4 Bab1 PDF
4 Bab1 PDF
4 Bab1 PDF
PENDAHULUAN
ُس ِفكُ ال ِ ِّد َما َ َ َونَحْ ن ِ ض َخ ِليفَةً َقالُوا أَتَجْ عَ ُل فِيهَا َم ْن يُ ْف
ْ َس ُد ِفيهَا َوي ْ َوإِ ْذ قَا َل َربُّكَ ِل ْل َمالئِ َك ِة إِنِِّي جَا ِع ٌل فِي
ِ األر
َِّس لَكَ َقا َل إِنِِّي أ َ ْعلَ ُم َما ال ت َ ْعلَ ُمون
ُ سبِِّ ُح بِ َح ْم ِدكَ َونُقَ ِد
َ ُن
mas ̣dār2 dari khalf yang diartikan sebagai sesuatu yang menempati bagian
belakang. Wahbah Zuhaili3 menyatakan : الخليفة من يخلف غيره والمراد بالخليفة هنا األحكام
و يقوم مقامه في تنفز األحكام. Kosakata khalīfah dengan berbagai macam variannya
bermuara pada makna yang ada kaitan dengan kata pergantian atau yang ada
sesudahnya ketika yang satu hilang diganti dengan lainnya. Khalīfah adalah orang
yang mengganti yang lainnya dan melakukan tugas sesuai tugas yang digantikannya
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan), (Jakarta:
1
1
ini ada yang memahami kata khalifah dalam arti yang ‘menggantikan Allah’ dalam
menegakkan kehendak-Nya dan menerapkan ketetapannya. Ayat ini menunjukkan
bahwa kekhalifahan terdiri dari wewenang yang dianugerahkan Allah SWT,
makhluk yang diserahi tugas, yakni Adam dan anak cucunya, serta wilayah tempat
bertugas, yakni bumi yang terhampar. Jika demikian kekhalifahan mengharuskan
makhluk yang diserahi tugas itu melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk Allah
yang memberinya tugas sesuai dengan petunjuk Allah yang memberinya tugas dan
wewenang. Kebijaksanaan yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya adalah
pelanggaran terhadap makna dan tugas kekhalifahan”. Kekhalifahan pun bermakna
bimbingan agar setiap makhluk sesuai tujuan penciptaannya.
M. Quraish Shihab5 menyatakan, kekhalifahan mempunyai tiga unsur yang
saling berkait; 1) manusia, yang dalam hal ini dinamai khalifah 2) alam raya, yang
ditunjuk oleh ayat ke-21 surat al-Baqarah sebagai bumi6 3) hubungan antara
manusia dengan alam dan segala isinya, termasuk dengan manusia (istikhlaf atau
tugas-tugas kekhalifahan). Selanjutnya hubungan manusia dengan alam (khalifah
dan mustakhlaf) adalah hubungan sebagai pemelihara yang saling membutuhkan
satu sama lain. Maka tugas manusia adalah memelihara dan memakmurkan alam.
Orang beriman dan beramal saleh, yang melakukan perbaikan dijanjikan akan dapat
menguasai dunia.
Manusia hidup di tatanan wilayah yang disebut dengan lingkungan hidup
Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda yang hidup maupun yang tidak
hidup serta kondisi apapun yang ada dalam ruang yang manusia tempati.7 Manusia
yang ada di bumi merupakan bagian dari lingkungan hidup. Oleh karena itu perilaku
manusia, dan kondisi sosialnya merupakan unsur lingkungan hidup karena antara
5
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 2013), 460-461.
6
Q.S Al- Baqarah ayat 21 :
َاس ا ْعبُدُوا َربَّ ُك ُم الَّذِي َخلَقَ ُك ْم َوالَّذِينَ مِ ْن قَ ْب ِل ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَتَّقُون
ُ َّيَا أَيُّ َها الن
“Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang
yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa”. Lihat: Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan
Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan), Jilid 1, 50.
7
A.Tresna Sastrawijaya, Pencemaran Lingkungan, Cet. 2, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009),
Cet. 2, 7.
