Inimi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

MIKROSKOPIK

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

FARMAKOGNOSI
“Identifikasi Simplisia secara Mikroskopik “

Disusun oleh :
Kelompok 1

Nama Mahasiswa Nim


Muhammad Fajar F.19.031
Puput L.saha F.19.037
Riska Selviana F.19.045
Sulistriani F.19.053
Widiani Istanti F.19.056

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


POLITEKNIK BINA HUSADA
KENDARI
2020

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 1


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa
atas segala karunia yang telah dilimpahkan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan untuk memenuhi tugas Praktikum farmakognosi.
Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh nilai mata kuliah Praktikum
farmakognosi.
Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis berharap
semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan pengembangan wawasan
bagi mahasiswa dan pembaca pada umumnya.

Kendari,20 Desember 2020

Penulis

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 2


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………..…………………...
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………
A. Latar Belakang...……………………………………………………..
B. Tujuan ………………….…………........…………………………….
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................
A. Klasifikasi Tanaman …………….........................................................
B. Landasan Teori………..………………………………………………
BAB III METODE KERJA.......................................................................
A. Alat dan Bahan …................................................................................
B. Prosedur Kerja………..........................................................................
BAB IV HASIL PENGAMATAN ...........................................................

4.1 Foto Mikroskopik Sediaan Jamu.........................................................


4.2 Rasionalisasi Haksel Simplisia.............................................................
BAB V PEMBAHASAN ........................................................................
BAB VI PENUTUP.................................................................................
A. Kesimpulan .......................................................................................
B. Saran ..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 3


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Farmakognosi merupakan bagian, biokimia, dan kimia sintesis


sehingga ruang lingkupnya menjadi luas seperti yang didefenisikan sebagai
fluduger, yaitu penggunaan secara serentak sebagai cabang ilmu pengetahuan
untuk memperoleh segala segi yang perlu diketahui tentang obat.
Penggunaan obat Tradisional, yang berasal dari tanaman obat, di
Indonesia sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu, sebelum obat modern
ditemukan dan dipasarkan. Jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik atau campuran bahan-
bahan tersebut yang digunakan untuk pengobatan penyakit dan telah
diwariskan secara turun temurun.

Dalam kehidupan sehari-sehari, kita ketahui bahwa banyak


masyarakat didunia ini sudah kenal bahwa sebagian dari tanaman ini adalah
obat. Sering kita lihat bahwa sebagian dari masyarakat  memanfaatkan tanaman
sebagai makanan, sedangkan pada bidang farmasi mengenal bahwa sebagaian
tanaman dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan.
Sejalan kemajuan teknologi, kita sebagai masyarakat indonesia
khususnya seorang farmasi harus semakin mengenal tentang jaringan-jaringan
yang terdapat dalam tanaman khususnya simplisia yang dapat dijadikansebagai
obat, yang dilakukan secara mikroskopik.
Hal ini perlu kita ketahui agar pengetahuan kita semakin berkembang,
mengenai jaringan didalam didalam suatu simplisia pada bagian tanaman, baik
iru pada daun, batang, kulit batang, buah, kulit buah, bunga, maupun

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 4


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

rimpang.Pemeriksaan mikroskopik dilakukan dengan menggunakan mikroskop


dengan mengamati ciri-ciri anatomi histologi terutama untuk menegaskan
keaslian simplisia dan pemeriksaan untuk menetapkan mutu berdasarkan
senyawa aktifnya, umumnya meliputi pengamatan terhadap serbuk (Depkes RI,
1977).
B. Tujuan

1. Untuk mengidentifikasi simplisia penyusun sediaan jamu secara


Mikroskopik.
2. Untuk mengetahui Cara identifikasi simplisia secara Mikroskopik.
3. Agar dapat membedakan bagian-bagian atau fragmen-framgen simplisia
satu dengan yang lainnya.

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 5


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Tanaman
1. Herba Meniran
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Phyllanthus
Spesies : Phylanthus niruri L.

