Askep KMB Stroke Hemoragik
Askep KMB Stroke Hemoragik
Askep KMB Stroke Hemoragik
C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama : Pasien mengatakan sakit kepal
28
5. Genogram :
Keterangan :
Laki-laki Pasien Garis serumah
Perempuan Garis Keturunan Meninggal
4 Istirahat Tidur
a. Mulai tidur 21.00 wib 23.00 wib
b. Lama tidur ± 8 jam ± 5 jam
c. Kesulitan memulai tidur Tidak ada ada
d. Gangguan tidur Tidak ada ada
e. Kebiasaan sebelum tidur Menonton TV Tidak ada
5 Personal Hygiene
a. Mandi (frekuensi, bantuan total/sebagian) 2xsehari Diseka
b. Gosok gigi (Frekuensi) 2xsehari 2xsehari
c. Cuci rambut Sekali/dua hari Tidak ada
d. Gunting kuku 1xseminggu Tidak ada
e. Ganti pakaian (frekuensi perhari) 2xsehari 1xsehari
31
E. Data Psikologis
Keluaga mengatakan pasien mengantuk dan kadang tampak gelisah.
F. Data Sosial
Hubungan pasien dan keluarga cukup baik, keluarga berharap kondisi pasien cepat
pulih, dan bisa cepat pulang kerumah.
G. Data Spiritual
Pasien beragama Islam, selama di Rumah Sakit pasien tidak dapat melaksanakan
ibadah solat 5 ( lima ) waktu yang dilakukan di rumah sebelum sakit.
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum pasien : Pasien Gelisah
2. Tanda vital pasien :
a. Tekanan darah : 190/100mmhg
b. Nadi : 100x/mnt
c. Suhu : 36,⁰C
d. Respirasi : 22x/mnt
3. Kesadaran
a. Kualitatif : Kesadaran pasien compos mentis
b. Kuantitatif : GCS pasien 14, Pasien membuka mata secara spontan, orientasi
terhadap lingkungan baik, dan pasien mampu melakukan sesuatu sesuai dengan
perintah.
32
4. Sistem pernafasan
a. Inspeksi : Keadaan dada cukup bersih, tidak ada lesi, bentuk dada simetris,
pergerakan dinding dada simetris, terpasang oxigen masker 7 ltr/mnt dan RR
22x/mnt, dan SpO2 97%.
b. Palpasi : Gerakan dada simetris pada saat bernafas, tidak ada benjolan, dan tidak
ada nyeri tekan.
c. Perkusi : Pada saat perkusi suara dada normal ( sonor )
d. Auskultasi : Suara nafas vesikuler, tidak terdapat suara nafas tambahan seperti
ronchi, wheezing,crakles, dan friction rub.
5. Sistem kardiovaskuler
a. Inspeksi : Pasien tampak lemah, nyeri dada tidak ada, bibir tidak sianosis, anemia
tidak ada, paien tidak panas ( 36,⁰C ), nafas tidak sesak ( 22x/mnt ), JVP normal
≤ 2 cm, pucat (-), keringat (+), tidak ada kelainan bentuk jari dan kuku tangan (
clubbing finger ).
b. Palpasi : Iktus cordis teraba ( kuat angkat ), Nadi 100x/mnt, bunyi jantung lub-
dup, oedema (-), dan asites (-).
c. Perkusi : Perkusi pada jantung pasien Dullness.
d. Auskultasi : Bunyi jantung regular S1; S2, tidak terdapat suara jantung tambahan
seperti murmur dan gallop.
6. Sistem persyarafan
Nilai GCS 14, kesadaran compos mentis, reflek pupil (isokor) dan cahaya baik (+)
kanan dan kiri, terdapat respon nyeri di bagian kepala. Pasien tampak gelisah.