8
Sastrawijaya, Pencemaran Lingkungan, 7.
2
Lingkungan hidup meliputi yang statis dan dinamis. Lingkungan dinamis
statis meliputi alam yang diciptakan Allah SWT dan industri yang diciptakan
manusia. Alam yang diciptakan Allah SWT meliputi bumi beserta isinya, luar
segala yang digali manusia dari bumi, rumah yang dibangun dan peralatan yang
dibuat.9
dapat manusia ambil dari alam. Tidak ada sesuatu pun yang diciptakan Allah SWT
sia-sia.10 Betapa tidak beradabnya manusia jika ia merusak sesuatu yang disiapkan
untuk kepentingannya. Peran manusia yang dalam Islam disebut khalīfah sejatinya
lingkungan hidup. Oleh karena itu, konteks kekhalifahan manusia harus mampu
memberikan keselarasan dunia dan akhirat. Karena manusia adalah makhluk sosial
9
Mujiono Abdillah, Agama Ramah Lingkungan Perspektif Al-Qur’an, (Cet I; Jakarta:
Paramadina, 2001), 30-31.
10
Q.S ‘Ali ‘Imrān ayat 191 :
َ َ عذ
اب ُ ض َربَّنَا َما َخلَ ْق َ َذذَا بَالِ س
َ ب ْب َااكَ َ َف ِقنَا ِ األر
ْ ت َو
ِ س َم َاوا ِ علَى ُجنُوبِ ِه ْم َويَتَفَ َّك ُرونَ فِي خ َْل
َّ ق ال َّ َالَّذِينَ يَ ْذ ُك ُرون
َ َّللاَ قِيَا ًما َوقُعُودًا َو
ِ َّالن
ار
“(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan
kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari
azab neraka”. Lihat: Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang
Disempurnakan), Jilid 2, 95.
3
Walaupun alam diciptakan untuk hidup manusia, namun bukan berarti
dan Sunah. Prinsip tauḥīd, amanah, is ̣lāh, rahmah, ‘adalah, iqtis ̣ād, ri’āyah,
hisarah, hafaz ̣ah, dan lain-lain yang merupakan prinsip-prinsip yang harus selalu
Dewasa ini telah terjadi lima isu aktual yaitu; globalisasi, demokrasi, hak
asasi manusia dan gender, dan ekologi. Bahkan isu tentang ekologi tersebut
diproyeksikan akan tetap selalu aktual pada abad 21 ini.12 Keprihatinan terhadap
lingkungan hidup meliputi; polusi udara dan air, polusi beracun dari limbah
perubahan iklim dan pemanasan global, emisi karbon dioksida dan jenis gas rumah
kaca lainnya, penipisan lapisan ozon dan bahaya yang ditimbulkan radiasi
ultraviolet dari sinar matahari, hujan asam, penggundulan hutan, perusakan dari
11
Kementerian Agama RI, Pelestarian Lingkungan Hidup (Tafsir Al-Qur’an Tematik),
(Jakarta: Aku Bisa, 2012), 8.
12
Abdillah, Agama Ramah Lingkungan Perspektif Al-Qur’an, 23.
13
Ratusan kepala keluarga di Desa Cikahuripan Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur,
kesulitan mendapatkan air bersih. Menghilangnya sumber air bersih terjadi sejak bermunculan
industri disekitar pemukiman warga dalam beberapa tahun terakhir. Rata-rata air sumur milik warga
tidak dapat dikonsumsi karena berwarna kuning. (Lihat Tribun Jabar, 25 Juli 2017, 9).
14
Backhoe yang mengambil batu dan pasir dari atas bukit di Jalan Raya Cimahi-Soreang,
Desa Jelegong Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung, kebutuhan akan material
pembangunan perumahan berdampak pada makin banyaknya bukit yang dikorbankan. (Lihat Tribun
Jabar, 26 Januari 2017, 12). Sejumlah truk dan alat berat mengangkut pasir di Jalan Mangin Kota
Tasikmalaya. Maraknya aktifitas tambang galian C disepanjang jalan Mangkubumi dan Indihiang
tidak memedulikan damapak lingkungan sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan. (Lihat
Tribun Jabar, 27 September 2017, 8).
