Kti Analis Kesehatan Terbaik
Kti Analis Kesehatan Terbaik
Kti Analis Kesehatan Terbaik
OLEH
ELTIN
P0032013108
A. Identitas Diri
Nama : ELTIN
NIM : P00320013108
Tempat ,dan Tanggal Lahir : Bone Rombo, 12 Juni 1995
Suku/Bangsa : Buton Utara/ Indonesia
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
B. Pendidikan
v
MOTTO
hidupmu
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, tuhan semesta alam yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penelitian dengan judul “Gambaran Kadar Hemoglobin Petugas
SPBU Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara”. Penelitian ini disusun dalam
rangka melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program
Diploma III (D III) Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Analis
Kesehatan.
Rasa hormat, terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
Ayahanda dan Ibunda tercinta atas semua bantuan moril maupun material,
motivasi, dukungan dan cinta kasih yang tulus serta doa yang tiada henti-hentinya
demi kesuksesan dalam belajar yang penulis jalani selama menuntut ilmu sampai
selesainya karya tulis ilmiah ini.
Proses penulisan karya tulis ilmiah ini telah melewati perjalanan
panjang, dan penulis banyak mendapatkan petunjuk serta bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis juga menghanturkan
rasa terima kasih kepada dosen Pembimbing dalam hal ini Ibu Hj. Siti
Nurhayani, S.eKp.,Ns., M.kep selaku Pembimbing I dan Ibu Reni Yunus, S.Si.,
M.Sc selaku pembimbing II yang banyak memberikan bimbingan kepada penulis
dan penuh kesabaran dan tanggung jawab sehingga penyusun karya tulis ini
menjadi lebih baik. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Bapak Petrus, SKM., M.Kes selaku Direktur Poltekes Kemenkes Kendari.
2. Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian
kepada penulis dalam penelitian ini.
3. Kepala masing-masing seluruh SPBU Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara.
viii
4. Ibu Ruth Mongan, B.Sc., S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan Analis
Kesehatan.
5. Ibu Fonnie Esther Hasan, DCN., M.Kes selaku penguji I, Ibu Anita
Rosanty, SST, M.Kes selaku penguji II, dan Ibu Supiati, STH., MPH selaku
penguji III yang telah memberikan banyak masukan
6. Bapak/Ibu Dosen Pengajar Poltekes Kemenkes Kendari khususnya Jurusan
Analis Kesehatan yang telah banyak memberikan pengetahuan kepada
penulis selama proses pendidikan hingga proses penulisan karya tulis ini
7. Teristimewa Ayahanda La Dola dan Ibundaku Tercinta Zauni yang selalu
berdoa dan memberikan semangat untuk penulis, serta seluruh keluarga besar
saya yang tercinta yang telah memberikan dukungan baik materi maupun non
materi serta doa bagi peulis dalam proses pendidikan sampai saat ini
8. Kepada seluruh Petugas Operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum
Kota Kendari yang bersedia menjadi responden
9. Kepada sahabat-sahabatku dan seluruh teman-teman seperjuangan Analis
Kesehatan Angkatan 01 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu
Penulis menyadari sepenuhnya dengan segala kekurangan dan
keterbatasan yang ada pada penulis, sehingga bentuk dan isi Karya Tulis Ilmih ini
masih jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat kekeliruan dan kekurangan.
Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Karya
Tulis Imliah ini. Akhir kata, semoga Karya Tulis Imliah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pelitian
selanjutnya. Karya ini merupakan tugas akhir yang wajib dilewati dari masa studi
yang telah penulis tempuh, semoga menjadi awal yang baik bagi penulis Amin.