Penilaian fungsi saraf kranial: syaraf kranial I (olfaktoris): pada pemeriksaan ini
menggunakan minyak kayu putih dan teh, pasien mampu membedakan kedua bau
tersebut. Syaraf kranial II (optikus): pasien mampu melihat orang-orang
disekitarnya dengan baik. Syaraf Kranial III (okulomotorius): pasien mampu
membuka mata dan menutup mata dengan rangsangan suara. Syaraf kranial IV
(trochlear): pasien mampu menggerakaan bola mata dengan baik. Syaraf kranial V
(trigeminus): pasien dapat mengunyah dengan baik. Syaraf VI (abdusen): pasien
dapat menggerakan bola matanya kesamping, kanan, dan kiri. Syaraf kranial VII
33
7. Sistem pencernaan
a. Inspeksi : Bentuk dinding abdomen simetris, odem dan benjolan tidak ada, dan
kembung tidak ada.
b. Auskultasi : Saat auskultasi terdengar suara bising usus 18x/mnt ( normal 5-
30x/mnt )
c. Perkusi : pada saat perkusi tidak ada distensi abdomen dan terdengar suara
tympani.
d. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada semua kuadran abdomen
8. Sistem musculoskeletal :
a. Ekstermitas Atas dan ekstermitas bawah : Hemiparese Sinistra
5 3
5 3
Keterangan :
0 : Otot sama sekali tidak mampu bergerak, tampak berkontraksi apabila
lengan atau tungkai dilepaskan, akan jatuh 100% pasif.
1 : Tampak kontraksi atau sedikit ada gerakan dan ada tahanan sewaktu jatuh
2 : Mampu menahan tegak yang berarti mampu menahan gaya gravitasi, tapi
dengan sentuhan akan jatuh
34
9. Sistem integumen
Turgor kulit normal elastis, pertubuhan bulu merata, tidak di temukan viting
oedema. pasien tidak mempunyai riwayat alergi terhadap obat.
10. Sistem endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening, tidak ada masa.
b. Pemeriksaan Elektrolit
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan
Rujukan
04/12/2019 Na⁺ 135 135-145 g/dl
2. Pemeriksaan Rongen : Ada, Gabaran hasil tidak ada kelainan yang mengarah ke
penyakit paru
3. Pemeriksaan EKG : EKG sinus Tachycardia 100x/mnt
4. Therapy :
Tanggal 04 Desember 2019
Oxygen 3 lt/mnt
Nacl 15 tpm
Inj. Antrai 3x1apl/Iv
Inj. Citicolin 3x500mg/Iv
Inj. Ranitidin 2x 50mg/Iv
Inj. Novorapid 3x8 µ/Sc
Inj. Lavemir 0-0-12 µ/Sc
Aspilet 1x180mg ( oral )
Concor 0-2,5mg-0 ( oral )
Tanggal 05 Desember 2019
Oxygen Masker 5-7 ltr/mnt Head up 30⁰
Infus Nacl 15 tpm
Inj. Antrain 3x1apl/Iv
36
- GCS E3 V5 M 6
TIK
- Visual Analog Nyeri
scale/VAS : 8 ( Nyeri
Hebat )
2. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Lakukan pengkajian nyeri dengan
dengan agen cedera selama 3x24 jam diharapkan nyeri dapat menggunakan PQRST
teratasi Kriteria Hasil : 2. Observasi reaksi non verbal dari
1. Tanda vital dalam rentang normal ketidaknyamanan
( Tekanan darah, Nadi, respirasi ) 3. Observasi Tanda-Tanda Vital,
2. Tidak ada penurunan kesadaran 4. Ajarkan manajemen nyeri non
farmakologi
5. Berikan lingkungan yang tenang dan
nyaman
6. Kolaborasi dalam pemberian analgetik
3. Kurangnya perawatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Tentukan kemampuan dan tingkat
diri berhubungan dengan selama 1x24 jam diharapkan Kebutuhan kekurangan dalam melakukan perawatan
Hemiparese sinistra perawatan diri Pasien terpenuhi diri
Kriteria hasil : 2. Beri motivasi kepada pasien untuk tetap
1. Pasien dapat melakukan aktivitas melakukan aktivitas dan beri bantuan
perawatan diri sesuai dengan kemampuan dengan sikap sungguh
Pasien 3. Hindari melakukan sesuatu untuk pasien
2. Pasien dapat mengidentifikasi sumber yang dapat dilakukan pasien sendiri,
pribadi/komunitas untuk memberikan tetapi berikan bantuan sesuai kebutuhan
bantuan sesuai kebutuhan
41
V. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi