Contoh Makalah 1
Contoh Makalah 1
Contoh Makalah 1
Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-NYA yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, serta inayah-NYA kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Bahasa Indonesia mengenai “Memahami Diksi Bahasa Indonesia” ini dengan lancar, shalawat
serta salam kami panjatkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang menjauhkan kita dari
jalan kegelapan.
Makalah yang berjudul “Memahami Diksi Bahasa Indonesia” disusun untuk memenuhi
salah satu tugas kelompok Mata Kuliah Bahasa Indonesia jurusan Teknik Informatika, Fakultas
Teknik, Universitas Pamulang.
Adapun makalah Bahasa Indonesia ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar penyusunan makalah.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Dosen Bahasa Indoesia Ibu Kasih, M.Pd yang mana bersedia membimbing kami dalam
penyusunan makalah.
2. Orang tua penulis yang selalu memberi dukungan kepada penulis serta rela menjadi donatur
demi kelancaran penyusunan makalah Bahasa Indonesia ini.
3. Rekan-rekan kelompok 4 yang mau bekerjasama dalam menyelesaikan makalah.
4. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dengan ini penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan,
karena kesempurnaan semata hanya milik ALLAH SWT, untuk itu segala kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami nantikan.
Pamulang, Maret 2015
Penulis
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Pustaka .................................................................................................. 6
Daftar Pustaka .................................................................................................. 6
Daftar Pustaka .................................................................................................. 6
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa terdiri atas beberapa tataran gramatikal antara lain kata, frase, klausa, dan
kalimat. Kata merupakan tataran terendah & kalimat merupakan tataran tertinggi. Ketika Anda
menulis, kata merupakan kunci utama dalam upaya membentuk tulisan. Oleh karena itu,
sejumlah kata dalam Bahasa Indonesia harus dipahami dengan baik, agar ide dan pesan
seseorang dapat mudah dimengerti. Dengan demikian, kata-kata yang digunakan untuk
berkomunikasi harus dipahami dalam konteks alinea dan wacana. Kata sebagai unsur bahasa,
tidak dapat dipergunakan dengan sewenang-wenang. Akan tetapi, kata-kata tersebut harus
digunakan dengan mengikuti kaidah-kaidah yang benar.
Menulis merupakan kegiatan yang mampu menghasilkan ide-ide dalam bentuk tulisan
secara terus-menerus & teratur (produktif) serta mampu mengungkapkan gambaran, maksud,
gagasan, perasaan (ekspresif). Oleh karena itu, ketrampilan menulis / mengarang
membutuhkan grafologi, struktur bahasa, & kosa kata. Salah satu unsur penting dalam
mengarang adalah penguasaan kosa kata. Kosa kata merupakan bagian dari diksi. Ketepatan
diksi dalam suatu karangan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan karena ketidaktepatan
penggunaan diksi pasti akan menimbulkan ketidakjelasan makna.
Fungsi Pilihan kata atau Diksi adalah Untuk memperoleh keindahan guna menambah
daya ekspresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas, jika pilihan kata tersebut tepat dan
sesuai. Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan
antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata
bertujuan agar tidak merusak suasana. Selain itu berfungsi untuk menghaluskan kata dan
kalimat agar terasa lebih indah. Dan juga dengan adanya diksi oleh pengarang berfungsi untuk
mendukung jalan cerita agar lebih runtut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas mendeskripsikan
latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut.
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan :
1. Untuk mengetahui pengertian diksi.
4. Untuk memahami bagaimana diksi yang tepat & tidak tepat dalam kalimat.
1.4 Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan dalam berbahasa yang benar sehingga
dapat memberi manfaat sebagai berikut :
Penelitian ini diharapkan berhasil dengan baik dan dapat mencapai tujuan penelitian secara
optimal, sistematis, dan bermanfaat.
