Aljabar Boolean PDF
Aljabar Boolean PDF
Aljabar Boolean PDF
Disusun Oleh :
Lanisya Febriyani (4210171008)
2019
Definisi Aljabar Boolean
stuktur aljabar yang mencakup intisari operasi logika AND, OR, NOR, dan NAND dan
juga teori himpunan untuk operasi Union, Interseksi, dan komplemen.
aljabar boolean dapat didefinisikan secara abstrak dalam beberapa cara. Cara yang paling
umum adalah dengan menspesifikasikan unsur-unsur pembentuknya dan operasi-operasi yang
menyertainya.
contoh : misalkan B adalah himpunan yang didefinisikan pada dua operator biner, + dan . , dan
sebuah operator uner, , . Misalkan 0 dan 1 adalah dua elemen yang berbeda dari B. Maka,
tupel
<B, +, . ,,,0, 1>
disebut aljabar Boolean jika setiap a, b, c € B berlaku aksioma (postulat huntington) berikut :
1. Identitas
(i) a + 0 = a
(ii) a . 1 = a
2. Komunikatif
(i) a + b = b + a
(ii) a . b = b . a
3. Distributif
(i) a .(b + c) = (a . b) + (a . c)
(ii) a + (b . c) = (a + b) . (a + c)
4. Komplemen1
Untuk setiap a € B t erdapat elemen unik a’ € B s ehingga
(i) a + a’ = 1
(ii) a . a’ = 0
Elemen 0 dan 1 adalah elemen unik yang di dalam B. 0 disebut elemen terkecil dan 1
disebut elemen terbesar. Elemen 0 disebut elemen zero, sedangkan elemen 1 disebut elemen unit.
Operator + disebut operator penjumlahan, . dsebut operator perkalian, dan ‘ disebut operator
kmplemen.
Terdapat perbedaan antara aljabar boolean dengan aljabar biasa untuk aritmatika riil :
1) hukum distributif yang pertama, a .(b+c) = (a . b) + (a . c), s udah dikenal di dalam
aljabar biasa, tetapi hukum distributif yang kedua, a + (b . c) = (a + b) . (a + c),
benar untuk aljabar boolean, tetapi tidak benar untuk aljabar biasa.
2) aljabar boolean tidak memiliki kebalikan perkalian (mutiplicative inverse) dan
kebalikan penjumlahan; karena itu, tidak ada operasi pembagian dan pengurangan
di dalam aljabar boolean.
3) aksioma nomer 4 mendefinisikan operator yang dinamakan komplemen yang
tidak tersedia pada aljabar biasa.
4) aljabar biasa memerlukan himpunan bilangan riil dengan elemen yang tidak
berhingga banyaknya. Sedangkan aljabar boolean memerlukan himpunan elemen
B yang sampai sekarang belum didefinisikan, tetapi pada aljabar boolean dua
nilai, B didefinisikan sebagai himpunan denga hanya dua nilai, 0 dan 1.
untuk memeroleh aljabar bolean, harus diperhatikan
1) elemen-elemen himpunan B.
2) kaidah/aturan operasi untuk dua operator biner dan operator uner.
3) himpunan B, bersama-sama dengan dua operator tersebut, memenuhi keempat
aksioma diatas.
jika ketiga persyaratan diatas terpenuhi, maka aljabar yang didefinisikan dapat dikatakan
sebagai aljabar boolean.
Aljabar Boolean Dua-Nilai
Aljabar boolean dua-nilai (two-valued boolean algebra) adalah aljabar boolean yang
dikenal memiliki terapan yang luas. Aljabar Boolean dua-nilai didefinisikan pada sebuah
himpunan B dengan dua bah elemen 0 dan 1, yaitu B = {0,1}, operator biner, + dan . , operator
uner, ‘. Kaidah untuk operator biner dan operatoe uner ditunjukan pada tabel dibawah ini
a b a . b
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
a b a+b
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
a a’
0 1
1 0
a b c b+c a . (b+c)
a . b a . c a .b)
+ (a . c)
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1
4) Komplemen
(i) a+a’ = 1. karena 0 + 0’ = 0 +1 = 1 dan 1+1’=1+0=1
(ii) a . a = 0, karena 0 . 0’ = 0 . 1 =0 dan 1 . 1’ = 1 . 0 =0
karena keempat aksioma terpenuhi dipenuhi, maka terbukti bahwa B = {0,1} bersama dengan
operator biner + dan . operator komplemen ‘ merupakan aljabar boolean.
Ekspresi Boolean
Ekspresi Boolean dibentuk dari elemen-elemen B dan atau peubah-peubah yang
dikominasikan satu sama lain dengan operator +, . , dan ‘. Secara formal, ekspresi boolean
didefinisikan secara rekursif.
