Implementasi Elemen Mesin
Implementasi Elemen Mesin
Implementasi Elemen Mesin
ELEMEN MESIN
Dindin Sulaaeman
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
Tujuan
Ǿ
Kurva
Spiral
∏d P
d2
Kisar P
TR 40 x 7.0
ULIR BUTTRESS
Ulir RADIUS
Jenis – jenis ulir
Ujung Ulir
Kepala Baut / Sekrup
Pengamanan pengikatan Mur - Baut
Ring / Washer
• Ring merupakan elemen mesin yang penting dalam pengikatan
• Fungsi ring adalah sebagai pelengkap peningkatan mutu pengikatan maupun
sebagai penahan langsung antara pasangan Mur dan Baut
• Ring dibagi dalam beberapa klasifikasi
• Ring pengikat
• Ring penahan
Ring pengikat
Ring pengikat digunakan untuk meningkatkan mutu pengikatan yang diesbabkan
karena:
– Permukaan yang diikiat lunak atau mutu permukaan ingin dipertahankan
– Permukaan tidak rata.
Jenis ring penahan dikalsifikasikan menjadi:
■ Ring pelat
■ Ring cembung
■ Ring helix
■ Ring pengikat bergigi luar
■ Ring pengikat bergigi dalam
■ Ring pengikat bergigi luar dan dalam
■ Ring berbentuk khusus
Contoh ring pengikat & penggunaannya
Ring penahan
Berdasarkan jenis penggunaan dikelompokkan menjadi:
■ Penggunaan pada poros
■ Penggunaan pada lubang
Berdasarkan pemasangannya
■ Pemasangan aksial (axial assembly)
■ Pemasangan ujung (end-play take up)
■ Mengunci sendiri (self locking)
■ Pemasangan radial (radial assembly)
Pemasangan pada poros
Pemasangan pada lubang
Arah pemasangan
Radial Assembly
End-play take up
Self Locking
Pena
Pena
■ merupakan elemen pengiikat yang sifatnya semi permanen
■ Merupakan elemen mesin tertua dan sederhana
Klasifikasi berdasarkan pemakaian
■ Pena penepat
■ Pena pengikat
■ Pena geser
Berdasarkan bentuk
Berdasarkan bentuk, pena dibagi dalam
■ Pena silinder
■ Pena tirus
■ Pena tekan
■ Pena alur Pena silinder
Pena tirus
■ Pena belah
Pena tekan
Pena alur
Pena belah
Contoh penggunaan pena
Pasak
■ Pasak merupakan elemen mesin penghubung poros
dengan lubangnya secara semi permanen
■ Bentuk dasar berupa balok
Nozzle /
burner
Arc Welding: Setup configuration [11]
1- power supply
2- electrode holder
3- work clamp
Welding position
1- workpiece
2- work clamp
3- slag
4- electrode
5- electrode holding position
Electrode position
in groove welding
Electrode
position in
fillet
welding
Welding’s Symbol
Properties of a good welding
Example of good and bad welds 2006 Miller Electric Mfg Co
Resistant welding
Spot welding
Elemen penggerak
■ Poros
■ Kopling
■ Rem
■ Pegas
■ Tuas
■ Sabuk dan Rantai
■ Roda gigi
Poros
Poros merupakan salah satu komponen terpenting
dari suatu mesin yang membutuhkan putaran dalam
operasinya. Secara umum poros digunakan untuk
meneruskan daya dan putaran
Dua macam poros
■ Poros penggerak / pemindah beban (shaft)
■ Poros pendukung (axle)
Poros penggerak / pemindah beban (Shaft)
Poros Transmisi
– Poros ini berfungsi memindahkan beban berupa momen
puntir dan bengkok.
– Beban bisa ditransmisikan melalui elemen mesin lain seperti
roda gigi, kupling, rantai ataupun sabuk
Poros Spindel
– poros spendel relative pendek dibandingkan dengan poros
transmisi. Contoh poros spindle adala poros utama mesin
perkakas.
– Beban yang dipindahkan adalah momen puntir.
Contoh poros transmisi / Shafts
■ Menyatukan komponen – komponen transmisi.
■ Berfungsi sebagai pemindah beban dan torsi.
Contoh Poros spindel
■ Poros bertingkat
■ Poros beralur
■ Poros spline
Poros Bubungan (Crankshaft)
Poros bubungan atau poros engkol biasanya seorang mekanik
menyebutnya kruk as adalah sebuah bagian pada mesin yang
mengubah gerak vertikal/horizontal dari piston menjadi gerak
rotasi (putaran)
Poros pendukung / Gandar (Axle)
Poros pendukung / Gandar (Axle)
– Poros yang tidak berputar.
– Beban yang ditahan hanya momen bengkok
■ Bantalan
– Luncur
– Gelinding
■ Pegas
– Tekan
– Tarik
– Puntir
Pegas
1. Menentukan kebutuhan
2. Pemilihan mekanisme
3. Beban mekanisme
4. Pemilihan material
5. Menentukan ukuran
6. Modifikasi
7. Gambar kerja
8. Pembuatan dan kontrol koalitas
Tahap perencanaan (1)
■ Menentukan kebutuhan
– Menentukan kebutuhan dalam hal ini adalah kebutuhan akan bagian-bagian yang
akan direncanakan, sesuai dengan fungsinya
■ Pemilihan mekanisme
– Berdasarkan fungsinya dipilih mekanisme yang tepat dari bagian mesin tersebut.
Misalnya untuk memindahkan putaran poros keporos yang digerakan dipilih roda
gigi payung.
■ Beban mekanis
– Berdasarkan mekanisme yang telah ditentukan, beban-beban mekanis yang akan
terjadi harus dihitung berdasarkan data yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga
didapat jenis-jenis pembebanan yang bekerja pada elemen tersebut.
Tahap perencanaan (2)
■ Pemilihan Material
– Untuk mendapatkan bagian mesin yang sesuai dengan kekuatannya, dilakukan
pemilihan bahan dengan kekuatan yang sesuai dengan kondisi beban serta
tegangan yang terjadi. Misalnya kekuatan direncanakan harus lebih kecil dari
kekuatan bahan yang ditentukan dengan faktor keamanan sesuai dengan
kebutuhan.
■ Menentukan ukuran
– Bila terjadi kesesuaian pemakaian bahan dan perhitungan beban mekanis dapat
dicari ukuran-ukuran elemen mesin yang direncanakan dengan standart yang ada
dalam standarisasi.
■ Modifikasi
– Modifikasi bentuk diperlukan bila bagian mesin yang direncanakan telah pernah
dibuat sebelumnya.
Tahap perencanaan (2)
■ Gambar kerja
– Setelah mendapatkan ukuran yang sesuai, ukuran untuk pengambaran kerja
didapat, baik gambar detail maupun gambar assemblynya.
■ Pembuatan kontrol kualitas
– Dengan gambar kerja dapat dibuat bagian-bagian mesin yang dibutuhkan,
dengan mencatumkan persyaratan suaian, toleransi serta tanda pengerjaan,
ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil pembuatan suaian dengan yang
diinginkan. Dari penentuan suaian yang telah ditetapkan tersebut dapat
digunakan sebagai pedoman kontrol kualitas yang disyaratkan