BAB Baru RS GRHASIA

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan tentang kesehatan dan
teknologi, membuat persaingan dunia kerja saat ini semakin ketat, setiap
generasi baru harus mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang akan
dihadapinya dengan cara membekali diri dengan pendidikan. Untuk memasuki
dunia kerja yang kompetitif sekarang ini, mahasiswa di tuntut tak hanya
mempunyai kecerdasan intelektual yang di dapat dari kampus semata, akan
tetapi mahasiswa harus mempunyai kemampuan lain yang sesuai dengan
tuntutan di dunia kerja. Tiga pokok kemampuan dasar yang harus di miliki
mahasiswa untuk dapat bersaing dengan yang lain adalah pertama kemampuan
knowledge, yaitu mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas sehingga
mahasiswa bias menciptakan ide dan gagasan yang cemerlang. Kedua skill,
yaitu mempunyai keahlian dan keterampilan yang dapat diimplementasikan
dalam dunia kerja serta tidak ketinggalan dalam perkembangan teknologi
maju. Kemudian yang terakhir mempunyai attitude, yaitu mempunyai sikap
dan perilaku disiplin, rendah hati dan agamis sehingga mempunyai
kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dan dapat menjadi teladan
bagi sekelilingnya.
Dari ketiga hal tersebut, tidak semua dapat diperoleh dari bangku
perkuliahan, maka salah satu sarana untuk membentuk sikap mental yang siap
dan mampu menghadapi tantangan dunia kerja maka, Akademi Manajemen
Administrasi Yogyakarta mempersiapkan mahasiswa melalui program Praktek
Oreantasi Kerja (POK). POK merupakan suatu kegiatan pengabdian dalam
dunia kerja yang dilakukan dengan pendekatan secara langsung dan ikut serta
berperan aktif dalam kesibukan pekerjaan secara nyata sesuai dengan lokasi
POK.
Begitupula dengan sistem kesehatan di rumah sakit, khususnya rumah
sakit jiwa. Berikut ini merupakan gambaran umum serta analisis tentang

1
2

Rumah Sakit Jiwa. Rumah Sakit yang standar pelayanan minimalnya berbeda
dengan Rumah Sakit Umum.
1. Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Jiwa
Dalam rangka memberikan pelayanan bermutu, kualitas layanan dapat
diukur dengan menggunakan suatu indikator. Mutu layanan yang diberikan
seseorang dan atau masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan yang
diinginkan sesuai dengan pengetahuan profesional terkini. Adapun jenis
layanan di RS Jiwa sesuai dengan hasil revisi Permenkes No 340 tentang
Klasifikasi Rumah Sakit serta mengacu pada permenkes no 56 thn 2014 ttg
klasifikasi dan perizinan RS.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
menyatakan upaya kesehatan jiwa dilakukan melalui kegiatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif sehingga Rumah Sakit harus
mengembangkan jenis layanan yang sesuai.
Indikator Mutu Di Rumah Sakit Jiwa antara lain adalah :
a. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
b. Pelayanan Rawat Jalan
c. Pelayanan Rawat Inap
d. Pelayanan Rehabilitasi
e. Pelayanan Keswamas
f. Pelayanan Farmasi
g. Pelayanan Laboratorium
h. Pelayanan Rekam Medik
i. Pelayanan Radiologi
j. Pelayanan Gizi
k. Pelayanan Binatu (Laundry)
l. Pelayanan Ambulans
m. Pelayanan Pemularasan Jenazah
n. Pelayanan keamanan (Security)
3

2. Analisis SWOT
SWOT adalah sebuah singkatan dari Strenghths (S), Weakness (W),
Opportunities (O), dan Threats (T). Analisa SWOT sendiri memiliki
tujuan untuk memisahkan masalah pokok dan memudahkan pendekatan
strategis dalam suatu bisnis atau organisasi.Banyak para ahli
mendefinisikan arti analisis SWOT. Stephen Pelayanan Mary dan Robbins
Coulter (1999, 229) mendefinisikan analisis SWOT adalah suatu analisis
organisasi dengan menggunakan kekuatan, kelemahan, kesempatan serta
ancaman dari lingkungan. Menurut Rangkuti, Freddy (2000 : 18), analisis
SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan.
“Definisi analisa SWOT secara umum adalah metode perencanaan
strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.”
Penjelasan dari masing-masing SWOT , sebagai berikut:

a. Strenghts (kekuatan)
Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
organisasi atau program pada saat ini. Strenght ini bersifat internal dari
organisasi atau sebuah program.
b. Weaknesses (Kelemahan)
Adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan
baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak
dimiliki oleh organisasi.Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat
daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan
kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak
dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada.
c. Opportunity (kesempatan)
4

Adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan


memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita
memanfaatkannya.
Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal
mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa respon
masyarakat atau isu yang sedang diangkat.
d. Threat (ancaman)
Adalah faktor negative dari lingkungan yang memberikan
hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan
program.Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu terlewat
dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau out of
stream (melawan arus) namun pada kenyataannya organisasi tersebut
lebih banyak layu sebelum berkembang.
5

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY ?
2. Bagaimana analisis SWOT Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Jiwa Grhasia
DIY ?

