Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografi (ACARA 1) : Disusun Oleh

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

(ACARA 1)

Disusun oleh:
Nama : Debora Fajar Arum
NPM : 1713034025
Mata Kuliah : Sistem Informasi Geografi (SIG)
Dosen Pengampu : Listumbinang H , S.Si., M.Sc

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
ACARA 1
PENGENALAN TOOLS GEOPROCESSING PADA SOFTWARE
ARCGIS

I. PENDAHULUAN
Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information System
(GIS) merupakan sistem informasi yang mempunyai kemampuan untuk
memasukan, menyimpan, mengolah, menganalisa dan menghasilkan data
geografis atau data geospatial dalam mendukung pengambilan keputusan dalam
perencanaan dan pengelolaan.

Dalam pembahasan selanjutnya, SIG akan selalu diasosiasikan dengan sistem


yang berbasis komputer, walaupun pada dasarnya SIG dapat dikerjakan secara
manual, SIG yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis
merupakan data yang besar (dalam jumlah dan ukuran) dan terdiri dari banyak
tema yang saling berkaitan.

Dengan berbasis computer SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan


berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa
dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan
data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi
yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga
aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend,
pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem
informasi lainnya.

Setelah mengetahui konsep dari SIG, maka perlu diketahui bahwa sesungguhnya
Geoprocessing merupakan salah satu komponen penting yang sering digunakan
dalam GIS. Geoprocessing adalah sekumpulan fungsi yang melakukan operasi
dengan didasarkan dari lokasi geografisl ayer-layer input. Ada 6 fungsi dalam
geoprocessing yaitu Geoprocessing merupakan proses pengolahan data-data
spasial yang terintergrasi dengan data base dan display. yang berisi fungsi-fungsi
seperti : buffer, dissolve, clip, merge, intersect, dan union.

1) Buffer
Buffering merupakan salah satu proses dalam geoprocessing yang umum
digunakandalam analisis SIG. Buffering merupakan kegiatan membuat
kenampakan baru di sekitar kenampakan yang sudah ada.Buffer dapat
dibuat dalam : (a)pada jarak tertentu, (b) berdasarkan atribut pada peta, dan
(c) menghasilkan multiple buffer.
Buffer menggambarkan area tertutup (poligon) pada suatu jarak tertentu
pada bentang kenampakan tertentu, dimana beberapa fungsi buffer antara
lain: 1) mengidentifikasi daerah yang berada di sekitar kenampakan
geografis; 2) mengidentifikasi/memilih kenampakan yang termasuk di
dalam atau berada di luar daerah buffer; dan 3) untuk menyediakan ukuran
perkiraan yang dekat dengan suatu kenampakan.
Cara Kerja Buffer :
1) Buffer memproses algoritma matematika untuk mengidentifikasi ruang
yang berada di sekitar bentang kenampakan
2) Kenampakan yang dipilih untuk buffering harus melalui beberapa
proses seleksi danpertimbangan
3) Jarak buffer dapat berasal dari input langsung , dari attribut dan dari
data lainnya
4) Sebuah garis dapat digambar dalam banyak arah di sekitar kenampakan
yang terpilihhingga terbentuk sebuah poligon yang solid.
5) Sebuah basisdata baru yang mengandung data mengenai buffer
dihasilkan setelahpoligon buffer selesai terbentuk.

2) Dissolve
Fungsi Dissolve akan menggabungkan object-object dalam sebuah
layer yang mempunyai nilai/isi field tertentu yang sama.. fungsi ini biasa
digunakan untuk membuat peta yang lebih tidak detil dari suatu peta yang
lebih detil. Contohnya membuat peta kabupaten/kota utuh dari peta
kabupaten/kota yang terpecah-pecah dalam kecamatan-kecamatan. Atau
membuat peta subregion.

3) Clip
Perintah ini adalah untuk membuat data baru dari dua layer yang berbeda.
Cara kerja tools clip pada dasarnya seperti memotong bagian tertentu yang
diperkenankan, kemudian memisahkannya dari bagian lainnya. Lebih
mudah dipahami seperti menggunakan tools ‘crop’ atau ‘cut’. Tetapi pada
‘Clip’ yang terdapat dalam geoprocessing digunakan untuk memotong
bagian tertentu yang dapat diambil melalui atribut yang diperkenankan.

