Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
PERILAKU KEKERASAN
Oleh :
JUMIATI ROSLINA KULLA
1201040292
LAPORAN PENDAHULUAN
I. KASUS ( MASALAH UTAMA ) :
Perilaku Kekerasan ( pk )
II. PROSES TERJADINYA MASALAH
A. Pengertian.
Perilaku kekerasaan adalah suatu keadaan dimana individu mengalami
perilaku yang dapat meambahayakan secara fisik baik pada diri sendiri maupun
orang lain ( Townsend, 1998 )
Marah merupakan perasan jengkel yang timbul sebagai respons terhadap
kecemasan / kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman
( Stuart dan Sundeen, 1995 )
Kegagalan yang
pasif dan melarikan diri atau respons melawan dan menantang. Respons ini
merupakan respons maladaptif yaitu :
1) Agresif :
Memperlihatkan permusuhan, keras dan menuntut, mendekati
B. Penyebab
yang
dialami
dapat
menimbulkan
frustrasi
yang
b. Perilaku
Sosial budaya
d. Bioneurologis
frontal,
lobus
temporal
dan
ketidakseimbangan
1. Emosi
Tidak adequat
Measa tidak aman
Rasa terganggu
Marah (dendam)
Jengkel
Merusak / memukul
2. Fisik
Muka merah
Pandangan mata tajam
Tangan mengepal
Nafas pendek
Berkeringat
Sakit fisik
Tekanan darah meningkat
3. Intelektual
Mendominasi pembicaraan / bicara keras
Berdebat, rewel
Meremehkan orang lain
Mempertahankan pendapat
Memaksakan kehendak
4. Spiritual
Merasa kuasa
Keraguan
Tidak bermoral
Kreativitas terhambat / terhalang
5. Sosial
Menarik diri
Pengasingan
Penolakan
Kekerasan
Ejekan
Kurang percaya diri
D. Akibat
Risiko Mencederai diri sendiri
Risiko Mencederai orang lain
Risiko Mencederai lingkungan
E. Rentang Respon
RENTANG RESPONS
Respon adaptif
Asertif
respon maladaptif
Frustrasi
Pasif
Agresif
Kekerasan
Keterangan :
1. Asertif : individu dapat mengungkapkan marah tanpa menyalahkan orang lain
dan memberikan ketenangan.
2. Frustasi : individu gagal mencapai tujuan keputusan soal marah dan tidak dapat
menentukan alternatif
3. Pasif : individu tidak dapat mengungkapkan perasaannya
4. Agresif : perilaku yang menyertai marah, terdapat dorongan untuk menuntut
tetapi marah terkontrol
5. Kekerasan : perasaan marah dan bermusuhan yang kuat serta hilangnya control
POHON MASALAH
Akibat -------------------------
Perilaku kekerasan
Penyebab ----------------------.
Tujuan Khusus.
1.
2.
PERTAMA )
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien datang ke RS diantar keluarga karena marah-marah dan memecah kaca.
2. Diagnosa
Risiko menciderai diri/ orang lain/lingkungan berhubungan dengan perilaku
kekerasan.
3. Tujuan Khusus
TUK 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
TUK 2. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
4. Tindakan keperawatan
Bina hubungan saling percaya
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaanya
Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab perasaan jengkel / kesal / marah
B. STRATEGI
KOMUNIKASI
DALAM
PELAKSANAAN
TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. ORIENTASI.
a. Salam terapeutik.
Selamat pagi bu, perkenalkan nama saya Ani biasa dipanggil Ani. Nama
ibu siapa dan senang dipanggil siapa ? Saya akan merawat ibu selama
disini
b. Evaluasi / validasi.
Ada apa bu dirumah sampai di bawa kesini ?
c. Kontrak.
Topik : Bu, bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang hal-hal
penyebab ibu marah
Waktu : Berapa lama kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau 10 menit ?
2. FASE KERJA.
a. Apa yang membuat ibu memecah kaca ?
b. Apakah ada yang membuat ibu kesal ?
c. Apakah ibu sebelumnya pernah marah ?
d. Apa penyebabnya ? Apa sama dengan yang sekarang ?
e. Baiklah jadi ada (misalnya 2) penyebab ibu marah
3. FASE TERMINASI.
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
Evaluasi klien (subyektif) :
KEDUA )
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien penyebutkan penyebab klien marah.
