Laporan Kelompok 423
Laporan Kelompok 423
Laporan Kelompok 423
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DALAM TARAF PENDIDIKAN BERKUALITAS
Editor:
H. Muhamad Nurhasan, M.Ag.
Penulis:
Ahmad Ridho dkk.,
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah, Sang pemilik dunia dan
seisinya, tiada Tuhan selain Allah dan hanya kepada-Nya lah kita patut
memohon dan berserah diri. Hanya karena nikmat kesehatan dan
kesempatan dari Allah SWT sehingga penyusun dapat melaksanakan
semua kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) serta menyelesaikan laporan
akhir KKN ini. Shalawat dan salam selalu kita panjatkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW.
ii
Untuk Itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
iii
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan pada
mahasiswa yang akan mengadakan KKN di tahun yang akan datang.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................. v
PROLOG ...................................................................................................... xi
v
2.3 Tahapan Siklus Pelaksanaan KKN Sisdamas ........................... 31
BAB V PENUTUP....................................................................................... 80
LAMPIRAN................................................................................................. 98
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
RINGKASAN EKSEKUTIF
ix
Desa Sukaresmi serta membantu memberikan obat sesuai dengan resep yang
diberikan oleh mantri kesehatan.
x
PROLOG
Bismillahirrahmanirrahimi.
Alhamdulillah, pujian hanya milih Allah SWT. Sholawat dan salam untuk
Rasulullah SAW.
Pada KKN, mahasiswa juga belajar menerapkan ilmu yang sedang dan
sudah dipelajari pada kegiatan kelas dan organisasi kampus. Ia dapat
menjadikan masyarakat sebagai laboratorium hidup yang dapat menghasilkan
teori dan temuan baru yang tentunya akan mewujudkan jati diri keilmuan.
xi
kemasyarakatan kea rah yang lebih baik. Konsep pemberdayaan adalah
sesuatu yang sangat penting, dimana masyarakat dapat mandiri dan membuat
kaya dirinya sendiri tanpa terus bergantung kepada orang dan institusi lainnya,
termasuk pemerintah.
Semoga semua ini dinilai sebagai amal shalih dihadapan Allah SWT.
Aamiin.
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dalam upaya memperdayakan masyarakat dapat dilihat dari sisi, yitu:
pertama, mencapai suasana atau iklim yang memungkinkan potensi
masyarakat berkembang. Disini titik tolaknya adalah pengenalan bahwas
setiap manusia, setiap masyarakat, memiliki potensi yang dapat
dikembangkan. Artinya, tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa
daya, karena jika demikian akan sudah punah. Pemberdayaan berupa
dorongan; motivasi; dan pembangkitan kesadaran akan potensi yang
dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya.
2
1.2 Fukos Program
1.2.1 Bidang Sosial
Setelah melakukan telah terhadap permasalahan atau program yang
harus diberdayakan, penyusun bekerjasama dengan kepala dusun RT 4/
RW10, masyarakat setempat khususnya masyakat yang dinilai memasuki
zona kawasan pertambangan. Yakni dengan adanya proses wawancara
mendalam terkait kerugian apa saja yang akan di dapati masyarakat perihal
adanya lokasi pertambangan. Di dalam sesi pertanyaan yang penyusun
ajukan disetiap obrolan tersebut penyusun menyelipkan beberapa
pemahaman yang seharusnya masyarakat peka akan hal itu. Yakni
ekspolitasi alam dan bencana yang kemungkinan akan terjadi. Disini
penyusun menitik beratkan pada empat zona rumah milik warga yang
masuk kawasany pertambangan karena di tahun 2010 memnag terjadi
peluasan galian oleh pemilik pertambangna dan proses peluasan tersebut
berhasil mencaplok kawasan pemukiman bahkan kebun-kebun strawberry
milik warga.
3
Dengan usaha-usaha selanjutnya yakni program Reboisasi, memang
usaha reboisasi ini tidak terlalu besar karena kurangnya minat masyarakat
terkait hal tersebut nampaknya menjadi kendala penyusun dalam
melancangkan program tersebut. Dengan kodisi masyarakat yang seperti
ini penyusun harus mencoba mencari celah untuk penangan yang ringan
perihal solusi yang tepat agar mayarakat mampu peka dan peduli akan hal
terebut. Di kasus ini saya menitik beratkan pula pada anak-anak dengan
metode menggambar dengan tema “Asri” mereka di ajarkan untuk
setidaknya mampu menjaga dan mencintai lingkungan disekitar mereka.
Menurut penyusun metode menggambar, membantu meningkatkan taraf
imajinasi anak bahkan media visual berupa gambar akan meningkatkan
kecintaan dia akan alam itu sendiri. Memang dalam proses penangan
perihal status pertambangan ilegal tersebut penyusun tidak bisa telalu
menanggulangi hal tersebut namun saya sempat mengbincangkan perihal
dampak-dampak yang akan di rasakan mayarakat kepada pemilik
pertambangan tesebut dan solusi yang penyusun tawarkan pada pihak
pertambangan tersebut agar tidak memasuki kawasan pemukiman adalah
dengan membuat Terasering dengan sistem bertingkat hal ini mampu
menahan agar batu-batuan besar tidak runtuh dan masuk di kawasan
hunian. Kemudian harus adanya intervensi yang dilakukan aparat
pemerintahan sekitar karena praktek pertambngan seperti ini dinilai
merugikan, walaupun memang di satu pihak bisa di jadikan sebagai ladang
mencari nafkah namun jika praktek-praktek seperti ini runtin dilakukan
maka lambat laun daerah pemukiman warga dapat tergenang oleh
reruntuhan hasil galian dan bukan hanya kerusakan material berupa
kerusakan rumah namun dapat saja merenggut nyawa masyarakat yang
memang hidup dan tinggal di kawasan tersebut.
4
Setelah melakukan pengabdian masyarakat sesuai profesi penyususn,
yang dihasilkan dari pengabdian tersebut yaitu terbentuknya perubahan
pada pemhaman terkait pentingnya menjaga lingkungan dengan
memberikan pemahaman terkait akibat-akibat yang akan ditimbulkan dari
prilaku ekpolitasi alam salah satunya dengan fenomena yang memang ada
di wilayah kawasan Desa Sukaresmi yakni Praktek Pertambangan Ilegal
dengan menampilakan dampak-dampak yang memungkinkan terjadinya
bencana alam karena wilayah perbukitan dijaikan lahan pertambangan
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Dan setidaknya setelah adanya
penyuluhan seperti ini diharapkan masyarakat akan lebih peka akan hal
seperti itu, dan setidaknya ada tindakan khusus dari pihak pertambangan
terkait lahan galian memasuki kawasan pemukiman warga. Dengan
menyarakan metode Terasering tangga, usaha ini setidaknya
meminimalisir dampak yang akan terjadi seperti halnya lonsor maupun
bencana lainnya.
1.2.2 Pendidikan
Kegiatan bimbingan belajar Bahasa Inggris dengan menggunakan
metode pembelajaran Fun English (bermain sambil belajar) yang
dilakukan pada anak MDT Al-Ikhlas baik di dalam kelas maupun diluar
kelas selama di Desa Bojongloa:
5
Table 1. Hasil Pembelajaran Fun English
6
lirik lagu sesuai membaca kesulitan ketika
dengan pelafalan bahasa Inggris mereka
atau cara bacanya dengan benar menyanyikan lagu
dengan membaca
lirik dari tulisan
bahasa Inggris
yang benar
7
mengeja nama
mereka masing-
masing dalam ejaan
bahasa Inggris
-Mengajarkan lagu
bahasa Inggris yang
lain dengan
menambah gesture
ketika Anak-anak lebih
menyanyikannya mudah ingat ketika
ditanyai kosa kata
bahasa Inggris
8
dengan
menggunakan
-Memudahkan
gestur
anak-anak
untuk
mengingat
kosa kata
bahasa Inggris
9
kelas maupun di kalimat kalimat tersebut,
posko tentang sapaan dalam namun masih
kalimat sapaan bahasa Inggris banyak yang asing
”good morning”, dan bingung ketika
”good afternoon” di tes
dll.
10
membiasakan
mengucapkan
kalimat dalam
bahasa Inggris
11
5. Lingkungan sekitar SDN Sukamanah juga merespon positif dan
senang dengan bimbel dan pengajaran yang diadakan oleh penulis.
Hasil dari pengabdian masyarakat berupa pendidikan yang dilakukan
di dusun Sukaharja khusunya pada anak-anak yang berada di wilayah
tersebut termasuk siswa-siswi MI SPERATA, DTA Tarbiyatul Ikhwani
dengan penjelasan seabagai berikut;
12
Mau menyampaikan apa yang siswa ketahui dalam hal bahasa
Inggris kepada teman-temannya.
Lebih jauh lagi, program kerja melalui ilmu pengetahuan seperti ini
memiliki peranan penting dan kontribusi nyata bagi masyarakat sasaran,
yakni bertambahnya keyakinan terhadap Sang Pencipta karena nyata
adanya hasil ciptaan-Nya ini yang berupa alam semesta raya beserta
seluruh isinya tanpa rekayasa, sehingga hal tersebut diharapkan kesadaran
dan takut hanya kepada-Nya dapat lebih tertanam untuk setiap pribadi
dalam melakukan aktivitas dan rutinitas kehidupan.
13
ini dapat direpresentasikan dengan cara melakukan intropeksi diri terhadap
apa yang selama ini didapatkan untuk lebih dimanfaatkan lebih baik.
Terlihat pula bahwa kepuasan dari masyarakat sasaran yang antusias
menjadi pendorong semangat penulis dalam melakukan pembelajaran
lebih sungguh-sungguh.
1.2.5 Keagamaan
14
2. Penerapan Metode Tahsin di Sekolah MI/SD Sperata
Pengabdian ini dalaksanakan pada minggu kedua pada tanggal
14 Agustus 2018 selama dua mingguan mahasiwa PAI mengabdi
di MI/SD Sperata. Dan kelas 6 yang menjadi sasarannya, dan
hampir 36 orang yang mengikuti kegiatan ini. Para siswa sangat
senang dan antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar ini
dengan metode tahsin yang diterapkan memudahkan para siswa
belajar membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai kaidah
tajwid.
15
2-25 Agustus Kegiatan Belajar Mengajar
6 2018 di DTA DTA Berhasil
6-18 Agustus Kegiatan Belajar Mengajar
7 2018 (TK, SD, MI, SMP) Sekolah Berhasil
6-27 Agustus Kegiatan di Puskesmas
8 2018 Terpadu Puskesmas Berhasil
Upacara dan Kegiatan
9 17 Agustus 2018 Perlombaan Kemerdekaan Lapangan Desa Berhasil
Kegiatan Perlombaan
10 19 Agustus 2018 Kemerdekaan di RT Lapangan RT Berhasil
11 22 Agustus 2018 Idul Adha Mesjid Berhasil
12 29 Agustus 2018 Penutupan KKN Balai Desa Berhasil
13 29 Agustus 2018 Penutupan di RW DTA Berhasil
14 31 Agustus 2018 Meninggalkan Lokasi KKN Sukaresmi Berhasil
16
1.5 Struktur Kelompok dan Job Description
Ketua
Ahmad Ridho
Sekertaris Bendahara
17
BAB II
KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
18
Sementara itu definisi masyarakat sebagaimana dipaparkan oleh Selo
Sumarjan (1974) mendifinisikan masyarakat sebagai orang-orang yang
hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. sedangkan Menurut
Koentjaraningrat (1994) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat
kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama. selanjutnya
Menurut Ralph Linton (1968) masyarakat adalah setiap kelompok manusia
yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu
membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap
sebagai satu kesatuan sosial.
Dari paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan
masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif
untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan
kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila
warganya ikut berpartisipasi. Suatu usaha hanya berhasil dinilai sebagai
"pemberdayaan masyarakat" apabila kelompok komunitas atau
masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan atau dikenal juga sebagai
subjek. Disini subjek merupakan motor penggerak, dan bukan penerima
manfaat atau obyek saja.
19
2016). Padahal perbandingan tersebut belum tentu adil, mengingat bahwa
Indonesia merupakan negara yang besar dan kompleks baik secara
geografis maupun demografis (Hasan and Nurhayati, 2012).
SDGs (Sustainable Development Goals) merupakan sebuah program
pembangunan berkelanjutan dimana didalamnya terdapat 17 program
dengan 196 target yang terukur dengan tenggat waktu yang ditentukan.
SDGs adalah agenda pembangunan dunia yang bertujuan untuk
kesejahteraan manusia dan planet bumi. SDGs ini diterbitkan pada tanggal
21 Oktober 2015 menggantikan program sebelumnya yaitu bersama
sampai tahun 2030 yang disepakati oleh banyak negara dalam forum
resolusi perserikatan bangsa-bangsa (PBB). Jadi kerangka pembangunan
yang berkaitan dengan perubahan situasi dunia yang sebelumnya
menggunakan konsep MGDs sekarang diganti dengan SDGs.
SDGs merupakan hasil dari proses yang bersifat partisipatif,
transparan, dan inklusif terhadap semua suara pemangku kepentingan dan
masyarakat selama 3 tahun lamanya. SDGs akan mewakili sebuah
kesepakatan yang belum pernah ada sebelumnya yang terikat dengan
prioritas –prioritas pembanguan berkelanjutan diantara 193 negara
anggota.
Keterkaitan SDGs dengan KKN Sisdamas diharapkan terjalin adanya
hubungan antara mahasiswa sebagai fasilitator pemberdayaan dengan 17
tujuan SDGs. Mahasiswa memfasilitasi sejumlah tujuan dalam SDGs itu
guna memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat. Para
mahasiswa dapat mengembangkan sesuai dengan kondisi UIN SGD
Bnadung, maka 17 SDGs ini dirangkum menjadi 17tujuan pembangunan
berkelanjutan saja dengan penjelasan singkat sebagai berikut:
20
1. No Proverty (Tanpa Kemiskinan)
Prinsipnya bahwa tidak ada kemiskinan dalam bentuk apapun
diseluruh penjuru dunia. Tujuan dari tidak adanya kemiskinan ini
berbicara tentang meningkatkan pendapatan bagi penduduk
miskin,menjamin akses terhadap pelayanan dasar dan melindungi seluruh
masyarakat dari segala bentuk bencana.
Implementasi secara lokal, bahwa dilokasi KKN tidak terdapat
kemiskinan yang angkanya cukup signifikan. Dalam kaitan ini, peran
mahasiswa dalam KKN Sisdamas memberikan fasilitas mengenai
langkah-langkah jangka pendek dan jangka panjang mengatasi
kemiskinan. Sebagai bahan kajian, silahkan para mahasiswa
mengidentifikasi indikator kemiskinan sebagaimana dirilis oleh BPS
untuk memotret apakah dilokasi KKN terdapat kemiskinan atau tidak.
2. Zero Hunger (Tanpa Kelaparan)
Hidup tanpa kelaparan merupakan tujuan kedua dari pembangunan
yang berkelanjtuan. Tujuan dari pembangunan ini berbicara tentang
menjamin bahwa semua orang dapat menikmati makanan yang aman dan
bernutrisi sepanjang tahun.
Mahasiswa peserta KKN Sisdamas dapat mengkoordinasikan
pengelolaan sumber daya alam dikawasan perdesaan,khususnya lahan dan
air,yang mampu menyokong ketahanan pangan untuk wilayah sekitarnya,
dan karenanya membutuhkan bdrbagai tanggpan yang terkoordinasi guna
mengantisipasi terjadinya kelaparan dalam masyarakat yang berpotensi
terjadinya kelaparan.
Demikian pula mahasiswa peserta KKN sisdamas bersama-sama
dengan masyarakat mendukung produksi pertanian dan pertumbuhan
ekonomi daerah dengan memperkuat pasar agar dan infrastruktur
transfortasi demi memajukan rantai pangan lokal.
21
Sekolah dan layanan kesehatan dapat digunakan untuk
mengidentifikasi dan mengatasi malnutrisi pada anak. Pada kawasan
perdesaan dapat dikelola sumber daya kolektif dan memperbaiki
kepemilikan tanah agar mampu melindungi hak-hak kelompok masyarakat
miskin.
3. Good Healt and Well Being (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan)
Tujuan pembangunan ini berbicara tentang membantu masyarakat
untuk hidup sehat dan panjang umur. Penyediaan air bersih dan sanitasi
sangat pengting untuk mengurangi angka kematian ibu, anak, dan bayi.
Mahasiswa peserta KKN Sisdamas bersama –sama dengan kader
posyandu dan masyarakat meski waspada terhadap tingkat kematian anak
yang tidak kian menurun. Hal ini dapat ditangani melalui program
perbaikan permukiman kumuh dan dengan meningkatkan akses
masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar. Bersama pemerintah
setempat dapat berkontribusi kepada kepada pengurangan angka kematian
akibat populasi air dan tanah melalui manajemen sumber daya alam yang
efektif dan perindungan terhadap lingkungan.
