Akt KLMPK 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

“MAKALAH”

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


‘SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJERIAL’

Dosen : A.Marunduh,SE,MSA.

Dr.Joseph Kambey,SE.MBA.

OLEH :

 Afifah Putri Poernomo 18304012


 Andrini R Mokodaser 18304099
 Claudia Salu 18304046
 Fiorin Bawole 18304127

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan, yang telah
melimpahkan berkat kesehatan kepada kami kelompok 1 dalam
menyelesaikan tugas ini dengan begitu baik. Kami sadar bahwa
kesempurnaan hanya milik Ilahi, maka kami sebagai penulis memohon
maaf apabila ada kata atau kalimat yang kurang berkenan untuk
pembaca. kami berharap makalah ini bisa berguna bagi pembaca dan
dapat memenuhi tugas yang sudah dipercayakan kepada kami

Penulis,

Kelompok 1 Akt IVC.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................4

A. Latar belakang...............................................................................4
B. Rumusan masalah.........................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................5

A. Pengertian dan arus informasi akuntansi manajerial...................5-6


a. Top-Down Information flow.................................................6-9
b. Bottom-Up Information Flow..............................................9-11

BAB III PENUTUP.................................................................................12

A. Kesimpulan dan saran...................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
SIA Manajerial adalah system informasi akuntansi yang di rancang
untuk menghasilkan laporan manajerial, yang dimaksud laporan yang khusus
ditunjukkan kepada manajemen untuk memenuhi kebutuhan informasi guna
pengambilan keputusan dan perencanaan bisnis. Dalam sistem informasi
akuntansi manajerial, informasi mengalir menuju 2 arah,yaitu mengalir dari
atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke atas(up-down). Top down flow
adalah system yang mencatat dan meringkas transaksi dan kejadian ekonomi
yang terjadi di jenjang manajemen puncak dalam sebuah organisasi dan
meneruskan serta mendistribusikan informasi ke jenjang organisasi yang lebih
rendah. Botton-up flow adalah system yang mencatatdan meringkas tra nsaksi
dan kejadian ekonomi yang terjadi pada jenjang organisasi paling bawah,
kemudian secara terstruktur melaporkan informasi kepada manajemen
puncak.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana SIA Manajerial bekerja dalam organisasi?
2. Apa yang membedakan top-down dan botton-down?
3. Bagaimana bentuk laporan dari system manajerial?
C. Tujuan
1. Untuk memahami proses pekerjaan dari SIA Manajerial
2. Untuk agar dapat membedakan top-down dan botton-down
3. Untuk tahu proses dari pelaporan SIA Manajerial
4. Untuk memenuhi tugas dosen matakuliah bersangkutan

4
BAB II

PEMBAHASAN

SYSTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJERIAL

A. Pengertian Dan Arus Informasi Akuntansi Manajerial

Sistem informasi akuntansi mengakui dan merekam transaksi yang terjadi,


mencatat, meringkas dan melaporkan informasi kepada para pemakai informasi.
Jika proses tersebut dilakukan dengan menggunakan computer, maka sebuah
system informasi disebut dengan system yang berbasis computer, jika tidak
menggunakan alat bantu computer, maka sebuah system informasi disebut dengan
system manual.baik pada system berbasis computer maupun system manual,
dalam urutan aktivitas yang dijalankannya terjadi aliran data dan informasi.
Sistem informasi akuntansi manajerial Dirancang untuk menghasilkan laporan
manajerial, yang dimaksud laporan manajerial adalah laporan yang khusus
ditunjukkan kepada manajemen untuk memenuhi kebutuhan informasi guna
pengambilan keputusan dan perencanaan bisnis.

Contoh : laporan manajerial

N Jenis Kuantitati Satua h/unit Jumlah % Mei Selisi


o f n h
1 Baran 1.000 Unit 3000 3.000.000 10% 8% 2%
gA
2 Baran 2.500 Unit 4500 11.250.00 39% 34 5%
gB 0 %
3 Baran 3.400 Unit 1250 4.250.000 15% 17 -2%
gC %
4 Baran 1.500 Unit 1300 1.950.000 7% 4% 3%

5
gD
5 Baran 7.300 Unit 1125 8.212.500 29% 30 -1%
gE %
Jumlah 28,662,50 100 93 7%
: 0 % %

Keterangan :

Dalam laporang keuangan data penjualan hanya akan dilaporan secara total
dalamhalini Rp.28.662.500,00, tetapi untuk kepentingan laporan manajerial
jumlah penjualan kemungkinan harus dideskripsikan seperti contoh diatas.

1. Peranan laporan
Secara terperinci laporan manajerial mempunyai peranan sebagai berikut :
 Bagi organisasi laporan majerial memberikan gambaran menyeluruh
bagi perkembangan organisasi serta kelebihan dan kekurangannya
 Bagi pelaksanaan tugas,laporan manajerial dapat menunjukkan sesuatu
yang perlu disempurnakan untuk kegiatan organisasi
 Bagi manajer,laporan manajerial dapat menyediakan berbagai data
untuk membuat keputusan dan tindakan selanjutnya yang jitu.
 Bagi petugas organisasi sebagai pelaksana, laporan manajerial dapat
menjadi sarana untuk menyampaikan gagasan baru kepada atasannya

Dalam system informasi akuntansi manajerial, informasi mangalir manuju


2 arah, yaitu mengalir dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke
atas(botton-up).

a. Aliran informasi dari atas kebawah (Top-Down Information Flow)

System penganggaran sebuah organisasi merupakan systemyang


mengalirkan informasi dari atas ke bawah.sistem informasi ini

6
menghasilkan anggaran periodic,yangmemberikan informasi kepada para
manajer tentang rencana kuanitatif organisasi untuk periode
mendatang.dengan menetepkan dan mengkoordinasikan tujuanyang
terukur untuk setiap segmen dalam organisasi,anggaran membantu
mencapai tujuan ornanisasi secara keseluruhan.

Struktur Organisasi

Sebuah strktur organisasi memberikan lingkungan bagi aliran


informasi. Agar system penganggaran dapat berfungsi secara tepat,
lingkungan tersebut harus memiliki karakteristik sebagai berikut:

Organisasi harus menetapkan sebuah struktur yang membedakan


setiap segmen yang terlibat.
Organisasi harus memiliki ketentuan yang jelas mengenai wewenang
dan tanggungh jawab setiap manajer segmen.
Setiap karyawan harus memberikan laporan hanya kepada atasan
langsungnya.
Manajemen puncak harus menetapkan secara jelas hubungan atasan-
bawahan antar karywan.

Pernyataan Kebijakan

Pernyataan kebijakan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan


menjelaskan tentang harapan manajemen puncak tentang perilaku
karyawan. Pernyataan kebijakan itu memberikan arahan bagi karyawan
untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jabatan. Agar dapat berjalan
secara efektif, pernyataan kebijakan harus lengkap dan memiliki daya
paksa. Salah satu jenis pernyataan kebijakan adalah standar perilaku
sebagai berikut

7
Kepatuhan terhadap hukuman dan peraturan yang berlaku
Hubungan dengan aparat pemerintah
Pencatatan yang benar terhadap dana, aktiva dan pengeluaran
kas
Kegiatan di luar tugas yang bertentangan dengan kepentingan
perusahaan
Perusahaan anak dan perusahaan afiliasi
Laporan-laporan da jaminan

Tujuan Kerja

System penganggaran yang efektif m,ensyaratkan bahwa manajemen


menetapkan tujuan kinerjauntuk setiap dalam organisasi. Selanjutnya
manajemen puncak mengkomunikasikan tujuan ini ke setiap manajer
segmen dengan mengeluarkan anggaran periodic. System ini disebut
system penganggaran kerja.

Tujuan Organisasi dan Tujuan Departemen

System penganggaran kinerja menjabarkan tujuan perusahaan yang


menggunakan ukuran return on invested capital ke dalam tujuan yang
lebih rinci dan spesifik untuk jenjang yang lebih bawah seperti
departemen, divisi, biro, bagian dan lain-lain.

Metode-metode Penyususnan Tujuan Departemental

Jika manajemen puncak menetapkan tujuan departemental untuk


jenjang manajer yang lebih bawah, maka sebuah system penganggaran
kinerja disebut system otoritatif. System ini berarti system penganggaran
bergantung pada otoritas manajeman puncak untuk memotivasi karyawan
guna mencapai tujuannnya. Alternative lain yang dapat digunakan adalah
perusahaan memberikesempatan kepada para manajer jenjang organisasi

8
yang lebih bawah untuk berpartisipasi dalam penyususnan tujuan
kinerjanya sendiri. System penganggaran ini disebut system penganggaran
partisipatif. Proses informasi yang mengalir ke jenjang yang lebih bawah
dinamakan amplifikasi informasi

b. Aliran Informasi Dari Bawah Keatas (Bottom-Up Information Flow)

Informasi jenis ini berasal dari kejadian atau transaksi yang terjadi
pada jenjang yang paling bawah dalam struktur organisasi. System yang
mencatat transaksi. Memprosesnya dan melaporkan kepada manajer yang
lebih atas disebut system pelaporan pertanggung jawaban. System
pelaporan pertanggungjawaban mencatat realisasi kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh setiap segmen organisasi. Realisasi kegiatan ini dapat
berupa satuan moneter pendapatan dan biaya, atau data statistic jam kerja
dan unit produksi.

