Panduan RCA
Panduan RCA
Panduan RCA
DEFINISI
I. Pengertian
“Root Cause Analysis (RCA) seeks to determine the root cause of an error, failure, or
accident” artinya RCA adalah metode evaluasi terstruktur untuk identifikasi akar masalah dari
kejadian yang tidak diharapkan dan tindakan adekuat untuk mencegah kejadian yang sama berulang
kembali. Proses RCA sekaligus merupakan suatu gambaran kritis dari sistem manajemen safety dan
quality karena dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk hal-hal yang beresiko tinggi, seperti :
Apa yang terjadi ? (aktual), apa yang harusnya terjadi ? (kebijakan), mengapa terjadi dan apa yang
dapat dilakukan untuk mencegahnya agar tidak terjadi kembali ? (tindakan/outcome) dan bagaimana
kita dapat mengetahui bahwa tindakan kita dapat meningkatkan keselamatan pasien ? (ukuran).
Oleh karena itu, RCA yang merupakan lanjutan dari insiden keselamatan pasien dengan
bands merah atau kuning diharapkan dapat melanjutkan proses belajar dari Patient Safety. Sebagai
catatan, panduan RCA ini ialah kelanjutan dari Panduan Pencatatan dan Pelaporan Insiden
Keselamatan Pasien.
II. Tujuan
Tujuan Umum
Sebagai panduan dalam menganalisa akar penyebab masalah dari Insiden Keselamatan Pasien di
rumah sakit Martha Friska.
Tujuan Khusus
1. Menurunkan angka Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Diinginkan (KTD), dan
Kejadian Sentinel serta dapat dilaksanakannya program prevensi sehingga kejadian tersebut tidak
terulang kembali dalam lingkungan rumah sakit Martha Friska.
2. Meningkatkan kemampuan SDM melalui metode pembelajaran dari kesalahan untuk perbaikan
asuhan pasien dan menciptakan budaya “Patient Safety” di rumah sakit Martha Friska.
3. Terlaksananya sistem analisa penyebab akar masalah untuk insiden keselamatan pasien dengan
band kuning atau merah secara seragam di rumah sakit Martha Friska.
4. Membantu menyumbangkan data angka insiden keselamatan pasien untuk pemetaan secara
nasional dan penetapan langkah-langkah praktis Keselamatan Pasien untuk rumah sakit di
Indonesia.
5. Sebagai salah satu bentuk upaya Rumah Sakit Martha Friska dalam meningkatkan mutu
pelayanan dan menunjang keselamatan pasien secara sistematis dan terarah yang sesuai dengan
aspek hukum yaitu UU Kesehatan dan UU Rumah Sakit.
Proses RCA dilakukan oleh bagian analisa TPMKPRS untuk insiden KNC, KTD dan
Sentinel untuk band warna kuning atau merah. Sebelum mendalami RCA maka harus mengenal
tentang Investigasi. Investigasi dilakukan pada data dari semua hal yang terlibat. Dalam
investigasi RCA ada 2 tahap yaitu:
1. Mengkaji ulang laporan kasus insiden
a. Mencatat ringkasan kejadian secara kronologis dan identifikasi masalah
b. Catat staf yang terlibat
c. Tentukan siapa yang akan diinterview
2. Batasi masalah
Bagian mana dalam proses pelayanan yang akan diteliti tergantung kondisi pasien, kapan
dan dimana insiden terjadi.
Misalnya insiden perdarahan post operasi pasien meninggal 2 minggu kemudian, maka
investigasi difokuskan pada : persiapan operasi, durante operasi dan pengawasan pasca
operasi.
Kemudian dalam proses RCA juga penting dipahami jenis penyebab insiden :
1. Immediate Cause / Proximate Cause (Penyebab Langsung)
Kejadian-kejadian termasuk kondisi-kondisi yang terjadi sebelum terjadi suatu dampak
yang tidak diharapkan/KTD yang secara langsung menyebabkan kejadian tersebut, juga
dikenal sebagai penyebab langsung.
2. Underlying Cause Root Cause (Akar Masalah)
Satu dari multiple faktor (kejadian, kondisi, factor organisasi) yang berkontribusi
menyebabkan penyebab langsung dan jika dieliminasi, atau dimodifikasi akan dapat
mencegah KTD.
Selanjutnya dalam mengidentifikasi akar masalah maka dilakukan hal berikut :
1. Awali dengan mengumpulkan data penyebab langsung.
2. Menjawab pertanyaan : mengapa terjadi penyebab langsung? Sistem dan proses mana
yang melatarbelakangi penyebab langsung?.
3. Gali data lebih kepada sistem daripada fokus pada human error.
4. Tim Investigator sering memiliki masalah pada tahap ini (cenderung berhenti setelah
mengidentifikasi penyebab langsung dan tidak digali lebih dalam).
5. Penggalian harus diteruskan sampai tidak dapat lagi diindentifikasi penyebab lain.
Inilah yang disebut akar masalah.
Panduan Root Cause Analysis (RCA) Page 2
BAB III
TATA LAKSANA
Langkah penerapan analisa akar masalah di rumah sakit Martha Friska oleh bagian analisa
dan investigasi TPMKPRS (Contoh Form RCA : terlampir) :
1. Identifikasi insiden yang akan diinvestigasi
Alasan suatu insiden harus diinvestigasi secara detil adalah :
a. Masalah serius / membahaykan pasien / RS
b. Masalah potensial untuk pembelajaran dalam unit atau organisasi yang lebih luas
2. Pilih Tim Investigator
Tim investigator adalah orang yang expert dalam investigasi insiden dan analisis yaitu
bagian analisa dan investigasi TPMKPRS yang sedang berdinas (1 orang) ditambah :
a. External Expert (yang tidak berlatarbelakang medis) : 1 orang
b. Senior Management Expert (Direktur Medis dan Keperawatan / Kepala Keperawatan)
: 1 orang
c. Senior Clinical Expertise (Direktur Medis dan Keperawatan / Kepala IGD /
Koordinator Rawatan) : 1 orang
d. Yang mengetahui unit atau departemen dengan baik walaupun orang tersebut tidak
langsung terlibat insiden : 1 orang
e. Orang yang terlibat dalam kejadian tidak boleh ikut dalam investigasi RCA
Semua sususan tim investigator di atas wajib hadir untuk RCA Sentinel Event, selain itu
kasus Sentinel Event cukup 3-4 orang sesuai kebutuhan / kondisi rumah sakit. Susunan
tim investigator ditentukan oleh bagian analisa dan investigasi secara teliti untuk
mengidentifikasi anggota tim dengan ketrampilan berbeda dan komit terhadap waktu
investigasi. Untuk insiden serius maka Tim investigator dapat dibebastugaskan dari
pekerjaan rutinnya agar dapat fokus pada investigasi insiden dan analisis.
3. Kumpulkan data
Data dikumpulkan dengan beberapa tahapan :
a. Observasi langsung
Kunjungan langsung untuk mengetahui keadaan posisi, hal-hal yang berhubungan
dengan insiden.
b. Dokumentasi
Untuk mengetahui apa yang terjadi sesuai data, observasi dan inspeksi.
Pencatatan dan pelaporan RCA rumah sakit Martha Friska, antara lain :
1. Seluruh proses persiapan RCA mulai dari identifikasi insiden, memilih susunan tim
investigator, perencanaan jadwal, pemberitahuan informasi mengenai jadwal ke staf
yang ikut dalam RCA, pengumpulan informasi/dokumen yang dibutuhkan, dan
memetakan kronologi kejadian ke dalam form tabular timeline RCA dilakukan oleh
staf dari bagian analisa dan investigasi TPMKPRS.
2. Dalam proses RCA akan ada 1 orang notulen, dapat merupakan External Expert
ataupun langsung dari bagian pencatatan dan pelaporan TPMKPRS. Notulen
akan mencatat hasil CMP, analisa informasi, rekomendasi dan rencana kerja
untuk improvement.
3. Kemudian hasil pencatatan notulen seluruh dokumen penting akan dikumpulkan oleh
notulen ke bagian pencatatan dan pelaporan TPMKPRS untuk disusun/diketik ke
dalam form RCA.
4. Seluruh peserta yang berpartisipasi dalam proses RCA wajib mengisi daftar hadir
absensi rapat.
5. Produk dari RCA berupa hasil rekomendasi lengkap dengan laporan interna
insidennya akan dilaporkan ke Direktur yang bersangkutan dan KKPRS PERSI
secara external oleh bagian pencatatan dan pelaporan TPMKPRS.
6. Hasil rekomendasi selanjutnya juga diberikan kepada unit terkait sebagai umpan balik
untuk pembelajaran.
7. Semua RCA akan direkapitulasi oleh bagian pencatatan dan pelaporan sebagai bagian
dari laporan bulanan kegiatan TPMKPRS.
Inti keberhasilan dari proses Root Cause Analysis (RCA) ialah mencegah insiden KTD,
KNC dan Sentinel tidak terulang kembali dalam lingkungan rumah sakit, maka dengan adanya
panduan ini diharapkan hal tersebut tidak hanya tercatat secara teori tapi juga dapat
diimplementasikan di Rumah Sakit Martha Friska karena “The product of the root cause analysis
is an ACTION PLAN”.