Case Analysis Enterprise Rent A Car ERAC

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

MANAJEMEN PEMASARAN
“Case Analysis : Enterprise Rent A Car (ERAC)”

DISUSUN OLEH :
CHRISMAN FRANS PERDAMEAN (NIM : 01012681923013)
IRWAN SEPTIANTO (NIM : 01032681419023)
ISMAIL MARZUKI (NIM : 01032681419011)
INDRA MAULANA (NIM : 01032681419020)
TIARA RISKA TAUFIK (NIM : 01032681419010)

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019

1
Case Analysis : Enterprise Rent A Car (ERAC)

1. Gambaran Umum Perusahaan


Enterprise Rent A Car (ERAC) didirikan oleh Jack Taylor dan beroperasi
mulai tahun 1962 dengan memiliki 1 lokasi dan 17 buah mobil, berkembang
menjadi perusahaan sewa mobil terbesar dalam ukuran dan jumlah armada. Tahun
1997 mempunyai lebih dari 3000 lokasi/cabang, 325.000 mobil, $3,1 Triliun
penjualan, $5 Triliyun kekayaan (aset), dan 30.000 karyawan.Pada tahun 1996,
ERAC mendapat peringkat ke- 37 dari 50 perusahaan di Amerika Serikat (Versi
Majalah Fortune).Keberhasilan perusahaan dikarenakan berfokus pada pasar sewa
mobil.
Selain mengikuti pesaingnya seperti Hertz, Avis, dan perusahaan sewa
mobil lain dengan membuka cabang di bandara untuk melayani wisatawan
nasional, ERACjuga membangun jaringan yang luas di lingkungan masyarakat
perkotaan (home-city)-sasarannya adalah orang yang memerlukan sewa mobil
ketika mobil mereka rusak atau sedang diperbaiki, atau sedang di body shop atau
mungkin garasi mereka sedang diperbaiki dan sulit untuk mendapatkan sewa
mobil. ERAC menawarkan jasa untuk menjemput mereka.Strategi home-city ini
berhasil, Tahun 1997 ERAC berhasil memperoleh lebih dari 50% dari pasar sewa
mobil dan secara konsisten menjadi industri yang berkembang dalam
pertumbuhan bisnis dan laba.
Adapun pangsa pasar(Market Segment) yang menjadi sasaran ERAC
adalah :
a. Home-City Replacement Market. Pelanggan adalah orang yang ingin
menyewa mobil. Pelanggan awal adalah pelangganyang menggunakan
jasa ERAC sebagai referensi dari karyawan Perusahaan Asuransi,
karyawan body shopdan sumber referensi lainnya. Konsumen lainnya
adalah konsumen yang memang benar-benar ingin menyewa mobil
(misalnya karena mobil kecelakaan sehingga harus diperbaiki).

2
b. Discretionary or Leisure/Vacation Segment. Pada segmen ini pelanggan
adalah penyewa mobil yang digunakan untuk berlibur.
c. Local Corporate Market (PasarPerusahaan Lokal). Perusahaan baik yang
berskala kecil maupun besar yang menyewa mobil untuk keperluan
sesekali (tidak rutin).

2. Analisis Status
Dari kasus ERAC ini maka dapat dianalisis menggunakan analisis SWOT
sebagai berikut :
a. Strengths (Kekuatan)
 Memiliki keunggulan dalam jumlah lokasi/cabang, mobil, penjualan,
dan kekayaan (aset).
 ERACmampu menetapkan harga 30% lebih murah dibandingkan
perusahaan sewa mobil lain yang beroperasi di Bandara.
 Mempunyai porsi yang lebih besar pada home-city market
dibandingkan dengan perusahaan pesaing lainnya.
 Mempunyai sistem informasi terpusat yang terkoneksi tiap waktu
pada tiap-tiap situs cabang dimana dengan sistem ini setiap informasi
mengenai kebutuhan pelanggan dapat secara cepat ditanggapi.
 Salah satu dari sebagian kecil perusahaan sewa mobil yang
menyediakan jasa sewa untuk usia di bawah 25 tahun.
b. Weaknesses (Kelemahan)
 Belum terlalu dikenal karena promosi kurang maksimal. Bisnis
ERAC tergantung dari rekomendasi mulut ke mulut dan sumber
referensi mereka. Tahun 1989 mereka membuat iklan nasional untuk
pertama kalinya. Menurut survey pemasaran saat itu, jika seseorang
diperlihatkan pada daftar perusahaan penyewa mobil, maka hanya
20% orang yang memakai jasa ERAC jika ingin menyewa mobil.
Sejak saat itu mereka memiliki lebih dari empat kali pengeluaran
untuk iklan dan promosi tahunan.