4) Merge
Fungsi dalam geoprocessing selanjutnya adalah merge. Sesuai dengan
namanya, fungsi ini akan menggabungkan beberapa peta menjadi satu peta
dengan mengambil bentuk susunan tabel dari salah satu peta yang
digabungkan. Contoh penggunaannya adalah untuk membuat peta yang
lebih besar lingkupnya dari peta-peta yang lebih kecil. Fungsi ini sangat
penting saat kita membeli peta yang biasanya terbagi dalam sheet-sheet,
untuk digabung menjadi satu peta kabupaten. Untuk contoh, berikut adalah
proses penggabungan peta states USA, province Canada, dan state Mexico
agar menjadi satu peta kesatuan benua Amerika Utara.

5) Intersect
Fungsi Intersect merupakan Proses yang tidak jauh berbeda dengan
clipping tetapi pada intersect, theme baru merupakan data spasial irisan
kedua theme yang menjadi masukannya dengan theme overlay sebagai
batas intersect-nya.

6) Union
Fungsi tools Union merupakan Proses yang menghasilkan theme baru
dengan mengkombinasikan dua theme. Output theme yang
dihasilkan merupakan gabungan dari kedua features, berikut atribut
datanya.

II. TUJUAN
1. Melakukan pengenalan pada Tools Geoprocessing yang dimiliki oleh
software ArcGIS.
2. Mengetahui manfaat masing-masing tools tersebut, yang meliputi:
buffer, clip, intersect, union, merge, dissolve, dan model builder

III. ALAT DAN BAHAN


1. Seperangkat komputer/laptop
2. Software ArcGIS 10.x
3. Peta digital format shapefile (shp)

IV. LANGKAH KERJA


1. Buka program ArcGIS dari start menu  Program  ArcGIS 
ArcMap 10.2
2. Pilih blank map (double-click) untuk memulai pekerjaan baru.
3. Untuk melakukan proses buffer terlebih dahulu masukkan data dengan
mengklik > Add Data > Connect To Folder > Pilih file shp yang akan
digunakan mis: Samsat_induk.shp atau Samsat_kel.shp. setelah data
telah diinput maka tahap selanjutnya adalah dengan mengklik >
Geoprocessing > Buffer > Input layer yang akan dibuffer > Atur ouput
folder yang akan digunakan > OK. Maka didapatakan hasil buffer
yang dapat digunakan untuk proses selanjutnya
4. Kemudian untuk melakukan proses dissolve, terlebih dahulu
masukkan data dengan mengklik > Add Data > Pilih file shp yang
akan digunakan mis: admin_lampung.shp > Geoprocessing > Dissolve
> Pilih attribute yang akan disederhanakan mis: Kecamatan > OK.
Maka hasil penyederhanaan wilayah administrasi yang digunakan
akan terbagi-bagi dengan penamaan dan wilayah Kecamatan saja.
5. Selanjunya untuk melakukan proses Clip, terlebih dahulu masukkan
data dengan mengklik > Add Data > Pilih file shp yang akan
digunakan mis: lereng.shp dan kec_tanggamus.shp. setelah menginput
data shp yang akan digunakan, maka selanjutnya klik . Geoprocessing
> Clip > Input (Pilih shp degan wilayah cakupan terluas mis:
lereng.shp karena shp ini memuat peta lereng provinsi Lampung) >
Select Polygon (Pilih polygon wilayah mis: kec_tanggamus.shp yang
akan diclip bersamaan dengan shp lereng) > OK. Maka dihasilkan
peta dasar tanggamus beserta kemiringan lerengnya.
6. Untuk melakukan proses Merge, terlebih dahulu masukkan data
dengan mengklik > Add Data > Pilih shp file yang akan digabungkan
mis: lamsel_kec.shp dan lamtim_kec.shp > Geoprocessing > Merge >
Input kedua layer shp > OK. Maka didapatkan penggabungan antara
kecamatan lamtim dan lamsel.
7. Dalam melakukan proses Intersect, terlebih dahulu masukkan data
dengan mengklik > Add Data > Pilih shp yang akan digunakan mis:
hujan.shp dan lereng_tanggamus.shp > Geoprocessing > Intersect >
Input kedua shp layer tersebut > OK. Maka akan didapat peta dasar
hujan engan kemiringan lereng yang ada di tanggamus.
8. Dan yang terakhir Untuk melakukan proses Union, terlebih dahulu
masukkan data dengan mengklik > Add Data > Masukkan data shp
yang akan digunakan mis: hujan.shp dan lereng.shp > Geoprocessing
> Union > Masukkan data shp > OK. Maka dihasilkan gabungan dari
kedua features, berikut attributnya.
V. HASIL PRAKTIKUM
Berikut merupakan hasil praktikum yang dilakukan :
Geoprocessing Hasil

