Profil RSJ Grhasia 2014
Profil RSJ Grhasia 2014
Profil RSJ Grhasia 2014
PROFIL
RS JIWA GRHASIA DIY
TAHUN 2014
YOGYAKARTA
PEMERINTAH DAERAH
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PROFIL
RS JIWA GRHASIA DIY
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat beserta taufik-Nya, Buku Profil RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2014 dapat
diselesaikan.
Buku ini merupakan profil RS Jiwa Grhasia DIY yang memuat informasi
dan data kegiatan RS Jiwa Grhasia DIY selama tahun 2014 dengan data tahuntahun sebelumnya sebagai pendukung informasi. Berikut merupakan sistematika
penulisan dalam buku ini:
1.
BAB I : Pendahuluan
2.
3.
4.
5.
6.
Buku ini kami harapkan dapat menjadi media informasi yang tepat untuk
menyusun strategi dan langkah-langkah dalam perbaikan sistem manajemen
mutu pelayanan RS Jiwa Grhasia DIY pada masa yang akan datang, dengan
pelayanan yang lebih profesional, sehingga dapat mencapai kepuasan
pelanggan/masyarakat yang lebih optimal.
Buku ini juga merupakan media informasi bagi RS Jiwa Grhasia DIY
untuk menginformasikan keadaan dan kegiatan RS Jiwa Grhasia DIY kepada
instansi lain atau pihak-pihak lain yang membutuhkan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua unit/bagian yang
telah membantu sehingga buku laporan tahunan ini dapat disusun. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan buku ini masih terdapat beberapa
kekurangan penyajian, baik dalam kelengkapan data maupun beberapa informasi
laporan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
sangat kami harapkan demi perbaikan buku laporan tahunan pada tahun
mendatang.
Yogyakarta,
Mei 2015
Direktur
RS Jiwa Grhasia DIY
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
ii
iii
vii
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................
BAB II
11
12
13
13
13
14
15
16
29
32
35
42
44
45
50
51
52
52
54
88
88
89
2014 .....................................................................................
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................
93
A. Kinerja Pelayanan.................................................................
93
B. Kinerja Keuangan..................................................................
96
C. Kinerja Manfaat.....................................................................
96
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
44
Tabel 3.4
44
Tabel 3.5
30
45
Tabel 3.6
46
Tabel 3.7
Tabel 3.8
51
Tabel 4.2
49
Tabel 4.1
48
Tabel 3.9
47
52
Tabel 4.3
55
Tabel 4.4
Sepuluh
Besar
Diagnosis
Penyakit
Rawat
Jalan
57
60
60
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
75
Tabel 4.13
71
Tabel 4.12
67
Tabel 4.11
66
Tabel 4.10
62
Tabel 4.9
61
75
Tabel 4.14
Tabel 4.15
88
Tabel 5.3
84
Tabel 5.2
83
Tabel 5.1
83
Tabel 4.18
80
Tabel 4.17
79
Tabel 4.16
76
89
91
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Persentase
Jumlah
Pegawai
Berdasarkan
15
Status
45
Gambar 3.4
46
Gambar 3.5
48
Gambar 3.6
48
Gambar 3.7
49
Gambar 4.1
50
Gambar 4.2
Persentase
Kunjungan
Rawat
Jalan
Kasus
56
Jiwa
58
Kasus Jiwa
Persentase
Kunjungan
Rawat
Jalan
Kasus
58
Jiwa
59
59
63
63
Gambar 4.8
Gambar 4.9
64
Gambar 4.10
64
Gambar 4.11
65
Gambar 4.12
65
Gambar 4.13
66
Gambar 4.14
67
Gambar 4.15
68
Gambar 4.16
68
Gambar 4.17
69
Gambar 4.18
69
Gambar 4.19
70
Gambar 4.20
71
Gambar 4.21
Pemeriksaan
Instalasi
Radiologi
73
Bagian
Rontgen
74
Gambar 4.23
74
78
Gambar 4.24
Gambar 4.25
80
Gambar 4.26
81
Gambar 4.27
85
87
BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
Profil RS Jiwa Grhasia DIY merupakan gambaran umum dan hasil
kinerja RS Jiwa Grhasia DIY yang diterbitkan setiap tahun. Profil ini disusun
secara sistematis dalam rangka menampilkan hasil pelayanan dan pendukung
pelayanan di RS Jiwa Grhasia DIY.
Maksud dan tujuan diterbitkannya profil ini adalah untuk menyajikan
berbagai data dan informasi kegiatan dan kinerja di RS Jiwa Grhasia DIY, yang
dideskripsikan dalam tabel dan grafik disertai dengan analisis. Di dalam profil ini
juga disampaikan tentang capaian kegiatan RS Jiwa Grhasia DIY pada tahun
2014.
Profil ini diharapkan dapat memberikan gambaran menyeluruh dari
kondisi situasi dan kinerja RSJ Grhasia DIY tahun 2014 sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan informasi bagi semua pihak dan sebagai data dasar
dalam pengembangan dan peningkatan pelayanan serta kinerjanya sehingga
mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat semakin meningkat.
Sistematika penyajian profil RS Jiwa Grhasia DIY tahun 2014 adalah
sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang maksud dan tujuan penyusunan profil dan sistematika
penyajiannya.
BAB II : Gambaran Umum dan Lingkungan RS Jiwa Grhasia DIY
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum RS Jiwa Grhasia DIY yang
mencakup tentang letak geografis dan informasi umum lainnya.
BAB III : Situasi RS Jiwa Grhasia DIY
Bab ini menampilkan tentang organisasi, sumber daya manusia, dan sumber
daya keuangan serta aset RS Jiwa Grhasia DIY.
BAB I PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN
A. Arti Nama dan Logo RS Jiwa Grhasia DIY
1. Arti Nama
Grhasia berasal dari bahasa latin Gracious yang artinya ramah.
Dalam arti sebenarnya, secara filosofis, Grhasia berarti Graha Tumbuh
Kembang Laras Jiwa yang secara keseluruhan mempunyai makna
sebagai berikut:
a. Sebagai tempat untuk pelayanan/penyuluhan tumbuh kembang dan
penyelaras jiwa manusia dengan segala aspeknya;
b. Merupakan tempat bagi siapa saja dengan pelayanan yang ramah dan
luwes / fleksibel sesuai dengan kultur / budaya masyarakat Yogyakarta.
2. Arti Logo
b. Lingkaran
Melambangkan kesempurnaan dan kebulatan tekad segenap karyawan
dan semua pihak;
c. Huruf dan tulisan tipe Arial
Merupakan suatu jenis huruf perpaduan antara Bold dan Normal yang
melambangkan kesan formal dan tegas serta memiliki kredibilitas dan
legalitas yang jelas menuju arah pengembangan rumah sakit;
d. Warna
Warna hijau melambangkan semangat pertumbuhan dan perkembangan
serta terkesan alamiah. Sedangkan warna hitam untuk menegaskan
bentuk huruf;
e. Konfigurasi / Susunan
Memusat
(centris),
yang
melambangkan
keseimbangan
dan
perintisan (periode
2. Masa Perintisan
Pada tahun 1945, setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya,
mulailah Pemerintah Propinsi DIY memberikan biaya operasional, sehingga
sedikit demi sedikit KOSJ Lalijiwo bangkit kembali. Hasil pertanian,
perikanan, dan peternakan dapat dikelola lagi untuk kepentingan KOSJ.
Tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama karena pada bulan Desember
1948 terjadi agresi Belanda ke daerah Ibukota RI di Yogyakarta dan
keberadaan KOSJ terancam kembali.
Atas
bulan
Mei
1966,
R.W.
Soedjani
pensiun
sehingga
Sakit Lali Jiwo . Akan tetapi kesepakatan tertulis baru dilaksanakan pada
tahun 1971.
Dalam perkembangan selanjutnya KOSJ Lali Jiwo tidak hanya
sebagai
rumah
perawatan
saja
tetapi
sekaligus
sebagai
tempat
3. Masa Pengembangan
a. Periode dr. Prajitno Siswowiyoto (19811987)
Sejak
tahun
1981,
dibawah
kepemimpinan
dr
Prajitno
Kemudian
secara
bertahap
kegiatan
dilaksanakan
secara
intramural (di dalam gedung) dan ekstramural (di luar gedung) dengan
berorientasi masyarakat dan berprinsip menyiapkan penderita kembali
ke masyarakat melalui terapi kerja. Bahkan oleh WHO, RSJ Lalijiwo
dipersiapkan sebagai salah satu pusat terapi kerja dan rehabilitasi orang
sakit jiwa disamping Rumah Sakit Jiwa di Jakarta, Surabaya, Medan,
dan Makasar.