4
liar15, manajemen limbah beracun, kewaspadaan terhadap degradasi ekologi dan
ekologi. Bencana yang muncul silih berganti seolah tidak akan ada hentinya
menimpa mereka, kerusakan ekologi tersebut akibat dari perbuatan tangan manusia
yang mengeksploitasi alam dan sumber daya alam tanpa melakukan kelestarian dan
firman Allah SWT dalam proses wahyu pertama yang diterima oleh Nabi
pihak yang lain dalam arti manusia tidak dapat hidup sendiri. 16 Sebagai makhluk
yang mulia yang dianugerahi akal yang menjadikan berbeda dengan makhluk
lainnya, maka manusia dapat berpikir, memilih yang benar dan yang salah, yang
baik dan yang buruk, dan dengan adanya akal yang dianugerahi Allah SWT
15
Sebanyak 416 paus pilot terdampar di Selandia Baru tepatnya di pantai Farewell. Sekitar
70% paus-paus tersebut telah mati dan 120 paus masih bernyawa. Hal ini telah terjadi sebanyak
empat kali di tempat yang sama. Sangat mungkin hal ini disebabkan kondisi geografis di Farewell
Spit yang snagat dangkal dan berlumpur sehingga paus yang mendekati pantai sulit kembali. (Lihat
Jawa Pos, 11 Februari 2017, 7).
16
M.Quraish Shihab, Dia Di Mana-Mana Tangan Tuhan Dibalik Setiap Fenomena,
(Jakarta: Lentera Hati, 2004), 153.
5
memiliki inisiatif, inovatif dan kreatif dari makhluk lainnya. Oleh karena itu Allah
dan alam.
Karena akibat dari kerusakan lingkungan juga akan dirasakan dan berdampak pada
alam, Allah SWT telah melarang manusia untuk berbuat kerusakan di muka bumi.
alam yang ada di muka bumi. Q.S Al-Rūm ayat 41 menjadi salah satu ayat Alquran
6
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”17
Penulis memilih tafsir al-Jawāhir fī tafsīr Alqurān al-Karīm karya Ṭantāwī
̣
Jauharī karena tafsir ini merupakan tafsir kontemporer yang disusun pada abad ke-
20, tepatnya tafsir ini pertama kali dicetak pada tahun 1929 M. Tafsir ini bercorak
memuat banyak kajian ilmiah yang merupakan sesuatu hal yang baru di dunia
penafsiran. Tafsir ini merupakan tafsir bi al-ra’yi yaitu tafsir yang mengedepankan
ijtihad mufasir19, walaupun demikian ada sebagian dari ayat Alquran yang
dengan Alquran.
B. Rumusan Masalah
Penelitian dibangun atas asumsi bahwa sebuah karya tafsir dibuat atas dasar
ini khususnya permasalahan lingkungan alam yang sesuai dengan kandungan ayat-
ayat Alquran. Penelitian ini memfokuskan pada materi “Peran Manusia dalam
17
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan), Jilid 7,
513.
18
Mohamad Gufron dan Rahmawati, Ulumul Qur’an: Praktis dan Mudah, (Yogyakarta :
Teras, 2013), 195.
19
̣ Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an (Mabāḥīṡ fī ‘Ulūmil Qur’ān),
Mannā` Khalīl al-Qatṭān,
(Surabaya: CV. Ramsa Putra, 2014), 488.
7
“Bagaimana tafsir al-Jawāhir fī tafsīr Alqurān al-Karīm menjelaskan tentang peran
yang dimiliki dan harus dilakukan oleh manusia dalam melestarikan alam ?”
C. Tujuan Penelitian
“Memaparkan peran yang dimiliki dan harus dilakukan oleh manusia dalam
D. Kegunaan Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan pada sebuah objek kajian akan memiliki
kegunaan yang diharapkan mampu diterima dan diaplikasikan oleh para pembaca.
lingkungan.
E. Tinjauan Pustaka
Skripsi karya Siti Noor Aini, Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2010 yang berjudul Relasi Antara Manusia dengan
Kerusakan Alam. Telaah atas Penafsiran Thantawi Al-Jauhari dalam kitab al-
8
Jawāhir fī tafsīr al-Qurān al-Karīm. Dalam skripsi ini penulis memfokuskan
khalifah di muka bumi. Hasil penelitiannya terdapat dua faktor terjadinya kerusakan
lingkungan. Pertama, kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh alam itu sendiri.
seseorang. Oleh karena itu nilai-nilai agama yang bersifat multidimensi digunakan
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, 2015 yang berjudul Al-Bi’ah
dalam Perspektif Al-Qur’an (Studi Tafsir Tematik). Dalam skripsi ini penulis
keluarga besar dalam sebuah bingkai komunitas bumi. Kedua, hubungan harmonis
20
Siti Noor Aini, “Relasi Antara Manusia dengan Kerusakan Alam. Telaah atas Penafsiran
Tantawi Al-Jauhari dalam kitab Al-Jawahir fi Tafsir al-Qur’an al-Karim”, Skripsi, (Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga, 2010).
21
Muhammad Mukhtar, “Kerusakan Lingkungan Perspektif Al-Qur’an (Studi tentang
Pemanasan Global)”, Skripsi, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2010).
9
yang saling menyayangi serta menghargai eksistensi dan nilai diri masing-masing
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, 2017 yang berjudul Konsep Memelihara
Tafsir Al-Maraghi dan Tafsir Ibnu Katsir. Dalam skripsi ini penulis mengemukakan
bahwa baik penafsiran al-Maraghi maupun Ibnu Katsir terhadap ayat-ayat yang
besar melakukan kerusakan terhadap lingkungan tetapi hal itu dapat diatasi dengan
Negeri Raden Intan Lampung, 2017 yang berjudul Akhlak Terhadap Lingkungan
Hidup dalam Al-Qur’an (Studi Tafsir Al-Misbah). Dalam skripsi ini penulis
perbuatan yang dapat merusak lingkungan. Dengan kata lain manusia dilarang
berbuat kerusakan di bumi, berlaku adil dan baik terhadap lingkungan dan
22
Hamzah, “Al-Bi’ah dalam Perspektif Al-Qur’an (Studi Tafsir Tematik)”, Skripsi,
(Palembang: Universitas Islam Negeri Raden Patah, 2015).
23
Miss Nura Masu, “Konsep Memelihara Lingkungan Hidup dalam Al-Qur’an. Studi
Kajian Tematik Komparatif dalam Tafsir Al-Maraghi dan Tafsir Ibnu Katsir”, Skripsi (Bandung:
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, 2017).
10
alam mengakibatkan kerusakan di bumi baik di darat maupun di laut. Dengan
Manusia sebagai khalifah di muka bumi memiliki tanggungjawab dan amanat yang
Dakwah Institut Agama Islam Negeri Surakarta, yang berjudul Wawasan Al-
bahwa maraknya bencana alam yang terjadi dikarenakan gaya hidup manusia yang
cenderung merusak, serakah dalam mengeksploitasi sumber daya alam dan tidak
keluarga sangat berpengaruh dalam mendidik manusia untuk sadar akan pelestarian
alam. Karena dengan adanya pendidikan dalam keluarga akan menjadi bekal
bumi yang tugasnya menjaga alam raya untuk tetap asri dan nyaman karena bumi
merupakan tempat yang diperuntukkan Allah SWT untuk manusia tinggal. Apabila
kerusakan yang diakibatkan ulah daripada tangan manusia di bumi terjadi, maka
akan terjadi beberapa bencana alam yang akan berdampak kepada manusia itu
24
Tatik Maisaroh, “Akhlak Terhadap Lingkungan Hidup dalam Al-Qur’an (Studi Tafsir
Al-Misbah)”, Skripsi, (Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan, 2017).
25
Ubbay Datul Qowwiy, “Wawasan Al-Qur’an Tentang Ayat-Ayat Ekologi”, Skripsi,
(Surakarta: Institut Agama Islam Negeri Surakarta, 2017).
11
sendiri. Oleh sebab itu Alquran menekankan manusia untuk selalu menjaga
tinggal manusia hidup di dunia selalu terjaga dan bencana alam tidak akan terjadi
lagi di bumi.26
Jurnal karya Abrar, dosen Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri
Imam Bonjol Padang, yang berjudul Islam dan Lingkungan. Dalam jurnalnya
mewajibkan seseorang untuk berlaku baik terhadap alam sekitar dan sebagai
lingkungan dengan baik. Terdapat empat poin cara untuk melestarikan lingkungan
26
Muhammad Qamarullah, “Lingkungan dalam Kajian Al-Qur’an”, Jurnal,
(Lubuklinggau: Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari, tt).
27
Abrar, “Islam dan Lingkungan”, Jurnal (Padang: Institut Agama Islam Negeri Imam
Bonjol, 2012).
12
pohon dan penghijauan, ketiga menghidupkan lahan mati dan keempat
memanfaatkan udara dan air dengan baik. Alquran mengkaji segala sesuatu yang
sekitarnya.28
Jurnal karya Achmad Cholil Zuhdi, Institut Agama Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya, yang berjudul Krisis Lingkungan Hidup dalam Perspektif Al-
pengingat pencegahan krisis lingkungan yang lebih parah karena Barat dan Islam
dalam Islam. Buku ini berisi tentang dalil-dalil syar’i, baik Alquran maupun hadis
terhadap lingkungan. Jelas bahwa Islam adalah agama yang sangat peduli terhadap
28
Mardiana, “Kajian Tafsir Tematik Tentang Pelestarian Lingkungan Hidup”, Jurnal
(Makassar: Universitas Islam Negeri Alaudin, tt).
29
Achmad Cholil Zuhdi, “Krisis Lingkungan Hidup dalam Perspektif Al-Qur’an”, Jurnal,
(Surabaya: Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel, tt).
13
lingkungan hidup dan tidak membiarkannya serta merusaknya sangat
dapat berperan aktif dalam menyukseskan gerakan bumi yang lebih sejuk dan
hijau.31
dalam buku ini memuat pembahasan tentang konsep ekosistem, asas ekologi,
pembangunan dan sumber daya, sumber daya alam air, sumber daya alam udara,
Gender, buku ini mengkaji persoalan tentang ekologi, yaitu yang berkaitan dengan
gender dan penafsiran agama Islam. Penulis buku ini berusaha menemukan akar
30
M. Abdurrahman, Memelihara Lingkungan dalam Islam, (Bandung, 2011).
31
Himpunan Lengkap Undang-Undang Tentang Lingkungan Hidup, (Jogjakarta: Buku
Biru, 2013).
32
K.E.S Manik, Pengelolaan Lingkungan Hidup, (Jakarta: Kencana, 2016).
14
laki-laki yang mempengaruhi pola interaksinya kepada sesama manusia dan
lingkungan.33
permasalahannya dan tentang upaya pelestarian alam, namun tidak ada satu pun
yang membahas peran manusia dalam pelestarian alam berdasarkan tafsir yang
ditulis Ṭantāwī
̣ Jauharī yang merupakan produk tafsir ‘ilmy. Untuk itu, penelitian
ini merupakan hal yang baru dilakukan. Tujuannya adalah untuk melahirkan
perspektif baru yang lebih progresif dalam memandang isu kerusakan lingkungan
yang disebabkan oleh manusia dan supaya manusia menjalankan peran sesuai
dengan Alquran.
F. Kerangka Teori
perkembangan, sesuai dengan gerak perkembangan waktu dan tempat, bahkan juga
perubahan lingkungan. Jika dulu tafsir sering hanya berkutat bagaimana memaknai
(qira’ah mutakarriah) atas pemaknaan masa lalu, maka sudah saatnya produk tafsir
harus mampu membaca secara produktif dan kreatif agar bisa menjadi solusi atas
33
Nur Arfiyah Febriani, Ekologi Berwawasan Gender, (Bandung: Mizan, 2014).
