Rangkuman Ilmu Ekonomi Umum UTS
Rangkuman Ilmu Ekonomi Umum UTS
Rangkuman Ilmu Ekonomi Umum UTS
Disusun oleh :
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan resume teori 1-7
ini tanpa suatu halangan yang berarti. Tidak lupa sholawat beserta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya
kami selaku penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………I
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….II
BAB I PENDAHULUAN ILMU EKONOMI………………………………..………..1
1.1 Pendahuluan……………………………………………………………………
1.2 Prinsip ekonomi………………………………………………………………...
1.3 Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi…………………………………………………
1.4 Peran Ilmu Ekonomi……………………………………………………………
BAB II TEORI PERMINTAAN………………………………………………………
2.1 Pendahuluan……………………………………………………………………
2.2 Teori Permintaan……………………………………………………………….
2.3 Teori Penawaran……………………………………………………………….
2.4 Harga Dasar dan Harga Tertinggi…………………………………………….
BAB III PERILAKU KONSUMEN………………………………………………….
3.1 Pendahuluan……………………………………………………………………
3.2 Pendekatan Cardinal……………………………………………………………
3.3 Pendekatan Ordinal…………………………………………………………….
BAB IV TEORI ELASTISITAS………………………………………………………
4.1 Pendahuluan…………………………………………………………………….
4.2 Elastisitas Permintaan………………………………………………………….
4.3 Elastisitas Penawaran………………………………………………………….
BAB V TEORI PRODUKSI………………………………………………………….
5.1 Pendahuluan…………………………………………………………………….
5.2 Teori Produksi………………………………………………………………….
5.3 Produksi Marginal………………………………………………………………
BAB VI BIAYA PRODUKSI …………………………………………………………
6.1 Pendahuluan………………………………………………………………………
6.2 Fungsi Produksi…………………………………………………………………..
6.3 Teori Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek………………………………
6.4 Macam-macam Biaya Produksi…………………………………………………..
BAB VII TEORI PASAR………………………………………………………………
7.1 Pendahuluan……………………………………………………………………….
7.2 Fungsi Pasar……………………………………………………………………….
7.3 Pasar Menurut Transaksinya……………………………………………………….
7.4 Bentuk-bentuk pasar……………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN ILMU EKONOMI
1.1 Pendahuluan
Ekonomi atau economic dalam banyak literatur ekonomi disebutkan berasal dari
bahasa Yunani yaitu kata Oikos atau Oiku dan Nomos yang berarti peraturan rumah
tangga. Dengan kata lain pengertian ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal
yang berhubungan dengan perikehidupan dalam rumah tangga tentu saja yang dimaksud
dan dalam perkembangannya kata rumah tangga bukan hanya sekedar merujuk pada satu
keluarga yang terdiri dari suami isteri dan anak-anaknya, melainkan juga rumah tangga
yang lebih luas yaitu rumah tangga bangsa, negara dan dunia.
Secara umum, bisa dibilang bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang
pengurusan sumber daya material individu, masyarakat dan negara untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan
tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang
dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan
atau distribusi.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi ekonomi menurut beberapa ahli ;
a). Adam Smith
Ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara.
b). Mill J.S
Ekonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan.
c). Abraham Maslow
Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah
keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi
yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi
yang dianggap efektif dan efisien.
d). Hermawan Kartajaya
Ekonomi adalah platform dimana sektor industri melekat diatasnya.
e). Paul A. Samuelso
Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk
memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan
mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Dikutip dari buku Pengantar Ekonomi Mikro (2016) karya Ida Nuraini, ada dua
prinsip dasar yang melahirkan ilmu ekonomi, yakni kelangkaan (scarcity) dan pilihan
(choice).
