Rangkuman Ilmu Ekonomi Umum UTS

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 48

MAKALAH RESUME MATERI 1-7

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Ekonomi Umum


Dosen Pengampu : Dr. Ir. Mukson, M.Sc.

Disusun oleh :

Almira Syahlaa Hasibuan (23020323140094)


Elsa Fitria Kamal (23020323140148)
Malikhatul Khusna (23020323130048)
Rizqi Rachmawati (23020323140141)
Valentio Indah Sari Harianja (23020323140145)
Wilda Hamidah (23020323140140)

PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan resume teori 1-7
ini tanpa suatu halangan yang berarti. Tidak lupa sholawat beserta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya
kami selaku penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.

Semarang, 07 0ktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………I
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….II
BAB I PENDAHULUAN ILMU EKONOMI………………………………..………..1
1.1 Pendahuluan……………………………………………………………………
1.2 Prinsip ekonomi………………………………………………………………...
1.3 Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi…………………………………………………
1.4 Peran Ilmu Ekonomi……………………………………………………………
BAB II TEORI PERMINTAAN………………………………………………………
2.1 Pendahuluan……………………………………………………………………
2.2 Teori Permintaan……………………………………………………………….
2.3 Teori Penawaran……………………………………………………………….
2.4 Harga Dasar dan Harga Tertinggi…………………………………………….
BAB III PERILAKU KONSUMEN………………………………………………….
3.1 Pendahuluan……………………………………………………………………
3.2 Pendekatan Cardinal……………………………………………………………
3.3 Pendekatan Ordinal…………………………………………………………….
BAB IV TEORI ELASTISITAS………………………………………………………
4.1 Pendahuluan…………………………………………………………………….
4.2 Elastisitas Permintaan………………………………………………………….
4.3 Elastisitas Penawaran………………………………………………………….
BAB V TEORI PRODUKSI………………………………………………………….
5.1 Pendahuluan…………………………………………………………………….
5.2 Teori Produksi………………………………………………………………….
5.3 Produksi Marginal………………………………………………………………
BAB VI BIAYA PRODUKSI …………………………………………………………
6.1 Pendahuluan………………………………………………………………………
6.2 Fungsi Produksi…………………………………………………………………..
6.3 Teori Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek………………………………
6.4 Macam-macam Biaya Produksi…………………………………………………..
BAB VII TEORI PASAR………………………………………………………………
7.1 Pendahuluan……………………………………………………………………….
7.2 Fungsi Pasar……………………………………………………………………….
7.3 Pasar Menurut Transaksinya……………………………………………………….
7.4 Bentuk-bentuk pasar……………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN ILMU EKONOMI

1.1 Pendahuluan
Ekonomi atau economic dalam banyak literatur ekonomi disebutkan berasal dari
bahasa Yunani yaitu kata Oikos atau Oiku dan Nomos yang berarti peraturan rumah
tangga. Dengan kata lain pengertian ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal
yang berhubungan dengan perikehidupan dalam rumah tangga tentu saja yang dimaksud
dan dalam perkembangannya kata rumah tangga bukan hanya sekedar merujuk pada satu
keluarga yang terdiri dari suami isteri dan anak-anaknya, melainkan juga rumah tangga
yang lebih luas yaitu rumah tangga bangsa, negara dan dunia.
Secara umum, bisa dibilang bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang
pengurusan sumber daya material individu, masyarakat dan negara untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan
tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang
dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan
atau distribusi.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi ekonomi menurut beberapa ahli ;
a). Adam Smith
Ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara.
b). Mill J.S
Ekonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan.
c). Abraham Maslow
Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah
keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi
yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi
yang dianggap efektif dan efisien.
d). Hermawan Kartajaya
Ekonomi adalah platform dimana sektor industri melekat diatasnya.
e). Paul A. Samuelso
Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk
memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan
mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Dikutip dari buku Pengantar Ekonomi Mikro (2016) karya Ida Nuraini, ada dua
prinsip dasar yang melahirkan ilmu ekonomi, yakni kelangkaan (scarcity) dan pilihan
(choice).
Prinsip kelangkaan (scarcity)
Prinsip kelangkaan berkaitan dengan masalah utama dalam ekonomi, di mana terjadi
keterbatasan sumber daya. Tiap individu memiliki keinginan dan kebutuhan yang tak
terbatas, sementara jumlah barang dan sumber dayanya terbatas. Hal inilah yang
kemudian melahirkan permasalahan ekonomi, berupa kelangkaan.
Prinsip pilihan (choice)
Prinsip pilihan adalah cara manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan
mengoptimalkan semua sumber daya yang dimilikinya. Berkaitan dengan ekonomi,
prinsip pilihan juga memiliki batasannya sendiri. Dalam hal ini, individu harus
mengetahui pilihan yang tepat bagi dirinya.

Macam-macam Kegiatan Ekonomi


Kegiatan ekonomi terbagi atas kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
a. Kegiatan Konsumsi
Menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda.
b. Kegiatan Produksi
Menyangkut masalah usaha atau kegiatan menciptakan atau menambah kegunaan suatu
benda.
c. Kegiatan Distribusi
Menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen.

1.2 Prinsip Ekonomi


Tindakan yang dilakukan manusia untuk memaksimalkan kepuasan atau
keuntungannya disebut dengan tindakan ekonomis. Tindakan ekonomis yang dilakukan
manusia didasari oleh apa yang disebut dengan prinsip ekonomi, yaitu "dengan
pengorbanan tertentu dapat memperoleh hasil/kepuasan yang setinggi-tingginya, atau,
"dengan pengorbanan yang minimal dapat memperoleh hasil/kepuasan tertentu.
Prinsip ekonomi merupakan konsekuensi (hal yang tidak dapat dihindari) yang lahir
dari adanya kontradiksi antara sumber daya yang terbatas di satu sisi dan keinginan
manusia yang tidak terbatas disisi lain (kelangkaan)
Beberapa ciri manusia yang melakukan tindakan dengan dilandasi oleh prinsip
ekonomi adalah:
1. Bertindak rasional. Setiap tindakan dilakukan dengan pertimbangan dan pemikiran
agar seseorang dapat mencapai kepuasan maksimal.
2. Bertindak ekonomis. Manusia yang memegang prinsip ekonomi selalu
membandingkan antara jumlah pengeluaran yang dilakukan dengan penghasilan yang
diperoleh.
3. Menyusun skala prioritas. Karena tidak semua kebutuhan dan keinginan manusia dapat
dipenuhi dengan sumber daya yang dimiliki, maka manusia akan mendahulukan
kebutuhan-kebutuhan dasar dan keinginan-keinginan yang paling memberikan kepuasan
maksimal.
Pembagian cabang Ilmu Ekonomi
Ada 3 kategori pembagian/cabang ilmu ekonomi yaitu ekonomi deskriptif, teori, dan
terapan :
1. Ekonomi Deskriptif
Pengertian ekonomi deskriptif adalah ilmu ekonomi yang mendeskripsikan data-data
yang menjelaskan berbagai fenomena dan kenyataan yang terjadi.
2. Teori Ekonomi
Pengertian teori ekonomi adalah pembagian ilmu ekonomi yang memberi penjelasan
yang telah disederhanakan mengenai cara bagaimana sebuah sistem ekonomi bekerja dan
ciri-ciri yang sangat penting dari sistem ekonomi tersebut.
3. Ekonomi Terapan
Pengertian ekonomi terapan adalah cabang ilmu ekonomi yang menggunakan hasil
kajian teori ekonomi untuk menjelaskan fakta- fakta yang dikumpulkan ekonomi
deskriptif.
Arah kebijakan ekonomi yang harus diambil :
- Menciptakan kesempatan kerja
- Menciptakan pertumbuhan ekonomi
- Menciptakan stabilitas harga dan
- Menciptakan distribusi pendapatan yang merata.
1.3 Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi memiliki ruang lingkup mikro dan makro sehingga mudah untuk
dipelajari. Keduanya memberikan batasan dan asumsi yang jelas. Ekonomi makro
merupakan jenis teori ekonomi yang mempelajari mekanisme kerja perekonomian secara
keseluruhan. Hal- hal yang diteliti dalam ekonomi makro meliputi fenomena ekonomi
yang luas misalnya seperti tingkat pengangguran, pendapatan ekonomi dan merumuskan
serta memperbaiki kebijakan ekonomi. Ekonomi Mikro yaitu macam teori ekonomi yang
mempelajari perilaku individu dan rumah tangga produksi atau berusaha dalam membuat
keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas. Secara khusus ekonomi
mikro mempelajari bagian-bagian seperti perilaku konsumen dan perusahaan dan
penentuan harga pasar untuk satu jenis barang tertentu serta kuantitas faktor input barang
dan jasa. Pendekatan Teoritis adalah kemampuan memberikan telaah, prediksi, atau
penjelasan terhadap suatu gejala yang ada atau diamati. Sedangkan pendekatan model
secara verbal/uraian, diagram, kurve atau model matematis.
Asumsi dalam Teori Ekonomi Mikro :
1). Asumsi Rasionalitas
Rumah tangga dengan pendapatan terbatas ingin dicapai kepuasan maksimal
Rumah tangga perusahaan : faktor produksi tertentu atau profit maksimum
2). Cateris Paribus
Mengabaikan berbagai faktor yang diketahui dan yang tidak diketahui yang dapat
mempengaruhi hubungan antara harga dan kuantitas permintaan.
1.4 Peran Ilmu Ekonomi
Menganalisis suatu keadaan dan masalah ekonomi yang kompleks dengan cara
penyederhanaan melalui 3 hal :

