PRESUS PERSALINAN Baru
PRESUS PERSALINAN Baru
PRESUS PERSALINAN Baru
Disusun Oleh
1. Donia Nur K. R0317017
2. Inna Syani F. R03170
3. Melisa Trisna M. R0317041
4. Shofiyyah S. R0317059
Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk dipresentasikan pada tanggal 12 Juli 2019
Makalah Asuhan Kebidanan di Prodi DIII Kebidanan FK UNS.
Mengetahui,
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini
dapat diselesaikan. Makalah Ini disusun sebagai tugas mata kuliah Praktik
Klinik Kebidanan 1 dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN
NORMAL PADA NY. D UMUR 29 TAHUN G2P1A0 UMUR KEHAMILAN 40+2
MINGGUDI PUSKESMAS GAJAHAN”.
Terimakasih disampaikan kepada:
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, dr. Hargiyanto, M.Kes yang
telah memberikan izin praktek di wilayah Kabupaten Sragen.
2. Kepala Puskesmas Gemolong, dr. Endah Sri Puj Hastuti, M.Kes yang
telah memberikan izin praktek.
3. Sri Anggarini P, S.SiT.,M.Kes Selaku Kepala Program Studi D III
Kebidanan FK UNS.
4. Sukartini, Amd. Keb., selaku Pembimbing Lahan dalam penyusunan
makalah ini.
5. Cahyaning Setyo Hutomo., S.ST., M. Kes selaku Pembimbing Institusi
dalam penyusunan makalah ini.
6. Seluruh bidan di Puskesmas Gajahan yang selalu sabar dalam
membimbing dan membagi keterampilannya.
7. Ny. D sebagai klien dalam kasus ini.
Tentu banyak kekurangan yang masih luput dari pencermatan kami, semata-
mata kekurangmampuan kami dalam hal bahasa maupun penguasaan materi.
Kritik, masukan, dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh kami demi
perbaikan makalah ini.
Demikian makalah ini kami susun semoga bermanfaat bagi semua.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
BAB III TINJAUAN KASUS..............................................................................33
LAMPIRAN..........................................................................................................46
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................59
BAB V PENUTUP................................................................................................63
A. Kesimpulan................................................................................................63
B. Saran...........................................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................64
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi
dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia. Survey Demografi
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup. Jika dihitung berdasarkan
angka tersebut, maka ada 16.155 ibu yang meninggal akibat kehamilan,
persalinan dan nifas pada tahun 2012. Sedangkan Angka Kematian Bayi
(AKB) dalam Survey Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 sebesar
32/1000 kelahiran hidup.
Berdasarkan data yang terlampir pada Profil Kesehatan Dinas Kesehatan
Kabupaten Sragen 2016 dan 2017, angka kematian bayi di wilayah
Kabupaten Sragen pada tahun 2016 sebanyak 130 kasus, angka kematian ibu
pada tahun 2016 sebanyak 17 kasus. Pada tahun 2017, angka kematian bayi
sebesar 113 kasus dan angka kematian ibu sebanyak 11 kasus. Ini
menunjukan bahwa angka kematian bayi pada tahun 2017
mengalami kenaikan sedangkan angka kematian ibu mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya. Namun, masih jauh dari target Sustainable
Development Goals (SDGs) Indonesia tahun 2025 yaitu 70 per 100.000
kelahiran hidup
Dari perhitungan angka kematian ibu yang msih jauh dari target
Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia tahun 2025, maka
diperlukan upaya untuk memperkecil angka tersebut, dengan cara
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan sesuai Standard Operating
Procedure (SOP).
Berdasarkan data diatas, maka penulis mengambil sampel ibu bersalin
normal di PMB Winarti. Penulis mengambil kasus dengan judul “Asuhan
Kebidanan Ibu Bersalin Normal pada Ny. D 28 tahun G2P1A0 UK 40+2
minggu di Puskesmas Gajahan.”
B. RUMUSAN MASALAH
“Bagaimana manajemen Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Normal pada Ny.
D 28 tahun G2P1A0 UK 40+2 minggu di Puskesmas Gajahan?”
