KD 1 2 Oke Stoikiometri PDF
KD 1 2 Oke Stoikiometri PDF
KD 1 2 Oke Stoikiometri PDF
STOIKIOMETRI
UNSUR DAN SENYAWA
Kata stoikiometri berasal dari bahasa Yunani stoicheton, artinya unsur. Dari
literature, stoikiometri artinya mengukur unsur-unsur. Artinya lebih luas yaitu meliputi
bermacam-macam pengukuran yang lebih luas dan meliputi perhitungan zat dan campuran
kimia.
dari satu jenis atom dan sejumlah atom yang sama dari berat atom baku, 12 C. Tetapi berapa
6
jumlah atom yang harus diambil untuk tujuan perhitungan berat atom. Jumlah yang diambil
adalah atom yang terdapat dalam 12,00000 g 12 C . Jumlah ini yang nilainya adalah 6,0225
6
x 1023 (dibulatkan menjadi 6,02 x 1023) disebut dengan Bilangan Avogadro. NA
Satu mol zat adalah jumlah dari suatu zat yang mengandung jumlah satuan dasar
Bilangan avogadro 6,0225 x 1023 merupakan jumlah bilangan yang sangat besar.
Andaikan jumlah atom ini sebagai butiran kasang yang perlu tempat penyimpanan dan
tiap butir kacang volumenya sekitar 0,1 cm3, maka kcang ini membutuhkan tempat yang
dapat menutupi seluruh Amerika Serikat sampai ketinggian kurang lebih 6 km.
Bila suatu zat mengandung atom-atom dari nuklida (Arti lambang AZ X adalah jenis atom
yang disebut Nuklida dari unsur X yang mempunyai nomer atom Z dan nomer massa A)
tunggal, bisa ditulis sebagai :
1 mol 126 C mengandung 6,0225 x 1023 atom-atom 126 C dan bobotnya 12,00000 g
seterusnya.
Kebanyakan unsur-unsur terdiri dari campuran dua atau lebih isotop, Jumlah: atom yang
digunakan untuk menghasilkan 1 mol zat tidak sama massanya. Jadi dalam 1 mol karbon,
sebagian besar atom-atomnya adalah karbon 12, tetapi sebagian adalah karbom 13 ( dan
dalam jumlah amat sedikit karbon 14).
1 mol karbon mengandung 6,0225 x 1023 atom C beratnya 12,011 g
1 mol oksigen mengandung 6,0225 x 1023 atom O beratnya 15,9994 g
dan seterusnya.
Massa dari satu atom, disebut massa molar, mudah diperoleh dari tabel bobot atom, misalnya
6,94 g Li/mol Li.
6,02x10 23 atomFe
Jumlah atom Fe = 2,80 mol Fe x
1molFe
= 16,9 x 1023 atom Fe
=1,69 x 1024 atom Fe.
Contoh 2 : Berapa mol magnesium yang terdapat dalam kumpulan 3,05 x 1020 atom Mg.
Jawaban faktor konversi yang dibutuhkan adalah definisi 1 mol. Disini faktor ini diperoleh
dari contoh 1 untuk memberikan perhitungan satuan sebelumnya, selanjutnya kita harus
membagi dengan bilangan avogadro, dengan catatan bahwa 3,05 x 1020 atom adalah hanya
suatu bagian dari 1 mol, Jawaban harus kurang dari 1.
1 mol Mg
Jumlah mol Mg = 3,05 x 1020 atom Mg
6,02x10 23 atom Mg
6,02x10 23 atom Fe
x = 2,4 x 1021 atom Fe.
1 mol Fe
Contoh lain :
NaCl MgCl2 CCl4
Natrium klorida Magnesium Klorida karbon tetra klorida
Molekul adalah sekumpulan atom-atom yang terikat dan merupakan kesatuan dan
mempunyai sufat-sifat fisik dan kimia yang khas.
Dari contoh gambar diatas satuan rumus CCl4 adalah rumus sebuah molekul, sedang NaCl
adalah merupakan sepasang atom (ion) dan sekumpulan atom (ion) yang banyak. Maka tidak
layak jika mengatakan sebuah molekul natrium klorida padat. Keadaan MgCl2 adalah serupa
dengan NaCl.
Lain lagi dengan hidrogen peroksida. Kumpulan atom-atom terkecil yang disebut molekul,
mengandung dua atom hidrogen dan dua atom oksigen : H2O2. Tetapi nisbah atom-atom
terkecil yang (jumlah atom relatif) dari hidrogen dan oksigen adalah HO. Kumpulan ini
berdasar satuan kimia, tidak teridiri dari satuan yang stabil.Molekul ini mengandung dua unit
rumus.
Rumus yang didasarkan pada satuan rumus disebut rumus sederhana atau rumus
impiris. Rumus ini didasarkan atas sebuah molekul yang sebenarnya disebut rumus
molekul.
