Bab 4 Analisis Dan Pembahasan
Bab 4 Analisis Dan Pembahasan
Bab 4 Analisis Dan Pembahasan
id
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id
Pada bangunan gedung yang diteliti mempunyai elevasi lantai tertinggi +33,95 m
pada bagian atap dan elevasi lantai terendah -3,60 m pada bagian basement.
Tinggi lantai bervariasi antara satu tingkat dengan tingkat lainnya. Untuk detail
elevasi pada gedung dapat dilihat pada Tabel 4.1.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 57
digilib.uns.ac.id
Mutu beton yang digunakan dalam bangunan ini baik untuk struktur atas maupun
struktur bawah adalah mutu beton f’c 25. Untuk detail mutu beton struktur dapat
dilihat pada Tabel.4.2.
Ec = 4700 f′c
Ec = 4700 25
Ec = 23500 MPa
Baja tulangan yang digunakan terdiri dari baja tulangan ulir (deform) dan baja
tulangan polos. Mutu baja tulangan antara baja tulangan ulir dengan baja tulangan
polos berbeda.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id
Tebal pelat lantai pada bangunan gedung bervariasi pada tiap lantainya. Untuk
detail ketebalan pelat lantai dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Basement 250
Lantai Dasar 120 ; 200
Lantai 1 120
Lantai 2 120
Lantai 3 120
Lantai 5 120
Lantai 6 120
Lantai 7 120
Lantai 8 120
Lantai Atap 120
Atap DAK 120
Sumber : Fusionarc Achitects(2013)
4.3.3.2. Balok
Balok yang digunakan pada bangunan gedung mempunyai tipe yang beraneka
ragam. Tiap tipe balok mempunyai ukuran dimensi yang berbeda-beda. Untuk
detail tipe dan ukuran balok dapat dilihat pada Tabel 4.4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id
Basement Lantai 7
No Tipe Dimensi (mm) No Tipe Dimensi (mm)
1 B1=G1 300 x 600 1 B1 300 x 550
2 B2=G2 300 x 600 2 B2 300 x 600
3 B3=G3 300 x 600 3 G1 300 x 500
4 B4 300 x 700 4 g1 250 x 500
5 B5 300 x 700 5 b1=g4 150 x 500
6 G4 300 x 600 6 b2=g2 150 x 400
7 G5 300 x 600 7 g3 150 x 170
8 b1 250 x 500 8 b3=g4 200 x 500
Lantai Dasar Lantai 8
No Tipe Dimensi (mm) No Tipe Dimensi (mm)
1 B1 250 x 500 1 B1 300 x 550
2 B2 250 x 500 2 B2 300 x 600
3 B3 300 x 600 3 G1 300 x 500
4 B4 300 x 600 4 g1 250 x 500
5 B5 300 x 600 5 b1=g4 150 x 500
6 G1 300 x 500 6 b2=g2 150 x 400
7 G2 300 x 500 7 g3 150 x 170
8 G3 300 x 800 8 b3=g4 200 x 500
9 G4 300 x 500 9 B3 300 x 500
10 g1 250 x 500 Lantai Atap
11 g2 250 x 500 No Tipe Dimensi (mm)
12 B6 250 x 600 1 B1 300 x 600
Lantai 1 2 B2 300 x 600
No Tipe Dimensi (mm) 3 G1 300 x 500
1 B1 200 x 500 4 g1 250 x 500
2 B2 300 x 600 5 b1=g4 150 x 500
3 G1 200 x 600 6 b2=g2 150 x 400
4 B2 300 x 500 7 b3=g3 200 x 400
5 G3 300 x 800 8 b6 150 x 600
6 g1 250 x 500 9 b7=g7 250 x 1050
7 B3 200 x 800 Atap DAK
Lantai 2 No Tipe Dimensi (mm)
No Tipe Dimensi (mm) 1 B1 300 x 600
1 B1 200 x 500 2 B2 300 x 600
2 B2 300 x 600 commit to user
3 B3 300 x 600+100 x 100
3 G1 200 x 600 4 b1=g1 150 x 50+100 x 100
perpustakaan.uns.ac.id 61
digilib.uns.ac.id
4.3.3.3. Kolom
Pada bangunan gedung yang diteliti menggunakan kolom berbentuk persegi dan
lingkaran dan setiap bentuk mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Detail tipe
kolom dapat dilihat pada Tabel 4.5.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 62
digilib.uns.ac.id
4.4. Pembebanan
Atap alderon (lebar 1,2 m; tebal 10 mm): 4,200 kg/m = 0,0042 t/m
