Makalah Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3)


DALAM INDUSTRI KIMIA











Kelompok 11 :

1. Alfi Dwi Rohmawati (1021211003 )
2. Fitri Nur Janah ( 1021211025 )
3. Ika Nurul ( 10212110)
4. Reni fajar Nur Aisyah ( 1021211058 )
5. Rofiati ( 1021211060)
6. Sani Nurul Hidayah ( 1021211064)
7. Apriansyah Ronallis ( 1021311008 )



PROGRAM STUDI DIII ANALIS FARMASI DAN MAKANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG
2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu aspek atau unsure kesehatan yang erat
hubungannya dengan lingkungan kerja dan pekerjaan secara langsung maupun tidak
langsung dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas tenaga kerja atau pekerja.
Menurut Sumamur (2001, p.104), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk
menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di
perusahaan yang bersangkutan.
Kesehatan dan kerja sangat erat hubungannya, sebab lingkungan kerja dapat
mempengaruhi kesehatan seseorang. Pekerja mungkin saja terpapar dengan mesin-mesin
berbahaya, bahan kimia berbahaya, ataupun situasi kerja penuh tekanan. Oleh karena itu
diperlukan pengetahuan dan ke sadaran bagi para pekerja terhadap kesehatan lingkungan
kerja yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan aspek penting dalam pekerjaan atau
kegiatan hidup lainnya. Kesehatan kerja selalu dijadikan sebagai bahasa utama ketika
berbicara mengenai pekerjaan. Pekerjaan yang dimaksud adalah segala usaha yang dilakukan
manusia baik yang bersifat formal maupun informal. Pengertian kesehatan dan keselamatan
kerja memang sudah seharusnya dipahami secara umum oleh seluruh pekerja hal ini di
karena K3 ini memegang peranan penting dalam pelaksanaan dan peningkatan kerja para
pekerja.
Aspek keselamatan kerja memangharus dipahami oleh semua orang sebab dalam
konteksnya, keselamatan kerja ini untuk mencegah terjadinya kejadian negative atau
kejadian yang tidak diinginkan dalam kehidupan setiap orang. Pada aspek kehidupan,
kejadian negative atau yang biasa kita sebut dengan kecelakaan dapat saja terjadi. Hal ini
dikarenakan setiap aspek kehidupan membawa serta ancaman dibalik eksistensinya. Kita
harus mewaspadai setiap kemungkinan yang ada dibalik kondisi yang kita miliki. Sama
halnya pada industi, berbagai kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dapat terjadi. Hal ini
dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan pekerja terhadap kesehatan dan
keselamatan kerja itu sendiri. Selain kemungkinan besar terjadinya kecelakaan kerja pada
pekerja, penyakit akibat kerja juga tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada pekerja
apalagi pada industri. Hal ini disebabkan karena pada biasanya mereka bekerja dengan
peralatan peralatan yang berbahaya.
Berdasarkan landasan diatas maka timbul pemikiran dan keinginan untuk
mengobservasi kesehatan dan keselamatan kerja pada industri. Selain itu observasi ini juga
merupakan salah satu kewajiban untuk memenuhi tugas mata kuliah K3
(KesehatandanKeselamatanKerja).

B. TUJUAN
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan dari penulisan
makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan kerja.
2. Untuk mengetahui struktur organisasi dalam industri beserta tugasnya.
3. Dapat menerapkan sistem k3 dalam dalam lingkungan tempat kerja.

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan tujuan diatas maka rumusan masalah dari makalah ini
yaitu :
1. Bagaimana pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan kerja?
2. Bagaimana stuktur organisasi dalam industri beserta tugasnya?
3. Bagaimana peran dan fungsi dari P2K3?










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Keselamatan dan kesehatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan
keadaan lingkungan kerja yang sehat, aman bebas dari kecelakaan. Kecelakaan adalah
suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba
dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia. Kecelakaan kerja adalah
kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu
tempat kerja. Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan
kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan
budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada
khususnya. Maksud dan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan adalah
melindungi pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan atau industri dari resiko
bahaya khususnya faktor fisik, kimiawi dan biologis yang mungkin timbul oleh karena
beroperasinya suatu proses produksi.

B. KONSEP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI
Beban Kerja
Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya. Beban dimaksud mungkin
fisik, mental, dan atau social. Seorang tenaga kerja yang secara fisik bekerja berat
seperti halnya buruh bongkar muat barang dipelabuhan, memikul lebih banyak beban
fisik dari pada beban mental maupun sosial. Berlainan dari itu adalah beban kerja
seorang pengusaha atau manjemen, tanggung jawabnya merupakan beban mental yang
relati jauh lebih besar dari beban fisik yang dituntut oleh pekerjaannya.

C. LINGKUNGAN KERJA DI TEMPAT KERJA
Lingkungan kerja yang sering ditemukan ditempat kerja adalah;
Lingkungan Fisik: suhu,ekosistem tekanan udara, noise, penerangan, getaran,
dan radiasi.
Lingkungan Kimia: Debu, uap, gas, larutan kimia, fume, mist/kabut, awan,
dsb.
Lingkungan Biologi: virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing, serangga, dll.
Lingkungan Fisiologis: Kesalahan kontruksi, tataletak mesin, sikap badan
yang kurang baik sehingga menyebabkan kelelahan atau kecelakaan kerja.
Lingkungan Mental psikologis: kondisi yang membosankan, hubungan kerja
yang tidak baik sehingga menimbulkan gangguan psikis (gangguan
emosional, batin, atau neorosis), faktor kepemimpinan yang tidak baik,
kondisi materil dan psikologis kerja yang kurang baik, lingkungan sosial yang
tidak baik.

