BAB Baru RS GRHASIA
BAB Baru RS GRHASIA
BAB Baru RS GRHASIA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan tentang kesehatan dan
teknologi, membuat persaingan dunia kerja saat ini semakin ketat, setiap
generasi baru harus mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang akan
dihadapinya dengan cara membekali diri dengan pendidikan. Untuk memasuki
dunia kerja yang kompetitif sekarang ini, mahasiswa di tuntut tak hanya
mempunyai kecerdasan intelektual yang di dapat dari kampus semata, akan
tetapi mahasiswa harus mempunyai kemampuan lain yang sesuai dengan
tuntutan di dunia kerja. Tiga pokok kemampuan dasar yang harus di miliki
mahasiswa untuk dapat bersaing dengan yang lain adalah pertama kemampuan
knowledge, yaitu mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas sehingga
mahasiswa bias menciptakan ide dan gagasan yang cemerlang. Kedua skill,
yaitu mempunyai keahlian dan keterampilan yang dapat diimplementasikan
dalam dunia kerja serta tidak ketinggalan dalam perkembangan teknologi
maju. Kemudian yang terakhir mempunyai attitude, yaitu mempunyai sikap
dan perilaku disiplin, rendah hati dan agamis sehingga mempunyai
kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dan dapat menjadi teladan
bagi sekelilingnya.
Dari ketiga hal tersebut, tidak semua dapat diperoleh dari bangku
perkuliahan, maka salah satu sarana untuk membentuk sikap mental yang siap
dan mampu menghadapi tantangan dunia kerja maka, Akademi Manajemen
Administrasi Yogyakarta mempersiapkan mahasiswa melalui program Praktek
Oreantasi Kerja (POK). POK merupakan suatu kegiatan pengabdian dalam
dunia kerja yang dilakukan dengan pendekatan secara langsung dan ikut serta
berperan aktif dalam kesibukan pekerjaan secara nyata sesuai dengan lokasi
POK.
Begitupula dengan sistem kesehatan di rumah sakit, khususnya rumah
sakit jiwa. Berikut ini merupakan gambaran umum serta analisis tentang
1
2
Rumah Sakit Jiwa. Rumah Sakit yang standar pelayanan minimalnya berbeda
dengan Rumah Sakit Umum.
1. Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Jiwa
Dalam rangka memberikan pelayanan bermutu, kualitas layanan dapat
diukur dengan menggunakan suatu indikator. Mutu layanan yang diberikan
seseorang dan atau masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan yang
diinginkan sesuai dengan pengetahuan profesional terkini. Adapun jenis
layanan di RS Jiwa sesuai dengan hasil revisi Permenkes No 340 tentang
Klasifikasi Rumah Sakit serta mengacu pada permenkes no 56 thn 2014 ttg
klasifikasi dan perizinan RS.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
menyatakan upaya kesehatan jiwa dilakukan melalui kegiatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif sehingga Rumah Sakit harus
mengembangkan jenis layanan yang sesuai.
Indikator Mutu Di Rumah Sakit Jiwa antara lain adalah :
a. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
b. Pelayanan Rawat Jalan
c. Pelayanan Rawat Inap
d. Pelayanan Rehabilitasi
e. Pelayanan Keswamas
f. Pelayanan Farmasi
g. Pelayanan Laboratorium
h. Pelayanan Rekam Medik
i. Pelayanan Radiologi
j. Pelayanan Gizi
k. Pelayanan Binatu (Laundry)
l. Pelayanan Ambulans
m. Pelayanan Pemularasan Jenazah
n. Pelayanan keamanan (Security)
3
2. Analisis SWOT
SWOT adalah sebuah singkatan dari Strenghths (S), Weakness (W),
Opportunities (O), dan Threats (T). Analisa SWOT sendiri memiliki
tujuan untuk memisahkan masalah pokok dan memudahkan pendekatan
strategis dalam suatu bisnis atau organisasi.Banyak para ahli
mendefinisikan arti analisis SWOT. Stephen Pelayanan Mary dan Robbins
Coulter (1999, 229) mendefinisikan analisis SWOT adalah suatu analisis
organisasi dengan menggunakan kekuatan, kelemahan, kesempatan serta
ancaman dari lingkungan. Menurut Rangkuti, Freddy (2000 : 18), analisis
SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan.
“Definisi analisa SWOT secara umum adalah metode perencanaan
strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.”
Penjelasan dari masing-masing SWOT , sebagai berikut:
a. Strenghts (kekuatan)
Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
organisasi atau program pada saat ini. Strenght ini bersifat internal dari
organisasi atau sebuah program.
b. Weaknesses (Kelemahan)
Adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan
baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak
dimiliki oleh organisasi.Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat
daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan
kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak
dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada.
c. Opportunity (kesempatan)
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY ?