1) Manfaat teoretis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai penelitian korelasi terkait
penguasaan diksi dan sikap berbahasa dengan keterampilan menulis.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan dalam mengaplikasikan teori penelitian
korelasi dalam bidang linguistik dan pengajarannya.
2) Manfaat praktis
a. Bagi dosen
Sebagai bahan masukan pentingnya meningkatkan kualitas mengajar sehingga dapat
mengarahkan mahasiswa dalam meningkatkan kreativitas menulis karya tulis ilmiah.
b. Bagi mahasiswa
Diharapkan dapat mengembangkan kreativitas menulis mahasiswa dalam karya tulis ilmiah.
c. Bagi universitas
Merupakan bahan masukan sebagai sumbangan pemikiran pentingnya keterampilan menulis
karya tulis ilmiah untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam penelitian ilmiah atau pembuatan makalah pengertian diksi sangat beragam.
Dalam makalah ini peneliti mengambil dua makalah sebagai tinjauan studi.
Dalam makalahnya Mumtahanah Diksi atau pilihan kata adalah hasil dari upaya
memilih kata yang tepat untuk dipakai dalam suatu tuturan bahasa.
Sementara menurut Susandi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi berarti
"pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan
sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)”.
Sementara menurut Mumtahanah Diksi bukan hanya sekedar memilih yang tepat tetapi
untuk menentukan kata mana yang cocok digunakan dalam kalimat yang maknanya tidak
bertentangan dengan nilai-nilai yang diakui masyarakat.
Diksi menurut Keraf (2010:24) yang menurunkan tiga kesimpulan utama mengenai
diksi, antara lain sebagai berikut.
1. Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk
menyampaikan gagasan, bagaimana membentuk pengelompokkan kata-kata yang tepat.
2. Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna
dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai atau
cocok dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
3. Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan penguasaan sejumlah besar kosa kata
atau perbendaharaan kata bahasa.
Diksi atau pilihan kata adalah salah satu persyaratan yang perlu dan mendesak dalam
berbicara atau menulis menurut Fitriyah dan Gani (2007:77). Pilihan kata termasuk dalam ilmu
sistematik (semansiologi), yaitu ilmu yang mempelajari makna kata.
Dari uraian diatas diksi atau pilihan kata adalah kemampuan seseorang dalam memilih
kata untuk mencapai penyampaian yang tepat dalam berbicara atau menulis, sehingga tidak
menimbulkan makna yang tidak dikehendaki pembicara atau penulis.
Pengertian pilihan kata atau diksi jauh lebih luas dari apa yang dipantulkan oleh jalinan
kata-kata itu. Istilah ini bukan saja dipergunakan untuk menyatakan kata-kata mana yang
dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tapi juga meliputi persoalan fraseologi,
gaya bahasa, dan ungkapan. Fraseologi mencakup persoalan kata-kata dalam pengelompokan
atau susunannya, atau yang menyangkut cara-cara yang khusus berbrntuk ungkapan-ungkapan.
Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi berkaitan dengan ungkapan-ungkapan yang individual
atau karakteristik, atau yang memiliki nilai artistik yang tinggi.
Terdapat beberapa pengertian mengenai diksi atau pilihan kata : (1) Diksi atau pilihan
kata adalah hasil dari upaya memilih kata yang tepat untuk dipakai dalam suatu tuturan bahasa.
(2) diksi berarti "pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk
mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)”.. (3)
Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk
dipakai dalam kalimat, alenia, atau wacana. Pemilihan kata dapat dilakukan bila tersedia
sejumlah kata yang artinya hampir sama atau bermiripan. (4) Diksi atau pilihan kata adalah
upaya pemilihan kata yang benar untuk mencapai suatu makna yang tepat.
2.3.1 Persyaratan dan Ketepatan Diksi
Ketepatan adalah kamampuan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang sama
pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis
atau pembicara, maka setiap penulis atau pembicara harus berusaha secermat mungkin memilih
kata-kata untuk mencapai magsud tertentu. Ketepatan tidak akan menimbulkan salah paham.
Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam pemilihan kata untuk mencapai ketepatan pilihan
katanya itu.
1. Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi. Dari kedua kata yang mempunyai makna
yang mirip satu sama lain ia harus menetapkan mana yang akan dipergunakannya untuk
mencapai magsudnya. Kalau hanya pengertian dasar yang diinginkannnya, ia harus memilih
kata yang denotatif, kalau ia menghendaki reaksi emosional tertentu, ia harus memilih kata
konotatif sesuai dengan sasaran yang akan dicapainya itu.
2. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim. Kata-kata bersinonim tidak
selalu memiliki distribusi yang saling melengkapi. Sebab itu, penulis atau pembicara harus
hati-hati memilih kata dari sekian sinonim yang ada, untuk menyampaikan apa yang
diinginkannya, sehingga tidak timbul interpretasi yang berlainan.
3. Membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaannya. Bila penulis sendiri tidak mampu
membedakan kata-kata yang mirip ejaannya itu, maka akan membawa akibat yang tidak
diinginkan, yaitu salah paham. Kata-kata yang mirip dalam tulisannya itu misalnya : bahwa-
bawah-bawa, proposisi-preposisi, korparasi-koperasi, dan sebagainya.
4. Hindarilah kata-kata ciptaan sendiri. Bahasa selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan
perkembangan masyarakat. Pemkembahan bahasa pertama-tama tampak dari pertambahan
jumlah kata baru. Namun hal itu tidak berarti bahwa setiap orang boleh menciptakan kata baru
seenaknya. Kata baru biasanya muncul untuk pertama kali karna dipakai oleh orang-orang
terkenal atau pengarang terkenal. Bila anggota masyarakat lainnya menerima kata itu, maka
lama-kelamaan kata itu akan menjadi milik masyarakat. Neologisme atau kata baru atau
penggunaan sebuah kata lama dengan makna dan fungsi yang baru termasuk dalam kelompok
ini.
5. Waspadalah terhadap penggunaan akhiran asing, terutama kata-kata asing yang mengandung
akhiran asing tersebut. Perhatikan penggunaan : idiom-idiomatic, progres-progresif, kultur-
kultural, dan sebagainya.
6. Membedakan pemakaian kata penghubung yang berpasangan secara tepat.
7. Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatis : ingat akan bukan
ingat terhadap; berharap, berharap akan, mengharapkan bukan mengharap akan; berbahaya,
berbahaya bagi, membahayakan sesuatu bukan membahayakan bagi sesuatu; takut akan,
menakuti sesuatu (lokatif).
8. Untuk menjamin ketepatan diksi, penulis atau pembicara harus membedakan kata umum dan
kata khusus. Kata umum digunakan untuk mengungkapkan gagasan atau ide yang umum,
sedangkan kata khusus digunakan untuk seluk beluknya atau perinciannya. Kata khusus lebih
tepat menggambarkan sesuatu dari pada kata umum.
9. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.
10. Memperhatikan kelangsungan pilihan kata.
2.3.2 Fungsi Diksi
Dalam karangan ilmiah, diksi dipakai untuk menyatakan sebuah konsep, pembuktian,
hasil pemikiran, atau solusi dari suatu masalah. Adapun fungsi diksi antara lain :
a. Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
b. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat.
c. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
d. Mencegah perbedaan penafsiran.
e. Mencagah salah pemahaman.
f. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.
Kata sebagai satuan dari perbendaharaan kata sebuah bahasa mengandung dua aspek,
yaitu aspek bentuk atau ekspresi dan aspek isi makna.