C. Landasan Teori
1. Jenis Layanan di RS Jiwa
Dalam rangka memberikan pelayanan bermutu, kualitas layanan dapat
diukur dengan menggunakan suatu indikator. Mutu layanan yang diberikan
seseorang dan atau masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan yang
diinginkan sesuai dengan pengetahuan profesional terkini. Adapun jenis
layanan di RS Jiwa sesuai dengan hasil revisi Permenkes No 340 tentang
Klasifikasi Rumah Sakit serta mengacu pada permenkes no 56 thn 2014 ttg
klasifikasi dan perizinan RS.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
menyatakan upaya kesehatan jiwa dilakukan melalui kegiatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif sehingga Rumah Sakit harus
mengembangkan jenis layanan yang sesuai.

2. Indikator Mutu Di Rumah Sakit Jiwa


a. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Merujuk kepada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
856/Menkes/SK/IX/2009tentang standar pelayanan IGD
b. Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan rawat jalan (ambulatory) adalah satu bentuk dari
pelayanan kedokteran. Secara sederhana, pelayanan kedokteran yang
disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap
(hospitalization).
6

Jenis pelayanan rawat jalan di rumah sakit secara umum dapat


dibedakan atas 4 macam yaitu:
1) Pelayanan gawat darurat (emergency services) yakni untuk
menangani pasienyang butuh pertolongan segera dan mendadak.
2) Pelayanan rawat jalan paripurna (comprehensive hospital
outpatient services) yakni yang memberikan pelayanan kesehatan
paripurna sesuai dengan kebutuhanpasien.
3) Pelayanan rujukan (referral services) yakni hanya melayani pasien-
pasien rujukan oleh sarana kesehatan lain. Biasanya untuk
diagnosis atau terapi, sedangkan perawatan selanjutnya tetap
ditangani oleh sarana kesehatan yang merujuk.
c. Pelayanan Rawat Inap
Rawat Inap adalah pelayanan kesehatan perorangan meliputi
observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik
dengan menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah
sakit pemerintah dan swasta, serta puskesmas perawatan dan rumah
bersalin, yang oleh karena penyakitnya penderita harus dirawat inap.
d. Pelayanan Rehabilitasi
Adalah pelayanan kesehatan terhadap gangguan fisik dan
fungsional yang diakibatkan oleh keadaan atau kondisi sakit, penyakit,
atau cedera melalui panduan intervensi medik, keterapian fisik dan
atau rehabilitatif untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal.
Pelayanan rehabilitas medik meliputi:
1) Pelayanan fisioterapi
2) Pelayanan okupasi terapi
3) Pelayanan terapi wicara
4) Pelayanan ortotis-prostetis
5) Pelayanan psikologi
6) Pelayanan sosial medik
e. Pelayanan Keswamas
7

Adalah layanan di luar rumah sakit yang diberikan oleh tenaga


kesehatan rumah sakit kepada pasien yang membutuhkannya
f. Pelayanan Farmasi
Adalah waktu yang dibutuhkan dari menyerahkan resep obat jadi
dan atau resep obat racikan sampai obat diterima pasien
g. Pelayanan Laboratorium
Adalah waktu yang dibutuhkan sejak sampel diambil sampai hasil
laboratorium yang telah ditandatangani ekspertise diserahkan kepada
pasien
h. Pelayanan Rekam Medik
Adalah waktu yang dibutuhkan saat pasien mendaftar di loket
sampai status pasien diterima di emergensi atau poli rawat jalan yang
dituju
i. Pelayanan Radiologi
Adalah waktu tunggu yang dibutuhkan pasien sampai hasilnya
telah di tandatangani oleh ekspertise (radiolog)
j. Pelayanan Gizi
Adalah layanan yang diberikan sesuai nilai gizinya yang tepat saji
dan tepat waktu
k. Pelayanan Binatu (Laundry)
Umumnya dilakukan oleh binatu di luar rumah sakit, sehingga
waktu yang dibutuhkan sejak pakaian dicuci sampai selesai dicuci.
l. Pelayanan Ambulans
Kebutuhan akan ambulans gawat darurat menjadi sangat penting
sebagai pilar utama dalam rantai pelayanan kesehatan dan emergency
respons plan baik di rumah sakit maupun public service/perusahaan.
Ambulans gawat darurat merupakan sarana pelayanan medis darurat
diluar rumah sakit (pra hospital) dengan kata lain sarana kesehatan
(gawat darurat) menghampiri pasien/korban bukan pasien / korban
yang menghampiri sarana kesehatanan. Dengan demikian respons
8

time pertolongan darurat dapat terlaksana secara cepat dan tepat, dan
terhindar dari keterlambatan.
m. Pelayanan Pemularasan Jenazah
Waktu yang dibutuhkan mulai dari pasien dinyatakan meninggal
sampai dengan jenazah mulai ditangani oleh petugas pemulasaran
jenazah
n. Pelayanan keamanan (Security)
Satpam yang merupakan singkatan dari Satuan Pengamanan,
adalah satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh
instansi/proyek/badan usaha untuk melakukan keamanan fisik
(physical security) dalam rangka penyelenggaraan keamanan baik itu
keamanan barang milik pelanggan internal maupun eksternal di
lingkungan rumah sakit