Terdapat tiga kemungkinan hubungan yang perlu dipertimbangkan :
1. Rumus impiris dan rumus molekul dapat identik, seperti CCl4
2. Rumus molekul dapat merupakan sebuah penggandaan dari rumus impiris (rumus
molekul H2O2, adalah dua kali dari rumus impiris HO).
Bobot rumus dan bobot molekul. Artinya satuan rumus telah dikenali, ini merupakan cara
sederhana untuk menentukan bobot rumus suatu senyawa. Bobot rumus adalah massa dari
satuan rumus relatif terhadap massa yang ditentukan 12,00000 untuk atom 12 C . Karena
6
bobot atom adalah relatif terhadap 126 C , bobot rumus dapat ditentukan dengan penjumlahan
telah ditentukan 12,00000 untuk satu atom 12 C . Untuk menentukan bobot molekul dari
6
karbon tetra klorida, CCl4 dapat dilakukan sebagai berikut :
1 molekul CCl4 terdiri dari 1 atom C dan 4 atom Cl.
Bobot molekul CCl4 = BA C + (4 x BA Cl)
= 12,01 + (4 x 35,45)
= 153,8
walaupun sudah dapat diterima istilah bobot rumus suatu senyawa, istilah bobot molekul
berlaku hanya bila terdapat molekul diskrit dari suatu senyawa yang ada. Bila istilah ini
dipakai untuk senyawa-senyawa NaCl, MgCl2, dan NaNO3 dalam keadaan padat, arti
sebenarnya adalah bobot rumus. Bila satuan rumus dan molekul suatu senyawa Identik
(CCl4), bobot rumus dan bobot molekul adalah identik. Bila molekul-molekul suatu senyawa
Contoh 7.
Berapa liter cairan CCl4 (d = 1,59 g/cm3) harus diambil untuk memperoleh 3,58 x 1025
molekul CCl4
Jawab.
molekul Æ mol Æ g Æ cm3 Æ l CCl4
Langkah1.
3 4 1 cm 3 CCl 4
Jumlah Cm CCl4 = ,15 x 10 g CCl4 x = 5,75 x 104 cm3 CCl4
1,59 g CCl 4
Langkah 4.
1 CCl 4
Jumlah l CCl4 = 5,75 x 104 cm3 CCl4 x = 57,51 l CCl4
3
1000 cm CCl 4
Mol sebuah Unsur
Pada bab sebelumnya didifiniskan bahwa satu mol suatu unsure adalah sessuai dengan
jumlah bilangan Avogadro dari atom-atom, ini mungkin jika hanya merupakan unsur tertentu
saja seperti besi, magnesium, natrium, dan tembaga. Dalam unsur-unsur ini sejumlah atom-
atom individu berbentuk bola yang sangat banyak dikelompokan bersama-sama.Tetapi tidak
demikian halnya dengan pada hidrogen, oksigen, Nitrogen, fluor, chlor, brom, iod, dan
belerang., atom-atom dari jenis yang sama ini bergabung membentuk molekul-molekul.
Bentuk molekul unsur-unsur tadi :
H2, O2, N2, F2, Cl2, Br2, I2, dan S2.
Perbedaan 1 atom H dan 1 mol H2 adalah besar sekali.
12
bobot atom baku Bobot atom 12,00000 didasarkan pada 6 C
massa nuklidat Massa dalam satuan massa atom (u) dari atom tunggal suatu nuklida
(massa isotop) khusus, dalam suatu skala di mana massa sebuah atom 12
6 C didefinisikan
14
sebagai 12,00000 u (contoh 7 N mempunyai massa nuklidat 14,00307
u).
bobot atom Bilangan tak berdimensi (murni) yang menyatakan massa campuran
isotop
(bobot atom nisbi) suatu unsur yang terjadi secara alami, relatif terhadap bobot atom
12,00000
untuk karbon-12 sebagai baku. Dalam tabel bobot atom terdapat
sejumlah
nilai (misalnya, bobot atom C1= 35,453).
bobot rumus Bilangan tak berdimensi (murni) yang menyatakan massa dari satuan
rumus
(bobot rumus nisbi) suatu senyawa, relatif terhadap bobot atau baku, karbon-12 (misalnya,
bobot rumus NaCI = 58,45). Bobot atom dalam tabel digunakan untuk
menghitung bobot rumus
.
bobot molekul Bilangan tak berdimensi (murni) yang membandingkan massa satu
molekul
(bobot molekul terhadap bobot atom baku, karbon-12 (misalnya, bobot molekul CS2 =
nisbi) 76,13). Bobot atom dalam tabel digunakan untuk menghitung bobot
molekul. Penggunaannya terbatas pada keadaan yang jelas, dan secara
nyata dapat diidentifikasi
.
mol Jumlah zat yang mengandung satuan-satuan dasar yang sama (6,0225 X
1023) seperti yang terdapat pada atom 12 12
6 C dalam 12,00000 g . 6 C
massa molar Massa satu mol zat, apakah zat itu tersusun oleh atom-atom individu
(bobot molar, (misalnya 55,85 g Fe/mol Fe), satuan rumus (misalnya 166,0 g KI/ mol
bobot mol) KI), atau molekul (misalnya 32,00 g O2 /mol O2 ). Sering digunakan
juga istilah bobot atom, bobot rumus, atau bobot molekul, walaupun
massa molar juga penting.
