Makalah ini membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam industri kimia. Secara singkat, makalah ini menjelaskan tentang pentingnya penerapan K3 di industri kimia untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta struktur organisasi pengelola K3 di perusahaan tersebut.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
248 tayangan10 halaman
Makalah ini membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam industri kimia. Secara singkat, makalah ini menjelaskan tentang pentingnya penerapan K3 di industri kimia untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta struktur organisasi pengelola K3 di perusahaan tersebut.
Makalah ini membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam industri kimia. Secara singkat, makalah ini menjelaskan tentang pentingnya penerapan K3 di industri kimia untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta struktur organisasi pengelola K3 di perusahaan tersebut.
Makalah ini membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam industri kimia. Secara singkat, makalah ini menjelaskan tentang pentingnya penerapan K3 di industri kimia untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta struktur organisasi pengelola K3 di perusahaan tersebut.
PROGRAM STUDI DIII ANALIS FARMASI DAN MAKANAN SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG 2014
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu aspek atau unsure kesehatan yang erat hubungannya dengan lingkungan kerja dan pekerjaan secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas tenaga kerja atau pekerja. Menurut Sumamur (2001, p.104), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Kesehatan dan kerja sangat erat hubungannya, sebab lingkungan kerja dapat mempengaruhi kesehatan seseorang. Pekerja mungkin saja terpapar dengan mesin-mesin berbahaya, bahan kimia berbahaya, ataupun situasi kerja penuh tekanan. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan ke sadaran bagi para pekerja terhadap kesehatan lingkungan kerja yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan aspek penting dalam pekerjaan atau kegiatan hidup lainnya. Kesehatan kerja selalu dijadikan sebagai bahasa utama ketika berbicara mengenai pekerjaan. Pekerjaan yang dimaksud adalah segala usaha yang dilakukan manusia baik yang bersifat formal maupun informal. Pengertian kesehatan dan keselamatan kerja memang sudah seharusnya dipahami secara umum oleh seluruh pekerja hal ini di karena K3 ini memegang peranan penting dalam pelaksanaan dan peningkatan kerja para pekerja. Aspek keselamatan kerja memangharus dipahami oleh semua orang sebab dalam konteksnya, keselamatan kerja ini untuk mencegah terjadinya kejadian negative atau kejadian yang tidak diinginkan dalam kehidupan setiap orang. Pada aspek kehidupan, kejadian negative atau yang biasa kita sebut dengan kecelakaan dapat saja terjadi. Hal ini dikarenakan setiap aspek kehidupan membawa serta ancaman dibalik eksistensinya. Kita harus mewaspadai setiap kemungkinan yang ada dibalik kondisi yang kita miliki. Sama halnya pada industi, berbagai kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dapat terjadi. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan pekerja terhadap kesehatan dan keselamatan kerja itu sendiri. Selain kemungkinan besar terjadinya kecelakaan kerja pada pekerja, penyakit akibat kerja juga tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada pekerja apalagi pada industri. Hal ini disebabkan karena pada biasanya mereka bekerja dengan peralatan peralatan yang berbahaya. Berdasarkan landasan diatas maka timbul pemikiran dan keinginan untuk mengobservasi kesehatan dan keselamatan kerja pada industri. Selain itu observasi ini juga merupakan salah satu kewajiban untuk memenuhi tugas mata kuliah K3 (KesehatandanKeselamatanKerja).
B. TUJUAN Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini yaitu : 1. Untuk mengetahui pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan kerja. 2. Untuk mengetahui struktur organisasi dalam industri beserta tugasnya. 3. Dapat menerapkan sistem k3 dalam dalam lingkungan tempat kerja.
C. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang dan tujuan diatas maka rumusan masalah dari makalah ini yaitu : 1. Bagaimana pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan kerja? 2. Bagaimana stuktur organisasi dalam industri beserta tugasnya? 3. Bagaimana peran dan fungsi dari P2K3?
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Keselamatan dan kesehatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang sehat, aman bebas dari kecelakaan. Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja. Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya. Maksud dan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan adalah melindungi pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan atau industri dari resiko bahaya khususnya faktor fisik, kimiawi dan biologis yang mungkin timbul oleh karena beroperasinya suatu proses produksi.
B. KONSEP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI Beban Kerja Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya. Beban dimaksud mungkin fisik, mental, dan atau social. Seorang tenaga kerja yang secara fisik bekerja berat seperti halnya buruh bongkar muat barang dipelabuhan, memikul lebih banyak beban fisik dari pada beban mental maupun sosial. Berlainan dari itu adalah beban kerja seorang pengusaha atau manjemen, tanggung jawabnya merupakan beban mental yang relati jauh lebih besar dari beban fisik yang dituntut oleh pekerjaannya.
C. LINGKUNGAN KERJA DI TEMPAT KERJA Lingkungan kerja yang sering ditemukan ditempat kerja adalah; Lingkungan Fisik: suhu,ekosistem tekanan udara, noise, penerangan, getaran, dan radiasi. Lingkungan Kimia: Debu, uap, gas, larutan kimia, fume, mist/kabut, awan, dsb. Lingkungan Biologi: virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing, serangga, dll. Lingkungan Fisiologis: Kesalahan kontruksi, tataletak mesin, sikap badan yang kurang baik sehingga menyebabkan kelelahan atau kecelakaan kerja. Lingkungan Mental psikologis: kondisi yang membosankan, hubungan kerja yang tidak baik sehingga menimbulkan gangguan psikis (gangguan emosional, batin, atau neorosis), faktor kepemimpinan yang tidak baik, kondisi materil dan psikologis kerja yang kurang baik, lingkungan sosial yang tidak baik.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LINGKUNGAN KERJA Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja di tempat kerja, yaitu; 1. Penerangan Penerangan memiliki manfaat yang sangat besar bagi karyawan yaitu untuk proses kelancaran kerja, karena penerangan (cahaya) yang kurang cukup terang dapat mengganggu penglihatan karyawan manjadi tidak jelas pada saat bekerja. 2. Kebisingan Kebisingan yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Maksud tidakdikehendaki di sini yaitu karena dengan adanya kebisingan maka konsentrasi dalam bekerja akan terganggu, sehingga pekerjaan yang dilakukan akan mengalami banyak kesalahan. 3. Kebersihan Kebersihan lingkungan kerja sangat perlu diperhatikan, karena lingkungan kerja yang bersih akan menimbulkan rasa nyaman dan semangat kerja yang tinggi bagi karyawan. 4. Pertukaran udara Pertukaran udara yang baik akan menyehatkan badan dan menimbulkan kesegaran, sehingga dapat menimbulkan semangat kerja seseorang. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman disekitar tempat kerja. Dengan cukupnya oksigen di sekitar tempat kerja, ditambah dengan pengaruh secara psikologis akibat adanya tanaman di sekitar tempat kerja, keduanya akan memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasmani. 5. Bau-bauan Adanya bau-bauan disekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, dan bau-bauan yang terjadi terus-menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian air condition yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang menggannggu di sekitar tempat kerja.
BAB III ISI
A. Struktur Organisasi Industri Kimia Jaya
Ketua dijabat oleh salah seorang Pimpinan Perusahaan(Presdir/Direktur) yaitu apriansysh ronellis yang mempunyai kewenangan dalam menetapkan kebijaksanaan di perusahaan. Sekretaris dijabat oleh sani nurul hidayah sebagai ahli K3/Petugas K3 (Safety Officer) atau calon yang dipersiapkan untuk menjadi Petugas K3. Para anggota terdiri dari wakil unit-unit kerja yang ada dalam perusahaan dan telah memahami permasalahan K3. (akan mendapat pelatihan khusus dari Depnaker).
B. Tugas-tugas Pengurus P2K3 Tugas-tugas Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota-anggota harus diuraikan secara jelas dalam pembagian tugas (Job Discription) sebagai berikut : Ketua KETUA Apriansyah Ronallis ANGGOTA Reni Fajar Nur Aisyah ANGGOTA Ika Nurul H ANGGOTA Rofiati ANGGOTA Sani Nurul
SEKRETARIS Fitri Nur Janah
Memimpin semua rapat pleno P2K3 atau menunjuk anggota untuk memimpin rapat pleno. Menentukan langkah, policy demi tercapainya pelaksanaan program-program P2K3. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan K3 di perusahaan kepada Depnaker melalui perusahaan. Mempertanggung jawabkan program-program P2K3 dan pelaksanaannya kepada Direksi. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program-program K3 di perusahaan. Wakil Ketua Sebagai wakil dari ketua dalam melaksanakan tugas-tugasnya dalam hal ketua berhalangan. Sekretaris Membuat undangan rapat dan membuat notulennya. Mengelola administrasi surat-surat P2K3. Mencatat data-data yang berhubungan dengan K3. Memberikan bantuan/saran-saran yang diperlukan oleh seksi-seksi, demi suksesnya program-program K3. Membuat laporan ke departemen-departemen yang bersangkutan mengenai adanya tindakan tidak aman (unsafe act) dan kondisi tidak aman (unsafe condition) di tempat kerja.
Anggota Melaksanakan program-program dan bertanggung jawab hasil pelaksanaan yang telah ditetapkan sesuai dengan lingkup kerja/bagian/seksi masing-masing. Melaporkan kepada ketua atas kegiatan yang dilaksanakan. Memberikan masukan dan usulan program perlindungan dll.
C. Program Kerja Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) a. Identifikasi masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Pendidikan dan pelatihan. c. Sidang-sidang. d. Rekomendasi. e. Audit.
D. Peran dan Fungsi Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) Peran pokok Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) sebagai badan pertimbangan di tempat kerja ialah memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada pengusaha/pengurus tempat kerja yang bersangkutan mengenai masalah-masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Fungsi Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) ialah menghimpun dan mengolah segala data dan atau permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja yang bersangkutan, serta mendorong ditingkatkannya penyuluhan, pengawasan, latihan dan penelitian Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha, kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif terhadap timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dalam lingkungan kerja. Pelaksanaan K3 diawali dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja. Peran tenaga kesehatan dalam menangani korban kecelakaan kerja adalah menjadi melalui pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja yang meliputi pemeriksaan awal, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit pada tempat kerja dapat dilakukan dengan penyuluhan tentang kesehatan dan keselamatan kerja.
B. Saran Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan karena sakit dan kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost benefit) suatu perusahaan atau negara olehnya itu kesehatan dan keselamatan kerja harus dikelola secara maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh masyarakat.