1). What (Apa & Berapa)?


Pertanyaan apa dan berapa mewakili pertanyaan-pertanyaan yang dibutuhkan dalam
memenuhi kebutuhan seperti komoditas apa yang harus diproduksi dan berapa banyak
komoditas tersebut diproduksi. Masalah pokoknya adalah jenis dan jumlah produk yang
harus dihasilkan.

2). How (Bagaimana)?


Bagaimana komoditas tersebut diproduksi menjadi masalah berikutnya yang harus
dipertimbangkan. Dalam hal ini, harus dipertimbangkan pelaku, faktor-faktor produksi,
dan teknik apa yang digunakan.

3). For Whom (Untuk siapa)?


Pertanyaan selanjutnya yang menjadi pertimbangan adalah untuk siapa suatu produk
dihasilkan. Dalam hal ini, masalah pendistribusian menjadi aspek penting yang harus
ditata sedemikian rupa agar produk yang dihasilkan benar-benar tersalurkan dengan tepat
dan dapat memenuhi kebutuhan target. Permasalahan untuk siapa tidak hanya mengenai
siapa yang akan menikmati produk yang dihasilkan tetapi juga mencakup siapa-siapa saja
yang akan memperoleh manfaat dengan adanya produksi tersebut termasuk pelaku
produksi.
Perlunya belajar Ekonomi
1). Memperbaiki cara berpikir untuk pengambilan keputusan
2). Memahami masalah global
3). Jiwa demokratis
Pembagian barang dalam ilmu ekonomi
1). Barang ekonomi dan
2). Barang bebas
Circular Diagram Flow dalam mengatasi masalah ekonomi.

Gambar 1.4.1 Circular Diagram Flow

Teori Ekonomi Pernyataan Positif dan Normatif


Pernyataan positif bersifat deskriptif dan membuat klaim tentang bagaimana dunia ini.
Sementara, pernyataan normatif bersifat perspektif dan membuat klaim tentang bagaimana
bagaimana dunia seharusnya.
Pernyataan Positif
Pernyataan positif menggambarkan fakta-fakta dari kegiatan ekonomi yang terjadi di
masyarakat. Fakta ini berhubungan dengan perkiraan tentang hal yang sudah dan yang akan
terjadi.
Pernyataan Normatif
Pernyataan normatif berkaitan dengan kriteria kebijakan yang optimal. Ilmu ini
menggunakan studi empiris dan prediksi ekonomi positif, serta menggabungkan keduanya
dalam dalam pertimbangan nilai yang mencerminkan gagasan ideal tentang masyarakat
dalam rangka memperoleh rekomendasi kebijakan.
BAB II
TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

2.1 Pasar dan fungsinya


Pengertian pasar tidak hanya merujuk pada lokasi fisik saja, tetapi pasar lebih merujuk pada a
pasar dan terjadi transaksi secara langsung. Namun seiring kemajuan teknologi, transaksi dap
utama pasar yaitu:
Pasar menentukan harga barang. Jika suatu barang permintaannya meningkat, berarti masyarak
bisa menambah jumlah barang yang ditawarkan secara seketika. Akibatnya harga barang ter
barang
tersebut (jawaban masalah what). Pasar dapat mengorganisasi produksi. Harga barang di pasar
dalam menentukan metode produksi yang paling efisien (jawaban masalah how). Pasar mendis
for whom). Pasar menyediakan barang dan jasa untuk masa yang akan datang.
2.2 Teori permintaan
Teori permintaan menjelaskan hubungan antara jumlah permintaan dengan tingkat harga. D
permintaan
suatu barang dengan harga barang tersebut. Dalam analisis tersebut diasumsikan bahwa faktor
Hukum Permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan “Semakin re
Sebaliknya, semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit permintaan barang terseb
pembeli mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang me
orang mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama jenisnya dan menambah pembeli
Selain itu, kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil para pembeli berkurang. Pendapatan y
mengurangi pembelian terhadap berbagai jenis barang, dan terutama barang yang mengalami k
Kurva permintaan
Kurva permintaan mempunyai gradien atau slope negative. Artinya bentuk kurva permintaan
akan menurun dari diri atas ke kanan bawah. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara
harga barang dengan jumlah permintaan berbanding terbalik. Berikut ini contoh kurva
penawaran daging.
keterangan:
P: Harga daging
Q: Jumlah permintaan daging
Kurva permintaan dapat mengalami pergeseran. Pergeseran kurva permintaan adalah kondisi b
perubahan permintaan terhadap suatu barang. Kurva berikut menggambarkan perubahan jumla

Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva permintaan tidak hanya harga barang itu
menyebabkan kurva permintaan bergeser, diantaranya yaitu:
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang barang lain (merupakan barang substitusi atau barang komplementer).
3. Pendapatan rata rata masyarakat.
4. Selera masyarakat .
5. Jumlah penduduk.
6. Ramalan keadaan di masa mendatang
Berikut ini pergeseran kurva permintaan karena faktor perubahan selain harga.
Contoh kasus teori permintaan
Penawaran suatu barang ditunjukkan dengan persamaan Q = 60-10P, dimana Q adalah jum
gambarkan kurva
permintaan barang tersebut.
Jawab:
Skedul permintaan dapat ditunjukkan dengan beberapa alternatif tingkat harga

Berdasarkan skedul permintaan, maka gambar kurva sbb:

2.3 Teori penawaran


Pengertian penawaran adalah kemauan produsen atau penjual untuk menawarkan barang
dan jasanya pada berbagai tingkat harga dalam waktu tertentu. Keinginan para penjual
dalam menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga yang ditentukan dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang-barang lain
3. Biaya produksi
4. Tujuan-tujuan operasi perusahaan tersebut
5. Tingkat teknologi yang digunakan
Hukum permintaan yaitu “bila harga naik, maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik.
Sebaliknya bila tingkat harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun”.
Kurva penawaran
Kurva penawaran memiliki gradien atau slope positif, artinya hubungan antara harga
dengan jumlah barang yang ditawarkan berbanding lurus. Bentuk kurva penawaran
berjalan naik dari pojok kiri bawa ke pojok kanan atas. Berikut ini merupakan contoh
kurva penawaran daging.