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan
Ibu Bersalin pada Ny. D 28 tahun G2P1A0 UK 40+2 minggu di Puskesmas
Gajahan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik klinik kebidanan, diharapkan
mahasiswa mampu:
a. Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan / penyajian data dasar
secara lengkap meliputi data subyektif dan data obyektif pada Ny. D
28 tahun G2P1A0 UK 40+2 minggu di Puskesmas Gajahan.
b. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan interpretasi data dasar
dengan menentukan diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan
pada Ny. D 28 tahun G2P1A0 UK 40+2 minggu di Puskesmas
Gajahan.
c. Mahasiswa diharapkan mampu menentuka diagnosa atau masalah
potensial dan antisipasi pada Ny. D 28 tahun G2P1A0 UK 40+2
minggu di Puskesmas Gajahan.
d. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kebutuhan terhadap tindakan
segera pada Ny. D 35 tahun G3P2A0 UK 40+2 minggu di PMB
Winarti.
e. Mahasiswa mampu mengembangkan perencanaan asuhan yang
menyeluruh pada Ny. D 28 tahun G2P1A0 UK 40+2 minggu di
Puskesmas Gajahan.
f. Mahasiswa mampu melaksanakan rencana secara langsung asuhan
dengan efisien dan aman pada Ny. D 28 tahun G2P1A0 UK 40+2
minggu di Puskesmas Gajahan.
g. Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan yang telah pada Ny. D 28
tahun G2P1A0 UK 40+2 minggu di Puskesmas Gajahan.
h. Mengetahui kesenjangan antara teori dan praktek di lahan tentang
asuhan pada ibu bersalin.
D. MANFAAT
1. Bagi Penulis
Bagi penulis sendiri yaitu untuk mempelajari dan memahami ilmu
yang telah diperoleh mengenai asuhan kebidanan pada ibu bersalin
fisiologis.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan bacaan dan perbandingan pada asuhan kebidanan pada
ibu bersalin fisiologis.
3. Bagi Lahan Praktek
Manfaat untuk lahan agar lebih memahami dalam menerapkan asuhan
kebidanan pada ibu bersalin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
1. Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37–42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin (Saifuddin, 2009).
2. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin
turun ke jalan lahir (Sumarah, 2009).
3. Persalinan adalah proses pembukaan dan menipisnya serviks dan janin
turun kedalam jalan lahir. Persalinan normal adalah proses pengeluaran
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu
maupun bayi. Pengertian lain dari persalinan adlah persalinan spontan
dengan tenaga ibu, persalinan buatan dengan bantuan, persalinan anjuran
bila persalinan terjadi tidak dengan sendirinya tetapi melalui pacuan.
Persalinan dikatakan normal bila tidak ada penyullit (Hidayat,2010).
4. Persalinan adalah proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan
membran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari
pembekuan dan dilatasi serviks akibat kontraksi uterus dengan frekuensi,
durasi, dan kekuatan yang teratur (Rohani, 2009).
5. Asuhan Persalinan Normal adalah asuhan kebidanan pada persalinan
normal yang mengacu kepada asuhan yang bersih dan aman selama
persalinan dan setelah bayi lahir serta upaya pencegahan komplikasi
(JNPK-KR, 2013).
B. Etiologi Persalinan
Sebab terjadinya persalinan sampai kini masih merupakan teori – teori
yang kompleks. Faktor – faktor hormonal, pengaruh prostaglandin, struktur
uterus, sirkulasi uterus, pengaruh syaraf dan nutrisi disebut sebagai faktor –
faktor yang mengakibatkan persalinan dimulai. Menurut Manuaba (2010)
mulai dan berlangsungnya persalinan, antara lain :
1. Teori kadar progesteron. Progesteron yang berfungsi untuk
mempertahankan kehamilan, yang semakin menurun dengan makin
tuanya kehamilan, sehingga otot rahim mudah dirangsang oleh oksitosin.
2. Teori oksitosin. Menjelang persalinan hormon oksitosin makin
meningkat sehingga merangsang terjadinya persalinan.
3. Teori regangan otot rahim. Meregangnya otot rahim dalam batas tertentu
menimbulkan kontraksi persalinan dengan sendirinya.
4. Teori prostaglandin. Prostaglandin banyak dihasilkan oleh lapisan dalam
rahim diduga dapat menyebabkan kontraksi rahim. Pemberian
prostaglandin dari luar dapat merangsang kontraksi otot rahim dan terjadi
persalinan.