Prinsip kelangkaan (scarcity)
Prinsip kelangkaan berkaitan dengan masalah utama dalam ekonomi, di mana terjadi
keterbatasan sumber daya. Tiap individu memiliki keinginan dan kebutuhan yang tak
terbatas, sementara jumlah barang dan sumber dayanya terbatas. Hal inilah yang
kemudian melahirkan permasalahan ekonomi, berupa kelangkaan.
Prinsip pilihan (choice)
Prinsip pilihan adalah cara manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan
mengoptimalkan semua sumber daya yang dimilikinya. Berkaitan dengan ekonomi,
prinsip pilihan juga memiliki batasannya sendiri. Dalam hal ini, individu harus
mengetahui pilihan yang tepat bagi dirinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva permintaan tidak hanya harga barang itu
menyebabkan kurva permintaan bergeser, diantaranya yaitu:
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang barang lain (merupakan barang substitusi atau barang komplementer).
3. Pendapatan rata rata masyarakat.
4. Selera masyarakat .
5. Jumlah penduduk.
6. Ramalan keadaan di masa mendatang
Berikut ini pergeseran kurva permintaan karena faktor perubahan selain harga.
Contoh kasus teori permintaan
Penawaran suatu barang ditunjukkan dengan persamaan Q = 60-10P, dimana Q adalah jum
gambarkan kurva
permintaan barang tersebut.
Jawab:
Skedul permintaan dapat ditunjukkan dengan beberapa alternatif tingkat harga
Jika yang berubah adalah faktor lain ,seperti biaya produksi, tingkat persaingan, teknologi,
ekspektasi pasar dan faktor ekonomi yang lain, maka pergeseran kurva penawaran seperti
di bawah ini.
Contoh kasus teori penawaran
penawaran suatu barang ditunjukkan dengan persamaan Q = 5P+15, dimana Q
adalah jumlah barang yang ditawarkan dan P adalah harga. Buatlah (a) skedul
penawaran dan (b) gambarkan dalam kurva
Jawab:
Skedul penawaran dapat ditunjukkan sbb:
Interaksi antara permintaan pasar dan penawaran pasar akan menghasilkan harga (P) dan
pasar ditunjukkan pada titik perpotongan kurva penawaran dengan kurva permintaan. Berikut
Permintaan suatu barang ditunjukkan dengan persamaan Q = 60 – 10P; dan penawaran barang
adalah harga. Buatlah (a) skedul keseimbangan (ekuilibrium) dan (b) gambarkan kurva
keseimbangan permintaan dan penawaran barang tersebut
Jawab:
Skedul
dasar adalah harga eceran terendah yang ditetapkan oleh pemerintah terhadap suatu barang,
disebabkan oleh melimpahnya penawaran barang tersebut di pasar. Sedangkan harga tertinggi
barang di pasar, pemerintah melakukan operasi pasar. Berikut ini kurva kebijakan harga dasar
Kebijakan harga tertinggi efektif dalam melindungi konsumen dari gejolak kenaikan harga
tak terhingga. Kebijakan ini dilakukan melalui operasi pasar pada waktu tertentu, dengan cara
pemerintah menambah jumlah barang yang ditawarkan ke pasar. Sedangkan harga terendah
efektif melindungi produsen dari penurunan harga barang sampai tak terhingga. Mekanisme
kebijakan ini dengan peran pemerintah untuk membeli surplus produksi. Kebijakan harga
TEORI PERMINTAAN
2.1 Pendahuluan
Permintaan adalah jumlah barang yang dibeli oleh konsumen dengan harga dan
periode tertentu.Teori permintaan yaitu analisis dalam ilmu ekonomi yang
menerangkan faktor-faktor yang menemukan permintaan, dan bagaimana
faktor-faktor ini mempengaruhi keseimbangan.
Kurva permintaan adalah suatu kurva yang menunjukkan jumlah-jumlah
suatu barang untuk setiap satuan waktu oleh seorang konsumen yang ingin
membeli pada berbagai harga satuan barang tersebut.
BAB III
PERILAKU KONSUMEN
3.1 Pendahuluan
Perilaku konsumen adalah salah satu konsep fundamental dalam ilmu ekonomi
yang mempelajari bagaimana individu dan rumah tangga membuat keputusan mengenai
pengeluaran dan konsumsi. Konsep ini memiliki dampak signifikan pada pemahaman
ekonomi dan membantu perusahaan, pemerintah, dan organisasi lainnya dalam
merancang strategi bisnis, kebijakan publik, dan pemasaran produk. Berikut ini adalah
ulasan mengenai perilaku konsumen dalam ilmu ekonomi:
● Utilitas:
Perilaku konsumen dimulai dengan konsep utilitas, yaitu manfaat yang diperoleh
individu dari mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Utilitas ini dapat bersifat subjektif,
artinya nilai atau kepuasan yang diperoleh dapat berbeda-beda antar individu. Hal ini
menjelaskan mengapa orang memilih barang dan jasa tertentu, karena mereka percaya
bahwa barang atau jasa tersebut akan memberikan tingkat utilitas yang paling tinggi bagi
mereka.
● Kurva Indiferen:
Kurva indiferen adalah alat analisis yang digunakan untuk menggambarkan preferensi
konsumen terhadap dua barang atau lebih. Kurva ini membantu dalam memahami tingkat
substitusi antara barang-barang yang berbeda dan membantu produsen dalam
menentukan strategi harga dan pemasaran.
● Hukum Turun Marginal:
Hukum ini menyatakan bahwa, ceteris paribus, semakin banyak unit dari suatu barang
yang dikonsumsi, tingkat tambahan utilitas yang diperoleh oleh setiap unit tambahan
akan semakin berkurang. Dalam kata lain, konsumen akan terus menambah konsumsi
suatu barang sampai utilitas tambahan dari barang tersebut sama dengan harga yang
harus dibayar.
● Pengaruh Pendapatan:
Perubahan pendapatan konsumen memengaruhi perilaku konsumen. Ketika pendapatan
meningkat, konsumen cenderung untuk mengkonsumsi lebih banyak barang dan jasa.
Namun, bagaimana pengeluaran pendapatan ini dibagi antara barang dan jasa akan
bervariasi tergantung pada elastisitas harga dari barang tersebut.
● Preferensi dan Selera:
Preferensi dan selera konsumen memainkan peran penting dalam perilaku konsumen.
Setiap individu memiliki preferensi yang berbeda-beda terhadap barang dan jasa, yang
tercermin dalam keputusan pembelian mereka. Faktor-faktor seperti budaya, lingkungan,
dan pengalaman masa lalu juga dapat memengaruhi selera konsumen.
● Pengaruh Psikologis:
Psikologi memainkan peran besar dalam perilaku konsumen. Promosi, iklan, merek,
dan tampilan visual dari produk dapat mempengaruhi keputusan konsumen. Selain itu,
teori perilaku konsumen juga mempertimbangkan faktor-faktor seperti kebiasaan,
motivasi, persepsi, dan sikap.
● Informasi dan Asimetri Informasi:
Konsumen sering kali tidak memiliki akses penuh terhadap informasi tentang produk
atau jasa yang mereka beli. Asimetri informasi dapat mengarah pada ketidaksetaraan
dalam keputusan konsumen dan dapat memerlukan perlindungan konsumen serta regulasi
pemerintah.
Maksimum utility =
1. Satu barang : Pa= Mua atau Pa/Mua = 1
2. Dua barang atau lebih = Mu/Pa =Mu/Pb=Mu/Pc
Dalam praktiknya, pendekatan ordinal lebih banyak digunakan dalam ilmu ekonomi
karena lebih mempertimbangkan kompleksitas preferensi konsumen yang sulit diukur
secara tepat. Selain itu, pendekatan ordinal lebih fleksibel dan dapat menangani
ketidakpastian yang melekat dalam preferensi konsumen. Meskipun begitu, baik
pendekatan kardinal maupun ordinal adalah alat penting dalam menganalisis perilaku
konsumen dan merancang model ekonomi yang relevan. Contoh kepandaian seseorang.
Garis anggaran adalah : garis yang menunjukkan berbagai kemungkinan suatu barang
dpt dibeli o/konsumen dengan harga yg.berlaku dan dengan pendapatan tertentu.
I = X. Px + Y. Py
Dalam kesimpulan, perilaku konsumen adalah area penting dalam ilmu ekonomi yang
membantu kita memahami bagaimana orang membuat keputusan dalam membeli dan
mengkonsumsi barang dan jasa. Pemahaman perilaku konsumen adalah kunci untuk
merancang strategi bisnis yang efektif, kebijakan ekonomi, serta pemasaran yang
berhasil. Dengan memahami preferensi dan motivasi konsumen, perusahaan dan
pemerintah dapat lebih baik memenuhi kebutuhan masyarakat dan mencapai tujuan
ekonomi mereka.
BAB IV
TEORI ELASTISITAS
4.1 Pendahuluan
Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan
perubahan variabel lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar
kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga. Penggunaan paling umum
dari konsep elastisitas untuk meramalkan hal apa yang akan terjadi jika harga barang/jasa
dinaikkan. Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap
permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai
pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan
dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh.
1. Elastisitas harga, elastisitas harga merupakan elastisitas yang dikaitkan dengan harga
barang itu sendiri. Jika elastisitas harga tinggi, maka perubahan kecil dalam harga akan
berdampak besar pada jumlah yang dijual atau dibeli. Namun apabila elastisitas harga
rendah, maka perubahan harga yang signifikan mungkin tidak mengubah banyak volume
penjualan.
b. Contoh soal
Pada saat harga Rp. 5.000,00 per unit, jumlah barang yang ditawarkan 20 unit. Kemudian
harga turun menjadi Rp. 4.500,00 per unit dan jumlah barang yang ditawarkan menjadi
10 unit. berdasarkan data tersebut besarnya koefisien elastisitas penawarannya adalah …
Dari data diatas diketahui :
P1 = 5.000 Q1 = 20
P2 = 4.500 Q2 = 10
Langkah pertama kita menentukan perubahan jumlah penawaran dan harga :
∆Q = Q2 -Q1 = 10-20 = -10
∆P = 4.500 - 5.000 = -500
Langkah selanjutnya, kita masukan data-data diatas kedalam rumus elastisitas :
Es = P1/ Q1 x ∆Q / ∆P
Es = 5.000 / 20 x -10 / -500
Es = 5
2. Elastisitas Silang, elastisitas Silang adalah tingkat perubahan respon yang merujuk
pada permintaan suatu barang (X) akibat perubahan harga barang lain yang
mendukungnya (Y); seperti barang substitusi (pengganti) atau pelengkap. elastisitas
silang ini digunakan untuk menemukan hubungan antara dua barang ketika salah satunya
mengalami perubahan harga.
b.Contoh Soal
Masyarakat Kecamatan Sukajadi meminta gula pasir sejumlah 150 ton per tahun ketika
harga teh sebesar Rp12.000 per kilogram. Kemudian harga teh berubah sebesar Rp15.000
per kilogram, yang berarti naik 25%. Sedangkan permintaan gula pasir menjadi 135 ton
per tahun atau turun sebesar 10%.
Jawaban:
EXY = % perubahan permintaan produk X / % perubahan harga jual produk Y
EXY = -10 % / 20 %
EXY = -0,5
Nilai elastisitas Exy < 0 yaitu sebesar -0,5 yang menunjukkan hubungan antara gula pasir
dan teh adalah barang komplementer. Dengan begitu, saat harga teh mengalami kenaikan,
maka permintaan gula pasir akan turun.
3. Elastisitas Pendapatan, elastisitas pendapatan adalah ukuran sensitivitas dari
permintaan saat pendapatan konsumen mengalami perubahan. Contoh elastisitas
pendapatan berkaitan dengan jenis produknya.
b.contoh soal
Pak Rozak mempunyai penghasilan sebesar Rp10 juta dalam sebulan. Biasanya, dia
membeli paket daging 10 kali dalam satu bulan. Setahun kemudian, pendapatan Pak
Rozak naik menjadi Rp12 juta per bulan. Adapun pada bulan tersebut Pak Rozak hanya
membeli paket daging sebanyak 8 kali. Berapa elastisitas pendapatan Pak Rozak?
Jawaban
Ei = ΔQ / ΔI x I / Q
ΔI = 12.000.000 – 10.000.000
ΔI = 2.000.000
ΔQ = 8 – 10 = -2
Elastisitas pendapatan
Ei = -2 / 2.000.000 x 10.000.000 / 10
Ei = -20.000.000 / 20.000.000
Ei = -1
Es = 𝚫Q / 𝚫P x P / Q
b.Contoh soal
Pada saat harga Rp 10.000, jumlah sayuran yang ditawarkan adalah 100 buah. Namun,
ketika harganya turun menjadi Rp 5.000, jumlah sayuran yang ditawarkan sebesar 50
buah. Berapakah tingkat elastisitas penawarannya?
Jawab:
𝚫Q = 100 buah - 50 buah = 50 buah
𝚫P = Rp 10.000 - Rp 5.000 = Rp 5.000
P = Rp 10.000
Q = 100 buah
Es = 𝚫Q / 𝚫P x P1 / Q1
Es = 50 / 5.000 x 10.000 / 100 = 1
BAB V
TEORI PRODUKSI
5.1 Pendahuluan
Produksi adalah proses mengubah input menjadi output dan sebuah proses yang
dilakukan untuk menciptakan atau menambah nilai guna dari barang atau jasa.
Dengan pengertian ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan produksi adalah proses
mengkombinasikan berbagai input atau masukan yang juga disebut faktor-faktor
produksi menjadi keluaran (output) sehingga nilai barang tersebut bertambah.
Teori produksi juga menerangkan sifat hubungan antara tujuan produksi yang
diinginkan dengan faktor-faktor produksi yang terlibat. Dengan kata lain, teori
produksi mengajarkan sebuah mekanisme agar produksi dapat mencapai tujuan
yang diharapkan dengan memaksimalkan faktor-faktor produksi yang dimiliki
oleh produsen.
Total produksi adalah keseluruhan barang yang dihasilkan oleh sejumlah input.
Total produksi juga dapat diartikan sebagai jumlah keluaran atau output yang
dihasilkan atas penggunaan input (faktor) produksi.Produk total (TP) adalah
jumlah produk yang dihasilkan dengan menggunakan seluruh input factor
produksi tenaga kerja (L).
TP = f (K,L)
keterangan:
Hubungan output dengan tenaga kerja dapat dibagi menjadi tiga tahap.
Tahap pertama, tambahan tenaga kerja akan meningkatkan produk total secara cepat.
Produksi Marjinal, yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu
tenaga kerja yang digunakan.
MP = ∆TP/ ∆L
Keterangan :
Identifikasi Q^n
Q^n adalah total waktu produksi pada n, dan n adalah total waktu produksi saat ini.
Contoh: Toko minuman memiliki dua karyawan dan dapat membuat 15 minuman per
jam. Perusahaan mempekerjakan satu karyawan lagi. Output minuman meningkat
menjadi 22 minuman per jam. Q^n adalah 22, atau jumlah minuman yang dibuat per jam
saat ini.
Identifikasi Q^n-1
Q^n – 1 adalah total waktu produksi pada n-1, dan n-1 adalah total waktu produksi
sebelumnya.
Contoh: Untuk produksi minuman, Q^n-1 adalah 15, atau jumlah minuman yang dibuat
per jam sebelumnya.
Identifikasi L^n
Contoh: Untuk minuman, L^n adalah 3, atau jumlah karyawan saat ini.
Identifikasi L^n-1
Produksi rata-rata (AP) adalah produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap
tenaga kerja.Produksi rata-rata merupakan jumlah faktor produksi variabel dibagi dengan
jumlah unit produksi total yang mencerminkan produksi yang dihasilkan oleh faktor
produksi variabel.
AP = TP/L
Keterangan:
𝐴𝑃 = Q/L
Q merupakan output total atau jumlah hasil produksi sedangkan L merupakan jumlah
Labour atau jumlah tenaga kerja yang digunakan. Sehingga Produksi rata-rata merupakan
jumlah rata-rata produksi oleh setiap tenaga kerja.
Terdapat tiga tahap yang terdapat dalam Hukum Hasil Lebih yang Semakin
Berkurang.
Tahap Pertama
Tahap Kedua
Tahap Ketiga
Ø Produksi total semakin lama semakin menurun. Tahap 3 ini meliputi dimana
MP negatif.
Ø Inflection point ( titik belok ) yaitu dimana slope (lereng kurva total mulai
berubah)
BAB VI
BIAYA PRODUKSI
6.1 Pendahuluan
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama
proses manufakturing atau pengelolaan dengan tujuan menghasilkan produk yang
siap dipasarkan. Akumulasi pengeluaran yang diperlukan oleh perusahaan untuk
bisa memproses bahan baku hingga menjadi produk jadi disebut sebagai biaya
produksi. Suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output. Input dalam
kegiatan produksi meliputi bahan baku, tenaga kerja, peralatan, dan lain
sebagainya. Output dalam kegiatan produksi adalah barang atau jasa yang
dihasilkan, baik barang setengah jadi atau barang jadi. Kegiatan tersebut dalam
ekonomi biasa disebut dengan fungsi produksi. yang merupakan jumlah
maksimum output yang dapat dihasilkan dengan pemakaian sejumlah input
tertentu dengan menggunakan suatu teknologi yang menggambarkan adanya
hubungan antara input yang dipergunakan untuk menghasilkan jumlah output
tertentu.
Keterangan:
● Q (Quantity) : Jumlah barang yang dihasilkan dalam produksi
● f (Fungsi) : Simbol dari persamaan fungsional
● C (Capital) : Modal ataupun sarana yang digunakan untuk produksi
● L (Labour) : Tenaga kerja
● R (Resource) : Sumber daya alam
● T (Technology) : Teknologi dan kewirausahaan
Ada tiga cara berproduksi:
1. Fixed input + fixed input > Output
2. Fixed input + variable input > Output > Short Run Production
3. Variable input + variable input > Output > Long Run Production.
0 0 0 -
1 3 3 3
2 8 4 5
3 12 4 4
4 15 3 3/4 3
5 17 3 2/5 2
6 17 2 5/6 0
7 16 2 2/7 -1
8 13 1 5/8 -3
A 6 1
B 3 2
C 2 3
F 1 6
BAB VII
TEORI PASAR
7.1 Pendahuluan
Pasar dalam teori ekonomi adalah kumpulan dari seluruh permintaan dan
penawaran dari barang-barang dan jasa-jasa. Menurut bentuk fisiknya, pasar terdiri atas
pasar konkret dan pasar abstrak. Pasar Konkret adalah tempat dimana berkumpul para
pembeli dan penjual untuk memperdagangkan barang-barang. Sedangkan pasar abstrak
terjadi apabila barang-barang yang diperdagangkan tidak ada di pasar. Pengertian pasar
secara sederhana dan luas ialah :
Secara Sederhana
• Tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang
dan jasa.
Secara Luas (W.J. Stanton)
• orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang untuk
belanja serta kemauan untuk membelanjakannya.
7.2 Fungsi Pasar
Menurut Soeratno (2003) Dalam suatu sistem ekonomi, pasar memiliki peran
yang sangat penting. Pasar mempunyai 5 fungsi utama dan sistem ekonomi perlu
menjawab pertanyaan yang terkandung di dalamnya. Diantaranya adalah:
1) Pasar sebagai penentu harga suatu barang. Nilai suatu barang diukur berdasarkan harga
barang dalam sistem ekonomi pasar. Bila permintaan akan suatu barang meningkat, maka
masyarakat sangat membutuhkan. Di sisi lain, perusahaan tidak mampu memproduksi
jumlah barang yang ditawarkan dalam jangka yang relatif singkat. Pada akhirnya harga
suatu barang dapat mengalami peningkatan harga. Atas meningkatnya harga atas barang
tertentu dapat memancing produsen dalam menyediakan suatu barang tersebut.
2) Suatu produksi mampu diorganisasi oleh pasar. Di dalam memilih proses produksi,
perusahaan menjadikan harga barang di pasar sebagai acuan, karena dianggap lebih
efisien.
3) Pasar melakukan penjatahan. Jumlah barang dan jasa yang dapat dihasilkan saat ini
membatasi pola konsumsi saat ini.
4) Pasar dapat menentukan distribusi barang serta jasa yang telah di produksi oleh
perusahaan.
5) Untuk masa yang akan datang pasar mampu menyediakan barang dan jasa.
7.3 Jenis Pasar Menurut Transaksinya
Dalam proses transaksi, Jenis pasar dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu:
1) Pasar Tradisional Pasar tradisional merupakan pasar yang dibangun serta dikelola oleh
Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa, Swasta,
Badan Usaha Milik Daerah dan Badan Usaha Milik Negara termasuk kerjasama dengan
pihak swasta dalam bentuk tempat usaha seperti kios, toko, dan tenda yang dimiliki atau
dikelola oleh pedagang kecil, koperasi dengan usaha skala kecil, dan menengah melalui
fungsi transaksi jual beli barang atau jasa dengan tawar menawar (PERDA DIY no.8
tahun 2011).
2) Pasar Modern Pasar modern sering disebut juga sebagai toko modern, yakni pasar atau
toko yang menganut sistem pembayaran secara mandiri, antara penjual dan pembeli tidak
secara langsung bertransaksi, melainkan pembeli melakukan pelayanan secara mandiri
(swalayan) atau kadangkala dilayani oleh pramuniaga. Namun, jenis pasar dalam
penelitian ini cukup berbeda, pasar destinasi digital adalah jenis pasar tradisional
kekinian yang dikelola oleh para pengelola pasar dan/atau Kelompok Sadar Wisata
(POKDARWIS) serta dibantu oleh GenPI yang dinaungi langsung oleh Kementrian
Pariwisata. Dalam transaksinya pasar destinasi digital menggunakan koin kayu sebagai
alat tukar dalam melakukan transaksi, lalu harga-harga barang yang disediakan pun
dengan harga tetap.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, N. N. (2022). Teori Elastisitas Permintaan dan Penawaran.
Ali, N. N. 2022 . Teori Biaya Produksi.
Goenadhi, L., & Norbaiti, N. 2017. Pengantar Ekonomi Mikro.
Khusaini, M. 2013. Ekonomi mikro: dasar-dasar teori. Universitas Brawijaya
Press.
Noviyasari, C. 2011. Simulasi Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Produksi
Pada
Perusahaan Manufaktur. Jurnal Manajemen Informatika (JAMIKA),
1(2).
Purnomo, S. 2022. Teori Ekonomi Mikro. Widina Bakti Persada. Bandung
Utomo, T. B., dan F. E. D. B. Islam. 2022. Teori Produksi.
Warsita dan Rini. 2011. Sistem Ekonomi Indonesia.