Proposal Diklat
Proposal Diklat
Proposal Diklat
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Tugas Praktek Kerja
Lapangan Bidang Gizi Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Madurejo
Disusun Oleh
Disusun Oleh
Mengetahui,
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat dan limpahan karunia dan kasih-Nya akhirnya penulis dapat
menyelesaikan proposal pendidikan dan pelatihan “Refreshing Penyegaran Kader
Posyandu” dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Selanjutnya terima kasih kepada Ibu Eka Abdiarini selaku pembimbing
dalam pembuatan proposal praktek kerja lapangan pendidikan dan pelatihan
bidang gizi masyarakat ini. Tak lupa pula terima kasih kepada teman-teman
kelompok yang telah semangat sehingga proposal ini dapat selesai tepat waktu.
Dalam penulisan proposal ini penulis menyadari adanya beberapa
kekurangan. Oleh karen itu mohon kritik serta saran untuk perbaikan proposal ini.
Semoga proposal ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
HALAMANAN JUDUL ……….....................................………................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ……….................................……………........ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN …….................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................ 2
1. Tujuan Umum .......................................................................... 2
2. Tujuan Khusus ......................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Susunan Jadwal Kegiatan Diklat .............................................. 4
Tabel 2.2 Lima Langkah Kegiatan Posyandu ........................................... 6
Tabel 2.3 SKDN ........................................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejalan dengan perkembangan paradigma pembangunan, telah ditetapkan
arah kebijakan pembangunan kesehatan, yang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010—2014 bidang kesehatan yang
dititikberatkan pada pendekatan preventif dan promotif serta pemberdayaan
keluarga dan masyarakat dalam bidang kesehatan. Salah satu bentuk upaya
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah
menumbuhkembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) yang salah satunya adalah Posyandu (Kemenkes RI, 2011).
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan
diselengarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat
dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi. Oleh sebab itu, untuk mendukung pembinaan
Posyandu diperlukan langkah-langkah edukasi kepada masyarakat antara lain
dengan upaya peningkatan kapasitas kader melalui pelatihan kader Posyandu
(Kemenkes RI, 2011).
Menurut Kemenkes RI (2012), upaya peningkatan peran dan fungsi
Posyandu bukan semata-mata tanggungjawab pemerintah saja, namun semua
komponen yang ada di masyarakat, termasuk kader. Peran kader dalam
penyelenggaraan Posyandu sangat besar karena selain sebagai pemberi
informasi kesehatan kepada masyarakat juga sebagai penggerak masyarakat
untuk datang ke Posyandu dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Peran kader dalam upaya peningkatan status gizi balita merupakan hal yang
sangat penting guna mendukung program pemerintah.
Berdasarkan hasil observasi dan masalah yang kami temukan dari
beberapa pelaksanaa posyandu yang kami ikuti selama ini yaitu, masih ada
beberapa posyandu yang dalam penggunaan alat antropometri berupa dacin
masih terdapat kekurangan dan belum mengerti mengenai pencatatan dan
pelaporan mengenai data SKDN. Selain itu juga pada posyandu yang
dinaungi oleh Puskesmas Madurejo memiliki masalah rendahnya D/S,
rendahnya N/D, rendahnya vitamin A dan rendahnya ASI Eksklusif.
Sehubungan dengan masalah diatas, mengingat pelaksanaan upaya
pembinaan kesehatan balita dan masyarakat sebagai salah satu Upaya
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM). Posyandu akan berjalan
dengan baik dan lancar, jika kader disiapkan dengan baik serta diberikan
pelatihan dan pendidikan untuk mengelola dan melaksanakan posyandu.
Untuk hal tersebut, maka diperlukan pelatihan dan pendidikan kader
posyandu.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan dan pendidikan, peserta (kader)
mampu menyelenggarakan kegiatan posyandu dan melaksanakan
tugasnya dengan baik.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai pelatihan dan pendidikan, peserta mampu :
a. Memahami pengelolaan posyandu.
b. Melakukan lima langkah kegiatan di Posyandu dan kegiatan
pengembangannya.
c. Memahami 9 (Sembilan) langkah penimbangan menggunakan dacin.
d. Memahami dan mengerti mengenai pencatatan dan pelaporan data
SKDN.
