Bab I Balok Komposit
Bab I Balok Komposit
Bab I Balok Komposit
A
c
dengan Ac adalah luas efektif pelat beton (untuk mahasiswa yang tidak familier
dengan teori perancangan berdasarkan kekuatan untuk beton bertulang, tegangan rata-
rata saat runtuh pada sisi tertekan dari balok beton bertulang biasanya diasumsikan
sebesar 0,85 f
c
A
c
b. A
s
F
y
(untuk penampang hibrid gaya leleh ini harus dihitung terpisah untuk setiap
komponen penampang)
c. Q
n
1.9. Balok Komposit Parsial
Untuk diskusi ini diasumsikan bahwa kita perlu menentukan profil baja dengan
kekuatan rencana 450 ft-k jika dibuat komposit dengan pelat beton. Selanjutnya
diasumsikan juga bahwa jika kita memilih penampang dari Manual AISC LFRD,
didapat M
u
sebesar 510 ft-k (jika dibuat komposit dengan pelat beton). Jika sekarang
kita memberikan shear connector untuk aksi komposit penuh, profil akan mempunyai
kekuatan rencana 510 ft-k. Tetapi kita hanya memerlukan 450 ft-k.
Sb.netral pada pelat
F
y
Gaya horisontal
Total pada per-
Temuan = A
s
F
y
Sb.netral pada pelat Sb.netral pada pelat
F
y
Gaya horisontal
Total pada per-
Temuan = A
s
F
y
Sb.netral pada balok
F
y
Gaya horisontal
Total pada per-
Temuan = 0,85f
c
A
c
F
y
0,85 f
c
A
c
F
y
0,85 f
c
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-31
P O L B A N P O L B A N
Tampaknya dapat diterima logika jika kita hanya memberikan beberapa shear
connector sehingga didapat kekuatan rencana sebesar 450 ft-k. Dalam hal ini kita
mengurangi jumlah shear connector yang juga berarti mengurangi biaya (mungkin hal
ini akan cukup signifikan jika untuk profil lain dalam struktur harus dilakukan serupa).
Penampang yang dihasilkan adalah penampang komposit parsial. Yaitu penampang
yang tidak mempunyai shear connector cukup untuk menjadi balok komposit dengan
kekuatan lentur penuh. Hal ini akan diberikan dalam Contoh 1.3 dan 1.4.
Biasanya kekuatan total dari shear connector yang digunakan dalam penampang
tidak boleh kurang dari 25% dari kekuatan geser yang diperlukan untuk aksi komposit
penuh (A
s
F
y
). Jika tidak demikian maka perhitungan yang dilakukan tidak dapat secara
akurat mewakili kekakuan dan kekuatan penampang komposit.
1.10. Kekuatan Shear Connector
Untuk penampang komposit diijinkan menggunakan agregat batu berat normal (115-145
lb/ft
3
) (sesuai dengan ASTM C33) atau beton ringan tidak kurang dari 90 lb/ft
3
(dibuat
dengan rotary kiln yang agregatnya sesuai dengan ASTM C330).
Peraturan LRFD memberikan nilai kekuatan stud baja yang panjang terpasang
tidak kurang dari 4 kali diameter dan untuk profil gilas kanal. Tetapi peraturan tidak
memberikan faktor resistansi untuk shear connector. Hal ini dilakukan karena
pemikiran bahwa faktor yang digunakan untuk menentukan kekuatan lentur dari beton
sudah cukup untuk menghitung variasi kekuatan beton, termasuk variasi yang
berhubungan dengan shear connector.
1.10.1. Stud Shear Connector
Kekuatan geser nominal dalam kips dari satu stud shear connector yang tertanam dalam
pelat beton ditentukan dalam LRFD I5.3 dan diberikan di bawah ini. Dalam rumusan ini
ASC adalah luas penampang dari shank connector dalam in
2
dan f
c
adalah tegangan
tekan beton dalam ksi, E
c
adalah modulus elastisitas beton dalam ksi (MPa) yaitu
1,5 '
c
w f dengan w adalah berat satuan beton dalam lb/ft
3
. F
u
adalah kekuatan tarik
minimum dari baja stud dalam ksi (MPa).
'
0,5
n SC c c SC u
Q A f E A F = (LRFD Pers. I5-1) (1.1)
Tabel 1.3. Sambungan Geser Stud, Kekuatan Geser Nominal Qn, kips*
Kuat
tekan
beton, f
c
,
ksi
Beton ringan (115 lb/ft
3
) Beton normal (145 lb/ft
3
)
Diamenter nominal shear stud connector, in. Diamenter nominal shear stud connector, in.
1/2 5/8 3/4 7/8 1/2 5/8 3/4 7/8
3 7,88 12,3 17,7 24,1 9,35 14,6 21,0 28,6
3,5 8,82 13,8 19,8 27,0 10,5 16,4 23,6 32,1
4 9,75 15,2 21,9 29,9 11,6 18,1 26,1 35,5
4,5 10,7 16,6 24,0 32,6 11,8 18,4 26,5 36,1
5 11,5 18,0 25,9 35,3 11,8 18,4 26,5 36,1
Panjang
stud
minimum,
in
2 2 3 3 2 2 3 3
*Hanya berlaku untuk beton yang dibuat dari agregat ASTM C33
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-32
P O L B A N P O L B A N
Tabel 1.3 yang diambil dari Tabel 5-13 Manual AISC, memberikan nilai Qn yang
dihitung dengan rumus sebelumnya untuk ukuran stud yang berbeda. Nilai ini diberikan
untuk beberapa mutu beton dan dua berat beton yaitu 115 lb/ft3 dan 145 lb/ft3. Pembaca
harus memahami bahwa nilai ini harus direduksi jika shear connector digunakan
bersamaan dengan dek baja berprofil (formed steel deck) sebagaimana disyaratkan oleh
LRFD I3,5b. Topik ini akan dibahas kemudian.
1.10.2. Shear Connector Kanal
Kuat geser nominal dalam kips untuk shear connector kanal ditentukan dari rumusan
berikut yang diambil dari LRFD I5.4 dimana tf dan tw adalah tebal flens dan web dari
kanal, sedangkan lc adalah panjangnya dalam in. (mm).
'
0,3( 0,5 )
n f w c c c
Q t t L f E = + (LRFD Pers. I5-2) (1.2)
1.10.3. Shear Connector Lain
Jika digunakan jenis shear connector yang lain, LRFD (I6) menyatakan bahwa kekuatan
nominalnya harus ditentukan dengan pengujian yang memenuhi syarat.
1.10.4. Jumlah, Jarak, dan Persyaratan Selimut untuk Shear Connector
Jumlah shear connector yang digunakan antara titik dengan momen maksimum dan titik
bersebelahan dengan momen nol sama dengan gaya horizontal yang harus ditahan
dibagi dengan kekuatan nominal satu konektor Q
n
.
1.10.5. Jarak Shear Connector
Hasil pengujian terhadap balok komposit dengan shear connector berjarak seragam dan
jumlah shear connector yang sama dengan jarak bervariasi sesuai geser statis,
menunjukkan kekuatan ultimate dan defleksi yang hampir sama pada kondisi beban
kerja. Kondisi ini masih berlaku selama jumlah shear connector total cukup untuk
mengembangkan geser pada kedua sisi dari titik dengan momen maksimum. Oleh
karena itu, peraturan LRFD (I5.6) mengijinkan penggunaan jarak shear connector yang
seragam pada kedua sisi dari titik dengan momen maksimum. Tetapi, jumlah shear
connector yang dipasang antara beban terpusat dan titik terdekat dengan momen nol
harus cukup untuk mengembangkan momen maksimum pada beban terpusat.
1.10.6. Jarak Minimum dan Maksimum
Kecuali untuk dek baja berprofil, jarak minimum pusat-ke-pusat shear connector
sepanjang sumbu longitudinal dari balok komposit yang diijinkan oleh Peraturan LRFD
(I5.6) adalah 6 kali diameter, sedangkan nilai minimum melintang terhadap sumbu
longitudinal adalah 4 kali diameter. Diantara rusuk dari dek baja berprofil, jarak
minimum yang diijinkan adalah 4 kali diameter pada setiap arah.
Jika flens dari balok baja agak sempit, mungkin akan kesulitan untuk mencapai
jarak melintang yang diijinkan. Untuk kondisi ini stud dapat dipasang zig-zag seperti
ditunjukkan dalam Gambar 1.38.
Perancangan Struktur Baja Komposit
P O L B A N P O L B A N
Jika rusuk dek sejajar dengan sumbu balok baja dan lebih banyak konektor yang
diperlukan dari pada yang bisa terpasang diantara rusuk, Penjelasan LRFD (I5.6)
pengijinkan membelah dek sehingga tersedia cukup ruang untuk konektor.
Shear connector harus mampu menahan pergerakan horizontal dan vertikal
karena ada kecenderungan pelat beton dan balok terpisah secara vertikal dan tergeser
secara horizontal. Bagian kepala dari stud shear connector membantu mencegah
pemisahan vertikal. Peratur
shear connector tidak boleh lebih dari 8 kali total tebal pelat.
1.10.7. Persyaratan Selimut
Peraturan LRFD (I5.6) mensyaratkan bahwa setidaknya harus ada selimut beton setebal
1 in. untuk shear connector. Atur
dalam rusuk dari dek baja berprofil karena hasil uji menunjukkan bahwa kekuatan tidak
berkurang, meskipun jika stud dipasang sedekat mungkin dengan rusuk.
Jika stud tidak dipasang langsung di atas web bal
kecenderungan untuk merobek flens sebelum mencapai kapasitas penuhnya tercapai.
Untuk mencegah terjadinya hal ini, Peraturan LRFD (I5.6) mensyaratkan bahwa
diameter dari shear connector tidak boleh lebih besar dari 2,5 kali teba
kecuali jika stud dipasang persis di atas web.
Jika digunakan dek baja berprofil, balok baja harus dihubungkan ke pelat beton
dengan stud shear connector dengan diameter tidak lebih besar dari in. Ini dapat dilas
menembus dek atau langsung
diperpanjang paling sedikit 1 in di atas puncak dek baja dan beton di atas dek baja
tidak boleh kurang dari 2 in. (LRFD I3.5a).
1.11. Kapasitas Momen dari Penampang Komposit
Kekuatan lentur nominal dari balok
oleh kekuatan plastis penampang atau oleh kekuatan pelat beton atau oleh kekuatan
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012
Gambar 1.38. Susunan Konektor
Jika rusuk dek sejajar dengan sumbu balok baja dan lebih banyak konektor yang
diperlukan dari pada yang bisa terpasang diantara rusuk, Penjelasan LRFD (I5.6)
pengijinkan membelah dek sehingga tersedia cukup ruang untuk konektor.
r connector harus mampu menahan pergerakan horizontal dan vertikal
karena ada kecenderungan pelat beton dan balok terpisah secara vertikal dan tergeser
secara horizontal. Bagian kepala dari stud shear connector membantu mencegah
pemisahan vertikal. Peraturan LRFD (I5.6) menyatakan bahwa jarak maksimum dari
shear connector tidak boleh lebih dari 8 kali total tebal pelat.
Persyaratan Selimut
Peraturan LRFD (I5.6) mensyaratkan bahwa setidaknya harus ada selimut beton setebal
1 in. untuk shear connector. Aturan ini tidak berlaku untuk konektor yang digunakan
dalam rusuk dari dek baja berprofil karena hasil uji menunjukkan bahwa kekuatan tidak
berkurang, meskipun jika stud dipasang sedekat mungkin dengan rusuk.
Jika stud tidak dipasang langsung di atas web balok, stud tersebut mempunyai
kecenderungan untuk merobek flens sebelum mencapai kapasitas penuhnya tercapai.
Untuk mencegah terjadinya hal ini, Peraturan LRFD (I5.6) mensyaratkan bahwa
diameter dari shear connector tidak boleh lebih besar dari 2,5 kali teba
kecuali jika stud dipasang persis di atas web.
Jika digunakan dek baja berprofil, balok baja harus dihubungkan ke pelat beton
dengan stud shear connector dengan diameter tidak lebih besar dari in. Ini dapat dilas
menembus dek atau langsung di atas balok baja. Setelah dipasang, stud harus
diperpanjang paling sedikit 1 in di atas puncak dek baja dan beton di atas dek baja
tidak boleh kurang dari 2 in. (LRFD I3.5a).
Kapasitas Momen dari Penampang Komposit
Kekuatan lentur nominal dari balok komposit di daerah momen positif dapat ditentukan
oleh kekuatan plastis penampang atau oleh kekuatan pelat beton atau oleh kekuatan
1-33
Jika rusuk dek sejajar dengan sumbu balok baja dan lebih banyak konektor yang
diperlukan dari pada yang bisa terpasang diantara rusuk, Penjelasan LRFD (I5.6)
pengijinkan membelah dek sehingga tersedia cukup ruang untuk konektor.
r connector harus mampu menahan pergerakan horizontal dan vertikal
karena ada kecenderungan pelat beton dan balok terpisah secara vertikal dan tergeser
secara horizontal. Bagian kepala dari stud shear connector membantu mencegah
an LRFD (I5.6) menyatakan bahwa jarak maksimum dari
Peraturan LRFD (I5.6) mensyaratkan bahwa setidaknya harus ada selimut beton setebal
an ini tidak berlaku untuk konektor yang digunakan
dalam rusuk dari dek baja berprofil karena hasil uji menunjukkan bahwa kekuatan tidak
berkurang, meskipun jika stud dipasang sedekat mungkin dengan rusuk.
ok, stud tersebut mempunyai
kecenderungan untuk merobek flens sebelum mencapai kapasitas penuhnya tercapai.
Untuk mencegah terjadinya hal ini, Peraturan LRFD (I5.6) mensyaratkan bahwa
diameter dari shear connector tidak boleh lebih besar dari 2,5 kali tebal flens balok
Jika digunakan dek baja berprofil, balok baja harus dihubungkan ke pelat beton
dengan stud shear connector dengan diameter tidak lebih besar dari in. Ini dapat dilas
di atas balok baja. Setelah dipasang, stud harus
diperpanjang paling sedikit 1 in di atas puncak dek baja dan beton di atas dek baja
komposit di daerah momen positif dapat ditentukan
oleh kekuatan plastis penampang atau oleh kekuatan pelat beton atau oleh kekuatan
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-34
P O L B A N P O L B A N
shear connector. Selanjutnya, jika web sangat langsing dan jika sebagian besar dari web
tertekan, tekuk web bisa menjadi batas kekuatan nominal dari penampang.
Suatu penelitian telah dilakukan terhadap tekuk web penampang komposit dan
untuk alasan ini LRFD (I3.2) secara konservatif menerapkan aturan yang sama untuk
web penampang komposit seperti halnya pada web baja non komposit. Kekuatan lentur
positif (
b
M
n
Dengan
b
= 0,85) untuk penampang komposit ditentukan dengan
mengasumsikan distribusi tegangan plastis jika / 3,76 /
w yf
h t E F . Dalam rumusan ini
h adalah jarak antara kaki fillet web, yaitu d 2k, t
w
adalah tebal web, dan F
yf
adalah
tegangan leleh dari flens balok. Semua penampang W, S, M, HP, dan C dalam Manual
AISC LRFD memenuhi persyaratan ini untuk nilai F
y
sampai dengan 65 ksi. Untuk
penampang built-up, h adalah jarak antara garis penguat baut yang bersebelahan atau
jarak bersih antara flens atas dan bawah jika digunakan las.
Jika h/t
w
lebih besar dari 3,76 /
yf
E F , nilai dari
b
M
n
dengan
b
= 0,90
ditentukan dengan mensuperposisikan tegangan-tegangan elastis. Pengaruh sokongan
sementara harus diperhitungkan dalam perhitungan.
Kapasitas momen nominal dari penampang komposit sebagaimana ditentukan
dari uji beban dapat ditentukan dengan sangat akurat dengan teori plastis. Dengan teori
ini, penampang baja pada keruntuhan diasumsikan mencapai leleh penuh, dan pelat
beton pada sisi tertekan dari sumbu netral dianggap mencapai 0,85f
c
dengan cakup
kedalaman a dan lebar b
e
, yang nilainya ditentukan seperti penjelasan pada sub bab 5.
Distribusi ini dipilih untuk memberikan blok tegangan yang sama dengan tekanan total
C dan pusat gravitasi yang sama untuk total gaya sebagaimana halnya dalam pelat
aktual.
Nilai a dapat ditentukan dari rumusan berikut dimana tarik total dalam
penampang baja adalah sama dengan tekan total dalam beton.
A
s
F
y
= 0,85f
c
ab
e
(1.3)
'
0,85
s y
c e
A F
a
f b
=
(1.4)
Perancangan Struktur Baja Komposit
P O L B A N P O L B A N
Gambar
Jika a sama atau kurang dari tebal pelat, SNP akan berada dalam pelat dan kapasitas
momen nominal atau plastis dari penampang komposit dapat ditulis sebagai tarik total
atau tekan total C dikalikan dengan jarak antara pusat ke dua gaya tersebut. Pen
merujuk pada Gambar 1.3
Contoh 1.1 memberikan ilustrasi perhitungan dari
penampang komposit dimana SNP berada pada pelat.
Contoh 1.1
Hitung
b
M
n
=
b
M
p
untuk penampang komposit dalam Gamb
F
y
= 50 ksi.
Solusi.
Tentukan
b
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012
mbar 1.39. Sumbu netral plastis (PNA) dalam web
sama atau kurang dari tebal pelat, SNP akan berada dalam pelat dan kapasitas
momen nominal atau plastis dari penampang komposit dapat ditulis sebagai tarik total
dikalikan dengan jarak antara pusat ke dua gaya tersebut. Pen
ujuk pada Gambar 1.39.
.1 memberikan ilustrasi perhitungan dari
b
M
penampang komposit dimana SNP berada pada pelat.
untuk penampang komposit dalam Gambar 1.40
Gambar 1.40.
1-35
sama atau kurang dari tebal pelat, SNP akan berada dalam pelat dan kapasitas
momen nominal atau plastis dari penampang komposit dapat ditulis sebagai tarik total T
dikalikan dengan jarak antara pusat ke dua gaya tersebut. Penjelasan
M
n
=
b
M
p
untuk
0 jika f
c
= 4 ksi dan
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-36
P O L B A N P O L B A N
h = d 2k = 29,7 (2)(1,32) = 27,06 in
3
27,06 29.10
52,04 3,76 3,76 90,55
0,520 50
w yf
h E
t F
= = < = =
Sehingga
b
= 0,85
Gambar 1.41.
Lokasi SNP
'
(29,1)(50)
4,28 in
0,85 (0,85)(4)(100)
s y
c e
A F
a
f b
= = =
Jadi SNP berada didalam pelat beton karena 4,28 in < t = 5 in.
( )
2 2
d a
n p s y
M M A F t = = +
29,7 4,28
(29,1)(50) 5
2 2
25.768 in-k = 2147,3 ft-k
| |
= +
|
\
=
b
M
n
= (0,85)(2147,3) = 1825,2 ft-k
Jika kita merujuk pada Bagian 5 dari Manual LRFD dapat menentukan nilai
b
M
n
untuk
balok komposit ini dengan mengacu pada Gambar 1.31. Penggunaan Manual tabel
komposit mengasumsikan bahwa SNP terletak pada bagian atas dari flens atas (TFL =
top steel flange) atau di bawah profil baja. Dalam tabel LRFD, Y1 menyatakan jarak
antara SNP (PNA) ke puncak flens balok sedangkan Y2 menyatakan jarak dari pusat
gaya flens beton efektif ke puncak flens dari balok baja (t a/2).
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-37
P O L B A N P O L B A N
Jika SNP untuk contoh sebelumnya berada pada puncak flens balok, dari hal 5-40
Maual AISC LRFD dengan Y2 = 5 4,28/2 = 2,86 dan Y1 = 0 dan untuk W30 x 99,
nilai
b
M
n
=
b
M
p
dengan interpolasi antara nilai 1790 ft-k (Y2 = 2,5 in) dengan 1840
ft-k (Y2 = 3,0 in), didapat 1826 ft-k.
Untuk lebih tepat, sebaiknya digunakan Y1 sebesar (5,0-4,28) = 0,72 in. Sehingga
interpolasi dapat menggunakan Y1 = 0,67 in (yang paling mendekati dengan nilai 0,72
in). Selanjutnya nilai momen didapat dari interpolasi 1640 ft-k dan 1670 ft-k.
1.11.2. Sumbu Netral Pada Bagian Bawah Flens Atas Balok Baja
Jika a yang dihitung dalam contoh sebelumnya lebih besar dari tebal pelat t maka SNP
akan berada dalam penampang baja. Jika ini terjadi, perlu dicari apakah SNP berada
dalam flens atau di bawah flens. Jika diasumsikan bahwa SNP berada pada dasar dari
flens atas, gaya tekan total C adalah 0,85f
c
b
e
t + A
f
F
y
, dengan Af adalah luas flens dan
gaya tarik total di bawah T = F
y
(A
s
A
f
). Jika C > T maka SNP akan berada dalam
flens. Jika C < T maka SNP berada di bawah flens (pada web).
Gambar 1.42.
Asumsikan SNP berada dalam flens dan lokasinya ke SNP yang diukur dari
puncak flens diberi notasi y , dan didapat dengan menyamakan C dan T sebagai berikut:
0,85 fcb
e
t + F
y
b
f
y = F
y
A
s
F
y
b
f
y
(1.5)
Sehingga,
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-38
P O L B A N P O L B A N
'
0,85
2
y s c e
y f
F A f b t
y
F b
=
(1.6)
Dan kapasitas momen nominal atau plastis dari penampang dapat dihitung dari
rumusan di bawah ini dengan mengacu pada Gambar 1.32. Ambil momen terhadap
SNP, didapat:
'
0,85 2
2 2 2
p n c e y f y s
t y d
M M f b t y F b y F A y
| |
| | | |
= = + + +
|
| |
\ \
\
(1.7)
Contoh 1.2 di bawah ini memberikan ilustrasi perhitungan dari
b
M
n
=
b
M
p
untuk penampang komposit dengan SNP berada pada flens.
Contoh 1.2
Hitung
b
M
n
=
b
M
p
untuk penampang komposit dalam Gambar 1.43 jika digunakan
baja 50 ksi dan jika f
c
adalah 4 ksi.
Solusi.
Tentukan
b
h = d 2k = 30,00 (2)(1,50) = 27,00 in
3
27,00 29.10
47,78 3,76 3,76 90,55
0,565 50
w yf
h E
t F
= = < = =
Sehingga
b
= 0,85
Gambar 1.43.
Apakah SNP terletak pada puncak flens baja?
'
(34,2)(50)
6,29 in > 4,00 in
0,85 (0,85)(4)(80)
s y
c e
A F
a
f b
= = =
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-39
P O L B A N P O L B A N
Jadi SNP berada pada profil baja.
Apakah SNP dalam flens atau web? Disini diasumsikan dulu bahwa SNP berada pada
dasar dari flens atas.
C = 0,85 f
c
b t + F
y
b
f
t
f
= (0,85)(4)(80)(4) + (50)(10,5)(0,850) = 1534 k
T = F
y
(A
s
b
f
t
f
) = (50)(34,2 10,5 x 0,850) = 1264 k
Karena C > T, SNP berada pada flens dan dapat ditentukan sebagai berikut:
'
0,85
(50)(34,2) (0,85)(4)(80)(4)
0,592 in
2 (2)(50)(10.5)
y s c e
y f
F A f b t
y
F b
= = =
( ) ( )
( )
'
0,592 4
2 2
30,00
2
0,85 2
2 2 2
(0,85)(4)(80)(4) 0,592 (2)(50)(10,5)(0,592)
+(50)(34,2) 0,592
27650 in-k = 2304 ft-k
p n c e y f y s
t y d
M M f b t y F b y F A y
| |
| | | |
= = + + +
|
| |
\ \
\
= + +
=
=
M
u
=
b
M
p
=
b
M
n
= (0,85)(2304) = 1959 ft-k
Dengan interpolasi dalam Tabel LRFD Composite Design dengan Y1 = 0.593 in
dan Y2 = 2,0 in, didapat
0,592 0,425
0,638 0,425
1900 (1990 1950) 1958,6
=
Jika kita mempunyai penampang komposit parsial dengan Q
n
lebih kecil dari
A
s
F
y
, SNP akan turun, jika pada flens, nilai ? dapat ditentukan dengan persamaan yang
digunakan dalam Contoh 1.2. Dalam tabel composite design pada Manual AISC LRFD
nilai dari Q
n
dan
b
M
n
diberikan untuk tujuh lokasi SNP yang berbeda yaitu: puncak
flens atas, seperempat tebal flens, bawah flens atas, dan dua titik dalam web. Interpolasi
linier dapat digunakan dari nilai-nilai yang diberikan dalam tabel.
1.11.3. Sumbu Netral Pada Web Balok Baja
Jika untuk penampang komposit tertentu dijumpai bahwa a lebih besar dari tebal pelat
beton, dan jika diasumsikan bahwa SNP terletak di bawah flens baja dan dihitung nilai
C dan T dan ternyata T lebih besar dari C, maka SNP akan terletak pada web. Kita dapat
melakukan perhitungan serupa dengan yang telah kita lakukan untuk kasus dimana SNP
terletak dalam flens. Beberapa contoh perhitungan dapat merujuk pada Tabel dalam
Bagian 5 Manual AISC LRFD.
Mahasiswa diminta untuk mencoba menyelesaikan Contoh 1.2 tetapi dengan W30x173
yang kemungkinan SNP akan terletak pada web dari baja.
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-40
P O L B A N P O L B A N
Gambar 1.44. Tabel Profil Berdasarkan AISC
1.12. Defleksi
Defleksi untuk balok komposit dapat dihitung dengan metode yang sama seperti untuk
jenis balok lainnya. Perlu hati-hati dalam menghitung defleksi untuk berbagai variasi
beban secara terpisah. Misalnya, ada beban mati yang bekerja pada profil baja langsung
(jika tanpa sokongan sementara), beban mati yang bekerja pada penampang komposit,
dan beban hidup yang bekerja pada penampang komposit.
Pengaruh rangkak beton jangka panjang dalam bagian tertekan menyebabkan
defleksi meningkat dengan waktu. Tetapi peningkatan ini tidak signifikan untuk rata-
rata balok komposit. Jika dirasakan hal ini penting, maka defleksi jangka panjang dapat
dihitung dengan menggunakan nilai modular rasio 2n saat menghitung properti
penampang komposit untuk penampang transformasi yang digunakan dalam
perhitungan defleksi.
Jika digunakan beton ringan, harus digunakan modulus elastisitas beton E
c
aktual (bisa sedikit lebih kecil) dalam menghitung momen inersia penampang
transformasi Itr untuk perhitungan defleksi. Untuk perhitungan tegangan digunakan E
c
untuk beton normal.