3. Administrasi Dan Manajemen


a. Pencatatan
Pencatatan merupakan kegiatan pendataan layanan di Rumah Sakit
Jiwa. Semua hal yang berkaitan dengan standar indikator mutu di
Rumah Sakit Jiwa mulai dari konsep layanan, jenis layanan, tujuan
layanan, alur dan prosedur layanan, keselamatan pasien (patient safety)
dan K3, konsep, prinsip dan kriteria indikator Mutu, jenis-jenis
indikator mutu, pengukuran indikator mutu, pelayanan IGD, pelayanan
Rawat Inap, pelayanan rawat jalan, pelayanan farmasi, pelayanan
laboratorium, pelayanan rekam medik, pelayanan radiologi, pelayanan
gizi, pelayanan binatu (Laundry), pelayanan ambulans, pelayanan
pemularasan jenazah, pelayanan keamanan (Security)
b. Pelaporan
Pelaporan layanan standar indikator mutu di RS Jiwa merupakan
salah satu kegiatan yang sangat penting di dalam proses pelayanan
kesehatan jiwa di Rumah Sakit Jiwa. Kegiatan pelaporan dilakukan
untuk memberikan data dan informasi yang cepat, tepat dan akurat
9

kepada pemangku kepentingan sebagai bahan pengambilan keputusan,


sesuai dengan kondisi yang terjadi serta penentuan kebijakan yang
relevan. Didalam pelaksanaannya, pelaporan dilakukan secara berkala
dan berjenjang.
Sistem ini dimaksudkan agar didapat informasi yang mutakhir
yang selanjutnya dipergunakan dalam perencanaan kebijakan, program
maupun kegiatan pembinaan.
Pencatatan dan pelaporan kasus gangguan jiwa dibuat untuk
kepentingan internal (RSJ) dan eksternal (ke Dinkes atau Kemenkes)
sebagai dasar pembinaan.
Hal-hal yang perlu dilaporkan sesuai dengan data pelayanan dan
format yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan/Kemenkes.
1) Jenis Laporan
Pelaporan yang dilakukan oleh rumah sakit jiwa berdasarkan
pelayanan yang diberikan, sesuai dengan ketentuan laporan untuk
pelayanan rehabilitasi psikososial yaitu Sistem Informasi
Kesehatan Jiwa (SIK Kesehatan jiwa) yang memuat segala hal
berupa laporan tentang :
a) Pelayanan Rawat Inap
b) Data Morbiditas Pasien rawat Jalan RSU
c) Data Pemakaian Obat
d) Napza
e) Data Kegiatan Rujukan
f) Ketenagaan
g) Data Morbiditas Pasien rawat Inap RSU
h) Data Sarana Prasarana
i) Sumber Dana
Rekam medik pasien gangguan jiwa di RSJ tetap mengacu
pada rekam medik utama RSJ dan tidak terpisah.
2) Mekanisme Pelaporan
a) Internal
10

Setiap pelayanan standar indikator mutu di Rumah Sakit


Jiwa melaporkan penyelenggaraan pelayanan standar indikator
mutuyang telah dilakukan setiap bulannya kepada Direktur RS
Jiwa.
b) External
(1) Setiap RS Jiwa melaporkan penyelenggaraan pelayanan
standar indicator mutu setiap bulannya kepada PERSI dan
Dinas Kesehatan Provinsi.
(2) Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota melaporkan hasil
penyelenggaraan pelayanan standar indicator mutu per-
triwulan kepada Dinas Kesehatan Kabupatan Provinsi.
(3) Dinas Kesehatan Provinsi mengevaluasi dan melaporkan
penyelenggaraan pelayanan standar indicator mutupertahun
kepada Kementrian kesehatan melalui Direktorat Jenderal
Bina Upaya Kesehatan cq. Direktorat Bina Kesehatan Jiwa.

D. Gambaran umum Lokasi


1. Keadaan umum
Rumah Sakit Jiwa Grhasia berlokasi di jalan kaliurang km 17, Desa
Tegalsari, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman Yogyakarta, yang
memiliki akses baik sehingga memudahkan bagi setiap orang khususnya
pasien untuk mencapainya. Jalur tersebut menuju ke arah objek wisata
Kaliurang kurang lebih 5 km ke arah utara.
Berdasarkan Monografi kecamatan pakem, Rumah Sakit Jiwa Grhasia
DIY berada di 77,66o LS dan 110,42o BT. Kecamatan pakem terletak di
dataran tinggi pada ketinggian 600 m2 diatas permukaan laut, beriklim
seperti layaknya daerah dataran tinggi di daerah tropis dengan cuaca sejuk
sebagai ciri khasnya. Suhu tertinggi yang tercatat di kecamatan pakem
adalah 32oC dan suhu terendah 18oC.
RS Jiwa GRHASIA DIY mempunyai batas lingkungan sebagai berikut :
a. Batas utara : Dusun Duwetsari
11

b. Batas timur : Dusun Gambiran


c. Batas barat : Dusun Tegalsari
d. Batas selatan : Dusun Pakem Tegal

2. Luas Lahan dan Status Kepemilikan


Lahan yang digunakan RS Jiwa Grhasia merupakan tanah kesultanan
“Sultan Ground” dengan status hak pakai. Selain itu terdapat makam
pasien di lokasi berbeda. Pada awalnya RS Jiwa GRHASIA mempunyai
lahan seluas 104.250 m2. Namun berdasarkan MOU antara Pemda DIY
dengan Direktorat Jendral Pemasyarakatan sebagian lahan seluas
48.825m2. digunakan untuk lokasi Lapas Narkotika yang pembangunanya
dimulai tahun 2006 dan mulai dioperasionalkan pada bulan juni 2008. Saat
ini luas tanah RS Jiwa GRHASIA adalah 56.390m2, Sesuai SK Bupati
Sleman no 20 IL/Kep.KDH/A/2010.