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LINGKUNGAN KERJA
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja di tempat kerja, yaitu;
1. Penerangan
Penerangan memiliki manfaat yang sangat besar bagi karyawan yaitu untuk
proses kelancaran kerja, karena penerangan (cahaya) yang kurang cukup terang
dapat mengganggu penglihatan karyawan manjadi tidak jelas pada saat bekerja.
2. Kebisingan
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Maksud
tidakdikehendaki di sini yaitu karena dengan adanya kebisingan maka konsentrasi
dalam bekerja akan terganggu, sehingga pekerjaan yang dilakukan akan mengalami
banyak kesalahan.
3. Kebersihan
Kebersihan lingkungan kerja sangat perlu diperhatikan, karena lingkungan
kerja yang bersih akan menimbulkan rasa nyaman dan semangat kerja yang tinggi
bagi karyawan.
4. Pertukaran udara
Pertukaran udara yang baik akan menyehatkan badan dan menimbulkan
kesegaran, sehingga dapat menimbulkan semangat kerja seseorang. Sumber utama
adanya udara segar adalah adanya tanaman disekitar tempat kerja. Dengan
cukupnya oksigen di sekitar tempat kerja, ditambah dengan pengaruh secara
psikologis akibat adanya tanaman di sekitar tempat kerja, keduanya akan
memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasmani.
5. Bau-bauan
Adanya bau-bauan disekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai
pencemaran, dan bau-bauan yang terjadi terus-menerus dapat mempengaruhi
kepekaan penciuman. Pemakaian air condition yang tepat merupakan salah satu
cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang menggannggu di
sekitar tempat kerja.


























BAB III
ISI

A. Struktur Organisasi Industri Kimia Jaya


Ketua dijabat oleh salah seorang Pimpinan Perusahaan(Presdir/Direktur) yaitu
apriansysh ronellis yang mempunyai kewenangan dalam menetapkan kebijaksanaan
di perusahaan.
Sekretaris dijabat oleh sani nurul hidayah sebagai ahli K3/Petugas K3 (Safety
Officer) atau calon yang dipersiapkan untuk menjadi Petugas K3.
Para anggota terdiri dari wakil unit-unit kerja yang ada dalam perusahaan dan telah
memahami permasalahan K3. (akan mendapat pelatihan khusus dari Depnaker).

B. Tugas-tugas Pengurus P2K3
Tugas-tugas Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota-anggota harus diuraikan
secara jelas dalam pembagian tugas (Job Discription) sebagai berikut :
Ketua
KETUA
Apriansyah Ronallis
ANGGOTA
Reni Fajar Nur Aisyah
ANGGOTA
Ika Nurul H
ANGGOTA
Rofiati
ANGGOTA
Sani Nurul

SEKRETARIS
Fitri Nur Janah

Memimpin semua rapat pleno P2K3 atau menunjuk anggota untuk memimpin
rapat pleno.
Menentukan langkah, policy demi tercapainya pelaksanaan program-program
P2K3.
Mempertanggung jawabkan pelaksanaan K3 di perusahaan kepada Depnaker
melalui perusahaan.
Mempertanggung jawabkan program-program P2K3 dan pelaksanaannya kepada
Direksi.
Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program-program K3 di perusahaan.
Wakil Ketua
Sebagai wakil dari ketua dalam melaksanakan tugas-tugasnya dalam hal ketua
berhalangan.
Sekretaris
Membuat undangan rapat dan membuat notulennya.
Mengelola administrasi surat-surat P2K3.
Mencatat data-data yang berhubungan dengan K3.
Memberikan bantuan/saran-saran yang diperlukan oleh seksi-seksi, demi
suksesnya program-program K3.
Membuat laporan ke departemen-departemen yang bersangkutan mengenai
adanya tindakan tidak aman (unsafe act) dan kondisi tidak aman (unsafe
condition) di tempat kerja.

Anggota
Melaksanakan program-program dan bertanggung jawab hasil pelaksanaan yang
telah ditetapkan sesuai dengan lingkup kerja/bagian/seksi masing-masing.
Melaporkan kepada ketua atas kegiatan yang dilaksanakan.
Memberikan masukan dan usulan program perlindungan dll.

C. Program Kerja Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
a. Identifikasi masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Pendidikan dan pelatihan.
c. Sidang-sidang.
d. Rekomendasi.
e. Audit.

D. Peran dan Fungsi Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
Peran pokok Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) sebagai
badan pertimbangan di tempat kerja ialah memberikan saran dan pertimbangan baik
diminta maupun tidak kepada pengusaha/pengurus tempat kerja yang bersangkutan
mengenai masalah-masalah keselamatan dan kesehatan kerja.
Fungsi Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) ialah menghimpun dan
mengolah segala data dan atau permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di
tempat kerja yang bersangkutan, serta mendorong ditingkatkannya penyuluhan,
pengawasan, latihan dan penelitian Keselamatan dan Kesehatan Kerja.






















BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha,
kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif terhadap
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dalam lingkungan kerja. Pelaksanaan
K3 diawali dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan dari
dibuatnya sistem ini adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan
kerja dan penyakit akibat hubungan kerja.
Peran tenaga kesehatan dalam menangani korban kecelakaan kerja adalah menjadi
melalui pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja yang
meliputi pemeriksaan awal, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus. Untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dan sakit pada tempat kerja dapat dilakukan dengan penyuluhan
tentang kesehatan dan keselamatan kerja.

B. Saran
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan karena sakit
dan kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost benefit) suatu perusahaan
atau negara olehnya itu kesehatan dan keselamatan kerja harus dikelola secara maksimal
bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai