangan asma ini menjadi lebih berat dan sering
asma intrinsik.
C. CAMPURAN
Asma campuran adalah bentuk asma yang paling umum. Asma ini
non alergik.
8
D. PATOFISIOLOGI
Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang
bronkhioulus terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada asma
tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut: seorang yang alergi
dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan
antigen spesifikasinya.
Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada
interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus kecil.
alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan
Efek gabungan dari semua faktor-faktor ini akan menghasilkan adema lokal pada
dinding bronkhioulus kecil maupun sekresi mucus yang kental dalam lumen
saluran napas menjadi sangat meningkat Pada asma , diameter bronkiolus lebih
Selama inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama eksirasi paksa
akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan obstruksi berat terutama selama
9
ekspirasi. Pada penderita asma biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik
Kapasitas residu fungsional dan volume residu paru menjadi sangat meningkat
selama serangan asma akibat kesukaran mengeluarkan udara ekspirasi dari paru.
E. TANDA GEJALA
Secara umum gejala penyakit asma adalah sesak napas, batuk berdahak, dan
suara napas yang berbunyi dimana serinya gejala ini timbul pada pagi hari
Penderita asma akan mengeluhkan sesak napas karena udara pada waktu
bernapas tidak dapat mengalir dengan lancar pada saluran napas yang sempit hal
ini juga yang menyebabkan timbulnya bunyi pada saat bernapas. Pada penderita
asma, penyempitan saluran napas yang terjadi dapat berupa pegerutan dan
Salah satu ciri asma adalah hilangnya keluhan diluar serangan. Artinya, pada saat
serangan, penderita asma bisa kelihatan amat menderita (banyak batuk, sesak
napas, hebat bahkan sampai tercekik) tetapi diluar serangan penderita sehat-sehat
F. KOMPLIKASI
a. Pneumothoraks
10
Pneumothoraks adalah keadaan adanya udara di dalam rongga pleura yang
dicurigai bila terdapat benturan atau tusukan dada. Keadaan ini dapat
kegagalan napas.
b. Atelektasis
c. Aspergilosis
dan tersifat oleh adanya gangguan pernapasan yang berat. Penyakit ini juga
dapat menimbulkan lesi pada berbagai organ lainnya, misalnya pada otak dan
Aspergillus sp.
d. Gagal napas
e. Bronkhitis
11
BAB III STATUS KLINIS
N.I.M. : 1710301016
PEMBIMBING : Endah
Kondisi/kasus : Asma
12
I. KETERANGAN UMUM PENDERITA
Nama : Ny D.
Umur : 30 Tahun
Agama :-
No. CM : 271199
(Diagnosis medis, catatan klinis, medika mentosa, hasil lab, foto rontgen, EKG,
dll)
Fisioterapi
d. Hasil laboratorium : -
e. Rontgen :(+)
SEGI FISIOTERAPI
A. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
13
1. KELUHAN UTAMA DAN RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien mengeluhkan adanya sesak nafas pada dada kiri disertai dengan
nyeri dada pada bagian kiri, pasiem juga merasakan batuk berdahak.
14
B. PEMERIKSAAN OBYEKTIF
RR : 30x / Menit
SUHU : 36 º
TB : 167 cm
BB : 60 Kg
2. INSPEKSI/OBSERVASI
A. Statis :
- pasien datang dengan keaadaan tenang dan sadar tetapi muka sedikit
B. Dinamis
- Nafas dangkal
3. PALPASI
4. PERKUSI
15
ANTERIOR POSTERIOR
Lokasi DX SN Lokasi DX SN
ICS 2 Sonor Redup ICS 2 Sonor Redup
ICS 4 Redup Redup ICS 4 Sonor Redup
ICS 6 Redup Sonor ICS 6 Redup Sonor
5. AUSKULTASI
ANTERIOR POSTERIOR
Lokasi DX SN Lokasi DX SN
ICS 2 Bronkial Ronci ICS 2 Ronci Ronci
ICS 4 Whezzing Ronci ICS 4 Whezzing ronci
ICS 6 Fesikuler Ronci ICS 6 Fesikuler Ronci
6. JOINT TEST
Tes Integritas
maximal
7. MUSCLE TEST
16
8. NEUROLOGICAL TEST
sensoris dll)
9. KEMAMPUAN FUNGSIONAL
1 Sangat Ringan
2 Ringan
3 Sedang ringan
4 Sedang
5 Berat
6 Sedikit berat
7 Berat
8 Sangat Berat
10 Berat Max
17
D. Expansi Sangkar Thorax, adanya penurunan sangkar thorax karena
C. UNDERLYING PROCESS
18
D. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Body Structure
Body Function
- Penumpukan sputum
- Penurunan ADL
Functional Limitation
Disability/Participation restriction
E. PROGRAM FISIOTERAPI
A. Tujuan jangka
- Mengurangi sputum
19
- Mengurangi spasme otot pernafasan
C. Intervensi
INTERVENSI JURNAL 1
Intervensi rawat jalan dilakukan selama 30 Menit
Breathing Exercise atau Breathing Control
1. Pursed – lip breathing + Lying posture ( relax )
5. Positioning Posture
INTERVENSI JURNAL 2
Jenis intervensi Tujuan atau Kesimpulan
Latihan pernapasan dapat meningkatkan kualitas hidup
Breathing Exercises kecemasan dan depresi, tingkat pernapasan yang lebih rendah
paru-paru.
Inspiratory Muscle Training Pelatihan otot inspirasi dapat meningkatkan tekanan inspirasi
20
maksimal dan mungkin mengurangi penggunaan obat,
INTERVENSI JURNAL 3
INHEALER
Dressing
F. RENCANA EVALUASI
G. PROGNOSIS
21
2. Quo ad sanam
3. Quo ad funcionam
4. Quo ad cosmeticam
I. EDUKASI
Edukasi kita dapat melakukan dengan cara mengedukasi pasien dan juga
…………………,…………………………
Pembimbing,
__________________________________
NIP.
22
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengobatan asma harus dilakukan secara tepat dan benar untuk mengurangi
gejala yang timbul. Pengobatan asma memerlukan kerja sama antara pasien,
keluarga, dan dokternya. Oleh karena itu pasien asma dan keluarganya harus
aturan pakai, cara pakai dan efek samping yang mungkin timbul. Pasien
Selain itu, pasien harus diingatkan untuk selalu membawa obat asma kemanapun
23
dia pergi, menyimpan obat-obatnya dengan baik, serta mengecek tanggal
kadaluarsa obat tersebut. Hal ini perlu diperhatikan agar semakin hari kualitas
B. SARAN
Dengan mengetahui apa dan bagaimana penyakit asma maka dapat lebih
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1998, Buku Saku Kedokteran Dorland edisi 25, Penerbit ECG, Jakarta
24
LAMPIRAN
25