4. Quality Education (Pendidikan Berkualitas)
Pendidikan, khususnya pada tingkat dasar, merupakan tanggung jawab
langsung dari pemerintah daerah di banyak negara. Hal ini berarti bahwa
pemerintah daerah memegang peranan penting dalam membangtu
pencapaian SDGs.
Guna mencapai hal itu, mahasiswa peserta KKN Sisdamas dapat
mendukung, mengkoordinasikan dan merancang program pelatihan teknis
ke dalam strategi pengembangan ekonomi lokal, memastikan bahwa
pelatihan yang diberikan dapat meningkatkan peluangh kerja. Kedudukan
mahasiswa sebagai sebagai peserta KKN Sisdamas memungkinkan untuk
menjangkau individu dan masyarakat yang rentan dan termajinalisasi serta
22
memastikan bahwa mereka memiliki akses terhadap terhadap pendidikan
dan pelatihan yang dibutuhkan.
5. Gender Equality (Kesetaraan Gender)
Tujuan ini berbicara tentang mengakhiri kekerasan dan diskriminasi
terhadap perempuan dan memastikan mereka memiliki kesempatan yang
sama dalam segala aspek kehidupan. Mahasiswa KKN Sisdamas dapat
bertindak sebagai contoh bagi kesetaraan Gender dan pemberdayaan
perempuan melalui penyediaan pelayanan bersama-sama masyarakat yang
tidak mendiskriminasi.
6. Clean Water and Sanitasi (Air bersih dan Sanitasi)
Tujuan ini berbicara tentang memastikan semua orang memiliki akses
terhadap air bersih dan sanitasi menjamin akses terhadap air bersih dan
sanitasi merupakan tanggungjawab yang seringkali berada di dibawah
pemerintah daerah, dan sangat bergantung pada pemerintahan yang
efektif, managemen sumber daya.Mahasiswa KKN Sisdamas dapat ikut
serta merancang dan mepelopori bersama –sama masyarakat mengenai
ketersediaan air bersih dan sanitasi ini.
Tantangan yang dihadapi daerah-daerah bervariasi, khususnya anatara
kawasan perkotaan dan perdesaan. Tantangan terbesar di daerah perkotaan
seringkali berupa minimnya akses terhadap layanan dasar di permukiman
informal, atau tarif yang tinggi dan kurangnya pengendalian mutu oleh
penyedia air swasta.sementara dikawasan pedesaan, meski air tersedia
secara bebas di alam, perjalanan yang harus ditempuh untuk memperoleh
air dari sumber daya sangatlah panjang, dan memiliki kemungkinan untuk
tercemar.
Bersama-sama dengan pemerintahan daerah, makasiswa KKN
Sisdamas dapat ikut serta meningkatkan kualitas air melslui langkah-
langkah yang berkelanjutan. Managemen sumber daya air melalui
23
langkah-langkah perlindungan lingkungan hidup dan pengelolaan limbah
padat yang berkelanjutan. Managemen sumber daya air yang terpadu
membutuhkan kerjasama dalam perencanaan dan kebijakan lingkungan
antara daerah yang berdekatan. Pemerintah daerah memiliki posisi
strategis untuk mendukung pengelolaan air bersih dan sanitasi berbasis
partisipas oleh masyarakat, termasuk para penduduk permukiman kumuh.
7. Anfordable and Clean Energy (Energi Bersih dan Terjangkau)
Tujuan ini berbicara tentang memastikan semua orang memiliki akses
terhadap energi terbarukan mahasiswa peserta KKN Sisdamas bersama
pemerintah daerah memiliki posiis terbaik untuk dapat mengidentifikasi
kesenjangan terkait akses terhadap energi yang terjangkau bagi kelompok
rentan di dalam masyarakat mendorong pemerintah daerah agar dapat
berontribusi secara langsung untuk meningkatkan efesiensi energi dengan
berinvestasi dalam gedung – gedung hemat energi dan sumber energi
terbarukan untuk fasiliras publik.
8. Decent Work and Economic Growth, (Pertumbuhan Ekonomi dan
Pekerjaan yang Layak)
Tujuan ini berbicara tentang menciptakan pekerjaaan yang layak dan
peluang ekonomi bagi semua. Pemerintah daerah dapat menghasilkan
pertumbuhan dan pekerjaan dari bawah melalui pengembangan ekonomi
lokal yang memanfaatkan peluang dan sumber daya yang dimiliki masing-
masing daerah.
Keterlibatan mahasiswa KKN Sisdamas dalam hal ini adalah
memastikan dengan brsama-sama pemerintah daerah dapat mencegah
adanya pekerja anak dan mengupayakan agar mereka dapat mengenyam
pendidikan. Juga dapat bekerja sama dengan sektor informal utuk
meningkatkan kesehatan kerja dan perlindungan sosial serta mendorong
pembentukan pembentukan usaha mikro, usaha kecil dan menengah bila
24
man memungkinkan. Ketersediaan lingkungan kerja yang aman dan
nyaman, serta menjamin kesetaraan upah pekerja antar gender untuk
pekerjaan yang sama.
Bersama-sama dengan pemerintah daerah berada pada posisi yang
strategis untuk menjalin kerjasama dengan masyarakat dalam menentukan
biaya dan keuntungan dari hasil pengembangan pariwisata daerah serta
mengembangkan rencana dan strategi untuk memastikan kegiatan di
sektor ini berkelanjutan.
9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur
Tujuan ini berbicara tentang memastikan keterpengaruhan
infrastruktur yang dibutuhkan oleh setiap orang dapat berhubungan
dengan seluruh dunia. Pemerintah daerah yang sangat berperan dalam
pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur yang melayani kawasan
diwilayah sekitarnya . Pemerintah daerah juga dapat mengembangkan
usaha kecil menengah dan bisnis start-up sebagai strategi pengembangan
ekonomi lokal, dengan mempertimbangkan pasar, kebutuhan, dan sumber
daya lokal.
Sementara itu, Mahasiswa KKN Sisdamas dapat memfasilitasi dan
mendorong bangunan bdersama –sama dengan masyarakat guna
menemukan kesenjangan terkait akses terhadap teknologi informasi dan
komunikasi serta internet dalam masyarakat, dan mengambil langkah-
langkah untuk menjembataninya khususnya melalui penyediaan ruang
publik seperti perpustakaan.
10. Reduced Inequalities (Mengurangi Kesenjangan)
Tujuan pembangunann ini berbicatra tentang mengurangi kesenjangan
anatara yang terkaya dan termiskin. Pemerintah daerah memiliki peranan
penting dalam mengufrangi ketimpangan ekonomi dalam suatu negara.
Penyaluran sumber daya kepada pemerintah daerah dikawasan-kawasan
25
yang paling membuutuhkan menjadi sangat krusial, begitu pula dengan
meningkatkan kapasitas untuk mengidentifikasi dan mengatasi
kemiskinan dan pengasingan.
Oleh karena itu, bdersama-sama dengan pemerintah, mahasiswa
peserta KKN Sisdamas dapat mendorong dan merancang agar daerah
dapat menerapkan prinsip-prinsip kesetaraan dan non-diskriminasi di
dalam lembaga-lembaga dan praktik kerja pemerintahan, serta
menjadikannya sebagai kriteria pengadaan barang dan jasa publik
sehingga pemerintah daerah berkewajiban untuk tidak mendiskriminasi
dalam menyediakan pelayanan umum.
11. Susitainable Cities and Communities (Keberlanjutan Kota dan
Komunitas)
Tujuan ini adalah mengenai pembangunan kota-kota serta pemukiman
yang berkualitas, aman dan berkelanjutan. Pemerintah daerah
bertanggungjawab untuk mendorong penggunaan transportasi umum
dikawasan perkotaan dalam rangka meningkatkan keselamatan lalu lintas
dan mengurasi emisi. Juga menyediakan ruang terbuka hijau yang aman
seperti taman, alun-alun, dan kebun bagi penduduknya.
Mahasiswa KKN Sisdamas dapat mengambil bagian dalam isu ini
terutama untuk keberkelanjutan ketahanan suatu komunitas dalam
masyarakat yang dapat dilindungi dari adanya perubahan dampak kota,
dengan adanya industrialisasi, limbah dan perubahan budaya. Pengolahan
limbah padat yang berkelanjutan juga penting dalam mengurangi dampak
lingkungan yang ditimbulkan oleh perkotaan. Ragam warisan budaya yang
dapat perlu dilestarikan sehingga bersama-sama dengan pemerintah
daerah memegang peran yang sangat penting dalam menentukan,
mengidentifikasi, dan melindungi warisan budaya tersebut untuk generasi
mendatang.