Pada saat itu RSJ Lalijiwo mulai mendapat bantuan dari
Pemerintah Pusat berupa Proyek Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Jiwa antara lain untuk pengadaan obatobatan, alat play therapy,
meubelair, pakaian pasien, linen RS, pembangunan gedung, dsb.
Disamping itu juga mulai diberlakukan kebijaksanaan pemerintah
dalam hal pengangkatan tenaga medis dan paramedis baik dengan
status dipekerjakan (DPK) ataupun diperbantukan (DPB) sehingga mulai
ada penambahan tenaga di RSJ Lalijiwo khususnya tenaga medis dan
paramedis.
Pada tahun 1981, Pemerintah Propinsi DIY mulai menata
kelembagaan RSJ melalui Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 1981
tentang Pembentukan Susunan Organisasi Rumah Sakit Jiwa Lali Jiwo
. Kedudukannya tidak lagi merupakan unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Propinsi DIY tetapi merupakan unit pelaksana teknis daerah
yang bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Kepala Daerah
Propinsi DIY dengan klasifikasi Rumah Sakit tipe B. Terhadap Dinkes
Provinsi DIY hanya bersifat hubungan koordinatif di bidang program
kesehatan jiwa. Dan sejak itu sebutan untuk kepala Rumah Sakit adalah
Direktur RSJ Lali Jiwo Pakem.
b. Periode dr. Musinggih Djarot Rouyani (1987 1999)
Dibawah kepemimpinan dr. Musinggih Djarot Rouyani SpKJ, pada
tahun 1989 bersamaan dengan perubahan kelas Rumah Sakit dari tipe
B ke tipe A oleh Pemerintah Propinsi DIY, istilah/nama Rumah Sakit
Jiwa Lali Jiwo dihilangkan sehingga menjadi Rumah Sakit Jiwa Daerah
(RSJD) Propinsi DIY melalui Peraturan Daerah No 14 / tahun 1989.
dan
Pada bulan Maret tahun 2010 dilakukan audit sertifikasi mutasi dari
ISO 9001 : 2000 menjadi ISO 9001 : 2008.
Tahun
perawatan
pembangunan
Bangsal
Shinta
dengan
DPA
10
Tahun 19381966
2.
Tahun 19661968
3.
Tahun 19681970
4.
Tahun 19701974
5.
Tahun 19741981
6.
Tahun 19811987
dr.
Prajitno
Siswowiyoto,
SpKJ
Tahun 19871999
dr.
Musinggih
Djarot
Royani,
Tahun 19992004
dr.
Boedi
Boedaja
A.M,
SpKJ
Tahun 20042008
drg.
Pembayun
Setyaningastutie,
11
Kasultanan sultan ground dengan status hak pakai. Selain itu terdapat
makam pasien di lokasi berbeda.
Pada awalnya RS Jiwa Grhasia mempunyai lahan seluas 104.250
m2. Namun berdasar MOU antara Pemda DIY dengan Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan sebagian lahan seluas 48.825 m2 digunakan untuk lokasi
Lapas Narkotika yang pembangunannya dimulai pada tahun 2006 dan
mulai dioperasionalkan pada Bulan Juni 2008. Saat ini luas tanah RS Jiwa
Grhasia adalah 56.390 m2.
2. Lokasi RS Jiwa Grhasia
Rumah Sakit Jiwa Grhasia berlokasi di Jalan Kaliurang Km 17, Desa
Tegalsari, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, yang memiliki akses
baik sehingga memudahkan bagi setiap orang khususnya pasien untuk
mencapainya. Jalur tersebut menuju ke arah obyek wisata Kaliurang 5
km ke arah utara.
Berdasarkan monografi kecamatan Pakem, RS Jiwa Grhasia DIY
berada di 77,660 LS dan 110,420 BT. Kecamatan Pakem terletak di dataran
tinggi pada ketinggian 600m2 di atas permukaan laut, beriklim seperti
layaknya daerah dataran tinggi di daerah tropis dengan cuaca sejuk
sebagai ciri khasnya. Suhu tertinggi yang tercatat di kecamatan Pakem
adalah 320C dan suhu terendah 180C. RS Jiwa Grhasia DIY mempunyai
batas lingkungan sbb :
1. Sebelah selatan
2. Sebelah utara
: Dusun Duwetsari
3. Sebelah barat
: Dusun Tegalsari
4. Sebelah timur
: Dusun Gambiran
12
BAB III
SITUASI RS JIWA GRHASIA DIY
A. Rencana Strategis RS Jiwa Grhasia DIY
1.
2.
Misi
1)
2)
Mewujudkan
rumah
sakit
sebagai
pusat
pembelajaran,
Mewujudkan
pelayanan
yang
berkualitas
dan
menjamin
keselamatan pasien;
4)
3.
Tujuan
Meningkatkan persentase penderita jiwa yang ditangani RS Jiwa
Grhasia DIY
4.
Sasaran
Terwujudnya
yang
Strategi
Peningkatan pelayanan kesehatan jiwa
6.
Kebijakan
Fasilitasi peningkatan pelayanan kesehatan jiwa
13
2.
rehabilitasi
medis,
korban
narkotika,
14
Satuan Pengawas
Intern
Sub
Bagian
Keuangan
Sub Bagian
Umum dan
Kepegawaian
Komite-Komite
Instalasi-Instalasi
Bidang
Pelayanan
Medik
Bidang
Keperawatan
Bidang
Penunjang
dan Sarana
Sub Bidang
Fasilitas
Pelayanan Medis
Sub Bidang
Fasilitasi
Keperawatan
Sub Bidang
Sarana
Penunjang Medik
Sub Bidang
Pengembangan
Mutu dan
Pelayanan Medik
Sub Bidang
Pengembangan
Mutu dan
Pelayanan
Keperawatan
Sub Bidang
Sarana
Penunjang Non
Medik
Sub Bidang
Penelitian dan
Pengembangan
15
2)
3)
4)
Penyelenggaraan
urusan
kearsipan,
kerumahtanggaan,
6)
7)
8)
9)
Subbag PDTI
a) Tugas
Merencanakan,
memantau,
mengevaluasi
program,
ii.
16
iii.
Pengelolaan
data,
pelayanan
informasi,
dan
teknis;
v.
vi.
vii.
2)
Subbag Keuangan
a) Tugas
Mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan
Rumah Sakit.
b) Fungsi
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
3)
Subbag Umum
a) Tugas
Melaksanakan kearsipan kerumahtanggaan, pengelolaan
barang, kehumasan, kepustakaan, efesiensi tata laksana,
ketertiban dan keamanan, pelayanan transportasi,
dan
administrasi kepegawaian.
b) Fungsi
i.
ii.
Pengelolaan kearsipan;
iii.
Penyelenggaraan kerumahtanggaan;
iv.
v.
17
vi.
vii.
viii.
ix.
Penyelenggaraan kehumasan;
x.
Pengelolaan
kepustakaan
bahan
efesiensi
dan
tatalaksana;
xi.
fasilitasi
pelayanan
medis,
pengembangan
Instalasi
Rawat
Jalan,
Instalasi
Rehabilitasi,
Instalasi
2)
3)
4)
5)
6)
Evaluasi
dan
pelaporan
pelaksanaan
program
bidang
Pelayanan Medik;
7)
18
b) Fungsi
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
2)
ii.
iii.
iv.
v.
3)
19
b) Fungsi
i.
ii.
iii.
iv.
v.
3. Bidang Keperawatan
a. Tugas
Memfasilitasi, mengembangkan, dan meningkatkan mutu serta
mengendalikan mutu pelayanan Keperawatan di Instalasi Gawat
Darurat, Instalasi Rawat Insentif, Instalasi Rawat Inap, Instalasi
Rawat Jalan, Instalasi Rehabilitasi, Instalasi Penanganan Korban
NAPZA, dan Instalasi Keswamas.
b. Fungsi
1)
2)
3)
Pengembangan
dan
peningkatan
mutu
pelayanan
keperawatan;
4)
5)
Evaluasi
dan
pelaporan
pelaksanaan
Program
Bidang
Keperawatan;
6)
20
ii.
iii.
iv.
v.
keperawatan,
dan
pengendalian
mutu
keperawatan.
b) Fungsi
i.
ii.
dan peningkatan
iv.
dan
peningkatan
mutu
pelayanan
keperawatan;
v.