Atap alderon : 3,500 kg/m2 = 0,0035 t/m2
Sumber : www.alderon.co.id
a. Pelat basement
Pasir urug : 0,02 x 1,600 t/m3 = 0,032 t/m2
Spesi 2 cm : 2 x 0,021 t/m2 = 0,042 t/m2
Jumlah = 0,074 t/m2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id
1. Lantai Basement
Tabel 4.6. Beban Mati Lantai Basement
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id
2. Lantai Dasar
Tabel 4.7. Beban Mati Lantai Dasar
Perhitungan beban struktur untuk lantai lainnya menggunakan cara yang sama
pada perhitungan pada lantai basement dan lantai dasar. Hasil perhitungan berat
gedung semua lantai direkapitulasi pada tabel berikut ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 66
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 67
digilib.uns.ac.id
Perhitungan mass moment of inersia (MMIcm) lantai bangunan pada lantai gedung
ini termasuk dalam lantai bangunan yang tidak beraturan, maka menggunakan
rumus sebagai berikut : (Computers and Structures, Inc, 2005)
m (Ix + Iy )
MMIcm =
A
Keterangan :
m = massa per lantai (ton)
A = luas per lantai (m2)
Ix = inersia arah x (m4)
Iy = inersia arah y (m4)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 68
digilib.uns.ac.id
Nilai hasil Test Penetrasi Standar rata-rata pada lapisan tanah setebal 24,50 m
paling atas bernilai 15 < N < 50 maka sesuai dengan klasifikasi situs pada Tabel
2.6., jenis tanah ditetapkan sebagai kelas situs SD atau tanah sedang.
Nilai Fa
Nilai Ss `= 0,76
Pada Tabel 2.5. nilai Fa harus diinterpolasi antara nilai 1,2 (Ss`=0,75) dengan nilai
1,1 (Ss`=1). Hasil interpolasi nilai Fa adalah 1,196
Nilai Fv
Nilai S1 `= 0,32
Pada Tabel 2.4. nilai Fv harus diinterpolasi antara nilai 1,8 (S1`= 0,3) dengan nilai
1,6 (S1`= 0,4). Hasil interpolasi nilai Fv adalah 1,760
- Nilai Ts
Ts = (SD1/ SDS)
= (0,375/0,606)
= 0,620
- Sa untuk saat di T0 ≤ T ≤ TS
Sa = SDS
= 0,606
- Sa untuk nilai T < T0
Sa = SDS (0,4 + 0,6 (T/T0))
= 0,606 (0,4 + 0,6 (0,0/0,124))
= 0,242
- Sa untuk nilai T > Ts
Sa = (SD1/ T)
= (0,375/0,9)
= 0,416
Dari perhitungan di atas selanjutnya di plot kan pada grafik dengan sumbu x
adalah periode (T) dan sumbu y adalah percepatan respons spektrum (Sa). Grafik
yang sudah diplotkan dapat dilihat di Gambar 4.3.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 71
digilib.uns.ac.id
T Sa 2.40 0.156
0.00 0.24 2.50 0.150
0.12 0.606 2.60 0.144
0.62 0.606 2.70 0.139
0.90 0.417 2.80 0.134
1.00 0.375 2.90 0.129
1.10 0.341 3.00 0.125
1.20 0.313 3.10 0.121
1.30 0.289 3.20 0.117
1.40 0.268 3.30 0.114
1.50 0.250 3.40 0.110
1.60 0.235 3.50 0.107
1.70 0.221 3.60 0.104
1.80 0.209 3.70 0.101
1.90 0.198 3.80 0.099
2.00 0.188 3.90 0.096
2.10 0.179 4.00 0.094
2.20 0.171
2.30 0.163
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Periode T (detik)
Menurut SNI 1726-2012 parameter respons gaya harus dikalikan dengan faktor
skala Ie/R sehingga nilai ordinatcommit to user respon gempa rencana harus
dari spektrum
perpustakaan.uns.ac.id 72
digilib.uns.ac.id
dikalikan dengan faktor skala Ie/R. Setelah itu harus dikali juga dengan nilai
percepatan gravitasi pada lokasi bangunan tersebut.
U1 (100%) 1,401
RSPX
U2 (30%) 0,420
U1 (30%) 0,420
RSPY
U2 (100%) 1,401
Tabel 4.14. Faktor R, Cd, dan Ω0 untuk sistem penahan gaya gempa.