3. Visi dan Misi Rumah Sakit Jiwa Grhasia


a. Visi
“Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Jiwa dan NAPZA paripurna yang
berkualitas dan beretika”.
b. Misi
1) Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA paripurna
2) Mewujudkan Rumah Sakit sebagai pusat pembelajaran, penelitian
dan pengembangan kesehatan jiwa dan Napza
3) Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan menjamin
keselamatan pasien
4) Mewujudkan paelayanan yang beretika dan mencerminkan budaya
masyarakat DIY

4. Kunjungan Pasien Rumah Sakit Jiwa Grhasia


12

Pasien di Rumah Sakit Jiwa Grhasia terdiri dari pasien umum dan
pasien dengan Jaminan Kesehatan (Askes, Jamkesmas, Jamkesda, dan
lain-lain). Jumlah kunjungan pasien dapat dilihat dalam grafik berikut :

Grafik .1.1
Kunjungan pasien Rawat Jalan RSJ Grhasia Tahun 2012-2016
GRAFIK KUNJUNGAN RAWAT JALAN
RSJ GRHASIA TAHUN 2012 - 2016

48040
42048 40337 39048 37562

2012 2013 2014 2015 2016


(Sumber : profil Rumah Sakit Jiwa Grhasia Tahun 2016)

Grafik 1.2
Kunjungan Pasien RSJ Grhasia menurut Wilayah
13

PASIEN RAWAT JALAN RSJ GRHASIA


JAN-OKT TAHUN 2016 MENURUT ASAL WILAYAH
23284 Org
67,36 %

3940 Org
2613 Org 2602 Org
11,40 % 1277 Org 853 Org 7,53 %
7,56 % 3,69 % 2,47 %

Yogyakarta Kulon Progo Sleman

(Sumber : profil Rumah Sakit Jiwa Tahun 2016)

Grafik.1.3
Kunjungan Pasien Rawat Jalan Menurut Pendidikan

PASIEN RAWAT JALAN


RSJ GRHASIA JAN-OKT TAHUN 2016 13142 Org
MENURUT PENDIDIKAN 38,02% 11828 Org
34,22%

4575 Org
3976 Org
13,23%
11,50%

1048 Org
3,03 %

Tidak Sekolah/TK SD SMP SMA D1-S3


(Sumber : profil Rumah Sakit Jiwa Grhasia tahun 2016)

Grafik.1.4
Kunjungan Pasien Rawat Jalan Menurut Baru Lama Dirawat
14

KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN RSJ GRHASIA JAN-OKT


TAHUN 2016 MENURUT BARU LAMA

Baru
5526 Org
15,99 %

Lama
29043 Org Baru
84,01 % Lama

(Sumber : profil Rumah Sakit Jiwa Grhasia tahun 2016)

Grafik 1.5
Kunjungan Pasien Rawat Jalan menurut Jenis Kelamin

PASIEN RAWAT JALAN RSJ GRHASIA


JAN-OKT TAHUN 2016
MENURUT JENIS KELAMIN

Perempuan
15060 Org
43,57 % Laki - laki
19509 Org
56,57 %

Laki - laki

Perempuan

(Sumber : Pofil Rumah Sakit Jiwa Grhasia Tahun 2016)

5. Data Sarana dan Prasarana


15

Sarana dan prasarana yang merupakan Aset tetap Rumah Sakit Jiwa
Grhasia adalah sebagai berikut :
Table.1.1
Sarana dan prasarana RSJ Grhasia DIY Tahun 2015-2016
Berdasarkan Uraian Kartu Inventaris Barang (KIB)

JUMLAH 2015 JUMLAH 2016


NO URAIAN (RP)
(RP)

1 Tanah 150.000 150.000

Tanah Kompleks RSJ


Grhasia (Sultan Ground)

Tanah Kuburan RSJ Grhasia 150.000 150.000

2 Peralatan dan Mesin 18.093.923.844 22.570.717.319

a. Alat-Alat Besar/Berat 656.405.000 656.405.000

b. Alat-Alat Angkutan 1.506.828.580 1.690.950.180

c. Alat-Alat Bengkel Alat 350.468.700 341.156.000


Ukur
d. Alat-Alat Pertanian dan 54.470.000 59.446.700
Peternakan
e. Alat-Alat Kantor dan 7.745.574.180 8115343940
Rumah Tangga
f. Alat-Alat Studio dan 436.370.500 566.095.300
Alat Komunikasi
g. Alat-Alat Kedokteran 4.672.111.635 7.747.043.356

h. Alat-Alat Laboratorium 2.671.395.249 3.394.276.843

i. Alat-Alat Keamanan 300.000 0


16

3 Gedung dan Barang 34.063.695.460 42.774.719.300

a. Bangunan Gedung 34.027.095.460 42.546.653.225

b. Bangunan Monument 36.600.000 228.066.075

4 Jalan, Irigasi dan 2.974.420.529 2.427.878.529


Jaringan
a. Jalan dan Jembatan 151.043.629 251.669.629

b. Bangunan Air (Irigasi) 1.321.935.000 674.767.000

c. Instalasi 786.347.000 786.347.000

d. Jaringan 715.094.900 715.094.900

5 Asset Tetap Lainnya 163.337.560 316.997.560

a. Buku dan Perpustakaan 116.972.560 116.972.560

b. Barang Bercorak 20.365.000 179.025.000


Kesenian / Kebudayaan
c. Hewan Ternak serta 26.000.000 21.000.000
Tanaman
Jumlah 55.295.527.393 68.090.462.708

(Sumber : Data Subbag UmumRumah Sakit Jiwa Grhasia 2015-2016 )

6. Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Jiwa Grhasia

Table.1.2
Pejabat Struktural RSJ Grhasia 2016

NO JENIS TENAGA PNS JUMLAH


17

1 Direktur 1 1

2 Wakil Direktur 2 2

3 Kepala Bidang/Bagian 5 5

Kepala Seksi/ Sub 10


4 10
Bagian

JUMLAH 18 18

(Sumber : Profil Rumah Sakit Jiwa Grhasia Tahun 2016)

Table 1.3
Tenaga Medis/Dokter RS Jiwa Grhasia 2016
NO JENIS TENAGA PNS BLUD JUMLAH

1 Dr. Spesialis Kedokteran Jiwa 5 2 7

2 Dr. Sub Spesialis Kedokteran 0 1 1


Jiwa
3 Dr. Spesialis Saraf 1 0 1

4 Dr. Spesialis Radiologi 1 0 1

5 Dr. Spesialis Anak 1 0 1

6 Dr. Spesialis Patologi Klinik 1 0 1

7 Dr. Spesialis Penyakit Dalam 1 0 1

8 Dr. Spesialis Rehab Medik 1 0 1


18

9 Dr. Spesialis Anestesi 0 1 1

10 Dr. Umum 13 0 13

11 Dr. Gigi 2 0 2

12 Tubel PPDS Jiwa 2 0 2

Jumlah Tenaga Medis 28 5 33

(Sumber : Profil Rumah Sakit Jiwa Grhasia Tahun 2016)

Tabel 1.4
Tenaga Keperawatan Rumah Sakit Jiwa Grhasia 2016

N
PERAWAT RUANGAN PNS PTT BLUD JUMLAH
O

1 WISMA ARIMBI (15 TT) 10 0 1 11

2 WISMA BIMA (15 TT) 11 2 0 13

3 WISMA SEMBODRO (26 TT) 11 2 0 13

4 WISMA ARJUNA (22 TT) 10 0 0 10

5 WISMA DRUPADI (34 TT) 9 0 1 10

6 WISMA SRIKANDI (22 TT) 11 0 0 11

7 WISMA NAKULA (32 TT) 7 0 3 10

8 WISMA SADEWA (32 TT) 7 0 3 10

9 WISMA GATOTKACA (34 TT) 7 0 3 10

10 WISMA ABIMAYU (24 TT) 7 12 1 10

11 WISMA KRESNA (7 TT) 12 0 1 13


19

12 WISMA YUDISTIRA (12 TT) 6 0 2 8

13 POKIKLINIK 7 1 2 10

14 PERAWAT GIGI (KLINIK 6 0 0 6


GIGI)

15 KESWAMAS 2 0 0 2

16 IPCN 2 0 0 2

17 IGD 1 0 0 1

JUMLAH PERAWAT 126 7 17 150

(Sumber : Profil RSJ Grhasia Tahun 2016)

Table 1.5
Tenaga Kesehatan Lain RSJ Grhasia 2016

NO JENIS TENAGA KESEHATAN PNS PTT BLUD JUMLAH

1 Apoteker 5 0 1 6

2 Psikolog Klinis 2 0 1 3

3 Pekerja Sosial 0 2 0 2

4 Asisten Apoteker D3 Famasi 5 0 0 5

5 Asisten Apoteker SMF/SAA 3 0 0 3

6 Nutrisionis 5 0 0 5

7 Sanitarian 5 0 0 5

8 Perekam Medis 8 0 0 8
20

9 Fisioterapis 3 1 0 4

10 Analis Kesehatan (AAK) Lab 9 0 0 9

11 Radiografer 2 1 0 3

12 Teknisi Elektromedik 1 0 0 1

13 Terapis Okupasi 2 0 0 2

14 Terapi Wicara 1 0 0 1

15 Konselor Junkis 0 2 0 2

Jumlah Tenaga Kesehatan Lain 51 6 2 59

(Sumber : profil Rumah Sakit Jiw Grhasia tahun 2016)


21

BAB II
PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kegiatan Praktik


Rumah Sakit adalah suatu kesatuan organisasi yang merupakan suatu
pusat pengembangan kesehatan yang memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk
layanan pokok administrasi.
Administrasi adalah serangkaian pencatatan,pelaporan dan pengarsipan
dalam rangka pelaksanaan pelayanan kefarmasian yang tertib baik dalam
kesediaan farmasi maupun dalam perbekalan kesehatan dan pengolahan resep
agar lebih mudah dimonitor dan dievaluasi.
Jenis pelayanan Rumah Sakit Jiwa Grhasia yang merupakan Rumah Sakit
yang melayani:
1. GAWAT DARURAT ( 24 jam )
a. Kegawatdaruratan Psikiatri dan NAPZA
b. Kegawatdaruratan Umum
c. Pelayanan Pemeriksaan Umum ( False Emergency )
d. Pelayanan Ambulans 118
2. RAWAT JALAN
a. Klinik Psikiatri / Jiwa :
1) Pelayanan Sub Spesialis Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja
2) Pelayanan Psikiatri Dewasa
3) Pelayanan Psikogeriatri
4) Pelayanan Gangguan Mental Organik
5) Surat Keterangan Sehat / KIR Bebas Narkoba,
6) Surat Keterangan Sehat / KIR Kesehatan Jiwa,
7) Visum Et Repertum
8) Pelayanan Klinik Khusus :
a) Hotline Service 500454 (Intervensi Krisis)
b) Medical Check-Up Kesehatan Jiwa
22