2. Diagnosa
Risiko menciderai diri/orang lain/lingkungan berhubungan dengan perilaku
kekerasan.
3. Tujuan Khusus
TUK 3. Klien dapat mengidentifikai tanda-tanda perilaku kekerasan.
TUK 4. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
TUK 5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
4. Tindakan keperawatan
Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
B. STRATEGI
KOMUNIKASI
DALAM
PELAKSANAAN
TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. ORIENTASI.
a. Salam terapeutik.
Selamat siang bu ?
b. Evaluasi / validasi.
Bagaimana perasaan ibu hari ini ?
Apakah ada penyebab marah yang lain ?
c. Kontrak.
Topik
Waktu
10
Tempat
2. FASE KERJA.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
3. FASE TERMINASI.
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
Evaluasi klien (subyektif) :
Bagaimana perasaan ibu, setelah kita bercakap-cakap ?
Evaluasi perawat (obyektif)
Apa saja tadi yang di bicarakan ?
Benar, perasaan marah. Apa saja tadi ? Ya betul !
Lalu cara marah yang lama, apa saja ? Ya benar, lagi, oke !
Dan akibat marah, apa saja ? Bagus, benar sekali !
b. Tindak lanjut.
Baiklah, sudah banyak sekali yang kita bicarakan. Nanti coba ingat-ingat
lagi perasan ibu sewaktu marah, dan cara ibu marah, serta akibat dari marah.
Kalau di RS ada yang membuat ibu marah , langsung beritahu perawatnya !
c. Kontrak yang akan datang.
Topik : Besok kita mulai latihan cara marah yang baik dan sehat
Waktu : Bagaimana kalau kita berbincang selama 15 menit ?
Tempat : Di ruang tamu, ibu setuju ?
11
KETIGA )
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien penyebutkan tanda dan gejala marah, cara marah yang biasa dilakukan
serta akibat yang terjadi .
2. Diagnosa
Risiko menciderai diri/orang lain/lingkungan berhubungan dengan perilaku
kekerasan.
3. Tujuan Khusus
TUK 6. Klien dapat mengidentifikai cara konstruktif dalam berespon terhadap
marah.
TUK 7. Klien dapat mendemontrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan
4. Tindakan keperawatan
Memilih satu cara yang konstruktif.
Mendemontrasikan satu cara yang konstruktif
B. STRATEGI
KOMUNIKASI
DALAM
PELAKSANAAN
TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. ORIENTASI
a. Salam terapeutik.
Selamat pagi bu ?
b. Evaluasi / validasi.
Bagaimana perasaan ibu saat ini ?
Apakah ada yang membuat ibu marah sore dan malam kemarin ?
12
Bagaimana dengan perasaan, cara marah dan akibat marah ibu masih ada
tambahan ?
c. Kontrak.
Topik
: Mas masih ingat apa yang akan kita latih sekarang ? Benar kita
akan latihan cara marah yang sehat
Waktu
Tempat
2. FASE KERJA.
a.
Ibu ada berapa cara marah yang sehat, hari ini kita pelajari satu
cara.
b.
Nah, ibu bisa pilih mau latihan nafas dalam atau pukul kasur
dan bantal.
c.
d.
Jadi kalau ibu lagi kesal dan perasaan sudah mulai tidak enak
segera tarik nafas dalam agar cara marah yang lama tidak terjadi. Saat
dimarahi bapak (salah satu penyebab marah), apa yang ibu rasakan ?
e.
Caranya seperti ini, kita bisa berdiri atau duduk tegak, lalu
tarik nafas dari hidung dan keluarkan lewat mulut perlahan-lahan.
f.
3. FASE TERMINASI.
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
Evaluasi klien (subyektif) :
Bagaimana perasaan ibu, setelah latihan, ada perasan lega ?
Evaluasi perawat (obyektif)
Coba sebutkan apa yang sudah kita pelajari tadi ?
Benar, berapa kali tarik nafas dalam ? Ya betul !
b. Tindak lanjut.
Nah, berapa kali sehari ibu mau latihan? Bagaimana kalau 3 kali ?
Mau kapan latihannya? Bagaimana kalau pagi hari setelah bangun tidur,
lalu siang sebelum makam dan malam sebelum tidur ? Juga lakukan kalau
ada yang membuat kesal !Bagaimana kalau kita buat jadual kegiatannya?
c. Kontrak yang akan datang.
Topik : Waktu kita sudah habis, besok kita belajar cara yang lain
13
14