Entamoeba Coli KLP 8
Entamoeba Coli KLP 8
Entamoeba Coli KLP 8
Oleh :
Kelompok 8
POLITEKNIK KESEHATAN
DENPASAR
2017
I. Judul
II. Tujuan
a. Tujuan Intuksional Umum
- Mahasiswa dapat memahami pemeriksaan Entamoeba Coli pada
feses.
b. Tujuan Intruksional Khusus
- Mahasiswa mampu mengetahui prosedur pemerikasaan Entamoeba
coli pada feses.
- Mahasiswa dapat melakukan identifikasi Entamoeba coli pada feses.
III. Metode
Sediaan basah dengan pewarnaan eosin
IV. Prinsip
Dengan penambahan zat eosin maka mikroorganisme dan unsur-
unsur lain dalam tinja tampak lebih jelas. Pemeriksaan dilakukan dibawah
mikroskop perbesaran lensa objektif 40x.
V. Dasar Teori
1. Diare Noninflamatori
Diare Noninflamatori melibatkan usus halus proksimal. Penyebab
Diare Noninflamatori adalah Norovirus, Rotavirus, Adenovirus Enterik,
Astrovirus, ETEC, EAggEC, Vibrio cholerae, Clostridium perfringens,
Bacillus cereus, Staphylococcus aureus, Giardia lamblia,
Cryptosporidium parvum, Isospora belli, Cyclospora cayetensis, dan
mikrosporidia.
2. Diare Inflamatori
Diare Inflamatori melibatkan usus besar. Mikroba yang
menyebabkan Diare Inflamatori bersifat invasif terhadap usus
(enteroinvasive microorganisms). Penyebab Diare Inflamatori adalah
Entamoeba histolytica, Shigella spp., EIEC, EHEC, Salmonella
enteridis, Campylobacter jejuni, Vibrio parahaemolyticus, dan
Clostridium difficile. Sampai saat ini, virus belum terbukti sebagai
penyebab Diare Inflamatori.
Gambar keterangan
Dalam pratikum pada hari Jumat,2 Maret 2018 yang bertempat pada
Laboratorium Parasitologi Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan
Denpasar dengan menggunakan sampel tinja manusia dengan bercirikan
teksturnya padat, memiliki warna kuning kecoklatan, dan memiliki bau khas
feses. Pratikum ini dilakukan dengan mengetahui adanya Entamoeba coli
dan menemukan jenis tropozoid yang terdapat pada sampel tersebut. Metode
yang digunakan pada pratikum yaitu metode sediaan basah dengan
pewarnaan eosin. Metode sediaan basah tersebut merupakan suatu cara
pengerjaan di pratikum yang tidak memerlukan waktu cukup lama, selain
tidak mahal dan bahan yang digunakan juga sering ditemukan. Dengan
pewarnaan menggunakan eosin maka pada sampel yang tercat yaitu
morfologi parasit pada sitoplasmanya yang berwarna merah bata jika dilihat
pada mikroskop dengan pembesaran10x dan 40x. Pada pratikum yang telah
dilakukan dengan mengidentifikasi secara mikroskopis tidak adanya
ditemukan adanya tropozoid dan entamoeba coli karena sampel yang
digunakan pasien yang tidak mengalami disentri sehingga hasil yang telah
didapat negatif pada pratikum yang telah dilakukan.
VIII. Kesimpulan
Dari pratikum yang telah dilakuka pada hari Jumat, 3 Maret 2018 di
tempat laboratorium Parasitologi Jurusan Analis Kesehatan Politekik
Kesehatan Denpasar telah melakukan pemeriksaan parasit Entamoeba coli
dengan menggunakan sampel feses mahasiswa menggunakan metode basah
dengan pewarnaan eosin, telah melakukan pengamatan di bawah mikroskop
pada pembesaran 10x dan 40x hasil yang didapat yaitu negatif tidak
ditemukan trpozoid dan Entamoeba coli .
DAFTAR PUSTAKA
Tangel, F., & Tuda, Josep S.BPijoh, V. D. (2016). Infeksi parasit usus pada anak
sekolah dasar di pesisir pantai Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara.
Jurnal E-Biomedik, 4(1), 70–75.
Yusnita, S. R. I., Sari, I., Hamda, M. E., Cahyadi, A. D. I. I., Utami, M.,
Ravichandran, M., & Raksanagara, A. (2017). Deteksi entamoeba sp. dan
telur cacing pada sumber air bersih di wilayah kumuh perkotaan di kota
bandung. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, (38).
Kelompok 8
Mengetahui, Mengetahui,
Mengetahui, Mengetahui,