MAKALAH PRANATA SOSIAL Disusun Oleh
MAKALAH PRANATA SOSIAL Disusun Oleh
MAKALAH PRANATA SOSIAL Disusun Oleh
PRANATA SOSIAL
Disusun oleh :
1. Nadea Shinta Putri
2. Nelly Anggraini
3. Ninda Ayuningtias
4. Nur Indah Putri
5. Nurya Raga Utami
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan masalah
1.3. Tujuan
1.4. Metode dan Prosedur
1.5. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.I. Tindakan Sosial
2.2. Interaksi Sosial
2.3. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
BABA III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pranata sosial terbentuk melalui norma-norma atau kaidah-kaidah yang biasanya
terhimpun atau berkisar (bersentripetal atau pengaruh ke titik pusat) di sekitar fungsi-fungsi atau
tugas-tugas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhab pokok karena tujuannya adalah
mengatur cara berpikir dan cara bertindak untuk memenuhi kebutuhan pokok. Ada himpunan
kaidah yang befungsi pemenuhan pokok yang lain. Dengan kata lain bahwa pranata sosial
merupakan himpunan kaidah-kaidah atau norma-norma.
Supaya hubungan yang ada di dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat perbeda-beda,
diperlukan sebuah pranata sosial budaya, yang dimana mempunyai fungsi-fungsi dan aturan
untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai pranata sosial dan jenis-jenis pranata
sosial serta perubahan pranata sosial. perubahan sosial, arah perubahan sosial yang merupakan
suatu gejala perubahan dari suatu keadaan sosial tertentu ke dalam sosial lainnya. Karena itu,
perubahan sosial pasti memiliki suatu arah atau tujuan tertentu.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
E. Sistematika Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ciri dan Fungsi Pranata Sosial
1. Pengertian Pranata Sosial
Pranata sosial merupakan terjemahan dari sosial institution, walaupun para sarjana sosiologi
belum mempunyai kata sepakat tentang hal itu. Karena sosial institusional selain diartikan
pranata sosial, juga diartikan bangunan sosial yang merupakan terjemahan darisoziale
gebilde (bahasa jerman), bahkan ada pula yang mengartikan lembaga kemasyarakatan.
Beberapa definisi pranata sosial menurut ahli sosiologi adalah sebagai berikut
Secara lengkap ciri-ciri pranata sosial diberikan oleh Gillin and Gillin dalam General features of
institution diuraikan secara umum sebagai berikut:
1) Suatu lembaga kemasyarakatan adalah organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku
yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.
2) Suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan cirri dari semua lembaga kemasyarakatan.
6)Suatu kembaga kemasyarakatan mempunyai tradisi tertulis ataupun tidak tertulis yang
merumuskan tujuan, tata tertib yang berlaku,dan lain-lain.
Selain ciri-ciri,lembaga sosial mempunyai sifat-sifat umum seperti, menurut Harjono (1986:139)
sebagai berikut:
1) Pranata sosial berfungsi sebagai satu unit dalam system kebudayaan yang merupakan satu
kesatuan bulat.
6) Pranata sosial biasanya mempunyai tradisi tertulis atau lisan yang jelas
Beberapa syarat pranata atau lembaga menurut Suhardi (1987 : 66-67) yaitu :
1) Harus memiliki aturan atau norma hidup dalam ingatan atau yang tertulis.
2) Aktitas-aktivitas bersama itu harus memiliki suatu system hubungan yang didasarkan atas
norma-norma tertentu.
Dengan demikian bahwa pranata atau lembaga merupakan kelompok individu yang memiliki
norma dan berhubungan secara langgeng, dimana anggotanya memiliki fungsi masing-masing
untuk mendukung fungsi pranata itu sendiri
Tipe-tipe pranata sosial dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang. Menurut Gillin dan
Gillin pranata sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Crescive institusions dan enacted institutions merupakan klasifikasi dari sudut perkembangan.
Crescive institusions disebut juga lembaga-lembaga paling primer, lembaga yang tak sengaja
tumbuh dari adapt istiadat masyarakat. Contoh hak milik, agama, dan seterusnya. Sedangkan
enacted institusions dengan sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu. Misalnya lembaga
utang piutang, lembaga perdagangan, dan lain- lain.
2)Dari sudut nilai yang diterima dari masyarakat, timbul klasifikasi lembaga sosial
berdasarkan basic institusionsdan subsidiary. Basic institusions dianggap sebagai lembaga sosial
yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib,misalnya keluarga,
sekolah-sekolah Negara, dan sebagainya. Subsidiary institusions dianggap yang kurang penting,
seperti misalnya kegiatan rekreasi.
3) Dari sudut penerimaan masyarakat dapat dibedakan approved atau sosial sanctioned
instiitutions denganunsanctioned institusions. Apporoved atau sosial sancationed
institusional adalah lembaga-lembaga yang diterima masyarakat seperti sekolah, perusahaan
dagang dan lain-lain.unsanctioned institutions yang ditolak keberadaannya oleh masyarakatitu
sendiri tidak berhasil memberantasnya. Misalnya kelompok penjahat, perampok dan lain-lain.
4) Perbedaan antara general institusions dengan restricted institutions timbul apabila klasifikasi
terebut berdasarkan pada fektor-penyebabnya.misalnya agama adalah suatu general institutions
karena hamper dikenal oleh seluruh masyarakat di dunia.sedangkan agama islam,
kristen,budha,hindu dan lain-lain. Merupakan restected institutions yang dianut oleh masyrakat-
masyarakat dunia.
5)Dilihat dari fungsi lembaga sosial dibedakan oleh operative institutions atau regulative
institutions. operative institutions berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun pola-pola atau
tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan, seperti lembaga
industri. Sedangkan regulative institutions bertujuan untuk mengawasi adapt istiadat atau tata
kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga itu sendiri.
4. Perubahan Pranata Sosial
1) Proses internalisasi pranata sosial yang dialami sejak lahir sampai meninggal,merupakan
proses yang relative lama.
2) Karena adanya control sosial, yang ada dasarnya merupakan suatu mekanisme dalam
kehidupan masyarakat yang dijalankan untuk menjamin agar individu mematuhi norma-norma
yang berlaku.
Karena itu walaupun pranata sosial dapat berubah tetapi dalam kenyataan Perubahan sosial
dalam masyarakat berdampak pada adanya perkembangan pada pranata sosial baru dalam
sistemem aspek kehidupan masyarakat.. Pranata-pranata sosial tersebut membawa kemajuan dan
kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi disisi lain melahirkan
perubahan dalam pola hidup masyarakat yang tidak sedikit membawa akses negative
didalamnya.
Beberapa perubahan pranata sosial yang dapat kita amati sebagai berikut:
3) Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, munculnya berbagai pranata baru yang
menggantikan pranata tradisional, seperti teknologi transportasi dan informasi (komputer dan
internet).
4) Dalam bidang seni budaya, tumbuh pesatnya tempat-tempat hiburan dan kelompok-kelompok
seni budaya, yang menggelar seni modern seperti bertambahnya setasiun TV swasta, sanggar
seni modern, diskorik. Penomena ini melahirkan pola budaya baru yang secara tidak dasar telah
mengubah pola kebudayaan lama.
5) Dalam bidang politik, demokratisasi mulai muncul mengeser budaya parochial yang sudah
lama dikenal oleh masyarakat Indonesia.
6) Dalam pranata keluarga mulai dilihat adanya pergeseran peran seorang ibu yang setelah
adalah perubahan sosial, seorang ibu tidak hanya sebagai ibu rumah tangga saja tetapi juga bisa
memiliki karier.
Keberadaan proses sosial sangat penting dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia dan
menciptakan kehidupan yang teratur dari hubungan-hubungan antarmanusia dalam masyarakat..
untuk itu sebagai anggota masyarakat yang baik sangat penting untuk memepelajari dan
menelitinya. Dalam meneniliti pranata sosial, banyak ahli sosiologi memberikan beberapa
pendekatan yang bias digunakan terhadap masalah tersebut sebagai berikut :
1) Analisis secara histories, bertujuan untuk meneliti sejarah timbul dan berkembangnya suatu
lembaga kamasyarakat atau pranata sosial tertentu. Misalnya, diselidiki asal mula serta
berkembang lembaga demokrasi,dll.
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dalam mempelajari pranata sosial, diantaranya:
2) Memperoleh pengetahuan tentang keserasian antar norma dan berbagai bidang sehari-hari.
1. Norma Sosial
Norma dalah wujud konkrit dari nilai yang merupakan pedoman, berisi keharusan bagi individu
atau masyarakat.
Norma dianggap positif apabila dianjurkan atau diwajibkan oleh lingkungan sosialnya.
Sedangkan norma dianggap negatif, apabila tindakan atau prilaku seseorang dilarang dalam
lingkungan sosialnya. Karena norma sosial sebagai ukuran untuk berperilaku sehingga individu
dapat menyesuaikan diri dengan norma yang telah disepakati, maka diperlukan sanksi bagi
individu yang melanggar norma. Karena seseorang yang melanggar norma harus diberikan
penyadaran bahwa perbuatannya tersebut tidak sesuai dengan aturan.
Norma-norma yang terdapat di dalam kehidupan masyarakat mempunyai kekuatan mengikat
yang berbeda-beda. Ada norma yang lemah kekuatan mengikatnya, adajuga yang kuat.
Berkenaan hal tersebut dikenal ada empat pengertian norma, sebagai berikut :
1) Cara (usage), penyimpangan terhadap cara tidak akan mendapat hukuman yang berat, tetap
hanya celaan. Contohnya orang yang makan bersuara, cara makan tanpa sendok dan garpu.
3) Tata kelakuan (mores), kebiasaan yang dianggap tidak hanyasebagai perilaku saja, tetapi
diterima sebagai norma-norma pengatur.
4) Adat istiadat (costum), yaitu tata kelakuan yang menyatu dengan pola-pola perilaku
masyarakat dan memiliki kekuatan mangikat yang lebih.bila dilanggar akan mendapat sanksi
keras dari masyarakat.
Dalam masyarakat dikenal beberapa norma yang mengatur pola perilakusetiap individu sebagai
berikut :
1) Norma tidak tertulis yang dilakukan (informal) masyarakat dan telah melembaga, yang lambat
laun akan berupa peraturan dan tertulis pula, walupun sifatnya tidak baku tetapi tergantung pada
kebutuhan saat masyarakat, hal ini berupa gabungan dari folk-sway dan mores,seperti kebutuhan
keluarga, cara membesarkan anak. Dari lembaga terkecil sampai masyarakat, akan mengenal
norma prilaku, nilai cita-cita dan system hubungan sosial. Karena itu suatu lembaga mencakup :
Berdasarkan klasifikasi diatas, ada beberapa norma yang umumnya berlaku dalam kehidupan
suatu masyarakat, sebagai berikut.
1) Norma kesopanan / etika, adalah norma yang berpangkal pada aturan tingkah laku yang diakui
masyarakat, seperti cara berpakaian, cara bersikap dan berbicara dalam pergaulan. Contohnya :
memakai pakaian yang minim bagi perempuan tidak umum adalah tidak sopan.
2) Norma kesusilaan, norma ini mengatur bagaimana seseorang dapat berperilaku secara baik
dengan pertimbangan moral atau didasarkan pada hari nurani atau ahlak manusia. Contohnya :
tindakan pembunuhan atau perkosaan tentu banyak ditolak oleh masyarakat dimanapun, bagi
masyarakat Indonesia berciuman di depan masyarakat umum dianggap melanggar norma susila,
walaupun mereka pasangan suami istri.
3) Norma agama, didasarkan pada ajaran atau akidah suatu agama.dalam agama terdapat perintah
dan larangan yang harus dijalankan pemeluknya.