3
 Masalahawareness dan image sehingga sulit merekrut karyawan dari
lulusan Perguruan Tinggi.Sedikit orang yang mengetahui tentang
ERAC (perusahaan belum terlalu populer), bahkan saat diadakan job
fair sekalipun sebagian besar pelamar tidak mengetahui latar
belakang dari ERAC.
c. Opportunities (Peluang)
 Saat ini mobil menjadi barang yang sangat penting bagi setiap orang.
Orang tidak dapat melakukan apa-apa tanpa mobil walau hanya 1
atau 2 hari saja. Karena semakin banyak orang yang sibuk bekerja
dan keadaan dimana single parent yang tidak memiliki keluarga lain
yang dapat menjemput mereka ketika mobil bermasalah. ERAC
menawarkan jasa untuk menjemput mereka.
 Pada tahun 1970, pengadilan mengatur bahwa perusahaan asuransi
harus menawarkan kepada pengendara yang diasuransikan untuk
menyewa mobil pengganti jika mobil mereka tidak berfungsi (dalam
hal ini mobil sedang diperbaiki karena rusak akibat kecelakaan dan
lain-lain). Dengan peluang ini ERAC dapat berkembang menjadi
perusahaan sewa mobil yang besar untuk berbagai segmen pasar.
 Karena memiliki harga 30% lebih rendah dibanding perusahaan lain
yang beroperasi di Bandara maka ERAC berpeluang untuk
menguasai pangsa pasar ini.
d. Threats (Ancaman)
 Ada kemungkinan pihak-pihak pesaing seperti Spirit and Snappy,
Hertz, Avis, Alamo, dan Local “Mom and
Pop”Firms“menyerang”atau memberikan porsi yang lebih besar
untuk bisnisnya pada segmen home-city marketsedangkan pada saat
itu ERAC merupakan penguasa pasar untuk segmen tersebut.
 Pertambahan SDM yang berkualitas tidak sebanding dengan
perkembangan bisnis usaha yang cepat karena adanya awareness
and image problem seperti yang telah dijelaskan di atas.Mudah

4
menambah mobil 40 sampai 50 unit tetapi sulit menemukan orang
secara cepat.

3. Faktor-Faktor Penyebab Sukses ERAC


a. Customer Satisfaction(Kepuasan Pelanggan)
Pertama dan yang paling penting adalah bagaimana cara untuk melayani
pelanggan. Apapun harus dilakukan dalam pelayanan pelanggansehingga
membuat pelanggan senang dan puas.Sejalan dengan pemenuhan
kepuasan pelanggan ini,ERAC mempunyai sistem informasi
terpusat.Tahun 1997 mempunyai 23 IBM AS/400 komputer di St. Louis,
yang terkoneksi tiap waktu pada tiap-tiap situs cabang.Pada puncaknya,
sistem ini memproses 834.000 transaksi per jam.ERAC dapat
mengetahui status dari mobil-mobil di armada.Sistem ini juga
mengumpulkan informasi yang perusahaan dan manajer cabang perlukan
untuk mengawasi kinerja tiap-tiap cabang. Dengan sistem ini, pelanggan
juga dapat menelpon satu nomor telepon dan dapat terhubung dengan
kantor cabang terdekat.
b. Employee Satisfaction (Kepuasan Karyawan)
ERAC secara serius memperhatikan kepuasan karyawan dengan
memberikan peluang kepada mereka untuk berkembang, promosi dari
internal perusahaan, pendapatan yang menjanjikan, lingkungan internal
perusahaan yang nyaman, mengajarkan cara mereka dalam berbisnis, dan
lingkungan tim dimana karyawan tersebut ditempatkan.
 Dalam ERAC, kantor cabang merupakan kunci kesuksesan
perusahaan dan telah berkembang 25% pada 11 tahun terakhir.
Karyawan yang direkrut oleh ERAC ini adalah karyawan yang
berkualitas karena akan menjalankan bisnis ini sendiri pada cabang
dimana mereka bekerja.Pihak perusahaan memberikan kesempatan
kepada para manajer untuk menjalankan bisnis mereka sendiri dan
menciptakan kompetisi antar cabang. Karyawan suatu cabang dapat
melihat informasi penerimaan dan laba dari cabang lainnya. Hasilnya