Bentuk atau ekspresi adalah segi yang dapat dicerap dengan pancaindra, yaitu dengan
mendengar atau dengan melihat. Sebaliknya segi isi atau makna adalah segi yang menimbulkan
reaksi dalam pikiran pendengar atau pembaca karna rangsangan aspek bentuk tadi. Contoh :
Ketika ada orang berteriak “maling !” timbul reaksi dalam pikiran kita bahwa “ada seseorang
yang berusaha mencuri barang orang lain”. Jadi bentuk dan ekspresinya adalah kata maling
yang diucapkan orang tadi, sedangkan makna atau isi adalah “reaksi yang timbul pada orang
yang mendengar”.
b. Makna Konotatif
Makna kata yang mengandung arti tambahan , perasaan tertentu atau nilai rasa tertentu
disamping makna dasar yang umum dinamakan makna konotatif atau konotasi. Konotasi atau
makna konotatif disebut juga makna konotasional, makna emotif, atau makna evaluatif. Makna
konotatif adalah suatu jenis makna dimana stimulus dan respons mengandung nilai-nilai
emosional. Makna konotatif sebagian terjadi karena pembicara ingin menimbulkan perasaan
setuju atau tidak setuju, senang atau tidak senang dan sebagainya pada pihak pendengar,; di
pihak lain, kata yang dipilih itu memperlihatkan bahwa pembicaranya juga memendam
perasaan yang sama.
Contoh:
Banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang.
(gugur : meninggal dunia)
Ia tak pantang menyerah meski banyak aral melintang.
(aral melintang : rintangan, hambatan)
Mempunyai harta berlimpah tak membuat Heru besar kepala.
(besar kepala : sombong)
Kenaikan harga bahan pokok membuat usaha Reza gulung tikar.
(gulung tikar : bangkrut)
Para TNI turun tangan dalam percarian korban tragedi kecelakaan pesawat.
(turun tangan : ikut membantu)
Makna Denotatif Makna Konotatif
Makna yang sesuai dengan makna asli. Maknanya kiasan.
tidak menimbulkan penafsiran ganda bagi sering kali membingungkan para pembaca
pembaca. dalam menemukan makna.
seringkali dijumpai dalam penulisan karya sangat sering dijumpai dalam karya sastra,
ilmiah. misalnya puisi, cerpen, dan lain
sebagainya.
1.2 Table Perbandingan Makna Konotatif dan Denotatif
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diksi atau pilihan kata adalah kemampuan seseorang dalam memilih kata untuk
mencapai penyampaian yang tepat dalam berbicara atau menulis, sehingga tidak menimbulkan
makna yang tidak dikehendaki pembicara atau penulis.
Dalam pemilihan kata terdapat berbagai syarat yang harus tepati agar mencapai diksi
yang baik dan tepat, diantaranya yaitu :
1. Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi.
2. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim.
3. Membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaannya.
4. Hindarilah kata-kata ciptaan sendiri.
5. Waspada terhadap penggunaan akhiran asing.
6. Membedakan pemakaian kata penghubung yang berpasangan secara tepat.
7. Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatis.
8. membedakan kata umum dan kata khusus.
9. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi.
10. Memperhatikan kelangsungan pilihan kata.
Adapun fungsi dari diksi atau pemilihan kata adalah :
a) Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
b) Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat.
c) Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
d) Mencegah perbedaan penafsiran.
e) Mencagah salah pemahaman.
f) Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.
Diksi merupakan bagian penting dalam pembuatan sebuah karya ilmiah karna karangan
atau karya ilmiah yang baik bukan hanya dilihat dari isi karya ilmiah tersebut tetapi juga dilihat
dari pemilihan kata yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah tersebut. Karna dilihat
dalam pemilihan kata seseorang dapat menilai kepribadian seorang penulis tersebut.
3.2 Saran
Dengan adanya penelitian ini penulis dapat mengetahui lebih mendalam tentang diksi
atau pemilihan kata, serta penulis berharap dengan adanya karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
pelajar, mahasiswa serta semua pihak yang membaca karya ilmiah ini. Melalui makalah ini
supaya penulis dapat memahami lebih mendalam lagi sehingga dapat membentuk generasi
yang cerdas dan berbudi pekerti yang baik.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak, untuk dapat menulis karya ilmiah yang lebih baik lagi kedepannya.
Daftar Pustaka