Case Analysis Enterprise Rent A Car ERAC
Case Analysis Enterprise Rent A Car ERAC
Case Analysis Enterprise Rent A Car ERAC
MANAJEMEN PEMASARAN
“Case Analysis : Enterprise Rent A Car (ERAC)”
DISUSUN OLEH :
CHRISMAN FRANS PERDAMEAN (NIM : 01012681923013)
IRWAN SEPTIANTO (NIM : 01032681419023)
ISMAIL MARZUKI (NIM : 01032681419011)
INDRA MAULANA (NIM : 01032681419020)
TIARA RISKA TAUFIK (NIM : 01032681419010)
1
Case Analysis : Enterprise Rent A Car (ERAC)
2
b. Discretionary or Leisure/Vacation Segment. Pada segmen ini pelanggan
adalah penyewa mobil yang digunakan untuk berlibur.
c. Local Corporate Market (PasarPerusahaan Lokal). Perusahaan baik yang
berskala kecil maupun besar yang menyewa mobil untuk keperluan
sesekali (tidak rutin).
2. Analisis Status
Dari kasus ERAC ini maka dapat dianalisis menggunakan analisis SWOT
sebagai berikut :
a. Strengths (Kekuatan)
Memiliki keunggulan dalam jumlah lokasi/cabang, mobil, penjualan,
dan kekayaan (aset).
ERACmampu menetapkan harga 30% lebih murah dibandingkan
perusahaan sewa mobil lain yang beroperasi di Bandara.
Mempunyai porsi yang lebih besar pada home-city market
dibandingkan dengan perusahaan pesaing lainnya.
Mempunyai sistem informasi terpusat yang terkoneksi tiap waktu
pada tiap-tiap situs cabang dimana dengan sistem ini setiap informasi
mengenai kebutuhan pelanggan dapat secara cepat ditanggapi.
Salah satu dari sebagian kecil perusahaan sewa mobil yang
menyediakan jasa sewa untuk usia di bawah 25 tahun.
b. Weaknesses (Kelemahan)
Belum terlalu dikenal karena promosi kurang maksimal. Bisnis
ERAC tergantung dari rekomendasi mulut ke mulut dan sumber
referensi mereka. Tahun 1989 mereka membuat iklan nasional untuk
pertama kalinya. Menurut survey pemasaran saat itu, jika seseorang
diperlihatkan pada daftar perusahaan penyewa mobil, maka hanya
20% orang yang memakai jasa ERAC jika ingin menyewa mobil.
Sejak saat itu mereka memiliki lebih dari empat kali pengeluaran
untuk iklan dan promosi tahunan.
3
Masalahawareness dan image sehingga sulit merekrut karyawan dari
lulusan Perguruan Tinggi.Sedikit orang yang mengetahui tentang
ERAC (perusahaan belum terlalu populer), bahkan saat diadakan job
fair sekalipun sebagian besar pelamar tidak mengetahui latar
belakang dari ERAC.
c. Opportunities (Peluang)
Saat ini mobil menjadi barang yang sangat penting bagi setiap orang.
Orang tidak dapat melakukan apa-apa tanpa mobil walau hanya 1
atau 2 hari saja. Karena semakin banyak orang yang sibuk bekerja
dan keadaan dimana single parent yang tidak memiliki keluarga lain
yang dapat menjemput mereka ketika mobil bermasalah. ERAC
menawarkan jasa untuk menjemput mereka.
Pada tahun 1970, pengadilan mengatur bahwa perusahaan asuransi
harus menawarkan kepada pengendara yang diasuransikan untuk
menyewa mobil pengganti jika mobil mereka tidak berfungsi (dalam
hal ini mobil sedang diperbaiki karena rusak akibat kecelakaan dan
lain-lain). Dengan peluang ini ERAC dapat berkembang menjadi
perusahaan sewa mobil yang besar untuk berbagai segmen pasar.
Karena memiliki harga 30% lebih rendah dibanding perusahaan lain
yang beroperasi di Bandara maka ERAC berpeluang untuk
menguasai pangsa pasar ini.
d. Threats (Ancaman)
Ada kemungkinan pihak-pihak pesaing seperti Spirit and Snappy,
Hertz, Avis, Alamo, dan Local “Mom and
Pop”Firms“menyerang”atau memberikan porsi yang lebih besar
untuk bisnisnya pada segmen home-city marketsedangkan pada saat
itu ERAC merupakan penguasa pasar untuk segmen tersebut.
Pertambahan SDM yang berkualitas tidak sebanding dengan
perkembangan bisnis usaha yang cepat karena adanya awareness
and image problem seperti yang telah dijelaskan di atas.Mudah
4
menambah mobil 40 sampai 50 unit tetapi sulit menemukan orang
secara cepat.
5
adalah para manajer operasi memberikan banyak ide tentang
bagaimana cara memperbesar bisnis mereka dan melayani pelanggan
lebih baik. Tugas manajemen puncak adalah menyortir ide-ide yang
tidak berhasil dilaksanakan. Pada tiap akhir tahun (bulan Desember),
ERAC mengadakan kompetisi antar kantor cabang di mana jika
salah satu tim kalah maka harus membayar seluruh biaya pesta tahun
baru. Dalam kompetisi ini dinilai cabang mana yang bisnisnya
berkembang paling banyak dalam bulan itu.Ini dilakukan untuk
menambah semangat dan menantang setiap karyawan.
ERAC melakukan promosi dari internal perusahaan mereka sendiri.
99% manajer di ERAC memulai karir sebagai management trainee
(MT) pada level cabang. Sebagai hasilnya, karyawan ini sangat
mengerti bagaimana caranya menjalankan bisnis mereka dan
mengerti budaya pelanggan mereka. Sebagai contoh jenjang
karirDan Miller (Regional Vice President) yang bermula dari
management trainee, branch manager, group rental manager dan
menjadiregional vice presidentdalam waktu 10 tahun.Seorang MT
ditempatkan di sebuah cabang dan setelah diberikan pelatihan dan
orientasi awal barulah kemudian MT diberikan on the job training
dengan menempatkan karyawan tersebut pada front line untuk
bekerja berdampingan dengan karyawan lain, berurusan dengan
konsumen yang akan menyewa atau mengembalikan mobil.
Disamping bekerja dengan komputer, MT juga menjemput
konsumen. Selain itu juga turut membantu karyawan lain dalam
membersihkan dan mempersiapkan mobil yang akan disewa. Mereka
juga mengecek status mobil konsumen dan memberi tahu kepada
karyawan asuransi berapa lama perbaikan mobil konsumen tersebut.
MT memonitor laporan laba rugi pada kantor cabang dan
menggunakan informasi tersebut untuk mempelajari kebutuhan yang
diperlukan dalam menjalankan bisnis. Selain melakukan interaksi
secara langsung dengan konsumen, MT juga membangun hubungan
6
dengan sumber referensi. Tiap minggu, MT meluangkan waktu
untuk mengunjungi karyawan agen asuransi, pengurus klaim, body
shop dan toko reparasi yang telah merekomendasikan ERAC kepada
pelanggan. MT juga membangun hubungan dengan pihak lain yang
belum bekerja sama dengan ERAC. Setelah 6-9 bulan, manajer akan
memberikan wawancara kualifikasi. Manajer akan bertanya kepada
seorang MT mengenai berbagai aspek dalam menjalankan bisnis
dengan selurh jangkauan pertanyaan dalam beberapa jam. Jika lulus
dalam tes ini, MT akan diangkat dan dipromosikan sebagai asisten
manager dan akan dipromosikan menjadi manajer.MT yang suskes
dapat berkembang dengan cepat di ERAC.Setelah 2-3 tahun
bergabung dengan perusahaan,mereka akan dipromosikan menjadi
manajer cabang dengan tanggung jawab untuk 2 atau lebih cabang.
Kemudian dapat dipromosikan menjadi city manager, group rental
manager, group manager, corporate vice president, danCEO.
Semua karyawan cabang ERAC baik atasan bawahan memperoleh
pendapatan berdasarkan laba/keuntungan yang diperoleh oleh kantor
cabang tersebut. Selain itu, karyawan mendapatkan bagi
hasil.Pendapatan karyawan ERAC dapat meningkat secara signifikan
tergantung kontribusi karyawan terhadap perusahaan tersebut.
Para pimpinan tingkat atas di ERAC secara rutin mengunjungi tiap-
tiap cabang. Kunjungan tersebut bertujuan agar mereka dapat tetap
dekat dengan karyawan dan pelanggan, mengajarkan mereka tentang
cara-cara baru untuk mengembangkan pasar dan memberikan
dukungan kepada karyawan-karyawan di kantor cabang tersebut.
Karyawan bekerja sama dalam mengelola cabang mereka.
c. Membangun dan Menjaga Hubungan yang Baik dengan Sumber
Referensi (Referral Sources) dan Pihak yang Belum Bekerja Sama
dengan ERAC.
Selain melakukan interaksi secara langsung dengan konsumen, MT juga
membangun hubungan dengan sumber referensi.Tiap minggu, MT
7
meluangkan waktu untuk mengunjungi karyawan agen asuransi, pengurus
klaim, body shop dan toko reparasi yang telah merekomendasikan ERAC
kepada pelanggan. MT juga membangun hubungan dengan pihak lain
yang belum bekerja sama dengan ERAC.