4) Norma hukum, merupakan jenis norma yang paling jelas dan kuat ikatannya karena
merupakan norma yang baku. Didasarkan pada perintah dan larangan yang mengatur tata tertib
dalam suatu masyarakat dengan ketentuan yang sah dan terdapat penegak hokum sebagai pihak
yang berwenang menjatuhkan sanksi. Contohnya : seorang terdakwa melakukan pembunuhan
terancana divonis oleh hakim dengan dikenakan hukuman minimal 15 tahun.
a) Diketahui
b) Dipahami
c) Ditaati
d) Dihargai
Control sosial atau pengendalian sosial terutama bertujuan untuk mencapai keserasian antara
stabilitas dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
Dari sudut sifatnya dapatlah dikatakan bahwa pengendalian sosil dapat bersifat preventif atau
represif atau bahkan kedua-duanya.
Suatu proses control sosial dapat dilaksanakan dengan berbagai cara seperti cara-cara tanpa
kekerasan (persuasive) ataupun dengan paksaan (coersive):
Selain cara tersebut dikenal pula teknik-teknik compulsion dan pervasion:
v Compulsion, diciptakan situasi demikian rupa, sehinggan seseorang terpaksa taat atau
mengubah sikapnya, yang menghasilkan kepatuhan secara tidak langsung.
v Pervasion, norma yang ada di ulang-ulang penyampaiannya sedemikian rupa, dengan harapan
bahwa hal tersebut masuk dalam aspek bawah sadar seseorang.dengan demikian orang tersebut
akan mngubah sikapnya sehingga serasi dengan hal-hal yang diulang-ulang penyampaiannya itu.
C. Pranata Sosial Yang Ada Dalam Kehidupan Masyarakat
1. Pranata keluarga
a. Definisi
Pranata keluarga (family institution), dapat didefinisikan sebagai kelompok yang dipersatukan
oleh ikatan perkawinan atau pertalian darah atau adopsi yang terbentuk dalam satu rumah tangga
saling interaksi dan berkomunikasi melalui peran-perannya.berdasarkan Undang-undang No 1
tahun 1974 pasal 1 dijelaskan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang
pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal, berdasarkan Ketuhan Yang Maha Esa.
Sedangkan menurut Goode (1987) mendefinisikan pranata keluarga sebagai suatu unsure dalam
stuktur sosial yang memiliki karakteristik universal dan dapat ditemukan dalam kehidupan
masyarakat. Beberapa karakteristik pranata keluarga menurut Goode adalah :
1). Keluarga terdiri dari orang-orang yang beratu karena ikatan perkawinan, hubungan darah atau
adopsi.
2). Suatu keluarga umumnya memiliki anggota keluarga yang hidup bersama-sama dalam satu
rumah dan membentuk rumah tangga.
3). Keluarga merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dengan tradisi masyarakat
setempat.
1). Fungsi keagamaan, merupakan suatu keyakinan yang memiliki kaidah, nilai dan norma untuk
mengatur kehidupan manusia, secara individu, keluarga, maupun masyarakat.
2). Fungsi kebudayaan adalah wahana untuk membina keluarga untuk dapat menghormati
kebudayaan dan pengembangan kebudayaan.
3). Fungsi reproduksi adalah wahana untuk melanjutkan keturunan yang sehat, berencana dan
mampu mensejahterakan, penuh iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4). Fungsi Ekonomi adalah wahana mengembangkan kemampuan ekonomi secara mandiri
sehingga para anggotanya mampu mempertahankan hidup.
5). Fungsi edukatif atau pendidikan, adalah wahana pendidikan pertama dan utama
mempersiapkan generasi yang lebih baik.
1. Pranata Ekonomi
a. Definisi
Pranata ekonomi adalah seperangkat norma atau aturan-aturan yang dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat.
b. Peran pranata ekonomi dalam mengatur pola ekonomi manusia adalah sebagai berikut :
Produksi mencakup kegiatan untuk membuat suatu barang semakin bermanfaat baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Misalnya, produksi
gula. Gula mempunyai manfaat dari pada tebu. Untuk melakukan proses produksi diperlukan
unsur-unsur produksi berupa tenaga kerja, modal, dan tentu saja bahan mentah atau bahan baku.
Distibusi adalah proses penyaluran barang dan jasa dari produsen konsumen. Penyaluran barang
dan jasa dapat dilakukan secara langsung, yaitu dari produsen ke konsumen, dapat juga melalui
pelantara.
Suatu kehidupan dikatakan layak jika kebutuhan barang dan jasa dapat terpenuhi. Hidup layak
sangat tergantung pada tiga factor: pendapatan, tersedianya barang dan jasa, serta tingkat harga
barang dan jasa.
1. Pranata politik
1. Definisi
Pranata politik adalah upaya atau kegiatan partai politik sebagai organisasi kemasyarakatan yang
memiliki cirri khas tersendiri dan bertujuan untuk mendapatkan kekuasaan dengan berbekal ilmu
kenegaraan atau tata Negara.
1. Pranata pendidikan
1. Definisi
Menurut undang-undang RI No 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi peranannya di masa yang
akan datang. Satuan pendidikan meliputi pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.
1) Fungsi manifest, yaitu fungsi yang memiliki peranan membantu seseorang agar mampu secara
mandiri mencarai nafkah dan mengembangkan potensinya dalam memenuhi kebutuhan pribadi
bersama dengan proses pembangunan.
2) Fungsi laten, yaitu dimana pendidikan dapat menjadi masyarakat tahu akan fungsi yang
dimaksud, tapi masyarakat tidak menyadari atau seolah-olah tidak tahu. Misalnya: hasil
lulusannya berkualitas rendah akan mengakibatkan tenaga kerja tidak siap memasuki dunia
pendidikan
1. Pranata Agama
1. Definisi
Pranata agama adalah seperangkat aturan yang mengatur kehidupan manusia, baik manusia
dengan sesame mahluk lainnya maupun dengan penciptanya.
1). Fungsi manifes agama adalah pendidikan agama yang disampaikan bersifat pernyataan
terbuka, sarat muatan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat melalui doktrin,
ritual, dan perilaku.
2). Fungsi laten agama dalah pendidikan agama yang sebagian kegiatannya tanpa disadari dapat
berkembang menjadi pendorong munculnya kegiatan lainnya karena sifatnya tersembunyi,
misalnya pada saat pertemuan atau kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak umat, mereka
umumnya ingin tampil dengan pakaian yang rapi.
1. Pranata Ilmiah
Berfungsi memenuhi kebutuhan masyarakat mengembangkan ilmu dan menerapkannya serta
menerapkan hasil ilmu dalam bentuk teknologi dan menerapkannya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Prana pembantunya, antara lain : penelitian dan pengembangan ilmu
dasar, pengembangan dan penerapan ilmu terapan, pengembangan dan penelitian teknologi tepat
guna, teknologi tinggi, teknologi pertanian, teknologi penerbangan, dan teknologi komunikasi
satelit..
BAB III
PENUTUP
1. A. Kesimpulan
Pranata sosial terbentuk melalui norma-norma atau kaidah-kaidah yang biasanya terhimpun atau
berkisar (bersentripetal atau pengaruh ketitik pusat) di sekitar fungsi-fungsi atau tugas-tugas
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhab pokok karena tujuannya adalah mengatur
cara berpikir dan cara bertindak untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Macam- macam pranata sosial dalam masyarakat adalah pranata keluarga, pranata agama,
pranata politik, pranata pendidikan,pranata ekonomi, pranata kesenian, pranata pelayanan sosial,
dan pranata ilmiah.
1. B. Saran
Dalam rangka kedudukan dalam suatu pranata, diharapkan individu warga masyarakat bertindak
menurut norma-norma khusus dari kedudukan khusus dalam pranata itu. Tingkah laku individu
yang mementaskan suatu kedudukan tertentu disebut dengan suatu istilah ilmiah, yaitu peranan
sosial (sosial role atau role saja).
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, Ruswandi.dkk. 2006. Perkembangan Masyarakat dan Budaya. Bandung : UPI Press.
Rukandi, Kanda.dkk. 2006. Perspektif Sosial Budaya. Bandung : UPI Press.
Rohman, Arif.dkk. 2003. Sosiologi. Klaten : PT Intan Prawira.
Ardiwinata, S. Jajat. dkk. 2008. Sosiologi Antropologi Pendidikan. Bandung: UPI Press
Ningrum, Epon. Dkk.2006. Tempat Ruang dan Sistem Sosial. Bandung. UPI Press.