Matematika Ekonomi Keuangan
Matematika Ekonomi Keuangan
Matematika Ekonomi Keuangan
DOSEN PEMANGKU
ASTRI WAHYUNI, M.Pd.
OLEH:
KELOMPOK 2
1. AZLIN ADRIANI (166410762)
2. FADHILA TAWASSALNA (166411310)
3. FANNY RAHMAWATI (166410860)
4. HAFIZ MAULANA (166410883)
5. RANDI YUSNANTO (166410464)
6. SINTA KUMALASARI (166410988)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
kami telah dapat menyelesaikan Makalah Matematika Ekonomi Keuangan
“Penerapan Barisan dan Deret dalam Kehidupan Sehari-hari”. Makalah ini diajukan
guna memenuhi tugas mata kuliah Matematika Ekonomi Keuangan
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai, Amiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................................................... 13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang semakin dirasakan
interkasinya dengan bidang-bidang ilmu lainnya seperti ekonomi dan teknologi.
Peran matematika dalam interaksi ini terletak pada struktur ilmu dan perlatan yang
digunakan. Ilmu matematika sekarang ini masih banyak digunakan dalam berbagai
bidang seperti bidang industri, asuransi, ekonomi, pertanian, dan di banyak bidang
sosial maupun teknik.
Mengingat peranan matematika yang semakin besar dalam tahun-tahun
mendatang, tentunya banyak sarjana matematika yang sangat dibutuhkan yang
sangat terampil, andal, kompeten, dan berwawasan luas, baik di dalam disiplin
ilmunya sendiri maupun dalam disiplin ilmu lainnya yang saling menunjang. Untuk
menjadi sarjana matematika tidaklah mudah, harus benar-benar serius dalam belajar,
selain harus belajar matematika, kita juga harus mempelajari bidang-bidang ilmu
lainnya. Sehingga, jika sudah menjadi sarjana matematika yang dalam segala bidang
bisa maka sangat mudah untuk mencari pekerjaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari barisan dan deret?
2. Apa pengertian barisan dan deret aritmatika?
3. Apa pengertian barisan dan deret geometri?
4. Bagaimana penerapan barisan dan deret dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari barisan dan deret
2. Untuk mengetahui pengertian barisan dan deret aritmatika
3. Untuk mengetahui pengertian barisan dan deret geometri
4. Untuk mengetahui penerapan barisan dan deret dalam kehidupan sehari-hari
1
BAB 2
PEMBAHASAN
b. Pengertian Deret
Menurut Wirodikromo (2006:246) Definisi deret Misalkan U1, U2, U3, . . .
, Un merupakan suku-suku suatu barisan. Jumlah beruntun dari suku-suku barisan
itu dinamakan sebagai deret dan ditulis sebagai:
U1+U2+U3+ . . . + Un
U2 – U1 = U2 – U1 = . . . = Un– Un-1 = b
Bila pada suatu barisan beda antara suku ke-n+1 dengan suku ke n adalah
b, tetap untuk setiap n bilangan asli dan suku pertama barisan tersebut adalah a,
maka barisan berbentuk:
2
A a+b a+2b a+3b a + (n-1) b
Suku ke-1 Suku ke-2 Suku ke-3 Suku ke-4 Suku ke-5
Pola pada gambar di atas tampak bahwa setiap suku a dan b tetap serta
koefiesien b selalu kurang 1 dari nomor urut suku. Jadi, suku ke-n = a+(n-1)b
Suku ke-n suatu barisan ditulis dengan notasi Un , sehingga:
Un = a + (n-1)b
b. Deret Aritmatika
a + (a+b) + (a+2b) + . . . + (a+(n-1)b) disebut deret aritmatika.
Dimana:
a = suku awal n = banyak suku
b = beda Un = a + (n-1)b adalah suku ke-n
Deret aritmatika dinyatakan dengan menjumlahkan suku-suku pada
barisan aritmatika. Untuk menyatakan jumlah n suku yang pertama pada barisan
aritmatika digunakan simbol Sn. Bila suku-suku pada barisan aritmatika naik
dijumlahkan maka akan terbentuk deret aritmatika naik, begitu pula bila suku-
suku pada barisan aritmatika turun dijumlahkan maka akan terbentuk deret
aritmatika turun.
Hubungan antara Sn dan Un dapat dinyatakan sebagai berikut.
2Sn = (a1 + Un) +(a1 + Un) + (a1 +Un) + . . . + (a1+Un) + (a1+Un) + (a1+Un)
= n(a1+Un)
Sehingga rumus jumlah n suku yang pertama pada deret aritmatika adalah:
𝒏 ( 𝒂𝟏 +𝑼𝒏 )
Sn = 𝟐
3
C. Barisan dan Deret Geometri
a. Barisan Geometri
Menurut Sessu (2014:215) barisan bilangan yang suku-suku berikutnya
diperoleh dari hasil kali suku sebelumnya dengan bilangan tetap yang tidak
sama dengan nol dinamakan barisan geometri. Bilangan tetap tersebut
dinamakan pembanding rasio.
Selain barisan aritmatika, dikenal barisan geometri yang berbentuk:
A ar ar2 arn-1
Suku ke-1 Suku ke-2 Suku ke-3 Suku ke-n
b. Deret Geometri
Menurut Sessu (2014:216) Deret geometri dinyatakan dengan
menjumlah suku-suku pada barisan geometri. Untuk menyatakan jumlah n suku
yang pertama pada barisan geometri digunakan simbol Sn. Untuk menentukan
jumlah n suku yang pertama pada deret geometri, perlu mengingat suku ke-n
pada deret geometri.
Sn –rSn = a + 0 +0 + 0 + 0 + 0 + 0 – arn
Sn (1-r) = a – arn
Sehingga diperoleh:
𝒂−𝒂𝒓𝒏 𝒂 ( 𝟏− 𝒓𝒏 ) 𝒂 ( 𝒓𝒏 −𝟏 )
Sn= 𝟏−𝒓
= 𝟏−𝒓
; r < 1 ; Sn = 𝒓 −𝟏
;r>1
4
D. Penerapan Barisan dan Deret dalam Kehidupan Sehari-hari
Dapat disimpulkan, bahwa nilai modal tiap periode mengikuti kaidah barisan
aritmatika dan rumus nilai modal pada periode ke-n.
Mn = M0 + nl
Mn = M0 +( n x ix M0 )
Mn = M0( 1 + in )
5
Contoh Soal :
1. Pada awal januari 2017, Alex menabung dibank Sejahtera sebesar Rp.
20.000.000 , pihak bank memberikan bunga 20% per tahun. Berapakah jumlah
tabungan joni setelah 10 tahun?
Jawab:
M0 = Rp. 20.000.000
i = 20%
n = 10
Mn = M0 (1 + in )
= 20.000.000 (1 + 200%)
= 20.000.000 (300%)
= 60.000.000
6
U7 = a + (7 – 1) b
980.000.000 = a +6b
a + 4b = 720.000.000
a + 6b = 980.000.000
-
-2b = -260.000.000
b = 130.000.000
a + 4b = 720.000.000
a + 4 (130.000.000) = 720.000.000
a = 720.000.000 – 520.000.000
a = 200.000.000
Jadi penerimaan pada tahun pertama adalah Rp. 200.000.000
3. Pada awal januari 2017, Fanni menabung dibank Rp. 200.000 dan setiap awal
bulannya dengan jumlah yang sama. Pihak bank memberikan bunga tunggal
sebesar 2% per bulan. Berapakah jumlah tabungan Fanni pada akhir tahun 2017?
Jawab :
= Rp. 4.000
7
Bulan menabung Periode bunga Total bunga (n x I ) Nilai modal
(n)
Januari =1 4.000 =204.000
Februari =2 8.000 =208.000
Maret =3 12.000 =212. 000
April =4 16.000 =216.000
Mei =5 20.000 =220.000
Juni =6 24.000 =224.000
Juli =7 28.000 =228.000
Agustus =8 32000 =232.000
September =9 36.000 =236.000
Oktober =10 40.000 =240.000
November =11 44.000 =244.000
Desember =12 48.000 =248.000
a = 204.000
Un = 248.000
n = 12
sehingga:
𝑛
Sn = ( 𝑎 + 𝑈𝑛 )
2
12
Sn = 2
( 204.000 + 248.000 )
Sn = 2.712.000
8
b. Penerapan Barisan dan Deret Geometri dalam Ilmu Ekonomi
Contoh Soal :
1. Ulfa meminjam uang Rp. 2.000.000 pada sebuah bank dengan suku bunga
majemuk 5% perbulan dan jangka waktu pengembalian 6 bulan. Hitunglah besar
pengembalian yang harus dibayar setiap akhir bulan!
Jawab:
= Rp. 2.100.000
= Rp. 2.105.000
9
= Rp. 2.210.250
= 2.320.762,5
= 2.436.800,625
= Rp. 2.558.640,65
Jawab:
Mn = M ( 1 + I ) n
M10 = 16.288.946,26
10
3. Modal Rp. 20.000.000 dibungakan atas dasar bunga majemuk 5% pertahun.
Berapa besar modal itu pada akhir tahun ketiga?
Jawab:
an = a1 rn-1
a12 = 99 (0,99)12-1
≈ 88,64
11
Diperoleh, kekuatan dari pompa air tersebut setelah setahun adalah 88,64 liter per
menit. Selanjutnya kita tentukan durasi penggunaan pompa tersebut, yaitu
menyelesaikan n dari persamaan 70 = 99(0,99)n – 1.
70 = 99 (0,99)𝑛−1
70
= (0,99)𝑛−1
99
70
ln = (𝑛 − 1) ln 0,99
99
ln 70 − ln 99
+ 1=𝑛
ln 0,99
35,49 ≈ 𝑛
Jadi, umur dari pompa air tersebut adalah 35 bulan, artinya mulai bulan ke-36 pompa
air tersebut tidak layak pakai.
24
a = 300 𝑛= 4
=6
r =3
U6 = 300 (3)6
= 300 (729)
= 218.700
12
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Definisi barisan bilangan adalah susunan bilangan yang memiliki pola atau
aturan tertentu antara satu bilangan dengan bilangan berikutnya. Definisi deret
Misalkan U1, U2, U3, . . . , Un merupakan suku-suku suatu barisan. Jumlah beruntun
dari suku-suku barisan itu dinamakan sebagai deret.
suatu barisan disebut barisan aritmatika jika selisih setiap dua suku yang
berurutan selalu tetap. Deret aritmatika dinyatakan dengan menjumlahkan suku-suku
pada barisan aritmatika.
Barisan bilangan yang suku-suku berikutnya diperoleh dari hasil kali suku
sebelumnya dengan bilangan tetap yang tidak sama dengan nol dinamakan barisan
geometri. Deret geometri dinyatakan dengan menjumlah suku-suku pada barisan
geometri.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah tentang penerapan barisan dan
deret dalam kehidupan sehari-hari ini kita menjadi lebih tahu secara mendalam
tentang penerapan barisan dan deret dalam kehidupan sehari-hari dan tidak
hanya sekedar tahu.
13
DAFTAR PUSTAKA
14