5
adalah para manajer operasi memberikan banyak ide tentang
bagaimana cara memperbesar bisnis mereka dan melayani pelanggan
lebih baik. Tugas manajemen puncak adalah menyortir ide-ide yang
tidak berhasil dilaksanakan. Pada tiap akhir tahun (bulan Desember),
ERAC mengadakan kompetisi antar kantor cabang di mana jika
salah satu tim kalah maka harus membayar seluruh biaya pesta tahun
baru. Dalam kompetisi ini dinilai cabang mana yang bisnisnya
berkembang paling banyak dalam bulan itu.Ini dilakukan untuk
menambah semangat dan menantang setiap karyawan.
 ERAC melakukan promosi dari internal perusahaan mereka sendiri.
99% manajer di ERAC memulai karir sebagai management trainee
(MT) pada level cabang. Sebagai hasilnya, karyawan ini sangat
mengerti bagaimana caranya menjalankan bisnis mereka dan
mengerti budaya pelanggan mereka. Sebagai contoh jenjang
karirDan Miller (Regional Vice President) yang bermula dari
management trainee, branch manager, group rental manager dan
menjadiregional vice presidentdalam waktu 10 tahun.Seorang MT
ditempatkan di sebuah cabang dan setelah diberikan pelatihan dan
orientasi awal barulah kemudian MT diberikan on the job training
dengan menempatkan karyawan tersebut pada front line untuk
bekerja berdampingan dengan karyawan lain, berurusan dengan
konsumen yang akan menyewa atau mengembalikan mobil.
Disamping bekerja dengan komputer, MT juga menjemput
konsumen. Selain itu juga turut membantu karyawan lain dalam
membersihkan dan mempersiapkan mobil yang akan disewa. Mereka
juga mengecek status mobil konsumen dan memberi tahu kepada
karyawan asuransi berapa lama perbaikan mobil konsumen tersebut.
MT memonitor laporan laba rugi pada kantor cabang dan
menggunakan informasi tersebut untuk mempelajari kebutuhan yang
diperlukan dalam menjalankan bisnis. Selain melakukan interaksi
secara langsung dengan konsumen, MT juga membangun hubungan

6
dengan sumber referensi. Tiap minggu, MT meluangkan waktu
untuk mengunjungi karyawan agen asuransi, pengurus klaim, body
shop dan toko reparasi yang telah merekomendasikan ERAC kepada
pelanggan. MT juga membangun hubungan dengan pihak lain yang
belum bekerja sama dengan ERAC. Setelah 6-9 bulan, manajer akan
memberikan wawancara kualifikasi. Manajer akan bertanya kepada
seorang MT mengenai berbagai aspek dalam menjalankan bisnis
dengan selurh jangkauan pertanyaan dalam beberapa jam. Jika lulus
dalam tes ini, MT akan diangkat dan dipromosikan sebagai asisten
manager dan akan dipromosikan menjadi manajer.MT yang suskes
dapat berkembang dengan cepat di ERAC.Setelah 2-3 tahun
bergabung dengan perusahaan,mereka akan dipromosikan menjadi
manajer cabang dengan tanggung jawab untuk 2 atau lebih cabang.
Kemudian dapat dipromosikan menjadi city manager, group rental
manager, group manager, corporate vice president, danCEO.
 Semua karyawan cabang ERAC baik atasan bawahan memperoleh
pendapatan berdasarkan laba/keuntungan yang diperoleh oleh kantor
cabang tersebut. Selain itu, karyawan mendapatkan bagi
hasil.Pendapatan karyawan ERAC dapat meningkat secara signifikan
tergantung kontribusi karyawan terhadap perusahaan tersebut.
 Para pimpinan tingkat atas di ERAC secara rutin mengunjungi tiap-
tiap cabang. Kunjungan tersebut bertujuan agar mereka dapat tetap
dekat dengan karyawan dan pelanggan, mengajarkan mereka tentang
cara-cara baru untuk mengembangkan pasar dan memberikan
dukungan kepada karyawan-karyawan di kantor cabang tersebut.
 Karyawan bekerja sama dalam mengelola cabang mereka.
c. Membangun dan Menjaga Hubungan yang Baik dengan Sumber
Referensi (Referral Sources) dan Pihak yang Belum Bekerja Sama
dengan ERAC.
Selain melakukan interaksi secara langsung dengan konsumen, MT juga
membangun hubungan dengan sumber referensi.Tiap minggu, MT

7
meluangkan waktu untuk mengunjungi karyawan agen asuransi, pengurus
klaim, body shop dan toko reparasi yang telah merekomendasikan ERAC
kepada pelanggan. MT juga membangun hubungan dengan pihak lain
yang belum bekerja sama dengan ERAC.
ERAC adalah pasar bisnis lokal, para eksekutifnya tidak memandang
ERAC sebagai suatu bisnis nasional yang luas tetapi bisnis dengan
jaringan kecil, bisnis independent. Mereka mempercayai karyawan
mereka bagaimana cara terbaik dalam menanggapi kebutuhan konsumen.