2. Daun Kenikir
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Cosmos
Spesies : Cosmos caudatus Kunth

3. Bunga Putri Malu


Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : -
Kelas : Angiospermae
Ordo : Rosales
Famili : Mimosaceae
Genus : Mimosa
Spesies : Mimosa pudica Linn.
4. Kulit kayu Pinus
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliopsida

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 6


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

Sub Divisi : Spermatophyta


Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
Famili : Pinaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus merkusii
5. Batang Gamal
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliopsida
Sub Divisi : -
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Gliricidia
Spesies : Gliricidia maculate
6. Akar Pepaya
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : -
Kelas : Angiospermae
Ordo : Caricales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
7. Rhizoma Kunyit Putih
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyte
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma mangga Val.
8. Umbi Jalar kuning
Regnum : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Salonales
Famili : Convol Vulaceae
Genus : Ipomea
Spesies : Ipomea batatas L
9. Alpokat

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 7


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Sub Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Laulares
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies : Persea Americana Mill
10. Biji Mahoni
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Sub Divisi : Tracheobionta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Meliaceae
Genus : Swieetenia
Spesies : Swietenia mahagoni L

B. Landasan Teori

Simplisia merupakan bahan alami yang digunakan sebagai obat


yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan
lain, berupa bahan yang telah dikeringkan. Simpisia terbagi 2 jenis, yaitu
simplisia nabati dan simplisia hewani. Simplisia nabati adalah simplisia
yang berupa tanaman utuh, bagian dari tanaman atau isi sel dengan cara
tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
Sedangkan simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh,
bagian hewan, atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum
berupa zat kimia murni. Selain itu juga terdapat simplisia pelican
(mineral), yaitu simplisia yang berupa bahan-bahan pelikan/mineral yang
belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa
zat kimia murni (Depkes RI, 1978).
Simplisia nabati harus bebas dari serangga, fragmen hewan /
kotoran hewan, tidak menyimpan bau dan warna, tidak mengandung
cendawan, tidak mengandung bahan lain yang beracun dan berbahaya
(Depkes RI, 1989).

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 8


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

Simplisia terbagi atas simplisia nabati, simplisia hewani dan


simplisia mineral. 
1. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian
tanaman atau eksudat tanaman. Eksudat tanaman adalah isi sel yang
secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel dengan cara tertentu
dikeluarkan dari selnya atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara
tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia
murni. Simplisia nabati paling banyak digunakan seperti rimpang
temulawak yang dikeringkan bunga melati, daun seledri, biji kopi,
buah adas.
2. Simplisia hewani, yaitu simplisia yang berupa hewan utuh, bagian
hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum
berupa zat kimia murni contohnya sirip ikan hiu dan madu.
3. Simplisia pelikan (mineral), yaitu simplisia yang berupa bahan
pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara
sederhana dan belum berupa zat kimia murni. Contohnya Belerang
dan kapur sirih.
Dari ketiga golongan tersebut, simplisia nabati merupakan jumlah
terbanyak yang digunakan untuk bahan obat. Penyiapan simplisia nabati
merupakan suatu proses memperoleh simplisia dari tanaman sumbernya di
alam. Proses ini meliputi pengumpulan (collection), pemanenan
(harvesting), pengeringan (drying), pemilihan (garbling), serta
pengepakan, penyimpanan dan pengawetan (packaging, storage, and
preservation).
Pemberian nama suatu simplisia umumnya ditetapkan dengan
menyebutkan nama marga (genus), atau nama spesies (species) atau
petunjuk jenis (specific epithet) dari tanaman asal, diikuti dengan nama
bagian tanaman yang dipergunakan (Anonim, 2010).
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau galenik, atau