Pergeseran kurva penawaran


Kurva penawaran dapat mengalami pergeseran seperti halnya kurva permintaan. Berikut ini
adalah grafik perubahan jumlah barang yang ditawarkan karena faktor perubahan harga
(ceteris paribus).

Jika yang berubah adalah faktor lain ,seperti biaya produksi, tingkat persaingan, teknologi,
ekspektasi pasar dan faktor ekonomi yang lain, maka pergeseran kurva penawaran seperti
di bawah ini.
Contoh kasus teori penawaran
penawaran suatu barang ditunjukkan dengan persamaan Q = 5P+15, dimana Q
adalah jumlah barang yang ditawarkan dan P adalah harga. Buatlah (a) skedul
penawaran dan (b) gambarkan dalam kurva
Jawab:
Skedul penawaran dapat ditunjukkan sbb:

Berdasarkan skedul penawaran, kurva penawaran sbb:

Penentuan harga pasar

Interaksi antara permintaan pasar dan penawaran pasar akan menghasilkan harga (P) dan

jumlah (Q) keseimbangan (ekuilibrium) pasar barang tersebut.Secara grafik, keseimbangan

pasar ditunjukkan pada titik perpotongan kurva penawaran dengan kurva permintaan. Berikut

ini kurva keseimbangan pasar.


Apabila terjadi kelebihan penawaran dan penawaran, kurva akan berubah seperti berikut

Permintaan suatu barang ditunjukkan dengan persamaan Q = 60 – 10P; dan penawaran barang
adalah harga. Buatlah (a) skedul keseimbangan (ekuilibrium) dan (b) gambarkan kurva
keseimbangan permintaan dan penawaran barang tersebut
Jawab:
Skedul

Keseimbangan secara matematis:


Qs = Qd
5P + 15 = 60 - 20P
maka P =3 dan Q = 30
contoh kasus keseimbangan pasar kaitannya dengan pajak
kasus pajak:
Qd = 30 – 6, maka P = 5 -1/5 Q
Qs = -10 + 4, maka P = 1/4Q + 2 ½,
Keseimbangan = 30-6 P = -10 +4P
P= 4 , Q = 6 unit
jika pemerintah menerapkan pajak ke produsen 1 ¼ per unit, bagaimana keseimbangan
pasarnya dan berapa pajak diterima pemerintah ?
Jawab:
Pt= P + T = P + (T)
= ¼ Q + 2 ½ + (1 ¼)
= ¼ Q + 3 3/4
¼ Q = 3 3/4 + P
Q = -15 + 4 P
Keseimbangan baru :
P = 4,5 Q = 3
kasus subsidi:
diberikan pada produsen sebesar 1 ¼ unit, bagaimana keseimbangannya dan berapa subsidi
yg dikeluarkan?
Ps = P + s = P + (-T)
= ¼ Q + 2 ½ + (-1 ¼)
=¼Q+1¼
¼ Q = - 1 ¼ + Ps
Q = -5 + 4 P
Keseimbangan =
30-6P = -5 + 4P
P=3,5 , Q=9
Ps= P + s = P + (-1 1/4)
= (1/4 Q + 2 ½) + (-1 /14)
Q=-5+4P
2.4 Harga dasar (floor price) dan harga tertinggi (ceiling price)

Suatu kebijakan pemerintah dalam perekonomian untuk mempengaruhi bekerjanya

mekanisme pasar, yang bertujuan mengendalikan keseimbangan (ekuilibrium) pasar. Harga

dasar adalah harga eceran terendah yang ditetapkan oleh pemerintah terhadap suatu barang,

disebabkan oleh melimpahnya penawaran barang tersebut di pasar. Sedangkan harga tertinggi
barang di pasar, pemerintah melakukan operasi pasar. Berikut ini kurva kebijakan harga dasar

dan harga tertinggi terhadap barang X.

P1 : harga tertinggi (ceiling price)

P2 : harga terendah (floor price)

Kebijakan harga tertinggi efektif dalam melindungi konsumen dari gejolak kenaikan harga

tak terhingga. Kebijakan ini dilakukan melalui operasi pasar pada waktu tertentu, dengan cara

pemerintah menambah jumlah barang yang ditawarkan ke pasar. Sedangkan harga terendah

efektif melindungi produsen dari penurunan harga barang sampai tak terhingga. Mekanisme

kebijakan ini dengan peran pemerintah untuk membeli surplus produksi. Kebijakan harga

tertinggi dan terendah seperti pada kurva berikut ini.


Tujuan adanya kebijakan dan campur tangan pemerintah adalah sebagai berikut:
menjamin kesamaan hak bagi setiap individu dan eksploitasi dapat dihindari.
menjaga ekonomi dapat tumbuh dan berkembang dengan stabil.
mengawasi kegiatan perusahaan-perusahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar
dan tidak menjalankan praktek monopoli.
menyediakan barang publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
mengawasi eksternalitas kegiatan ekonomi yang dapat merugikan masyarakat.
BAB II

TEORI PERMINTAAN

2.1 Pendahuluan

Permintaan adalah jumlah barang yang dibeli oleh konsumen dengan harga dan
periode tertentu.Teori permintaan yaitu analisis dalam ilmu ekonomi yang
menerangkan faktor-faktor yang menemukan permintaan, dan bagaimana
faktor-faktor ini mempengaruhi keseimbangan.
Kurva permintaan adalah suatu kurva yang menunjukkan jumlah-jumlah
suatu barang untuk setiap satuan waktu oleh seorang konsumen yang ingin
membeli pada berbagai harga satuan barang tersebut.