Menurut Rukiyah (2009) faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan,
yaitu faktor power, faktor passenger, faktor passage, dan faktor psyche:
1. Faktor Power (Kekuatan)
Power adalah kekuatan janin yang mendorong janin keluar. Kekuatan
yang mendorong janin keluar dalam persalinan ialah his, kontraksi otot-
otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dari ligament, dengan kerja sama
yang baik dan sempurna. (Oxorn, 2010)
2. Faktor Passanger (Bayi)
Faktor lain yang berpengaruh terhadap persalinan adalah faktor
janin,yang meliputi sikap janin, letak janin, presentasi janin, bagian
terbawah janin, dan posisi janin. (Rohani, 2011)
3. Faktor Passage (Jalan Lahir)
Passage atau faktor jalan lahir dibagi atas:
a. Bagian keras : tulang-tulang panggul (rangka panggul).
b. Bagian lunak : otot-otot, jaringan-jaringan, dan ligament-ligament.
(Asrinah, 2010)
4. Faktor Psikis
Psikis ibu bersalin sangat berpengaruh dari dukungan suami dan
anggota keluarga yang lain untuk mendampingi ibu selama bersalin dan
kelahiran anjurkan merreka berperan aktif dalam mendukung dan
mendampingi langkah-langkah yang mungkin akan sangat membantu
kenyamanan ibu, hargai keinginan ibu untuk didampingi, dapat
membantu kenyamanan ibu, hargai keinginan ibu untuk didampingi.
(Rukiyah, 2009)
5. Posisi Ibu
Posisi ibu dapat memengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi
persalinan. Perubahan posisi yang diberikan pada ibu bertujuan untuk
menghilangkan rasa letih, memberi rasa nyaman, dan memperbaiki
sirkulasi. (Sondakh, 2013)
C. Fisiologi Persalinan
1. Tanda – tanda permulaan persalinan
a. Lightening
Menjelang minggu ke 36 pada primigravida terjadi penurunan
fundus uteri karena kepala bayi sudah msuk kedalam panggul.
Masuknya kepala janin kedalam panggul dapat dirasakan oleh
wanita hamil dengan tanda-tanda sebagai berikut :
1) Terasa ringan dibagian atas dan rasa sesak berkurang,
2) Dibagian bawah terasa penuh dan mengganjal,
3) Kesulitan saat berjalan, dan
4) Sering berkemih.
b. Terjadinya his permulaan
His permulaan ini sering diistilahkan sebagai his palsu dengan ciri-
ciri sebagai berikut:
1) Rasa nyeri ringan dibagian bawah,
2) Datang tidak teratur,
3) Tidak ada perubahan pada serviks atau tidak ada tanda-tanda
kemajuan persalinan,
4) Durasi pendek, dan
5) Tidak bertambah bila beraktivitas (Sulistyawati dan Nugraheny,
2010).
Ruang : VK
Tanggal Masuk : 17 Juni 2019
Pukul : 08.00 WIB
No. Register : 098889
BIODATA
IDENTITAS IBU : IDENTITAS SUAMI :
1. Nama : Ny. D Nama : Tn. S
2. Umur : 28 tahun Umur : 41 tahun
3. Agama : Kristen Agama : Kristen
4. Suku bangsa: Jawa Suku bangsa : Jawa
5. Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
7. Alamat : Balong 03/06 jebres surakarta
ANAK NIFAS
TGL/TH UMUR JENIS PENO KEADAAN
TEMPAT
NO N KHMLN PARTU - ANAK
PARTUS BB PB
PARTUS (Minggu) S LONG JK KEAD LAKTASI SEKARANG
(gr) (cm)
ASI
1. 11/07/13 Pusk. Gajahan 38 minggu Spontan Bidan L 3100 49 baik Sehat
Ekskulsif
2. Hamil ini
C. ANALISIS DATA
Tanggal : 17 Juni 2019 Pukul : 08.15 WIB
DIAGNOSA KEBIDANAN
Ny. D usia 29 tahun G2P1A0 umur kehamilan 40+2 minggu, janin
tunggal, hidup, intrauterin, letak memanjang, punggung kanan,
presentasi kepala, inpartu kala 1 fase aktif, normal.