Instalasi
Eletromedik,
Instalasi
Radiologi
dan
21
b. Fungsi
1)
2)
3)
4)
5)
Penysunan
rencana
kebutuhan
pendidikan,
pelatihan,
Fasilitasi
pelaksanaan
pendidikan,
pelatihan,
pelaksanaan
program
dan
pengembangan;
7)
Evaluasi
dan
pelaporan
Bidang
kebutuhan
sarana
dan
tenaga,
medik
pada
Instalasi
Farmasi,
Instalasi
ii.
iii.
iv.
Pelaksanaan
pemantauan,
pengendalian,
dan
22
vi.
vii.
dan
peningkatan
mutu
pelayanan
penunjang medik;
viii.
2)
Pemeliharaan
Linen,
Instalasi
Pemulasaraan
Jenazah.
b) Fungsi
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
Pemantauan,
pengendalian,serta
fasilitasi,pengembangan
dan
peningkatan
evaluasi,
mutu
23
3)
Penyusunan
program
Subbidang
Penelitian
dan
Pengembangan;
ii.
iii.
Penyusunan
rencana
kebutuhan
jenis
dan
sarana
v.
vi.
24
Komite Medik,
ii.
Komite Keperawatan,
iii.
iv.
Komite PPI,
v.
vi.
3) Instalasi
a) Instalasi
adalah
menyediaan
unit
fasilitas
pelayanan
dan
non
struktural
menyelenggarakan
yang
kegiatan
25
Gawat
Darurat
melaksanakan perawatan
mempunyai
tugas
Rawat
Inap
pemeriksaan,
mempunyai
menetapkan
tugas
diagnosa,
kepada
pasien
beserta
keluarganya.
iii.
Rawat
Jalan
pemeriksaan,
mempunyai
menetapkan
tugas
diagnosa,
26
iv.
Instalasi Rehabilitasi
Instalasi
Rehabilitasi
melaksanakan
usaha
mempunyai
rehabilitasi/pemulihan
tugas
penderita
vi.
Instalasi Keswamas
Instalasi Kesehatan Jiwa Masyarakat mempunyai
tugas
melaksanakan
gangguan
jiwa
kegiatan
dan
usaha
peningkatan
pencegahan
kesehatan
jiwa
Rekam
Medik
mempunyai
tugas
berkas
rekam
medik,
pengumpulan,
Instalasi Farmasi
Instalasi Farmasi mempunyai tugas melaksanakan
perencanaan, penyimpanan, peracikan dan penyaluran
obat bahan medis habis pakai, alat kesehatan habis pakai
ke
unit
kerja
fungsional
yang
memerlukan
serta
27
ix.
Instalasi Laboratorium
Instalasi
Laboratorium
mempunyai
tugas
Instalasi Eletromedik
Instalasi
Elektromedik
mempunyai
tugas
pengobatan
dengan
alat
elektromedik
sesuai
permintaan dokter.
xi.
Instalasi Radiologi
Instalasi
Radiologi
mempunyai
tugas
Instalasi Gizi
Instalasi Gizi mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan penyediaan, pengolaan, penyaluran makanan,
memberikan asuhan gizi, serta melakukan penyuluhan dan
konsultasi gizi kepada pasien dan keluarganya.
xiii.
Pemeliharaan Linen
Instalasi pemeliharaan Linen mempunyai tugas
memelihara
linen
rumah
sakit
meliputi
pencucian,
xv.
28
sterilisasi
ruang,
penyucihamaan
alat
Instalasi
Pendidikan,
Pelatihan,
Penelitian,
dan
Pengembangan
Instalasi Pendidikan, Pelatihan, Penelitian, dan
Pengembangan
mempunyai
tugas
melaksanakan
29
RSJ Dr. RM
Soejarwad
i Klaten
RSJ Soeroyo
Magelang
RSJ Surakarta
RSJ Dr.
Amino
Semarang
Jumlah Nilai
RS Jiwa
Grhasia DIY
Kriteria Penilaian
Lokasi
Manajemen
Gedung dan
Peralatan
Tingkat
Hunian
Orientasi
Pelanggan
Kepastian
Pelayanan
Pelayanan Prima
Napza networking
dengan LAPAS,
tumbuh kembang
anak,
Kelengakapan
JenisPelayan
an
Kelengkapan
tenaga medis
Kelengkapan
Peralatan
Medik
Reputasi
Total
4
43
4
36
5
44
4
39
5
44
No
4
5
6
8
9
10
Ket.
Keterangan :
1 = buruk/jelek
2 = kurang baik
3 = cukup baik
4 = baik
5 = sangat baik
30
pelayanan
kesehatan
tersebut,
dikembangkan
pula
mental,
instalasi
farmasi
klinis,
pemanfaatan
aset,
rangka
mengoptimalkan,
meningkatkan,
dan
kerjasama
tenaga
fungsional
dengan
instansi
lain,
31
Dirjen
Yanmed
No.
HK.03.05/III/1758/08
tentang
ijin
32
keuangan
yang
memberikan
fleksibilitas
berupa
lima
strategi
dalam
aspek
birokrasi
(banishing
33
upaya-upaya
kreatif
dan
inovatif
untuk
kinerja
dan
produktivitas
dengan
jalan
penilaian
kinerja
dan
menerapkan
sistem
manajemen
keuangan
yang
sehat,
efisien,
34
Aspek Pelayanan
1) Pelaksanaan Pola Tarif Baru (Oktober 2004);
2) Pemantapan Sistem Informasi Kesehatan untuk Manajemen
Pelayanan Publik;
3) Penyempurnaan Software dan operasionalisasi LAN.
b.
c.
Aspek Pelayanan
1) Dibukanya
Klinik
Pelayanan
Penyakit
Saraf
dan
Klinik
Fisioterapi;
2) Pelaksanaan
35
pelayanan
rekam
medik
dan
pelayanan
c)
36
Aspek Pelayanan
Dibukanya Pelayanan Klinik Penyakit Dalam (Geriatri), klinik
Penyakit Anak (Tumbuh Kembang Anak), dan Unit Radiologi.
b.
dan
pre-assessment
serta
penyelenggaraan
SOP
&
SOT
pusat
penanganan
korban
dan
penambahan
kebutuhan
sumber
daya
terhadap
500
Survey
Kepuasan
Pelanggan
responden.
c.
Standar
Pelayanan
Minimal
(SPM)
alat
37
metode
pemberian
obat
khusus
(ART)
yang
38
pelayanan
keluarga
miskin
(gakin)
melalui
mutu
pelayanan
dalam
rangka
pencapaian
39
40
3) Mendapatkan
Penghargaan
Citra
Pelayanan
Prima
dari
41
I.
2)
3)
4)
Visum Et Repertum.
b. Test Psikometri,
c. Klinik Psikologi,
d. Klinik Keperawatan Jiwa,
e. Pelayanan Surat Keterangan Sehat/KIR Jasmani,
f. Klinik Akupuntur,
g. Klinik Gigi dan Mulut,
h. Klinik Penyakit Dalam,
i. Klinik Saraf,
j. Klinik Kulit dan Kelamin,
k. Klinik Anak dan Tumbuh Kembang dan pendukungnya (Okupasi
Terapi, Terapi Wicara,
Pijat Bayi,
l. Klinik VCT (Konsultasi & Test HIV).
3. Instalasi Rawat Inap (Psikiatri)
a. Unit Perawatan Psikiatri Intensif (Ruang Bima) 20 TT,
b. Unit Perawatan Psikiatri : Bangsal tenang Klas VIP, Kelas I, II & III
Meliputi : Ruang Sinta, Ruang Srikandi, Ruang Arimbi, Ruang
Nakula, Ruang Sadewa, dan Ruang Kresna Lantai I.
42
43
J. Keadaan Layanan
Tabel 3.2 Perincian Kapasitas TT menurut Jenis Kelamin
RS JiwaGrhasia DIY Tahun 2014
No
Uraian
1 Pasien Jiwa Putra
Ruangan
Bima (IRI)
Arimbi
Nakula
Sadewa
Bima (IRI)
Shinta
Srikandi
Kresna Lt 1
Kresna Lt 2
Jumlah
10 TT
26 TT
32 TT
44 TT
10 TT
32 TT
22 TT
17 TT
17 TT
Total
112 TT
81 TT
17 TT
Dari Tabel 3.2 dapat dilihat bahwa ruangan jiwa untuk pasien putra
sebanyak 53,33% jika dibandingkan dengan untuk pasien putri sebanyak
38,57%. Terdapat pula ruang rawat inap Napza sebanyak 17 TT.