Untuk tekanan aktif pada jenis tanah yang terdapat parameter kohesi (c) maka
tekanan aktif tersebut harus di kurangi dengan tekanan pasif akibat kohesi karena
pada dasarnya sifat kohesi tersebut mengikat tanah sehingga akan mengurangi
gaya dorong atau tekanan tanah. Maka dari itu diasumsikan bahwa nilai c tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 74
digilib.uns.ac.id
Ta minimum = Ct . hnx
= 0,0488 x 37,55 0,75
= 0,740 detik
- Nilai periode getar maksimum
Ta maksimum = Cu . Tamin
Cu = 1,4 (Tabel 2.10)
Tamin = 0,740 detik
Ta maksimum = Cu . Tamin
= 1,4 x 0,740
= 1,036 detik
Ta maksimum = Cu . Tamin
= 1,4 x 0,740
= 1,036 detik
SD1 = 0,375
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 77
digilib.uns.ac.id
R =7 (Tabel 2.3)
T = 1,036 detik
𝑆𝐷 1
Csmak = 𝑅
𝑇( )
𝐼𝑒
0,375
= 7
1,036( )
1,00
= 0,0518
- Koefisien respon seismik (Cs) hitungan
𝑆𝐷 𝑆
Cs hitungan = 𝑅
( )
𝐼𝑒
0,606
= 7
( )
1,00
= 0,0866
- Koefisien respon seismik (Cs)
Csmin ≤ Cshitungan ≤ Csmak
Csmin = 0,0267
Cshitungan = 0,0866
Csmak = 0,0518
Maka Cs digunakan nilai Csmak yaitu 0,0518
SD1 = 0,375
R =7 (Tabel 2.3)
T = 1,374 detik
𝑆𝐷 1
Csmak = 𝑅
𝑇( )
𝐼𝑒
0,375
= 7
1,036(1,00 )
= 0,0518
- Koefisien respon seismik (Cs) hitungan
𝑆𝐷 𝑆
Cs hitungan = 𝑅
( )
𝐼𝑒
0,606
= 7
( )
1,00
= 0,0866
- Koefisien respon seismik (Cs)
Csmin ≤ Cshitungan ≤ Csmak
Csmin = 0,0267
Cshitungan = 0,0866
Csmak = 0,0518
Maka Cs digunakan nilai Csmak yaitu 0,0518
V = Cs . Wt
Keterangan
Cs = Koefisien respon seismik
Wt = Berat total gedung
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 79
digilib.uns.ac.id
V arah x = Csarah x . Wt
= 0,0518 x 11574,725 ton
= 599,072 ton
V arah y = Csarah y . Wt
= 0,0518 x 11574,725 ton
= 599,072 ton
Berdasarkan SNI 1726-2012 gaya gempa lateral (F) yang timbul di semua tingkat
harus ditentukan dengan persamaan berikut:
F = Cvx . V
dan
𝑊𝑥 𝑥 𝑘
Cvx = 𝑛 𝑘
𝑖=1 𝑊 𝑖 𝑖
Keterangan :
Cvx = faktor distribusi vertikal
V = gaya lateral atau gaya geser struktur
Wi dan Wx = berat tingkat struktur
hi dan hx = tinggi dasar sampai tingkat i
k = eksponen terkait dengan periode, T ≤ 0,5 maka k = 1
T ≥ 2,5 maka k = 2
a. Distribusi vertikal gempa arah x
Tarah x = 1,036 detik maka k = 1,268 (hasil interpolasi)
Perhitungan distribusi vertikal gempa arah x dapat dilihat pada Tabel 4.15.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 80
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 81
digilib.uns.ac.id
Arah gempa yang sebenarnya tidak dapat dipastikan. Untuk mengantisipasi hal
tersebut maka dalam SNI 1726-2012 disebutkan bahwa pembebanan gempa arah
utama dianggap efektif sebesar 100% dan ditambah dengan pembebanan gempa
sebesar 30% pada arah tegak lurusnya.
Tabel 4.17. Arah pembebanan gempa
Arah x Arah y
Lantai
Fx = Cvx V 100% 30% Fy= Cvx V 100% 30%
Atap DAK 15.711 15.711 4.713 15.711 15.711 4.713
Lantai Atap 82.309 82.309 24.693 82.309 82.309 24.693
Lantai 8 94.618 94.618 28.385 94.618 94.618 28.385
Lantai 7 103.558 103.558 31.067 103.558 103.558 31.067
Lantai 6 98.198 98.198 29.459 98.198 98.198 29.459
Lantai 5 74.280 74.280 22.284 74.280 74.280 22.284
Lantai 3 52.718 52.718 15.815 52.718 52.718 15.815
Lantai 2 42.130 42.130 12.639 42.130 42.130 12.639
Lantai 1 21.714 21.714 6.514 21.714 21.714 6.514
Lantai Dasar 13.835 13.835 4.151 13.835 13.835 4.151
Basement 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
4.5.6. Eksentrisitas
Antara pusat massa dan pusat rotasi suatu lantai tingkat harus ditinjau suatu
eksentrisitas rencana (ed). Tinjauan ini sangat penting karena untuk mendapatkan
koordinat pusat massa lantai tingkat bangunan. Koordinat pusat massa yang baru
setelah ditinjau eksentrisitasnya nantinya digunakan sebagai koordinat gaya
gempa antar lantai baik yang arah x maupun arah y.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 82
digilib.uns.ac.id
Sumber : Tabel ETABS Center Mass Rigidity (Pusat Massa dan Pusat Rotasi)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 83
digilib.uns.ac.id
𝐷𝑡 0.0722
Maksimal Total Drift = 𝐻𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = = 0.001922
37.55
𝐷𝑡−𝐷1
Maksimal in-elastic Drift = 𝐻𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0.001909
3. Performance level
Maksimal Total Drift < 0,01 dan Maksimal in-elastic Drift < 0,005 termasuk
kriteria struktur tahan gempa Immediate Occupancy dimana apabila gempa
terjadi, struktur mampu menahan gempa tersebut, struktur tidak mengalami
kerusakan struktural dan tidak mengalami kerusakan non struktural sehingga
dapat langsung dipakai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 84
digilib.uns.ac.id
Gambarcommit to user
4.6. Define Frame Hinge Property
Sumber : Gambar simulasi 3D pada ETABS
perpustakaan.uns.ac.id 85
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 86
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 87
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 88
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 89
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 90
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 91
digilib.uns.ac.id
4.7.3. Pembahasan
Tabel 4.22. Nilai performance point
Arah x
V (Ton), D (m) 1304.508 ; 0.117
Sa (g), Sd (m) 0.401 ; 0.072
Teff (detik), βeff 0.818 ; 0.061
Arah y
V (Ton), D (m) 1078.784 ; 0.112
Sa (g), Sd (m) 0.333 ; 0.083
Teff (detik), βeff 0.998 ; 0.078
PERFORMANCE LEVEL
1. Menurut SNI 1726-2012 ditentukan 0.02 x H = 0.02 x 37.55 = 0.751 m
Arah x = 0.751 m > 0.117 m dan
Arah y = 0.751 m > 0.112 m ,maka kinerja gedung displacement baik.
2. T1 = 1.036
3. C1= 0.0518 (didapatkan dari perhitungan gaya geser dasar )
Maka sesuai dengan rumus sebagai berikut :
V1 = C1. Wt
= 0.0518 x 11574.725 = 599.571 ton
(Untuk arah x dan y sama )
Syarat: V > 0.8 V1,
Arah x , 1304.508 > 0.8 x 599.571 = 479.657
Arah y, 1078.784 > 0.8 x 599.571 = 479.657 ,maka dapat disimpulkan bahwa
base share struktur gedung terhadap pembebana gempa nominal akibat
pengaruh gempa rencana pada arah x dan y telah memenuhi persyaratan
SNI 1726 -2002
4. Displacement maksimal atap (Dt)
Arah x = 0.117 m , arah y = 0.112 m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 92
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan nilai Drift untuk arah x dan y kurang dari 0.01 maka kinerja gedung
termasuk dalam Immediate Occupancy sedangkan nilai in elastic drift untuk arah