Data Dasar
DS :
Ibu mengatakan merasa kenceng kenceng yang sudah tidak tertahan
DO :
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Palpasi
Janin tunggal, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala,
a. Kontraksi : 3x dalam 10 menit selama 25 detik
b. Leopold I : FU : Teraba bulat, lunak, tidak melenting.
TFU : Berada dipertengahan Px – Pusat
Leopold II : Kiri : teraba bagian-bagian kecil janin.
Kanan : teraba tahanan keras, memanjang seperti papan.
Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting
Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP, penurunan
kepala 2/5 bagian.
TFU MC Donald : 31 cm
TBJ : 3100 gram
4. Auskultasi
Diagnosa : Janin hidup, intrauterine, dasar :
DJJ : Punctum maximum di lateral kanan bawah umbilikus
dengan frekuensi 138x/menit menggunakan fetal doppler.
5. Inpartu kala 1 fase aktif
VT : Tidak ada oedem vulva, portio lunak tipis, pembukaan 4,
KK (+), presentasi kepala, UUK di jam 9, penurunan 2/5.
MASALAH
Tidak ada
KEBUTUHAN
Beri dukungan mental pada ibu.
D. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 17 Juni 2017 Pukul : 09.20 WIB
1. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan awal bahwa ibu
sedang dalam proses persalinan dan janin dalam keadaan baik.
Hasil :
Ibu dan keluarga telah mengetahui hasil pemeriksaan bahwa ibu
dan janin dalam keadaan sehat dan baik.
2. Melakukan observasi kemajuan persalinan : DJJ dan HIS setiap 30
menit , TTV setiap 4 jam , VT setiap 4 jam/bila ada indikasi
Hasil :
Telah dilakukan observasi kemajuan persalinan Pukul 09.00 WIB :
VT = Tidak ada oedem vulva, portio lunak tipis, pembukaan 7, KK
(-), presentasi kepala, UUK di jam 9, penurunan 2/5. (Data lain
terlampir)
CATATAN PERKEMBANGAN I
KALA II
Nama : Bangsal :
No. RM : 09889
Ny. D RB
Umur : Pukul :
Tanggal : 17 Juni 2019
28 tahun 13.00 WIB
Tanggal : 17 Catatan Perkembangan Nama dan
Juni 2019 (SOAP) Paraf
S:
- Ibu mengatakan perutnya kenceng-kenceng
semakin sering dan kuat
- Ibu mengatakan ia ingin mengejan seperti
BAB sudah tidak tertahankan lagi
O:
- KU: baik
- Kesadaran: composmentis
- VS:
TD: 110/70 mmHg
R: 22 x/menit
N: 84 x/menit
S: 36,80C
- Kontraksi : 4 kali dalam 10 menit selama 45
detik
- DJJ : 140 x/menit
- Inspeksi: perineum menonjol, tekanan anus,
vulva membuka
- VT : tidak ada oedem pada vulva, portio
tidak teraba, tidak ada bagian yang
menumbung, pembukaan lengkap,
presentasi kepala, penurunan kepala di
hodge IV, tidak ada molage, KK (+).
A: Ny. D umur 28 tahun G3P2A0 hamil 40+2
minggu, dalam inpartu kala II.
P:
1. Melihat tanda gejala kala II
a. Dor
ongan untuk mengejan
b. Tek
anan pada anus
c. Peri
neum menonjol
d.
Vulva, vagina membuka
Hasil : telah terlihat tanda gejala kala II
2. Menyiapkan ibu
untuk posisi nyaman saat persalinan dan
meminta satu anggota keluarga mendampingi
ibu selama persalinan
Hasil : ibu telah dalam posisi nyaman dan
suami bersedia mendampingi ibu selama
persalinan.
3. Memberikan
pertolongan persalinan
a. Pastikan perlengkapan, bahan, dan obat-
obatan yang diperlukan
b. Gunakan celemek
c. Melepas semua perhiasan ditangan, cuci
tangan lalu keringkan
d. Pakai sarung tangan steril
Hasil : pertolongan persalinan sedang
dilakukan
4. Menganjurkan ibu
untuk meneran efektif saat ada kontraksi
dengan cara meneran seperti BAB tanpa
suara.
Hasil : ibu telah paham dan mampu meneran
efektif.
5. Menolong
persalinan bayi
a.
1) Melindungi perineum dengan
tangan kanan yang dilapiskan kain
bersih dan kering saat kepala bayi
tampak 5-6 cm didepan vulva.
