Askep Variola
Askep Variola
Askep Variola
Dosen Pembimbing
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Program Study
S1 KEPERAWATAN
BAB I ............................................................................................................................. 4
Pendahuluan ................................................................................................................. 4
b. Tujuan ................................................................................................................. 4
c. Manfaat ............................................................................................................... 4
BAB II ........................................................................................................................... 5
A. Defenisi ................................................................................................................ 5
BAB III........................................................................................................................ 10
Intervensi .................................................................................................................... 21
BAB IV ........................................................................................................................ 24
Penutup ....................................................................................................................... 24
a. Kesimpulan ........................................................................................................ 24
Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas limpahan rahmat dan
penatalaksanaan dan Asuhan Keperawatan Variola. Makalah ini diharapkan bisa menjadi
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itum kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan makalah berikutnya bisa lebih
sempurna. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang terima
kasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Variola (smallpox) adalah penyakit menular pada manusia yang disebabkan oleh
virus variola major atau variola minor.Penyakit ini dikenal dengan nama Latinnya, variola
atau variola vera, yang berasal dari kata Latin varius, yang berarti “berbintik”, atau varus
yang artinya “jerawat”. Variola muncul pada pembuluh darah kecil di kulit serta di mulut
dan kerongkongan
Di kulit, penyakit ini menyebabkan ruam, dan kemudian luka berisi cairan. V. major
menyebabkan penyakit yang lebih serius dengan tingkat kematian 30–35%. V. minor
menyebabkan penyakit yang lebih ringan (dikenal juga dengan alastrim, cottonpox,
Variola adalah penyakit infeksi virus akut yang disertai keadaan umum yang sangat
menular dan dapat menyebabkan kematian, dengan ruang kulit yang monomorf, terutama
b. Tujuan
c. Manfaat
Variola (smallpox) adalah penyakit menular pada manusia yang disebabkan oleh
virus variola major atau variola minor.Penyakit ini dikenal dengan nama Latinnya, variola
atau variola vera, yang berasal dari kata Latin varius, yang berarti “berbintik”, atau varus
yang artinya “jerawat”. Variola muncul pada pembuluh darah kecil di kulit serta di mulut dan
kerongkongan
Di kulit, penyakit ini menyebabkan ruam, dan kemudian luka berisi cairan. V. major
menyebabkan penyakit yang lebih serius dengan tingkat kematian 30–35%. V. minor
menyebabkan penyakit yang lebih ringan (dikenal juga dengan alastrim, cottonpox, milkpox,
jangka panjang infeksi V. major adalah bekas luka, umumnya di wajah, yang terjadi pada
65–85% penderita
Variola adalah penyakit infeksi virus akut yang disertai keadaan umum yang sangat
menular dan dapat menyebabkan kematian, dengan ruang kulit yang monomorf, terutama
B. Epidemiologi
Variola Major menyebapkan penyakit yang lebih serius dengan tingkat kematian 30-
35%. Variola Minor menyebapkan penyakit yang lebih ringan (dikenal juga dengan alastrim,
cottonpox, milkpox, whitepox, dan Cuban itch) yang menyebapkan kematian pada 1%
penderitanya. Akibat jangka panjang infeksi Variola Major adalah bekas luka, umumnya
C. Etiologi
Penyebab variola adalah virus variolae ada 2 tipe virus yang identik , tetapi
menimbulkan 2 tipe variola yaitu variola mayor dan variola minor (alastrim). Perbedaan
kedua virus itu adalah bahwa penyebab variola mayor bila dimokulasikan pada membrane
karioalontrik tubuh pada suhu 38o C. Sedangkan yang menyebabkan variola minor tumbuh
dibawah suhu itu. Agent penyebap penyakit cacar adalah Virus Variola, anggota dari Genus
Virus variola relatif stabil dalam lingkungan alam virus variola beurukran 150-260
nanometer dan berisi molekul DNA beruntai ganda sekitar 200 peotein yang berbeda, virus
ini merupakan salah astu genom virus terbesar yang dikenal ukuran genom besar yang
membuatnya sulit untuk membuat sintesis virus tiruan virus cacar tidak tahan oleh sinar
matahari dan panas. Dalam percobaan di laboratorium, 90% virus cacar berupa aerosol mati
D. Patofisiologi
Variola (Smallpox)disebabkan oleh virus yang menyebar dari satu orang ke orang
lainnya melalui udara. Virus ini ditularkan dengan menghirup virus dari orang yang
terinfeksi. Selain itu, Smallpox juga bisa menyebar melalui kontak langsung dengan cairan
tubuh orang yang terinfeksi dan objek yang terkontaminasi seperti baju.