Rumus kimiawi seperti yang telah kita tulis itu, tidak menjelaskan pada kita atom-atom
mana dalam suatu senyawa yang terikat satu sama lain.
6,02x10 23 atomH
x
1molH
= 1,15 x 1024 atom H
b. satu pendekatan dimulai dengan 1,00 g C diubah menjadi mol C. Lalu mol C diubah ke
mol Cl, dan akhirnya , dari mol Cl ke g Cl.
1molC 5molCl 35,45gCl
Jumlah g Cl = 1g C x x x = 1,06 g Cl
12gC 14molC 1molCl
Jadi perbandingan massa adalah sebesar 1,06 g Cl/g C. Mungkin ada cara lagi yang telah
mudah, yaitu dimulai dengan perbandingan mol 5 mol Cl/14 mol C, dan menguibah baik
pembilang, maupun penyebut ke massa dalam gram.
% C berdasar massa =
(14x12)g C x100%
354,5g C14 H 9Cl 5
= 47,43 % untuk Persen hitungan disederhanakan
Langkah 4. dicoba menguabh tik alas pada langkah 3 dengan pembagian bilangan terkecil
(1,47)
C 5,88 H 5,87 O 1,47 = C 4,00 H 3,99 O1,00
1,47 1,47 1,47
langkah 5, dibulatkan menjadi C4H4O (empiris)
Langkah 6.
Bobot rumus senyawa [(4x12)+(4x1,01)+16] = 68,0 Karena dari percobaan diperoleh bobot
molekul 136, maka 2 kali bobot rumus, maka rumus molekulnya C8H8O2
A = gas oksigem
B = contoh yang akan dianalisa
C = tanur
D = Magnesium hidrokisda sebagai penyerap gas karbon dioksida
E = Natrium hidrosida menyerap CO2 menjadi Natrium Karbonat.
1 mol H 2 O 2 mol H
Jumlah mol H = 0,0819 g H2O x x = 0,00908 mol H
18 g H 2 O 1 mol H 2 O
1,008 g H
Jumlah g H = 0,00908 mol H x = 0,00916 g H
1 mol H
Untuk oksigen diperoleh jumlah dibawah ini dengan cara mengurangi berat contoh dengan
berat C dan H
Jumlah g O = g contoh – g C – g H = 0,2000 g – 0,0181 – 0,00916
= 0,1090 g O
1 mol O
Jumlah mol O = 0,1090 g O x = 0,006812 mol O.
16 g O
a). Jumlah mol C, H dan O dalam 0,2000 g Vitamin C adalah :
C 0,006812 H 0,00909 O 0,006812 selanjutnya CH1,33O1,0 akhirnya dikalikan 3
b). Persen C dan H ditentukan dari percobaan dan oksigen diperoleh dari pengurangan.
0,08181C
%C= x100% = 40,90%
0,2000 g contoh
0,00916H
%H= x100% = 4,58 %
0,2000 g contoh
% O = 100 – 40,90 – 4,58 = 54, 52 %.
dilarutkan
Cu,Zn, Sn, Pb, Fe
dalam HNO3
SnO2
Kuningan adalah campuran logam tembaga, dan seng dalam sedikit timah putih, timbal dan
besi.
Dalam contoh , tembaga, seng, timbal, dan besi larut dalam bentuk ion.
Timah putih tidak larut dalam bentuk oksida tidak larut.
Contoh 13
Sebuah contoh kuningan 2,568 g, bila diperlakukan dengan prosedur pada gambar tadi
menghasilkan 0,1330 SnO2 murni.
Berapa % Sn dalam contoh kuningan.
Jawab.
1 mol SnO 2
Langkah 1. Jumlah SnO2 = 0,1330 g SnO2 x = 8,825 x 10-4 mol SnO2
150,7 g SnO 2
Langkah 2 . mol SnO2 Æ mol Sn
1 mol Sn
Mol Sn = 8,825 x 10-4 mol SnO2 x = 8,825 x 10-4 mol Sn
1 mol SnO 2
Langkah 3. mol Sn menjadi g Sn
Jumlah tingkat oksidasi semua atom atau ion dalam sebuah molekul atau sebuah rumus
adalah nol.
H2O ini mempunyai H+ maka bilangan oksidasi +1 +1, dan O2- maka bilangan oksidasi –2
jadi jika diujumlahkan = 0
Maka setiap tingkat oksidasi itu sendiri harus sama dengan nol.
Contoh 2.1
Gas propana C3H8 adalah gas yang mudah dicairkan, disimpan dan diangkut untuk
digunakan sebagai bahan bakar.
Persamaan sebutan :
Propana + Oksigen Æ karbon dioksida + air
Persamaan Kerangka
C3H8 + O2 Æ CO2 + H2O ini belum seimbang.