Umumnya defleksi akibat geser diabaikan, meskipun pada kasus tertentu bisa
cukup besar. Balok baja dapat diberikan lawan lendut (camber) untuk semua atau
sebagian defleksi. Untuk beberapa kondisi cukup layak memberikan sedikit penebalan
pelat lantai pada bagian tengah dibandingkan pada bagian sisi untuk mengkompensasi
defleksi.
Perancang mungkin ingin mengontrol getaran dalam lantai komposit akibat dari
lalu lintas pejalan kaki atau beban bergerak lainnya. Hal ini terjadi dalam kasus bukaan
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-41
P O L B A N P O L B A N
lantai yang cukup besar tanpa diberikan peredam dengan partisi seperti pada pusat
perbelanjaan. Untuk kasus demikian harus dilakukan analisis dinamik.
Jika Peraturan LRFD digunakan untuk memilih profil baja dari penampang
komposit, hasilnya seringkali balok baja yang sedikit lebih kecil sehingga juga tinggi
lantai yang lebih kecil. Jika lantai ini tidak mendapat sokongan sementara akan
mempunyai defleksi besar saat penuangan beton. Oleh karenanya biasa diberikan
camber atau sebagai alternatif dipasang balok yang lebih besar atau dipasang sokongan
sementara.
Tentu saja balok yang dipilih harus mampunyai nilai
b
M
n
yang cukup untuk
memikul berat sendiri dan beton basah. Seringkali ukuran profil lebih ditentukan oleh
defleksi akibat beton basah dibandingkan akibat momen.
Sebagai solusi alternatif untuk permasalahan ini adalah dengan melibatkan
penggunaan sambungan tahanan parsial (partly restrained = PR) sebagaimana dibahas
dalam Buku Ajar sebelumnya. Jika sambungan ini digunakan defleksi dan momen
tengah bentang akan tereduksi cukup besar, sehingga dapat digunakan balok yang lebih
kecil. Selanjutnya, akan didapat reduksi terhadap gangguan getaran yang menjadi
masalah dalam lantai komposit yang rendah.
Jika sambungan PR digunakan, akan terbentuk momen negatif pada tumpuan.
Pada sub bab berikutnya ditunjukkan bahwa peraturan LRFD mengijinkan penggunaan
kekuatan momen rencana negatif untuk lantai komposit, memberikan beberapa
persyaratan yang dipenuhi sebagai sambungan geser dan tulangan penyaluran untuk
pelat di daerah momen negatif.
1.13. Perancangan Penampang Komposit
Konstruksi komposit akan ekonomis jika beban cukup besar, bentang panjang, dan jarak
antar balok anak cukup jauh. Untuk gedung dengan portal baja, konstruksi komposit
ekonomis untuk bentang antara 25 sampai dengan 50 ft dan lebih menguntungkan untuk
bentang yang lebih panjang. Untuk jembatan tumpuan sederhana telah dibangun cukup
ekonomis dengan bentang sampai 120 ft dan bentang menerus 50 s.d. 60 ft. Untuk
jembatan komposit umummnya akan ekonomis untuk tumpuan sederhana dengan
bentang lebih dari 40 ft dan untuk bentang menerus lebih dari 60 ft.
Pada kasus tertentu penambahan pelat penutup pada flens bawah dari balok baja
dapat meningkatkan penghematan. Kita dapat melihat bahwa dengan pelat bekerja
sebagai bagian dari balok, akan terbentuk luas tekan yang besar dan dengan menambah
pelat penutup pada bagian flens tarik, akan didapat keseimbangan yang lebih baik.
Pada bangunan tinggi ruang bebas (headroom) menjadi masalah, diinginkan
untuk menggunakan tinggi lantai seminimum mungkin. Untuk gedung, rasio minimum
kedalaman-bentang mendekatan 1/24 jika beban mendekati statis dan 1/20 untuk beban
yang menimbulkan vibrasi. Tebal pelat beton diketahui (dari perencanaan beton) dan
tinggi balok baja dihitung secara pendekatan seperti diatas.
Sebelum kita melakukan upaya perancangan komposit, akan didiskusikan
beberapa hal antara lain bresing lateral, sokongan sementara, perkiraan berat balok baja,
dan momen inersia batas bawah (lower bound).
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-42
P O L B A N P O L B A N
1.13.1. Bresing Lateral
Setelah beton mengeras, beton akan memberikan bresing lateral yang cukup untuk flens
tertekan. Tetapi selama proses konstruksi sebelum beton mengeras bresing lateral
mungkin tidak cukup dan kekuatan rencananya harus direduksi tergantung dari panjang
tanpa sokongan yang diperkirakan. Jika dek baja berprofil atau bekisting beton
dilekatkan pada flens balok tertekan, keduanya dapat memberikan bresing lateral yang
cukup. Perencana harus meninjau dengan seksama bresing lateral dari balok terbungkus
penuh.
Gambar 1.45.
1.13.2. Memperkirakan Berat Balok Baja
Seperti ilustrasi dalam Contoh 1.3, seringkali berguna untuk memperkirakan berat balok
baja. Manual LRFD memberikan rumus empiris berikut yang didapat dari Bagian 5
(halaman 5-26).
( )
12
Perkiraan berat ba!k 3,4
/ 2 / 2
u
con y
M
d Y a F
(
=
(
+
(
(1.8)
dengan
M
u
= kekuatan lentur yang diperlukan dari penampang komposit
d = tinggi nominal balok baja
Y
con
= jarak dari puncak balok baja ke puncak pelat beton
a = tebal pelat beton efektif (secara konservatif diperhitungkan dalam
rentang 12 in)
= 0,85
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-43
P O L B A N P O L B A N
Gambar 1.46.
1.13.3. Batas Bawah Momen Inersia
Untuk menghitung defleksi akibat beban layan untuk penampang komposit, sebuah
tabel nilai momen inersia dengan batas bawah diberikan dalam Bagian 5 Manual LRFD
(Tabel 5.15). Nilai ini dihitung dari luas balok baja dan luas beton ekivalen sebesar
Q
n
/F
y
. Flens beton yang tersisa tidak digunakan dalam perhitungan. Ini berarti bahwa
jika kita mempunyai penampang komposit parsial nilai dengan momen inersia batas
bawah akan mencerminkan kondisi ini karena Q
n
akan lebih kecil. Momen inersia
batas bawah dihitung dari rumus berikut, dengan mengacu pada Gambar 1.36 dengan
Y
ENA
adalah jarak dari dasar balok ke sumbu netral elastis (ENA).
( ) ( )
2 2
2 2
n d
x s ENA ENA
y
Q
I I A Y d Y Y
F
| |
= + + +
|
|
\
(1.9)
1.13.4. Tulangan Tambahan
Untuk perhitungan perencanaan bangunan, setiap bentang dianggap mempunyai
tumpuan sederhana, tetapi balok baja umumnya tidak mempunyai tumpuan sederhana
yang sempurna. Akibatkan akan terjadi momen negatif di ujung-ujung balok, dengan
retak pelat beton di atasnya. Untuk mencegah atau meminimalisir retak, beberapa
tulangan tambahan dapat dipasang di bagian atas pelat disalurkan/diperpanjang 2 sd 3 ft
ke dalam pelat beton. Persyaratan jumlah tulangan yang ditambahkan selain tulangan
temperatur dan susut diberikan dalam peraturan beton baik SNI Beton Indonesia
maupun American Concrete Institute (lihat Bagian Penjelasan LRFD I3.2 untuk
penjelasan rinci tentang tulangan.)