x dan y lebih kecil atau sama dengan 0.005 maka nilai level kinerja termasuk
Immediate Occupancy.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 93
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 94
digilib.uns.ac.id
Displacement mi.φi²
No Lantai Berat (ton) mi.φi (t.m)
(m) (t.m²)
Arah x
(∑mi.φi)² = 291.8085²
= 85152.172
(∑mi.φi²) = 12.9728
(∑mi) = 10406.0039
( mi .φi)² 85152 .201
α= = 12.9728 x 10406 .0039 = 0.631
mi .φi 2 .( mi )
( mi .φi) 291.8085
PF = ( x ϕ𝑟𝑜𝑜𝑓 = 𝑥 0.0722= 1.624
mi .φi²) 12.9728
Arah y
(∑mi.φi)² = 486.8758²
= 237048.085
(∑mi.φi²) = 36.4274
( mi .φi) 486.8758
PF = ( x ϕ𝑟𝑜𝑜𝑓 = x 0.1229 = 1.643
mi .φi²) 36.4274
𝑉𝑏/𝑊𝑡
𝑆𝑎/𝑔 =
𝛼
𝑋𝑟𝑜𝑜𝑓
𝑆𝑑 =
𝑃𝐹 𝑥 𝜙𝑟𝑜𝑜𝑓
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 96
digilib.uns.ac.id
0.4
0.16963 , 0.37676
0.35
0.3
0.09770 , 0.26840
0.25
Sa (m)
0.2
0.15
0.1
0.05
0.00516 , 0.01889
0 0.00000 , 0.00000
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2
Sd (m)
Gambar 4.19. Kurva Kapasitas Spektrum arah x format ADRS
0.35
0.3
0.44317
0.43282 ,, 0.28789
0.28353
0.25
0.2
Sa (m)
0.18216 , 0.16464
0.15
0.1
0.05
0.02348 , 0.02695
0 0.0000 , 0.0000
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5
Sd ( m)
commit Spektrum
Gambar 4.20. Kurva Kapasitas to user arah y format ADRS
perpustakaan.uns.ac.id 97
digilib.uns.ac.id
T2 = 0.0153 detik
𝑆𝑑
T= 2𝜋 (ATC-40, Table 8-11)
𝑆𝑎
𝑆𝑑
T2= 4𝜋² 𝑆𝑎 .𝑔 (ATC-40, Table 8-11)
𝑆𝑑
0.0153 = 4𝜋² 0.602.9.81
Sd = 0.0021 m
T2 = 0.3844 detik
𝑆𝑑
T= 2𝜋 (ATC-40, Table 8-11)
𝑆𝑎
𝑆𝑑
T2= 4𝜋² 𝑆𝑎 .𝑔 (ATC-40, Table 8-11)
𝑆𝑑
0.3844 = 4𝜋² 0.602.9.81
Sd = 0.0576 m
𝑆𝑎 0.375 0.375
= =
𝑔 𝑇 𝑆𝑑
2𝜋
𝑆𝑎
𝑆𝑎 0,0192
= (Persamaan 1)
𝑔 𝑆𝑑
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 98
digilib.uns.ac.id
Sd Sa 0.20 0.10
0 0.24 0.21 0.09
0.0021 0.61 0.22 0.09
0.06 0.61 0.23 0.08
0.06 0.37 0.24 0.08
0.07 0.27 0.25 0.08
0.08 0.24 0.26 0.07
0.09 0.21 0.27 0.07
0.10 0.19 0.28 0.07
0.11 0.17 0.29 0.07
0.12 0.16 0.30 0.06
0.13 0.15 0.31 0.06
0.14 0.14 0.32 0.06
0.15 0.13 0.33 0.06
0.16 0.12
0.17 0.11
0.18 0.11
0.19 0.10
0.60
0.50
Sa 0.40
0.30
0.20
0.10
0.00
0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35
Sd
0.6
0.5
0.4
0.3
Sa(m)
0.08; 0.23
0.2
0.1
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
Sd (m)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 100
digilib.uns.ac.id
0.6
0.5
0.4
0.3
Sa(m)
0.2
0.14; 0.13
0.1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
Sd (m)
Arah x
PF x roof sd H x roof /H
Arah y
Arah x
𝑋𝑟𝑜𝑜𝑓
Sd =
𝑃𝐹 𝑥 𝜙𝑟𝑜𝑜𝑓
Xroof = Sd x PF
𝑥𝑟𝑜𝑜𝑓 0.129
= 37.55 = 0.00346
𝐻
Dengan membuat garus bantu pada point pertama, kemudian dihubngkan dengan
point terakhir sebelum struktrur mengalami keruntuhan untuk mendapatkan nilai
dy dan ay. nilai api dan dpi didapatkan dari nilai performance point dikarenakan
penggabungan kurva kapasitas sektrum dengan kurva demand spektrum format
ADRS langsung berpotongan maka nilai api dan dpi langsung di dapat tanpa perlu
literasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 102
digilib.uns.ac.id
Arah x
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 103
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 105
digilib.uns.ac.id
Arah y
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 106
digilib.uns.ac.id
Pada step 4 semua balok dan kolom mengalami sendi plastis sebagian besar
pada level B ke IO dimana terjadi kerusakkan yang kecil atau tidak berarti pada
struktur. Tapi ada bagian balok yang mengalami C-D yaitu batas maksimum
gaya geser yang masih mampu ditahan gedung
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 108
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 109
digilib.uns.ac.id
commit to user