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 9


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan


untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Bahan  baku adalah simplisia, sediaan galenik, bahan tambahan atau
bahan lainnya, baik yang berkhasiat maupun yang tidak berkhasiat, yang
berubah maupun tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan obat
tradisional, walaupun tidak semua bahan tersebut terdapat dalam produk
ruahan. Simplisia yang terdapat dalam jamu dapat diuji kebenarannya
dengan pemeriksaan awal berupa pemeriksaan Makroskopik yang
dilakukan dengan mengamati bentuk organoleptik simplisia penyusun
(Makhmud,Ilham,etc.2007).
Pemeriksaan organoleptik dilakukan menggunakan pancaindra
dengan mendeskripsikan :

1. Bentuk : Padat, Serbuk, Kental atau Cair


2. Warna : Warna dari Luar dan Warna bagian dalam
3. Rasa : Aromatik, tidak berbau dan lain-lain
4. Ukuran : Panjang, lebar, dan diameter (cm, mm, inch atau mesh)

(BPOM, 2000).

Selain pemeriksaan secara makroskopik, diperlukan juga


pemeriksaan secara mikroskopik yaitu untuk melihat bagian atau fragmen
dari simplisia bahan obat. Pemeriksaan mikroskopik dilakukan dengan
menggunakan mikroskop dengan mengamati ciri-ciri anatomi histologi
terutama untuk menegaskan keaslian simplisia dan pemeriksaan untuk
menetapkan mutu berdasarkan senyawa aktifnya, umumnya meliputi
pengamatan terhadap serbuk (Depkes RI, 1977).

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 10


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan

a. Deg Gelas

b. Kaca Objek

c. Lampu Bunsen

d. Mikroskop

e. Pipet Tetes

f. Sendok Tanduk

2. Bahan yang digunakan

a. Aquadest

b. Chloralhidrat

c. Simplisia Daun Keji Beling

d. Simplisia Daun Kumis Kucing

e. Simplisia Rimpang Lengkuas

B. Prosedur Kerja

1. Dikeluarkan Jamu godog dari kemasan, kemudian ditimbang.

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 11


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

2. Diambil serbuk simplisia halus yang akan diamati

3. Dilakukan pemeriksaan organoleptik meliputi warna, bentuk, bau, rasa

sebelum dilakukan pengamatan dibawah mikroskop.

4. Diteteskan chloralhidrat di atas simplisia serbuk sebagai medium.

5. Ditutup menggunakan deg gelas.

6. Difiksasi diatas api bunsen hingga mediumnya kering.

7. Dilakukan pengamatan dibawah mikroskop dengan pembesaran 10 x

0,25.

8. Difoto gambar hasil pengamatan yang tampak pada mikroskop dan


dimasukkan pada lembar pengamatan

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 12


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

Percobaan Pemeriksaan Mikroskopik Simplisia:


1. Foto Mikroskopik Sediaan Jamu
a. Gambar Mikroskopik Keseluruhan Sampel Tampak Pada Mikroskop
dengan pembesaran 10 x 0,05 dengan Medium Chloralhidrat.

Gambar mikroskopik Keterangan

1. Rambut penutup
bersel 1-3
bengkok dan polen
1 tersebar
2. Rambut penutup
2
kecil- kecil, rambut
kelenjar.
Herba Meniran

