PELENGKUNG
PELENGKUNG
PELENGKUNG
Oleh :
Drainase
Drainase pada Jembatan berfungsi untuk mengalirkan air yang ada di
lantai kendaraan ke saluran pembuang sehingga tidak menggenangi
lantai kendaraan jembatan, yang sangat mengganggu lalu-lintas.
Abutment
Bagian yang memikul kedua pangkal jembatan yang terletak di ujung
bentang jembatan yang berfungsi untuk meneruskan seluruh beban
bangunan atas ke pondasi/tanah pendukung, bagian ini dibangun dari
bahan beton bertulang atau pasangan batu kali yang dilengkapi dengan
sayap Abutment (wing wall).
Pilar
Merupakan bagian lain dari bangunan bawah yang terletak di bentang
jembatan diantara pangkal jembatan, berfungsi seperti Abutment yang
membagi beban dan memperpendek bentang jembatan. Biasanya
dibangun dari beton bertulang atau tiang panjang (beton atau pipa baja)
dan di atasnya terdapat kepala pilar.
Pondasi
Pondasi berfungsi menyalurkan dan meratakan beban dari abutment ke
tanah pendukung. Penggunaan jenis pondasi tergantung dari kondisi
tanah pendukung.
Tahapan Penggambaran
Salah satu keuntungan Konstruksi Beton adalah dapat dicetak berbagai
bentuk dengan Formwork yang sesuai dengan keinginan. Demikian juga
halnya dengan Konstruksi Jembatan Beton, sangat banyak ditemui tipikal
konstruksinya mulai dari pondasi sampai ke struktur atas. Namun perlu
diingat bahwa struktur beton yang menerima beban tarik adalah besi
tulangan beton. Maka penempatan besi tulangan beton maupun tendon
dalam gambar struktur harus benar-benar tepat posisinya sesuai desain,
karena gambar desain memiliki peran penting sebagai pedoman
pelaksanaan konstruksi di lapangan.
Tahapan Penggambaran sebagai berikut :
1. Pelajari konsep gambar dari prencana atau buat konsep gambar dalam
bentuk sketsa lengkap dengan dimensi dan jenis material yang dipakai
sesuai dengan data yang diberikan perencana.
2. Identifikasi tipikal konstruksi dan data perencanaan serta tentukan
jenis gambar yang dibutuhkan sesuai standar yang ditetapkan.
3. Persiapkan rencana setting gambar dengan program CAD, mulai
setting format kertas, dimensi, text style, dan layer. Nama-nama layer
dianjurkan agar disesuaikan dengan nama elemen-elemen garis gambar
dengan tujuan untuk memudahkan proses editing gambar.
4. Proses penggabaran dapat dilakukan terlebih dahulu dengan
menggambar situasi, gambar denah untuk mengetahui panjang dan lebar
konstruksi tersebut.
5. Selanjutnya dengan memproyeksikan gambar denah dengan
menggunakan garis bantu dapat di buat tampak depan, tampak samping
serta potongan memanjang atau melintang.
6. Proses penggambaran denah maupun tampak dapat juga dengan cara
menggambar komponen konstruksi, seperti girder, pilar, abutmen, dan
komponen lainnya.
7. Elemen gambar dapat dirobah dalam bentuk polyline dan disesuaikan
dengan nama layernya, lalu dilanjutkan dengan merakit elemen tersebut.
8. Bagian gambar yang tidak terlihat jelas, sedangkan konstruksinya sulit
dipahami, maka gambar tersebut dibuatkan detailnya pada bagian-
bagian yang dibutuhkan dengan skala yang sesuai dengan kebutuhan.
9. Untuk memudahkan proses penggambaran komponen gambar yang
satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Maka penggambaran dapat
dilakukan dengan mengedit gambar sebelumnya, dengan memanfaatkan
perintah-perintah AutoCAD secara optimal yang telah dipelajari
sebelumnya.
10. Semua gambar dilengkapi dengan notasi/legenda, ukuran yang
diperlukan.
11. Buat daftar material seperti; daftar baja, bar bending diagram, dan
lain-lain yang merupakan kelengkapan dari Shop Drawing guna untuk
memudahkan perkerjaan estimasi biaya dan pelaksanaan konstruksi
mengerjakan tugasnya.
