BAB I Hub Self Efficacydng Self Management
BAB I Hub Self Efficacydng Self Management
BAB I Hub Self Efficacydng Self Management
PENDAHULUAN
yang lebih tinggi yang memungkinkan orang hidup lebih produktif baik sosial dan
penyakit menular terus meningkat dan telah mengancam sejak usia muda.selama
dua dekade terakhir ini, telah terjadi transisi epidemiologis yang signifikan,
penyakit tidak menular telah menjadi beban utama, meskipun beban penyakit
menular masih berat juga. indonesia sedang mengalami double burden penyakit,
2015).
metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh
tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah
RI,2014)
Hiperglikemia merupakan pengertian dari suatu kondisi ketika kadar
tahun 2045 terdapat pada region South-East Asia dan Africa dengan masing-
masing prevalensi meningkat dari 2017 hingga 2045 sebanyak 84% dan 156%.
Sedangkan IDF memprediksi jumlah penderita diabetes pada tahun 2045 akan
sampai pada angka 629 juta penderita Diabetes Melitus. Selain data tersebut, IDF
Diabetes, Angka ini diprediksi akan terus mengalami peningkatan dan mencapai
(WHO, 2016).
Penderita diabetes mellitus di Indonesia tertinggi berada di daerah D.I
Yogyakarta dengan jumlah 2,6%. dan terendah yaitu di Jawa barat dengan jumlah
mellitus di Batam tiga tahun terakhir menunjukkan peningkatan, pada tahun 2012
jumlah penderita diabetes 1.203 orang, tahun 2013 jumlah penderita diabetes
kerja puskesmas belakang padang yaitu sebanyak 415 orang.pada tahun 2014
bulan januari sampai bulan juli berjumlah 375 orang.(Dinkes Kota Batam,2015)
besarnya biaya perawatan akibat komplikasi, maka upaya yang paling baik adalah
mellitus meliputi diet, olahraga, dan pengontrolan kadar gula darah. Kadar gula
darah yang terkontrol merupakan hal yang dapat menentukan kualitas hidup
komplikasi.(Sutandi,2013)
Diantara beberapa kasus diabetes mellitus tipe II yang terjadi di RSUD
dr.Zainoel Abidin Banda Aceh, penyebab salah satunya adalah diakibatkan oleh
self efficacy.(M.Arif,2016)
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat self efficacy kurang baik
Penelitian yang dilakukan oleh Nunung Sri Mulyani pada tahun 2016
dengan kadar gula darah dia Rumah Sakit Kota Banda Aceh”Hasil uji statistik
yang bermakna antara self management pasien Diabetes Mellitus Tipe II dengan
Kadar Gula Darah di Poliklinik Endokrin RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
Diabetes mellitus banyak ditemukan pada kelompok usia pertengahan (40-60
tahun) yaitu sebesar 62,5% dan menurun pada kelompok usia lanjut (60-75 tahun)
Penelitian oleh M.Arif tahun 2016 dengan judul” Hubungan Self Efficacy
dengan Self Care Activity pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 2” di RSUD Pandan
Arang Boyolali. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa self efficacy kurang baik
responden (16,3%) mempunyai self care activity yang kurang baik.hasil uji
Penelitian dilakukan oleh Neneng Astuti pada tahun 2014 dengan judul “
efikasi diri dan manajemen diri pada pasien dengan diabetes tipe 2: sebuah review
sistematik” Hasil dari Artikel terakhir yang digunakan dalam review sistematik ini
sebanyak 12 artikel yang sesuai dengan kriteria seleksi. Dalam review sistematik
ini menguraikan tentang definisi efikasi diri dan manajemen diri pada diabetes,
mangakibatkan terjadinya berbagai komplikasi secara fisik, yaitu: akut dan kronis.
(Baradero,2013)
perwujudan peran serta masyarakat kegiatan deteksi dini, monitoring faktor risiko
PTM, dan tindak lanjutnya berupa konseling maupun penyuluhan.(Kemenkes
RI,2016)
CERDIK. Yaitu :
C: Cek kesehatan secara rutin untuk mengendalikan dan memeriksa tensi darah,
gula darah dan kolesterol yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit
E : Enyahkan asap rokok dan tidak merokok. Seperti yang kita ketahui nikotin
sebagai bahan aktif utama dalam rokok dapat menyebabkan penurunan dari
pelepasan insulin, berpengaruh negarif pada kerja insulin, menganggu sel Beta-
D : Diet yang seimbang dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi
mengurangi konsumsi gula dan lainnya. Hal ini bertujuan untuk mencegah
(Trisnawati, 2014).
“Adakah hubungan self efficacy dengan self management pada penderita diabetes
1. TUJUAN UMUM
Penderita Diabetes Mellitus tipe 2 Di Wilayah Puskesmas Sei Panas Kota Batam
Tahun 2019.
2. TUJUAN KHUSUS
2019.
1.4 MANFAAT
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi rumah
penyembuhan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data tambahan untuk
dan penatalaksanaan
1.5 Tabel keaslian penelitian
Darah di Poliklinik
Zainoel Abidin
Banda Aceh.
Diabetes mellitus
banyak ditemukan
pertengahan (40-60
dengan persentase
37,5%.
menggunakan berjumlah 33
pearson
correlation. value=0,00
(p<a=0,05).
pendekatan instrumen
faktor-faktor yang
berhubungan
dengan manajemen
“Hubungan Self Efficacy Dengan self management Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
DISUSUN OLEH :
ROSI SRYNIATI
616080715037