BAB III
PERILAKU KONSUMEN

3.1 Pendahuluan
Perilaku konsumen adalah salah satu konsep fundamental dalam ilmu ekonomi
yang mempelajari bagaimana individu dan rumah tangga membuat keputusan mengenai
pengeluaran dan konsumsi. Konsep ini memiliki dampak signifikan pada pemahaman
ekonomi dan membantu perusahaan, pemerintah, dan organisasi lainnya dalam
merancang strategi bisnis, kebijakan publik, dan pemasaran produk. Berikut ini adalah
ulasan mengenai perilaku konsumen dalam ilmu ekonomi:
● Utilitas:
Perilaku konsumen dimulai dengan konsep utilitas, yaitu manfaat yang diperoleh
individu dari mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Utilitas ini dapat bersifat subjektif,
artinya nilai atau kepuasan yang diperoleh dapat berbeda-beda antar individu. Hal ini
menjelaskan mengapa orang memilih barang dan jasa tertentu, karena mereka percaya
bahwa barang atau jasa tersebut akan memberikan tingkat utilitas yang paling tinggi bagi
mereka.
● Kurva Indiferen:
Kurva indiferen adalah alat analisis yang digunakan untuk menggambarkan preferensi
konsumen terhadap dua barang atau lebih. Kurva ini membantu dalam memahami tingkat
substitusi antara barang-barang yang berbeda dan membantu produsen dalam
menentukan strategi harga dan pemasaran.
● Hukum Turun Marginal:
Hukum ini menyatakan bahwa, ceteris paribus, semakin banyak unit dari suatu barang
yang dikonsumsi, tingkat tambahan utilitas yang diperoleh oleh setiap unit tambahan
akan semakin berkurang. Dalam kata lain, konsumen akan terus menambah konsumsi
suatu barang sampai utilitas tambahan dari barang tersebut sama dengan harga yang
harus dibayar.
● Pengaruh Pendapatan:
Perubahan pendapatan konsumen memengaruhi perilaku konsumen. Ketika pendapatan
meningkat, konsumen cenderung untuk mengkonsumsi lebih banyak barang dan jasa.
Namun, bagaimana pengeluaran pendapatan ini dibagi antara barang dan jasa akan
bervariasi tergantung pada elastisitas harga dari barang tersebut.
● Preferensi dan Selera:
Preferensi dan selera konsumen memainkan peran penting dalam perilaku konsumen.
Setiap individu memiliki preferensi yang berbeda-beda terhadap barang dan jasa, yang
tercermin dalam keputusan pembelian mereka. Faktor-faktor seperti budaya, lingkungan,
dan pengalaman masa lalu juga dapat memengaruhi selera konsumen.
● Pengaruh Psikologis:
Psikologi memainkan peran besar dalam perilaku konsumen. Promosi, iklan, merek,
dan tampilan visual dari produk dapat mempengaruhi keputusan konsumen. Selain itu,
teori perilaku konsumen juga mempertimbangkan faktor-faktor seperti kebiasaan,
motivasi, persepsi, dan sikap.
● Informasi dan Asimetri Informasi:
Konsumen sering kali tidak memiliki akses penuh terhadap informasi tentang produk
atau jasa yang mereka beli. Asimetri informasi dapat mengarah pada ketidaksetaraan
dalam keputusan konsumen dan dapat memerlukan perlindungan konsumen serta regulasi
pemerintah.

Setiap barang/jasa yg dibeli konsumen mempunyai nilai guna/memberikan kepuasan.


permintaan didasarkan daya guna/utility. Teori perilaku konsumen yaitu menganalisis
perilaku konsumen dalam membelanjakan pendapatannya akan barang/jasa sebagai
pemuas kebutuhan.Tujuan yg ingin dicapai adalah kepuasaan maksimum dari
sumberdaya ekonomi (pendapatan) yg dimiliki.
Perilaku konsumen : memahani sisi permintaan
Perilaku produsen : memahami sisi penawaran

Beberapa asumsi yg dipakai antara lain barang/jasa yang dikonsumsi mempunyai


manfaat/kegunaan, semakin banyak akan semakin meningkat utilitinya.Utuliti digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan konsumen.
- Total utility (TU): adalah manfaat total dari seluruh barang/jasa yang dikonsumsi
- Marginal utility (MU): tambahan manfaat yg diperoleh karena menambah konsumsi
barang/jasa sebanyak satu unit.
Hukum pertambahan manfaat yang semakin berkurang (law of deminishing utility)
(hukum Gossen).
4. Konsistensi preferensi : kemampuan konsumen menyusun prioritas pilihan .
5. Pengetahuan sempurna (perfect knoledge) : harga, kualitas, teknologi, dll.
Ada 2 pendekatan dlm analisis perilaku konsumen

3.2 Pendekatan kardinal (cardinal utility)


bahwa konsumsi dan manfaat suatu barang/jasa dapat diukur secara
kuantitatif.Pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal adalah dua pendekatan utama
dalam ekonomi yang digunakan untuk memodelkan preferensi konsumen dan mengukur
utilitas. Berikut penjelasan singkat keduanyaPendekatan kardinal menganggap bahwa
utilitas (kepuasan) yang diperoleh dari konsumsi dapat diukur dengan angka-angka atau
skala tertentu. Artinya, kita dapat mengukur secara tepat seberapa banyak konsumen
lebih menyukai satu kombinasi barang dibandingkan yang lain.Dalam pendekatan ini,
utilitas sering kali diukur dengan menggunakan satuan utilitas atau utilitas kardinal, yang
memungkinkan perbandingan yang presisi antara pilihan konsumen.
- Contoh metode kardinal adalah skala utilitas atau indeks utilitas yang digunakan
untuk menggambarkan preferensi dan membuat perbandingan langsung antara kombinasi
barang atau jasa.

Maksimum utility =
1. Satu barang : Pa= Mua atau Pa/Mua = 1
2. Dua barang atau lebih = Mu/Pa =Mu/Pb=Mu/Pc

3.3 Pendekatan ordinal(ordinal utility)


kurve kepuasaan sama/kurve indifference (KI): bahwa kepuasaan/manfaat
mengkonsumsi barang tdk diukur secara kuantitatif (dihitung), tetapi hanya
diabandingkan, diukur dengan menggunakan kurve kepuasaan sama. Pendekatan ordinal
berpendapat bahwa kita hanya bisa membandingkan preferensi konsumen secara relatif.
Dengan kata lain, kita hanya dapat menentukan apakah konsumen lebih menyukai pilihan
A daripada pilihan B, tetapi tidak dapat mengukur berapa besar perbedaan preferensi
tersebut.
Dalam pendekatan ini, utilitas dianggap sebagai konsep yang bersifat abstrak, dan
konsumen memberikan peringkat atau urutan preferensi mereka terhadap berbagai
kombinasi barang. Misalnya, konsumen mengatakan bahwa mereka lebih suka A
daripada B, dan B lebih suka daripada C.Pendekatan ordinal lebih umum digunakan
dalam ekonomi karena lebih konservatif dalam asumsi dan sesuai dengan konsep
preferensi yang lebih realistis.

Dalam praktiknya, pendekatan ordinal lebih banyak digunakan dalam ilmu ekonomi
karena lebih mempertimbangkan kompleksitas preferensi konsumen yang sulit diukur
secara tepat. Selain itu, pendekatan ordinal lebih fleksibel dan dapat menangani
ketidakpastian yang melekat dalam preferensi konsumen. Meskipun begitu, baik
pendekatan kardinal maupun ordinal adalah alat penting dalam menganalisis perilaku
konsumen dan merancang model ekonomi yang relevan. Contoh kepandaian seseorang.

Utility (U) = X.Y

Maksimum kepuasan : Mua/Mub = Pa/pb .


Kondisi terjadi pada saat KI bersinggungan dengan garis anggaran.

Garis anggaran adalah : garis yang menunjukkan berbagai kemungkinan suatu barang
dpt dibeli o/konsumen dengan harga yg.berlaku dan dengan pendapatan tertentu.

