Materi Isolasi Dan Inokulasi Bakteri
Materi Isolasi Dan Inokulasi Bakteri
Materi Isolasi Dan Inokulasi Bakteri
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan
bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian dan kesterilan
yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan
agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini untuk
menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998). Ada beberapa tahap yang harus
dilakukan sebelum melakukan teknik penanaman bakteri (inokulasi) yaitu :
1. Menyiapkan ruangan ruang tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadannya harus
steril agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau percobaaan di labotarium
pembuataan serum vaksin dan sebagainya. Inokulasi dapat dilakukan dalam sebuah kotak
kaca (encast) dimana udara dilewatkan dalam saringan melalui suatu jalan agar tekena
sinar ultraviolet (Pelczar, 1986).
2. Pemindahan dengan pipet. Cara ini dilakukan dalam penyelidikan air minum atau pada
penyelidikan untuk diambil 1 ml contoh yang akan diencerkan oleh air sebanyak 99 ml
murni (Pelczar, 1986).
3. Pemindahan dengan kawat inokulasi Ujung kawat inokulasi sebaliknya dari platina atau
nikel, ujungnya boleh lurus juga boleh berupa kolongan yang diameternya 1-3 mm.
Dalam melakukuan penanaman bakteri kawat ini terlebih dahulu dipijarkan sedangkan
sisanya berupa tungkai cukup dilewatkan nyala api saja setelah dingin kembali kawat itu
disentuhkan lagi dalam nyala (Pelczar, 1986). Berikut gambar alat yang diperlukan dalam
isolasi dan inokulasi:
A. Menurut Hadioetomo (1993), terdapat dua metode yang dilakukan untuk memperoleh
biakan murni yaitu :
1) Metode cawan gores
Metode ini mempunyai dua keuntungan, yaitu menghemat bahan dan waktu. Metode
cawan gores yang dilaksanakan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan
terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan.
Gambar Metode Cawan Gores
(Sumber : www.google.com/imgressa)
Metode gores atau streak plate menggunakan loop ose dan menggoreskannya ke
permukaan medium agar dengan pola tertentu dengan harapan pada ujung goresan, hanya sel-sel
bakteri tunggal yang terlepas dari ose dan menempel ke medium. Sel-sel bakteri tunggal ini akan
membentuk koloni tunggal yang kemudian dapat dipindahkan ke medium selanjutnya agar
didapatkan biakan murni. Prinsip metode ini yaitu mendapatkan koloni yang benar-benar
terpisah dari koloni yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi.
Cara ini dilakukan dengan membagi 3-4 cawan petri. Ose steril yang telah disiapkan
diletakkan pada sumber isolat , kemudian menggoreskan ose tersebut pada cawan petri berisi
media steril. Goresan dapat dilakukan 3-4 kali membentuk garis horisontal disatu cawan. Ose
disterilkan lagi dengan api bunsen. Setelah kering, ose tersebut digunakan untuk menggores
goresan sebelumnya pada sisi cawan ke dua. Langkah ini dilanjutkan hingga keempat sisi cawan
tergores.
Ada beberapa teknik dalam metode goresan, yakni:
a. Teknik Gores T
Selain kedua metode tersebut masih ada satu metode inokulasi dalam cawan petri yaitu
metode sebar atau spread plate. Metode sebar atau spread plate dilakukan dengan
menyemprotkan suspensi ke atas medium agar kemudian menyebarkannya secara merata dengan
trigalski. Dengan ini diharapkan bakteri terpisah secara individual, kemudian dapat tumbuh
menjadi koloni tunggal. Teknik spread plate (cawan sebar) adalah suatu teknik di dalam
menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara menuangkan stok kultur
bakteri atau menghapuskannya di atas media agar yang telah memadat, sedangkan pour plate
kultur dicampurkan ketika media masih cair (belum memadat). Kelebihan teknik ini adalah
mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar merata pada bagian permukaan agar. Salah satu
contoh metode cawan sebar adalah metode swab atau hapus.
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lain
yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan
menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba akan membentuk koloni yang tetap pada
tempatnya (Nur; Asnani, 2007).
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Ada beberapa cara
yang dapat dilakukan yaitu dengan cara goresan (streak plate), cara tuang (pour plate), cara
sebar (spread plate) dan mikromanipulator (Buckle,1998).
Inkubasi merupakan suatu teknik perlakuan bagi mikroorganisme yang telah diinokulasikan
pada media (padat atau cair) kemudian disimpan pada suhu tertentu untuk dapat melihat
pertumbuhannya. Bila suhu inkubasi tidak sesuai dengan yang diperlukan, biasanya
mikroorganisme tidak dapat tumbuh dengan baik. Media inkubasi digolongkan menjadi 2 jenis :
1. Pada lemari biasa atau suhu kamar,
Proses ini bertujuan agar dapat melihat pertumbuhan atau perkembangbiakan pada
mikroorganisme.
Destruksi merupakan proses pemusnahan pada hasil pekerjaan mikrobiologi yang telah
mengandung mikroorganisme sebelum dilakukan pencucian. Proses destruksi ini penting untuk
dilakukan, hal ini bertujuan untuk membersihkan semua mikroorganisme yang terdapat pada
alat-alat yang telah digunakan pada saat percobaan karena tidak dapat dipastikan bahwa alat-alat
itu bersih sebelum didestruksi, bisa saja terdapat bakteri atau mikroorganisme yang dapat
membahayakan. Proses ini umumnya dilakukan dengan memasukkan semua wadah atau alat
hasil percobaan (yang sudah dikontakan dengan mikroorganisme) ke dalam autoclave, kemudian
diaktifkan pada suhu 121 derajat celcius selama 30 menit. Bila telah selesai, wadah yang
mengandung media dan mikroba hasil percobaan (yang telah cair) dapat di buang ke
pembuangan umum, kemudian alat dicuci bersih dengan air sabun.