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-44
P O L B A N P O L B A N
1.14. Beberapa Contoh
Contoh 1.3 dan 1.4 mengilustrasikan perancangan untuk dua penampang komposit
tanpa sokongan.
Contoh 1.3
Beberapa balok dengan jarak pusat-ke-pusat 10 ft dan tumpuan sederhana bentang 36 ft
dipilih untuk memikul pelat beton ringan dengan tebal 4 in di atas dek baja berprofil
tinggi 3 in tanpa sokongan sementara. Rusuk dari dek baja yang dipasang tegak lurus
garis tengah balok, mempunyai lebar rata-rata 6 in. Jika beban mati layan (termasuk
berat balok) adalah 0,78 k/ft sepanjang balok dan beban hidup layan 2 k/ft, (a) pilih
profil balok, (b) tentukan jumlah stud in yang diperlukan, (c) tentukan defleksi akibat
beban hidup layan, (d) cek geser balok. Gunakan baja 50 ksi, fc = 4 ksi, dan berat
satuan beton 115 lb/ft
3
.
Solusi
Beban dan momen
Wu = (1,2)(0,78) + (1,6)(2,0) = 4,136 k/ft
2
(4,136)(36)
670 ft-k
8
u
M = =
Lebar flens efektif, b
e
Seperdelapan dari bentang balok yang diukur pusat-ke-pusat tumpuan untuk
bentang sederhana maupun menerus.
Setengah jarak dari jarak garis tengah balok ke garis tengah balok sebelahnya.
Jarak dari garis tengah balok ke sisi dari pelat. (untuk kantilever)
1
8
(2)( )(36)(12) 108 in
e
b = =
b
e
= (2)(5)(12) = 120 in.
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-45
P O L B A N P O L B A N
a. Pilih penampang W
Y
con
= jarak dari puncak pelat ke puncak flens atas = 4 + 3 = 7 in.
Asumsikan a = 2 in < 4 in tebal pelat (a biasanya sangat kecil, khususnya untuk
penampang yang kecil. Lihat penjelasan dalam gambar di bawah).
Y1 adalah jarak dari SNP ke puncak flens atas = 0 in.
Y2 adalah jarak dari dari pusat gaya flens beton ke puncak flens baja = 7 a/2 = 7 2/2
= 6 in.
Dengan melihat manual tabel komposit dengan Mu = 670 ft-k, Y1 = 0, dan Y2 = 6 in,
kita dapatkan beberapa W18 (46 lb, 50 lb, dan 55 lb) yang tampaknya cukup layak.
Kita dapat menggunakan rumus perkiraan berat LRFD untuk penampang dengan tinggi
18 in.
(12)(670)
3,4 42,88 b
(18 / 2"7 2 / 2)(0,85)(50)
t
w
(
= =
(
Coba W18 x 46 (A = 13,5 in
2
),
Asumsikan Q
n
= A
s
F
y
= (13,5)(50) = 675 k
Jadi a yang diperlukan =
'
675
1,84 in # 4 in.
0,85 (0,85)(4)(108)
n
c e
Q
f b
= =
Y1 = 0
Y2 = 7,0 1,84/2 = 6,08 in.
Dengan interpolasi dari manual didapat
0,08
719 (743 720) 722,7 ft > $ 670 ft-k (%&)
0,50
b n u
M
| |
= + = =
|
\
Gunakan W18 x 46 (A = 13,5 in
2
, d = 18,00 in, t
w
= 0,360 in.)
Sekarang kita akan mencoba kasus dimana Y1 adalah nilai terbesar yang dapat
menghasilkan
b
M
n
sekitar 670 ft-k dengan Y2 = 6,08 in, karena Q
n
akan lebih kecil
dan lebih sedikit shear connector yang diperlukan. Hal ini akan terjadi dengan Y1 =
0,151 in, dengan
b
M
n
= 680 ft-k jika Y2 = 6 in.
Q
n
= 583 k
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-46
P O L B A N P O L B A N
583
1, 59 in # 4 in
(0,85)(4)(108)
a = =
Y2 = 7 1,59/2 = 6,20 in
0,20
680 (701 680) 688 ft > $ 670 ft-k (%&)
0,50
b n u
M
| |
= + = =
|
\
Gunakan W18 x 46, F
y
= 50 ksi
b. Perancangan Stud
Karena kita menggunakan dek baja berprofil, harus dihitung faktor reduksi stud (SRF)
sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan LRFD I3.5(b).
h
r
= 3 in.
Asumsikan H
s
= 5,0 in (tidak boleh > h
r
+ 3 = 6 in.)
Asumsikan 1 stud pada pertemuan rusuk dengan balok = N
r
w
r
= 6 in
Dari LRFD Pers. I3-1:
0,85 0,85 6 5,0
1,0 1,0 1,13 > 1,0
3 3 1
s r
r r r
H w
SRF
h h N
| | (
| | (
= = =
| ( |
(
\
\
Jadi tidak diperlukan reduksi.
Q
n
dari Tabel 1.1 untuk stud berkepala , f
c
= =
Gunakan stud 54 buah diameter in (27 buah setiap sisi dari momen maksimum
dimana dalam hal ini momen maksimum terdapat pada garis tengah).
c. Hitung defleksi LL
Asumsikan defleksi maksimum ijin
1 1
bentan' (12 ( 36) 1,2 in.
360 360
= =
C
1
= 161 dari Gambar 5.2 Manual LRFD.
2
(2, 0)(36)
324 ft-k
8
LL
M = =
I
x
= momen inersia batas bawah dari Tabel dalam Bagian 5 Manual LRFD dengan
interpolasi linier
=
4
0,20
2130 (2220 2130) 2166 in
0,50
| |
+ =
|
\
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-47
P O L B A N P O L B A N
2 2
1
(324)(36)
1,20 in = 1,2 in.
(161)(2166)
LL
LB
ML
C I
= = =
(OK)
d. Cek Geser Balok
(36)(4,136)
74,4 k
2
u
= =
Untuk W 18 x 46
0,6
n y w
F A =
= (0,9)(0,6)(50)(18,00)(0,360)
= 175 k > 74,4 k
(OK)
Contoh 1.4
Dengan menggunakan data yang sama dengan Contoh 1.3 kecuali w
L
= 1,2 k/ft dan f
c
=
3 ksi, lakukan hal berikut:
a. Pilih balok baja
b. Jika faktor reduksi stud untuk dek metal = 1,0; tentukan jumlah stud in yang
diperlukan.
c. Cek kekuatan balok sebelum beton mengeras.
d. Hitung defleksi akibat beban layan sebelum beton mengeras. Asumsikan beban
hidup saat konstruksi sebesar 20 psf.
e. Tentukan defleksi akibat beban hidup layan setelah aksi komposit terjadi, atau
setelah beton mengeras.
f. Cek geser
g. Pilih penampang baja untuk memikul seluruh beban jika tidak ada shear
connector dan hitung defleksi beban layan total.