Misalkan (B, +, . , ‘, 0, 1) adalah sebuah aljabar boolean. Suatu ekspresi boolean dalam (B, +, . , ‘)
adalah :
(i) setiap elemen di dalam B,
(ii) setiap peubah,
(iii) jika e1 dan e2 adalah ekspresi boolean, maka e1 +e
2 , e e1’
2 .
adalah ekspresi boolean.
jadi menurut definisi diatas, setiap ekspresi dibawah ini,
0
1
a
b
c
a +b
a . b
a’ . (b + c)
a . b’ + a . b . c’ + b’, dan sebagainya
adalah ekspresi boolean. Ekspresi boolean yang mengandung n peubah dinamakan ekspresi
boolean bagi n peubah.
Prinsip dualitas
dalam aljabar boolean banyak ditemukan kesamaan (idetity) yang dapat diperoleh dari
kesamaan lainnya. Definisi prinsip dualitas dalam aljabar boolean adalah sebagai berikut :
Misakan S adalah kesamaan (identity) di dalam aljabar boolean yang melibatkan +, . ,
komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh dari S dengan cara mengganti
.
dengan +
+ dengan .
0 dengan 1
1 dengan 0
dan membiarkan komplemen tetap apa adanya, maka kesamaan S* juga benar. S* disebut
sebagai dual dari S.
Hukum-Hukum Aljabar Boolean
Dengan menggunakan Hukum Aljabar Boolean ini, kita dapat mengurangi dan menyederhanakan
Ekspresi Boolean yang kompleks sehingga dapat mengurangi jumlah Gerbang Logika yang diperlukan.
1. Hukum Identitas
a. a + 0 = a
b. a x 1 = a
2. Hukum Komplemen
a. a + a’ = 1
b. aa’ = 0
3. Hukum Idempoten
a. a + a = a
b. a x a = 1
4. Hukum Dominasi
a. a x 0 = 0
b. a + 1 = 1
5. Hukum Involusi
a. (a’)’ = a
6. Hukum Penyerapan
a. a + ab = a
b. a(a + b) = a
7. Hukum Komutatif
a. a + b = b + a
b. ab = ba
8. Hukum Asosiatif
a. a + (b + c) = (a + b) + c
b. a (bc) = (ab) + c
9. Hukum Distributif
a. a + (bc) = (a + b) (a + c)
b. a (b + c) = a b + a c
10. Hukum 0/1
a. 0’ = 1
b. 1’ = 0
11. Hukum De Morgan
a. (a + b)’ = a’b’
b. (ab)’ = a’ + b’
Fungsi Boolean
Fungsi Boolean (Fungsi Biner) adalah pemetaan dari B n ke B melalui ekspresi Boolean, dapat
dituliskan sebagai
f : B n → B
yang dalam hal ini B n adalah himpunan yang beranggotakan pasangan terurut ganda-n d i dalam daerah
asal B
Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3 (x, y, z) ke himpunan {0, 1}.
Contoh :
Adalah dua buah fungsi yang sama. Fungsi yang pertama muncul dengan bentuk penjumlahan
dari hasil kali, sedangkan fungsi yang kedua muncul dalam bentuk perkalian dan hasil jumlah.
sebuah minterm dan maxterm harus mengandung literal yang lengkap. seperti contoh pada
bentuk pertama dan bentuk kedua semuanya mengandung (x + y + z)
Ekspresi Boolean yang dinyatakan sebagai penjumlahan dari satu atau lebih minterm atau
perkalian dari satu atau lebih maxterm d isebut dalam bentuk kanonik.
x y Minterm Maxterm
0 0 x’y’ m₀ x+y M₀
0 1 x’y m₁ x + y’ M₁
1 0 xy’ m₂ x’ + y M₂
1 1 xy m₃ x’ + y’ M₃
x y z Minterm Maxterm
0 0 0 x’y’z’ m₀ x+y+z M₀
0 0 1 x’y’z m₁ x + y + z’ M₁
0 1 0 x’yz’ m₂ x + y’ + z’ M₂
0 1 1 x’yz m₃ x + y’ + z’ M₃
1 0 0 xy’z’ m₄ x’ + y + z M₄
1 0 1 xy’z m₅ x’ + y + z’ M₅
1 1 0 xyz’ m₆ x’ + y’ + z M₆
1 1 1 xyz m₇ x’ + y’ + z’ M₇
Jika diberikan sebuah tabel kebenaran, kita dapat membentuk fungsi Boolean dalam bentuk
Kanonik (SOP atau POS) dari tabel tersebut dengan cara mengambil minterm atau maxterm dari
setiap nilai fungsi yang bernilai 1 (untuk SOP) atau 0 (untuk POS).
Kesimpulan :
mj = Mj
Bentuk Baku
Dua bentuk Kanonik adalah bentuk dasar yang diperoleh dengan membaca fungsi dari tabel
kebenaran. Bentuk ini umumnya sangat jarang muncul, karena setiap suku (term) di dalam
bentuk kanonik harus mengandung literal lengkap, baik dalam bentuk Normal (x) atau dalam
bentuk komplementernya (x’)
Cara lain untuk mengekspresikan fungsi Boolean adalah bentuk baku (standard) pada bentuk ini,
suku-suku yang membentuk fungsi dapat mengandung satu,dua, atau sejumlah literal. Dua tipe
bentuk baku adalah bentuk baku SOP dan bentuk baku POS.