I = X. Px + Y. Py

Dalam kesimpulan, perilaku konsumen adalah area penting dalam ilmu ekonomi yang
membantu kita memahami bagaimana orang membuat keputusan dalam membeli dan
mengkonsumsi barang dan jasa. Pemahaman perilaku konsumen adalah kunci untuk
merancang strategi bisnis yang efektif, kebijakan ekonomi, serta pemasaran yang
berhasil. Dengan memahami preferensi dan motivasi konsumen, perusahaan dan
pemerintah dapat lebih baik memenuhi kebutuhan masyarakat dan mencapai tujuan
ekonomi mereka.
BAB IV
TEORI ELASTISITAS

4.1 Pendahuluan
Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan
perubahan variabel lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar
kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga. Penggunaan paling umum
dari konsep elastisitas untuk meramalkan hal apa yang akan terjadi jika harga barang/jasa
dinaikkan. Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap
permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai
pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan
dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh.

4.2 Elastisitas Permintaan


Elastisitas permintaan adalah perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang
dibeli/diminta sebagai akibat dari perubahan faktor yang mempengaruhinya (harga).
Elastisitas permintaan terbagi menjadi 3, yaitu elastisitas harga, elastisitas silang dan
elastisitas pendapatan.

1. Elastisitas harga, elastisitas harga merupakan elastisitas yang dikaitkan dengan harga
barang itu sendiri. Jika elastisitas harga tinggi, maka perubahan kecil dalam harga akan
berdampak besar pada jumlah yang dijual atau dibeli. Namun apabila elastisitas harga
rendah, maka perubahan harga yang signifikan mungkin tidak mengubah banyak volume
penjualan.

a. Cara menghitung elastisitas harga

% perubahan kuantitas / % perubahan harga

b. Contoh soal

Pada saat harga Rp. 5.000,00 per unit, jumlah barang yang ditawarkan 20 unit. Kemudian
harga turun menjadi Rp. 4.500,00 per unit dan jumlah barang yang ditawarkan menjadi
10 unit. berdasarkan data tersebut besarnya koefisien elastisitas penawarannya adalah …
Dari data diatas diketahui :
P1 = 5.000 Q1 = 20
P2 = 4.500 Q2 = 10
Langkah pertama kita menentukan perubahan jumlah penawaran dan harga :
∆Q = Q2 -Q1 = 10-20 = -10
∆P = 4.500 - 5.000 = -500
Langkah selanjutnya, kita masukan data-data diatas kedalam rumus elastisitas :
Es = P1/ Q1 x ∆Q / ∆P
Es = 5.000 / 20 x -10 / -500
Es = 5

2. Elastisitas Silang, elastisitas Silang adalah tingkat perubahan respon yang merujuk
pada permintaan suatu barang (X) akibat perubahan harga barang lain yang
mendukungnya (Y); seperti barang substitusi (pengganti) atau pelengkap. elastisitas
silang ini digunakan untuk menemukan hubungan antara dua barang ketika salah satunya
mengalami perubahan harga.

a.Cara menghitung elastisitas silang

% perubahan permintaan produk X / % perubahan harga jual produk Y

b.Contoh Soal

Masyarakat Kecamatan Sukajadi meminta gula pasir sejumlah 150 ton per tahun ketika
harga teh sebesar Rp12.000 per kilogram. Kemudian harga teh berubah sebesar Rp15.000
per kilogram, yang berarti naik 25%. Sedangkan permintaan gula pasir menjadi 135 ton
per tahun atau turun sebesar 10%.

Jawaban:
EXY = % perubahan permintaan produk X / % perubahan harga jual produk Y

EXY = -10 % / 20 %

EXY = -0,5
Nilai elastisitas Exy < 0 yaitu sebesar -0,5 yang menunjukkan hubungan antara gula pasir
dan teh adalah barang komplementer. Dengan begitu, saat harga teh mengalami kenaikan,
maka permintaan gula pasir akan turun.
3. Elastisitas Pendapatan, elastisitas pendapatan adalah ukuran sensitivitas dari
permintaan saat pendapatan konsumen mengalami perubahan. Contoh elastisitas
pendapatan berkaitan dengan jenis produknya.

a.cara menghitung elastisitas pendapatan


% jumlah permintaan barang / % perubahan pendapatan

b.contoh soal

Pak Rozak mempunyai penghasilan sebesar Rp10 juta dalam sebulan. Biasanya, dia
membeli paket daging 10 kali dalam satu bulan. Setahun kemudian, pendapatan Pak
Rozak naik menjadi Rp12 juta per bulan. Adapun pada bulan tersebut Pak Rozak hanya
membeli paket daging sebanyak 8 kali. Berapa elastisitas pendapatan Pak Rozak?

Jawaban
Ei = ΔQ / ΔI x I / Q

ΔI = 12.000.000 – 10.000.000

ΔI = 2.000.000
ΔQ = 8 – 10 = -2

Elastisitas pendapatan
Ei = -2 / 2.000.000 x 10.000.000 / 10

Ei = -20.000.000 / 20.000.000

Ei = -1

4.3 Elastisitas Penawaran


Elastisitas penawaran didefinisikan sebagai derajat kepekaan jumlah penawaran suatu
barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur persentase
perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase perubahan harga. Sebagai
contoh, jika harga sebuah barang naik 10%, jumlah penawarannya naik 20%, maka
koefisien elastisitas penawarannya adalah 20% / 10% = 2.

a.cara menghitung elastisitas penawaran

Es = 𝚫Q / 𝚫P x P / Q

b.Contoh soal
Pada saat harga Rp 10.000, jumlah sayuran yang ditawarkan adalah 100 buah. Namun,
ketika harganya turun menjadi Rp 5.000, jumlah sayuran yang ditawarkan sebesar 50
buah. Berapakah tingkat elastisitas penawarannya?
Jawab:
𝚫Q = 100 buah - 50 buah = 50 buah
𝚫P = Rp 10.000 - Rp 5.000 = Rp 5.000
P = Rp 10.000
Q = 100 buah
Es = 𝚫Q / 𝚫P x P1 / Q1
Es = 50 / 5.000 x 10.000 / 100 = 1
BAB V
TEORI PRODUKSI

5.1 Pendahuluan

Produksi adalah proses mengubah input menjadi output dan sebuah proses yang
dilakukan untuk menciptakan atau menambah nilai guna dari barang atau jasa.
Dengan pengertian ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan produksi adalah proses
mengkombinasikan berbagai input atau masukan yang juga disebut faktor-faktor
produksi menjadi keluaran (output) sehingga nilai barang tersebut bertambah.
Teori produksi juga menerangkan sifat hubungan antara tujuan produksi yang
diinginkan dengan faktor-faktor produksi yang terlibat. Dengan kata lain, teori
produksi mengajarkan sebuah mekanisme agar produksi dapat mencapai tujuan
yang diharapkan dengan memaksimalkan faktor-faktor produksi yang dimiliki
oleh produsen.

5.2 Total Produksi

Total produksi adalah keseluruhan barang yang dihasilkan oleh sejumlah input.
Total produksi juga dapat diartikan sebagai jumlah keluaran atau output yang
dihasilkan atas penggunaan input (faktor) produksi.Produk total (TP) adalah
jumlah produk yang dihasilkan dengan menggunakan seluruh input factor
produksi tenaga kerja (L).

TP = f (K,L)

keterangan:

TP: Total produk


K: Kapital atau modal
L: Labour atau tenaga kerja

Hubungan output dengan tenaga kerja dapat dibagi menjadi tiga tahap.

Tahap pertama, tambahan tenaga kerja akan meningkatkan produk total secara cepat.

Tahap kedua terjadi peningkatan total produksi secara lambat.


Tahap ketiga, penambahan tenaga kerja akan menurunkan total produksi.

Setelah mencapai titik maksimumnya, penambahan tenaga kerja justru akan


mengakibatkan turunnya jumlah produk total.

5.3 Produksi Marginal

Produksi marginal adalah tambahan produksi setiap menambah 1 unit input.

Produk marjinal = Perubahan total output/Perubahan kuantitas input

Produksi Marjinal, yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu
tenaga kerja yang digunakan.

MP = ∆TP/ ∆L

Keterangan :

∆L = Pertambahan tenaga kerja

∆TP = Pertambahan produksi total

Rumus Produksi Marjinal

Rumus untuk menghitung produksi marjinal adalah

(Q^n – Q^n-1) / (L^n – L^n-1).

Identifikasi Q^n

Q^n adalah total waktu produksi pada n, dan n adalah total waktu produksi saat ini.

Contoh: Toko minuman memiliki dua karyawan dan dapat membuat 15 minuman per
jam. Perusahaan mempekerjakan satu karyawan lagi. Output minuman meningkat
menjadi 22 minuman per jam. Q^n adalah 22, atau jumlah minuman yang dibuat per jam
saat ini.

Identifikasi Q^n-1
Q^n – 1 adalah total waktu produksi pada n-1, dan n-1 adalah total waktu produksi
sebelumnya.

Contoh: Untuk produksi minuman, Q^n-1 adalah 15, atau jumlah minuman yang dibuat
per jam sebelumnya.

Identifikasi L^n

L^n adalah total unit pada waktu n.

Contoh: Untuk minuman, L^n adalah 3, atau jumlah karyawan saat ini.

Identifikasi L^n-1

L^n – 1 adalah total unit pada waktu n-1.

Contoh: L^n-1 adalah 2, atau jumlah karyawan sebelumnya.

Hubungan antara produk marginal dengan total output


5.4 Produksi Rata-Rata

Produksi rata-rata (AP) adalah produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap
tenaga kerja.Produksi rata-rata merupakan jumlah faktor produksi variabel dibagi dengan
jumlah unit produksi total yang mencerminkan produksi yang dihasilkan oleh faktor
produksi variabel.

AP = TP/L

Keterangan:

AP= produk rata-rata


TP= Produk total
L= tenaga kerja

𝐴𝑃 = Q/L

Q merupakan output total atau jumlah hasil produksi sedangkan L merupakan jumlah
Labour atau jumlah tenaga kerja yang digunakan. Sehingga Produksi rata-rata merupakan
jumlah rata-rata produksi oleh setiap tenaga kerja.
Terdapat tiga tahap yang terdapat dalam Hukum Hasil Lebih yang Semakin
Berkurang.

Tahap Pertama: Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat.

Tahap kedua: Produksi total pertambahannya semakin lambat.

Tahap ketiga: Produksi total semakin lama semakin berkurang.

Tahap Pertama

Ø Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat.

Ø Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik.

Ø Pada kurva total produk dimana AP maksimum pada titik ini AP = MP (


marginal product ) ketika AP Maksimum -> AP’=0

Tahap Kedua

Ø Produksi total pertambahannya semakin lama semakin kecil.


Ø Tahap kedua ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana MP = 0
atau TP maksimum

Tahap Ketiga

Ø Produksi total semakin lama semakin menurun. Tahap 3 ini meliputi dimana
MP negatif.

Ø Inflection point ( titik belok ) yaitu dimana slope (lereng kurva total mulai
berubah)
BAB VI
BIAYA PRODUKSI

6.1 Pendahuluan
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama
proses manufakturing atau pengelolaan dengan tujuan menghasilkan produk yang
siap dipasarkan. Akumulasi pengeluaran yang diperlukan oleh perusahaan untuk
bisa memproses bahan baku hingga menjadi produk jadi disebut sebagai biaya
produksi. Suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output. Input dalam
kegiatan produksi meliputi bahan baku, tenaga kerja, peralatan, dan lain
sebagainya. Output dalam kegiatan produksi adalah barang atau jasa yang
dihasilkan, baik barang setengah jadi atau barang jadi. Kegiatan tersebut dalam
ekonomi biasa disebut dengan fungsi produksi. yang merupakan jumlah
maksimum output yang dapat dihasilkan dengan pemakaian sejumlah input
tertentu dengan menggunakan suatu teknologi yang menggambarkan adanya
hubungan antara input yang dipergunakan untuk menghasilkan jumlah output
tertentu.

6.2 Fungsi Produksi


Fungsi Produksi merupakan jumlah maksimum output yang dapat dihasilkan
dengan pemakaian sejumlah input tertentu dengan menggunakan suatu teknologi
yang menggambarkan adanya hubungan antara input yang dipergunakan untuk
menghasilkan jumlah output tertentu. Fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai
berikut :

Keterangan:
● Q (Quantity) : Jumlah barang yang dihasilkan dalam produksi
● f (Fungsi) : Simbol dari persamaan fungsional
● C (Capital) : Modal ataupun sarana yang digunakan untuk produksi
● L (Labour) : Tenaga kerja
● R (Resource) : Sumber daya alam
● T (Technology) : Teknologi dan kewirausahaan
Ada tiga cara berproduksi:
1. Fixed input + fixed input > Output
2. Fixed input + variable input > Output > Short Run Production
3. Variable input + variable input > Output > Long Run Production.

6.3 Teori Produksi Jangka Pendek dan Jangka Panjang


Produksi jangka pendek (Short run Production): Fixed input + Variable input
a) Produk total / Total Product / TP
Jumlah produk seluruhnya yang dihasilkan.
b) Produk rata-rata / Average Product/ AP
Merupakan hasil pembagian total produk dengan jumlah tenaga kerja (L) yang
digunakan:
AP = 𝐓𝐏/𝐋
c) Produk Marginal/ Marginal Product / MP
Merupakan berapa jumlah tambahan produk total yang akan diperoleh dari penambahan
satu unit kerja:
MP = Δ TP / Δ L
Contoh soal :
Tenaga Kerja Produk Total Produk Rata - Rata Produk
(L) (TP) (AP) Marginal
(MP)

0 0 0 -

1 3 3 3

2 8 4 5

3 12 4 4

4 15 3 3/4 3

5 17 3 2/5 2

6 17 2 5/6 0

7 16 2 2/7 -1
8 13 1 5/8 -3

Tabel 6.3.1 Produksi padi pada sebidang tanah (1 Ha) dengan


berbagai input tenaga kerja per tahun

Gambar 6.3.1 Kurva TP, AP, dan MP


Keterangan:
1. Penggunaan tenaga kerja sampai tingkat TP cekung (0-A), maka AP & MP
meningkat.
2. Penggunaan tenaga kerja sampai tingkat TP cembung (A- C), maka MP menurun.
3. Penggunaan tenaga kerja yang menghasilkan TP menurun (titik C), maka MP
negatif.
4. Penggunaan tenaga kerja dimana garis lurus dari titik O menyinggung kurva TP
maka MP = AP dan AP berada dalam posisi maksimum.
Kesimpulan:
1. Selama AP menaik, maka MP > AP
2. Selama AP menurun, maka MP < AP
3. Waktu AP maksimum, maka MP = AP
Kurva produk marginal yang menurun menggambarkan berlakunya Hukum Tambahan
Hasil Yang Semakin Kecil (Law Of diminishing returns):
“Bilamana satu macam input variabel ditambah sedangkan input lainnya tetap,
maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan input tadi, mula-mula akan
menaik, tetapi setelah mencapai titik tertentu, kemudian akan menurun terus bila input
tersebut ditambah terus.
Produksi jangka panjang (Long Run Production), memungkinkan produsen untuk
mengubah jumlah semua input yang digunakan sehingga tidak ada input tetap. Produsen
dapat menambah semua faktor produksi yang digunakannya, sehingga tidak ada
perbedaan antara biaya tetap dan biaya. variabel. Oleh karena itu, produsen bisa memilih
kombinasi input yang paling efisien untuk memperoleh biaya terendah. Untuk
memproduksi suatu produk tertentu, dibutuhkan biaya tetap (FC) dan biaya total (TC).
Produk yang dihasilkan akan dijual untuk mendapatkan penerimaan, maka akan
ditemukan total penerimaan penjualan produk atau total revenue (TR).

Grafik 6.3.2 Hubungan antara FC, TC, dan TR.

Produksi jangka panjang (Long Run Production): Variabel input +


Variabel input
Mesin Output yang Dihasilkan dari Kombinasi
A B C D E F
6 346 490 600 693 775 846
5 316 448 548 632 705 775
4 262 400 490 548 632 693
3 245 346 423 564 548 600
2 200 282 346 490 448 490
1 141 200 245 282 316 346
1 2 3 4 5 6
Buruh

Tabel 6.3.2 Hubungan antara


mesin, buruh dan output yang dihasilkan dari kombinasi.
a) Berdasarkan tabel di atas, hasil sebesar 141 unit dan seterusnya merupakan seluruh
hasil yang diperole selama produk (=produk total/TP).
Produk rata-rata (AP) = 141/1 = 141
Produk marginal (MP) =200 − 141/2 − 1 = 59
b) Berdasarkan tabel di atas, misalnya kita ingin memproduksi sebesar 346 unit
output maka jumlah tersebut dapat dihasilkan dengan berbagai kombinasi buruh
dan mesin.

Kombinasi Mesin Buruh

A 6 1

B 3 2

C 2 3

F 1 6

Tabel 6.3.3 Output = 346 Unit


Grafik 6.3.3 Kurva Isoquant
Kurva Isoquant (Isoquant Curve): “Suatu kurva yang menggambarkan kombinasi
dari dua atau tiga macam input variabel yang menghasilkan output yang sama.”
Contohnya: pada output sebesar 346 unit.
Sifat-sifat Kurva Isoquant:
1. Cembung kearah titik origin
2. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah
3. Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah produksi yang
lebih banyak
4. Antara kurva yang satu dengan yang lainnya tidak dapat saling berpotongan
5. Slope kurva isoquant dapat negatif dan positif
Hubungan antara pertambahan variable input dan output (Returns to Scale), ada
tiga macam:
1. Increasing returns to scale: misal, input naik sebesar 4 % maka output naik
sebesar 10 %.
2. Constant returns to scale: misal, input naik sebesar 4 % maka output naik
sebesar
4%
3. Decreasing returns to scale: misal, input turun sebesar 6 %, maka output turun
sebesar 4 %.

6.4 Macam-macam Biaya Produksi


“Semua beban yang harus ditanggung untuk menyediakan barang agar
siap untuk dipergunakan konsumen, baik betul-betul dikeluarkan (explicit
cost) maupun yang tidak betul-betul dikeluarkan, misalnya dari milik
sendiri (implicit cost).”
Biaya berdasarkan waktu :
1. Dalam jangka pendek/ Short Run terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya
variabel (variable cost).
2. Dalam jangka panjang / Long Run hanya terdapat biaya variabel (variable cost)
Biaya jangka pendek (Short Run Production) ada tujuh macam biaya diantaranya
:
1) Biaya tetap total / Total Fixed Cost/ TFC
Biaya yang jumlahnya tidak tergantung pada besar kecilnya kuantitas
produksi. Misalnya penyusutan mesin dsb. Input tetap X harga input tetap.
2) Biaya variabel total/ Total Variable Cost/ TVC
Biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan kuantitas
produk yang dihasilkan. Input variabel x harga input variable.
3) Biaya Total / Total Cost / TC
Jumlah dari biaya tetap total dan biaya variabel total. TC = TFC + TVC
4) Biaya tetap rata-rata/ Average Fixed Cost/ AFC
Diperoleh dengan cara membagi biaya tetap total dengan jumlah yang dihasilkan.
AFC = TFC/Q
5) Biaya variabel rata-rata / Average Variable Cost / AVC
Diperoleh dengan membagi biaya variabel total dengan kuantitas produksinya.
AVC = TVC/Q
6) Biaya rata-rata/ Average Cost / AC
Diperoleh dengan menjumlahkan biaya tetap rata-rata dengan biaya variabel rata-
rata. Atau dengan membagi biaya total dengan jumlah produk yang dihasilkan.
a) AC = TC/Q atau AC = TFC/Q + TVC/Q
b) AC = AFC + AVC

7) Biaya marginal/ Marginal Cost / MC


Tambahan biaya total dibagi dengan tambahan produk.
MC = Δ𝑇𝐶/Δ𝑄
8) Biaya jangka panjang (Long Run Production)
Biaya produksi jangka panjang tidak ada biaya tetap dan yang ada hanya biaya
variabel yang terdiri dari:
a) TVC = TC
b) AC = TC/Q
c) MC = Δ TC/ΔQ

BAB VII
TEORI PASAR

7.1 Pendahuluan
Pasar dalam teori ekonomi adalah kumpulan dari seluruh permintaan dan
penawaran dari barang-barang dan jasa-jasa. Menurut bentuk fisiknya, pasar terdiri atas
pasar konkret dan pasar abstrak. Pasar Konkret adalah tempat dimana berkumpul para
pembeli dan penjual untuk memperdagangkan barang-barang. Sedangkan pasar abstrak
terjadi apabila barang-barang yang diperdagangkan tidak ada di pasar. Pengertian pasar
secara sederhana dan luas ialah :
Secara Sederhana
• Tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang
dan jasa.
Secara Luas (W.J. Stanton)
• orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang untuk
belanja serta kemauan untuk membelanjakannya.
7.2 Fungsi Pasar
Menurut Soeratno (2003) Dalam suatu sistem ekonomi, pasar memiliki peran
yang sangat penting. Pasar mempunyai 5 fungsi utama dan sistem ekonomi perlu
menjawab pertanyaan yang terkandung di dalamnya. Diantaranya adalah:
1) Pasar sebagai penentu harga suatu barang. Nilai suatu barang diukur berdasarkan harga
barang dalam sistem ekonomi pasar. Bila permintaan akan suatu barang meningkat, maka
masyarakat sangat membutuhkan. Di sisi lain, perusahaan tidak mampu memproduksi
jumlah barang yang ditawarkan dalam jangka yang relatif singkat. Pada akhirnya harga
suatu barang dapat mengalami peningkatan harga. Atas meningkatnya harga atas barang
tertentu dapat memancing produsen dalam menyediakan suatu barang tersebut.
2) Suatu produksi mampu diorganisasi oleh pasar. Di dalam memilih proses produksi,
perusahaan menjadikan harga barang di pasar sebagai acuan, karena dianggap lebih
efisien.
3) Pasar melakukan penjatahan. Jumlah barang dan jasa yang dapat dihasilkan saat ini
membatasi pola konsumsi saat ini.
4) Pasar dapat menentukan distribusi barang serta jasa yang telah di produksi oleh
perusahaan.
5) Untuk masa yang akan datang pasar mampu menyediakan barang dan jasa.
7.3 Jenis Pasar Menurut Transaksinya
Dalam proses transaksi, Jenis pasar dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu:
1) Pasar Tradisional Pasar tradisional merupakan pasar yang dibangun serta dikelola oleh
Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa, Swasta,
Badan Usaha Milik Daerah dan Badan Usaha Milik Negara termasuk kerjasama dengan
pihak swasta dalam bentuk tempat usaha seperti kios, toko, dan tenda yang dimiliki atau
dikelola oleh pedagang kecil, koperasi dengan usaha skala kecil, dan menengah melalui
fungsi transaksi jual beli barang atau jasa dengan tawar menawar (PERDA DIY no.8
tahun 2011).
2) Pasar Modern Pasar modern sering disebut juga sebagai toko modern, yakni pasar atau
toko yang menganut sistem pembayaran secara mandiri, antara penjual dan pembeli tidak
secara langsung bertransaksi, melainkan pembeli melakukan pelayanan secara mandiri
(swalayan) atau kadangkala dilayani oleh pramuniaga. Namun, jenis pasar dalam
penelitian ini cukup berbeda, pasar destinasi digital adalah jenis pasar tradisional
kekinian yang dikelola oleh para pengelola pasar dan/atau Kelompok Sadar Wisata
(POKDARWIS) serta dibantu oleh GenPI yang dinaungi langsung oleh Kementrian
Pariwisata. Dalam transaksinya pasar destinasi digital menggunakan koin kayu sebagai
alat tukar dalam melakukan transaksi, lalu harga-harga barang yang disediakan pun
dengan harga tetap.