34
Abdul Mustaqim, Epistemologi Tafsir Kontemporer, (Yogyakarta: LKiS, 2010).
15
harus dikembalikan kepada fungsinya yaitu sebagai solusi bagi persoalan sosial
Dalam skripsi karya Siti Noor Aini yang telah dipaparkan dalam tinjauan
saat ini disebabkan dua faktor dan salah satu faktornya adalah karena ulah manusia
sebagaimana yang diamanatkan Allah yaitu sebagai khalifah di muka bumi, akan
tetapi manusia itu sendiri menjadi orang yang merusak bumi dengan ulah tangannya
dengan benar.
Krisis ekologi yang sedang terjadi di belahan dunia mana pun adalah karena
kesalahan manusia dalam mengelola alam. Kasus illegal logging dan penambangan
liar, penggunaan rumah kaca dan eksploitasi alam menjadi fenomena nyata
masyarakat. Akibatnya, pemanasan global, krisis air, banjir35, tanah longsor dan
ekolagi yang sekarang terjadi tidak akan berakhir kecuali dengan ditemukan
“agama baru”.36 Hal ini memberi isyarat bahwa pendekatan agama melalui
35
Kabupaten Bandung khususnya daerah Baleendah dan Dayeuh Kolot digenangi banjir
dari luapan sungai Citarum. Daerah Baleendah dan Dayeuh Kolot merupakan daerah langganan
banjir, telah terendam banjir sebanyak 3.827 rumah. Air banjir berwarna keruh dan banyak sampah
terbawa oleh arus air. Maka tidak heran apabila air banjir surut menyisakan banyak sampah
berserakan dan tumpukan lumpur dari sungai Citarum. Diantara sampah yang terbawa kebanyakan
bahan plastik bekas bungkus makanan, kantong keresek dan sterofoam. Hal ini dapat
memperlihatkan bahwa masih banyak masyarakat sekitar sungai Citarum yang membuang sampah
ke sungai Citarum. (Lihat Tribun Jabar: 13 November 2013, 1)
36
Lynn White, Jr. Literature Science, The Historical Root of Our Ecologic Crisis, Vol: 155
(3767), 1967, 1203.
16
rekonstruksi penafsiran Alquran terhadap persoalan ekologi tidak dapat
dielakkan.37
Allah SWT telah berfirman dalam Q.S. Al-Rūm ayat 41 yang berkaitan
dikarenakan dua hal, pertama kerusakan yang disebabkan oleh manusia dan kedua
kerusakan yang disebabkan oleh alam itu sendiri. Penulis memfokuskan kerusakan
kerusakan yang disebabkan oleh manusia diakibatkan karena hawa nafsu manusia
itu sendiri. Manusia sebagai khalifah di muka bumi seharusnya dapat berbuat adil.
Maksud dari adil dalam ayat ini adalah manusia apabila mengambil suatu manfaat
dari bumi maka manusia harus memberikan timbal balik sehingga akan terjadi
saling membutuhkan satu sama lain. Dengan kata lain timbal balik dalam diri
manusia yang seharusnya dilakukan kepada alam adalah dengan menjaga dan
37
Abdillah, Agama Ramah Lingkungan Perspektif Al-Qur’an, 16.
38
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan), Jilid 7,
513.