Sirkuit Elektronik
Komputer dan peralatan elektronik lain dibuat dari sejumlah rangkaian sirkuit. Sirkuit menerima
masukan dan keluaran berupa pulsa-pulsa listrik yang dapat dipandang sebagai 0 atau 1. Aljabar
Boolean digunakan untuk memodelkan sirkuit elektronik. Elemen dasar dari sirkuit adalah
gerbang.
Setiap gerbang mengimplementasikan sebuah operasi Boolean. Yaitu AND, OR dan NOR.
Sirkuit yang dibentuk dari 3 macam tersebut disebut sirkuit Logika.
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi-operasi yang tidak perlu ,literal atau
suku-suku yang berlebihan.menyerderhanakan fungsi Boolean artinya mencari bentuk fungsi lain
yang ekivalen teteapi dengan jumlah literal atau operasi yang lebih,contoh minimisasi fungsi
contoh,f(x,y)=x’y+xy’+y’ d apat disederhanakan menjadi f(x,y)=x’+y’
fungsi Boolean yang lebih sederhana berarti rangkaian logikanya juga lebih sederhana
Ada tiga metode untuk menyerderhanakan fungsi Boolean
1.Secara aljabar,menggunakan hukum-hukum aljabar Boolean
2.Metode peta karnaugh
3.Metode Quine-McCluskey(metode tabulasi)
penyelesaian:
f(x,y)=x+x’y
=(x+x’)(x+y) (Hukum distributif)
=1.(x+y) (Hukum Komplemen)
=x+y ( Hukum identitas)
Boolean.metode ini ditemukan oleh Maurice Karnaugh pada tahun 1953.peta karnaugh adalah
sebuah diagram/peta yang terbentuk dari kotak-kotak yang bersisian
Peta Karnaugh dengan Tiga peubah
Contoh f(x,y,z)=xz’+y
Teknik Minimasasi fungsi Boolean dengan Peta
Karnaugh
Pergulungan
Peta Karnaugh untuk Lima peubah
Metode Quine-McCluskey
langkah-langkah metode Quine-McClukey untuk menyerdahanakan ekspresi Boolean
dalam bentuk SOP adalah sebagai berikut
1.nyatakan tiap minterm dalam n peubah menjadi string bit yang panjangnya n,yang dalam hal
ini peubah komplemen dinyatakan denga ‘0’,peubah yang bukan komplemen dengan ‘1’
2.kelompok tiap minterm berdasarkan jumlah ‘1’ yang dimilikinya
3.kombinasikan minterm dalam n peubah dengan kelompok lain yang jumlah ‘1’ nya berbeda
satu,sehingga diperoleh bentuk prima yang berdiri dari n-1 peubah.Minterm yang
dikombinasikan diberi tandai
Metode Quine McCluskey biasanya digunakan untuk menyerderhanakan fungsi Boolean yang
ekspresinya dalam bentuk SOP,namun metode ini dapat dimodifikasi sehingga juga dapat
digunakan untuk ekspresi dalam bentuk POS
Penerapan Aljabar Boolean
Dengan menggunakan Hukum Aljabar Boolean ini, kita dapat mengurangi dan menyederhanakan
Ekspresi Boolean yang kompleks sehingga dapat mengurangi jumlah Gerbang Logika yang diperlukan.
f : B n → B
yang dalam hal ini B n adalah himpunan yang beranggotakan pasangan terurut ganda-n d i dalam daerah
asal B
Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3 (x, y, z) ke himpunan {0, 1}.
Contoh :
Komplemen Fungsi
Bila sebuah fungsi dikomplemenkan. maka akan diperoleh fungsi komplemen. Fungsi
komplemen berguna pada saat melakukan penyederhanaan fungsi boolean.
Fungsi Komplemen dapat dicari dengan 2 cara, antara lain :
3. Menggunakan Hukum De Morgan
Hukum De Morgan untuk dua buah peubah, x1 dan x2, adalah
Contoh.
Misalkan f(x, y, z) = x(y’z’ + yz) , maka
f ’(x, y, z) = (x(y’z’ + yz) )’
= x’ + (y’z’ + yz) ’
= x’ + (y’z’ )’ (yz) ’
= x’ + (y + z) (y’ + z’)
Fungsi Boolean
Fungsi Boolean (Fungsi Biner) adalah pemetaan dari B n ke B melalui ekspresi Boolean, dapat
dituliskan sebagai
f : B n → B
yang dalam hal ini B n adalah himpunan yang beranggotakan pasangan terurut ganda-n d i dalam daerah
asal B
Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3 (x, y, z) ke himpunan {0, 1}.
Contoh :
(1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z = 1
Refrensi :
https://www.academia.edu/29914530/Matematika_Diskrit_RInaldi_Munir
Refrensi