26
12. Konsumsi dan Produksi Bertanggungjawab (Respponsible
Consumption and Production)
Tujuan ini berbicara tentang mengurangi dampak lingkungan yang
ditimbulkan terhadap bumi melalui pola produksi dan konsumsi yang
sewajarnya. Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi
merupakan inti dari pembangunan yang berkelanjutan.
Pemerinah daerah dapat membantu memangkas rantai pasokan melalui
pengolahan lahan, infrasturktur, perencanaan kota, pendidikan dan
pelatihan serta pasar tradisional. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
berbagai cara, mulai dari perencanaan kota hingga penggunaan
mekanisme block unit princing. Sebagai konsumer barang dan jasa,
pemerintah daderah dapat menempatkan kriteria pengadaan yang
memperhitungkan limbah dan emisi karbon dari sumber-sumber yang
mungkin.
Posisi strategis pemerintah daerah sebagai tingkat pemerintah yang
berada paling dekat dengan masyarakat dibantu oleh mahasiswa yang
melaksanakan KKN Sisdamas sangat memungkinkan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pola konsumsi dan produksi
yang berkelanjutan serta membekali masyarakat dengan pengetahuan dan
tata cara untuk mengurangi jejak ekologis yang dikeluarkan.
13. Aksi terhadap Iklim (Climate Action)
Tujuan dari pembangunan ini adalah bertindak cepat untuk memerangi
perubahan iklim dan dampaknya. Pemerintah daerah, khusunya perkotaan,
seringkali menjadi pionir dalam menghadapi dampak-dampak perubahan
ilkim. Pemerintah daerah perlu mengingatkan kapasitasnya dalam
menghadapi bahaya perubahan iklim dan bencana alam agar dapat
melindungi masyarakat, terutama yang paling rentan.
27
Kehadiran mahasiswa di lokasi KKN, dapat berperan serta
merumuskan perubahan iklim ini dengan berkoordinasi dengan
pemerintah daerah. Pemimpin-pemimpin daerah dikenal karena
kemampuan mereka untuk meningkatkan kesadadaran masyarakat lokal
dan memimpin perlawanan terhadap perubahan iklim bersama mereka.
Penting juga untuk diintegrasikan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim
ke dalam perencanaan wilayah untuk mengurasi emisi dan meningkatkan
ketahanan mereka terhadap gangguan lingkungan.
14. Kehidupan Bawah Laut ( Life Below Wate)
Tujuan pembangunan ini ialajh melestarikan dan menjaga
keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut untuk
perkembangan yang berkelanjutan.
Hampir 80% dari polusi di lautan berasal dari kegiatan- kegiatan yang
ada di darat, baik di kawasab pesisir maupun lebih jauh ke pedalaman.
Banyak kota kota terbesar di dunia terletak di pantai dan banyak kota
pesisir membuang limbah industri dan limbah-limbah lainnya langsung ke
lautan di sekitarnya.
Akan tetapi, melindungi lautan dan pantai bukan tanggungjawab kota-
kota pesisir semata. Segala kegiatan perkotaan yang berlangsung di
lembah sungai dapat memengaruhi lautan, seperti pembuangan air limbah
industri ke sungai. Dua per tiga dari limbah perkotaan di dunia dialirkan
ke danau, sungai, dan lautan tanpa diolah terlebih dahulu. Sanitasi
perkotaan, pengelolaan limbah padat dan kerjasama antar daerah yang
sangat penting untuk mengurasi pencemaran.
Atas dasar itu, pelestarian sungai sebagai anak jalan air ke laut menjadi
bagian mutlak dari terpeliharanya ekosistem laut. Mahsiswa pesrta KKN
Sisdamas dapat mengidentifikasi beragam masalah dan mengkoordinasi
dengan instansi terkait perbaikan ekosistem sungai dan laut tersebut.
28
15. Life on Land (Kehidupan Darat)
Tujuan dari pembangunan ini ialah melindungi, mengembalikan, dan
meningkatkan keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelalo
hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus, serta tukar guling
tanah. Tujuan pembangunan ini juga berkaitan dengan melindungi sumber
daya alam dan margasatwa.
Peran pemerintah daerah sebagai penyedia layanan (terutama untuk
air, sanitasi dan pengolahan limbah padat), ditambah dengan kemampuan
untuk mendorong perubahan perilaku dalam masyarakat, menempatkan
pemerintah daerah di dalam posisi yang unik untuk melindungi sumber
daya alam dan habitat.
Bersama-sama dengan pemerintah daerah, mahasiswa sebagai peserta
KKN Sisdamas dapat mengkoordinasikan kerjasama dengan sektor swasta
dan masyarakat yang diperlukan pada tingkat daerah untuk
mengintegrasikan pengelolaan sumberdaya air sebagai persoalan
kompleks.
Harus dipastikan bahwa konservasi keanekaragaman hayati
merupakan bagian dari strategi pembangunan dan perencanaan kota.
Konversi keanekaragaman hayati kerap membutuhkan kerjasama antar
daerah. Melalui fasilitas pemerintah, manajemen dan partisipasi
masyarakat merupakan cara yang ampuh untuk menghentikan hilangnya
keanekaragaman hayati dan mencegah kepunahan.
16. Peace Justice and Strong Institutions (Perdamaian dan Institusi yang
Kuat)
Tujuan ini untuk meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat
untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses untuk keadilan
bagi semua orang termasuk lembaga dan bertanggungjawab untuk seluruh
kalangan. Dalam tujuan ini juga terkandung desakan terhadap pemerintah
29
daerah untuk menjadi lebih efektif dan bertanggungjawab pada warganya.
Penanganan terhadap korupsi dan peningkatan akses informasi oleh
masyarakat diperlukan untuk dapat mencapai hal tersebut.
Keterlibatan mahasiswa KKN Sisdamas dalam penguatana instuisi –
intuisi penegak keadilan dilakukan dengan memberikan edukasi kepada
masyarakat dan aparatur pemerintahan menjadi bagian dari terbangunnya
kesadaran hukum.
Selama beberapa dekade silam, pemerintah daerah telah menjadi yang
terpendam dalam mencoba berbagai bentuk pengambilan keputusan
partisipasi, seperti perencanaan dan penganggaran partisipatif. Tujuan ini
mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan usaha-usaha dalam
melibatkan masyarakat dan menjadi lebih responsif terhadap keinginan
dan kebutuhannya.
17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Partnership For The Goals)
Tujuan ini adalah memperkuat implementasi dan menghidupkan
kembali kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Pembiayaan dan pebangunan berkelanjutan harus didukung oleh
pendapatan dan pajak daerah.
Pada tingkat daerahlah kebijakan yang jelas dapat dikembangkan
untuk mengatasi berbagai tantangan pengentasan kemiskinan dan
pembangunan berkelanjutan. Pemerintah daerah berada pada posisi yang
ideal untuk mendorong dan memfasilitasi kerjasama antara badan publik,
sektor swata dan masyarakat madani.
Mahasiswa peserta KKN Sisdamas sangat strategis memberi fasilitas
kepada pihak luar guna melakukan kemitraan atas problematika inti yang
terjadi pada masyarakat dengan lembaga-lembaga masyarakat dan
pemerintah daerah.
30
2.3 Tahapan Siklus Pelaksanaan KKN Sisdamas
31
Siklus 1: Sosialisasi Awal, Rembug Warga dan Refleksi Sosial
Tujuan:
1. Terjalinnya hubungan yang baik dengan masyarakat;
2. Teridentifikasinya kelompok-kelompok masyarkat;
3. Mengetahui klasifikasi masyarakat;
4. Mengetahui berbagai masalah yang ada di masyarakat;
5. Membangun kesadaran atas akar permasalahan yang ada di
masyarakat;
6. Menginventarisir harapan-harapan masyarakat dan pemerintah;
Mengidentifikasi:
1. Garis besar kondisi geografis desa (batas desa, sungai, laut, rawa,
bukit/gunung, jalan , dsb);
2. Akses masayarakat (rumah tangga) kepada sumber daya alam yang ada
di desa (hutan, kebun, sawah, laut, danau, mata air, dll);
3. Akses masyarakat (rumah tangga) kepada layanan dasar/sarana umum
yang ada di desa (sarana air bersih, puskesmas, listrik, jamban,
sekolah, kantor desa, dan lain-lain);
4. Rumah-rumah di desa studi menurut tingkat kesejahteraannya,
berdasarkan hasil kegiatan “ Klasifikasi Kesejahteraan”, dan
khususnya lokasi rumah orang miskin dan tingkat kerentanan (crisis);
5. Bangunan-bangunan/infrastruktur yang mempunyai makna strategis di
desa;
6. Rumah tokoh-tokoh/persons yang mempunyai arti penting bagi
masyarakat desa;
7. Tokoh-tokoh yang mempunyai kedekatan hubungan dengan
masyarakat;
32
8. Potensi Sumber Daya (alam, manusia, skonomi) terutama dalam
bidang penggunaan dan pemanfaatan teknologi;
9. Potensi kerentanan wilayah (kekeringan, kebakaran, bencana alam);
10. Kebutuhan dan masalah yang ada di lingkungan sekitar desa pada
bidang keagamaan, sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Tujuan:
1. Menyusun hasil pemetaan sosial menjadi dokumen perencanaan
partisipatif bersama masyarakat dengan prinsip kesetaraan, demokratis
dan keadilan;
2. Mengidentifikasi dan menetukan prioritas permasalahan utama yang
dirasakan oleh masyarakat
3. Menggali potensi dan sumber daya di masyarakat yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah
4. Menggali alternatif pemecahan masalah yang bisa dilakukan oleh
masyarakat, sekaligus melihat kemungkinan adanya intervensi
pemecahan masalah
5. Membangun sinergi program berdasarkan konsep good governance
untuk membiayai program-program yang telah disepakati
6. Menetukan tim pelaksana program sebagai penanggungjawab dari
setiap yang telah disepakati.
33
3. Memobilisasi peran masyarakat dalam melaksanakan program;
4. Membangun kesadaran masyarakat dalam partisipasi pelaksanaan
kegiatan hingga monitoring dan evaluasi;
5. Terbentuknya opini masyarakat tentang pelaksanaan program;
34
BAB III
PROFIL DESA
35
1996 Pemilihan kepala Desa ke-3
terpilih Bpk. ENDANG HR
(1996 S.D 2007)
36
b. Mewujudkan sikap saling menghormati antara Pemerintah
Desa dan masyarakatnya sehingga terbentuk pemerintahan
desa yang bermartabat dan berwibawa.
c. Meningkatkan rasa kebersamaan dalam berbagai bidang
kehidupan bermasyarakat, yang menyangkut masalah
pengambilan keputusan yang dilakukan secara
musyawarah untuk mencapai mufakat sehingga tercapai
rasa kepedulian sosial yang tinggi dengan mengedepankan
kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi atau
golongan.
d. Memperbaiki dan meningkatkan akses pelayanan publik
bagi seluruh masyarakat Desa Sukaresmii.
e. Membudayakan Aparat Desa yang amanah, bersih dan
transparan yang berorientasi pada peningkatan kualitas
pelayanan kepada masyarakat.
3. Program Desa dalam Bidang Pemerintahan adalah :
1. Kampung KOI
Desa Sukaresmi merupakan suatu desa yang memiliki
potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat besar.
Diantaranya adalah lahan yang luas, tanah yang subur,
sumber mata air melimpah, dan banyak lainnya.
Pemanfaatan dari potensi sumber mata air melimpah,
masyarakat Desa Sukaresmi yang dikenal dengan
kebiasaannya dalam memelihara ikan Koi di empang,
bekerja sama dengan pihak pemerintahan lokal yang
mempunyai kekuasaan dalam hal perizinan pembangunan
Desa, diharapkan dukungan pemerintah untuk menata dan
37
membangun lingkungan masyarakat melalui suatu
program, yakni Kampung Koi.
Tujuan pembangunan Kampung Koi adalah pemberdayaan
masyarakat melalui pelestarian ikan Koi menjadi suatu
kawasan yang secara formal diakui oleh pemerintah
setempat, sehingga kawasan ini diharapkan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dan wisatawan.
2. Program Keluarga Berencana (KB)
Berdasarkan survei lapangan, di Desa Sukaresmi terdapat
jumlah remaja yang tinggi baik laki-laki maupun
perempuan. Yang terjadi di masyarakat, jumlah remaja
yang tinggi tersebut tidak diimbangi dengan taraf
pendidikan yang selaras dan perekonomian yang stabil,
sehingga dikhawatirkan kurangnya perhatian dan
pembinaan dari keluarga.
Dengan ini, masyarakat dan pemerintahan lokal bekerja
sama dalam membangun suatu program guna
memberdayakan tingkat remaja yang tinggi dan
meminimalisir peningkatan remaja, melalui Program
Keluarga Berencana (KB).
Tujuan Program Keluarga Berencana (KB) adalah
meningkatkan kualitas remaja dalam aspek pendidikan dan
perekonomian di kehidupan masyarakat.
38
3.3 Monografi Desa
39
dikelilingi perkebunan teh Rancabali dan Sinumbra yang indah. Jenis
tanah di daerah Desa Sukaresmi adalah tanah andosol, tanah yang
berwarna hitam ke merah-merahan bertekstur pasir, dimana tanah tersebut
cocok untuk ditanami teh dan strawberry. Sehingga¸ mayoritas masyarakat
di Desa Sukaresmi yang paling dominan adalah menanam buah
strawberry, hingga membuat perekonomian masyarakat Desa Sukaresmi
meningkat walaupun berada jauh dan terisolasi karena letaknya yang
dikelilingi perkebunan teh.
40
Total Luas 9,237 Ha/m2
Tanah Kering
Tanah Perkebunan
Tanah Hutan
41
Tanah Fasilitas Umum
42
Burung Langka - -
1. Potensi Air
Jenis Debit/Volume
Sungai Sedang
Danau Sedang
3. Kondisi Sungai
Indikator Kondisi
Tercemar Tidak/ Ya
Keruh Tidak/ Ya
43
Jenis dan tidak tercemar/memenuhi baku Tidak/ Ya
mutu air
Berkurang biodata Tidak/ Ya
Kering Tidak/ Ya
Table 6. Tofografi
Table 8. Orbitasi
44
Jarak tempuh ke ibu kota kecamatan 2 Jam
dengan berjalan kaki
45
2 tahun 97 orang 88 orang 41 tahun 66 orang 70 Orang
3 tahun 90 orang 85 orang 42 tahun 73 orang 72 Orang
4 tahun 82 orang 87 orang 43 tahun 71 orang 71 Orang
5 tahun 114 orang 77 orang 44 tahun 54 orang 59 Orang
6 tahun 82 orang 72 orang 45 tahun 71 orang 70 Orang
7 tahun 121 orang 85 orang 46 tahun 44 orang 50 Orang
8 tahun 80 orang 74 orang 47 tahun 79 orang 55 Orang
9 tahun 79 orang 88 orang 48 tahun 45 orang 50 Orang
10 tahun 124 orang 97 orang 49 tahun 40 orang 52 Orang
11 tahun 128 orang 135 orang 50 tahun 21 orang 41 Orang
12 tahun 95 orang 97 orang 51 tahun 41 orang 45 Orang
13 tahun 87 orang 70 orang 52 tahun 41 orang 46 Orang
14 tahun 117 orang 76 orang 53 tahun 41 orang 43 Orang
15 tahun 101 orang 81 orang 54 tahun 49 orang 51 Orang
16 tahun 93 orang 83 orang 55 tahun 77 orang 57 Orang
17 tahun 79 orang 70 orang 56 tahun 39 orang 52 Orang
18 tahun 110 orang 125 orang 57 tahun 56 orang 71 Orang
19 tahun 99 orang 89 orang 58 tahun 15 orang 50 Orang
20 tahun 67 orang 91 orang 59 tahun 22 orang 64 Orang
21 tahun 84 orang 88 orang 60 tahun 13 orang 65 Orang
22 tahun 62 orang 63 orang 61 tahun 32 orang 32 Orang
23 tahun 62 orang 58 orang 62 tahun 85 orang 35 Orang
24 tahun 78 orang 58 orang 63 tahun 17 orang 30 Orang
25 tahun 60 orang 63 orang 64 tahun 14 orang 32 Orang
26 tahun 74 orang 87 orang 65 tahun 20 orang 35 Orang
27 tahun 74 orang 80 orang 66 tahun 8 orang 15 Orang
28 tahun 99 orang 98 orang 67 tahun 24 orang 13 Orang
46
29 tahun 96 orang 97 orang 68 tahun 8 orang 20 Orang
30 tahun 82 orang 76 orang 69 tahun 9 orang 15 Orang
31 tahun 99 orang 70 orang 70 tahun 12 orang 17 Orang
32 tahun 67 orang 74 orang 71 tahun 11 orang 13 Orang
33 tahun 69 orang 66 orang 72 tahun 8 orang 14 Orang
34 tahun 98 orang 98 orang 73 tahun 10 orang 11 Orang
35 tahun 60 orang 74 orang 74 tahun 13 orang 15 Orang
36 tahun 77 orang 65 orang 75 tahun 24 orang 15 Orang
37 tahun 67 orang 57 orang > 75 34 orang - Orang
38 tahun 76 orang 53 orang Total 5.488 orang 5.217 Orang
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK/play 192 orang 253 orang
group
47
Tamat SD tau sederajat 1.070 1.107 orang
orang
Jumlah usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP 439 orang 451 orang
Jumlah usia 12-56 tahun tidak tamat SLTA 440 orang 463 orang
Tamat S-2/sederajat - -
Tamat S-3/sederajat - -
Tamat SLTB A - -
Tamat SLTB B - -
Tamat SLTB C - -
48
2.1.5 Perekonomian Desa
Montir 13 orang -
Pembantu Rumah Tangga - 10 orang
Penduduk uisa 18-56 tahun yang bekerja 2.550 orang 1.716 orang
Penduduk usia 18-56 tahun yang belum / tidak bekerja 26 orang 795 orang
49
Penduduk usia 0-6 tahun 593 orang 532 orang
Penduduk usia 18-56 tahun yang tamat SD 1.070 orang 1.101 orang
.Penduduk usia 18-56 tahun yang tamat SLTP 880 orang 895 orang
Penduduk usia 18-56 tahun yang tamat SLTA 495 orang 355 orang
Penduduk usia 18-56 tahun yang tamat perguruan tinggi - orang - orang
50
Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang masih sekolah jumlah 875 orang
penduduk usia 18-56 tahun yang menjadi ibu rumah tangga
Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja penuh 4.266 orang
Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja tidak tentu 390 orang
Jumla penduduk usia 18-56 tahun yang cacat dan tidak bekerja 12 orang
51
Jumlah pendapatan perkapita dari sektor Rp.450.000
perkebunan untuk rumah tangga pertanian
Jumlah pendapatan perkapita dari sektor Rp.400.000
perternakan untuk rumah tangga
pertenakan
Jumlah pendapatan perkapita dari sektor Rp.600.000
jasa dan perdagangan untuk rumah tangga
jasa dan perdagangan
Jumlah pendapatan perkapita dari sektor Rp.400.000
pertenakan untuk rumah tangga industri
Jumlah pedapatan kepala keluarga Rp.350.000
1. Taman Kanak-kanak
52
2. Sekolah dasar
53
Table 18. Tempat Ibadah
a. Mesjid : 30 Buah
b. Surau/Mushola : 4 Buah
54
Table 20. Keluarga Berencana
Jenis Jumlah
2.1.10 Deskripsi dan Statistik Sarana dan Prasarana yang ada di Desa
1. PEMERINTAH DESA
55
a. Nama Lembaga : 1 Orang
b. Jumlah anggota : 7 Orang
Kursi
Pengeras Suara
56
3. STATUS KEPEMERINTAHAN DESA
57
BAB IV
HASIL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
58
Rembug warga dilaksanakan pada saat acara pembukaan serta serah
terima Mahasiswa KKN Sisdamas 2018 di Desa Bojong pada hari Kamis,
02 Agustus 2018 dengan susunan acara sebagai berikut :
59
bercermin yang dilakukan oleh masyarakat yang dimaksudkan untuk
menumbuhkan kesadaran kritis masyarakat terhadap akar penyebab
masalah social. Kesadaran kritis ini menjadi penting, karena selama ini
seringkali dalam berbagai program yang menempatkan masyarakat
sebagai ’objek’ pembangunan, acapkali masyarakat tidak diajak untuk
melakukan berbagai upaya pemecahan masalah tanpa mengetahui dan
menyadari masalah yang sebenarnya.
Kelebihan dan kekurangan hasil dari refleksi sosial sebagai berikut,
Rw 02 sebagian masyarakatnya bekerja sebagai buruh Tani Teh dan
Stowbery. Hal inilah yang menjadi hambatan mahasiswa dalam
melakukan refleksi sosial. Setelah melakukan rembug warga dengan
sistem “jemput bola” dari sinilah para mahasiswa mendapatkan refleksi
sosial dengan mendengar penjelasan dari pihak masayarakat, pihak desa,
ibu PKK, para pemuda, bidang keagamaan dari pihak MUI desa
Sukaresmi.
Masalah utama yang dihadapi di Desa Sukaresmi ini adalah masalah
pendidikan masyarakat, karena dari 100% pendidikan desa sukaresmi
hanya kisaran 10% yang pendidikannya sampai dengan Perguruan tinggi
selebihnya hanya lulusan SD, SMP, SMA sederajat.
Peramasalahan kedua yang dihadapi di Desa Sukaresmi adalah
masyarakat yang kurang aktif dalam sosial, bersifat individual dan kurang
peduli dalam hal keagamaan dan partisipasif warga. Bahkan hal ini sudah
menyeuruh di tiap rukun Warga.
Dari setiap masalah yang ada, fasilitator dari pihak mahasiswa
mencoba membuka pola pikir masyarakat untuk mencari sebab dan akibat
dari setiap masalah yang ada, sehingga menghasilkan kerangka pikiran
yang logis dan mudah dipahami masyarakat.
60
3. Pemetaan Sosial
61
Setiap daerah wilayah Rukun Warga dari dusun satu berbeda-beda
kelebihan dan kekurangan, namun kami disini memlih wilayah Rukun
Warga 10 untuk pemberdayaan masyarakat atau program yang akan kami
laksanakan tanpa meninggalkan rukun warga yang lain. Untuk wilayah
rukun warga 10 mempunyai lahan yang luas dan memang kedepannya
akan dijadikan “Kampung KOI”
Tidak hanya itu dalam menggapai peetaan sosial ini secara sfesifik
mahasiswa turut dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan prtisipasi
sosial di masyarakat sebagai bahan survey permasalahan Ekonomi.
4. Pengorganisasian Masyarakat
Pengorganisasian Masyarakat merupakan sebuah organisasi yang
terbentuk oleh tokoh masyarakat beserta warganya untuk memajukan dan
mensejahterakan dusun satu, seperti karang taruna, ibu pkk. Hasil dari
Pemeteaan sosial dan refleksi sosial mengahsilkan pengorganissin
masyarakat hal ini baru dapat digerakkan secara klimaks saat aka perayaan
HUT RI ke 73, dalam bidang pendidikan mahasiswa berhasil membentuk
kegiatan berupa lest private dlam bidang umum dan agama, dan dalam
olahraga masyarakat dan mahasiswa turut bergabung dan andil dalam
agenda 17 agustusan.
Karang taruna dan kader PKK seluruhnya memiliki fungsi penting
dalam mensukseskan program kami, dan tentunya tidak hanya membantu
program penanaman tumbuhan tentunya seperti acara: 17 Agustusan,
pendataan isbat nikah, pengajian, posyandu sampai ke kesejahteraan
rakyat desa bojong.
Pengorganisasi yang lainnya tentunya adalagi seperti: DKM, Remaja
Mesjid yang membantu program mesjid, yang awalnya sepi menjadi ramai
dan awalnya tidak ada acara menjadi ada acara seperti: perlombaan islami
dan pentas seni.
62
5. Perencanaan Partisipatif
Perencanaan partisipatif merupakan siklus 3 yang dilakukan untuk
merencanakan program kelompok sebagai tindak lanjut dari hasil
permasalahan yang telah didapatkan sebelumnya pada siklus 1. Siklus 3
ini meliputi diskusi kembali dengan ketua RW 10 RT 03 dan RT 04 terkait
solusi yang tepat bagi permasalahan yang ada di masyarakat. Setelah kami
mengetahui solusi yang tepat dari permasalahan yang ada, kami
melakukan persiapan selama kurang lebih satu minggu tentang berbagai
macam kebutuhan yang nantinya diperlukan dalam menjalankan program
tersebut dengan matang dan terperinci agar tidak ada kesalahan dan
kekurangan saat dilaksanakannya program tersebut.
6. Sinergi Program
Sinergi program merupakan tindak lanjut dari proses perencanaan
partisipatif. Yang mana masyarakat Desa Sukaresmi melakukan
bagaimana caranya untuk membuat masyarakat kembali peduli degan hal-
hal yang bersifat keagamaan
Maka dari permasalahan yang ada, Mahasiswa KKN SISDAMAS
2018 kelompok 423 pun terdorong untuk melakukan beberapa kegiatan
yeng bersifat les private dan bassic student.