Perlu penyeimbangan
Lambang C kadang dipergunakan untuk menyatakan bentuk kristal suatu zat, tetapi symbol
(p) juga dapat dipergunakan untuk tujuan yang sama.
(g) = gas
( c ) = cair
(p) = padat
(aq) = larutan ber air (aqua)
Persamaan ion bersih : reaksi dari larutan dengan pelarut air dari perak nitrat dan natrium
klorida dapat dinyatakan dengan persamaan :
AgNO3 (aq) + NaCl (aq) Æ AgCl (p) + NaNO3 (aq)
Putih
AgNO3 dan NaCl adalah senyawa ionic, yang akan terpisah dalam air.
Ag+(aq) + NO3- (aq) + Na+ (aq) + Cl- (aq) Æ AgCl (p) + Na+ (aq) + NO3 (aq)
Selanjutnya adalah menghilangkan ion-ion yang ada disebelah kiri maupun kana sehingga
menjadi persamaan ion bersih :
Ag+ (aq) + Cl- (aq) Æ AgCl (p)
Contoh 2.3
Bila gas hidrogen sulfida (H2S) dilalukan pada larutan air yang mengandung Bi3+,
terbentuk endapan coklat bismut sulfida Bi2S3 yang disertai oleh kenaikkan jumlah ion
H+ dalam larutan. Tuliskan reaksi ini.
Bi+(aq) + H2S (aq) Æ Bi2S3(p) + H+ (aq)
Menyeimbangkan S 2 Bi+(aq) + 3 H2S (aq) Æ Bi2S3(p) + H+ (aq)
H 2 Bi+(aq) + 3 H2S (aq) Æ Bi2S3(p) + 6 H+ (aq)
Selidiki muatan listriknya
Kiri kanan
2 x (+3) = 6 x ( + 1)
muatan Bi3+ muatan H+
Istilah-istilah di atas telah lama dipakai dalam ilmu kimia, dan beberapa di antaranya
(misalnya: pembakaran, penguraian) biasa digunakan sehari-hari. Kategori-kategori ini
umumnya tidak sama manfaatnya seperti tipe-tipe lainnya yang ada kemudian dalam
buku ini. Misalnya, beberapa reaksi terjadi karena penggabungan ion-ion tertentu
(seperti misalnya Ag+ dan CI- dalam reaksi Ag+ dan Cl- menjadi AgCl (p) tidak dapat
tetap berada dalam larutan tetapi berbentuk sebagai endapan.
Pernyataan-pernyataan ini (dan persamaan kimia dari mana pernyataan itu diperoleh)
merupakan sumber faktor-faktor konversi dalam dua contoh berikut :
Contoh 2-4. Berapa H20 dalam mot, yang merupakan hasil pembakaran H2
berlelih dalam 3,3 mot O2?
Langkah 1. Ubahlah jumlah H20 dari gram ke mol. Untuk ini diperlukan faktor konversi
yang didasarkan pada massa molar H20.
Langkah 2. Dari jumlah H2O dalam langkah 1, hitunglah jumlah H2 yang dipakai. Untuk
ini diperlukan sebuah faktor dari persamaan kimia.
GAMBAR 2-1.
HCI (aq) dimasukkan ke dalam gelas piala di sebelah kiri melalui corong panjang. Reaksi
antara HCl dan Al terjadi dalam erlenmeyer. Pelepasan H2 (g) disalurkan ke alat
Contoh 2-6. Sekeping logam aluminium murni yang mempunyai volume 0,842 cm3
bereaksi dengan larutan HCl berlebih. Berapa gram gas hidrogen dibebaskan
(rapatan Al = 2,70 g/cm 3 ).
Jawaban:
3 mol H 2
Jumlah mol H2 = 0,0841 mol Al x = 0,126 mol H2
2 mol Al
Langkah 4. Ubahlah jumlah H2 dari langkah 3 ke massa dalam gram,
2,02 g H 2
Jumlah g H2 = 0,126 mol H2 x = 0,255 g H2
1 mol H 2
GAMBAR 2-2.
Skema perhitungan yang didasarkan atas persamaan kimia dari Contoh 2-6, 2-7, dan 2-8.
faktor dari
persamaan
Contoh 4-6
Contoh 4-7
Contoh 4-8
Pada dasarnya tiap contoh ini dimulai dengan keterangan mengenai satu zat (berwarna)
dan mencari ketergantungan zat lainnya (warna hitam). Persamaan kimia memberikan
faktor yang mengubah dari satu zat ke yang lain, berdasarkan mol. Pengubahan lain
Contoh 4-7. Suatu logam campuran terdiri dari 95,0% Al dan 5,0% Cu, berdasar massa,
digunakan dalam reaksi (2,16). Anggaplah bahwa semua Al bereaksi dan semua Cu tidak
bereaksi, berapa berat logam campuran diperlukan untuk rnenghasilkan 1,75 g H2?
Jawaban. Di sini pereaksi yang belum diketahui jumlahnya adalah tidak murni. Faktor konversi
yang didasarkan atas persen susunan campuran logam dibutuhkan dalam langkah terakhir dari
empat langkah penyelesaian.