No
1
Ruang
Bima
VIP
-
2
3
4
5
6
7
Arimbi
Shinta
Srikandi
Nakula
Sadewa
Kresna
(NAPZA)
2
4
4
8
20
13
32
22
32
44
9
26
32
22
32
44
34
JUMLAH
12
53
139
210
Jml
20
Keterangan
a. Kelas II Putra :
10 TT
b. Kelas II Putri :
10 TT
Termasuk infeksius TB 2 orang
44
K. Keadaan Pegawai
Keadaan pegawai RS Jiwa Grhasia DIY tahun 2014 sejumlah 339
orang. Berdasarkan status kepegawaian, pegawai RSJ Grhasia DIY
Tahun 2014 terdiri dari PNS, CPNS, tenaga kontrak BLUD, dan tenaga
PTT Gubernur. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 3.4
Tabel 3.4 Jumlah Pegawai Berdasarkan
Status Kepegawaian di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2014
No
1
2
3
4
Uraian
Jumlah (Orang)
PNS
285
CPNS
17
Tenaga kontrak BLUD
13
Tenaga PTT Gubernur
24
Jumlah
339
Sumber : Data Sub Bag Umum Rumah Sakit Grhasia Tahun 2014
4%
5%
7%
PNS
CPNS
84%
PTT
BLUD NON PNS
45
Uraian
Jumlah (Orang)
Eselon II
1
Eselon III
4
Eselon IV
11
Pejabat Fungsional Umum
77
Pejabat Fungsional
209
Tertentu
Jumlah
302
Sumber : Data Sub Bag Umum Rumah Sakit Grhasia Tahun 2014
1,3% 3,6%
0,3%
Eselon II
25,5%
Eselon III
Eselon IV
69,2%
Pejabat Fungsional
Umum
Pejabat Fungsional
Tertentu
46
No
Nama JFT
Riil
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kekurangan/
Kelebihan
Menurut Pergub
DIY No 37 Tahun
2013
29
3
129
6
9
2
8
9
Dokter
29
0
Dokter gigi
2
1
Perawat
122
7
Apoteker
5
1
Asisten apoteker
9
0
Perawat gigi
2
0
Nutrisionis
5
3
Pranata
9
0
laboratorium
kesehatan
9. Perekam medis
8
2
10
10. Radiografer
3
0
3
11. Teknis elektromedis
1
0
1
12. Sanitarian
6
0
6
13. Fisioterapis
3
+1
2
14. Okupasi terapis
2
0
2
15. Pekerja sosial
0
2
2
16. Pranata komputer
0
1
1
17. Teknik penyehatan
0
1
1
lingkungan
18. Terapis wicara
1
0
1
19. Arsiparis
0
1
1
20. Psikologis klinis
2
2
4
Jumlah
209
20
229
Sumber : Data Sub Bag Umum Rumah Sakit Grhasia Tahun 2014
47
140
120
100
80
60
40
20
0
Riil
Kelebihan/Kekurangan
Menurut Pergub DIY No 37
Tahun 2013
Gambar 3.4
Persentase Kebutuhan Pegawai Berdasarkan
Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2014
Pendidikan
Jumlah (Orang)
S2
20
S1
83
D3
147
D4
21
SLTA
60
SLTP
7
SD
1
Jumlah
339
Sumber : Data Sub Bag Umum Rumah Sakit Grhasia Tahun 2014
200
147
150
83
100
50
60
21
20
0
S2
S1
D3
D4
SLTA
SLTP
SD
48
Uraian
Jumlah
(Orang)
1
Pembina utama muda Tk I (IV d)
2
2
Pembina utama muda (IV c)
2
3
Pembina Tk I (IV b)
5
4
Pembina (IV a)
13
5
Penata TK I (IIId)
35
6
Penata (III c)
48
7
Penata muda TK I (III b)
99
8
Penata muda (III a)
35
9
Pengatur muda (II d)
29
10
Pengatur (II c)
27
11
Pengatur muda Tk I (II b)
3
12
Pengatur muda (II a)
3
13
Juru Tk. I (I d)
1
Jumlah
302
Sumber : Data Sub Bag Umum Rumah Sakit Grhasia Tahun 2014
120
99
100
80
48
60
35
40
20
13
35
29
27
3
49
Dari tabel di atas dapat dilihat keadaan pegawai RSJ Grhasia DIY
tahun 2014 berdasarkan pangkat dan golongan, terbanyak adalah
pangkat penata muda tingkat I golongan III/b yaitu sebanyak 99 orang.
Adapun Pangkat Juru Tingkat I Golongan I/d masih terdapat 1 orang.
aset
tetap
per
31
Desember
2014
adalah
senilai
0,34% 4,00%
4,42%
0,00%
Tanah
28,32%
62,92%
50
Jumlah (Rp.)
Tanah
150.000,00
a. Tanah Kompleks RS Jiwa Grhasia
(Sultan Ground)
b. Tanah kuburan RS Jiwa Grhasia
150.000,00
Peralatan dan Mesin
13.695.878.868,00
2
a. Alat-Alat Besar/Berat
b. Alat-Alat Angkutan
1.103.122.580,00
c. Alat-Alat Bengkel Alat Ukur
23.985.000,00
d. Alat-Alat Pertanian dan Peternakan
54.100.000,00
e. Alat-Alat Kantor dan Rumah Tangga
5.703.124.595,00
f. Alat-Alat Studio dan Alat Komunikasi
336.920.000,00
g. Alat-Alat Kedokteran
3.875.006.744,00
h. Alat-Alat Laboratorium
2.599.619.949,00
i. Alat-Alat Keamanan
Gedung
dan
Bangunan
30.433.785.247,00
3
a. Bangunan Gedung
30.398.285.247,00
b. Bangunan Monumen
35.500.000,00
Jalan, Irigasi, dan Jaringan
2.138.293.529,00
4
a. Jalan dan jembatan
106.289.629,00
b. Bangunan air (irigasi)
674.767.000,00
c. Instalasi
786.347.000,00
d. Jaringan
570.889.900,00
Aset Tetap Lainnya
163.337.560,00
5
a. Buku dan perpustakaan
116.972.560,00
b. Barang bercorak kesenian/
20.365.000,00
kebudayaan
c. Hewan Ternak serta tanaman
26.000.000,00
Konstruksi dalam Pengerjaan
1.933.887.420,00
6
1.933.887.420,00
a. Konstruksi dalam Pengerjaan
48.365.332.624,00
Jumlah
Sumber : Laporan Rekonsiliasi Penyusunan Laporan Barang Milik Daerah RSJ
Grhasia Tahun 2014
1
M. Keadaan Keuangan
Sumber
daya
keuangan
RS
Jiwa
Grhasia
Tahun
2014
31.511.963.644,00,
terdiri
dari
belanja
pegawai
Rp
51
BAB IV
KINERJA PELAYANAN RS JIWA GRHASIA DIY
Instalasi Rekam
Medis
Instalasi Rawat
Jalan
(Klinik Jiwa)
(Klinik Gigi)
Instalasi Rawat
Intensif
SASARAN MUTU
Kesesuaian diagnosis dengan
terapi
Pelayanan Pertama Gawat Darurat
< 5 menit
Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan Pasien Rawat Inap
Kelengkapan Dokumen Rekam
Medis Rawat
Inap
TARGET CAPAIAN
90 %
100%
100%
100%
90%
100%
100%
96,6%
90%
21,4%
100%
94,95%
95%
23,5%
100%
100%
20%
100%
90%
100%
80%
10%
84,28%
94%
70%
95,19%
80%
89,18%
52
NO
UNIT KERJA
5 Instalasi
Elektromedik
10
12
Instalasi Rehab
Mental
Instalasi
Keswamas
Instalasi Farmasi
Instalasi Gizi
Instalasi
Laboratorium
Instalasi
Pemeliharaan
Linen
SASARAN MUTU
Waktu layanan Fisioterapi
(Faradisasi)
Waktu layanan Okupasi Terapi
Waktu layanan EKG = 10 menit
Waktu layanan EEG 30 menit
Rehabilitan mendapatkan kegiatan
sesuai hasil seleksi
Rehabilitan yang mengikuti
kegiatan okupasi terapi 6 kali
berturut-turut layak naik ke level
berikutnya
Angka kehadiran petugas penyuluh
pada tahun 2014
Angka kehadiran Psikiater ke
PSBK tahun 2014
Waktu layanan obat jadi untuk
pasien rawat
jalan 30 menit
Waktu layanan obat racikan untuk
pasien rawat jalan 45 menit
Tidak adanya kesalahan
pemberian diet
Ketepatan Waktu Pemberian
Makan
Sisa Makanan yang Tidak
Termakan oleh Pasien
Lama waktu tunggu pendaftaran
pasien Laboratorium
Keberhasilan pengambilan sampel
darah vena dengan vacutainer
Ketepatan pengukuran terhadap
serum
control (end point)
- Glukosa
- Ureum
- Kreatinin
- Uric Acid
- Cholesterol
- Trigliserid
- SGOT
- SGPT
Pengembalian Linen
TARGET CAPAIAN
90%
100%
90%
98%
80%
100%
100%
100%
95%
100%
50%
100%
100%
83,33%
100%
100%
90%
90,96%
90%
94,04%
100%
100%
90%
100%
20%
5,53%
95%
96,65%
95%
91,88%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
95,91%
94,65%
95,05%
97,49%
95,58%
95,46%
96,59%
96,05%
90%
99,17%
53
NO
13
14
UNIT KERJA
Instalasi PSRS
15
Instalasi Diklat
16
Keuangan/Kassa
SASARAN MUTU
Penyelesaian Pengangkutan
Sampah Non Medis 1 x 24 jam
Penyelesaian kerusakan ringan
24 jam
Pegawai selesai diusulkan KGB
nya tepat waktu dalam setiap
bulannya 100 %
Proses surat menyurat
diselesaikan dalam waktu 4 hari
Waktu layanan Penderita Rawat
Inap 10 menit
Waktu layanan Penderita Rawat
Jalan 5 menit
TARGET CAPAIAN
90%
99,86%
90%
94,88%
100%
100%
90%
100%
100%
100%
100%
100%
2.
Pada klinik jiwa pemeriksaan psikiater dimulai jam 8.30 atau lebih
untuk persiapan psikiater terlebih dahulu.
3.
Pada klinik Gigi sasaran mutu tidak tercapai karena jumlah alat tertentu
(alat gigi) masih terbatas, sehingga perlu penambahan untuk alat gigi
yang kurang.
B. Kegiatan Pelayanan
I.
54
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Jenis Kunjungan
2010
2011
2012
2013
2014
14607
Kasus Jiwa
9094
10176
11433
13071
2310
KIR Bebas Narkoba
1033
1112
1197
3047
1539
KIR Keswa
727
542
714
3401
45
Visum
19
23
30
35
290
Konsultasi Psikologi
69
56
128
225
1011
Test
734
455
714
Psikometri/psikologi
1271
KIR Jasmani
930
876
817
2950
6
Klinik Akupuntur
319
21
25
4
1472
Klinik Gigi
1536
1820
1583
1683
625
Klinik Saraf
606
663
706
670
334
Klinik Peny Dalam
1659
1353
965
879
559
Klinik Kulit Kelamin
724
692
579
436
Klinik Anak
968
919
1.002
986
705
Klinik Tumbuh
19
19
Kembang
399
Okupasi Therapi
615
490
170
256
398
Terapi Wicara (baru)
189
269
266
450
94
Klinik VCT
197
274
242
229
265
Klinik NAPZA
454
275
337
536
880
Klinik Metadon
600
839
1633
1940
8
2
Hipnoterapi
6
6
5
17
BERA
1
5
1
5
9
EEG
19
21
24
13
57
EKG
161
127
105
262
4010
Fisioterapi
3735
6181
4869
4652
0
EMG
0
0
0
0
0
0
Treadmill
0
0
0
2932
Laboratorium rajal
2014
2095
2456
4027
Laboratorium ranap
1201
1244
1422
Laboratorium VCT
117
236
454
308
Radiologi ( Foto
508
458
446
558
Rontgen)
198
USG
543
309
420
323
2474
IGD Psikiatri
2012
2110
2557
2200
686
440
IGD Umum
698
818
555
798
Klinik Umum (False
1210
1444
1148
939
Em)
2274
K. Keperawatan Jiwa
3598
7712
5290
3516
6
Konsultasi Gizi
9
2
Rehabilitasi day care
1
40337
TOTAL
36556
43582
42048
48040
Sumber: Data LAN dan Data unit - unit kerja layanan tahun 2014
Ket
Klinik
Jiwa
Klinik
Psikologi
Spesialis
Lain
Klinik
Anak &
Tumbang
Klinik
NAPZA
Instalasi
Elektro
Medik
Labora
Torium
Radiologi
IGD
55
Keterangan :
1. Tahun 2009, data Visum digabung dengan kasus jiwa.
2. Data Laboratorium Ranap 2013 dan 2014 tidak masuk ke data rawat jalan,
Data lab VCT terakomodir di klinik VCT.
3. Klinik Tumbuh Kembang, Konsultasi Gizi, Rehabilitasi Day Care adalah
pengembangan pelayanan.
4. Klinik tumbuh kembang anak dipisahkan dari klinik anak pada tahun 2012.
5. Sejak tahun 2013, konsultasi psikologi digabungkan dalam test
psikometri/psikologi.
II.
60000
50000
40000
30000
32244
34354
30912
28949
24706
Pasien Baru
20000
10000
0
Pasien Lama
11850
11438
11134
2010
2011
2012
13686
11388
2013
2014
Berdasarkan gambar 4.1, dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 jika
dibandingkan tahun 2013, kunjungan pasien baru rawat jalan menurun
16,79% dan pasien lama menurun 15,73%. Rata-rata kunjungan rawat jalan
mengalami penurunan 16,03% jika dibandingkan dengan tahun 2013.
Perubahan kunjungan pelayanan rawat jalan pada tahun 2014 jika
dibandingkan dengan tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 4.3.
56
Jenis Layanan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Kasus Jiwa
KIR Bebas Narkoba
Kir Kesehatan Jiwa
Visum
Klinik Psikologi
KIR Jasmani/Surat Sehat
Klinik Akupuntur
Klinik Gigi
Klinik Saraf
Klinik Penyakit Dalam
Klinik Kulit Kelamin
Klinik Anak dan Tumbuh Kembang
Okupasi Therapy
Terapi Wicara
Klinik VCT
Klinik NAPZA
Klinik Metadon
Hipnoterapi
BERA
EEG
EKG
Fisioterapi
Laboratorium Rawat Jalan
Radiologi/ foto rontgen
Ultrasonografi/USG
IGD Jiwa/Psikiatri
IGD Non Jiwa/Umum
Klinik Umum
Keperawatan Jiwa
Konsultasi gizi
Rehabilitasi Day Care
Perubahan (%)
Naik
Turun
Turun
Naik
Naik
Turun
Naik
Turun
Turun
Turun
Naik
Turun
Naik
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
Naik
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
Turun
Naik
11,75%
24,19%
54,75%
28,57%
28,89%
56,92%
50%
12,54%
6,72%
62%
28,21%
29,85%
55,86%
11,56%
58,95%
21,36%
54,64%
60%
240%
30,77%
78,24%
13,80%
27,19%
44,80%
38,70%
3,25%
20,72%
15,02%
35,32%
33,33%
100%
Pada data di atas dapat dilihat terjadi peningkatan yang besar pada
pelayanan BERA yakni sebesar 240%. BERA (Brainstream Evoked
Response Auditory) merupakan pemeriksaan untuk mengetahui pasti
seorang bayi baru lahir menderita tuli atau tidak dan untuk mengetahui
gangguan pendengaran kronik pada orang dewasa.Pelayanan BERA naik
pesat karena promosi yang terus ditingkatkan dengan adanya pelayananpelayanan baru di RSJ Grhasia DIY.Sementara pelayanan yang mengalami
penurunan cukup tajam adalah pelayanan EKG. Kondisi ini disebabkan
57
Luar DIY
4,37%
Gunung Kidul
4,72%
Kulonprogo
5,24%
Yogyakarta
11,00%
Bantul
19,70%
Sleman
54,97%
Dewasa 2
2695
18,45%
Dewasa 1
8648
59,20%
58
SD
2441
16,71%
SMP
3140
21,50%
Cara bayar paling banyak untuk kunjungan klinik jiwa tahun 2014
yaitu dengan cara JKN sebesar 49,31% dan yang paling sedikit
pembayaran menggunakan JKD Gunung Kidul (0,17%). Persentase cara
bayar untuk kunjungan klinik jiwa, dapat dilihat pada Gambar 4.5.
JKD Bantul
JKD
Yogyakarta
Jamkesos
2,06%
2,60%
3,51%
JKS Sleman
11,19%
JKN
49,49%
Umum
31,14%
59
1
2
3
4
Kode
ICD - X
F20.0
F20.3
F20.5
F25.0
F06.8
F25.1
F70.1
No.
8
9
10
Nama Diagnosa
Jumlah
Paranoid schhizophrenia
Undifferentiated schizophrenia
Residual schizophrenia
Schizoaffective disorder, manic type
Other Spesified mental disorder due to brain
damage and dysfunctionand to physical
disease
Schizoaffective disorder, depressive type
3616
2554
2541
960
716
643
506
491
345
248
Jenis Kasus
Pengobatan gigi lainnya
Pulpa
Tumpatan tetap
Cabut Tetap
Perodental
Karang Gigi
Cabut Sulung
Abses
Tumpatan sementara
Bedah Mulut
Jumlah
613
519
431
231
198
188
118
115
35
23
60
III.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Indikator
Kinerja
BOR
LOS
BTO
TOI
NDR
GDR
Pasien
Masuk Ranap
Rata2 Pasien
Masuk / hari
Pasien
Keluar Ranap
Rata2 Pasien
Keluar / hari
Hari
Perawatan
Hari Lamanya
Perawatan
Dari
Satuan
2010
2011
2012
2013
2014
%
Hari
Kali
Hari
Permil
Permil
74.98
34.16
5.59
16.34
0
0
76.21
38.43
6.19
13.85
0.002
0.003
78,10
44.25
7.01
11.40
0
0
71,36
30,22
9,54
10,96
0,0019
0,0019
69,71
27,43
9,83
11,25
0,0024
0,0024
903
1052
1115
1450
1600
2,88
3,05
3,97
4,39
997
1157
1603
1671
2,73
3,16
4,39
4,56
Hari
41.324 44.226
47.036
43758
43256
Hari
28.835 38.310
51.202
48450
45841
Org
Org/hr
Org
Org/hr
data
2,47
844
2,31
tersebut
diatas
dapat
diketahui
bahwa
Indikator
Ideal
RS Jiwa
75-85%
6 mg/42hr
30 hr
1-3 hari
rata-rata
61
Ruang Arimbi yang merupakan bangsal VIP dan Kelas I, dan Ruang
Kresna yang merupakan ruang rawat Inap untuk Napza. Berdasarkan hal
tersebut, maka RS Jiwa Grhasia DIY perlu lebih meningkatkan promosi
untuk bangsal VIP dan Kelas Isertaruang rawat Napza.
Sepuluh Besar Penyakit Rawat Inap Psikiatri Tahun 2014 terbesar
adalah Scizoprenia tak terinci sejumlah 500 kasus, terbesar kedua adalah
skizoprenia Paranoid sejumlah 314 kasus. Data 10 besar penyakit
selengkapnya seperti tabel 4.7.
No
1
2
3
4
5
6
7
9
10
Tabel 4.7 Data Morbiditas Pasien Rawat Inap (10 Besar Penyakit)
RS Jiwa Grhasia Tahun 2014
Kode
Laki Perem
Nama Diagnosa
Jumlah
ICD - X
Laki
puan
F20.3
Skizofrenia Tak Terinci
329
163
492
F20.0
Skizofrenia Paranoid
250
159
409
F25.0
Gangguan Skizoafektif Tipe Manic
71
81
152
F06.8
Gangguan Mental Akibat Kerusakan
dan disfungsi otak, penyakit fisik lain
49
22
71
YTT
F20.5
Skizofrenia Residual
38
18
56
F32.3
Episode Depresif berat dengan gejala
9
31
40
psikotik
F70.1
Retardasi Mental Ringan, terdapat
Hendaya Perilaku yang bermakna dan
29
13
42
perlu terapi
F31.2
Bipolar affective disorder, current
episode
manic
with
psychotic
16
19
35
symptoms
F25.1
Schizoaffective disorder, depressive
17
14
31
type
F 71.1
Retardasi Mental Ringan, terdapat
Hendaya Perilaku yang bermakna dan
17
4
21
memerlukan perhatian / terapi
Sumber : Data SIMRS Jiwa Grhasia Tahun 2014
62
dan Luar DIY 5,81%. Data pasien rawat inap psikiatri RS Jiwa Grhasia
tahun 2014 menurut asal wilayah selengkapnya sebagaimana gambar 4.6.
Luar DIY
5,81%
Yogyakarta
10,25%
Sleman
31,75%
Kulon Progo
12,63%
Gunung Kidul
13,31%
Bantul
26,25%
957
800
600
339
400
233
200
63
0
Dewasa 1
Dewasa 2
Remaja
Lanjut Usia
Anak-anak
63
Pelajar
3%
6%
Swasta
10%
Tidak bekerja
72%
800
SMA; 641
600
SD; 389
400
SMP; 376
200
PT; 117
TIDAK SEKOLAH;
77
PT
TIDAK SEKOLAH
0
SMA
SD
SMP
64
JKD Sleman; 24
JKD Kulon
Progo; 15
JKD Gunung
Kidul; 15
Jamkesos; 78
Umum;
651
JKN;
798;
50%
IGD
RS
Jiwa
jiwa/psikiatri,
Grhasia
DIY
pelayanan
meliputi
pelayanan
kegawatdaruratan
non
penurunan
sebanyak
3,25%
jika
dibandingkan
dengan
kunjungan tahun 2013. Data kunjungan IGD jiwa RS Jiwa Grhasia DIY
tahun 2010-2014 dapat dilihat pada gambar 4.11.
3000
2557
2500
2200
2104
2012
2000
2474
1500
1000
500
0
2010
2011
2012
2013
2014
65
Kunjungan pasien IGD RSJ Grhasia DIY berasal dari pasien yang
datang tanpa rujukan sebanyak 1593 dan dengan rujukan 881 kasus.
Rujukan berasal dari rumah sakit umum, puskesmas, dokter praktek,
maupun rujukan dinas sosial (polisi/razia).
Data kunjungan IGD Jiwa baru dan lama di RS Jiwa Grhasia DIY
tahun 2014 dapat dilihat pada gambar 4.12.
Kode ICD X
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
F 20.3
F 20.0
F 20.5
F 25.0
F 06.8
F 70.1
F 25.1
F 32.3
F 23.0
F 23.8
Nama Diagnosa
Skizophrenia Tak Terinci
Skizophrenia Paranoid
Skizophrenia Residual
Gangguan Skizoafektif
Other Specified Mental Disorder
Mild Mental Retardation
Skizoafektif Disorder Depressive Type
Episode Depresif dengan Gejala Psikotik
Gangguan Psikotik akut dan sementara / persisten
Other acute and transient psychotic disorders
Jml
342
289
124
75
58
56
39
37
29
21
66
746
686
698
600
555
500
440
400
300
200
100
0
2010
2011
2012
2013
2014
Kode
Nama Diagnosa
K.30
Dispepsia
J00
Nasofaringitis akut (common cold)
T 14.1
Vulnus Laceratum
R50.9
Fever, unspecified
I10
Hipertensi esensial (primer)
R 51
Cephalgia
J06.9
Acute upper respiratory infection, unspecified
M 54.5
Low back pain
T14.0
Superficial injury of unspecified body region
R 42
Pusing (dizziness) dan pening (giddiness)
Sumber : Data LAN RS Jiwa Grhasia tahun 2014
Jumlah
29
28
23
21
16
12
10
10
9
9
67
1400
1200
1210
1148
1000
939
800
798
600
400
200
0
2010
2011
2012
2013
2014
536
454
400
337
300
275
265
200
100
0
2010
2011
2012
2013
2014
68
Kunjungan Klinik
Metadon pada tahun 2010 -2014 dapat dilihat pada Gambar 4.16.
2500
2000
1940
1633
1500
1000
880
839
600
500
0
2010
2011
2012
2013
2014
5
2
0
2010
2011
2012
2013
2014
69
70
67
60
50
50
40
30
28
20
10
0
2010
2011
2012
2013
2014
laboratorium
RS
Jiwa
Grhasia
DIY
melayani
pemeriksaan laboratorium untuk rawat jalan, rawat inap, dan VCT. Jumlah
kunjungan masing-masing laboratorium dapat dilihat pada gambar 4.19.