12. Periksa semua kelengkapan dan kebenaran gambar setiap lembarnya,
selanjutnya sesuaikan dengan nama atau judul gambar, urutan
penomoran, skala gambar serta data-data yang dibutuhkan oleh gambar
tersebut sesuai fungsinya sebagaimana yang tercantum dalam dokumen
pekerjaan
Batu kunci adalah batu yang paling penting dalam jembatan lengkung,
tanpa ini batu lengkungan akan runtuh. Memegang batu kunci
lengkungan bersama-sama.
Menggambar lengkungan batu batu kunci dan label. Jelaskan mengapa
Keystone sangat penting.
Cara Untuk Membangun Sebuah Arch
Jembatan busur dapat dibuat dari bahan batu, bata, kayu, besi
cor, baja maupun beton bertulang dan dapat digunakan untuk
bentang pendek maupun bentang panjang. Jembatan lengkung tipe
closed sprandrel deck arch biasa digunakan untuk bentang hanya sekitar
0.5 m sampai 2 m dan biasa disebut dengan gorong-gorong. Untuk
bentang besar jembatan busur dapat digunakan untuk bentang
sampai 500 m.
Pada perencanaan ini digunakan jembatan busur tipe sprandel
braced (cantilever) ”arch”. Jenis jembatan busur ini letak lantainya
berada tepat di springline busurnya, jembatan seperti ini biasanya
dibangun dengan menggunakan bahan baja dengan terdapat ikatan
pada busur atasnya.
Sumber: http://handsetformwork.com/wpcontent/uploads/2015/05/PE_SP
04_t.jpg
Sumber: https://encryptedtbn0.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcQWOSVUlTsvPvV2NAIUZIsnQnV_hEqzJYL7O2E37bVuhztt
IU0X
2. Balanced Cantilever dengan FormTraveller
Metode konstruksi balanced cantilever adalah metode pembangunan
jembatan dimana dengan memanfaatkan efek kantilever seimbangnya
maka struktur dapat berdiri sendiri, mendukung berat sendirinya tanpa
bantuan sokongan lain (perancah/falsework). Metode ini dilakukan dari
atas struktur sehingga tidak diperlukan sokongan di bawahnya yang
mungkin dapat mengganggu aktivitas di bawah jembatan. Metode
balanced cantilever dapat dilakukan secara cor setempat (cast in situ) atau
secara segmen pracetak (precast segmental).
Sumber : http://dnec.com/wp-content/uploads/2013/10/balanced-
cantilever-construction-method-for-dubai-metro-bridges-16.jpg
Sumber : https://files1.structurae.de/files/350high/2055/img_3497.jpg
2.4.2 Busur Rangka Baja
Suatu busur rangka baja biasanya terdiri dari solid ribs atau
truss ribs dan braising. Bentuk penampang melintang dari solid
ribs biasanya menggunakan profil I, circular, box atau yang lainnya
yang terbuat dari pelat baja. Pengaku digunakan pada busur solid
ribs untuk mencegah local buckling akibat gaya yang bekerja.
Ketika menahan beban akibat berat sendiri dan beban lalu lintas, setiap
bagian pelengkung menerima gaya tekan, karena alasan itulah jembatan
pelengkung harus terdiri dari material yang tahan terhadap gaya tekan.
Walaupun pelengkung tidak mengalami gaya tarik yang membuat
pelengkung lebih efisien dari jembatan balok, namun kekuatan struktur
jembatan pelengkung juga masih dibatasi. Misal, untuk jembatan yang
struktur utamanya diatas lantai kendaraan, semakin besar sudut
kelengkungannya (semakin tinggi lengkungannya) maka pengaruh gaya
tekan akan semakin kecil, namun itu berarti bentangnya menjadi lebih
kecil, jika diinginkan membuat jembatan pelengkung dengan bentang
panjang, maka sudut pelengkung harus diperkecil sehingga gaya
tekanpun menjadi lebih besar dan diperlukan abutmen yang lebih besar
untuk menahan gaya horizontal tersebut. Jadi sama seperti jembatan
balok bentang dari jembatan pelengkung juga dibatasi hingga 50 sampai
150 m.
Jembatan lengkung memiliki dinding tumpuan pada setiap
ujungnya.Jembatan lengkung yang paling awal diketahui dibangun
olehmasyarakat Yunani, contohnya adalah Jembatan Arkadiko. Beban
dari jembatan akan mendorong dinding tumpuan pada kedua sisinya.