Langkah 1. Tentukan H2 yang dihasilkan dalam mol
1 mol H 2
Jumlah mol H2 = 1,75 g H2 x = 0,866 mol H2
2,02 g H 2
Langkah 2. Ubahlah mol H2 ke mol Al dengan faktor dari persamaan
2 mol Al
Jumlah mol Al = 0,866 mol H2 x = 0,577 mol Al
3 mol H 2
Langkah 3. Nyatakan banyaknya Al yang diperlukan sebagai massa, dalam gram.
27,0 g Al
Jumlah g Al = 0,577 mol Al x = 15,6 g Al
1 mol Al
Langkah 4. Bila A1 itu murni, jumlah yang dibutuhkan 15,6 g; tetapi contoh itu kemurniannya
hanya 95,0%, maka logam campuran itu lebih besar dari 15,6 g.
100,0 g log am cmpuran
Jumlah g logam campuran = 15,6 g Al x = 16,4 g logam campuran.
95,0 g Al
Contoh 2-8. Suatu larutan asam klorida terdiri dari 28,0% HCl berdasar massa, dan
rapatan 1,14 g/cm3. Berapa volume larutan ini yang dibutuhkan untuk melarutkan 2,35 g
A1 dalam reaksi (2.16).
Jawaban. Berapa langkah yang dilukiskan dalam Gambar 2-2 digunakan di bawah ini.
Langkah 1. Ubahlah 2,35 g Al menjadi mol Al. Hasilnya : 0,0870 mol Al.
Langkah 2. Tentukan jumlah mol HCl yang diperlukan untuk melarutkan Al.
6 mol HCl
Jumlah mol HCl = 0,0870 mol Al x = 0,261 mol HCI 2 mol
2 mol Al
Langkah 3. Tentukan massa 0,261 mol HCI. Hasilnya = 9,53 g HCI.
Langkah 4. Hitunglah massa larutan asam yang mengandung 9,53 g HCI.
100 g lrt HCl
Jumlah g larutan HCl = 9,53 g HCl x = 34,0 g lrt HCI.
28,0 g HCl
Langkah 5. Gunakan rapatan sebagai faktor untuk mengubah massa menjadi volume larutan.
1 cm 3 lrt HCl
Volume larutan HCI = 34,0 g lrt HCl x = = 29,8 cm 3 lrt. HCI.
1,14 g lrt HCl
Bila pembilang dan penyebut pada persamaan (2.17) dibagi 1000, nilai molaritas tidak
berubah. Satuan mol/1000, adalah milimol (mmol), dan satuan L/1000, adalah mililiter (mL).
Jadi, definisi molaritas lainnya:
Contoh 2-9. Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 25,0 cm3 etanol, C2H5OH (d =
0,789 g/cm3), menjadi larutan dengan volume 250,0 mL dengan pelarut air. Berapakah
molaritas larutan C2H5OH ini?
Jawaban. Untuk langkah pertama harus dihitung jumlah mol etanol dalam 25,0 cm3 contoh.
Rapatan dan massa molar menghasilkan faktbr konversi yang diperlukan.
0,789 g C 2 H 5 OH 1 mol C 2 H 5 OH
Jumlah mol C2H5OH = 25,0 cm3 C2 H5OH x x
1 cm 3 C 2 H 5 OH 46,1 g C 2 H 5 OH
= 0,428 mol C2H5OH
Sekarang, digunakan definisi konsentrasi molar, dinyatakan baik dengan persamaan (2.17)
atau (2.18). Perhatikan bahwa 250 mL = 0,250 L.
GAMBAR 2-3
Pembuatan larutan 0,250 M Na2S04 ilustrasi Contoh 2-9.
0,125 mol (17,8 g) Na2S04 dilarutkan dalam 500 mL larutan. Satu jenis wadah yang
dibutuhkan dalam pembuatan larutan adalah labu takar. Labu ini berisi 500,0 ± 0,2 ml sampai
tanda tera. Caranya kristal itu dilarutkan dengan air kurang dari 500 ml. Setelah semua kristal
melarut, ditambah lagi air sampai tanda tera, kemudian dikocok.
Prinsip utama dari cara ini dilukiskan dalam Gambar 2-4, yaitu
semua zat terlarut pada keadaan awal, lebih pekat dan kemudian dijadikan larutan yang
encer. (2.19)
Contoh 2-11. Berapa volume 1,000 M KN03 harus diencerkan dengan air untuk
membuat larutan 250,0 mL 0,200 M KN03? (lihat Gambar 2-4).
Jawaban. Perhatikan dua larutan itu secara yang harus ada dalam larutan akhir.
terpisah. Pertama, hitunglah jumlah zat terlarut
0,200 mol KNO 3
Jumlah mol KN03 = 0,250 L lrt
1 L lrt
= 0,0500 mol KN03 = 50,0 mmol KN03
Karena semua zat terlarut dalam larutan encer akhir harus berasal dari yang pertama (yang
lebih pekat) maka: Berapa volume 1,000 M KN03 harus diambil untuk mendapatkan 0,0500
mol KN03 ?
1 mL lrt
Jumlah L Irt = 0,0500 mol KN03 x = 0,0500 L lrt.
1,000 mol KNO 3
atau
1 mL lrt
jumlah mL lrt = 50,0 mmol KN03 x = 50,0 mL lrt.
1,000 mmol KNO 3
.Stoikiometri larutan. Beberapa gagasan yang dipertimbangkan dalam bab ini dapat digabung
untuk menjawab pertanyaan pada Contoh 2-12.
jawaban. Karena jumlah pereaksi sedikit, di sini digunakan satuan mmol (walaupun
dengan sendiririnya satuan mol juga dapat digunakan). Juga, sebuah faktor dari persamaan
kimia dapat dinyatakan dalam milimol maupun mol.
Tiga langkah pendekatan adalah: 1). Tentukan jumlah mol K2Cr04 yang bereaksi. 2).
Gunakan persamaan yang telah diseimbangkan untuk menentukan jumlah mol AgN03 yang
dibutuhkan untuk bereaksi dengan K2CrO4 3). Hitunglah volume 0,1060 M AgNO3 yang
mengandung jumlah AgNO3 yang dibutuhkan.
Jawaban. Perhatikan lagi tiga langkah pendekatan: 1) Tentukan jumlah mmol NaOH
dalam 46,40 ml 0,875 M NaOH. 2) Tentukan jumlah mmol H2SO4 yang bereaksi dengan
NaOH ini. 3) Hitung molaritas H2SO4 (aq).
Sebanyak 5,00 mL H2SO4 (aq) seperti pada reaksi (2.12) dimasukkan dalam erlemmeyer dan
diencerkan dengan air. Beberapa tetes indikator asam-basa (fenolfthalein) ditambahkan.
Suatu larutan 0,875 M NaOH ditempatkan dalam buret yang alirannya dapat dikendalikan
dengan cerat. Buret ini diisi sampai tanda 0,00 mL.
(a) Larutan dari buret diteteskan, mula-mula cukup cepat dan kemudian tetes demi tetes.
(b) Pada suatu saat di mana reaksi H2SO4 sudah sempurna (titik ekivalen) indikator asam-
basa berubah warna. Pembacaan buret pada saat ini (46,40 mL) menyatakan volume
0,875 M NaOH yang dibutuhkan untuk titrasi.
20,3 mmol H 2 SO 4
Konsentraai molar = = 4,06 M H2SO4
5 mL lrt
Perhitungan yang terdapat pada Contoh 2-13 tidak sukar, tetapi prosedur percobaan
untuk mendapatkan data perhitungan - yaitu yang disebut tetrasi -- memerlukan
ketelitian. Seperti Contoh 2-13, bagaimana kita dapat yakin bahwa larutan tak berwarna
NaOH (aq) yang ditambahkan perlahan-lahan pada 5,00 mL H2 S04(aq) juga tidak
berwarna. Reaksi ini dikatakan sempurna bila 46,40 ml NaOH telah ditambahkan - dan
bukan 46,35 atau 46,45 atau 46,50 . . . ? Hal ini dapat diketahui dengan adanya
indikator dalam larutan H2S04 (aq) yang akan berubah warna pada titik tertentu yang
tepat (disebut titik ekivalen) pada waktu semua H2SO4 (aq) telah bereaksi. Jadi, kunci
pada reaksi titrasi adalah pengetahuan mengenai kerja sebuah indikator dan kemampuan
untuk memilih indikator yang cocok.
Jawaban. Jumlah mol Fe2S3 (1,0 mol) lebih sedikit dibanding H20 (2,0 mol) dan 02 (3,0
mol), tetapi hal ini tidak secara otomatis berarti bahwa Fe2S3 merupakan pereaksi
pembatas. Jumlah dari ketiga pereaksi dapat dibandingkan terhadap perbandingan
koefisien reaksinya :
2 mol Fe2S3 ≈ 6 mol H2 0 ≈ 3 mol 0 2
4 mol Fe(OH ) 3
Jumlah mol Fe(OH) 3 = 2,0 mol H20 x = 1,3 mol Fe(OH) 3
6 mol H 2 O
Cara lain dapat dilakukan dari bentuk yang dilukiskan dalam Gambar 4-6. Hitunglah
jumlah Fe(OH)3 yang dihasilkan dari 1,0 mol Fe2S3, dengan menganggap H2O dan O2
berlebih. Selanjutnya, hitunglah jumlah Fe(OH)3 yang dihasilkan dari 2,0 mol H20, dengan
menganggap Fe2S3 dan O2 berlebih. Akhirnya, dalam perhitungan ketiga, anggaplah bahwa O2
merupakan pereaksi pembatas dan terdapat kelelihan Fe2S3 dan H20. Tiga hasil akan diperoleh,
dan jawabannya adalah yang terkecil dari ketiga hasil itu, yaitu 1,3 mol Fe(OH)3.