c) Penanggulangan Trauma Psikososial


d) Gangguan Neurokognitif
e) Gangguan Perkembangan dan Perilaku
f) Gangguan Neurotik
g) Gangguan Mood
h) Gangguan Psikosomatik
i) Gangguan Tidur
j) Relaksasi dan Manajemen Stres
k) Gangguan Fungsi Seksual dan Konseling Perkawinan
l) Gangguan Nyeri
m) Berhenti Merokok dan/atau Alkohol
b. Penyalahgunaan Adiksi Non Napza
c. Pelayanan Psikologi Klinis
d. Pelayanan Psikometri
e. Klinik Keperawatan Jiwa
f. Klinik Pemeriksaan Fisik ( KIR Jasmani )
g. Klinik Gigi dan Mulut
h. Klinik Saraf
i. Klinik Anak dan Tumbuh Kembang
j. Klinik Penyakit Dalam
k. Klinik VCT ( Konsultasi & Test HIV)
l. Pelayanan TB-Dots / Tuberculose
3. RAWAT INTENSIF (PSIKIATRI)
a. Wisma Arimbi : Rawat Intensif Putri
b. Wisma Bima : Rawat Intensif Putra
4. RAWAT INAP (PSIKIATRI)
a. Wisma Sembodro : (Psikiatri putri klas VIP, 1 dan 2)
b. Wisma Drupadi : (Psikiatri putri dewasa, lanjut usia klas 3)
c. Wisma Srikandi : (Psikiatri putri GMO, anak dan remaja klas
3)
d. Wisma Arjuna : (Psikiatri putra klas VIP, 1 dan 2)
23

e. Wisma Nakula : (Psikiatri putra dewasa, lanjut usia klas 3)


f. Wisma Sadewa : (Psikiatri putra dewasa, lanjut usia klas 3)
g. Wisma Gatotkaca : (Psikiatri putra GMO, anak dan remaja klas
3)
h. Wisma Kresna : (Penyakit dalam)
i. Wisma Yudhistira : (Psikiatri dan penyakit fisik)
5. PENANGANAN KORBAN NAPZA
a. Rawat jalan :
1) Rawat jalan non rumatan (simptomatis)
2) Rawat jalan rumatan (methadon dan suboxon)
3) Pelayanan wajib lapor pecandu napza
b. Rawat Inap Napza:
1) Wisma Abimanyu Kelas VIP, 1, 2 dan 3 NAPZA
2) Detoksifikasi napza
3) Rehabilitasi medis napza berbasis rumah sakit
4) Napza + IO HIV
c. Kegiatan pendukung napza:
1) Sosialisasi pencegahan napza
2) Penyuluhan napza eksternal
3) Penjangkauan pasien napza
4) Pendampingan pasien napza
6. REHABILITASI MEDIK
a. Klinik Rehabilitasi Medik
b. EEG / Rekam Otak
c. EKG / Rekam Jantung
d. BERA / Test Pendengaran
e. Fisioterapi Umum
f. Fisioterapi Anak
g. Okupasi Terapi
h. Terapi Wicara
24

7. REHABILITASI MENTAL
a. Rehabilitasi Ketrampilan
b. Rehabilitasi Pertukangan/Las
c. Rehabilitasi Pertanian
8. PENUNJANG LAINNYA
a. Laboratorium Klinik
b. Radiologi ( Foto Rontgen dan Ultrasonografi )
c. Farmasi
d. Konsultasi Gizi
9. KESEHATAN JIWA MASYARAKAT
10. DIKLATLITBANG
11. VCT dan CST

B. Analisis Lingkungan Internal & Eksternal


1. Analisis Faktor Lingkungan Internal Rumah Sakit Jiwa Grhasia
a. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang
sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi,
baik institusi maupun perusahaan dan khususnya Rumah Sakit Jiwa
Grhasia. SDM juga merupakan kunci yang menentukan
perkembangan Rumah Sakit Jiwa Grhasia.
Dalam rangka mengoptimalkan, meningkatkan dan mengembang
kan pelayanan baru di Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY harus
dilakukan peningkatan kuantitas sumber daya manusia melalui
kontrak kerjasama tenaga fungsional dengan instansi lain serta
rekruitmen tenaga BLUD. Adapun kualitas, profesionalisme dan
produktivitas sumber daya manusia dilakukan dengan peningkatan
pendidikan dan pelatihan serta menjalin kemitraan dan kerjasama
dengan RS lain.
b. Jenis Layanan Baru
25

Untuk mencapai keberhasilan visi dan misi, RS Jiwa Grhasia


DIY perlu mengembangkan jenis produk layanan baru, Selain
pelayanan kesehatan jiwa dan rehabilitasi medik Napza yang
merupakan bisnis inti. Hal ini disebabkan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan jiwa/mental dan rehabilitasi medik napza makin
meningkat serta bervariasi jenisnya dari tahun ke tahun, yakni bukan
hanya masalah gangguan jiwa berat saja, tetapi juga menyangkut
gangguan psikosomatik, neurotic dan gangguan akibat
penyalahgunaan napza.
Selain pelayanan kesehatan tersebut, dikembangkan pula
pelayanan kesehatan lainnya, seperti pelayanan kesehatan dasar
(umum dan gigi), geriatric, syaraf, kulit dan kelamin, penyakit
dalam, kegawatdaruratan dan tumbuh kembang anak. Cara yang
dilakukan yaitu dengan peningkatan pelayanan geriatric dan tumbuh
kembang anak, rehabilitasi mental, fisioterapi dan pengembangan
pelayanan dengan rawat inap anak dan geriatri, instalasi
pengembangan diklat, dan instalasi radiologi.