2. Bagaimana analisis SWOT Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Jiwa Grhasia
DIY ?
C. Landasan Teori
1. Jenis Layanan di RS Jiwa
Dalam rangka memberikan pelayanan bermutu, kualitas layanan dapat
diukur dengan menggunakan suatu indikator. Mutu layanan yang diberikan
seseorang dan atau masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan yang
diinginkan sesuai dengan pengetahuan profesional terkini. Adapun jenis
layanan di RS Jiwa sesuai dengan hasil revisi Permenkes No 340 tentang
Klasifikasi Rumah Sakit serta mengacu pada permenkes no 56 thn 2014 ttg
klasifikasi dan perizinan RS.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
menyatakan upaya kesehatan jiwa dilakukan melalui kegiatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif sehingga Rumah Sakit harus
mengembangkan jenis layanan yang sesuai.
time pertolongan darurat dapat terlaksana secara cepat dan tepat, dan
terhindar dari keterlambatan.
m. Pelayanan Pemularasan Jenazah
Waktu yang dibutuhkan mulai dari pasien dinyatakan meninggal
sampai dengan jenazah mulai ditangani oleh petugas pemulasaran
jenazah
n. Pelayanan keamanan (Security)
Satpam yang merupakan singkatan dari Satuan Pengamanan,
adalah satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh
instansi/proyek/badan usaha untuk melakukan keamanan fisik
(physical security) dalam rangka penyelenggaraan keamanan baik itu
keamanan barang milik pelanggan internal maupun eksternal di
lingkungan rumah sakit
Pasien di Rumah Sakit Jiwa Grhasia terdiri dari pasien umum dan
pasien dengan Jaminan Kesehatan (Askes, Jamkesmas, Jamkesda, dan
lain-lain). Jumlah kunjungan pasien dapat dilihat dalam grafik berikut :
Grafik .1.1
Kunjungan pasien Rawat Jalan RSJ Grhasia Tahun 2012-2016
GRAFIK KUNJUNGAN RAWAT JALAN
RSJ GRHASIA TAHUN 2012 - 2016
48040
42048 40337 39048 37562
Grafik 1.2
Kunjungan Pasien RSJ Grhasia menurut Wilayah
13
3940 Org
2613 Org 2602 Org
11,40 % 1277 Org 853 Org 7,53 %
7,56 % 3,69 % 2,47 %
Grafik.1.3
Kunjungan Pasien Rawat Jalan Menurut Pendidikan
4575 Org
3976 Org
13,23%
11,50%
1048 Org
3,03 %
Grafik.1.4
Kunjungan Pasien Rawat Jalan Menurut Baru Lama Dirawat
14
Baru
5526 Org
15,99 %
Lama
29043 Org Baru
84,01 % Lama
Grafik 1.5
Kunjungan Pasien Rawat Jalan menurut Jenis Kelamin
Perempuan
15060 Org
43,57 % Laki - laki
19509 Org
56,57 %
Laki - laki
Perempuan
Sarana dan prasarana yang merupakan Aset tetap Rumah Sakit Jiwa
Grhasia adalah sebagai berikut :
Table.1.1
Sarana dan prasarana RSJ Grhasia DIY Tahun 2015-2016
Berdasarkan Uraian Kartu Inventaris Barang (KIB)
Table.1.2
Pejabat Struktural RSJ Grhasia 2016
1 Direktur 1 1
2 Wakil Direktur 2 2
3 Kepala Bidang/Bagian 5 5
JUMLAH 18 18
Table 1.3
Tenaga Medis/Dokter RS Jiwa Grhasia 2016
NO JENIS TENAGA PNS BLUD JUMLAH
10 Dr. Umum 13 0 13
11 Dr. Gigi 2 0 2
Tabel 1.4
Tenaga Keperawatan Rumah Sakit Jiwa Grhasia 2016
N
PERAWAT RUANGAN PNS PTT BLUD JUMLAH
O
13 POKIKLINIK 7 1 2 10
15 KESWAMAS 2 0 0 2
16 IPCN 2 0 0 2
17 IGD 1 0 0 1
Table 1.5
Tenaga Kesehatan Lain RSJ Grhasia 2016
1 Apoteker 5 0 1 6
2 Psikolog Klinis 2 0 1 3
3 Pekerja Sosial 0 2 0 2
6 Nutrisionis 5 0 0 5
7 Sanitarian 5 0 0 5
8 Perekam Medis 8 0 0 8
20
9 Fisioterapis 3 1 0 4
11 Radiografer 2 1 0 3
12 Teknisi Elektromedik 1 0 0 1
13 Terapis Okupasi 2 0 0 2
14 Terapi Wicara 1 0 0 1
15 Konselor Junkis 0 2 0 2
BAB II
PEMBAHASAN
7. REHABILITASI MENTAL
a. Rehabilitasi Ketrampilan
b. Rehabilitasi Pertukangan/Las
c. Rehabilitasi Pertanian
8. PENUNJANG LAINNYA
a. Laboratorium Klinik
b. Radiologi ( Foto Rontgen dan Ultrasonografi )
c. Farmasi
d. Konsultasi Gizi
9. KESEHATAN JIWA MASYARAKAT
10. DIKLATLITBANG
11. VCT dan CST
C. Analisis SWOT
1. STRENGTHS (Kekuatan)
Faktor-faktor yang dapat diandalkan dalam :
a. Jumlah personel yang sesuai dengan beban kerja, sehingga mendukung
peningkatan produktivitas.
