Lap 8

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

1

A. SIDARON 80 WP

Keterangan
Nama Dagang : Sidaron 80 WP
Bahan Aktif : Diuron 80 %
Jenis Formulasi : WP
Translokasi : Sistemik
Selektivitas : Tidak Selektif
Waktu Aplikasi : Pra tumbuh dan
pasca tumbuh
Tanaman Sasaran : Kapas, Tebu, Teh
Gulma Sasaran dan Dosis : 1. Gulma Tanaman Kapas , dosis 3 Kg/ha
a. Ageratum conyzoides
b. Borreria alata
2. Gulma Tanaman Tebu, 2-3 Kg/ha
a. Borreria spp.
b. Cleome aspera
3. Gulma Tanaman Teh, dosis 2-3 Kg/ha
a. Ageratum conyzoides
b. Mikania cordata
Volume Semprot : 2 l/ha
Mekanisme Kerja : herbisida ini meyerangan secara sistemik, masuk
dalam sel tumbuhan. Tidak secara langsung menyebabkan kematian pada tubuh
tanaman (Sukman, 1996).

2
B. PROWL 336 EC

Keterangan

Nama Dagang : Prowl 336 EC


Bahan Aktif : Pendimetalin 336 g/l
Jenis Formulasi : EC
Translokasi : Sistemik
Selektivitas : Tidak Selektif
Waktu Aplikasi : Pra tanam
Tanaman Sasaran : Bawang merah dan Tebu
Gulma Sasaran dan Dosis : 1. Gulma Tanaman Bawang merah, Ageratum
conyzoides dosis 1,5 - 3 Kg/ha
2. Gulma Tanaman Tebu, Ageratum conyzoides
dosis 4,5 Kg/ha
Volume Semprot : 500-600 l/ha

Mekanisme Kerja : herbisida ini meyerangan secara sistemik, yaitu


masuk ke dalam jaringan tumbuhan. Penyerangan dalam jaringan yang
menyebabkan kematian pada tumbuhan secara perlahan dan secara menyeluruh,
sehingga dapat dikatakan penyerangan herbisida ini secara tidak langsung
(Triharso, 1993).

3
C. RAMBO 480 S

Keterangan

Nama Dagang : Rambo 480 S


Bahan Aktif : Glifosat 480 g/l
Jenis Formulasi : Larutan
Translokasi : Sistemik
Selektivitas : Tidak Selektif
Waktu Aplikasi : Pra tanam
Tanaman Sasaran : Jagung, Teh, dan kelapa sawit
Gulma Sasaran dan Dosis : 1. Gulma Tanaman Jagung , dosis 2-4 l/ha
(Axonopus compresus, Digitaria ciliaris,)
2. Gulma Tanaman Teh, 2-4 l/ha
(Ageratum houstonianum, Axonopus compresus)
3. Gulma Tanaman Kelapa Sawit dosis 3-6 l/ha
(Synodrella nodiflora, Borrenia alata, Axonopus
compresus,Ottochloa nodosa)
Volume Semprot : Tinggi, 200-500 l/ha dan Sedang, 400 l/ha
Mekanisme Kerja : menghalangi pembentukan tiga asam amino
aromatik penting pada gulma dengan cara menghambat pembentukan enzim
EPSP (5-enolpyruvylshikimate-3-phospate). Menyebabkan penipisan asam
amino, berguna untuk pembentukan protein dan pertumbuhan gulma
(Wudianto, 2001).

4
D. FENOMIN 865 SL

Keterangan

Nama Dagang : Fenomin 865 SL


Bahan Aktif : 2,4 – Dimetil amina 865 g/l
Jenis Formulasi : SL
Translokasi : Sistemik
Selektivitas : Selektif
Waktu Aplikasi : Pra tumbuh, pra tanam, dan pasca tanam
Tanaman Sasaran : Padi sawah
Gulma Sasaran dan Dosis : Teki, dosis 1-1,5 l/ha
1. Fimbristylis miliacea
2. Scirpus cunjoides
Volume Semprot : 1 - 1,5 l/ha

Mekanisme Kerja : herbisida ini meyerangan secara sistemik, masuk


dalam sel tumbuhan. Tidak secara langsung menyebabkan kematian pada tubuh
tanaman (Utomo, 1992).

5
E. STARLON 665 EC

Keterangan

Nama Dagang : Starlon 665 EC


Bahan Aktif : Triklopir butoksietil ester 665 g/l
Jenis Formulasi : EC
Translokasi : Sistemik
Selektivitas : Tidak Selektif
Waktu Aplikasi : Pasca tanam, pra tumbuh, pra tanam
Tanaman Sasaran : kelapa sawit
Gulma Sasaran dan Dosis : Gulma daun lebar dan daun sempit (Mikania
microntha) dengan dosis 0,5 - 1 l/ha
Volume Semprot : 0,5 - 1 l/ha
Mekanisme Kerja : herbisida ini meyerangan secara sistemik, yaitu
masuk ke dalam jaringan tumbuhan yang terkena oleh herbisida ini.
Penyerangan dilakukan dalam jaringan tumbuhan yang menyebabkan kematian
pada tumbuhan secara perlahan dan secara menyeluruh, sehingga dikatakan
mekanisme kerjanya secara tidak langsung (Utomo, 1992).

6
F. BORAL

Keterangan

Nama Dagang : Boral


Bahan Aktif : Sulfentrazon
Jenis Formulasi : SC
Translokasi : Sistemik
Selektivitas : Tidak Selektif
Waktu Aplikasi : Pasca tanam
Tanaman Sasaran : Padi, Tebu, Teh
Gulma Sasaran dan Dosis : Padi(Cyperus iria : 100 ml/ha)
Tebu (Cleme rutidospermae : 0,5- 1 l/ha)
Teh (Ageratum conyzoides : 1 l/ha)
Volume Semprot : 100-200 ml/ha

Mekanisme Kerja : Setelah diserap oleh pada jaringan daun kemudian


ditranslokasikan keseluruh bagian tumbuhan misalnya titik tumbuh, akar
rimpang . Gejala yang ditimbulkan gulma setelah diberi herbisida yaitu
mengalami kematian total (Djojosumarto, 2008).

7
G. GOAL 240 EC

Keterangan

Nama Dagang : Goal 240 EC


Bahan Aktif : Oksifluorfon 240 g/l
Jenis Formulasi : EC
Translokasi : Kontak
Selektivitas : Tidak Selektif
Waktu Aplikasi : Pra tumbuh
Tanaman Sasaran : Bawang merah, kakao, karet, padi gogo, tebu, dan
padi sawah.
Gulma Sasaran dan Dosis : Gulma golongan daun lebar (Amaranthus spinosus,
P. oleraceae,) dan golongan rumput terdapat pada
tanaman tanaman karet, kelapa sawit.
Volume Semprot : 240 g/l

Mekanisme Kerja : Meningkatkan permeabilitas sel daun, pengaruhnya


langsung pada membran yang menyebabkan kebocoran sehingga aktifitas
menangkap cahaya untuk proses fotosintesis terhambat (Djojosumarto, 2008).

8
H. SUNRICE 15 WG

Keterangan

Nama Dagang : Sunrice 15 WG


Bahan Aktif : Etoksisulfuron 15 %
Jenis Formulasi : WG
Translokasi : Sistemik
Selektivitas : Tidak Selektif
Waktu Aplikasi : Pra dan pasca tumbuh
Tanaman Sasaran : Padi sawah
Gulma Sasaran dan Dosis : Gulma daun lebar dan gulma daun sempit
Volume Semprot :60-120 l/ha

Mekanisme Kerja : Translokasi atau pergerakan herbisida dalam xilem


mula mula masuk dalam daun lateral, kemudian masuk floem yang diteruskan ke
xilem baru setelah itu dialirkan keatas Translokasi lewat floem sejalan dengan
fotosintat dari daun kebagian lain sehingga pengaruhnya langsung pada
membran yang menyebabkan kebocoran dan akan menghambat fotosintesis
(Wudianto, 2001).

9
I. LOGRAN 20 WG

Keterangan

Nama Dagang : Logran 20 wg


Bahan Aktif : Tiasulfuron
Jenis Formulasi : WG
Translokasi : Sistemik
Selektivitas : Tidak Selektif
Waktu Aplikasi : Pra dan awal pasca tumbuh
Tanaman Sasaran : Padi sawah
Gulma Sasaran dan Dosis : Daun Lebar (Alternanthera philoxiroides)
Volume Semprot : 25 gram/ha

Mekanisme Kerja : herbisida ini meyerangan secara sistemik, yaitu


masuk ke dalam jaringan tumbuhan yang terkena oleh herbisida ini. Penyerangan
dilakukan dalam jaringan tumbuhan yang menyebabkan kematian pada
tumbuhan secara perlahan dan secara menyeluruh, sehingga dikatakan
mekanisme kerjanya secara tidak langsung (Wudianto, 2001).

10
J. TANISTAR 160 AS

Keterangan

Nama Dagang : Tanistar 160 AS


Bahan Aktif : Isopropilamina glifosat 160,2 g/l
Jenis Formulasi : AS
Translokasi : Sistemik
Selektivitas : Tidak Selektif
Waktu Aplikasi : Pasca tumbuh
Tanaman Sasaran : Teh
Gulma Sasaran dan Dosis : Daun sempit (Brachiaria reptans)
Daun lebar (Centela asiatica)
Volume Semprot : 2-4 l/ha

Mekanisme Kerja : herbisida ini meyerangan secara sistemik, yaitu


masuk ke dalam jaringan tumbuhan yang terkena oleh herbisida ini. Penyerangan
dilakukan dalam jaringan tumbuhan yang menyebabkan kematian pada
tumbuhan secara perlahan dan secara menyeluruh, sehingga dikatakan
mekanisme kerjanya secara tidak langsung (Djojosumarto, 2008).

11
12

Anda mungkin juga menyukai