17
melestarikan alam bukan memanfaatkan alam secara berlebihan sehingga terjadi
kerusakan alam.39
lingkungan tanpa memikirkan dampak negatif dari perbuatannya itu. Akibat dari
perbuatan yang merusak tersebut maka ada dampak negatif yang terjadi di
mengemukakan definisi ekologi dan lingkungan hidup yang merupakan sentral dari
manusia dengan alam dan menjelaskan peran manusia yang seharusnya dimiliki
dalam usaha pelestarian alam dan mengemukakan etika yang seharusnya manusia
dengan pelestarian alam. Ayat yang terkumpul sebanyak 31 ayat yaitu dalam Q.S
al-Rūm ayat 41 dan 42, Q.S S ̣ād ayat 27 dan 28, Q.S al-Baqarah ayat 29, 30, 204
dan 205, Q.S al-‘Arāf ayat 56 dan 58 Q.S An-Nah ̣l ayat 5-18, Q.S Ibrāhīm ayat 32-
34, Q.S Al-Anbiyā’ ayat 105, Q.S Hūd ayat 61 dan Q.S al-Qas ̣as ̣ ayat 4 dan 5.
39
Sofiah, “Fasad Menurut Tafsir al-Jawahir Fii Tafsir al-Qur’an al-Karim”, Skipsi,
(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2008), 37.
18
dalam tafsir al-Jawāhir fī tafsīr Alqurān al-Karīm dari perspektif tematik sehingga
G. Metodologi Penelitian
tokoh yang diteliti terhadap ayat-ayat Alquran berdasarkan tema yang telah
sistematis.40 Adapun jenis penelitian yang digunakan penulis yaitu library research
(kajian pustaka) yaitu penelitian yang menghimpun data dan menjadikan dunia teks
sebagai objek utama analisis41, dan sumber datanya berasal dari data-data
Dalam hal kajian jenis dan sumber data penulis mengklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Jenis Data
40
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara,
2012), 44.
41
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004),
1.
42
Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: Buana
Printing, 2009), 16.
19
2. Sumber Data
tafsīr Alqurān al-Karīm. Data ini menjadi titik tumpu penulis untuk
dalam Alquran.
Hidup.
karya Hamzah.
43
Sumber data sekunder adalah data yang bersumber dari hasil penelitian orang lain yang
dibuat untuk maksud yang berbeda. Data tersebut dapat berupa fakta, table, gambar, dan lain-lain.
Walaupun data diperoleh dari hasil penelitian orang lain namun data tersebut dapat dimanfaatkan.
Lihat Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, 178-179.
20
Penulis menggunakan studi kepustakaan (library research) yaitu
suatu gagasan yang utuh mengenai pandangan Alquran terhadap tema yang
dikaji.44
D. Analisis Data
44
Abdul Mustaqim, Metode Penelitian Al-Qur’an dan Tafsir, (Yogyakarta: Idea Press,
2015), 19.
45
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), 91.
21
e. Melengkapi dengan hadis-hadis yang relevan dan penjelasan dari
H. Sistematika Penulisan
permasalahan yang dibahas tersusun secara sistematis dan tidak keluar dari jalur
belakang masalah mengangkat tema yang telah dipilih dalam penelitian, agar
penelitian lebih terarah penulis menjabarkan rumusan masalah yang akan dibahas
itu penulis mencantumkan tinjauan pustaka yang penulis telah kaji dari berbagai
referensi yaitu berupa buku-buku, skripsi-skripsi dan jurnal-jurnal. Dalam bab ini
berupa pengertian ekologi dan lingkungan hidup yang dikemukakan para ahli
22
ekologi, undang-undang lingkungan hidup dan berdasarkan perspektif Islam.
pelestarian alam.
penulis terfokus pada kajian Tafsir al-Jawāhir fī Tafsīr Alqurān al-Karīm salah satu
karya Ṭantāwī
̣ Jauharī. Dengan mengungkapkan latar belakang penulisan tafsir dan
menjelaskan metode, corak, sumber, karakteristik serta cara penyusunan tafsir al-
Jawāhir fī Tafsīr Alqurān al-Karīm. Dalam sub bab ini juga memuat pandangan
Bab keempat. Analisis Peran Manusia dalam Pelestarian Alam. Dalam bab
ini penulis mengemukakan ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan peran manusia
al-Karīm.
Bab kelima, Penutup. Pada bab ini penulis menarik kesimpulan dari
23
yang dibahas pada bab pertama serta menguraikan saran dari permasalahan yang
dibahas.
24