Rencana ini sangat didukung oleh ketua, Karang Taruna, dan
masyarakat RW 10 yang memang sudah mengerti dan memahami
pentingnya pendidikan. Hanya saja mereka belum bisa dan belum tahu
cara yang tepat untuk mengadakannya secara benar dan tidak pasif. Hal ini
juga didukung oleh ketua Rukun Tetangga (RT) 03, RT 04 RW 10 yang
dipimpin oleh ketua RT masing-masing dengan nama panggilan yaitu
Abah JAP dan Abah Mbeh yang selalu bertanggung jawab terhadap
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN SISDAMAS
kelompok 423. Ketua RW pun sangat bersemangat dalam mendukung
63
terlaksananya kegiatan yang diharapkan akan merubah keadaan dan
kebiasaan masyarakat dalam mengelola lahan yang ada. Namun, fokus
utama dari kelompok KKN 423 dalam hal ini adalah dalam aspek
pendidikan anak-anak baik dalam pengetahuan umum maupun ilmu-ilmu
keagamaan.
Dengan ini, kelompok KKN 423 mengimplementasikan hal tersebut
dalam bentuk pengabdian yang berupa kegiatan belajar mengajar sebagai
tenaga pendidik dari mulai pendidikan usia dini hingga pendidikan usia
dewasa.
7. Pelaksanaan Program
64
yang digunakan adalah belajar sambil bermain guna meningkatkan
keaktifan dan kreativitas anak-anak.
2. Diniyah Taqmiliyah Awaliyah Tarbiyatul Ikhwani, dipegang oleh
seluruh anggota kelompok 423 dengan jadwal pelaksanaan setiap hari
kecuali hari libur, dimulai pukul 14.00 WIB – 15.30 WIB. Metode
pembelajaran yang digunakan adalah pendalaman materi mengenai
baca tulis Al Qur’an, hafalan surat, dan fiqih ibadah, aqidah akhlak dan
bahasa Arab.
3. Sekolah Dasar Sukamanah, dipegang oleh Desi Nurfajriah, Deti Yun
Setia, dan Heri Herlambang dengan jadwal pelaksanaan setiap hari
senin - sabtu diulai dari pukul 08.00 WIB – 12.00 WIB. Metode
pembelajaran yang digunakan adalah pendalaman materi peserta didik
kelas 4, kelas 5, dan kelas 6 mengenai mata pelajaran tematik, bahasa
sunda, bahasa Indonesia dan matematika. Adapun Nur Azizi dan Nijar
Reyner SA yang berfokus pada pendalaman mata pelajaran Bahasa
Inggris.
4. Sekolah Dasar Sukaresmi, dipegang oleh Muhamad Ridho dengan
jadwal pelaksanaan hari senin dimulai pukul 07.30 WIB – 09.30 WIB.
Metode pembelajaran yang digunakan adalah pendalaman materi
peserta didik kelas 3.
5. Madrasah Ibtidaiyah Sperata, dipegang oleh Muhamad Fauzi yang
bertitik fokus terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris. Jajang
Nurjaman yang bertitik fokus terhadap mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan Matematika. Dan Heriana yang betitik
fokus pada mata pelajaran baca tulis Al-Qur’an dengan menggunakan
metode Tahsin. Jadwal pelaksanaan ini setiap hari senin - kamis
dimulai pukul 07.30 WIB – 12.00 WIB. Metode pembelajaran yang
65
digunakan adalah pendalaman materi peserta didik kelas 1 sampai
kelas 6 sesuai program studi.
6. Sekolah Menengah Pertama As-Salam, dipegang oleh Muhamad Fauzi
yang bertitik fokus terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas
X dan kelas IX. Jajang Nurjaman yang bertitik fokus terhadap mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Matematika untuk kelas
X. Dan Heriana yang betitik fokus pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam untuk kelas X. Jadwal ini dilaksanakan setiap hari kamis
dimulai pukul 08.00 WIB – 12.00 WIB. Metode pembelajaran yang
digunakan adalah pendalaman materi peserta didik sesuai program
studi.
66
Sedangkan dalam bidang kesehatan, agenda telah dilaksanakan sesuai
dengan program Puskesmas Terpadu. Sehingga, dapat terjalin kerjasama
yang baik antara pihak Puskesmas Terpadu dengan kelompok 423 dalam
melaksanakan setiap agenda. Namun, adanya waktu yang terbagi untuk
melaksanakan dari sekian banyak kegiatan dan terbatasnya anggota
kelompok 423 yang mewakili, sehingga hal ini dirasa kurang maksimal
dalam memberikan pelayanan.
Dengan terlaksananya program ini, anggota kelompok 423 yang
berperan sebagai partisipan merasa diuntungkan karena secara tidak
langsung ini merupakan proses pembelajaran yang sangat berharga baik
dalam bentuk pengalaman dan ilmu pengetahuan.
67
menurut pengamatan dan
hasil dari rembug warga
bahwa di desa sukaresmi
sangat kurang tenaga
pengajar dan sarana
prasarana untuk mengajar
asumsi tersebut di dukung
juga oleh faktor –faktor
eksternal dan internal yang
ada di desa sukaresmi
sepeti : tempat mereka
belajar, fasilitas sekolah,
guru, orang tua. Objek yang
di ambil adalah anak TK
usia 4-5 tahun. Dengan
alasan karena di usia 4-5
tahun mereka masih dalam
masa golden age dimana
tahap perkembangan
mereka menurut Piaget
adalah anak-anak dengan
usia 4-5 tahun masih pada
tahap praoperasional,
imitasi, persepsi, egosentris,
terpusat, bagi mereka
belajar tanpa bermain itu
membosankan dengan
demikian saya tertarik untuk
68
memberikan motivasi
belajar dengan pemberian
gambar. Hasil dari kegiatan
tersebut sangat positif
terbukti dengan semangat
dan antusian anak-anak saat
belajar dengan metode
pemberian gambar.
69
siang malam, perbedaan
waktu, dan disinggung
mengenai geografis planet
bumi yang kita singgahi.
Tidak hanya untuk
mengenal semata, hal ini
bertujuan untuk
meningkatkan keimanan
kita kepada Sang Pencipta
semesta ini.
70
English di SDN yang kompeten. Anak-anak
Sukamanah “ jadi lebih mudah memahami
materi pelajaran dan lebih
antusias mengikuti metode
Fun English.
71
semakin bertambah ketika
membaca Al-Qur’an
72
akan persoalan-persoalan
yang melibatkan alam dam
tumbuhan. Di pertengahan
program KKN saya
mengajukan untuk pemilik
pertambangan agar mau
membangun terasering
khususnya kawasan galian
yang masuk di kawasan
pemukiman karena dampak
dari pertambangan tersebut
masyatakat dibuat cemas
akan reruntuhan batu
batuan yang jatuh dan
memasuki kekawasan
pemukiman mereka.
73
melalui membatik
menggunakan tissue dan
spidol serta memotong
kertas. Dengan melalui ini
akan terlihat apakah
perkembangan motorik
halus anak berkembang
sesuai dengan usia nya saat
itu.
74
bahasa. Selain itu, hasil
yang ditemukan yaitu
meningkatnya minat atau
kegemaran anak didik
dalam berbahasa inggris.
75
metode fun bahasa iggris generasi muda
learning activity” Sukaharja salah satunya
mereka mengetahui daily
expression dan mampu
mengaplikasikannya dalam
percakapan sehari-hari.
76
Hasil dari progam ini
adalah terbetuknya
masyarakat yang bersifat
aktif dan berwawasan
universal dan toleran, serta
bisa mengangkat bingkai
persatuan dan kesatuan
dalam permasalahan agama.
1) Penyuluhan Ilmu
Perbandingan Agama
mengenai Pluralisme,
2) Diskusi mendalam
mengenai Pluralisme,
77
3) Sosialisasi pluralisme
dalam aspek sosial-agama.
(1151030314)
78
4. Cakupan wilayah garapan yang terlalu luas sehingga tidak seimbang
dengan jumlah mahasiswa yang sedikit
Anggota kelompok lain yang berada dalam satu desa turut membantu
dan bekerjasama dalam menjalankan kegiatan.
79
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, kemudian melakukan
perbincangan dengan beberapa kalangan pejabat desa, tokoh masyarakat,
pemilik pertambangan, masyarakat sekitar, maka saya mendapati
kesimpulan bahwa tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan masih
minim ini terlihat dari faktor dukungan yang diberikan orang tua untuk
anak-anak mereka. Bukan hanya kesadaraan yang terlihat kurang namun
fasilitas sekolah yang belum seutuhnya bisa mendukung di setiap proses
pembelajaan para pelajar, inipun menjadi kendala mengapa taraf
pendidikan di Desa Sukaresmi belum mencapai tahap pendidikan yang
berkualitas. Persoalan-persoalan yang menitik beratkan pada minimnya
tenaga kerja ahli seperti guru yang ahi dibidangnya maupun dorongan dari
aparatus pemerintahan lokalnya itu sendiri.