70
7000
449
6000
454
5000
4000
3000
2000
117
236
1244
1201
2095
2014
69
1676
4003 1844
1422
2456
2932
Lab. VCT
Lab. Rawat Inap
Lab. Rawat Jalan
1000
0
2010
2011
2012
2013
2014
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
2014
106
65
0
61
68
64
4
0
4
4
1
54
1834
71
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
NO
38
39
40
41
42
43
44
45
46
KIMIA DARAH
Gula Darah
Ureum
Creatinin
Uric Acid
Cholesterol
HDL Chol
LDL Chol
Triglicerid
SGOT
SGPT
Billirubin Total
Billirubin Direct
Protein Total
Albumin
Globulin
Alkali Phosphatase
Gamma GT
NAPZA
Opiat
Methamphetamine
Cocain
THC (Ganja)
Amphetamine
Benzodiasephine
Morphine
JENIS
PEMERIKSAAN
IMMUNOSEROLOGI
Widal
Tes kehamilan
HBsAg
HBsAb
URINE
Urin rutin
FAECES
Feses Rutin
Benzidine test
BAKTERIOLOGI
Pengecatan Gram
Pengecatan BTA
JUMLAH
808
255
278
328
364
206
204
346
495
494
8
8
11
11
11
1
0
10
34
3
52
29
911
3
2010
494
432
452
209
263
195
194
245
600
600
4
4
8
8
8
0
0
861
825
904
384
466
298
290
339
1263
1263
1
1
12
9
7
0
0
981
984
1017
278
243
151
152
197
1160
1160
7
7
1
3
0
0
0
8
11
68
83
453
1471
4
15
47
180
272
271
63
116
151
1063
1160
3156
5
9
30
JUMLAH PEMERIKSAAN
65
861
8
561
228
2101
18
2011
806
743
773
303
355
353
297
391
1025
1025
13
13
11
15
8
0
0
2012
2013
49
56
137
30
35
23
338
25
57
24
286
16
50
17
438
0
53
30
484
3
210
168
208
287
187
28
1
18
0
29
1
27
0
45
1
0
103
7.137
0
204
7.869
3
49
10.738
0
90
15.400
0
47
13298
72
fotometer
yang
menyebabkan
pemeriksaan
dirujuk
ke
terhenti
dan
terjadi
penurunan
jumlah
pemeriksaan
VII.
1000
420
800
321
309
600
508
487
400
517
470
198
USG
Rontgen
380
200
0
2010
2011
2012
2013
2014
73
Pelayanan
USG
mengalami
penurunan
pada
tahun
2011
22
21
5
11
6
4
2
16
20
12 11
9
7
6
24
11
28
22
19
8
17
11
Baru
Lama
24
19
6
7
0
10
2
9 10
2
2
16
14
7
0
78
10
2
19
5
Baru
Lama
Tahun 2014
PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2014
74
VIII.
Instalasi Elektromedik
Instalasi Elektromedik RS Jiwa Grhasia DIY, memberikan pelayanan
baik untuk penegakkan diagnosa maupun untuk intervensi. Jenis
pemeriksaan untuk penegakkan diagnosa tersebut dapat dilihat pada tabel
4. 11.
Tabel 4.11 Jenis Pemeriksaan Instalasi Elektromedik
RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2010-2014
No.
1
2
3
4
5
Jenis
Pemeriksaan
BERA
EEG
EKG
EMG
Treadmill
Jumlah
2010
1
19
161
0
0
181
2011
5
21
127
0
0
153
Jumlah
2012 2013
1
5
24
13
105
262
0
0
0
0
130
288
2014
17
9
57
0
0
83
75
Jumlah
Tindakan
786
712
509
377
356
316
274
250
223
126
DSSJ,
dan
evaluasi
penguatan
DSSJ.
Dalam
76
Dikpora
DIY
ini
bertujuan
meningkatkan
pemahaman
77
laporan
dari
masyarakat,
puskesmas,
atau
dinas
pasung
yang
bertujuan
meningkatkan
pengetahuan
dan
non
penyucihamaan
medis,
alat
cairan
buangan,
kedokteran/alat
sterilisasi
kesehatan
ruang,
dan
K3
359,65
235
391,73
258,8
211
143
82
2011
107,4
2012
2013
Sampah Medis
2014
78
2011
2012
2013
2014 (hingga September)
Pada
akhir
tahun
5.588.700
1.687.000
2.304.587
1.804.300
2011
telah
Biaya (Rp)
194.426.460,00
215.271.423,00
272.406.298,00
237.471.120,00
dilaksanakan
kegiatan
79
3500
3000
3126
2500
2762
2408
2000
2532
1500
1000
1422
1492
1424
1029
500
911
Jumlah (kg)
12.079,25
11.629,75
Sprei
7.284,50
Selimut lurik
3.759,00
CD/BH
3.146,00
Handuk
1.741,00
Sarung bantal/guling
955,10
80
Selimut tebal
760,50
Celemek kerja
480
422
seragam
pasien,
dan
sprei
pasien.
Dalam
menjalankan
Instalasi Gizi
Instalasi Gizi RS Jiwa Grhasia DIY memberikan pelayanan berupa
penyelenggaraan makan pasien, Pemberian makanan tambahan bagi
karyawan dan layanan konsultasi rawat jalan. Adapun jumlah layanan
tersebut dapat dilihat pada gambar 4.25.
60000
53653
50000 47668
50737
50594
49829
40000
makanan pasien
30000
ekstrafooding
21326
20000
15004
15829
16524
14
15
20
konsultasi gizi
10000
24
3154
612
0
2010
2011
2012
2013
2014
81
82
Jenis Diklatlitbang
2010
1126
44
697
8
Praktek Klinik
Penelitian Eksternal
Kunjungan/orientasi
Studi Banding
Program Pengenalan Klinik
Observasi/Wawancara
Ujian Akhir Program
Jumlah
Jumlah (Orang)
2011
2012
2013
1215
1384
1534
68
108
135
1500
1798
2489
29
10
52
233
734
26
8
81
18
60
1875
3071
3326
5085
Kedokteran Keperawatan
138
1473
NL dan
Umum
180
Jml
Total
1791
131
197
1137
1151
1067
1479
2204
50
33
12
45
98
33
57
45
83
2014
1791
83
2204
57
1479
98
33
5745
Jenis Diklat
2010
2011
2012
2013
2014
Pengiriman
47.900.000
54.530.000
90.901.900
93.150.000
260.024.850
27.705.000
192.825.500
234.637.400
225.778.700
42.100.000
57.916.200
13.233.600
29.239.200
90.000.000
82.235.000
341.643.600
341.021.000
515.042.750
DIklat
2
Pelatihan
Internal
Diklat Calon
Dokter dan
Perawat
Penelitian
Total
84
350
300
250
200
150
100
50
0
2010
2011
2012
2013
2014
XIV.
85
tangan,
menjahit,
perbengkelan,
pertanian,
dan
86
Pertanian
400
300
200
100
Perbengkelan dan
Pertukangan
Keterampilan
87
BAB V
KINERJA SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Indikator
Persentase penderita
jiwa yang ditangani di
RS Jiwa Grhasia DIY
Satuan
Target
Persen
51,04
88
Uraian
2014
Satuan
Terwujudnya
Persentase
peningkatan
penderita jiwa
persentase
yang ditangani
persen
penderita jiwa
RSJ
Grhasia
yang ditangani RS
DIY
Jiwa Grhasia DIY
Sumber: review Renstra RS Grhasia DIY Tahun 2014
Target
Realisasi
%
Realisasi
51,04
53,66
105,13%
tentang
isu
masalah
kesehatan
jiwa
di
baik
berupa gedung,
peralatan,
dan
sarana
prasarana
pendukung lain.
5. Peningkatan kualitas pegawai melalui pendidikan dan pelatihan.
B. Capaian Kinerja Keuangan RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2014
Alokasi anggaran RS Jiwa Grhasia Tahun 2014 sebesar Rp.
31.511.963.644,00. Setelah mengalami perubahan anggaran pada Oktober
2014, maka anggaran RS Jiwa Grhasia pada Tahun 2014 sebesar Rp
31.075.062.079,00, dana tersebut berasal dari dua sumber yaitu APBD
sebesar Rp.19.290.730.212,00 (62,08%) dan dari Jasa Layanan sebesar
Rp.11.784.331.867,00 (37,92%).
89
Pelayanan Gizi
b.