1
1. minyak Atsiri

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 13


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

Daun Kenikir

1. Fragmen stigma
berpapila

Bunga putri malu

1. Serat Sklerenkim

1 berongga
Kulit Kayu Pinus

1. Parenkim Xilem
berwarna orange,
serat sklerenkim dan
jari – jari empelur
1

Batang Gamal

1 1. Fragmen Kristal
oksalat dan trakea

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 14


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

Akar Radix

1. Sel parenkim

Rimpang kunyit putih

1. Amilum
1
2. Sekret minyak
2

Bulbus ubi jalar kuning


1. Sel batu makrosklereid

1 berkelompok
2. Perispern dengan sel
2 parenkim berdinding
tipis.
Buah Alpokat

1. Perispern dengan sel


1
berwarna coklat
kehitaman
Biji Mahoni

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 15


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

b. Gambar Mikroskopik

Gambar Jaringan Tampak Pada Keterangan


Pustaka

1. Rambut Penutup
1

Herba Meniran
.
1
1. Minyak Atsiri

Daun Kenikir
1

1. Fragmen stigma
berpapila

Bunga Putri Malu

1. 1. Serat Sklerenkim
berongga

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 16


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

Kulit kayu Pinus

1. Jaringan parenkim
1.

Batang Gamal

1. 1. Fragmen Kristal oksalat


dan
2. 2. Trakea

Akar Pepaya

1. 1. Sel parenkim

Rimpang Kunyit

1. 1. Amilum

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 17


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

2.
2. Sekret Minyak

Bulbus ubi jalar kuning


1.
2. 1. Sel batu makrosklereid
berkelompok
2. Perispern dengan sel
parenkim berdinding
tipis.

Kulit Buah Alpokat

1. 1. Perispern dengan sel


berwarna coklat
kehitaman

Biji Mahoni

2. Rasionalisasi Haksel Simplisia

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 18


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

a. Herba Meniran (Kardiman dkk, 2004 hal : 442 )

Nama Simplisia : Phyllanthus Herba


Nama Spesies : Phyllanthus niruri L.
Famili : Euphorbiaceae
Kandungan : Mengandung Alkaloid, Bernenoid, Coumarin,
Kimia Flavanoid, Lignin, Lipid, Phytallate, Sterol,
Tannin dan Triterpene.
Aktivitas : 1. Antioksidan
Farmakologi 2. Pencegah penyakit hati
3. Menangkap radikal bebas
4. Menghambat piroksi lipid
Efek Samping : -

b. Daun Kenikir (Lenny,S. 2006 hal : 324)

Nama Simplisia : Cosmos Folium


Nama Spesies : Cosmos caudatus Kunth
Famili : Asteraceae
Kandungan : Saponin, Flavanoid, Fenol, dan Minyak Atsiri
Kimia
Aktivitas : 1. Menurunkan kadar asam urat
Farmakologi 2. Menurunkan kadar kolesterol
3. Antioksidan
4. Lemah lambung
Efek Samping : -

c. Bunga putri malu (FI Edisi III. 1995 hal : 816-817)

Nama Simplisia : Mimosa Flos


Nama Spesies : Mimosa pudica Linn
Famili : Mimosaceae
Kandungan : Mimosin, Tannin, Flavanoid, Steroid, sterol,

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 19


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

Kimia Terpenoid.
Aktivitas : 1. Antihiperglikemia
Farmakologi 2. Anti diare
3. Anti kejang
4. Sitotoksik
Efek Samping : -

d .Kulit kayu Pinus ( Sutiya, B. 2006 : 456)

Nama Simplisia : Pinus cortex


Nama Spesies : Pinus merkusii
Famili : Pinaceae
Kandungan : Flavonoid, Alkaloid, dan Fenolik.
Kimia
Aktivitas :
Farmakologi 1. Anti jamur
2. Anti septik
3. Depresi
Efek Samping : -

e . Batang gamal ( Akharaiyi, dkk. 2009 hal : 523 )

Nama Simplisia : Gliceridia caulis


Nama Spesies : Gliceridia maculate
Famili : Fabaceae
Kandungan : Saponin, Flavanoid, alkaloid, dan tannin
Kimia
Aktivitas : 1. Menyembuhkan penyakit kulit
Farmakologi 2. Reumatik
3. Sakit kepala
4. Batuk
5. Luka – luka
Efek Samping : -

f . Akar Pepaya ( Sunarjo, H. 1998 hal 119)

Nama Simplisia : Carica Radix

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 20


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

Nama Spesies : Carica papaya L.