Solusi
W
u
= (1,2)(0,78) + (1,6)(1,2) = 2,856 k/ft
2
(2,856)(36)
462,7 ft-k
8
u
M = =
a. Pilih profil W
Y
con
= 4 + 3 = 7 in.
Asumsikan a = 2 in.
Y1 = 0
Y2 = 7 2/2 = 6 in.
Coba W18 x 35 (A = 10,3 in2, d = 17,70 in., tw = 0,300 in.)
Asumsikan Q
n
= (10,3)(50) = 515 k
515
1,87 in # 4 in.
(0,85)(3)(108)
a = =
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-48
P O L B A N P O L B A N
Y2 = 7 (1,87)/2 = 6,065 in.
b
M
n
dari Manual LRFD dengan interpolasi didapat
0,065
542 (560 542) 544,3 ft-k > 462,7 ft-k
0,50
| |
= + =
|
\
(OK)
b. Pilih profil W
Q
n
dari Tabel stud = 17,7 k
Selanjutnya coba turun dalam tabel untuk W18 x 35 dengan Y1 = 0,213 in. dan
masih memenuhi Mu yang diperlukan (antara 487 dan 500 ft-k).
Q
n
= 388 k
Jumlah shear connector yang diperlukan =
(2)(388)
43,8
17,7
= =
Gunakan 22 buah connector pada setiap sisi.
c. Cek kekuatan profil W sebelum beton mengeras
Asumsikan beton basah sebagai beban hidup selama proses konstruksi dan juga
tambahan 20 psf untuk beban hidup pelaksanaan.
Berat beton = berat pelat + berat rusuk
= (4/12)(10)(115) + (3)(6)/144 (115)(10) = 527 k
Beban mati lainnya = 780 527 = 253 lb/ft
W
u
= (1,2)(0,253) + (1,6)(0,020 x 10 + 0,527) = 1,47 k/ft
2
(1, 47)(36)
238,1 ft-k
8
u
M = =
b
M
p
dari tabel untuk W18 x 35 = 249 ft-k > 238,1 ft-k (OK)
d. Defleksi beban layan sebelum beton mengeras
C1 = 161
I
x
untuk W18 x 35 = 510 in
4
(bukan I batas bawah)
Gunakan w
D
= 0,78 + (10)(0,02) = 0,98 k/ft
2
(0,98)(36)
158,8 ft-k
8
!L
M = =
2
(158,8)(36)
2,51 in.
(161)(510)
!L
= =
Kita dapat membuat camber untuk defleksi seperti ini atau menggunakan
sambungan PR.
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-49
P O L B A N P O L B A N
e. Defleksi beban hidup layan setelah beton mengeras
2
(1,2)(36)
194, 4 ft-k
8
LL
M = =
I batas bawah dengan Y1 = 0,21 in dan Y2 = 6,065 in
4
0,065
1490 (1550 1490) 1498 in
0,50
I
| |
= + =
|
\
2
(194,4)(36)
1,04 in # 1,2 in.
(161)(1498) 360
LL
L
= = =
(OK)
f. Cek geser
W
u
= (1,2)(0,78) + (1,6)(1,2) = 2,856 k/ft
(36)(2,856)
51,4 k
2
u
= =
V
m
= 0,6 F
y
A
w
= (0,9)(0,6)(50)(17,70 x 0,300) = 143,4 k > 51,4 k (OK)
g. Pilih profil jika tidak ada aksi komposit
M
u
= 462,7 ft-k
3
(12)(462,7)
123, 4 in
(0,9)(50)
per"u
# = =
Dari Tabel 5-3 Manual LRFD dengan judul W-shape selection by Z
x
diperlukan
W21 x 55 (I
x
= 1140 in
4
).
2
(462,7)(36) (12)(36)
3,27 in > 1,2 in.
(161)(1140) 360 360
L
= = = =
Ix minimum untuk membatasi defleksi hingga 1,2 in. =
4
3,27
(1140) 3106 in
1,20
| |
=
|
\
Dari Tabel 5-2 dalam Manual LRFD yang memberikan data I
x
, diperlukan W30 x
90.
1.15. Penampang Komposit Menerus
Peraturan LRFD (I3.2) mengijinkan penggunaan penampang komposit menerus.
Kekuatan lentur dari penampang komposit di daerah momen negatif dapat dianggap
sama dengan
b
M
p
dari profil baja saja, atau bisa didasarkan pada kekuatan plastis
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-50
P O L B A N P O L B A N
penampang komposit yang terdiri dari balok baja dan tulangan memanjang dalam pelat.
Untuk metode yang terakhir disebutkan, kondisi berikut harus dipenuhi:
1. Penampang baja harus kompak dan mempunyai bresing yang cukup.
2. Pelat lantai harus dihubungkan ke balok baja dalam daerah momen negatif
dengan menggunakan shear connector.
3. Tulangan longitudinal dalam pelat sejajar balok dan dalam lebar efektif pelat
harus mempunyai panjang penyaluran yang cukup. Panjang penyaluran diartikan
sebagai panjang tulangan yang harus diteruskan atau tertanam dalam beton dan
mengangkur dengan baik atau dapat mengembangkan tegangan melalui lekatan
antara tulangan dan beton.
Gambar 1.47. Balok komposit untuk bentang menerus
Untuk balok tertentu, gaya geser horizontal total antara titik dengan momen nol dan titik
dengan momen negatif maksimum diambil nilai terkecil dari A
r
F
yr
dan Q
n
, dengan A
r
adalah luas tulangan yang diperpanjang dan F
yr
adalah tegangan leleh tulangan tersebut.
Distribusi tegangan plastis untuk momen negatif dalam penampang komposit
ditunjukkan dalam Gambar 1.48.
Gambar 1.48. Distribusi tegangan dalam daerah momen negatif
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-51
P O L B A N P O L B A N
1.16. Perancangan Penampang Terbungkus Beton
Untuk tujuan perlindungan terhadap kebakaran, dimungkinkan untuk membungkus
dengan beton balok baja yang digunakan untuk lantai gedung. Cara ini tentu tidak
ekonomis, karena perlindungan kebakaran dengan penyemprotan beton ringan jauh
lebih murah. Selain itu, balok terbungkus beton akan menambah beban mati sistem
lantai sebanyak 15 persen.