ERAC adalah pasar bisnis lokal, para eksekutifnya tidak memandang
ERAC sebagai suatu bisnis nasional yang luas tetapi bisnis dengan
jaringan kecil, bisnis independent. Mereka mempercayai karyawan
mereka bagaimana cara terbaik dalam menanggapi kebutuhan konsumen.
8
pengembangan channel yang baru. ERAC dapat memperluas area bisnisnya di
luar Amerika Serikat (USA) dan menambah sasaran segmen pasar selain pada
home-city market, bandara, ataupun untuk local corporate market. Hal ini juga
mengantisipasi apabila pesaing mulai ”menyerang” segmen home-city market
sebagai andalan mereka.
Kuadran 3 : New Product dan Existing Market. Pertumbuhan terjadi dari
pengembangan produk baru untuk pasar yang sama. ERAC dapat
mengembangkan produk jasa baru selain dari jasa sewa mobil untuk pangsa pasar
yang sama. Misalnya bisa saja ERAC memperluas usaha dengan menyewakan
kendaraan mewah, sepeda, dan sebagainya pada pangsa pasar yang sama seperti
sebelumnya.
Kuadran 4 :New Product dan New Market. Dalam melakukan diversifikasi
bisnis ini, ERAC tidak perlu harus merintis bisnis yang benar benar baru dan tidak
ada hubungannya dengan perusahaan tersebut, tetapi dapat dilakukan dengan
memilih bisnis yang berdekatan baik dari sisi produk, distribusi channel dan
sebagainya.Misalnya ERAC mengadakan perluasan usaha dengan menyewakan
kendaraan atau alat-alat berat yang tentunya pasar sasarannya adalah pasar yang
jauh berbeda dari pangsa pasar yang selama ini mereka hadapi.
Selain berfokus pada produk dan segmen pasar, ERAC juga harus tetap
berfokus pada pelanggan dan karyawan mereka.Di samping itu, pola
kepemimpinan para manajer puncak (top management) di ERAC sangat baik
sehingga karyawan yang terbentuk akhirnya bekerja secara penuh untuk
perusahaan sehingga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan kinerja bisnis
ERAC tersebut.Budaya seperti ini sangat perlu untuk dipertahankan agar ERAC
dapat menjadi bisnis yang berkesinambungan.
9
Pertanyaan :
1. Bagaimana karakteristik budaya perusahaan yang berkinerja tinggi?
2. Apa perbedaan pandangan praktis-realistis dengan idealis dalam menyikapi
tujuan utama berbisnis?
3. Perlukah kepemimpinan yang etis dalam membangun dan membina manusia
yang beradab? Mengapa?
4. Bagaimana peran komitmen manajemen puncak dalam mewujudkan
tindakan-tindakan yang beretika pada suatu organisasi atau perusahaan?
5. Mengapa dibutuhkan sistem nilai-nilai sebagai pemicu perubahan budaya
dalam perusahaan yang berkinerja tinggi?
Jawaban :
1. Karakteristik budaya perusahaan yang berkinerja tinggi :
- Setiap organisasi atau perusahaan harus memiliki keunggulan-
keunggulan dibandingkan dengan saingannya sehingga perusahaan
tersebut mengkonsentrasikan dirinya pada keunggulannya
tersebut. Dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang
begitu cepat maka suatu organisasi jika ingin unggul sepanjang masa,
maka harus memfokuskan bisnisnya pada bidang tertentu. Dengan fokus
pada suatu bidang, maka penyiapan SDM dapat dilakukan secara lebih
efektif dan efisien. Pembangunan kompetensi yang fokus pada bidang
tertentu akan membuat organsiasi yang bersangkutan menjadi lebih
unggul dalam bidangnya dalam waktu yang jauh lebih cepat
dibandingkan dengan organisasi yang tidak fokus pada suatu bidang.
Dengan demikian organsisasi akan memiliki keunggulan kompetitif
untuk sukses secara berkelanjutan.
- Setiap organisasi atau perusahaan harus bisa memahami kebutuhan
pelanggan/konsumen. Hal ini dikarenakan konsumen/pelanggan memiliki
harapan besar kepada perusahaan dan mengharapkan manfaat yang baik
untuk kehidupan mereka, dan yang terpenting adalah bentuk pelayanan
yang diberikan perusahaan kepada pelanggan/konsumen. Dalam hal
10
pelayanan contohnya, perusahaan harus melakukan apapun agar dapat
membuat pelanggan merasa senang dan puas.
- Organisasi atau perusahaan memiliki pandangan dan keinginan untuk
sukses dalam jangka waktu panjang dan berkesinambungan. Dalam
jangka pendek mungkin saja organisasi tidak mengalami kemajuan yang
tinggi karena sukses dalam jangka panjang memerlukan banyak investasi
yang hasilnya baru dapat dilihat dalam jangka panjang pula. Seperti
misalnya investasi dalam Sumber Daya Manusia, memerlukan investasi
yang tinggi dan kesabaran karena hasilnya tidak dapat langsung
dinikmati dalam jangka pendek.
- Organisasi yang sukses pada umumnya dikarenakan memiliki pemimpin
yang hebat, pemimpin sangat menentukan maju mundurnya suatu
organisasi. Perusahaan harus memiliki pemimpin yang benar-benar
memperhatikan kepuasan karyawannya dengan memberikan peluang
pada mereka untuk berkembang, promosi di dalam perusahaan,
pendapatan yang sesuai dengan kinerja karyawan, lingkungan kerja yang
nyaman, bisa membantu karyawan untuk belajar, dan membentuk tim
bagi karyawan untuk mempermudah pekerjaan mereka. Selain itu juga
pemimpin harus bisa mempersiapkan manajer-manajer yang berkualitas,
sehingga dapat memberikan ide mengenai cara memperbesar bisnis dan
melayani pelanggan.
- Organisasi atau perusahaan harus membangun dan menjaga hubungan
yang baik dengan sumber referensi dan juga dengan pihak yang belum
bekerja sama dengan perusahaan, salah satu caranya adalah dengan
berinteraksi secara langsung dengan pelanggan / konsumen.
11
untuk memperoleh keuntungan.Pandangan ini ditegaskan secara jelas
bahwa tujuan utama bisnis bahkan tujuan satu-satunya adalah mencari
keuntungan.Kegiatan bisnis adalah kegiatan ekonomis dan bukan
kegiatan sosial.Karena itu, keuntungan itu sah untuk menunjang kegiatan
bisnis.Tanpa keuntungan bisnis tidak bisa jalan.
b. Pandangan Idealis
Sebagai pandangan yang idealis, pandangan ini baru dianut oleh
segelintir orang yang dipengaruhi oleh idealisme tertentu berdasarkan
nilai tertentu yang dianutnya.Keuntungan hanya dilihat sebagai
konsekuensi logis dari kegiatan bisnis.Yaitu, bahwa dengan memenuhi
kebutuhan masyarakat secara baik, keuntungan akan datang dengan
sendirinya. Masyarakat akan merasa terikat membeli barang dan jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan yang memenuhi kebutuhan mereka
dengan mutu dan harga yang baik itu. Maka, yang ditegakkan dalam
bisnis yang menganut pandangan ini adalah keadilan komutatif,
khususnya keadilan tukar atau pertukaran dagang yang fair.Menurut
Adam Smith, pertukaran dagang terjadi karena satu orang memproduksi
lebih banyak barang tertentu sementara ia sendiri membutuhkan barang
lain yang tidak bisa dibuatnya sendiri. Jadi, sesungguhnya kegiatan bisnis
terjadi karena keinginan untuk saling memenuhi kebutuhan hidup
masing-masing.
12
kantor cabang sehingga memudahkan karyawan untuk berinteraksi langsung
dengan pimpinan, pemimpin dapat mengajarkan kepada karyawannya tentang
cara-cara baru untuk mengembangkan pasar dan juga memberikan dukungan
kepada karyawan-karyawan di kantor cabang tersebut. Dengan adanya
perlakuan yang baik dan membuat karyawan merasa nyaman di lingkngan
pekerjaan maka akan menjadikan mereka manusia yang beradab, yang
berperilaku baik serta loyal terhadap perusahaan sehingga karyawan yang
terbentuk akhirnya bekerja secara penuh untuk perusahaan sehingga
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan bisnis itu sendiri. Hal ini
sangat diperlukan guna mempertahankan bisnis agar dapat berjalan secara
berkesinambungan.
13
5. Sistem nilai–nilai sebagai pemicu perubahan budaya dalam perusahaan yang
berkinerja tinggi dibutuhkan karena budaya organisasi atau perusahaan
merupakan sistem nilai yang dapat dipelajari, dapat diterapkan, dan
dikembangkan secara terus menerus, suatu wujud anggapan yang dimiliki,
diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok
tersebut rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungannya yang
beraneka ragam. Budaya merefleksikan nilai-nilai dan keyakinan yang
dimiliki oleh anggota organisasi. Nilai-nilai tersebut cenderung berlangsung
dalam waktu lama dan lebih tahan terhadap perubahan. Kerjasama yang
terarah tersebut dilakukan dengan mengikuti pola interaksi antar setiap
individu atau kelompok. Pola interaksi tersebut diselaraskan dengan berbagai
aturan, norma, keyakinan, nilai-nilai tertentu sebagaimana ditetapkan oleh
para pendiri organisasi itu. Keseluruhan pola interaksi tersebut dalam waktu
tertentu akan membentuk suatu kebiasaan bersama atau membentuk budaya
organisasi.
14
15