Kemudian selama kegiatan KKN berlangsur, saya menemui
keganjalan-kegajalan lain seperti halnya pendidikan berkarakter yang
diciptakan dirumah mampu memberikan citra bagi si anak itu sendiri,
mengapa demikian karena kondisi disini para orang tua sedikitnya banyak
mengabiska waktu mereka dikebun. Perihal antusias oran tua untuk
menghadiri acara rekreasi anak yang diselengarakan oleh para mahasiswa
guna meningkatkan keakraban bagi keduanya serta menjalin
keharmonisan antara anak dengan ibu. Upaya-upaya yang nampak terlihat
sederhana seperti ini rupanya memberikan dampak bagi pendidikan anak
dirumah dan pada akhirnya berdampak pada pendidikan formal disekolah,
anak yang diberikan motivasi yang tinggi utamnya oleh orang tua akan
memberikan semangat bagi anak itu tersendiri dalam upaya meningkakan
80
kesadaan akan pentingnya pendidian bagi anak, dimulai dari pendidikan
nonformal yakni didikan orang tua di rumah.
Bukan hanya pada ranah pendidikan yang etrlihat minim minat dan
minim pula tenaga ahli. Namun persoalan yang ada di kawasan ini
menajalar pula pada ranah ketersediaan tenanga medis. Ini terlihat nampak
pada bagunan puskesmas yang hanya ada dua di dua kawasan yang
berbeda yakni kawasan RT03/RW10 dengan RT 04/RW10. Pelayanan
kesehatan menjadi hal yang utama ada disuatu wilayah, kesulitan untuk
mengakses tenaga kerja ahli di desa Sukaresmi yang menyebabkan minim
sarana prasaran kesehatan menyempitkan masyarakat untuk melakukan
akses pengobatan. Dilain pihak aparatus negara seperti pemerintahan sipil
yang ada disana tidak terlalu mendukung upaya peningkatan prasarana
kesehatan. Ini jelas dapat menyulitkan masyarakat dalam akses bidang
kesehatan.
5.2 Rekomendasi
Untuk peserta KKN selanjutnya dalam pelaksanaan KKN SISDAMAS
yang berbasis pemberdayaan Masyarakat rekomendasi antara lain:
1. Pembekalan KKN sebaiknya dilaksanakan dan di persiapkan
dengan matang agar tujuan KKN SISDAMAS dapat di percayai
secara maksimal. Terutama dalam pemilihan lapangan, mesti
sudah dilakukan obeservasi sebelumnya, agar pemetaan sosial
tidak mentah-mentah amat. KKN SISDAMAS sangat tepat untuk
menyelesaikan masalah yanga da di masyarakat. Karen posisi
mahasiswa adalah di tengah masyarakat, yang bertugas sebaga
fasilitator dalam kegiatan masyarakat yang sudah ada. Sehingga di
sinilah lahan belajar bagi mahasiswa dalam kehidupan
bermasyarakat.
81
2. Dalam Pelaksanaan KKN semacam ini di perlukan adanya saling
koordinasi dan musyawarah baik diantara mahasiswa dengan
dosen pembimbing lapangan serta masyarakat yang bersangkutan
untuk saling memberi informasi, agar tidak terjadi kesalah
pahaman dan kegiatan KKN dapat berjalan dengan sukses dan
berhasil dengan hasil yang memuaskan.
82
DAFTAR PUSTAKA
83
BIODATA TIM PENYUSUN
84
Nama : Heri Herlambang
Tempat, Tanggal Lahir : Karawang, 18 April 1996
Alamat : Kp. Bening Ds. Pantai Bahagia Kec.
Muaragembong Kab. Bekasi
Jurusan : PGMI
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
No. Handphone : 085771487294
85
Nama : Jajang Nurjaman
Tempat, Tanggal Lahir : Ciamis, 6 September 1996
Alamat : RT/RW 01/03 Dsn. Cijoho Ds.
Parakanmanggu Kec. Parigi Kab.
Pangandaran Jawa Barat 46393
Jurusan : Fisika
Fakultas : Sains dan Teknologi
No. Handphone : 082214427996
86
Nama : Heriana
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 25 Juli 1995
Alamat : Jl. Cisalatri RT/RW 02/08 Ds.
Cipadung Kec. Cibiru Kota Bandung
Jurusan : PAI
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
No. Handphone : 089615745335
87
Nama : Nijar Reyner Silvanda Arkasa
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 06 Juni 1997
Alamat : Jl. Seloka tengah no 31 RT 05 RW 03
Kel.Lebak Gede Kec. Coblong Kota
Bandung
Jurusan : Sastra Inggris
Fakultas : Adab dan Humaniora
No. Handphone : 08214649977
88
Nama : M Fauzi Sulaeman
Tempat, Tanggal Lahir : Cianjur, 12 April 1996
Alamat : Mande, Cianjur
Jurusan : Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
No. Handphone : 081312543334
89
Nama : Aini Rohmah
Tempat, Tanggal Lahir : Cilacap, 23 September 1996
Alamat : Jl. Kebon Rambutan RT/RW 02/01
Kesugihan Kec. Kesugihan Kab.
Cilacap Prov. Jawa Tengah
Jurusan : Studi Agama-agama
Fakultas : Ushuluddin
No. Handphone : 085741286625
90
Nama : Desi Nurfajriah
Tempat, Tanggal Lahir : Ciamis, 8 Desember 1996
Alamat : Jl. Jurago No 288 RT/RT 08/21 Ds.
Cigugur Kec. Cigugur Kab.
Pangandaran
Jurusan : PGMI
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
No. Handphone : 085352079191
91
Nama : Deti Yun Setia
Tempat, Tanggal Lahir : Majalengka, 5 Juni 1997
Alamat : Jl. Siliwangi No 23 RT/RW 01/02
Gg/Blok Cilaki Ds/Kec Bantarujeg Kab.
Majalengka
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
No. Handphone : 083899467273
92
Nama : Aqiilah Fathurroja
Tempat, Tanggal Lahir : Surakarta, 07 Desember 1996
Alamat : Ds Sukahurip Dsn Ciparakan RT/RW
02/01 Kec .Pamarican Kab. Ciamis
Jurusan : Psikologi
Fakultas : Psikologi
No. Handphone : 082317608156
93
Nama : Sri Maryuni
Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 27 Juni 1997
Alamat : Kp Kaum RT/RW 01/01 Ds. Babakan
Raden Kec. Cariu Kab. Bogor 16840
Jurusan : Psikologi
Fakultas : Psikologi
No. Handphone : 085773654199
94
Nama : Noer Azizi
Tempat, Tanggal Lahir : Teluk Beringin, 22 September 1997
Alamat : Ds. Teluk Beringin RT/RW 002/002
Kec. Gunung Toar, Kuantan Singingi-
Riau
Jurusan : Sastra Inggris
Fakultas : Adab dan Humaniora
No. Handphone : 082282755422
95
Nama : Siti Resa Saribulan
Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 25 Desember 1996
Alamat : Ciapus gemilang RT/RW 01/02 Kec.
Ciomas Kab. Bogor
Jurusan : Sosiologi
Fakultas : FISIP
No. Handphone : 08567709890
96
Nama : Ujang Fahmi S
Tempat, Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 26 Maret 1996
Alamat : Kp. Sindangkarsih RT/RW 004/002 ds.
Sukanagara kec. Purbaratu
Jurusan : Ilmu Qur’an dan Tafsir
Fakultas : Ushuluddin
No. Handphone : 085222254328
97
LAMPIRAN
98
Gambar 3 Pembukaan KKN di Desa Sukaresmi
99
Gambar 5 Survei ke SD Sukamanah
100
Gambar 7 Pengajian Mingguan
Gambar 8 Pengajaran di MI
101
Gambar 9 Pembelajaran di SD Sukamanah
102
Gambar 10 Pembelajaran di SMP As Salam
103
Gambar 11 Bakti Sosial
104
Gambar 13 Pengecatan Gapura 17 Agustus
105
Gambar 14 Foto Bersama Kepala Desa Setelah Upacara 17 Agustus
106
Gambar 15 Perlombaan 17 Agustus
107
Gambar 16 Penyembelihan Qurban Idul Adha
108
Gambar 18 Mahasiswa Berkebun Strawberry
109
Gambar 17 Pembelajaran di DTA
110
Gambar 18 Makan Bersama Warga
111
Gambar 19 Pengecatan Measjid
112
Gambar 20 Perpisahan Peserta Didik
113
Gambar 22 Acara Penutupan di Pengajian
114
Gambar 27 Penutupan KKN di Desa Sukaresmi
115