BAB II
A. Topik Diklat
Topik Utama : Refreshing penyegaran kader posyandu
Sub Topik :
1. Pengertian posyandu
2. Lima langkah kegiatan di Posyandu dan kegiatan pengembangannya.
3. Memahami 9 (Sembilan) langkah penimbangan menggunakan dacin.
4. Memahami dan mengerti mengenai pencatatan dan pelaporan data
SKDN.
B. Peserta/Sasaran Diklat
Semua kader posyandu di wilayah kerja Puskemas Madurejo.
C. Pelaksanaan Diklat
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Palangkaraya
yang terdiri dari :
No Waktu Kegiatan
Penyuluh Peserta
1. 5 Menit Pembukaan
a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan tentang memperhatikan
tujuan diklat c. Mendengarkan dan
d. Menyebutkan materi memperhatikan
pokok bahasan yang d. Mendengarkan dan
akan disampaikan memperhatikan
2 15 Menit Pelaksanaan :
a. Menjelaskan materi a. Menyaksikan video 9
b. Menampilkan video 9 langkah penggunaan
langkah penggunaan dacin
dacin yang benar b. Melakukan
c. Melakukan perhitungan perhitungan dan
dan pengisian data balok pengisian data balok
SKDN SKDN
3 5 Menit Evaluasi :
a. Memberikan kesempatan a. Bertanya
kepada peserta untuk b. Menjawab
menanyakan materi yang
belum jelas
b. Menanyakan kepada
peserta tentang materi
yang telah diberikan
4 5 Menit Penutup :
a. Memberikan a. Mendengarkan
kesimpulkan materi yang b. Menjawab salam
telah diberikan
b. Memberikan salam
penutup
F. Materi Diklat
1. Posyandu
a. Pengertian
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu, bayi, dan balita (Kemenkes RI,
2011).
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
adalah wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas dasar
kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama
masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas
sektor, dan lembaga terkait lainnya (Kemenkes RI, 2011).
b. Sasaran
Menurut Kemenkes RI (2011), sasaran Posyandu adalah seluruh
masyarakat, terutama:
1) Bayi.
2) Anak balita.
3) Ibu hamil, ibu nifas, dan ibu menyusui.
4) Pasangan usia subur (PUS).
c. Fungsi
1) Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama
masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan AKI, AKB, dan
AKBA.
2) Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar,
terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKBA
(Kemenkes RI, 2011).
3. SKDN
a. Pengertian
SKDN adalah sebuah indikator untuk menilai keberhasilan
sebuah posyandu. SKDN adalah singkatan dari pengertian kata-
katanya yaitu :
S adalah seluruh balita yang ada diwilayah kerja
K adalah jumlah balita yang terdaftar dan memiliki KMS atau
buku KIA
D adalah jumlah seluruh balita yang ditimbang
N adalah balita yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis
pertumbuhan pada KMS naik
SKDN merupakan penilaian posyandu berdasarkan jumlah
balita yang ditimbang. Pemantauan SKDN dilakukan tiap berakhir
suatu kegiatan posyandu. SKDN ini yang kemudian dilaporkan pada
tingkat kelurahan sebagai laporan status kesehatan seorang anak
sekaligus untuk melihat keberhasilan suatu program posyandu.
Tabel 2.3 SKDN
b. Indikator SKDN
Setelah data dari komponen SKDN terkumpul, selanjutnya
data tersebut akan diolah dan dianalisis untuk menilai keberhasilan
suatu Posyandu. Analisis yang dapat dilakukan adalah :
1) Cakupan Program (K/S)
Untuk menilai cakupan program yang telah dicapai oleh sebuah
Posyandu dapat dihitung dengan rumus :
A. Metode pelatihan
Metode yang digunakan dalam Pendidikan dan Pelatihan Gizi ialah dengan
metode ceramah dan tanya jawab.
B. Alat Bantu
Alat bantu yang digunakan pada Pendidikan dan Pelatihan Gizi tentang
refreshing penyegaran kader Posyandu adalah Proyektor LCD, Laptop, dan
alat tulis.
C. Biaya
Pendidikan dan pelatihan gizi tidak menggunakan biaya karena kegiatan
ini sudah terintegrasi dengan kegiatan pertemuan bulanan kader dan
difasilitasi oleh pihak Puskesmas Madurejo. Sedangkan Pendidikan dan
pelatihan gizi pada posyandu Bumi Asih ini juga tidak menggunakan biaya
karena kegiatan ini juga sudah terintegrasi dengan kegiatan posyandu tiap
bulanannya.
Nama :
Nama Posyandu :
Tanggal :