Contoh 2-15. Berapa massa Pbl2 akan mengendap bila 2,85 Pb(N03)2 ditambahkan ke
225 mL 0,0550M KI (aq)?
Pb(N03)2(aq) + 2 KI(aq) -----> PbI2(p)+ 2 KN03(aq)
Jawaban.
1 mol Pb (NO 3 ) 2
Jumlah mol Pb(N03)2 yang tersedia = 2,85 g Pb(N03)2 x
331 g PB (NO 3 ) 2
-3
= 8,61 x 10 mol Pb(N03)2
0,0550 mol KI
Jumlah mol KI yang tersedia = 0,225 L x
1L
-2
= 1,24 X 10 mol KI
Sekarang tentukan mol KI yang dibutuhkan untuk bereaksi dengan: 8,61 X 10-3mol
Pb(N03)2.
2 mol KI
Jumlah mol KI yang dibutuhkan = 8,61 x 10-3 mol Pb(N03)2 x
1 mol Pb (NO 3 ) 2
-2
= 1,72 x 10 mol KI
Hanya ada 1,24 X 10-2 mol KI yang tersedia, sehingga KI merupakan pereaksi pembatas.
Langkah terakhir menghitung massa PbI2 (p) yang dihasilkan oleh reaksi 1,24 X 10-2 mol
KI dengan Pb(N03)2 berlebih.
1 mol PbI 2 461 g PbI 2
Jumlah g Pbl2 = 1,24 x 10-2 mol KI x x = 2,86 g PbI2
2 mol KI 1 mol PbI 2
Hasil Teoritis, Hasi1 Nyata, dan Persen Hasil. Jumlah hasil yang dihitung dari sejumlah
pereaksi yang ada dari semula disebut hasil teoritis suatu reaksi. Jumlah hasil yang secara
nyata dihasilkan dalam sebuah reaksi kimia disebut basil nyata. Persen basil didefinisikan
sebagai :
hasil nyata
persen hasil = X 100 (2.22)
hasil teoritis
Banyak reaksi yang hasilnya hampir sama dengan basil teoritis. Reaksi-reaksi tersebut
dikatakan bereaksi secara kuantitatif, yaitu pereaksi ini dapat digunakan dalam analisis
kimia. Dalam hal lain, beberapa reaksi terutama reaksi-reaksi yang mengikut-sertakan
senyawa organik, hasil nyata reaksinya lebih kecil dibandingkan basil teoritis, sehingga
persen hasilnya kurang dari 100%. Hal ini karena reaksi tidak berjalan dengan sempurna,
adanya reaksi-reaksi saingan yang dapat mengurangi basil, atau zat-zat tersebut hilang
selama penanganan.
Jawaban :
(a) Dari 1,00 mol CH4 dapat diharapkan atau diperoleh 1,00 mol CCIq; atau
1 mol CCl 4 154 g CCl 4
jumlah g CCl4 = 1,00 mol CH4 x x = 154 g CCl4
1 mol CH 4 1 mol CCl 4
(b) Hasil nyata adalah 83,5 g CCl4.
(c) Persen hasil diperoleh dengan persamaan (2 .22)
83,5 g CCl 4
persen hasil = x 100 % = 54,2%
154 g CCl 4
Contoh 2-17. Bila sikloheksanol, C6H12O dipanaskan dengan sedikit asam sulfat atau
asam fosfat, zat ini akan berubah menjadi sikloheksana, C6Hlo.
Prosedur tambahan yang dibutuhkan untuk memperoleh sikloheksana murni. Persen hasilnya
83%. Berapa massa sikloheksanol yang kemurniannya 91% diperlukan untuk mendapatkan
25 g sikloheksana murni?
Jawaban. Kunci dari soal ini ialah hasil nyata yang besarnya hanya 83% dari hasil
teoritis. Hasil teoritis harus lebih besar dari 25 g C6H10 yang diharapkan dalam reaksi ini.
Dalam kenyataannya, hasil teoritis sebesar 25 g x (100/83) = 30 g. Langkah selanjutnya
adalah menghitung jumlah C6H120 murni yang dibutuhkan untuk menghasilkan 30 g C6H10
secara teoritis, dan terakhir, jumlah sikloheksanol tidak murni yang dibutuhkan. Langkah-
langkah proses ini diterangkan sebagai berikut :
Contoh 2-18. 0,710 g contoh sebuah logam campuran magnesium yang mengandung
70% Al dan 30% Mg bereaksi dengan HCl (aq) berlebih. Berapa massa H2
dihasilkan?
2 Al(p) + 6 HCl(aq) -----> 2 A1CI3(aq) + 3 H2(g)
Mg(p) + 2 HCl(aq) -------> MgC12(aq) + H2(g)
Jawaban:
Langkah 1. Gunakan persen susunan untuk menentukan massa tiap logam dalam logam
campuran.
Hasil : 0,497 g Al; 0,213 g Mg
Langkah 2: Gunakan massa-massa molar untuk mengubah massa ke jumlah mol tiap
logam. Hosil : 0,0184 mol Al; 0,00877 mol Mg
Langkah 3 : Tentukanlah mol H2 yang dihasilkan oleh tiap logam.