2. Analisis Lingkungan Eksternal Rekam Medis


a. Lokasi
Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY terletak di Ibukota Kecamatan
Pakem. Berdasarkan monografi kecamatan Pakem, RS Jiwa Grhasia
berada di 77,66° LS dan 110,42° BT. Kecamatan Pakem terletak di
dataran tinggi pada ketinggian 600m₂ di atas permukaan laut,
beriklim seperti layaknya daerah dataran tinggi di daerah tropis
dengan cuaca sejuk sebagai ciri khasnya.
b. Perubahan Kebijakan
1) Perubahan kebijakan yang dimaksud adalah dalam peraturan
perundang-undangan yang mampu menciptakan kinerja yang
kondusif. Seperti adanya penganggaran yang berbasis kinerja.
26

Transformasi birokrasi dan penempatan sumber daya manusia


yang tepat.
2) Pergub Nomor 8 tahun 2008 tentang pengelolaan keuangan
berbasis BLUD.
3) SK Dirjen Yanmed No. HK.03.05/III/1758/08 tentang ijin
melaksanakan pelayanan umum di Rumah Sakit Khusus.
4) Berdasarkan Keputusan Gubernur DIY No. 287/KEP/2012
tanggal 6 Agustus 2012, RS Jiwa Grhasia DIY ditetapkan sebagai
PPK-BLUD Penuh.

C. Analisis SWOT
1. STRENGTHS (Kekuatan)
Faktor-faktor yang dapat diandalkan dalam :
a. Jumlah personel yang sesuai dengan beban kerja, sehingga mendukung
peningkatan produktivitas.
b. Lokasi strategis.
c. Bangunan yang mendukung.
d. Ruang kerja yang nyaman dan ergonomis sehingga mengurangi resiko
kecelakaan kerja dan kelelahan kerja yang berlebihan.
e. Adanya prosedur tetap yang dijadikan pedoman dalam melakukan
kegiatan.
f. Memiliki komitmen bersama dalam mewujudkan pelayanan kesehatan
yang professional.
g. Pelayanan yang ramah dan sopan
h. Lingkungan yang bersih dan nyaman
i. Ruang pelayanan yang memadai
2. WEAKNESS (Kelemahan)
Faktor-faktor yang secara sistematis dianggap menghalangi suatu
kesempatan tidak dapat dimanfaatkan :
a. Kinerja yang dihasilkan dalam pelayanan belum optimal.
b. Kurangnya kursi di ruang tunggu pasien
27

c. Beberapa karyawan Rumah Sakit terkadang kurang disiplin


d. Beberapa pengunjung/pasien yang terkadang parkir tidak sesuai tempat
e. Kantinnya masih sederhana dan kurangnya tempat duduk sehingga
banyak pengunjung kantin yang tidak kebagian tempat

3. OPPORTUNITIES (Peluang)
Faktor-faktor yang dapat dijadikan peluang dalam mengembangkan
profesi rekam medis
a. Banyaknya organisasi yang menyelenggarakan pelatihan di bidang
pelayanan yang sesuai dengan keterampilan, jadi peluang untuk
mengembangkan ilmu lebih luas.
b. Jalinan kerjasama/kemitraan dengan Rumah Sakit maupun instansi
pendidikan terjalin dengan baik.
c. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau masyarakat

4. THREAT (Ancaman)
Faktor-faktor yang dianggap sebagai suatu ancaman optimalnya profesi
rekam medis. Contoh:
a. Persaingan yang sangat ketat, jadi barang siapa yang tidak
mengembangkan diri maka akan punah/gugur.
b. Data/informasi pasien adalah informasi yang penting dan banyak orang
yang tidak berhak berusaha memanfaatkan.
c. Perkembangan iptek yang pesat sehingga jika tidak update akan
tertinggal.
d. Masyarakat sudah mulai belajar/diajari untuk melek hukum dan melek
informasi sehingga mereka akan lebih kritis terhadap apa yang
dilakukan terhadap dirinya.

D. Analisis Grand Strategi


Dalam analisis Gran Strategi terdapat beberapa langkah yang harus
dilakukan, yaitu pemberian skor (nilai) 1 sampai 3 setiap point SWOT dalam
28

IFAS (Internal Factors Analysis Summary) atau ringkasan analisis faktor-


faktor internal dan EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary) atau
ringkasan analisis faktor-faktor eksternal.

Tabel 2.1 IFAS (Internal Factors Analisis Summary)


STRENGTHS 3 2 1

Jumlah personel yang sesuai dengan 


beban kerja, sehingga mendukung
peningkatan produktivitas.

Lokasi strategis. 

Bangunan yang mendukung. 

Ruang kerja yang nyaman dan ergonomis 


sehingga mengurangi resiko kecelakaan
kerja dan kelelahan kerja yang berlebihan.