2) Meletakkan tangan kiri di vertex
untuk mencegah defleksi maksimal dan
membantu lahirnya kepala
3) Memeriksa ada tidaknya lilitan
tali pusat, kemudian menunggu putaran
paksi luar
b.
1) Memegang kepala bayi dengan
biparetal saat sudah ada putaran paksi
luar
2) Mengarahkan kepala bayi
kebawah untuk melahirkan bahu depan
3) Mengarahkan kepala bayi keatas
untuk melahirkan bahu belakang
c.
1) Saat bahu belakang lahir pindahkan
tangan kanan kearah perineum,
sehingga bahu dengan lengan atas bayi
tersangga pada tangan tersebut
2) Menggunakan tangan yang sama untuk
menopang lahirnya siku dan tangan
bayi posterior saat melalui perineum
3) Tangan bawah menopang samping
lateral tubuh bayi saat lahir
4) Melakukan penelusuran punggung,
bokong, kaki kemudian memegang kaki
dengan ibu jari dan keempat jari
lainnya.
5) Memposisikan kepala bayi 15⁰ lebih
rendah dari bayi untuk melihat dan
menilai bayi selintas.
6) Mengeringkan seluruh badan bayi
kecuali telapak tangan.
Hasil : Pukul 13.15 WIB Bayi Baru Lahir jenis
kelamin perempuan, lahir normal spontan,
langsung menangis, bergerak aktif, warna kulit
kemerahan, tidak ada lilitan tali pusat.
CATATAN PERKEMBANGAN II
KALA III
Nama : Ny. Bangsal :
No. RM : 098889
D RB
Umur : 28 Pukul :
Tanggal : 17 Juni 2019
tahun 13.16 WIB
Tanggal : 17 Catatan Perkembangan Nama dan
Juni 2019 (SOAP) Paraf
S:
- Ibu mengatakan perutnya masih mules
O:
- KU : baik
- Kesadaran : composmentis
- Bayi lahir spontan normal, pada tanggal 17
Juni 2019 pukul 13.15 WIB, TFU setinggi
pusat, kontraksi keras, tidak ada janin kedua.
Tali pusat tampak di vulva.
O:
- KU: baik
- Kesadaran: composmentis
- Plasenta lahir lengkap pada pukul 11.20 WIB
- Perdarahan sebanyak ± 100 cc
- Kontraksi uterus keras.
- TFU 1 jari di bawah pusat
P:
1. Melakukan prosedur pasca persalinan
a. Kontraksi uterus baik dan keras
b. Mengobervasi TFU
Hasil : TFU 1 jari di bawah pusat
c. Memeriksa perdarahan dan robekan
perineum
Hasil : jumlah perdarahan 100 ml dan
tidak terjadi robekan di perineum
2. Mengobservasi KU dan VS ibu
a. Memantau VS, TFU, kontraksi, kandung
kemih dan perdarahan tiap 15 menit pada
1 jam pertama dan 30 menit pada 1 jam
kedua.
Hasil : terlampir dalam partograf`
b. Mengajarkan pada ibu massase uterus
Hasil : ibu mengerti dan mampu
mempraktikan cara massase uterus
3. Kebersihan dan kenyamanan ibu
a. Membersihkan tubuh ibu yang terkena
darah dengan air bersih
Hasil : ibu merasa tubuhnya lebih segar
dan nyaman
b. Mengganti pakaian ibu dengan baju dan
kain bersih, memasangkan pembalut
pada ibu
Hasil : pakaian ibu telah diganti dan
pembalut telah dipasang pada ibu
c. Membersihkan tempat tidur ibu dengan
menyemprot larutan klorin
Hasil : tempat tidur ibu telah dibersihkan
d. Membuang semua bahan yang
terkontaminasi kedalam tempat sampah
Hasil : semua bahan yang terkontamiasi
telah dibuang
e. Merendam semua alat ke dalam korin 0,5
% selama 10 menit
Hasil : semua alat telah direndam ke
klorin
f. Melepas sarung tangan
g. Mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir
4. Memberi asupan nutrisi pada ibu
Hasil : Ibu terlihat sudah makan 1 porsi nasi,
sayur, lauk, dan 1 gelas teh manis hangat
5. Memberikan terapi obat pada ibu jam 13.00 :
a. Amoxicilin tablet 500 gr, (3 x 1), X
b. Paracetamol 500 mg (3 x 1), X
c. Tablet SF 200 mg (1 x 1), X
d. Vit C 50 mg (3 x 1), X
e. Vitamin A 200.000 IU (1 x 1), II
6. Mendokumentasikan semua tindakan dan
temuan selama persalinan.
