Evaluasi Kinerja Rs
Evaluasi Kinerja Rs
Evaluasi Kinerja Rs
Oleh
Kelompok 1
UNIVERSITAS ANDALAS
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Puskesmas dan Rumah Sakit ini
dengan baik.
Tugas ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan tugas ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar lebih baik lagi kedepannya.
Akhir kata kami berharap semoga tugas ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
dimasa yang akan datang.
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
Evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas
seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam satu perusahaan atau
organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih dahulu.
Kinerja perlu dideskripsikan secara jelas, akurat, berkiatan dengan substansi dan
tidak menilai pribadi. Deskripsikan yang jelas tidak membingungkan dan tidak membuka
interprestasi yang berbeda, beda akurat berdasarkan fakta, bila mungkin di dukung oleh
data.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas
seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam satu perusahaan atau
organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih dahulu. Evaluasi
kinerja merupakan cara yang paling adil dalam memberikan imbalan atau penghargaan
kepada pekerja. Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk menjamin pencapaian sasaran dan
tujuan perusahaan dan juga untuk mengetahui posisi perusahaan dan tingkat pencapaian
sasaran perusahaan, terutama untuk mengetahui bila terjadi keterlambatan atau
penyimpangan supaya segera diperbaiki, sehingga sasaran atau tujuan tercapai.
Ada pendekatan ganda terhadap tujuan penilaian prestasi kerja sebagai berikut:
1. Tujuan Evaluasi
Hasil-hasil penilaian prestasi kerja digunakan sebagai dasar bagi evaluasi reguler terhadap
prestasi anggota-anggota organisasi, yang meliputi:
a. Telaah Gaji.
2.Tujuan Pengembangan
Informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian prestasi kerja dapat digunakan untuk
mengembangkan pribadi anggota-anggota organisasi, yang meliputi:
Tujuan penilaian prestasi kerja juga untuk memberikan pedoman kepada karyawan bagi
peningkatan prestasi kerja di masa yang akan datang.
Penilaian prestasi kerja juga akan memberikan informasi kepada karyawan yang dapat
digunakan sebagai dasar pembahasan tujuan dan rencana karir jangka panjang.
Penilaian prestasi kerja individu dapat memaparkan kumpulan data untuk digunakan
sebagai sumber analisis dan identifikasi kebutuhan pelatihan.
Faktor-Faktor Penilaian kinerja Tiga dimensi kinerja yang perlu dimasukkan dalam
penilaian prestasi kerja, yaitu:
1. Tingkat kedisiplinan karyawan sebagai suatu bentuk pemenuhan kebutuhan organisasi
untuk menahan orang-orang di dalam organisasi, yang dijabarkan dalam penilaian terhadap
ketidakhadiran, keterlambatan, dan lama waktu kerja.
Untuk mengukur kinerja organisasi, maka diperlukan suatu sistem berbasis kinerja.
Sistem pengukuran kinerja yang baik diperlukan sebagai instrumen dalam mengukur
kinerja yang handal dan berkualitas. Pengukuran kinerja yang menitikberatkan pada sektor
keuangan saja kurang mampu mengukur kinerja harta-harta tidak berwujud (intangible
assets) dan harta-harta intelektual (sumber daya manusia) perusahaan. Selain itu
pengukuran kinerja dengan cara ini juga kurang mampu bercerita banyak mengenai masa
lalu perusahaan, kurang memperhatikan sektor eksternal, serta tidak mampu sepenuhnya
menuntun perusahaan ke arah yang lebih baik (Gunawan, 2010).
Rumah sakit sebagai instansi pemberi pelayanan seharusnya tidak hanya sekedar
menampung orang sakit, melainkan juga harus memperhatikan aspek kepuasan bagi para
pemakai jasanya, dalam hal ini pasien. Rumah Sakit dihadapkan pada tuntutan dari
masyarakat yang semakin kritis terhadap jasa pelayanan yang diterimanya, dimana rumah
sakit dituntut untuk lebih meningkatkan pelayanan medis dan pelayanan administratifnya.
Penilaian terhadap kegiatan rumah sakit adalah hal yang sangat diperlukan dan sangat
diutamakan dalam menjalankan rumah sakit sesuai dengan tugas dan fungsinya ini. Untuk
dapat mengukur Kinerja Rumah Sakit perlu diketahui teknik membuat KPI (Key
Performance Indicator) rumah sakit.
Rencana Strategi (Renstra) 5 tahunan rumah sakit akan dijabarkan dalam rencana
kerja tahunan, dimana rencana kerja tahunan ini terdiri dari
target layanan serta target manajemen/keuangan rumah sakit. Nantinya target pelayanan
dan keuangan tahunan harus dikerucutkan lagi menjadi target bulanan unit yang dinamakan
KPI (Key Performance Indicator) unit. KPI (Key Performance Indicator) yang telah ada
haruslah dimonitoring dan dievaluasi secara rutin. Baik secara harian, mingguan, bulanan,
3 bulanan serta tahunan. Perbandingan antara target pencapaian dan target standar inilah
yang dinamakan indicator rumah sakit.