Pusat Pertanggungjawaban

System informasi akuntansi pertanggungjawabanmengumpulkan


informasi tentang realisasi kegiatan dan tujuan kinerja pada jenjang
organisasi yang paling rendah dalam hirarki organisasi. Segmen organisasi
yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah pusat pertanggung
jawaban. Pusat pertanggungjawaban yang ada yaitu busat biaya, pusat laba
dan pusat investasi.

Laporan Kinerja

System akuntansi pertanggung jawaban mengkomunikasikan


informasi yang dihasilkan dalam laporan yang berisi informasi tentang
realisasi, anggaran, selisih antararealisasi dan anggaran. Untuk setiap
pusat pertanggungjawaban.laporan kinerja untuk pusat laba dan pusat
investasi pada dasarnya sama, yang berbeda adalah isi laporannya.

9
Pengumpulan Data Pada Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban

System akuntansi pertanggung jawaban mengalirkan informasi dari


bawah keatas berupa realisasi dan dari atas kebawah berupa anggaran
kerja. System ini menghasilkan laporan kinerja untuk setiap pusat
pertanggungjawaban, yang meringkas anggaran pendapatan, anggaran
biaya, realisasi pendapatan dan realisasi biaya. Untuk mengumpulkan
data, perusahaan menggunakan kode pertanggungjawaban yaitu
mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pusat pertanggungjawaban dan
berdasarkan rekening dalam bagan rekening sekaligus. Klasifikasi ini
dilakukan melaliu tiga tahap yaitu:

 Tansaksidiklasifikasikan sesuai dengan rekening yang tercantum


dalam bagan rekening
 Transaksi diklasifikasikan sesuai dengan tempat terjadinya biaya
 Menggabungkan jenis rekening dengan tempat terjadinya transaksi
tersebut

Kode Pertanggungjawaban

Kode ini digunakan untuk mencatat tempat terjadinya transaksi.


Karena setiap unit dalam organisasi terlibat dalam berbagai macam
transaksi, maka setiap unit tersebut merupakan tempat terjadinya
transaksi, maka setiap unit harus memiliki kode khusus yangdisebut
dengan kode pertanggungjawaban.

Kode Rekening

Kode pertanggungjawaban hanya digunakan untuk mengidentifikasi


siapa yang bertanggungjawab terhadap transaksi tersebut. Oleh karena itu
perusahaan tetap membutuhkan kode rekening untuk keperluan pencatatan

10
dan pelaporan informasi. Oleh karena itu struktur kode rekening dalam
system akuntansi pertanggungjawaban merupakan kombinasi antara kode
rekening dan kode pertanggungjawaban

Kode Anggaran

Kode tambahan disisipkan antara kode pertanggungjawaban dank ode


rekening, untuk dapat membedakan secara tegas yaitu kode anggaran dan
kode rekening.

Pelaporan Keuangan dan Akuntansi Pertanggungjawaban

Pada dasarnya laporan kinerja yang dihasilkan oleh system informasi


akuntansi pertanggungjawaban habya bermanfaat untuk keperluan intern.
Oleh karena itu bentuj dan isi laporan kinerja sangat spesifik, dan tidak
bias langsung dikonversi untuk menghasilkan laporan keuangan untuk
kepentingan extern. Dengan demikian system informasi akuntansi harus
menyusun kembali laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi
keuangan dengan menggunakan data yang dihimoun oleh system
akuntansi pertanggung jawaban.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

11
Informasi yang ada di SIA Manajerial sangatlah dibutuhkan oleh para manajer untuk
pengambilan keputusan di dalam sebuah perusahaan. Manfaat dari system informasi
akuntansi manajemen ini menghasilkan informasi yang digunakan oleh manajer untuk
masa lalu sebagai perbandingan dan dasar untuk pengambilan keputusan agar
mengurangi ketikpastian dan informasi masa mendatang untuk pengendalian dan
perencanaan.

12

Anda mungkin juga menyukai