Bab I Pendahuluan: Asuhan Keperawatan Post Partum Spontanpage 1
Bab I Pendahuluan: Asuhan Keperawatan Post Partum Spontanpage 1
Bab I Pendahuluan: Asuhan Keperawatan Post Partum Spontanpage 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Angka kematian Ibu di Indonesia masih sangat tinggi. Tingginya angka
kematian ibu dapat dijadikan indicator derajat kesehatan masyarakat, karena
sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi
aksesibilitas maupun kualitas.4 AKI di Indonesia pada tahun 2016 sebesar 305
per 100.000 kelahiran hidup. Data tersebut dapat memberikan arti bahwa target
penurunan Angka kematian ibu pada era MDGs, belum mencapai target sebesar
102 per kelahiran hidup.
Di Negara berkembang seperti indonesia, masa nifas merupakan masa yang
kritis bagi ibu yang sehabis melahirkan. Dirpekirakan bahwa 60% kematian ibu
terjadi setelah persalinan dan 50% diantaranya terjadi dalam selang waktu 24 jam
pertama (Prawirardjo,2006). Tingginya kematian ibu nifas merupakan masalah
yang komlpeks yang sulit diatasi. AKI merupakan sebagai pengukuran untuk
menilai keadaan pelayanan obstretri disuatu negara. Bila AKI masih tinggi
berarti pelayanan obstretri masih buruk, sehingga memerlukan perbaikan. Dari
laporan WHO di Indonesia merupakan salah satu angka kematian ibu tergolong
tinggi yaitu 420 per 100.000 kelahiran hidup, bila dibandingkan dengan Negara
-negara ASEAN lainnya. Sementara menurut Depkes tahun 2009, mengalami
penurunan menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup. Dari data tersebut
didapatkan penurunan angka kematian ibu di Indonesia tahuentara penyebab
kematian ibu post partum di Indonesia dikarenakan oleh infeksi dan pendarahan
pervaginam.
A. Definisi
Persalinan adalah akhir kehamilan dan titik dimulainya kehidupan di luar
rahim bayi baru lahir. Dengan factor - faktor insensial persalinan, proses
persalinan itu sendiri, kemauan persalinan, adaptasi ibu dan bayi, proses
keperawatan baik pada wanita maupun pada keluarga (Alden, 2004). Post partum
adalah waktu dimana proses penyembuhan dan perubahan, waktu sesudah
melahirkan sampai sebelum hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota
keluarga baru (mitayani, 2009). Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berahir ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Masa nifas atau puerpenium dimulai 2 jam setelah melahirkan plasenta
sampai dengan 6 minggu (42 hari)setelah itu, dalam bahasa latin, waktu mulai
tertentu setelah melahirkan anak ini dsebut puerperium yaitu dari kata puer yang
artinya bayi dan parous melahirkan. Jadi puerperium berarti masa setelah
melahirkan bayi. Puerperium adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
selesai sampai alat – alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, sekitar 50%
kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama postpartum sehingga pertolongan pasca
persalinan yang berkualitas harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi
kebutuhan ibu dan bayi (Vivian, 2011).
C. Etiologi
Post partum dibagi 2:
a. Post partum dini
1) atonia uteri
2) laserasi jalan lahir;robekan jalan lahir
3) hematoma
b. Post partum lambat
1) tertinggalnya sebagian plasenta
2) subinvolusi di daerah insersi plasenta
D. Patofisiologi
1. Adaptasi Fisiologi
a. Infolusi uterus
Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah melahirkan,
proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot
polos uterus. Pada akhir tahap ketiga persalinan, uterus berada di garis
tengah, kira-kira 2 cm di bawah umbilicus dengan bagian fundus bersandar
pada promontorium sakralis. Dalam waktu 12 jam, tinggi fundus mencapai
kurang lebih 1 cm diatas umbilikus. Fundus turun kira-kira 1 smpai 2 cm
setiap 24 jam.
Pada hari pasca partum keenam fundus normal akan berada di pertengahan
antara umbilikus dan simpisis pubis. Uterus, pada waktu hamil penuh
baratnya 11 kali berat sebelum hamil, berinvolusi menjadi kira-kira 500 gr
1 minggu setelah melahirkan dan 350 gr 2 minggu setelah lahir. Satu
minggu setelah melahirkan uterus berada di dalam panggul. Pada minggu
keenam, beratnya menjadi 50-60 gr. Peningkatan esterogen dan
progesteron bertabggung jawab untuk pertumbuhan masif uterus selama
hamil. Pada masa pasca partum penurunan kadar hormone menyebapkan
terjadinya autolisis, perusakan secara langsung jaringan hipertrofi yang
berlebihan. Sel-sel tambahan yang terbentuk selama masa hamil menetap.
Inilah penyebap ukuran uterus sedikit lebih besar setelah hamil.
b. Kontraksi
intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah bayi
lahir, diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume intrauterin
yang sangat besar. homeostasis pasca partum dicapai terutama akibat
kompresi pembuluh darah intramiometrium, bukan oleh agregasi trombosit
dan pembentukan bekuan. Hormon oksigen yang dilepas dari kelenjar
F. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan darah
Beberapa uji laboratorium biasa segera dilakukan pada periodepasca partum.
Nilai hemoglobin dan hematokrit seringkali dibutuhkan pada hari pertama
pada partumuntuk mengkaji kehilangan darah pada melahirkan.
b. Pemeriksaan urin
Pegambilan sampel urin dilakukan dengan menggunakan cateter atau dengan
tehnik pengambilan bersih (clean-cath) spisimen ini dikirim ke laboratorium
untuk dilakukan urinalisis rutin atau kultur dan sensitivitas terutama jika
cateter indwelling di pakai selama pasca inpartum. Selain itu catatan prenatal
ibu harus di kaji untuk menentukan status rubelle dan rhesus dan kebutuhan
therapy yang mungkin
G. Pengkajian
Pengkajian pada ibu post partum menurut Doenges, 2001 adalah sebagai berikut :
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
a) Bagaimana keadaan ibu saat ini ?
b) Bagaimana perasaa ibu setelah melahirkan ?
2. Pola nutrisi dan metabolik
a) Apakah klien merasa kehausan setelah melahirkan ?
b) Apakah klien merasa lapar setelah melahirkan ?
c) Apakah klien kehilangan nafsu makan atau merasa mual ?
d) Apakah ibu mengalami penurunan BB setelah melahirkan ?
H. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan pemberian asi berhubungn dengan kurang pengetahuan
tentang teknik menyusui.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agensi cidera fisik di tandai dengan puting
kemerahan..
3. Ansietas berhubungan dengan respon terhadap rangsangan berasal dari
luar.
I. Rencana Keperawatan
1. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang teknik menyusui.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan ibu dapat mengetahui
teknik menyusui dengan benar.
Kriteria Hasil :
A. Kesimpulan
Post partum adalah waktu dimana proses penyembuhan dan perubahan, waktu
sesudah melahirkan sampai sebelum hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya
anggota keluarga baru (mitayani, 2009). Masa nifas (puerperium) dimulai setelah
kelahiran plasenta dan berahir ketika alat – alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau puerpenium dimulai 2 jam setelah
melahirkan plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari)setelah itu, dalam bahasa
latin, waktu mulai tertentu setelah melahirkan anak ini dsebut puerperium yaitu
dari kata puer yang artinya bayi dan parous melahirkan. Jadi puerperium berarti
masa setelah melahirkan bayi.
B. Saran
Laporan pendahuluan ini mampu menjadi refeensi bagipembaca