Proposal DPD Sesi 3 Cara Makan Dedi Reynaldi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

DI BANGSAL WANITA
YPPK SEMPLAK
KOTA BOGOR

DISUSUN OLEH :
NAMA : DEDI REYNALDI
NIM : 18180000126

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
TAHUN 2019
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. TOPIK
Defisit Perawatan Diri : Mengenal dan menyebutkan tata cara makan dan minum yang
baik.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum : Klien mampu memahami tentang tata cara makan dan minum yang
benar
2. Tujuan khusus :
a. Klien mampu menyebutkan alat-alat makan dan minum.
b. Klien mampu menjelaskan cara mempersiapkan makan dan minum
c. Klien mampu menjelaskan cara makan dan minum yang tertib
d. Klien mampu menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah makan

C. LANDASAN TEORITIS
1. Terapi Aktivitas Kelompok
Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk
memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan interpersonal (Yosep, 2007). Di
dalam kelompok tersebut, akan terjadi dinamika interaksi yang saling ketergantungan,
saling membutuhkan, dan menjadi laboratorium bagi klien untuk berlatih perilaku
baru yang adaptif untuk memperbaiki tingkah laku lama yang maladaptif. Kelompok
merupakan kumpulan individu yang memiliki hubungan satu sama lain, saling
bergantung, dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001). Anggota
kelompok mungkin berasal dari latar belakang yang berbeda, yang harus ditangani
sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan,
ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik (Yalom, 1995 dalam Stuart & Laraia, 2001).
Semua kondisi ini akan mempengaruhi dinamika kelompok, ketika anggota kelompok
memberi dan menerima umpan balik yang berarti dalam berbagai interaksi yang
terjadi dalam kelompok.
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam menaklukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri
secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK
(toileting). Personal Hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan
perawatan diri di pengaruhi berbagai faktor diantaranya: budaya, nilai sosial pada
individu, atau kelurga, pengetahuan terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap
perawatan diri (Hidayat, 2006).

D. KLIEN
1. Kriteria
a. Klien yang tidak mengalami gangguan fisik.
b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk,
dalam keadaan tenang
c. Klien yang mudah mendengarkan dan dapat mempraktekkannya.
d. Klien dapat diajak kerjasama (kooperatif).
2. Proses seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok
e. Melibatkan perawat ruangan.

E. PENGORGANISASIAN
1. Terapi Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada:
Hari, Tanggal : Rabu, 09 Oktober 2019
Waktu : 14.00-14.30 WIB (Sesi 3)
Tempat : Ruang Bangsal Perempuan
2. Tim Terapis
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap Sesi yang telah
disepakati.Sebagai berikut:
a. Leader : Dedi Reynaldi
Uraian Tugas Pelaksana
 Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
 Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
 Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
 Memimpin diskusi kelompok.
 Membuka acara
b. Co. Leader : Deni Jaelani
Uraian Tugas Pelaksana
 Mendampingi Leader
 Mengambilalih posisi leader jika leader bloking.
 Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
 Menutup acara diskusi.
c. Fasilitator : Raudatul Rizkiyah
Uraian Tugas Pelaksana
 Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
 Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalannya terapi.
d. Observer : Ambar Dwi Oktaviani, Hendrawan, Mega Yusnia, Susanti
Uraian Tugas Pelaksana
 Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia).
 Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan.
3. a. Metode
Metode yang digunakan adalah metode diskusi, tanya jawab dan bermain
peran.
b. Media
 Nametag
 Gambar Peralatan makan dan minum
F. PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam Perkenalan
 Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua petugas
 Menanyakan nama panggilan dari semua klien
 Penjelasan tujuan dan aturan main.
Sebelum kita memulai permainannya saya akan menjelaskan tujuan dari TAK
ini yaitu dengan latihan menyebutkan alat-alat makan dan minum, cara
mempersiapkan makan dan minum, cara makan minum yang tertib, dan cara
merapikan perlatan makanan setelah makan. Aturan mainnya diharapkan ibu-
ibu semua mengikuti kegiatan TAK ini dari awal sampai akhir, jika ada yang
ingin meninggalkan permainan TAK ini atau kekamar mandi, ibu-ibu harus
izin dengan suster atau bruder yang ada disini.
Lama kegiatan 15 – 30 menit

2. Tahap Kerja
a. Terapis meminta klien menyebutkan alat-alat makan dan minum, cara
mempersiapkan makan dan minum, cara makan dan minum yang tertib, cara
merapikan peralatan makan setelah makan.
b. Ulangi sampai semua klien mendapat giliran.
c. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
d. Terapis menjelaskan alat alat makan dan minum dan mendemonstrasikan cara
mempesiapkan makan dan minum, cara makan dan minum yang tertib, cara
merapikan peralatan setelah makan.
e. Meminta klien secara bergilir untuk mendemonstarsikan ulang kegiatan pada
point d.
f. Beri pujian pada peran serta klien.
g. Memberikan kesimpulan pada setiap kegiatan yang telah dipraktekan.

3. Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari dalam tata cara makan yang baik.
Memasukan kegiatan tata cara makan yang baik pada jadwal kegiatan harian
klien.
c. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara :
 Menyepakati waktu dan tempat

EVALUASI DAN DOKUMENTASI


Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk Defisit
perawatan diri sesi 3, dievaluasi kemampuan klien menyebutkan alat-alat makan dan
minum, cara mempersiapkan makan dan minum, tata cara makan dan minum yang baik
serta cara merapikan peralatan makan dan minum dengan menggunakan formulir
evaluasi berikut :
SESI 3 : TAK
DEFISIT PERAWATAN DIRI
Kemampuan Tata Cara Makan dan Minum Yang Baik
Menyebutkan alat-alat Cara mempersiapkan Tata cara makan Merapikan alat
No Nama Klien makan dan minum makan dan minum dan minum yang makan dan minum
dengan benar dengan benar baik dengan benar
1

10

11

12

13

14

15

Petunjuk :
 Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
 Untuk setiap klien beri penilaian tentang kemampuan mengenal dan menyebutkan
alat-alat makan dan minum, cara mempersiapkan makan dan minum, tata cara makan
dan minum yang baik, serta merapikan perlatan makan dan minum. Beri tanda √ jika
klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan
setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK Defisit Perawatan Diri sesi 3. Klien mampu
mengenal dan menyebutkan alat-alat makan dan minum, klien mampu cara
mempersiapkan makan dan minum, klien mampu tata cara makan dan minum yang baik
serta merapikan perlatan makan dan minum.

Anda mungkin juga menyukai