4. What Next ? (Apa selanjutnya?)


Dengan menggunakan Ansoff growth matrixmaka secara sederhana dapat
dijelaskanmengenai pencarian sumber-sumber pertumbuhan yang mungkin dapat
terjadi pada ERAC.Berikut adalah diagram dari Ansoff Matrix :

Kuadran 1 : Existing Product dan Existing Market. Pertumbuhan terjadi


dengan melakukan penetrasi pasar. Penetrasi pasar dapat dilakukan dengan
beberapa cara seperti meningkatkan pembelian pelanggan saat ini baik secara
volume maupun secara value penjualan, meningkatkan basis pelanggan yang ada
saat ini, dengan mengakuisisi pelanggan baru pada market yang sama secara
langsung dapat memberikan pertumbuhan bisnis yang signifikan.Dalam hal ini
ERAC dapat melakukan promosi yang menarik agar pelanggan dapat menambah
konsumsinya.
Kuadran 2 :Existing Product dan New Market. Pertumbuhan dapat terjadi
dengan mengembangkan dan menggarap pasar yang baru.Pengembangan pasar
baru dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu perluasan area secara geografis,

8
pengembangan channel yang baru. ERAC dapat memperluas area bisnisnya di
luar Amerika Serikat (USA) dan menambah sasaran segmen pasar selain pada
home-city market, bandara, ataupun untuk local corporate market. Hal ini juga
mengantisipasi apabila pesaing mulai ”menyerang” segmen home-city market
sebagai andalan mereka.
Kuadran 3 : New Product dan Existing Market. Pertumbuhan terjadi dari
pengembangan produk baru untuk pasar yang sama. ERAC dapat
mengembangkan produk jasa baru selain dari jasa sewa mobil untuk pangsa pasar
yang sama. Misalnya bisa saja ERAC memperluas usaha dengan menyewakan
kendaraan mewah, sepeda, dan sebagainya pada pangsa pasar yang sama seperti
sebelumnya.
Kuadran 4 :New Product dan New Market. Dalam melakukan diversifikasi
bisnis ini, ERAC tidak perlu harus merintis bisnis yang benar benar baru dan tidak
ada hubungannya dengan perusahaan tersebut, tetapi dapat dilakukan dengan
memilih bisnis yang berdekatan baik dari sisi produk, distribusi channel dan
sebagainya.Misalnya ERAC mengadakan perluasan usaha dengan menyewakan
kendaraan atau alat-alat berat yang tentunya pasar sasarannya adalah pasar yang
jauh berbeda dari pangsa pasar yang selama ini mereka hadapi.
Selain berfokus pada produk dan segmen pasar, ERAC juga harus tetap
berfokus pada pelanggan dan karyawan mereka.Di samping itu, pola
kepemimpinan para manajer puncak (top management) di ERAC sangat baik
sehingga karyawan yang terbentuk akhirnya bekerja secara penuh untuk
perusahaan sehingga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan kinerja bisnis
ERAC tersebut.Budaya seperti ini sangat perlu untuk dipertahankan agar ERAC
dapat menjadi bisnis yang berkesinambungan.

9
Pertanyaan :
1. Bagaimana karakteristik budaya perusahaan yang berkinerja tinggi?
2. Apa perbedaan pandangan praktis-realistis dengan idealis dalam menyikapi
tujuan utama berbisnis?
3. Perlukah kepemimpinan yang etis dalam membangun dan membina manusia
yang beradab? Mengapa?
4. Bagaimana peran komitmen manajemen puncak dalam mewujudkan
tindakan-tindakan yang beretika pada suatu organisasi atau perusahaan?
5. Mengapa dibutuhkan sistem nilai-nilai sebagai pemicu perubahan budaya
dalam perusahaan yang berkinerja tinggi?