7.4 Bentuk-bentuk Pasar


Berdasarkan bentuknya maka pasar dapat dibedakan atas:
(1) Pasar Persaingan sempurna (perfect competitive market)
(2) Pasar Monopoli,
(3) Pasar Oligopoli,
(4) Pasar Persaingan Monopolistik,
(5) Pasar Monopsoni,
(6) Pasar Oligopsoni.
(2),(3),(4),(5),(6) (imperfect competitive market)

(1) Pasar Persaingan Sempurna (Perfectly Competitive Market)


Pasar persaingan sempurna adalah suatu struktur pasar dimana terdapat banyak
penjual dan pembeli dimana masing-masing tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna :
• Jumlah pembeli dan penjual banyak, sehingga masing-masing pembeli
dan penjual secara sendiri-sendiri tidak mampu mempengaruhi harga
pasar.
• Tidak ada paksaan untuk menjual atau membeli
• Setiap penjual dan pembeli sebagai pengambil harga (price taker)
• Komoditas yang diperjualbelikan homogen (serupa)
• Setiap perusahaan bebas keluar masuk pasar (free entry and exit)
• Sumber produksi bebas bergerak kemanapun.
• Pembeli dan penjual mempunyai pengetahuan yang sempurna
terhadap pasar (perfect knowledge).
(2) Pasar Monopoli
Hanya terdapat satu pengusaha (perusahaan) tunggal bebas menentukan harga, tidak ada
substitusi sempurna.
Ciri-ciri pasar monopoli :
• Tidak ada komoditas pengganti yang mirip (close substitute)
• Perusahaan lain tidak mungkin masuk ke industri
• Penjual sebagai penentu harga (price setter) dan pembeli
sebagai price taker.
• Pasar monopoli murni dan near monopoly
• Promosi iklan kurang diperlukan
Faktor-faktor penyebab terbentuknya pasar monopoli :
➔ Teknologi tinggi
➔ Modal tinggi
➔ Peraturan pemerintah / Undang – undang
➔ Produk dan sumber daya sangat spesifik/unik
➔ Paten dan hak cipta

(3) Pasar Oligopoli


Oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang didalamnya hanya ada beberapa penjual.
• Masing-masing penjual mempunyai pengaruh atas harga-harga barang
yang dijual, tetapi tidak sebesar pengaruh penjual monopolis.
• Ada saling ketergantungan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan
yang lain
• Untuk menguasai harga dan konsumen adalah menggunakan merek merek dagang
tertentu (differentiated product), dengan mutu dan rasa agak sedikit berbeda
• Perusahaan oligopolis bersedia bekerjasama dengan saingannya menjalankan kebijakan
harga dan output untuk memperoleh laba maksimal secara bersama –sama membentuk
Kartel
(4) Persaingan Monopolistik
Ada unsur monopoli dan unsur persaingan. Sifat pasar persaingan monopolistik:
• Jumlah pembeli dan penjual agak banyak, sehingga masing-masing perusahaan
mempunyai pengaruh atas harga meskipun tidak besar.
• Barang-barang yang diperjualbelikan tidak homogen, bahkan sengaja dibeda-bedakan,
baik dalam merek, bentuk, warna, bentuk dan ukuran (product variation) walaupun
mutunya sama. • Merek memegang peranan penting untuk memikat konsumen walaupun
untuk itu memerlukan tambahan biaya. Akan tetapi selama MR > MC cara tersebut masih
memberikan tambahan keuntungan.
Pada persaingan monopolistik perusahaan berusaha meningkatkan penjualannya dengan
berbagai cara seperti pemasangan iklan, penjualan dari rumah ke rumah, pemberian
hadian (bonus), dan lain-lain, akibatnya sering terjadi perang iklan dan perang harga
(5) Pasar Oligosponi
Oligopsoni adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat beberapa pembeli, dimana
masing-masing pembeli cukup besar untuk dapat mempengaruhi harga barang yang
dibelinya.
Antara monopsoni dan oligopsoni ada bentuk pasar yang dinamakan duopsoni yaitu bila
hanya terdapat dua pembeli tetapi dalam prakteknya bentuk pasar ini jarang dijumpai.
Dalam pasar oligopsoni banyak produsen menghadapi beberapa pembeli, dimana pembeli
bertindak sebagai price setter dan penjual bertindak sebagai price taker.
(6) Pasar Monopsoni
Monopsoni adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu pembeli atau
pembeli tunggal. Sebagai monopsoni, sebuah perusahaan akan dapat mempengaruhi
harga dengan menaikkan atau menurunkan faktor produksi yang ia beli. Pembeli menjadi
price setter sedangkan penjual menjadi price taker.
Dalam keadaan tertentu, monopsoni atas faktor-faktor produksi dapat bertindak
sebagai monopolis atas hasil produksi.
• Pasar monopsoni dapat timbul karena berbagai sebab, diantaranya
adalah:
• Pengaruh letak geografis.
• Barang yang diperjual belikan sangat spesifik

DAFTAR PUSTAKA
Ali, N. N. (2022). Teori Elastisitas Permintaan dan Penawaran.
Ali, N. N. 2022 . Teori Biaya Produksi.
Goenadhi, L., & Norbaiti, N. 2017. Pengantar Ekonomi Mikro.
Khusaini, M. 2013. Ekonomi mikro: dasar-dasar teori. Universitas Brawijaya
Press.
Noviyasari, C. 2011. Simulasi Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Produksi
Pada
Perusahaan Manufaktur. Jurnal Manajemen Informatika (JAMIKA),
1(2).
Purnomo, S. 2022. Teori Ekonomi Mikro. Widina Bakti Persada. Bandung
Utomo, T. B., dan F. E. D. B. Islam. 2022. Teori Produksi.
Warsita dan Rini. 2011. Sistem Ekonomi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai