Makalah Telinga (Tuli Neurologik)
Makalah Telinga (Tuli Neurologik)
Makalah Telinga (Tuli Neurologik)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik, shalawat serta salam
semoga terlimpah kepada baginda tercinta yaitu nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya diakhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatnya
baikitu berupasehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan makalah sebagai tugas mata kuliah anatomi dan patofisiologi dengan
judul telinga (tuli neurologik).
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya.untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca ini,supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah lebih baik lagi.demikian ,dan apabila terdapat banyak kesalahanpada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar besarnya.
Tim penulis
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 11
B. Saran ...................................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia menangkap informasi dari lingkungan sekitar yang berupa rangsangan untuk
dapat melangsungkan hidupnya dengan baik. Rangsangan tersebut nantinya akan ditangkap oleh
alat-alat tubuh yang memiliki fungsi khusus bernama indera. Alat indera yang berperan dalam
hal ini adalah telinga. Telinga merupakan salah satu organ yang dapat mendeteksi suara dari luar.
Selain sebagai alat pendengaran, telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan.
Kata ‘tuli’ menggambarkan adanya kekurangan pendengaran 70db atau lebih pada telinga
yang terbaik. Ketulian sama halnya dengan ‘kurang pendengaran’. Dalam tulisan ini antara kata-
kata ‘ketulian’, ‘kurang pendengaran’ dan ‘tuli’ mempunyai arti yang hampir sama. Untuk
mengetahui ketulian diperlukan pemeriksaan pendengaran. Dari cara yang paling sederhana
sampai dengan memakai alat elektro-akustik yang disebut audiometer. Banyak sekali penyebab
ketulian, tergantung bagaimana tolak ukur kita dalam memahami penyebab ketulian tersebut.
Untuk memahami tentang gangguan telinga berupa ketulian, maka sangatlah penting untuk
mengetahui anatomi dan fisiologi normal telinga, sebab dengan mengetahui anatomi normal
telinga maka kita dapat mengetahui gangguan telinga tersebut. Telinga manusia merupakan
organ pendengaran yang menangkap dan merubah bunyi berupa energy mekanis menjadi energy
elektris secara efisien dan diteruskan ke otak untuk disadari serta dimengerti, sebagai sistem
pembicaraan sehingga terjadi gangguan komunikasi yang dapat berdampak negatif terhadap
1
2
pendidikan dah hubungan sosial , hal tersebut dapat menimbulkan depresi. Gangguan
pendengaran pada anak yang didapatkan sejak lahir akan menjadi penderita tuli dan bisu.
bisa muncul tiba-tiba. Suara-suara yang memiliki tingkat kebisingan hingga 79 desibel masih
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Neurologis adalah cabang ilmu dari kedokteran yang menangani kelainan pada sistem
neurologis yang seharusnya dimiliki yang disebabkan oleh adanya lesi (defek) dari otak
yang terjadi pada periode awal pertumbuhan otak. Pada umumnya dapat dipastikan bahwa
gangguan perkembangan neurologis mempunyai basis biologik yaitu basis serebral. Hal ini
disebabkan oleh faktor usia tau karena sering terpapar suara yang nyaring atau keras.
Pendengaran bisa dikatakan terganggu jika sinyal suara gagal mencapai otak. Gangguan
pendengaran dapat terjadi tiba-tiba tetapi seringkali terjadi bertahap dan tidak disadari pada
3
4
- Mendengarkan musik atau menonton televisi dengan volume suara lebih keras dari
orang lain.
Gejala-gejala gangguan pendengaran pada bayi atau anak-anak sedikit berbeda dengan orang
dewasa. Beberapa gejala gangguan pendengaran pada bayi dan anak-anak adalah:
- Untuk bayi dibawah 4 bulan tidak menoleh kea rah sumber suara
- Tidak bisa menyebutkan satu kata pun saat berusia satu tahun
- Memerhatikan orang lain untuk meniru sesuatu yang diperintahkan, karena ia tidak
presbikusis.
- Suara yang keras. Mendengar suara yang keras, baik mendengar suara yang sangat
keras tiba-tiba seperti suara ledakan atau mendengar suara keras (tidak seperti
5
ledakan) seperti suara pesawat terbang yang terjadi menahun bisa membuat gangguan
penengaran.
atau permanen
- Penyakit. Penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes dapat mengganggu suplai darah
ke telinga.
Jika dibedakan dari bagian telinga yang terganggu, ada dua jenis gangguan pendengaran yaitu:
Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan sel rambut sensitive yang ada ditelinga bagian
adalah factor keturunan, cedera kepala, serangan stroke, penuaan obat-obatan dan
Terjadi saat gelombang suara tidak bisa masuk ketelinga bagian dalam. Beberapa
berlubang, pembengkakan dinding atau difungsi pada saluran atau tuba eustachius
telingga atau tumor jinak yang menyumbat, infeksi dan masuknya benda asing ke
dalam telinga.
Beberapa penyekit telinga dapat menyebabkan ketulian sebagian bahkan ketulian total.
Bahkan lagi kebanyakan penyakit pada telinga bagian dalam dapat mengakibatkan gangguan
6
pada keseimbangan permasalahan gangguan yang terjadi pada gendang telinga sampai pada
telinga dalam yang luka akibat benturan fisik akan mengalami kelainan. Kelainan-kelainan yang
1. Radang telinga
Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri. Gejala sakit pada telinga, demam dan
2. Labirintitis
Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini disebabkan oleh
infeksi, gagar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga berdengung, mual, muntah,
3. Motion Sickness
Mabuk perjalanan atau motion sickness. Mabuk perjalanan ini merupakan gangguan pada
fungsi keseimbangan. Penyebabnya adalah rangsangan yang terus menerus oleh gerakan
atau getaran-getaran yang terjadi selama perjalanan, baik darat, laut maupun udara.
Biasanya disertai muka pucat keluarnya keringat dingin serta merasa pusing di kepala.
4. Tuli
Tuli atau tuna rungu adalah kehilangan kemampuan untuk dapat mendengar. Tuli dapat
dibedakan menjadi dua yaitu tuli konduktif dan tuli syaraf. Tuli konduktif terjadi
transmisi suara ke koklea. Tuli syaraf terjadi bila terdapat kerusakan syaraf pendengaran
5. Othematoma
7
Pada beberapa kasus kelainan pada telinga terjadi kelainan yang disebut othematoma atau
popular dengan sebutan ‘telinga bunga kol’ suatu kondisi dimana terjadi gangguan pada
tulang rawan telinga yang dibarengi dengan pendarahan internal serta pertumbuhan
jaringan telinga yang berlebihan (sehingga telinga tampak berumbai laksana bunga kol)
kelainan ini diakibatkan oleh hilangnya aurikel dank anal auditori sejak lahir.
6. Penyumbatan
Kotoran telinga (serumen) bisa menyumbat saluran telinga dan menyebabkan gatal-gatal,
nyeri serta tuli yang bersifat sementara. Dokter akan membuang serumen dengan cara
menyemburnya secara perlahan dengan menggunakan air hangat (irigasi). Tetapi jika dari
telinga keluar nanah terjadi perforasi gendang telinga, air bisa masuk ketelinga tengah
dan kemungkinan akan memperburuk infeksi. Pada keadaan ini, serumen dibuang dengan
menggunakan alat yang tumpul atau dengan alat penghisap. Biasanya tidak digunakan
pelarut serumen karena bisa menimbulkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit saluran
7. Perikondritis
Adalah suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar. Perikondritis bisa terjadi
akibat cedera, gigitan serangga, pemecahan bisul yang disengaja. Nanah akan terkumpul
diantara kartilago dan lapisan jaringan ikat disekitarnya. Kadang nanah menyebabkan
terputusnya aliran darah ke kartilago, menyebabkan kerusakan pada kartilago dan pada
akhirnya menyebabkan kelainan bentuk telinga. Meskipun bersifat merusak dan menahun
Untuk membuang nanahnya dibuat sayatan sehingga darah bisa kembali mengalir ke kartigo.
Untuk infeksi yang lebih ringan diberikan antibiotic per-oral, sedangkan untuk infeksi
8
yang lebih berat diberikan dalam bentuk suntikan. Pemilihan antibiotik berdasarkan
B. Tuli Neurologis
Definisi gangguan pendengaran adalah ketidakmampuan secara parsial atau total untuk
mendengarkan suara pada salah satu atau kedua kalinya. Pembagian gangguan pendengaran
berdasarkan tingkatan beratnya gangguan pendengaran yaitu mulai dari gangguan pendengaran
rendah, gangguan pendengaran sedang dan gangguan pednengaran berat. Gangguan pendengaran
1. Tuli Konduktif
Disebabkan oleh kondisi patalogis pada kanal telinga eksterna, membrantipani atau
dihantarkan menuju koklea melalui tulang (hantaran melalui tulang) bila intensitasnya
tinggi. Penyebab tersering gangguan pendengaran jenis ini pada anak adalah otitis dan
difungsi tuba estachius yang disebabkan oleh otitis media sekretori. Kedua kelainan
2. Tuli Sensorineural
Disebabkan oleh kerusakan atau malfungsi koklea, saraf pendengaran dan batang otak
sehingga bunyi tidak dapat diproses sebagaimana mestinya. Bila kerusakan terbatas
pada sel rambut dikoklea, maka sel ganglion dapat bertahan atau mengalami
degenerasi transneural. Bila sel ganglion rusak, maka nervus VIII akan mengalami
penyakit atau kelainan pada saat anak dalam kandungan, proses kelahiran, infeksi
virus, pemakaian obat yang merusak koklea (kina, antibiotika, seperti golongan
9
makroid), radang selaput otak, kadar bilirubin yang tinggi. Penyebab utama gangguan
pendengaran ini disebabkan genetic atau infeksi, sedangkan penyebab yang lain lebih
jarang.
3. Tuli campuran
Bila gangguan pendengaran atau tuli konduktif dan sensorineural terjadi bersamaan.
Tuli sensorineural diakibatkan oleh adanya kerusakan pada bagian saraf telinga dalam yang
membawa suara dari area pendengaran ke otak. Tuli jenis ini terjadi apabila ada sel saraf
(sel rambut) dalam rumah siput yang hilang atau rusak, dan biasanya bersifat permanen.
Gangguan pendengaran sensorineural disebut juga tuli saraf yang terjadi ringan,
menengah, berat atau parah. Telinga memiliki struktur yang rapuh dan dapat dirusak oleh
banyak cara, sehingga tidak terlalu ada kemungkinan untuk mencegah tuli. Risiko terjadi
kerusakan pendengaran tergantung pada seberapa keras suara dan seberapa lama terpapar
C. Studi kasus
Pasien dengan nama Fauzi Al Afgani laki-laki umur 10 tahunmengalami tuli sejak
lahir, karena mengalami sakit panas yang dialaminya. Didiagnosa berdasarkan tingkat
kerusakan atau kehilangan kemampuan mendengar fauzi masuk dalam kategori tuli berat.
Fauzi hanya mampu mengetahui ketika orang memanggilnya dengan sentuhan dan
dalam kategori tuli sensoris atau saraf yaitu kerusakan telinga bagian dalam.
Pengobatan
10
Jika tuli disebabkan oleh kerusakan pada bagian telinga dalam, bantuan pendengaran
dapat membantu dengan memperkuat suara agar lebih mudah didengar, audiolog dapat
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Telinga menjadi salah satu alat indera yang tak kalah pentingnya, karena dengan bantuan
telinga, kamu bisa mendengar berbagai macam bunyi yang indah. Oleh karena itu kesehatan
Gangguan pada telinga akan membuat kamu tidak mampu mendengar bunyi dengan baik pada salah
satu atau kedua. Tentunya ini akan membuat kamu sulit beraktivitas dengan normal.
B. Saran
Masalah kesehatan yang muncul pada telinga tidak boleh kamu sepelekan, karena akan
Daftar pustaka
11