Famili : Caricaeae
Kandungan : Alkaloid, saponin, polifenol, dan flavonoid.
Kimia
Aktivitas : 1. Gagal ginjal
Farmakologi 2. Batu ginjal
3. Menjaga kesehatan
Efek Samping : -

g . Rimpang kunyit putih ( Darwis, dkk .1991 )

Nama Simplisia : Curcuma Rhizoma


Nama Spesies : Curcuma mangga Val.
Famili : Zingiberaceae
Kandungan : Minyak atsiri, tannin, guls dan dammar.
Kimia
Aktivitas : 1. Sakit perut
Farmakologi 2. Penguat lambung
3. Penurun panas badan
4. Penyakit kulit
Efek Samping : -

h . Umbi ubi jalar kuning

Nama Simplisia : Ipomea bulbus


Nama Spesies : Ipomea batatas L.
Famili : Convolvulaceae
Kandungan : Energi, protein, lemak, serat, kalsium, posfor,
Kimia besi, vitamin A, vitamin C, antosianin.
Aktivitas : 1. Antioksidan
Farmakologi 2. Kanker
Efek Samping : -

i . Kulit buah Alpokat

Nama Simplisia : Persea cortice


Nama Spesies : Persea americana Mill.
Famili : Lauraceae

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 21


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

Kandungan : Flavonoid, tannin, alkaloid, dan saponin.


Kimia
Aktivitas : 1. Tabir surya
Farmakologi 2. Kosmetik untuk melembabkan kulit
3. Menghaluskan kulit
Efek Samping : -

j . Biji Mahoni

Nama Simplisia : Swietenia semen


Nama Spesies : Swietenia mahagoni L.
Famili : Meliaceae
Kandungan : Alkaloid, terpenoid. Dan flavonoid.
Kimia
Aktivitas : 1. Antipiretik
Farmakologi 2. Anti jamur
3. Tekanan darah tinggi
4. Kencing manis
5. Masuk angin
Efek Samping : -

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 22


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini dilakukan pengujian Mikroskopik Simplisia

serbuk. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana bentuk jaringan penyusun

dari tumbuhan yang telah diolah menjadi simplisia.

Pada umumnya, masing-masing organ tanaman yaitu batang, akar,

rimpang, dan daun pada umumnya memiliki jaringan penyusun primer yang

hampir sama, yaitu untuk akar, batang dan rimpang memiliki jaringan penyusun

berupa epidermis, korteks, endodermis, jari-jari empulur serta bentuk berkas

pengangkutnya. Sedangkan jaringan sekundernya meliputi periderm dan ritidom.

Ciri spesifik dari bagian daun adalah memiliki rambut penutup dan stomata.

Adapun dalam praktikum dilakukan pengamatan terhadap simplisia herba

meniran, daun kenikir, bunga putri malu, kulit kayu pinus, batang gamal, akar

papaya, rimpang kunyit putih, umbi ubi jalar kuning kulit buah alpokat dan biji

mahoni. Pada pengamatan dilakukan penambahan chlorarhidrat diatas serbuk

simplisia sebagai medium dimana dengan adanya medium pada pengamatan akan

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 23


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

timbul warna spesifik dari anatomi jaringan tumbuhan, dan dilakukan fikasi

terlebih dahulu setelah penambahan chloralhidrat agar mediumnya kering dan

tidak mengganggu pada pengamatan sehingga mudah untuk dideteksi.

Pada hasil pengamatan, tampak rambut penutup bersel bengkok dan

polen tersebar juga rambut penutup kecil disertai kelenjar pada herba meniran

dengan warna yang timbul berwarna hijau kecoklatan. Tampak minyak atsiri pada

daun kenikir dengan warna yang timbul adalah kuning dengan bulatan orange.