3 mol H 2
Jumlah mol H2 = 0,0184 mol Al x = 0,0276 mol HZ
2 mol Al
1 mol H 2
Jumlah moI H2 = 0,00877 mot Mg x = 0,00877 mol H2
1 mol Mg
Langkah 4. Jumlah H2 yang dihasilkan adalah 0,0276 + 0,00877 = 0,0364 mol H2.
Massanya adalah :
2,02 g H 2
jumlah g H2 = 0,0364 mol H2 x = 0,0735 g H2
1 mol H 2
Dengan menganggap pereaksi lainnya berlebih, berapa mol NaC103 dapat dihasilkan
untuk setiap mol HCl yang dipakai?
Dalam sebuah reaksi reduksi-oksidasi kenaikan jumlah B.O. untuk semua atom yang
terlibat dalam oksidasi harus sama dengan jumlah penurunan B.O. untuk semua atom
yang terlibat dalam reduksi. Kenyataan ini membutuhkan penyesuaian koefisien reaksi
I2, Br2, HI03, dan HBr sebagai berikut:
Pernyataan dalam Contoh 2-20 ditulis dalam bentuk ion, dan dalam melakukan
penyeimbangan jumlah untuk penyesuaian jumlah tiap atom juga harus diseimbangkan
muatan listrik. nya (ingat Contoh 4-3). Penyeimbangan muatan listrik secara otomatis akan
diperoleh bila penyeimbangan dilakukari dengan metode yang baru dibicarakan, yaitu
metode pengubahan bilangan oksidasi.
Jawaban:
Langkah 1. Tentukan atom-atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi (B. 0.) dan
tentukan kenaikan atau penurunan B.O. per atom. (Bila tidak ada perubahan B.O., reaksi
tersebut bukan merupakan reaksi reduksi-oksidasi).
Jawaban.
Langkah 1. Tentukan atom-atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi (B.O.) dan
tentukan kenaikan atau penurunan B.O. per atom.
Dalam suatu reaksi reduksi-oksidasi zat yang dioksidasi memungkinkan zat lain untuk
direduksi. Zat yang dioksidasi disebut zat pereduksi. Dengan keterangan yang sama, zat
yang direduksi memberi kesempatan pada zat lain untuk dioksidasi. Zat yang direduksi
adalah zat pengoksidasi. Pernyataan ini diringkaskan secara diagram dalam Gambar 2-7.
Dengan penggunaan reaksi (2.24),I2 adalah zat pereduksi (zat ini dioksidasi) dan Br2 adalah
zat pengoksidasi (zat ini direduksi). Dalam reaksi (2.25) C12 adalah zat pengoksidasi dan
pereduksi.
Untuk meramalkan terjadinya reaksi antara zat pengoksidasi dan pereduksi yang
menghasilkan reaksi reduksi-oksidasi diperlukan prinsip-prinsip yang akan dibicarakan
Jawaban "yang diharapkan" (0,20 mol HI) adalah tidak benar. Perbedaannya dengan
keadaan sebelumnya adalah: sementra H2 dan I2 bereaksi membentuk HI, molekul-molekul
HI terurai kembali membentuk H2 dan 12, Terdapat dua reaksi bersama-sama yaitu dari kiri
ke kanan dan kebalikannya dari kanan ke kiri, dan digambarkan dengan dua anak panah
dalam persamaan (2.26).
Dalam reaksi (2.26) suatu titik kesetimbangan akan tercapai bila tiap zat yang bereaksi
dan yang dibentuk kecepatannya sama. Keadaan ini merupakan kesetimbangan dinamik.
Dinamik, karena reaksi antar molekul terus-menerus berlangsung, dan kesetimbangan
karena diluar keadaan ini tidak terdapat lagi perubahan bersih dalam jumlah zat-zat yang
bereaksi. Karena tiap jenis zat harus ada dalam kesetimbangan, kita tidak dapat menghitung
hasil reaks kesetimbangan hanya dengan faktor-faktor dari persamaan reaksi. Hasil HI
dalam pertanyaan hipotetis di atas harus kurang dari 0,20 mol, karena I2 tidak seluruhnya
terpakai.
Dalam banyak reaksi kimia adanya reaksi kebalikan diabaikan. Hal ini dilakukan
karena gas yang dihasilkan lepas dari campuran reaksi; karena ion-ion bereaksi membentuk
endapan yang tidak larut; atau karena ion-ion bereaksi membentuk zat yang sangat kecil
kecenderungannya untuk mengion (seperti dalam pembentukan H20 oleh reaksi H+ dan OH-
). Juga, banyak reaksi reduksi-oksidasi lebih besar mengarah ke kanan dibandingkan
dengan reaksi sebaliknya. Dalam semua kasus dapat dianggap bahwa reaksi "berjalan
sempurna." Dan ini adalah reaksi-reaksi di mana metode perhitungannya diterangkan dalam
bab ini.