Pelayanan IGD
c.
d.
e.
Pelayanan Loundry
f.
Pelayanan Napza
g.
Pelayanan Laboratorium
h.
Pelayanan Farmasi
i.
j.
k.
Pelayanan Keswamas
l.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
90
Program/Kegiatan/SubKegiatan
Anggaran
Realisasi
Keuangan
(%)
Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan Pada
BLUD
A
Pelayanan Gizi
2,018,377,385.00
91.58
Pelayanan IGD
84,047,820.00
79.59
205,848,350.00
84.43
2,737,547,499.00
62.34
Pelayanan Loundry
163,477,000.00
87.66
Pelayanan Napza
23,315,000.00
99.43
189,145,300.00
98.06
1,469,005,200.00
99.53
114,654,351.00
94.75
10
4,719,578,125.00
96.40
11
121,942,000.00
84.32
12
Pelayanan Diklat
585,612,150.00
91.71
1,403,046,530.00
89.68
1,231,519,210.00
97.77
568,889,759.00
93.63
48,924,600.00
99.09
316,195,000.00
95.92
140,000,000.00
98.88
B
1
2
3
4
5
6
Kegiatan Pendukung
Pelayanan Kesehatan
Pendukung Pelayanan
Administrasi RS
Pendukung Pelayanan Mutu
IPSRS
Pendukung Pelayanan Sarana
Prasarana Aparatur
Pendukung Pelayanan
Peningkatan Layanan SIM RS
Pendukung Pelayanan
Manajemen Pelayanan RS
Pendukung Pelayanan Promosi
RS
91
Pendukung Pelayanan
Penyusunan Program Monitoring
Evaluasi Program dan Anggaran
Pendukung
Pelayanan/Pengelolaan
Administrasi dan Keuangan
BLUD
Pendukung Pelayanan Rekam
Medis
126,324,500.00
83.37
315,805,990.00
82.02
70,000,000.00
97.89
10
40,600,000.00
99.15
11
Pendukung Pelayanan
Elektromedik
20,000,000.00
99.55
12
Pendukung Pelayanan
Pemulasaraan Jenazah
16,325,000.00
82.39
Jumlah
Sumber : Data Subbag Penyusun Program RS Jiwa Grhasia Tahun 2014
92
110
BAB VI PENUTUP
BAB VI
KESIMPULAN
Profil Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY merupakan laporan pemantauan
dan evaluasi terhadap pencapaian hasil kerja sebagai Satuan Kerja Pemerintah
Daerah yang melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD. Profil RS Jiwa
Grhasia DIY tahun 2014 juga memberikan gambaran kinerja RS yang meliputi
kinerja pelayanan, keuangan, dan manfaat bagi masyarakat. Berikut merupakan
hasil dari kinerja RSJ Grhasia pada tahun 2014.
A.
KINERJA PELAYANAN
Dalam pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal RS Jiwa Grhasia DIY
tahun 2014 sebagian besar standar yang ditargetkan dapat tercapai,
khususnya terkait kepuasan masyarakat.
1.
Pelayanan Medik
Total kunjungan RS Jiwa Grhasia DIY tahun 2014 terdiri dari
kunjungan klinik Jiwa, klinik spesialis lain terkait jiwa, klinik psikologi,
klinik tumbuh kembang, napza, elektromedik, maupun laboratorium.
Jumlah ini dibandingkan tahun 2013 mengalami penurunan.
a)
Rawat Jalan
Kunjungan rawat jalan mengalami penurunan pada tahun 2014,
jika dibandingkan tahun 2013. Dilihat dari asal pasien, lebih
banyak berasal dari Sleman dan kunjungan paling sedikit dari
Luar Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada tahun 2014 banyak klinik rawat jalan mengalami
penurunan kunjungan diantaranya KIR Kesehatan Jiwa, KIR
Bebas
Narkoba,
klinik
gigi,klinik
pemeriksaan
fisik,klinik
Rawat Inap
Penggunaan tempat tidur sebagai ukuran gambaran efektifitas
pelayanan pasien rawat inap RS Jiwa Grhasia DIY pada tahun
2014 dinilai cukup efisien, perhitungan dengan Bed Occupancy
93
BAB VI PENUTUP
ruangan/bangsal,
terdapat
(dua)
baik
dari
segi
fisik
maupun
manajemen
untuk
IGD
Pasien yang masuk ke IGD RS Jiwa Grhasia DIY berasal dari
pasien yang dating langsung (tanpa rujukan), rujukan dari
fasilitas pelayanan yang lebih rendah seperti rumah sakit
umum, puskesmas, dokter praktek, maupun pasien yang
dibawa polisi/razia. Jumlah pasien IGD tertinggi adalah tanpa
rujukan dan terendah dari polisi/razia.
d)
2.
Laboratorium
Dibandingkan tahun sebelumnya terjadi penurunan jumlah
kunjungan di Laboratorium RS Jiwa Grhasia DIY mengingat
banyak tempat lain baik rumah sakit, klinik, atau laboratorium
yang juga memberikan pelayanan sejenis.
b)
Radiologi
USG dan rontgen merupakan dua jenis layanan yang diberikan
di RS Jiwa Grhasia. Pada tahun ini terjadi penurunan jumlah
pasien dibandingkan tahun sebelumnya dikarenakan mulai
94
BAB VI PENUTUP
Elektromedik
Pada tahun ini terdapat peningkatan jumlah kunjungan di BERA
sebesar 240%. Hal ini disebabkan munculnya kesadaran
masyarakat
akan
kesehatan
khusunya
terkait
masalah
jiwa
penanganan
pasca
kasus
bencana,
pasung.
seminar
pasung,
Penyelenggaraan
dan
kegiatan-
Instalasi
Pemeliharaan
Sarana
Prasarana
Rumah
Sakit
(IPSRS)
Pada tahun 2014 terjadi peningkatan jumlah sampah medis
maupun non medis, listrik, dan air diasumsikan berbanding
lurus dengan peningkatan jumlah kunjungan ataupun lamanya
pasien menginap.
f)
Instalasi Gizi
Peningkatan jumlah pasien rawat inap dan lama pasien
menginap
berbanding
pemberian
makanan
lurus
bagi
dengan
pasien.
peningkatan
Tahun
2014
jumlah
terjadi
95
BAB VI PENUTUP
DiklatLitbang
Jumlah anggaran, kunjungan eksternal, dan pengiriman diklat
serta pelatihan pegawai terus mengalami kenaikan dari tahun
ke tahun. Tahun 2014 juga terjadi peningkatan jumlah
penelitian internal yang dipublikasikan.
B.
KINERJA KEUANGAN
Anggaran sebelum perubahan RS Jiwa Grhasia Tahun 2014 sebesar Rp.
31.511.963.644,00. Setelah mengalami perubahan anggaran pada
Oktober 2014, maka anggaran RS Jiwa Grhasia pada Tahun 2014
sebesar Rp 31.075.062.079,00, dana tersebut berasal dari dua sumber
yaitu APBD sebesar Rp.19.290.730.212,00 dan dari Jasa Layanan
sebesar Rp.11.784.331.867,00.
C.
KINERJA MANFAAT
Kinerja manfaat RS Jiwa Grhasia bagi masyarakat menjadi Iindikator
Kinerja Utama (IKU) yang disusun dengan mengacu pada review
Rencana Strategis Bisnis (Renstra) RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 20122017. Di dalam Renstra tersebut telah memuat indikator-indikator
pencapaian sasaran pembangunan yang ingin dicapai. IKU juga
tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemda DIY.
Indikator kinerja utama RS Jiwa Grhasia DIY adalah persentase penderita
jiwa yang ditangani RSJ Grhasia DIY yang dihitung dari jumlah pasien
yang ditangani RS Jiwa Grhasia DIY sampai dengan tahun 2014
dibandingkan jumlah perkiraan gangguan jiwa yang ada berdasarkan
prevalensi gangguan jiwa berat hasil Riskesdas tahun 2007.
Capaian indikator tersebut pada tahun 2014 adalah 53,66%. Dalam hal
ini, RSJ Grhasia DIY sudah berada di atas target yang ditetapkan yakni
51,04%. Hal ini menunjukkan capaian kinerja RS Jiwa Grhasia DIY untuk
indikator persentase penderita jiwa yang ditangani terhadap target adalah
sebesar 105,13%. Capaian RSJ Grhasia di tahun 2014 terhadap target
akhir RPJMD 2017 sudah 87,32%.
96