Inimi
Inimi
Inimi
FARMAKOGNOSI
“Identifikasi Simplisia secara Mikroskopik “
Disusun oleh :
Kelompok 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa
atas segala karunia yang telah dilimpahkan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan untuk memenuhi tugas Praktikum farmakognosi.
Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh nilai mata kuliah Praktikum
farmakognosi.
Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis berharap
semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan pengembangan wawasan
bagi mahasiswa dan pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………..…………………...
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………
A. Latar Belakang...……………………………………………………..
B. Tujuan ………………….…………........…………………………….
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................
A. Klasifikasi Tanaman …………….........................................................
B. Landasan Teori………..………………………………………………
BAB III METODE KERJA.......................................................................
A. Alat dan Bahan …................................................................................
B. Prosedur Kerja………..........................................................................
BAB IV HASIL PENGAMATAN ...........................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi Tanaman
1. Herba Meniran
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Phyllanthus
Spesies : Phylanthus niruri L.
2. Daun Kenikir
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Cosmos
Spesies : Cosmos caudatus Kunth
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Sub Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Laulares
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies : Persea Americana Mill
10. Biji Mahoni
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Sub Divisi : Tracheobionta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Meliaceae
Genus : Swieetenia
Spesies : Swietenia mahagoni L
B. Landasan Teori
(BPOM, 2000).
BAB III
METODE KERJA
a. Deg Gelas
b. Kaca Objek
c. Lampu Bunsen
d. Mikroskop
e. Pipet Tetes
f. Sendok Tanduk
a. Aquadest
b. Chloralhidrat
B. Prosedur Kerja
0,25.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
1. Rambut penutup
bersel 1-3
bengkok dan polen
1 tersebar
2. Rambut penutup
2
kecil- kecil, rambut
kelenjar.
Herba Meniran
1
1. minyak Atsiri
Daun Kenikir
1. Fragmen stigma
berpapila
1. Serat Sklerenkim
1 berongga
Kulit Kayu Pinus
1. Parenkim Xilem
berwarna orange,
serat sklerenkim dan
jari – jari empelur
1
Batang Gamal
1 1. Fragmen Kristal
oksalat dan trakea
Akar Radix
1. Sel parenkim
1. Amilum
1
2. Sekret minyak
2
1 berkelompok
2. Perispern dengan sel
2 parenkim berdinding
tipis.
Buah Alpokat
b. Gambar Mikroskopik
1. Rambut Penutup
1
Herba Meniran
.
1
1. Minyak Atsiri
Daun Kenikir
1
1. Fragmen stigma
berpapila
1. 1. Serat Sklerenkim
berongga
1. Jaringan parenkim
1.
Batang Gamal
Akar Pepaya
1. 1. Sel parenkim
Rimpang Kunyit
1. 1. Amilum
2.
2. Sekret Minyak
Biji Mahoni
Kimia Terpenoid.
Aktivitas : 1. Antihiperglikemia
Farmakologi 2. Anti diare
3. Anti kejang
4. Sitotoksik
Efek Samping : -
j . Biji Mahoni
BAB V
PEMBAHASAN
serbuk. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana bentuk jaringan penyusun
rimpang, dan daun pada umumnya memiliki jaringan penyusun primer yang
hampir sama, yaitu untuk akar, batang dan rimpang memiliki jaringan penyusun
Ciri spesifik dari bagian daun adalah memiliki rambut penutup dan stomata.
meniran, daun kenikir, bunga putri malu, kulit kayu pinus, batang gamal, akar
papaya, rimpang kunyit putih, umbi ubi jalar kuning kulit buah alpokat dan biji
simplisia sebagai medium dimana dengan adanya medium pada pengamatan akan
timbul warna spesifik dari anatomi jaringan tumbuhan, dan dilakukan fikasi
polen tersebar juga rambut penutup kecil disertai kelenjar pada herba meniran
dengan warna yang timbul berwarna hijau kecoklatan. Tampak minyak atsiri pada
daun kenikir dengan warna yang timbul adalah kuning dengan bulatan orange.
Tampak fragmen stigma berpapila pada bunga putri malu dengan warna yang
timbul adalah coklat dengan serabut berbintik hitam. Tampak serat sklerenkim
berongga pada kulit kayu pinus dengan warna yang timbul berwarna kuning
kecoklatan berbentuk seperti ulat. Tampak jaringan parenkim xylem pada batang
gamal dengan warna yang timbul berwarna orange dilengkapi dengan serat
sklerenkim. Tampak fragmen Kristal oksalat dan trakea pada akar papaya dengan
warna yang timbul berwarna putih mengkilat dan kuning. Tampak sel parenkim
pada rimpang kunyit putih dengan warna yang timbul berwarna kuning. Tampak
jaringan amilum dengan warna putih dan sekret minyak berwarna orange. Tampak
sel batu makrosklereid berkelompok dan perispern pada kulit buah alpokat dengan
warna yang timbul berwarna kuning. Dan terakhir tampak perispern pada biji
mahoni dengan warna yang timbul berwarna coklat kehitaman. Pada kesepuluh
sampel yang diamati memiliki jaringan yang hamper sama yang antara satu sama
lain, yang paling spesifik adalah jaringan minyak yang menimbulkan warna
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, dapat ditarik kesimpilan yaitu:
1. Tampak jaringan penyusun primer dari Simplisia bunga putri malu, kulit
kayu pinus, batang gamal, akar papaya, rimpang kunyit putih, kulit buah
alpokat, dan biji mahonik yaitu tampak jaringan fragmen stigma
berpapila berwarna coklat, serat sklerenkim berwarna kuning, jaringan
parenkim xylem berwarna coklat, fragemen Kristal oksalat berwarna
bening dan trakea berwarna kuning, sel batu makrosklereid berkelompok
berwarna kuning kehitaman dan perispern berwarna coklat kehitaman.
dan Minyak Atsiri pada daun kenikir dan ubi jalar kuning dengan bentuk
tidak beraturan yang berwarna orange kekuningan.
2. Cara mengidentifikasi simplisia secara mikroskopik yaitu dengan cara
menambahkan reagen chloralhidrat diatas serbuk simplisia pada kaca
objek, kemudian difiksasi hingga kering dan dilakukan pengamatan di
bawah mikroskop.
3. Fragmen-fragmen simplisia dibedakan atas warna yang tampak dan
bentuk dari fragmen tersebut.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan RI:
Jakarta.
Hariana, Arief. 2015. 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Penebar Swadaya:
Jakarta.
Herbie, Tandi. 2015. Kitab Tanaman Obat Berkhasiat 226 Tumbuhan Obat Untuk
Penyembuhan Penyakit dan Kebugaran Tubuh. Octopus Publishing
House: Yogyakarta.
Juanda, D dan Cahyono. 2000. Ubi jalar, Budidaya dan Analisis Usaha Tani.
Karisius : Yogyakarta.
Kardiman dkk. 2004. Meniran penambah daya tahan tubuh alami. Agromedia
pustaka: Jakarta.
Lenny, S.2006. Senyawa Flavonoid, Fenil propanoida dan Alkaloida. Karya
ilmiah: Medan.
Sunarjo, H. 1998. Prospek berkebun buah. Penebar Swadaya : Jakarta.
Sutiya,B. 2006. Rendemen minyak atsiri kulit pinus. Agromedia: Jakarta.