LP Flu Burung

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Laporan Pendahuluan Flu Burung

A. Definisi

Flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza yang
menyerang burung/unggas dan manusia. Salah satu tipe yang diwaspadai adalah yang
disebabkan oleh influenza dengan kode genetik H5N1 (H:Haemagglutinin, N:Neuramidase).
(WHO=Avian Influenza, 2004).

Penderita Konfirm H5N1 dapat dibagi dalam 4 kategori sesuai beratnya penyakit(MOPH
Thailand,2005)

1. Derajad I : Penderita tanpa pneumonia


2. Derajad II : Penderita dengan pneumonia derajad sedang dan tanpa gagal napas
3. Derajad III : Penderita dengan pneumonia berat dan dengan gagal napas
4. Derajad IV : Penderita dengan penumonia berat dan Acute Respiratory Distress
Syndrome (ARDS) atau dengan Multiple Organ Failure(MOF)

B. Etiologi

Penyebab flu burung adalah virus influenza dari famili Orthomyxoviridae yang termasuk
tipe A subtipe H 5, H 7, dan H 9. Virus H9N2 tidaklah menyebabkan penyakit berbahaya pada
burung, tidak seperti H5 dan H7. Virus flu burung atau avian influenza hanya ditemukan pada
binatang seperti burung, bebek dan ayam, namun sejak 1997 sudah mulai dilaporkan “terbang”
pula ke manusia. Subtipe virus yang terakhir ditemukan yang ada di negara kita adalah jenis
H5N1.
Gejala penyakit flu burung pada manusia adalah demam, anoreksia, pusing, gangguan
pernafasan (sesak), nyeri otot dan mungkin konjungtivitis yang terdapat pada penderita dengan
riwayat kontak dengan unggas yang terinfeksi semisal peternak atau pedagagang unggas.
Gejalanya tidak khas dan mirip gejala flu lainnya, tetapi secara cepat gejala menjadi berat dan
dapat menyebabkan kematian karena terjadi peradangan pada paru (pneumonia).

Gejala pada unggas yang terinfeksi diantaranya jengger dan pial kebiru-biruan, keluar
darah dari hidung, feses kehijau-hijauan dan banyak mengandung air, pada paha sering terdapat
bercak-bercak darah, kematian unggas serentak terjadi dalam hitungan hari selain itu, pada
burung liar akan menjadi karier.
C. Manifestasi Klinis

1. Masa inkubasi 3 hari dengan rentang 2-4 hari


2. Batu, pilek, demam>38’C
3. Sefalgia, nyeri tenggorokan, mialgia, dan malaise
4. Diare, konjungtivitis
5. Flu ringan hingga berat, pneumonia dan banyak yang berakit dengan ARDS
6. Kelainan laboratorium, leucopenia, dan trombositopenia
7. Gangguan ginjal (sebagian besar)berupa peningkatan ureum dan kreatinin
8. Gangguan pada unggas :
- Jengger berwarna biru
- Borok dikaki
- Kematian mendadak
9. Tanda dan gejala lain pada anak-anak :
- Nafas terengah-engah
- Kulit menjadi kehitaman/keabuan
- Malas minum
- Muntah-muntah
- Tidak bisa bangun dan berinteraksi dengan baik
- Tidak mau disentuh
- Terkadang gejala hilang tetapi demam dan masuk masih ada

D. Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan kimia darah : Albumin, globulin, SGOT, SGPT, Ureum, Kreatin, kinase, analisis gas
darah.
2. Pemeriksaan hematologi : Hemoglobin, leukosit, trombosit, hitung jenis leukosit, limfosit
total.
3. Uji RT-PCR (Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction) untuk H5
4. Biakan dan identifikasi virus influenza A subtipe H5N1
5. Uji Serologi
6. Uji Penapisan
- Rapid test untuk mendeteksi influenza A
- ELISA untuk mendeteksi H5N1
7. Pemeriksaan Radiologik : foto thorax PA dan Lateral
8. Pemeriksaaan post Mortem

E. Patofisiologi

- Melalui udara, air Unggas terinfeksi virus


Hambatan mobilitas fisik
- Makanan unggas yg influenza A H5N
terinfeksi
- Kontak dengan
kotoran unggas Infeksi sel epitel saluran Kelemahan
- Kontak dengan unggas napas
hidup yg sakit atau
terinfeksi flu burung
- Menyentuh produk Malaise
unggas yg terinfeksi Pembentukan
flu burung proinflammatory cytocine
, termasuk interleukin-1,
Myalgia
interleukin-6 dan Tn alfa

Nyeri
Hipertermia

Demam

Kerusakan jaringan baru


Gangguan difusi oksigen
Evaporasi

Eksudasi dan edema intra


alveolar Hipoksia
Kekurangan volume
cairan

Ketidakefektifan bersihan Gangguan pertukaran gas


jalan napas

Anda mungkin juga menyukai