Laporan Formula KEP KLP 2
Laporan Formula KEP KLP 2
Laporan Formula KEP KLP 2
A. Latar Belakang
Kurang energi protein (KEP) merupakan keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak
memenuhi kecukupan yang dianjurkan. Pada umumnya gizi buruk didominasi oleh
kwashiorkhor dan marasmus (Trehan & Manary 2014). Marasmus disebabkan oleh
defisiensi energi dan zat gizi, sedangkan kwashiorkhor lebih disebabkan karena defisiensi
protein. Penyakit KEP (Kurang Energi Protein) merupakan salah satu penyakit gangguan
gizi yang penting di Indonesia maupun di negara yang sedang berkembang lainnya.
Prevalensi tertinggi terdapat pada anak-anak berumur dibawah lima tahun (balita), ibu yang
sedang menyusui dan menyusui (Ardiana & Wirjatmadi 2012).
Bahan makanan yang mengandung kalori maupun protein yang tinggi bisa
memperbaiki status gizi balita. Status gizi yaitu keadaan tubuh yang merupakan akibat dari
konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi dengan 4 klasifikasi, yaitu status gizi
buruk, kurang, baik, dan lebih (Almatsier, 2009). Sesuai rekomendasi World Health
Organization (WHO), perbaikan status gizi balita gizi buruk dilakukan dengan memperbaiki
asupan zat gizi makro dan mikro dengan pemberian suplemen dan makanan formula
sebagai makanan terapi secara bertahap, pengobatan penyakit penyerta, dan
penatalaksanaan gizi buruk yang dilakukan secara rawat inap maupun rawat jalan bagi
balita tanpa komplikasi. Standar terapi untuk gizi buruk yaitu pemberian F-100, dimana F-
100 merupakan makanan yang berbahan dasar susu yang diberikan pada fase transisi dan
fase rehabilitasi, makanan terapi F-100 digunakan sebagai makanan transisi sebelum
makanan padat diperkenalkan kepada balita gizi buruk
Pada praktikum pembuatan formula MP-ASI sari kacang hijau ini, kandungan gizi
serta kebutuhan asam amino esensial telah diperhitungkan sebelum dilakukan pembuatan
formula MP-ASI ini bagi balita dengan penderita KEP sedang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti praktikum, peserta didik diharapkan mampu membuat formula
MP-ASI pada balita.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktikum, peserta didik diharapkan dapat
- Mengetahui langkah-langkah pembuatan formula MP-ASI pada balita.
- Mengetahui jumlah kandungan gizi formula MP-ASI pada balita
- Mengetahui kandungan asam amino esensial pada formula MP-ASI balita
PEMBAHASAN
Identitas Balita :
Nama balita : Muh. Arsan JK : Laki-laki
Umur : 10 bulan BB/U : -2,3 SD (Gizi Kurang)
BB : 6,9 kg BB/PB : -2,3 SD (Kurus)
PB : 69,5 cm PB/U : -1,6 SD (Normal)
Diagnosa:
- KEP ringan (Tahap Rehabilitasi)
1. Tujuan Diet
Memberikan makanan Tinggi Energi dan Tinggi Protein secara bertahap untuk
mencapai status gizi optimal
2. Prinsip Diet
- Tinggi energi
- Tinggi protein
- Mudah cerna
3. Syarat diet
- Makanan diberikan secara bertahap sesuai dengan berat badan, umur serta
keadaan/kondisi balita
- Energi yang diberikan tinggi 1.035 kkal, diberikan secara bertahap hingga 150-220
kkal/kg BB
- Protein diberikan tinggi 27,6 g, diberikan bertahap 3-4 g/kg BB
- Lemak diberikan cukup (25%) 28,7 g dari kebutuhan energi
- Banyaknya cairan diatur untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit,
terutama bila ada diare. Cairan diberikan = 1.237- 1.650 ml
- Suplementasi vitamin dan mineral terutama vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin
C dan zat besi
- Porsi makanan kecil tapi sering
- Pemberian makanan melalui NGT (Naso Gastric Tube)
BBI = 2n + 8
= 2(0,8thn) + 8
= 9,6 kg
BB Hitung = (BBI + BB actual) : 2
= (9,6 + 6,9) : 2
= 8,25 kg
Energi = 150 kkal/kg BBA
= 150 kal x 6,9
= 1035 kkal
Protein = 4 g/kg BBA
= 4 g x 6,9kg
= 27,6 g (27,6x4=110.4 kkal)
Lemak = 25 % x 1035 kal
= 258,7 kkal (258,75:9=28,7 g)
Karbohidrat = (1035 kkal - (110.4 + 258,7) : 4
=166.4 g
C. Rencana Penyusunan Formula
1. Bahan makanan yang diperlukan
- Sari Kacang Hijau
Pemilihan sari kacang hijau didasarkan pada kandungan nilai gizi yang tinggi akan
vitamin (A,E,D, B6) dan zat besi yang sangat penting bagi tubuh terlebih bagi anak-
anak yang sedang dalam masa pertumbuhan serta memiliki mineral esensial yang
juga kaya akan serat.
- Tepung Susu Full Cream
Pemilihan susu full cream didasarkan pada kandungan lemak dan kalsium. Lemak
berfungsi sebagai cadangan dan sumber energi bagi tubuh serta membantu dalam
penyerapan vitamin larut lemak (A,D,E, dan K). Sedangkan kalsium sebagai mineral
dalam pembentukan tulang.
- Kuning Telur
Merupakan sumber protein dan mengandung asam lemak omega 3 yang baik untuk
membantu pertumbuhan organ dalam tubuh.
- Maizena
Pada formula enteral ini digunakan maizena sebagai sumber karbohidrat komplek
yang memberikan kalori cukup tinggi.
- Tepung Beras
Pemilihan tepung beras didasarkan pada kandungan sumber karbohidrat komplek
dan sebgai sumber energi utama
- Gula pasir
Pemakaian gula pasir didasarkan pada gula pasir sebagai sumber energi dengan
memperhatikan jumlah pemakaian gula yang tidak terlalu tinggi agar tidak
menyebabkan diare pasien lebih parah
- Minyak kelapa
Pemakaian minyak kelapa disebabkan minyak kelapa ini merupakan salah satu
sumber lemak dan kaya akan fraksi lemak MCT (61 % total lemak).
- Sari Tomat
Sari tomat merupakan sumber serat larut air, sumber vitamin dan antioksidan alami.
Selain itu juga dapat mencegah terjadinya dehidrasi
2. Rincian Kualitas dan Nilai Gizi Bahan Makanan untuk Formula
Dengan mutu cerna 92,12 berarti ada 92,12 bagian asam amino yang diserap oleh
tubuh (mutu cerna pangan Indonesia 85 – 92)