Untuk kondisi yang jarang dimana menggunakan baja terbungkus beton, geser
horizontal antara pelat dan balok bisa dianggap ditransfer melalui ikatan natural dan
friksi jika kondisi ini dipenuhi. Peraturan LRFD (I1) menyatakan bahwa agar tranfer
diijinkan, beton pembungkus harus dicor menyatu dengan pelat beton dan membungkus
baja paling sedikit 2 inci pada semua sisi dan bawah (atau soffit). Selanjutnya
disyaratkan bahwa puncak penampang baja paling sedikit 1 inci di bawah puncak
pelat dan 2 inci di atas dasar pelat. Terakhir, beton pembungkus harus mempunyai
jaring tulangan untuk seluruh kedalaman dan melintang soffit dari balok untuk
mencegak gompal beton. Jumlah pasti dari tulangan ini tidak ditetapkan dalam LRFD,
tapi cukup dengan ukuran nominal saja (kawan ayam).
Untuk menghitung momen kapasitas dari baja berbungkus beton beton ini dapat
dilakukan dengan dua metode yaitu:
1. Kekuatan rencana didasarkan pada kapasitas momen plastis
b
M
p
dari
penampang baja saja.
2. Kekuatan rencana didasarkan pada leleh pertama pada flens tarik,
mengasumsikan aksi komposit antara beton tertekan dan penampang baja.
Jika digunakan metode kedua dan konstruksi tanpa sokongan sementara, tegangan
dalam penampang baja yang disebabkan beton basah dan beban konstruksi lainnya
dapat dihitung. Selanjutnya dapat dihitung tegangan penampang baja yang disebabkan
oleh beban lain yang bekerja setelah beton mengeras (beban superimposed) dapat
dihitung juga. Kedua tegangan ini selanjutnya dijumlahkan untuk mendapatkan
tegangan total. Tegangan total ini tidak boleh melampaui
b
F
y
dengan
b
= 0,90. Jika
digunakan konstruksi dengan sokongan, semua beban dapat dianggap dipikul oleh
penampang komposit dan tegangan dihitung dengan menyesuaikan penampang
komposit. Untuk menghitung tegangan, properti penampang komposit dihitung dengan
metode luas transformasi. Dalam metoda ini salah satu luas penampang dari dua
material digantikan atau ditransformasikan menjadi luas ekivalen dari meterial kedua.
Untuk perancangan komposit, biasanya menggantikan beton dengan luas baja ekivalen,
sedangkan prosedur yang sebaliknya digunakan dalam metode perancangan berdasarkan
tegangan kerja untuk perancangan beton bertulang.
Dalam prosedur luas transformasi, beton dan baja diasumsikan terikat sempurna
sehingga regangannya sama pada jarak yang sama deari sumbu netral. Tegangan dalam
material dapat dikatakan sama dengan regangan dikalikan dengan modulus elastisitas
(E
c
untuk beton atau E
s
untuk baja). Tegangan dalam baja menjadi E
S
/E
c
= E
S
/E
c
kali lebih besar dari tegangan dalam beton. Nilai E
S
/E
c
dinyatakan sebagai rasio
modulus n; maka n in
2
dari beton diperlukan untuk menahan tegangan total yang sama
sebesar 1 in
2
dari baja; dan luas penampang dari pelat (A
c
) digantikan dengan luas
transformasi atau ekivalen dari baja sebesar A
c
/n.
Peraturan American Concrete Insitute (ACI) menyatakan bahwa rumus berikut
dapat digunakan untuk menghitung modulus elastisitas beton dengan berat antara 90
sampai 155 lb/ft
3
.
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-52
P O L B A N P O L B A N
1,5 '
33
c c c
E w f =
(1.10)
Dalam rumusan di atas, w
c
adalah berat beton dalam pound per foot pangkat
tiga, dan f
c
= = = =
Total f
t
= 29,90 + 42,86 = 72,76 ksi > 45 ksi (= 0,9 F
y
= 45 ksi) (Tidak
memenuhi syarat)
Untuk bangunan, konstruksi komposit menerus dengan penampang terbungkus
beton diijinkan. Untuk konstruksi menerus, momen positif ditangani sama seperti yang
telah dijelaskan dalam contoh sebelumnya. Tetapi untuk momen negatif, penampang
transformasi diambil seperti dalam Gambar 1.40. Bagian yang diarsir menyatakan beton
tertekan, dan semua beton di atas sumbu netral diabaikan.
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-54
P O L B A N P O L B A N
Gambar 1.50.
Kumpulan Soal
1.1 Tentukan
b
M
n
untuk penampang di bawah dengan mengasumsikan tersedia cukup
shear connector untuk memastikan terjadinya penampang komposit penuh.
Selesaikan dengan menggunakan prosedur yang telah dibahas dan cek jawaban
dengan menggunakan tabel dari Manual LRFD. F
y
= 50 ksi, f
c
= 3 ksi.
(Jawab. 425 ft-k)
Gambar Soal 1.1
1.2 Ulangi Soal 1.1 jika digunakan W18 x 40.
1.3 Ulangi Soal 1.1 jika digunakan W18 x 46.
1.4 Ulangi Soal 1.1 jika digunakan W18 x 50.
1.5 Ulangi Soal 1.1 jika digunakan W18 x 55.
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-55
P O L B A N P O L B A N
1.6 Ulangi Soal 1.1 jika digunakan W18 x 60.
1.7 Ulangi Soal 1.1 jika digunakan W18 x 65.
1.8 Ulangi Soal 1.1 jika digunakan W18 x 71.
1.9 Ulangi Soal 1.1 jika digunakan W18 x 76.
1.10 Ulangi Soal 1.1 jika digunakan W18 x 86.
1.11 Ulangi Soal 1.1 jika digunakan W18 x 97.
1.12 Ulangi Soal 1.1 jika digunakan W18 x 106.
1.13 Ulangi Soal 1.2 dengan menggunakan tabel dari Manual LRFD jika diasumsikan
komposit parsial dan jika Q
n
adalah 486 k. (Jawab. 658,4 ft-k)
1.14 Tentukan
b
M
n
untuk untuk penampang dalam gambar di bawah jika digunakan
baja 50 ksi dan tersedia shear connector yang cukup untuk menjamin aksi
komposit penuh. Gunakan rumus dan cek dengan menggunakan Manual LRFD.
Mutu beton f
c
= 4 ksi.
Gambar Soal 1.13
1.15 Ulangi Soal 1.13 jika digunakan W16 x 36. (Jawab. 418,2 ft-k)
BAB I
BALOK KOMPOSIT BAJA BETON
Perancangan Struktur Baja Komposit Sumargo - 2012 1-56
P O L B A N P O L B A N
1.16 Tentukan
b
M
n
untuk untuk penampang dalam gambar di bawah jika digunakan
baja 50 ksi dan tersedia shear connector yang cukup untuk menjamin aksi
komposit penuh. Pelat beton setebal 3 in disokong oleh dek metal komposit
setinggi 3 in dengan rusuk tegak lurus balok. Mutu beton f
c