Jawaban :
1. Karakteristik budaya perusahaan yang berkinerja tinggi :
- Setiap organisasi atau perusahaan harus memiliki keunggulan-
keunggulan dibandingkan dengan saingannya sehingga perusahaan
tersebut mengkonsentrasikan dirinya pada keunggulannya
tersebut. Dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang
begitu cepat maka suatu organisasi jika ingin unggul sepanjang masa,
maka harus memfokuskan bisnisnya pada bidang tertentu. Dengan fokus
pada suatu bidang, maka penyiapan SDM dapat dilakukan secara lebih
efektif dan efisien. Pembangunan kompetensi yang fokus pada bidang
tertentu akan membuat organsiasi yang bersangkutan menjadi lebih
unggul dalam bidangnya dalam waktu yang jauh lebih cepat
dibandingkan dengan organisasi yang tidak fokus pada suatu bidang.
Dengan demikian organsisasi akan memiliki keunggulan kompetitif
untuk sukses secara berkelanjutan.
- Setiap organisasi atau perusahaan harus bisa memahami kebutuhan
pelanggan/konsumen. Hal ini dikarenakan konsumen/pelanggan memiliki
harapan besar kepada perusahaan dan mengharapkan manfaat yang baik
untuk kehidupan mereka, dan yang terpenting adalah bentuk pelayanan
yang diberikan perusahaan kepada pelanggan/konsumen. Dalam hal

10
pelayanan contohnya, perusahaan harus melakukan apapun agar dapat
membuat pelanggan merasa senang dan puas.
- Organisasi atau perusahaan memiliki pandangan dan keinginan untuk
sukses dalam jangka waktu panjang dan berkesinambungan. Dalam
jangka pendek mungkin saja organisasi tidak mengalami kemajuan yang
tinggi karena sukses dalam jangka panjang memerlukan banyak investasi
yang hasilnya baru dapat dilihat dalam jangka panjang pula. Seperti
misalnya investasi dalam Sumber Daya Manusia, memerlukan investasi
yang tinggi dan kesabaran karena hasilnya tidak dapat langsung
dinikmati dalam jangka pendek.
- Organisasi yang sukses pada umumnya dikarenakan memiliki pemimpin
yang hebat, pemimpin sangat menentukan maju mundurnya suatu
organisasi. Perusahaan harus memiliki pemimpin yang benar-benar
memperhatikan kepuasan karyawannya dengan memberikan peluang
pada mereka untuk berkembang, promosi di dalam perusahaan,
pendapatan yang sesuai dengan kinerja karyawan, lingkungan kerja yang
nyaman, bisa membantu karyawan untuk belajar, dan membentuk tim
bagi karyawan untuk mempermudah pekerjaan mereka. Selain itu juga
pemimpin harus bisa mempersiapkan manajer-manajer yang berkualitas,
sehingga dapat memberikan ide mengenai cara memperbesar bisnis dan
melayani pelanggan.
- Organisasi atau perusahaan harus membangun dan menjaga hubungan
yang baik dengan sumber referensi dan juga dengan pihak yang belum
bekerja sama dengan perusahaan, salah satu caranya adalah dengan
berinteraksi secara langsung dengan pelanggan / konsumen.

2. Perbedaan pandangan praktis-realistis dengan idealis dalam menyikapi tujuan


utama berbianis :
a. Pandangan Praktis-Realistis
Pandangan ini melihat bisnis sebagai suatu kegiatan di antara manusia
yang menyangkut memproduksi, menjual, dan membeli barang dan jasa

11
untuk memperoleh keuntungan.Pandangan ini ditegaskan secara jelas
bahwa tujuan utama bisnis bahkan tujuan satu-satunya adalah mencari
keuntungan.Kegiatan bisnis adalah kegiatan ekonomis dan bukan
kegiatan sosial.Karena itu, keuntungan itu sah untuk menunjang kegiatan
bisnis.Tanpa keuntungan bisnis tidak bisa jalan.
b. Pandangan Idealis
Sebagai pandangan yang idealis, pandangan ini baru dianut oleh
segelintir orang yang dipengaruhi oleh idealisme tertentu berdasarkan
nilai tertentu yang dianutnya.Keuntungan hanya dilihat sebagai
konsekuensi logis dari kegiatan bisnis.Yaitu, bahwa dengan memenuhi
kebutuhan masyarakat secara baik, keuntungan akan datang dengan
sendirinya. Masyarakat akan merasa terikat membeli barang dan jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan yang memenuhi kebutuhan mereka
dengan mutu dan harga yang baik itu. Maka, yang ditegakkan dalam
bisnis yang menganut pandangan ini adalah keadilan komutatif,
khususnya keadilan tukar atau pertukaran dagang yang fair.Menurut
Adam Smith, pertukaran dagang terjadi karena satu orang memproduksi
lebih banyak barang tertentu sementara ia sendiri membutuhkan barang
lain yang tidak bisa dibuatnya sendiri. Jadi, sesungguhnya kegiatan bisnis
terjadi karena keinginan untuk saling memenuhi kebutuhan hidup
masing-masing.

3. Kepemimpinan yang etis sangat diperlukan dalam membangun dan membina


manusia yang beradab karena pola kepemimpinan sangat berpengaruh
terhadap tingkat kepuasan karyawan yang akan berdampak pada sistem dan
pola kerja karyawan di dalam perusahaan. Pemimpin yang etis adalah
pemimpin yang tidak segan untuk memberikan kepercayaan kepada
karyawannya dalam mengembangkan perusahaan dan mengetahui bagaimana
cara memperlakukan karyawan agar karyawan dapat memberikan timbal
balik yang positif kepada perusahaan. Contohnya, seorang pemimpin menjaga
hubungan yang baik dengan karyawan dengan cara rutin mengunjungi kantor-

12
kantor cabang sehingga memudahkan karyawan untuk berinteraksi langsung
dengan pimpinan, pemimpin dapat mengajarkan kepada karyawannya tentang
cara-cara baru untuk mengembangkan pasar dan juga memberikan dukungan
kepada karyawan-karyawan di kantor cabang tersebut. Dengan adanya
perlakuan yang baik dan membuat karyawan merasa nyaman di lingkngan
pekerjaan maka akan menjadikan mereka manusia yang beradab, yang
berperilaku baik serta loyal terhadap perusahaan sehingga karyawan yang
terbentuk akhirnya bekerja secara penuh untuk perusahaan sehingga
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan bisnis itu sendiri. Hal ini
sangat diperlukan guna mempertahankan bisnis agar dapat berjalan secara
berkesinambungan.

4. Peran komitmen manajemen puncak dalam mewujudkan tindakan-tindakan


yang beretika pada suatu organisasi atau perusahaan adalah merekrut
karyawan yang berkualitas karena karyawan tersebut akan menjalankan bisnis
sendiri pada cabang dimana dia bekerja dan manajemen puncak dapat
memberikan kepercayaan kepada mereka untuk mengembangkan cabangnya
dan menciptakan kompetisis antar cabang. Dengan demikian para manajer
operasi akan memberikan banyak ide untuk memperbesar bisnis mereka dan
melayani pelanggan/konsumen dengan lebih baik. Manajemen puncak bisa
memilih ide-ide yang tidak atau belum berhasil dilaksanakan oleh manajer
operasi. Selain itu manajemen puncak juga perlu melakukan promosi di
dalam perusahaan. Contohnya, memberikan jenjang karir bagi karyawan.
Pada saat perekrutan karyawan dimulai dari jenjang management
traineekemudian meningkat menjadi branch manager, area manager, dan
regional manager dalam jangka waktu tertentu.Manajemen puncak juga
memberikan upah/gaji yang sepadan dengan pekerjaan karyawannya serta
memberikan fasilitas-fasilitas khusus bagi karyawan seperti jaminan
kesehatan.

13
5. Sistem nilai–nilai sebagai pemicu perubahan budaya dalam perusahaan yang
berkinerja tinggi dibutuhkan karena budaya organisasi atau perusahaan
merupakan sistem nilai yang dapat dipelajari, dapat diterapkan, dan
dikembangkan secara terus menerus, suatu wujud anggapan yang dimiliki,
diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok
tersebut rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungannya yang
beraneka ragam. Budaya merefleksikan nilai-nilai dan keyakinan yang
dimiliki oleh anggota organisasi. Nilai-nilai tersebut cenderung berlangsung
dalam waktu lama dan lebih tahan terhadap perubahan. Kerjasama yang
terarah tersebut dilakukan dengan mengikuti pola interaksi antar setiap
individu atau kelompok. Pola interaksi tersebut diselaraskan dengan berbagai
aturan, norma, keyakinan, nilai-nilai tertentu sebagaimana ditetapkan oleh
para pendiri organisasi itu. Keseluruhan pola interaksi tersebut dalam waktu
tertentu akan membentuk suatu kebiasaan bersama atau membentuk budaya
organisasi.

14
15

Anda mungkin juga menyukai