Jurnal Spektrum Kisi
Jurnal Spektrum Kisi
Jurnal Spektrum Kisi
Oleh :
NAMA : Anggi Dwi Novita Sari
NIM : 171810201019
KELOMPOK : 05 B1
SHIFT : 07:00-09:40
ASISTEN :
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari eksperimen spektrum kisi ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh sudut datang i = 0˚ dan i = 10˚ terhadap spectrum
panjang gelombang yang dihasilkan.
2. Mengetahui pengaruh panjang gelombang (λ) terhadap sudut masing –
masing spectrum orde satu dan orde dua.
3. Mengetahui perbandingan nλ terhadap sin θ, nλ terhadap θn pada sudut datang
i = 0˚ dan i = 10˚.
1.4 Manfaat
Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari untuk eksperimen ini ditetapkan
pada suatu cahaya yang melewati celah sempit, kemudian akan timbul berbagai
warna. Kerja seperti ini dapat dilihat pada viewer, dimana warna yang dihasilkan
sesuai dengan panjang gelombang yang terbentuk menjadi suatu tulisan atau
gambar. Aplikasi lain diantaranya terdapat pada CD dan DVD penetapan resolusi
kamera, teleskop, dan mikroskop.
BAB 2. DASAR TEORI
Ungu 380-450
Biru 450-495
Hijau 495-570
Kuning 570-590
Jingga 590-620
Merah 620-750
Pink 1000-10.000
2.2 Difraksi
Difraksi pertama kali diungkapkan oleh Fransisco Grenaldi (1618-1663).
Kemudian Newton dan Huggen mengenalkan fenomena difraksi. Namun Huggen
tidak mempercayai difraksi meskipun ia yakin benar, kebenaran menurut teori
gelombang cahaya. Huggen berpendapat bahwa cahaya adalah gelombang yang
berasal dari sumber yang bergetar, merambat dalam medium. Difraksi merupakan
penyebaran arah pada gelombang cahaya saat melewati celah sempit dari panjang
gelombang (Halliday,1984).
Difraksi timbul karena adanya efek kedua yang dihasilkan dari difraksi yaitu
interferensi. Pada dasarnya interferensi disebut sebagai interaksi dari beberapa
gelombang cahaya di suatu daerah, yaitu diperoleh dari menjumlahkan antar
gelombang itu akan selalu sefase. Ineterferensi yang paling sederhana adalah
interferensi yang terjadi pada dua celah sempit (Hans, 2002).
6
Terdapat dua jenis sumber cahaya yaitu bahan yang berpenjar karena
membara dan lecutas listrik. Berpencarnya bahan terjadi karena atom-atom bahan
adalah bentuk cahaya berdasarkan teori atom, kemungkinan tingkat energi atom
berupa diskrit, artinya tidak mengambil nilai yang sembarang. Pada saat atom
tenaganya turun maka tingkat-tingkat energi atom itu halus sekali, artinya sangat
rapat satu dengan yang lain, maka atom tersebut sudah dapat dikatakan
memancarkan segala macam warna dan menampilkan spektrum cahaya yang
kontinu (Soedojo,1992).
7
8
Eksperimen spectrometer kisi ini dilakukan untuk menentukan jarak antar kisi dengan
menggunakan spectrometer kisi. Oleh karena itu, dilakukan langkah eksperimen seperti dibawah
ini :
Identifikasi Permasalahan
Sumber Data
Operasional Variabel
Jenis dan data yang dikumpulkan dalam praktikum spektrum kisi ini berupa data variasi
sudut difraksi serta panjang gelombang hasil difraksi dengan variasi sudut datang sebesar 0° dan
10°.
Tabel 3.2 Tabel Pengamatan eksperimen spektrum kisi pada sudut 10°
Pengukuran Posisi Sudut 𝜃 (°)
10
1
𝑑𝑟𝑒𝑓 = 𝑚𝑚 = ⋯ 𝑛𝑚
600
𝛿𝑑
∆𝑑 = ∆𝜃
𝛿𝜃
𝜕 1
∆𝑑 = (𝜕𝜃 sin 𝜃) ∆𝜃
−𝑐𝑜𝑠𝜃
= ( 2 ) ∆𝜃
𝑠𝑖𝑛 𝜃
∆𝑑1 + ∆𝑑2 + ∆𝑑3 + ∆𝑑4
∆𝑑̅ =
4
𝑑=𝑚
1 1
∆𝜃 = nst = 2 0,01o
2
𝑑𝜃 𝑛
D = 𝑑𝑥 = d cos 𝜃
𝜕 1
∆𝐷 = (𝜕𝜃 cos 𝜃) ∆𝜃
∆𝐷 = (𝑠𝑒𝑐𝜃 tan 𝜃) ∆𝜃
y= mx + c
11
b. Ralat Grafik
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐
𝑛𝜆 = 𝑑 sin 𝜃
𝑁 ∑ 𝑥𝑖 𝑦𝑖 − ∑ 𝑥𝑖 𝑦𝑖
𝑚=
𝑁 ∑ 𝑥𝑖 2 − (∑ 𝑥𝑖 )2
𝑁 ∑ 𝑦𝑖 − 𝑚 ∑ 𝑥𝑖
𝑐=
𝑁
y ± ∆𝑦 = (m ± 𝜎𝑚 ) 𝑥 + (c ± 𝜎𝑐 )
𝑁 𝑁 𝑁
1
Δ𝑦 = √ (∑ 𝑦𝑖 2 − 𝑚 ∑ 𝑥𝑖𝑦𝑖 − 𝑐 ∑ 𝑦𝑖 )
𝑁−2
𝑖=1 𝑖=1 𝑖=1
𝑁
1
Δ𝑐 = √ ∑ 𝑥𝑖 2
𝑁−2
𝑖=1
1
𝜎𝑦 𝑁 2
Δ𝑚 =
[𝑁 ∑ 𝑥𝑖 2 − (∑ 𝑥𝑖 )2 ]
y ± ∆𝑦 = (m ± 𝜎𝑚 ) 𝑥 + (c ± 𝜎𝑐 )
Susunan Peralatan Spektrometer
Keterangan :
12
4. Kisi difraksi diletakkan di atas meja spektrometer sehingga arah cahaya datanng tegak
lurus terhadap kisi difraksi.
5. Teropong diletakkan pada arah datangnya sumber cahaya, garis penunjuk diamati pada
mikroskop teropong tepat ditengah bayangan sumber cahaya. Posisi teropong dicatat
dengan membaca skala sudut spektrometer.
6. Sumber cahaya yang diamati akan didifraksi oleh kisi ke dalam komponen spektrum
cahaya pada orde satu, orde dua, orde tiga dan seterusnya. Di sisi kiri dan kanan kisi
difraksi.
7. Dengan memindahkan posisi sudut teropong, posisi sudut masing-masing spektrum
cahaya diukur untuk orde satu dan orde dua. Posisi masing-masing spektrum cahaya
tersebut dicatat.
8. Langkah nomor 7 dilakukan kembali untuk spektrum pada sisi kiri.
9. Pada pengukuran ini, posisi kisi difraksi digeser sehingga arah cahaya datang pada sudut
10° terhadap arah normal kisi.
10. Teropong diletakkan pada arah sumber cahaya ( seperti pada lanngkah nomor 5 ). Posisi
sudut teropong dicatat.
11. Eksperimen dilakukan seperti langkah nomor 6,7, dan 8.
14
DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1991. Konsep Fisika Modern Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Giancoli, Douglas C. 1991. Physics Third Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Halliday, R. 1984. Fisika Jilid 2 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Hans. 2002. Azas - Azas Ilmu Fisika. Jakarta: UI.
Priyambodo, Tri Kuntoro. 2010.Fisika Dasar. Yogyakarta : ANDI.
Soedojo, P. 1992. Azas – Azas Ilmu Fisika. Yogyakarta: UGM.
Tim Penyusun.2018. Buku Panduan Praktikum Eksperimenn Fisika I. Jember: FMIPA.
Zemansky, Sears. 1994. University Physics Modern Physics. San Fransisco: Peurseon Addison
Wesley.