Penularannya melalui kontak langsung ataupun tak langsung tapi infeksi primernya
selalu melalui hawa nafas. Virusnya yang terdapat di udara, berasal dari debu pakaian,
tempat tidur, dari keropeng yang jatuh ditanah ataupun dari hawa nafas di penderita, terhirup
bersama hawa pernafasan sehingga terjadi penularan. Cacar adalah penyakit yang sangat
menular.
Virus variola diperoleh dari inhalasi (pernafasan ke paru-paru). Partikel virus cacar
dapat tetap pada benda seperti pakaian, tempat tidur, dan permukaan hingga 1 minggu. Virus
dimulai di paru-paru, dari sana virus menyerang aliran darah dan menyebar ke kulit, usus,
paru-paru, ginjal, dan otak. Aktivitas virus dalam sel-sel kulit menciptakan ruam yang
disebut makula (karakteristik : datar, lesi merah). Setelah itu vesikel (lepuh mengangkat)
terbentuk. Kemudian, pustula (jerawat berisi nanah) muncul sekitar 12-17 hari setelah
seseorang menjadi terinfeksi. Sembuh dari cacar sering meninggalkan bekas di kulit oleh
karena pustula.
E. Manifestasi Klinis
1. Stadium prodromal/invasi
Stadium ini berlangsung selama 3-4 hari yang ditandai dengan :
a. Suhu tubuh naik (40oC)
b. Nyeri kepala
c. Nyeri tulang
d. Sedih dan gelisah
e. Lemas
f. Muntah-muntah
4. Stadium resolusi
Berlangsung dalam 2 minggu, stadium ini dibagi menjadi 3 :
a. Stadium krustasi
Suhu tubuh mulai menurun, pustule-pustula mengering menjadi krusta.
b. Stadium dekrustasi
Krusta-krusta mengelupas, meninggalkan bekas sebagai sifakriks atrofi. Kadang-
kadang ada rasa gatal dan stadium ini masih menular.
c. Stadium rekon valensensi.
Lesi-lesi menyembuh, semua krusta rontok, suhu tubuh kembali normal, penderita
betul-betul sembuh dan tidak menularkan penyakit lagi.
F. Komplikasi
1. Bronkopneumonia
2. Infeksi Kulit Sekunder (furunkel, impetigo)
3. Ulkus Kornea
4. Ensefalitis
5. Effluvium
6. Telogen dalam 3-4 bulan
a. Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung
cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi
kuman lain (infeksi sekunder), antara lain dengan pemberian bedak talek yang
membantu melicinkan kulit. Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa
dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan shock.
b. Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk
mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan
paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir,
dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri,
komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh
melawan virus herpes. Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat timbulnya rasa
nyeri atau rasa panas membakar pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya
gelembung cairan (blisters).
c. Pengobatan penyakit cacar berfokus pada keluhan yang timbul, misalnya demam,
menggigil, nyeri dipersendian, bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya
membentuk sebuah gelembung cair.
Obat yang seharusnya diberikan :
a. Paracetamol tablet
b. Analgesik dan Antipieuretik
b. Acyclovir tablet
c. Bedak Talek
d. Vitamin Neurobian/neuroboran
Pada prinsipnya pencegahan penyakit cacar dilaksanakan dengan :
1. Meningkatkan kekebalan masyarakat dengan melaksanakan vaksinasi routine
yang sebaik-baiknya. (setiap bayi di cacar pada umur 1 – 2 tahun).