Adanya prosedur tetap yang dijadikan 


pedoman dalam melakukan kegiatan.
Pelayanan yang ramah dan sopan 

Lingkungan yang bersih dan nyaman 

Ruang pelayanan yang memadai 

5 3 0

3x5=15 2x3=6 1x0=0

Total strength +21


29

WEAKNESS 3 2 1

Kinerja yang dihasilkan dalam pelayanan 


belum optimal.
Kurangnya kursi di ruang tunggu pasien 

Beberapa karyawan Rumah Sakit 


terkadang kurang disiplin

Beberapa pengunjung/pasien yang 


terkadang parkir tidak sesuai tempat
Kantinnya masih sederhana dan 
kurangnya tempat duduk sehingga banyak
pengunjung kantin yang tidak kebagian
tempat
2 3 0

3x2=6 2x3=6 1x0=0

Total weakness -12

Tabel 2.2 EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary)


OPPORTUNITIES 3 2 1

Banyaknya instansi maupun organisasi 


yang menyelenggarakan pelatihan di
bidang pelayanan yang sesuai dengan
keterampilan masing-masing, jadi peluang
untuk mengembangkan ilmu lebih luas.
Jalinan kerjasama/kemitraan dengan 
Rumah Sakit maupun instansi pendidikan
terjalin dengan baik.
30

Lokasi yang strategis dan mudah 


dijangkau masyarakat
3 0 0

3x3=9 2x0=0 1x0=0

Total opportunities 9

THREATS 3 2 1

Persaingan yang ketat, jadi barang siapa 


yang tidak mengemba ngkan diri maka
akan punah/gugur.

Data/informasi pasien adalah informasi 


yang penting dan banyak orang yang tidak
berhak berusaha memanfaatkan.

Perkembangan iptek yang pesat sehingga 


jika tidak update akan tertinggal.

Masyarakat sudah mulai belajar/diajari 


untuk melek hukum dan melek informasi
sehingga mereka akan lebih kritis terhadap
apa yang dilakukan terhadap dirinya.

0 2 2

3x0=0 2x2=4 1x2=2

Total threat -6

(Ket : lambang + dan - pada total hasil menunjukkan sumbu dalam


kuadran
SWOT)
31

Nilai / Skor dari masing – masing IFAS dan EFAS, yaitu:


a. IFAS = S + W = 21 + (-12) = +9
b. EFAS = O + T = 9 + (-6) = +3

E. Matriks Grand Strategi

Kuadran III ( WO ) O Kuadran I ( SO )

“ Turn Around ” “ Agresif ”

W 9 S

Kuadran IV ( WT ) Kuadran II ( ST )

“ Defensife ” “ Difersifikasi”

Gambar 2.1 Kuadran Grand Strategy

KETERANGAN:

Mengapa RSJ Grhasia DIY ini menduduki Matriks Grand Kuadran I


(SO) ”Agresif”? Yaitu dikarenakan hasil analisis SWOT yang menunjukan
bahwa kekuatan lebih banyak dibandingkan dengan kelemahan, sehingga
kelemahan tersebut dapat tertutupi, dan terdapat pula peluang yang baik
sehingga ancamanpun tidak terlalu menjadi masalah.
32

Jadi, dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara kekuatan dan


peluang yang baik sehingga dapat meminimalisir kelemahan dan ancaman
yang ada.Strategis yang harus dilakukan dalam kondisi ini adalah
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented
Stategy). Ada dua strategis pertumbuhan agresif yaitu growth dengan
integrasi vertikal (tegak) dan growth intgegrasi horisontal (mendatar).
33

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peran Layanan Standar Indikator Mutu di RS Jiwa dalam memberikan
mutu layanan yang diakui dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. RS
Jiwa dapat mengembangkan indikator mutu sesuai dengan kemampuan
dan pilihan yang didasarkan atas banyaknya masalah ataupun karena
kebutuhan masyarakat di lingkungannya.
Sebagai rumah sakit khusus, RS Jiwa terutama kelas A diharapkan
mengembangkan layanan sesuai dengan standar indikator mutu RS.
Untuk kepentingan hal tersebut maka diperlukan Pedoman Standar
Indikator Mutu di RS Jiwa, dengan tujuan dapat meningkatkan
pengetahuan mutu pelayanan kesehatan jiwa dengan mewujudkan
pelayanan kesehatan jiwa yang komprehensif dan pada akhirnya dapat
meningkatkan pendapatan RS Jiwa.
Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY ini menduduki Matriks Grand
Kuadran I (SO) ”Agresif”, yaitu dikarenakan hasil analisis SWOT yang
menunjukan bahwa kekuatan lebih banyak dibandingkan dengan
kelemahan, sehingga kelemahan tersebut dapat tertutupi, dan terdapat pula
peluang yang baik sehingga ancamanpun tidak terlalu menjadi masalah.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara kekuatan dan


peluang yang baik sehingga dapat meminimalisir kelemahan dan ancaman
yang ada. Strategis yang harus dilakukan dalam kondisi ini adalah
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented
Stategy). Ada dua strategis pertumbuhan agresif yaitu growth dengan
integrasi vertikal (tegak) dan growth intgegrasi horisontal (mendatar).
34

B. Saran
Setelah melakukan analisa baik dari teori maupun praktek orientasi
kerja, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin dapat
berguna bagi RS Jiwa Grhasia, antara lain :
1. Demi meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien hendaknya
diterapkan kedisiplinan pada semua karyawan sehingga pelayanan
dan kualitas kerja dapat lebih maksimal.
2. Bagi Rumah Sakit hendaknya lebih memperhatikan fasilitas-fasilitas
yang ada.
35

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, A, 1980, Puskesmas dan Kesehatan Masyarakat, h: 12, 14, Medica


Press, Jakarta.
DEPKES RI, 2009.Sistem Kesehatan Nasional 2009.Jakarta.
Diana Sari W, Irine.,2008.Manajemaen Pemasaran Usaha Kesehatan:
Bantul, MITRA CENDIKIA Press,Yogyakarta.
http://www.Academia.Edu/12455832/Indikator_Mutu_Rumah_Sakit_Jiwa

Pusat Data dan Teknologi Informasi Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY

Anda mungkin juga menyukai