4633 13375 1 PB PDF
4633 13375 1 PB PDF
4633 13375 1 PB PDF
39-41
Majalah Farmasi, Sains, dan Kesehatan ISSN 2442-9791
Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo, Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Kendari 93232
Abstrak
Penggunaan hijab dahulu hanya dianggap sebagai item yang 'ketinggalan zaman', namun berbeda dengan saat ini. Hijab kini telah
dijadikan sebagai salah satu item fashion wajib yang dikenakan oleh sebagian besar wanita muslim di Indonesia. Meskipun
populasinya semakin meningkat, namun peningkatan ini tidak diimbangi dengan perawatan khusus rambut yang tertutup di balik
hijab, karena sering mengalami masalah rambut akibat nutrisi shampo yang kurang mendukung bagi wanita berhijab, sehingga
diperlukan suatu perawatan khusus selain shampoo untuk mengatasi masalah ini. Produksi buah mentimun yang cukup tinggi di
Indonesia masih belum sebanding dengan pemanfaatan buah mentimun itu sendiri, mentimun umumnya hanya dikonsumsi di
kalangan masyarakat, padahal ekstrak buah mentimun kaya akan metabolit sekunder seperti sulphur dan silikon yang dapat
digunakan untuk menstimulasi pertumbuhan rambut dan menutrisi rambut rontok pada wanita berhijab. Penelitian diawali dengan
pembuatan hair tonic dengan menggunakan bahan yaitu ekstrak mentimun (C. sativus) 25%, dan bahan tambahan seperti etanol 96
%, menthol, propilenglikol, metil paraben, natrium metabisulfit, akuades, dengan berbagai konsentrasi. Setelah pembuatan hair
tonic maka dilakukan beberapa evaluasi fisik pada sediaan untuk melihat kestabilannya pada masing-masing konsentrasi untuk
memenuhi persyaratan sediaan hair tonic dan mengatasi masalah pada rambut berhijab.
Kata Kunci: Ketombe, hair tonic, mentimun, hijab, kosmetik
1. Pendahuluan
Badan Pusat Statistik tahun 2010 menyatakan peningkatan ini tidak diimbangi dengan perawatan
jumlah penduduk beragama Islam di Indonesia mencapai khusus rambut yang tertutup di balik hijab. Para wanita
87,18%. Penggunaan jilbab bagi para perempuan berhijabpun sering mengalami masalah rambut akibat
merupakan representasi dari kemuliaan akhlak dan nutrisi shampo yang kurang mendukung bagi wanita
keihsanan. Dewasa ini fenomena penggunaan jilbab di berhijab, sehingga diperlukan suatu perawatan khusus
kalangan perempuan Indonesia sangat pesat, dan bukan selain shampoo untuk mengatasi masalah ini.
menjadi rahasia lagi jika permasalahan rambut yang Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah
timbul karena pemakaian hijab, seperti : rambut kering, satu sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat
kusam, kulit kepala berminyak, ketombe hingga rambut Indonesia. Biasanya masyarakat memanen buahnya
rontok menjadi permasalahan yang kompleks untuk ketika belum masak untuk dijadikan sayuran, jus, lalapan
perempuan berhijab [1]. atau penyegar di berbagai hidangan karena memiliki
Penelitian tentang hubungan hijab dengan kejadian kandungan air yang cukup banyak di dalamnya sehingga
ketombe, lepek, dan rambut rontok yang dilakukan pada berfungsi untuk menyejukkan. Nilai gizi mentimun
mahasiswa Fakultas Kedokteran di sebuah Universitas cukup baik karena buah ini merupakan sumber mineral
didapatkan hasil adanya peningkatan risiko terjadinya dan vitamin[2].
ketombe, lepek, dan rambut rontok sebesar 7,57 kali dan Mentimun (Cucumis sativus L.) kaya akan senyawa
angka kejadian ketombe meningkat pada responden polifenol yang memiliki aktivitas antimikroba,
dengan pemakaian hijab ≤10 tahun (72,5)% pada tertutama antijamur seperti jamur Candida sp. penyebab
mahasiswa yang menggunakan hijab. Meskipun ketombe. Kandungan sulphur dan silikon yang tinggi
populasi penggunaan hijab meningkat, namun pada ekstrak buah mentimun juga telah terbukti dapat
*
Email: [email protected]
40 | Desriani, dkk : Formulasi Hair Tonic Ekstrak Buah Mentimun (Cucumis sativus) sebagai Solusi Ketombe
dan Rambut Rontok pada Wanita Berhijab