Hasil : semua tindakan telah didokumentasikan
135
3. 10.00 3x/10’/30” Sedang N : 84x/mnt
x/mnt
140x/
4. 10.30 3x/10’/30” Sedang N :84x/mnt
mnt
142 N : 84x/mnt
5. 11.00 3x/10’/30” Sedang
x/mnt S : 36,9o C
143
6. 11.30 3x/10’/35” Sedang N : 82x/mnt
x/mnt
138
7. 12.00 3x/10’/40” Sedang N : 82x/mnt
x/mnt
140
8. 12.30 4x/10’/45” Kuat N : 82x/mnt
x/mnt
VT = ᴓ 10 cm,
portio tidak
teraba, KK (-),
preskep, H-IV,
penurunan
kepala 0/5 142 N : 84x/mnt
9. 13.00 5x/10’/45” Kuat
bagian di hodge x/mnt S : 36,9o C
IV, ketuban
pecah jernih,
kepala terlihat di
vulva, pimpin
persalinan
6. 13.15 Bayi lahir
spontan,
langsung
menangis, hidup,
bergerak aktif,
warna kulit
kemerahan, tidak
ada lilitan tali
pusat.
JK : ♀, BB :
3100 gr, PB : 48
cm, LK : 33 cm,
LD : 34 cm,
AS : 10/10/10.
Mekonium (+),
Anus (+),
keringkan bayi,
jepit potong dan
ikat tali pusat,
IMD, suntik
oxytocin 10 IU
pada ibu, PTT.
Plasenta lahir
lengkap utuh.
Terdapat TD : 110/80
robekan mmHg
perineum derajat N :85x/mnt
5. 13.20
II. Perdarahan ± S : 36,50C
100 cc. His R : 22x/mnt
keras. TFU 2
jari dibawah
pusat
Observasi 2 jam
PP. Perdarahan
± 100 cc. His
keras. TFU 1
jari di bawah
pusat, kandung
kemih kosong,
TD : 110/80
pindahkan ke
mmHg
rawat gabung,
N :80x/mnt
6. 13.45 Beri asupan
S : 36,60C
nutrisi pada ibu,
R : 22x/mnt
Terapi ibu :
amoxicillin 500
gr (3x1),
paracetamol 10
(3x1), vit A 2
(1x1), tablet SF
10 (1x 1), Vit C
10 (3x1)
LAPORAN PERSALINAN
Nama : Ny. D
Umur : 28 tahun
Ny. D melahirkan pada tanggal 17 Juni pukul 13.15 WIB secara spontan.
plasenta lahir lengkap.
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Data Subyektif dan Obyektif
Pada pemeriksaan subjektif Ny. D datang mengatakan perutnya kenceng-
kenceng pada tanggal 17 Juni 2019 pukul 06.00 WIB dan mengeluarkan
lendir darah dari jalan lahirnya sejak pukul 07.00 WIB. Ny. D mengatakan
tidak sedang menderita penyakit menular (seperti HIV/AIDS, TBC, Gonorhoe
maupun Hepatitis) dan penyakit serius lainnya (seperti DM, Jantung, Epilepsi
dan lain-lain). Kontraksi uterus dan lendir darah yang keluar merupakan
tanda-tanda dari inpartu. Inpartu ditandai dengan penipisan dan pembukaan
seviks, kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi 5
kali dalam 10 menit selama 45 detik), cairan lendir bercampur darah melalui
vagina. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis
servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka (Nurasiah,
2012).
Pada pemeriksaan fisik pada Ny. D didapatkan hasil keadaannya baik,
kesadaran composmentis dengan keadaan vital sign normal, dan dilakukan
pemeriksaan dari ujung kepala sampai kaki semua dalam keadaan normal.
Dilakukan pemeriksaan khusus obstetri di bagian abdomen meliputi inspeksi,
palpasi dan auskultasi dengan hasil normal dan baik.
Dapat disimpulkan bahwa pada langkah ini tidak ditemukan kesenjangan
antara teori dan praktek.
2. Analisis Data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis
atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar
atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosis
yang spesifik (Asrinah, 2010).
Data subjektif pada ibu bersalin Ny. D adalah ibu mengatakan
kenceng-kenceng sejak tanggal 17 Juni 2019 pukul 05.00 WIB dan sudah
mengeluarkan lendir darah pada tanggal 17 Juni 2019 pukul 07.00 WIB.
Berdasarkan data subjektif dan data objektif diatas, didapatkan
diagnosa kebidanan “Ny. D usia 28 tahun G2P1A0 umur kehamilan 40+2
minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, letak memanjang, punggung
kanan, presentasi belakang kepala, inpartu kala I fase aktif, normal. Tidak
terdapat masalah atau diagnosa potensial, sehingga tidak ada kebutuhan
terhadap tindakan segera.
Pada langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan
praktek.
3. Pelaksanaan
Pada langkah ini adalah penjelasan mengenai rencana asuhan menyeluruh
dan juga hasil dari pelaksanaan yang telah dilakukan.
Pelaksanaan asuhan yang dilakukan kepada Ny. D yang terdapat pada
perencanaan asuhan diantaranya memberitahukan kepada ibu hasil
pemeriksaan awal bahwa ibu sedang dalam proses persalinan dan janin dalam
keadaan baik, melakukan observasi kemajuan persalinan (DJJ dan HIS setiap
30 menit, TTV setiap 4 jam, VT setiap 4 jam/bila ada indikasi), menganjurkan
ibu untuk miring kiri agar penurunan kepala menjadi lebih cepat, memberikan
motivasi kepada ibu bahwa ibu tidak perlu cemas menghadapi persalinan ini
dan rasa sakit yang dialaminya adalah wajar, karena setiap wanita dalam masa
persalinan pasti akan mengalaminya, mengajarkan ibu teknik relaksasi yaitu
jika terasa sakit saat ada kontraksi maka anjurkan ibu untuk menarik nafas
panjang lewat hidung dan mengeluarkan lewat mulut dan tidak lupa
menganjurkan ibu untuk tidak meneran sebelum pembukaan lengkap,
menganjurkan ibu untuk berkemih jika kandung kemih penuh dan timbul
keinginan untuk berkemih, menganjurkan ibu untuk makan dan minum
sebelum persalinan, yaitu di sela-sela kontraksi agar ibu memiliki kekuatan
dalam proses persalinan, menyiapkan pakaian ibu dan bayi (Ibu : jarik, baju,
celana dalam, BH, pembalut ; Bayi : bedong, popok, topi, baju bayi),
menyiapkan partus set dan perlengkapan persalinan [klem (2), oksitosin,
metergin, umbilical klem, handscoen steril, lidocain, klem ½ kokher, hecting
set, kassa steril, gunting episiotomy, gunting, betadin, gunting tali pusat,
kantong plastic, tempat sampah, larutan DTT, spuit 3 cc, larutan klorin],
menyiapkan tempat resusitasi jika bayi tidak bernafas spontan segera setelah
lahir. Tempat datar, rata, bersih, kering, hangat, 3 handuk/kain bersih dan
kering, alat penghisap lendir, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm di atas
tubuh bayi.
Pelaksanaan asuhan kebidanan telah sesuai dengan perencanaan asuhan
kebidanan yang dibuat, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada langkah VI
tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
Ny. D pembukaan lengkap pada pukul 13.00 WIB. Pada multigravida
keadaaan osteum uteri eksternal membuka berlangsung kira-kira 8 jam
(Manuaba, 2010). Pada kasus Ny. D dari awal kala 1 (pertama kali ibu
mengeluh kencang-kencang) sampai pembukaan lengkap berlangsung hanya
dalam 6 jam. Dapat disimpulkan bahwa dalam praktik sebenarnya lebih cepat
waktunya daripada teori.
Pada Ny. D, Kala II berlangsung dalam waktu 15 menit. Menurut Rukiyah
(2009) dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir pada
primigravida berlangsung 2 jam dan pada multigravida berlangsung 1 jam.
Sedangkan menurut Nurasiah (2014) kala II pada primigravida berlangsung 1,5
jam, pada multigravida 0,5-1 jam. Dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan antara teori dan praktik.
Pada tanggal 17 Juni pukul 13.15 WIB, bayi Ny. D lahir normal, jenis
kelamin perempuan, menangis kuat, gerakan aktif, warna kulit kemerahan,
tidak ada kelainan. Dengan APGAR SCORE 8/9/10. Pada bayi Ny. D
dilakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini). Segera setelah dilahirkan, bayi
diletakkan di dada atau perut atas ibu selama paling sedikit satu jam untuk
memberi kesempatan pada bayi untuk mencari dan menemukan puting ibunya.
Manfaat IMD bagi bayi adalah membantu stabilisasi pernapasan,
mengendalikan suhu tubuh bayi lebih baik dibandingkan dengan inkubator,
menjaga kolonisasi kuman yang aman untuk bayi dan mencegah infeksi
nosokomial. Bagi ibu, IMD dapat mengoptimalkan pengeluaran hormon
oksitosin, prolaktin dan secara psikologis dapat menguatkan ikatan batin antara
ibu dan bayi. (Prawirohardjo, 2010). Pada bayi Ny. D IMD telah dilakukan
selama 1 jam hal ini sudah sesuai dengan teori.
Pada pukul 13.20 WIB plasenta lahir lengkap, bentuk cakram, selaput
utuh, panjang tali pusat ± 50 cm, insersi centralis, berat ± 500 gram, diameter
± 20 cm, tebal ± 3cm, jumlah kotiledon 20, pembuluh darah lengkap. dengan
perdarahan kala III ± 100cc. Lama kala III 5 menit pada sebagian besar
pelahiran dan < 15 menit pada 95% kelahiran (Sinclair C., 2003). Pada kasus
Ny. D kala III berlangsung selama 5 menit (sesuai dengan teori).
Pada pemantauan kala IV ibu dalam keadaan normal. Menurut JNPK-KR
(2013) pemantauan pada kala IV meliputi : 1 jam pertama setiap 15 menit yang
dinilai yaitu : tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus,
kandung kemih, perdarahan, sedangkan dalam 1 jam kedua setiap 30 menit
yang dinilai yaitu tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus uteri, kontraksi
uterus, kandung kemih, perdarahan. Pada kasus Ny. D asuhan kebidanan kala
IV sudah terlaksana dan hasil pemeriksaan dalam batas normal dan tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah penyusun melaksanakan studi kasus terhadap “Asuhan
Kebidanan Ibu Bersalin Normal Pada Ny. D 28 tahun G 2P1A0 UK 40+2
minggu di Puskesmas Gajahan”. Dengan menggunakan manajemen SOAP,
maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi pada kasus Ny. D sesuai dengan
yang diharapkan, dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan praktik
dilahan. Asuhan yang diberikan telah dilakukan dengan baik sehingga Ny. D
tersebut dalam kondisi sehat dan normal dalam proses persalinannya.
B. SARAN
1. Bagi Puskesmas
Disarankan kepada UPT Gajahan agar tetap mampu
mempertahankan kualitas pelayanan pada ibu bersalin sesuali standar
SOP yang berlaku.
2. Bagi Klien
Disarankan kepada ibu dan keluarga klien dapat memahami
tentang kebutuhan ibu saat proses persalinannya serta ANC yang teratur
dapat membantu mendeteksi setiap hal sehingga memudahkan dalam
proses persalinan.
3. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa sebaiknya lebih menggali ilmu lebih dalam tentang tata
cara asuhan pada ibu bersalin dan dapat menerapkan dengan baik di
lahan praktik, serta lebih aktif lagi untuk mendapatkan ilmu dari lahan
praktik.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Sragen. 2016. Profil Kesehatan Kabupaten Sragen Tahun 2016.
Sragen: Dinkes Sragen
Nurasiah, Ai dan Ani Rukmawati, 2012. Asuhan Persalinan Normal bagi Bidan.
Bandung: PT. Refika Aditama.
Rohani, Marisah, dan Reni Saswita. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa
Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.
Sulistyawati, A., dan Esti Nugraheny. 2010. AsuhanKebidanan pada Ibu Bersalin.
Jakarta: Salemba medika.
Sumarah, dkk. 2009. Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Bersalin). Jakarta: Fitramaya.