Kinerja pelayanan dapat diukur dari pencapaian volume dan mutu pelayanan klinis
yang dilakukan di berbagai instalasi, dengan membandingkan antara perencanaan yang
terdapat di Rencana Strategis Bisnis dengan pencapaian pada saat dilakukannya evaluasi.
Selain itu, kinerja mutu juga dapat diukur dari pencapaian indikator-indikator SPM.
Namun sebagai standar minimal, indikator SPM ini berfungsi untuk menjaga agar mutu
pelayanan RS tidak berada di bawah batas toleransi yang berkaitan dengan keselamatan
pasien.
A. Pelaku evaluasi
Membentuk tim penilai yang bersifat independen, sehingga dianggap menjadi lebih
obyektif. Tim penilai ini dapat dibentuk dari internal organisasi, akan tetapi dapat puka
dengan mengundang konsultan dari luar organisasi.
B. Mengumpulkan informasi
C. Mendeskripsikan Kinerja
Kinerja perlu dideskripsikan secara jelas, akurat, berkiatan dengan substansi dan tidak
menilai pribadi. Deskripsikan yang jelas tidak membingungkan dan tidak membuka
interprestasi yang berbeda, beda akurat berdasarkan fakta, bila mungkin di dukung oleh
data. Penggunaan kalimat dimaksud dapat dibedakan melalui beberapa contoh di bawah
ini.
Kurang jelas : dia dapat menyelesaikan proyek itu dengan cepat dan mrnguntungkan.
Lebih jelas : dia dapat menyelesaikan proyek itu dua minggu lebih c epat dari batas waktu
dan menghemat 10% biaya.
Kurang baik: perusahaan kehilangan pelanggan “ABC” karean pak amin direktur
pemasaran sangat lambat memenuhi permitaannya.
Lebih baik : menurut pelanggan ABC, pak amin direktur pemasaran dia nggap lambat
memeniuhi pedrmintaannya, sehingga mereka sedang mempertimbangkan mengaliohkan
bisnisnya ke pesaing kita.
Evaluasi kinerja juga dilakukan untuk menunjukkan posisi dan tingkat pencapaian
tujuan, memonitor keterlambatan dan atau penimpangan, mengindentifikasi simpul simpul
atau lokasi permasalahan, supaya dapat dipercepat, diperbaiki, di sempurnakan, atau
dibetulkan. Mencari lokasi keterlambatan atau penyimpangan bukan untuk menyalahkan
siapa siaoa atau menghukum siapa siapa, akan tetaoi justru untuk memberdayakan yang
lemah, mempercepat kelambatan, dan meluruskan penyimpangan.
A. PerspektifKeuangan.
B. PerspektifPelanggan.
Kegiatan evaluasi kinerja dua RS yang melaksanakan BLUD diawali dengan cara
penyusunan instrument penilaian oleh tim penilai, peninjauan lapangan, diskusi hasil
peninjauan lapangan dan laporan hasil evaluasi.
Tim menyusun laporan hasil evaluasi kinerja BLUD disertai dengan rekomendasi-
rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti oleh RSUD maupun stakeholders-nya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian dan pelaksanaan
tugas seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam satu perusahaan
atau organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih
dahulu. Evaluasi kinerja merupakan cara yang paling adil dalam memberikan
imbalan atau penghargaan kepada pekerja. Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk
menjamin pencapaian sasaran dan tujuan perusahaan dan juga untuk mengetahui
posisi perusahaan dan tingkat pencapaian sasaran perusahaan, terutama untuk
mengetahui bila terjadi keterlambatan atau penyimpangan supaya segera diperbaiki,
sehingga sasaran atau tujuan tercapai.
3.2 Saran
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna,
dan penulis menerima kritik dan saran untuk sebagai bahan evaluasi dan perbaikan
untuk makalah ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Chow, Chee W., et al, 1998. The Balanced Scorecard; A Potent Tool fo Energizing
and Focusing Healthcare Organization Management. Journal Of Healthcare
Management Vol. 43 (Jan/Feb2000).
Kaplan, Robert S, dan David P Norton, 1996. Translating Stategy Into Action The
Balanced Scorecard. Boston : Harved Business SchoolPress.
https://www.fkm.ui.ac.id/monitoring-evaluasi-kinerja-pelayanan-rumah-sakit/
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/download/18317/17393
https://manajemenrumahsakit.net/2014/08/evaluasi-kinerja-rsud-sebagai-blud/