Tampak fragmen stigma berpapila pada bunga putri malu dengan warna yang

timbul adalah coklat dengan serabut berbintik hitam. Tampak serat sklerenkim

berongga pada kulit kayu pinus dengan warna yang timbul berwarna kuning

kecoklatan berbentuk seperti ulat. Tampak jaringan parenkim xylem pada batang

gamal dengan warna yang timbul berwarna orange dilengkapi dengan serat

sklerenkim. Tampak fragmen Kristal oksalat dan trakea pada akar papaya dengan

warna yang timbul berwarna putih mengkilat dan kuning. Tampak sel parenkim

pada rimpang kunyit putih dengan warna yang timbul berwarna kuning. Tampak

jaringan amilum dengan warna putih dan sekret minyak berwarna orange. Tampak

sel batu makrosklereid berkelompok dan perispern pada kulit buah alpokat dengan

warna yang timbul berwarna kuning. Dan terakhir tampak perispern pada biji

mahoni dengan warna yang timbul berwarna coklat kehitaman. Pada kesepuluh

sampel yang diamati memiliki jaringan yang hamper sama yang antara satu sama

lain, yang paling spesifik adalah jaringan minyak yang menimbulkan warna

orange dan jaringan tumbuhan yang berwarna kuning.

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 24


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, dapat ditarik kesimpilan yaitu:
1. Tampak jaringan penyusun primer dari Simplisia bunga putri malu, kulit
kayu pinus, batang gamal, akar papaya, rimpang kunyit putih, kulit buah
alpokat, dan biji mahonik yaitu tampak jaringan fragmen stigma
berpapila berwarna coklat, serat sklerenkim berwarna kuning, jaringan
parenkim xylem berwarna coklat, fragemen Kristal oksalat berwarna
bening dan trakea berwarna kuning, sel batu makrosklereid berkelompok
berwarna kuning kehitaman dan perispern berwarna coklat kehitaman.
dan Minyak Atsiri pada daun kenikir dan ubi jalar kuning dengan bentuk
tidak beraturan yang berwarna orange kekuningan.
2. Cara mengidentifikasi simplisia secara mikroskopik yaitu dengan cara
menambahkan reagen chloralhidrat diatas serbuk simplisia pada kaca
objek, kemudian difiksasi hingga kering dan dilakukan pengamatan di
bawah mikroskop.
3. Fragmen-fragmen simplisia dibedakan atas warna yang tampak dan
bentuk dari fragmen tersebut.
B. Saran

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 25


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

Sebaiknya dalam praktikum, lebih banyak digunakan simplisia serbuk


lainnya, dan dilakukan perbandingan antara simplisia kering dan simplisia
basah/ segar.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Laporan Praktikum Farmakognosi Farmasi. Available at


http://jurnalilmiahfarmasi.blogspot.co.id/2010/10/laporan-praktikum-
farmakognosi-farmasi.html.

Darwis dkk. 1991. Tumbuhan Obat Farmasi Zingiberaceae. Pusat Pengembangan


Tanaman Industri: Bogor.

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan RI:
Jakarta.

Dirjen POM. 2000. Informatorium Obat Nasional Indonesia. BPOM: Jakarta.

Frans A. Rumate. A.Ilham Makhmud. 2007. Peraturan Perundang-undangan


Bidang Farmasi dan Kesehatan. Fakultas Farmasi – Universitas
Hasanuddin. Makassar.

Hariana, Arief. 2015. 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Penebar Swadaya:
Jakarta.

Herbie, Tandi. 2015. Kitab Tanaman Obat Berkhasiat 226 Tumbuhan Obat Untuk
Penyembuhan Penyakit dan Kebugaran Tubuh. Octopus Publishing
House: Yogyakarta.

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 26


MIKROSKOPIK
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI AOT

Juanda, D dan Cahyono. 2000. Ubi jalar, Budidaya dan Analisis Usaha Tani.
Karisius : Yogyakarta.

Kardiman dkk. 2004. Meniran penambah daya tahan tubuh alami. Agromedia
pustaka: Jakarta.
Lenny, S.2006. Senyawa Flavonoid, Fenil propanoida dan Alkaloida. Karya
ilmiah: Medan.
Sunarjo, H. 1998. Prospek berkebun buah. Penebar Swadaya : Jakarta.
Sutiya,B. 2006. Rendemen minyak atsiri kulit pinus. Agromedia: Jakarta.

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI 2020 Page 27

Anda mungkin juga menyukai