b. Lokasi strategis.
c. Bangunan yang mendukung.
d. Ruang kerja yang nyaman dan ergonomis sehingga mengurangi resiko
kecelakaan kerja dan kelelahan kerja yang berlebihan.
e. Adanya prosedur tetap yang dijadikan pedoman dalam melakukan
kegiatan.
f. Memiliki komitmen bersama dalam mewujudkan pelayanan kesehatan
yang professional.
g. Pelayanan yang ramah dan sopan
h. Lingkungan yang bersih dan nyaman
i. Ruang pelayanan yang memadai
2. WEAKNESS (Kelemahan)
Faktor-faktor yang secara sistematis dianggap menghalangi suatu
kesempatan tidak dapat dimanfaatkan :
a. Kinerja yang dihasilkan dalam pelayanan belum optimal.
b. Kurangnya kursi di ruang tunggu pasien
27
3. OPPORTUNITIES (Peluang)
Faktor-faktor yang dapat dijadikan peluang dalam mengembangkan
profesi rekam medis
a. Banyaknya organisasi yang menyelenggarakan pelatihan di bidang
pelayanan yang sesuai dengan keterampilan, jadi peluang untuk
mengembangkan ilmu lebih luas.
b. Jalinan kerjasama/kemitraan dengan Rumah Sakit maupun instansi
pendidikan terjalin dengan baik.
c. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau masyarakat
4. THREAT (Ancaman)
Faktor-faktor yang dianggap sebagai suatu ancaman optimalnya profesi
rekam medis. Contoh:
a. Persaingan yang sangat ketat, jadi barang siapa yang tidak
mengembangkan diri maka akan punah/gugur.
b. Data/informasi pasien adalah informasi yang penting dan banyak orang
yang tidak berhak berusaha memanfaatkan.
c. Perkembangan iptek yang pesat sehingga jika tidak update akan
tertinggal.
d. Masyarakat sudah mulai belajar/diajari untuk melek hukum dan melek
informasi sehingga mereka akan lebih kritis terhadap apa yang
dilakukan terhadap dirinya.
Lokasi strategis.
5 3 0
WEAKNESS 3 2 1
Total opportunities 9
THREATS 3 2 1
0 2 2
Total threat -6
W 9 S
Kuadran IV ( WT ) Kuadran II ( ST )
“ Defensife ” “ Difersifikasi”
KETERANGAN:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran Layanan Standar Indikator Mutu di RS Jiwa dalam memberikan
mutu layanan yang diakui dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. RS
Jiwa dapat mengembangkan indikator mutu sesuai dengan kemampuan
dan pilihan yang didasarkan atas banyaknya masalah ataupun karena
kebutuhan masyarakat di lingkungannya.
Sebagai rumah sakit khusus, RS Jiwa terutama kelas A diharapkan
mengembangkan layanan sesuai dengan standar indikator mutu RS.
Untuk kepentingan hal tersebut maka diperlukan Pedoman Standar
Indikator Mutu di RS Jiwa, dengan tujuan dapat meningkatkan
pengetahuan mutu pelayanan kesehatan jiwa dengan mewujudkan
pelayanan kesehatan jiwa yang komprehensif dan pada akhirnya dapat
meningkatkan pendapatan RS Jiwa.
Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY ini menduduki Matriks Grand
Kuadran I (SO) ”Agresif”, yaitu dikarenakan hasil analisis SWOT yang
menunjukan bahwa kekuatan lebih banyak dibandingkan dengan
kelemahan, sehingga kelemahan tersebut dapat tertutupi, dan terdapat pula
peluang yang baik sehingga ancamanpun tidak terlalu menjadi masalah.
B. Saran
Setelah melakukan analisa baik dari teori maupun praktek orientasi
kerja, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin dapat
berguna bagi RS Jiwa Grhasia, antara lain :
1. Demi meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien hendaknya
diterapkan kedisiplinan pada semua karyawan sehingga pelayanan
dan kualitas kerja dapat lebih maksimal.
2. Bagi Rumah Sakit hendaknya lebih memperhatikan fasilitas-fasilitas
yang ada.
35
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Data dan Teknologi Informasi Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY