Dokumen tersebut membahas masalah pembelajaran matematika di SDN Sukorejo yang menyebutkan siswa lambat memahami pelajaran, tidak bisa bekerja sama, dan prestasi belajar rendah. Dokumen ini menganalisis masalah tersebut dan merekomendasikan penggunaan media gambar dan model pembelajaran Numberd Heads Together untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mengelompokkan bangun datar, yang terbukti meningkatkan hasil belajar siswa.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
215 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas masalah pembelajaran matematika di SDN Sukorejo yang menyebutkan siswa lambat memahami pelajaran, tidak bisa bekerja sama, dan prestasi belajar rendah. Dokumen ini menganalisis masalah tersebut dan merekomendasikan penggunaan media gambar dan model pembelajaran Numberd Heads Together untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mengelompokkan bangun datar, yang terbukti meningkatkan hasil belajar siswa.
Dokumen tersebut membahas masalah pembelajaran matematika di SDN Sukorejo yang menyebutkan siswa lambat memahami pelajaran, tidak bisa bekerja sama, dan prestasi belajar rendah. Dokumen ini menganalisis masalah tersebut dan merekomendasikan penggunaan media gambar dan model pembelajaran Numberd Heads Together untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mengelompokkan bangun datar, yang terbukti meningkatkan hasil belajar siswa.
Dokumen tersebut membahas masalah pembelajaran matematika di SDN Sukorejo yang menyebutkan siswa lambat memahami pelajaran, tidak bisa bekerja sama, dan prestasi belajar rendah. Dokumen ini menganalisis masalah tersebut dan merekomendasikan penggunaan media gambar dan model pembelajaran Numberd Heads Together untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mengelompokkan bangun datar, yang terbukti meningkatkan hasil belajar siswa.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3
Tahap 1: Membaca dan mempelajari kasus dengan cermat
Permasalahan pembelajaran matematika yang ditemui di kelas II A SDN Sukorejo
1antara lain: (1) siswa yang lambat dalam memahami isi pembelajaran, (2) siswa ada yang tidak bisa bekerja secara kelompok, (3) siswa tidak aktif dalam pelajaran, (4) hasil belajar yang masih rendah, belum bisa memenuhi nilai KKM. Tahap 2: Mengidentifikasi berbagai informasi kunci atau penting yang terdapat di dalam kasus. Guru tidak bisa hanya mengandalkan pembelajaran dengan ceramah. Guru membutuhkan media pembelajaran pendukung untuk menunjang pemahaman siswa tentang materi yang sedang dipelajari. Tahap 3 : Mengaitkan informasi-informasi tersebut sehingga muncul permasalahan atau pertanyaan dari kasus tersebut. Berdasarkan identifikasi masalah maka rumusan masalah pokok dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengunaan media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam mengelompokkan benda di sekitarnya sesuai bentuk dan ciri-ciri bangun datar pada mata pelajaran matematika siswa kelas II SD Negeri Sukorejo 1 pada tema : Hidup Bersih dan Sehat sub tema 1 : Hidup Bersih dan Sehat di Rumah pembelajaran 4? 2. Bagaimana peningkatan kemampuan siswa dalam mengelompokkan benda di sekitarnya sesuai bentuk dan ciri-ciri bangun datar melalui model pembelajaran Numberd Heads Together (NHT) pada mata pelajaran matematika siswa kelas II SD Negeri Sukorejo 1 pada tema : Hidup Bersih dan Sehat sub tema 1 : Hidup Bersih dan Sehat di Rumah pembelajaran 4?
Tahap 4 : Menganalisis penyebab masalah dari kasus itu.
Guru kurang melakukan inovasi dalam kegiatan belajar mengajar Murid dalam satu kelas terlalu banyak, sehingga harus mempunyai metode atau strategi khusus dalam memberikan materi pelajaran
Tahap 5 : Mengembangkan alternatif pemecahan masalah.
Salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang berorientasi pada hal tersebut adalah dengan menggunakan media gambar dan menerapkan Model pembelajaran kooperatif tipe Numberd Heads Together (NHT). Numberd Heads Together (NHT) adalah model pembelajaran yang dikembangkan oleh Specener Kagan (1992) yang mana memberikan keempatan kesempatan pada siswa untuk saling membagikan ide - ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Model ini efektif untuk mendorong ketertiban dan motivasi siswa seraya membantu mereka mendapatkan pemahaman mendalam tentang topik-topik yang jelas. Tahap 6 : Menganalisis kekuatan dan kelemahan setiap alternatif. Menurut Uno (2009), bahwa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe Numberd Heads Together (NHT) adalah sebagai berikut: a. Kelebihan Model pembelajaran Numberd Heads Together (NHT)yaitu: 1) setiap siswa menjadi siap semua; 2) semua dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh; 3) siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai; 4) mengembangkan sikap demokratif; tanggung jawab; 5) menghargai pendapat orang lain 6) memupuk rasa percaya diri sendiri.
b. Kelemahan Model pembelajaran Numberd Heads Together (NHT) yaitu :
1) Tidak terlalu cocok untuk jumlah siswa yang banyak karena membutuhkan waktu yang lama; 2) kemungkinan nomor yang telah dipanggil, di panggil kembali oleh guru; 3) tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru
Tahap 7 : Memilih satu alternatif yang dianggap paling efektif.
Penerapan media gambar dan model pembelajaran Numberd Heads Together (NHT) dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa dalam mengelompokkan benda di sekitarnya sesuai bentuk dan ciri-ciri bangun datar pada mata pelajaran matematika siswa kelas II SD Negeri Sukorejo I pada tema : Hidup Bersih dan Sehat sub tema 1 : Hidup Bersih dan Sehat di Rumah pembelajaran 4.
Tahap 8 : Menyusun dan menuliskan jawaban dari masalah/kasus tersebut.
Penerapan media gambar dan model pembelajaran Numberd Heads Together (NHT) dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa dalam mengelompokkan benda di sekitarnya sesuai bentuk dan ciri-ciri bangun datar pada mata pelajaran matematika siswa kelas II SD Negeri Sukorejo I pada tema : Hidup Bersih dan Sehat sub tema 1 : Hidup Bersih dan Sehat di Rumah pembelajaran 4. Pada hasil belajar siswa juga terjadi peningkatan mulai dari Pra siklus, siklus I dan siklus II. Prasiklus mendapat persentase ketuntasan 47,5% dengan kriteria kurang, pada siklus I mendapat persentase ketuntasan 70% dengan kriteria baik. Sedangkan pada siklus II mendapat 95% dengan kriteria sangat baik. Jadi, penggunaan media gambar dan model pembelajaran Numberd Heads Together (NHT) dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa. Di samping itu, dalam penyampaian materi pelajaran dikelas menggurangi metode konvensional (ceramah) sehingga pembelajaran berlangsung lebih menarik, menyenangkan, dan tidak membosankan. Siswa juga diajak lebih aktif dalam kelompok belajar maupun individu.