2. Menanggulangi wabah dengan menggunakan Team Gerak Cepat.
Tugas Team Gerak Cepat ini adalah :
a. Mencari dan mengumpulkan laporan-laporan penderita cacar, baik secara pasif
maupun secara aktif.
b. .Mengadakan pengecekan laporan dan mendiagnosa penyakit cacar.
c. Mengadakan penyelidikan untuk mendapatkan tambahan penderita baru.
d. Memberikan vaksinasi pada semua golongan umur di sekitar penderita.
e. Melakukan tindakan desinfeksi terhadap benda-benda yang mungkin
terkontaminasi virus dari penderita.
f. Mengisolasikan penderita.
g. Mengadakan pengawasan terhadap orang-orang yang lansung kontak dan
terhadap daerah-daerah yang telah dilakukan vaksinasi sampai tidak terdapat
lagi penderita baru.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN VARIOLA
3.1 Kasus
Klien atas nama Tn. C umur 24 thn , beragama muslim masuk RS dengan keluhan
yang sedang sakit, sakit yang dialami tetanganya yaitu sama seperti yang dialami
klien , karena kurang pengetahuan tentang penyakit tersebut, tanpa sadar klien
,lemas di sertai muntah-muntah. Pada hari yang ke 4 suhu tubuh klien kembali
normal, namun apada hari ke 5 bintik-bintik merah mulai timbul pada daerah
Pada saat dikaji klien mengeluh panas ,sakit kepala, rasa mual, nafsu makan
nyeri yang dirasakan terus menerus dan gatal pada area luka.pada saat di
observasi, tubuh klien yang dominan terdapat banyak bintik-bintik merah yaitu
wajah dan ekstremitas (telapak tangan, dan kaki) bintik – bintik merah tersebut
berisi cairan bercampur darah dan nanah. Klien mengeluh malu dengan perubahan
tubuhnya, klien terlihat merumduk dan malu bertemu dengan orang lain Ttv yang
mengatakan Pada saat sakit, klien belum melakukan pengobatan atau pemberian
1. Biodata
Identitas Klien :
Nama: Tn.C
Umur: 24 Thn
Agama: Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan: Mahasiswa
Status: Menikah
Alamat: jabon
Suku/Bangsa: jawa
No.RM: 33025
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
klie mengeluh panas ,sakit kepala, rasa mual, nafsu makan menurun,
Pada saat dikaji klie mengeluh panas ,sakit kepala, rasa mual, nafsu
makan menurun, merasa nyeri pada area luka. tubuh klien yang
berisi cairan bercampur darah dan nanah. Ttv yang didapat Suhu : 40*c
sebelumnya
mengalami hal seperti yang dialami pasien saat ini. Keluarga pasien juga
Klien meengalami kesulitan dalam proses tidur, akibat nyeri serta gatal-
d) Pola metabolik
menurun.
e) Pola eleminasI
Saat sakit : klien BAK 1-2X dalam sehari dengan berauh khas dan
Pulih.
- identitas diri :-
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi :
Warna : hitam
Palpasi :
Tidak ada lesi
Tidak ada nyeri tekan
2. Kepala
Inspeksi ;simetris antara kanan dan kiri
Palpasi : tidak ada lesi tidak ada nyeri tekan
3. Mata
Inspeksi :
- alis : sama antara kanan dan kiri
- Pola pertumbuhan bulu alis merata
- kelopak mata : simetris
4. Hidung
Normal simetris antara kanan dan kiri
5. Mulut
Inspeksi :
Mukosa : kering dan pucat
Gigi : tidak ada karies gigi
Lidah : tidak pucat
6. Telinga
Inspeksi : simetris antara kanan dan kiri, tidak ada serumen di
lubang telinga
Palpasi : tidak ada benjolan
7. Leher
Inspeksi : bentuk leher simetris, tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid
8. Toraks
Inspeksi :simetris, terdapat bintik merah dan ruam berisi air di
dada, tidak terjadi pembengkakan
Perkusi : suara normal ( resonan ), tidak ada dahak dan lender
9. Abdomen
Inspeksi : simetris, terdapat bintik merah dan ruam berisi air
Palpasi : getaran rocal femitus
Auskultasi : bising usus 15 – 35 x/ menit
Perkusi : tympani
10. Ekstremitas
Terdapat bintik merah dan ruam berisi air pada tangan dan kaki,
gerakan ektermitas normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANALISA DATA
Masalah
No Data Etiologi
keperawatan
1. DS : DS: pecahnya Variola Gangguan integritas
- Pasien mengeluh kulit
terdapat bintik bintik menyebabkan lesi pada
pada tubuhnya kulit
DO:
Tubuh klien terdapat banyak
ulkus
bintik-bintik merah pada tubuh
dan lebih dominan pada
gangguan itegritas kulit
ekstresmitas (telapak tangan dan
kaki) dan wajah
2. DS: Respon inflamasi sistemik Nyeri
dan lokal
- Pasien Mengeluh Nyeri
DO:
Kerusakan saraf perifer
- Hasil pengkajian P,Q,R,S,T
Nyeri
P: Luka pada kulit
Q: Nyeri dirasakan
seperti tertusuk
tusuk
R: Di seluruh tubuh
S: Skala Nyeri 7
T: Nyeri yang di
rasakan terus menerus
3. - Pasien Mengeluh panas Invasi virus smallpox Hipertemi
dan sakit kepala
DO: Ifeksi pada kulit dan
- Badan pasien terasa panas mukosa
- adanya kerahan pada kulit
- Hasil Observasi TTV Respon inflamasi sistemik
1. Suhu: 40 c dan lokal
2. N: 110x/m
3. RR: 21x/m Suhu tubuh meningkat
- 4. TD: 100/80 mmHg
Hipertemi
4. DS: Uklus Gangguan citra
- Klien mengatakan malu Tubuh
terhadap perubahan Perubahan bentuk dan
tubuhnya
fungsi tubuh
DO:
- Klien terlihat merunduk
Peruabahan gambaran diri
- Klien Malu bertemu
dengan orang lain
Gangguan citra Tubuh
DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. Hipertermi b/d dengan invasi virus, reaksi inflamasi dan pelepasan mediator kimia
Diagnosa
No Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
jaringan 1.
1. Nyeri klien
berkurang
2. Pasien tampak
nyaman
3. Pasien tidak
mengeluh atas
nyerinya
3 Hipertermi b/d Tujuan : 2. Observasi TTV tiap 2. Infeksi dapat
dan pelepasan selama 2x24 jam banyak minum ±1,5- TTV setiap saat
cairan yang
banyak
4. Membantu
menurunkan suhu
tubuh dengan
dilatasi pembuluh
darah
5. Agar pasien
lebuh nyaman
dan tidak
semakin merasa
panas
4. Obat antipiretik
dapat digunakan
untuk
mengurnagi
demam dengan
aksi sentralnya
pada hipotalamus
Variola adalah penyakit infeksi virus akut yang disertai keadaan umum yang
sangat menular dan dapat menyebapkan kematian, dengan ruang kukulit yang
Penyebap variola adalah virus variolae ada 2 tipe yang identik, tetapi
menimbulkan 2 tipe variola yaitu variola mayor dan variola minor (alastrim).
Perbedaan kedua virus itu adalah bahwa penyebap variola mayor bila
diokumulasikan pada membrane karioalontrik tubuh pada suhu 38oC. Sedangkan yang
Jika cacar disebapkan oleh virus variola dan cacar air disebapkan oleh virus
varicelle zoster. Dan yang membedakan dari variola dan varicella ini dapat dilihat dari
b. Saran
penyakit integumen. Dengan pembuatan makalah ini, diharapkan para pembaca akan
lebih memahami mengenai penyakit pada kulit khususnya penyakit yang sering
dijumpai masyarakat seperti, variola (cacar). Sehingga diharapkan kita dapat menjaga
Nanda (2014). Diagnosa Keperawatan NANDA international 2014- 2016. EGC. Jakarta
Gama Herry.2008. buku ajar infeksi dan pediatri tropis.Jakarta. Ikatan dokter anak
Indonesia