Buffer

Dissolve
Clip

Merge

Intersect
Union

VI. PEMBAHASAN
Geoprocessing merupakan sekumpulan fungsi yang berfungsi untuk
melakukan operasi dengan didasarkan dari lokasi geografis layer-layer input.
Terdapat beberapa fungsi dalam geoprocessing yaitu, Dissolve, Merge, Clip,
Intersect, Union dan Assign Data. Fungsi-fungsi geoprocessing ini sering juga
digunakan sebagai pelengkap dari fungsi buffer.
Geoprocessing ini merupakan tahapan dalan SIG yang tidak terdapat di sistem
informasi lainnya. Hal yang menarik sekaligus menjadi tantangan, karena
hampir 60-70% kegiatan SIG terfokus pada entry data dan di sisi yang lain
sharing data kurang berjalan sempurna, banyak kegiatan SIG yang pada
akhirnya belum mengaplikasikan geoprocessing ini, SIG akhirnya banyak
digunakan sebagai alat pemetaan.
1. Dissolve
Operasi ini berfungsi untuk menggabungkan poligon berdasarkan kesamaan
nilai atributnya. Dalam melakukan dissolve perlu adanya ketelatenan dan
konsentrasi , dimana dissolve ini  sebagai awal dalam proses geoprocessing
sehingga ketika mahasiswa melakukan geoprocessing.

2. Merge.
Merge atau administrasi ini dilalukan tahap kedua setelah dissolve, Fungsi
dari operasi ini adalah untuk menggabungkan dua theme atau lebih yang
bersebelahan dan memiliki karakter sama. Mahasiswa mampu memiliki dasar
kaidah kartografi dan pemahaman tentang geoprocessing sehingga mampu
menentukan karakteristik peta antara peta kecamatan lamtim dan lamsel.
Kesulitan pada mahasiswa dalam melakukan merge adalah perintah untuk
merubah merge ke administrasi ketika menyimpannya,  sehinnga administrasi
tetap merge dan apabila diubah dipaksaan  maka akan eror. Mahasiswa
menyesiasati denga tidak merubah agar tetap melakukan geoprocessing. Hasil
akhir yaitu bias dilihat dari perubahan peta yang digabungkan.

3. Clip
Operasi Clip ini digunakan untuk memotong sebuah theme yang bertipe
polygon dengan mengambil bagian dalam dan membuang bagian luarnya
dengan bantuan sebuah theme poligon lain. Mahasiswa dituntut untuk lebih
konsentrasi dimana harus paham terkait dengan pasangan yang dimaksukkan
pada kotak dialog setelah memilih clip dan kemudian masuk ke add theme,
pasangan itu ialah antara lereng dengan tanggamus. Dalam prosesnya perlu
memperhatikan dan memahami lebih lanjut agar tidak terjadi adanya tertukar
shp sehingga menjadi error. Apabila terdapat keeroran maka diharapkan
mengulang prosesnya.

4. Intersect.
Proses ini digunakan untuk menggabungkan dua buah data spasial. Proses ini
juga memerlukan tingkat konsentrasi bagi mahasiswa karna geoprocessing
hampir mengulang kegiatan yang sama nanum bedannya mau digimanakan
peta tersebut mau clip, atau merge sehingga tidak lepas dari pasangan add
theme pada kotak dialog geoprocessing pada tahap next setelah
katogeri Intersect dipilih., yaitu dengan add theme antara hujan dan
lereng_tanggamus.shp Sehingga hasil akhir pada spasial yang digabungkan
menghasilkan peta dasar mengenai kemiringan lereng dan curah hujan daerah
setempat.

5. Union.
Penggunaan union ini dilakukan untuk menghasilkan poligon baru dengan
bentuk dan atribut dari dua buah poligon. Pada proses ini biasa mahasiswa
sudah bias paham karna beberapa kali sudah diulang hal yang sama hanya
berbeda pada perintah yaitu dengan memilih union.hasih akhir biasa bias
dilihat dari kenampkan dari polygon yang telah di geoprocessing pada peta
clip.

VII. DAFTAR PUSTAKA


https://docplayer.info/32348118-Geoprocessing-adalah-kemampuan-gis-
untuk-analysis-data-dan-mengaplikasi-fungsi-fungsi-pada-data-spasial.html

Anda mungkin juga menyukai