Standart Operating Prosedur
Standart Operating Prosedur
Standart Operating Prosedur
Pokok Bahasan :
Sasaran :
Waktu :
A. Tujuan
1. Meningkatka pengalaman positif khususnya yang mengalami gangguan
mental dengan cara membantu individu dalam mengembangkan harga
diri
2. Meningkatkan kemampuan untuk menumbuhkan sikap percaya pada
orang lain
3. Mempersiapkan diri kembali kemasyarakat
4. Mencapai perubahan yang positif
B. Prosedur kerja
Beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan yaitu Persiapan
alat dan Lingkungan serta persiapan pasien. Persiapan alat dan
lingkungan terdiri dari:
1. Speker
1. Handphone
6. Memilih pasien sesuai dengan indikasi dan tidak sedang masa perawatan
karena penyakit tertentu
7. Membuat kontrak dengan pasien tersebut
Pada prosedur kerja terdapat fase-fase yang harus dilakukan seperti fase
orientasi dan fase kerja dan fase terminasi. Fase orientasi meliputi:
Pada prosedur kerja terdapat fase-fase yang harus dilakukan seperti fase
orientasi dan fase kerja dan fase terminasi. Fase orientasi meliputi:
a. Gerakan pemanasan
Gerakan dimulai dengan pemanasan, yang meliputi latihan kepala dan
bahu serta memutar lengan
b. Gerakan Inti
Gerakan inti merupakan gerakan dasar dari senam aerobik meliputi
gerakan dengan intensitas ringan yang memadukan gerakan leher,
pinggang, kaki dan tangan. Gerakan inti dilakukan selama 15 – 20 menit
(Haryanto & 15 Ibrahim, 2012).
Gerakan kaki merupakan gerakan utama dalam senam seperti yang
disebutkan oleh Haryanto dan Ibrahim (2012) bahwa dalam senam aerobik
terdapat 3 macam gerakan kaki. Pada gerakan senam aerobik low impact
salah satu kaki selalu berada dan menapak di lantai setiap waktu. Haryanto
& Ibrahim (2012) membagi gerakan kaki selama senam aerobik low
impact menjadi beberapa bagian yaitu:
1. 1) Single step (langkah tunggal) Langkahkan kaki kanan kea rah
kanan lanjutkan dengan membawa kaki kiri ke arah kaki kanan dan
menutup langkah (hitungan 1).
2. 2) Double step (langkah ganda) Langkahkan kaki kanan kea rah
kanan, lanjutkan dengan membawa kaki kiri kea rah kaki kanan
dan menutup langkah (hitungan 1). Lakukan hitungan 1 sekali
lagi / ke arah kanan (hitungan 2).
3. V step (langkah segitiga)
a. Langkahkan kaki kanan ke arah diagonal kanan
depan
b. Langkahkan kaki kiri ke arah diagonal kiri depan
c. Bawa kembali kaki kanan ke posisi awal
d. Bawa kaki kiri kembali ke posisi awal
4. Berjalan
a. Melangkah maju dan mundur
b. Sentuh langkah
c. Grapevine (langkah ganda)
Hampir sama dengan double step, hanya dalam
penggunaan langkah kaki kiri tidak menutup
langkah ke kaki kanan (pada hitungan 1) melainkan
bawa kaki kiri di sisi belakang kaki kanan.
c. Gerakan pendinginan (Cooling Down)
Pada fase ini gerakan dilakukan dengan tujuan untuk menurunkan denyut
nadi hingga mendekati denyut nadi awal latihan. Pemilihan gerakan
pendinginan ini harus merupakan gerakan penurunan dari intensitas tinggi
ke gerakan intensitas rendah. Ditinjau dari segi faal, perubahan dan
penurunan intensitas secra bertahap tersebut berguna untuk menghindari
penumpukan asam laktat yang akan menyebabkan kelelahan dan rasa pegal
pada bagian tubuh/ otot tertentu