Peneliti
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v
MOTTO .......................................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................... 5
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Darah .......................................... 6
B. Tinjauan Tentang Hemoglobin ........................................... 7
C. Tinjauan Tentang Anemia ................................................... 15
D. Tinjauan Tentang Timbal .................................................... 19
E. Hubungan Timbal Dengan Hemoglobin .............................. 23
F. Tinjauan Tentang Pencemara Udara ................................... 24
BAB III : KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran ................................................................... 26
B. Kerangka Pikir ..................................................................... 27
C. Variabel Penelitian ............................................................... 27
D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif .......................... 28
BAB IV : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................... 29
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ............................................. 29
C. Populasi Dan Sampel ........................................................... 29
D. Prosedur Pengumpulan Data ................................................ 30
E. Instrumen Penelitian ............................................................ 30
F. Jenis Data ............................................................................. 32
G. Pengolahan Data .................................................................. 32
x
H. Analisis Data ........................................................................ 32
I. Penyajian Data ..................................................................... 32
J. Etika Penelitian .................................................................... 33
BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................... 34
B. Pembahasan .......................................................................... 38
BAB VI : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 43
B. Saran .................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
Tabel 5.1 Jenis Kelamin Pada Petugas Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 .................................... 35
Tabel 5.2 Distribusi Umur Pada Petugas Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 .................................... 36
Tabel 5.3 Distribusi Masa Kerja Pada Petugas Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 ...................... 36
Tabel 5.4 Gambaran Hasil Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
Pada Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Umum (SPBU) Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2016 ................................................................. 37
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hasil
PemeriksaanKadar Hemoglobin Petugas Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 ..................... 37
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul
1. Surat izin penelitian dari politeknik Kesehatan Kendari Kemenkes Kendari
2. Surat izin penelitian dari Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi
Sulawesi Tenggara
3. Surat keterangan telah melakukan penelitian dari Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Umum (SPBU) Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
4. Surat Permohonan menjadi Responden
5. Surat Kesediaan Menjadi Sampel Penelitian
6. Lembar kuesioner penelitian
7. Tabel Tabulasi Data Hasil Penelitian kadar hemoglobin Petugas Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara
8. Master Tabel Hasil Penelitian kadar hemoglobin Petugas Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
9. Surat keterangan Bebas Pustaka
10. Dokumentasi
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencemaran lingkungan mencakup lingkup yang sangat luas, termasuk
pencemaran udara didalamnya. Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh
padatnya transportasi di suatu wilayah. Sarana transportasi sudah menjadi
kebutuhan pokok masyarakat dunia di zaman modern ini (Rifa H, 2003)
Kota Kendari sebagai Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara mempunyai
tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup padat. Jumlah kendaraan setiap
tahunnya terus mengalami peningkatan, pada tahun 2013 Jumlah kendaraan
roda dua sebanyak 148.114 dan pada tahun 2014 sebanyak 159.098 unit
kendaraan. Sedangkan jumlah kendaraan roda empat pada tahun 2013
sebanyak 5.574 dan pada tahun 2014 sebanyak 10.852 unit kendaraan yang
ada di Sulawesi Tenggara. (BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, 2014). Setiap
SPBU jumlah kendaraan bermotor yang masuk mengisi bahan bakar rata-rata
perhari berjumlah 400 dan mobil atau truk rata-rata berjumlah 200 unit
kendaraan.
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merupakan prasarana
umum yang disediakan oleh pemerintah dan Perseroan Terbatas (PT).
SPBU untuk masyarakat luas diartikan sebagai pemenuhan kebutuhan
bahan bakar. Pada umumnya SPBU menjual bahan bakar sejenis
premium, solar, pertamax dan pertamax plus (Pertamina, 2012). SPBU
merupakan salah satu sumber pemaparan timbal, karena ditempat inilah
kendaran bermotor mengisi bahan bakar. Paparan timbal yang ada di
SPBU ini sebagian besar menggunakan bensin premium yang
mengandung Tetra Ethyl Lead (TEL) atau Tetra Methyl Lead, yang
merupakan bagian terbesar dari seluruh emisi timbal yang dibuang
diudara (Putri Minartika & Witjahjo Bambang RB 2010).
1
2
Kriteria secara klinis adalah wajah, selaput lendir kelopak mata, bibir, dan
kuku penderita tampak pucat. Sedangkan laboratorium salah satunya adalah
pengukuran kadar hemoglobin.
Menurut Wirjatmadi (2006) pada anemia tingkat sedang dapat
menurunkan kapasitas oksigen dalam darah. Selain itu anemia dihubungkan
dengan mengalami lemah dan kelelahan panjang secara terus menerus.
Anemia merupakan faktor risiko terjadinya masalah kesehatan antara lain
terganggunya perkembangan kognitif, penurunan konsentrasi dan
kemampuan belajar, penurunan respon imunitas terhadap penyakit infeksi,
penurunan kapasitas dan produktivitas kerja.
Dalam bekerja telah ditetapakan jam kerja, waktu istirahat kerja, waktu
lembur yang diatur dalam pasal 77 sampai pasal 85 Undang-Undang No.13
tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Di beberapa perusahaan, jam kerja,
waktu istirahat dan lembur dicantumkan dalam Perjanjian Kerja Bersama
(PKB). Untuk karyawan yang bekerja 6 hari dalam seminggu, jam kerjanya
adalah 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu. Sedangakan untuk
karyawan dengan 5 hari kerja dalam 1 minggu, kewajiban bekerja mereka 8
jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu.
Petugas SPBU Kota Kendari memiliki masa kerja yaitu 8 jam dalam
setiap harinya. Dari hasil observasi yang ditemukan ada beberapa petugas
yang mengalami gejala anemia tingkat sedang dengan tanda-tanda seperti
wajah pucat, pusing, dan bibir kering.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan suatu
penelitian yang berjudul “Gambaran Kadar Hemoglobin (Hb) Petugas SPBU
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara’’.
B. Rumusan Masalah
Berdasakan dari uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu, Bagaimana Gambaran Kadar Hemoglobin Petugas
SPBU Kota Kendari?
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Kadar Hemoglobin Dalam Darah
Petugas SPBU Kota Kendari.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pemeriksaan untuk mengukur kadar Hemoglobin dalam
darah petugas SPBU Kota Kendari.
b. Untuk mengetahui kategori normal dan tidak normal kadar
hemoglobin petugas SPBU kota Kendari dengan batasan nilai
normal kadar Hemoglobin yaitu :
Laki-laki : 14 – 18 g/dL
Perempuan : 12 – 16 g/dL
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat memberikan manfaat dalam rangka menambah
ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan masyarakat terutama bagi
peneliti sendiri sebagai tambahan pengalaman dalam penelitian
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi
Menambah sumber kepustakaan bagi Jurusan Analis Kesehatan
Kendari.
b. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian yang diperoleh nantinya di harapkan dapat menjadi
salah satu sumber informasi bagi calon peneliti selanjutnya sebagai
tambahan referensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Darah
1. Pengertian Darah
Darah merupakan komponen esensial makhluk hidup, mulai dari
binatang primitif sampai manusia. Dalam keadaan fisiologik, darah
selalu berada dalam pembuluh darah sehingga dapat menjalankan
fungsinya sebagai pembawa oksigen, sebagai mekanisme pertahanan
tubuh terhadap infeksi dan sebagai mekanisme hemostasis
(Bakta, M, 2012). Darah membentuk sekitar 8% dari berat tubuh total
dan memiliki volume rata-rata 5 liter pada wanita dan 5,5 liter pada
pria. Darah terdiri dari tiga jenis elemen seluler khusus diantaranya,
eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit
(keping darah). Eritrosit berfungsi sebagai media transport atau sebagai
pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), leukosit berfungsi
untuk mengatasi infeksi, dan trombosit untuk hemostasis (penghentian
pendarahan).
Eritrosit dihasilkan pertama kali di dalam kantong kuning embrio
pada minggu pertama. Proses pembentukan eritrosit disebut
eritropoisis. Setelah beberapa bulan kemudian, eritrosit terbentuk di
dalam hati, limfa, dan kelenjar sum-sum tulang. Produksi eritrosit ini
dirangsang oleh hormon eritropoietin. Semakin bertambah usia
seseorang, maka produktivitas sum-sum tulang semakin menurun.
Sel pembentuk eritrosit adalah hemositoblas yaitu sel batang
myeloid yang terdapat di sum-sum tulang. Sel ini akan membentuk
berbagai jenis leukosit, eritrosit, megakariosit (pembentuk keping
darah). Rata-rata umur sel darah merah lebih 120 hari. Sel-sel darah
merah menjadi rusak dan dihancurkan dalam sistem reticulum
endothelium terutama dalam limfa dan hati. Bila terjadi pendarahan
maka sel darah merah dan hemoglobinnya sebagai pembawa
oksigen akan hilang.
6
7
5. Fungsi Hemoglobin
Hemoglobin dalam darah mempunyai beberapa fungsi penting yaitu:
a. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbon dioksida didalam
jaringan-jaringan tubuh
b. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa keseluruh
jaringan-jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar
c. Membawa karbon dioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil
metabolisme ke paru-paru untuk dibuang.
6. Faktor-Faktor Mempengaruhi Kadar Hemoglobin
Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin
adalah :
a. Kecukupan Besi dalam Tubuh
Menurut Parakkasi, Besi dibutuhkan untuk produksi
hemoglobin, sehingga anemia gizi besi akan menyebabkan
terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dan kandungan
hemoglobin yang rendah. Besi juga merupakan mikronutrien
essensial dalam memproduksi hemoglobin yang berfungsi mengantar
oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh untuk dieksresikan ke
dalam udara pernafasan, sitokrom, dan komponen lain pada sistem
11
kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi untuk
eritropoesis tidak cukup, yang ditandai dengan kadar besi serum jenuh,
transferin menurun, kapasitas ikat besi total meninggi dan cadangan besi
dalam sumsum tulang sangat kurang (Oppusungu, 2009).
Menurut Soekirman, anemia gizi besi adalah suatu keadaan dimana
terjadi penurunan cadangan besi dalam hati, sehingga jumlah hemoglobin
darah menurun dibawah normal. Sebelum terjadi anemia gizi besi,
diawali lebih dulu dengan keadaan kurang gizi besi (KGB). Apabila
cadangan besi dalam hati menurun tetapi belum parah, dan jumlah
hemoglobin masih normal, maka seseorang dikatakan mengalami kurang
gizi besi saja (tidak disertai anemia gizi besi). Keadaan kurang gizi besi
yang berlanjut dan semakin parah akan mengakibatkan anemia gizi besi,
dimana tubuh tidak lagi mempunyai cukup zat besi untuk membentuk
hemoglobin yang diperlukan dalam sel-sel darah yang baru
(Wulansari, 2006).
2. Penyebab Anemia
Ada tiga penyebab anemia defisiensi zat besi, yaitu:
(Arisman, 2007)
a. Kehilangan darah secara kronis
Pria dewasa, sebagian besar kehilangan darah disebabkan oleh
proses perdarahan akibat penyakit atau akibat pengobatan suatu
penyakit. Sementara pada wanita, terjadi kehilangan darah secara
alamiah setiap bulan. Jika darah yang keluar selama haid banyak
akan terjadi anemia defisiensi zat besi.
b. Asupan dan serapan tidak adekuat
Makanan yang banyak mengandung zat besi adalah bahan
makanan yang berasal dari daging hewan. Selain banyak
mengandung zat besi, serapan zat besi dari sumber makanan tersebut
mempunyai angka keterserapan sebesar 20-30%.
17
c. Peningkatan kebutuhan
Asupan zat besi harian diperlukan untuk mengganti zat besi
yang hilang melalui tinja, air seni dan kulit. Berdasarkan jenis
kelamin, kehilangan zat besi untuk pria dewasa mendekati 0,9 mg
dan 0,8 mg untuk wanita.
Sebagian peningkatan ini dapat terpenuhi dari cadangan zat
besi, serta peningkatan jumlah persentasi zat besi yang terserap
melalui saluran cerna. Namun, jika cadangan zat besi sangat
sedikit sedangkan kandungan dan serapan zat besi dari makanan
sedikit, pemberian suplementasi pada masa-masa ini menjadi sangat
penting.
Menurut FAO, WHO (1992), penyebab anemia dapat dibagi dalam
penyebab langsung dan penyebab tidak langsung yaitu:
a. Jumlah zat besi dalam makanan tidak cukup diantaranya:
1) Ketersediaan zat besi dalam bahan makanan rendah;
2) Praktik pemberian makanan kurang baik.
2. Absorbsi zat besi rendah yaitu :
1) Komposisi makanan kurang beragam.
2) Terdapat zat penghambat absorbsi.
3. Kebutuhan zat besi naik diantaranya:
1) Pertumbuhan fisik.
2) Kehamilan dan menyusui.
4. Kehilangan darah diantaranya :
1) Parasit dan infeksi.
2) Pelayanan kesehatan rendah.
3. Tanda dan Gejala Anemia
Tanda dan gejala anemia biasanya tidak khas dan sering tidak jelas,
seperti pucat, mudah lelah, berdebar dan sesak napas. Kepucatan bisa
diperiksa pada telapak tangan, kuku dan konjungtiva palbera. Tanda yang
khas meliputi anemia, angular stomatitis, glositis, disfagia, hipokloridia,
koilonikia dan patofagia. Tanda yang kurang khas berupa kelelahan,
18
26
27
B. Kerangka Pikir
Petugas SPBU
Darah
Pemeriksaan Hemoglobin
Kadar Hemoglobin
Normal/Tidak Normal
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah kadar hemoglobin dalam darah
petugas SPBU Kota Kendari.
28
29
30
d. Lanset
e. Darah Kapiler
f. Klinipet (mikropipet 7µl)
4. Prosedur Kerja
a. Pra analitik
1) Persiapan pasien : tidak memerlukan persiapan khusus.
2) Persiapan sampel : darah kapiler
3) Metode : Immunocromatography
4) Prinsip : Strip tes diletakkan pada alat, ketika darah
diteteskan pada zona reaksi tes strip,
katalisator hemoglobin akan mereduksi
hemoglobin dalam darah. Intensitas dari
electron yang terbentuk dalam strip setara
dengan konsentrsai hemoglobin, dalam
darah.
b. Analitik
1) Siapkan alat dan bahan
2) Dimasukkan lanset pada alat autoklik
3) Gunakan kapas alkohol untuk mendesinfeksi jari yang akan
diambil darahnya
4) Ditekan autoklik di atas jari yang akan di ambil darahnya
5) Setelah darah keluar, darah pertama dihapus
6) Dimasukkan chip dan strip pada alat
7) Darah selanjutnya yang keluar diambil dengan menggunakan
mikropipet lalu disentuhkan pada strip, darah akan langsung
meresap pada ujung strip dan akan terdengar bunyi “beep”
8) Ditunggu beberapa saat, hingga hasil keluar pada alat
9) Jika pemeriksaan telah selesai, dilepaskan strip pada alat
c. Pasca Analitik
Hasil pemeriksaan, nilai normal pemeriksaan hemoglobin :
1) Laki-laki : 14 -18 g/dL.
32
Keterangan :
X = Persentase hasil yang dicapai
F = Variabel yang diteliti
n = Jumlah sampel penelitian
k = Konstnta (100%)
I. Penyajian Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya disajikan dalam
bentuk tabel kemudian dijelaskan dalam bentuk narasi.
33
J. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti memandang perlu adanya
rekomendasi dari pihak atas pihak lain dengan mengajukan permohonan
izin kepada instansi tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan
barullah dilakukan penelitian dengan menetapkan masalah etika penelitia
yang meliputi :
1. Informed concent
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan
diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai dengan judul
penelitian dan manfaat penelitian, bila subjek menolak maka peneliti
tidak akan memaksakan kehendaknya tetap menghormati hak-hak subjek.
2. Anatomy (tanpa nama)
Dilakukan dengan cara tidak memberikan nama responden pada
lembar alat ukur, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.
3. Confidentiality
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Letak Geografis
Kota Kendari adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara,
Indonesia. Kota Kendari diresmikan sebagai kotamadya (kini kota)
dengan UU RI No.6 Tahun 1995 tanggal 27 Desember 1995. Kota
ini memiliki luas 296,00 km (29.600 Ha) dan berpenduduk 190.570
jiwa (2002). Di Kota Kendari terdapat 13 Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Umum (SPBU) yang beroperasi dalam setiap hari.
1) Kendari Barat : SPBU Puuwatu, SPBU Teratai, SPBU Ade,
SPBU Wua-Wua, SPBU Tandean, SPBU
THR, SPBU Bhonggoea
2) Kendari Timur : SPBU Abeli
3) Kendari Utara : SPBU Hj. Batarae, SPBU Tipulu, SPBU
Yuzharadia
4) Kendari Selatan : SPBU Martandu, SPBU Tapakuda
b. Keadaan Demografi
Jumlah petugas operator Stasiun Pengisisan Bahan Bakar
Umum (SPBU) Kota Kendari adalah 159 petugas. Dari 13 Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang dijadikan tempat
penelitian yaitu 9 SPBU yang diterima adalah SPBU Puuwatu,
SPBU Teratai, SPBU Hj.Batarae, SPBU Martandu, SPBU Tipulu,
SPBU Yuzharadia, SPBU Tandean, Ade, dan SPBU Bhonggoea.
SPBU Kota Kendari memiliki jam Kerja 8 Jam per hari dengan jam
istirahat pada saat pergantian siff kerja.
c. Sarana dan Prasarana
Sarana yang terdapat di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum
Kota Kendari yaitu :
34
35
Kadar Hemoglobin
Kode Frekuensi Persen
Tidak
Sampel Normal (n) (%)
Normal
Laki-Laki 14 Orang 5 Orang 19 61,29
Perempuan 7 Orang 5 Orang 12 39,00
Jumlah 31 100
Sumber : Data primer 2016
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Hasil Pemeriksaan
Kadar Hemoglobin Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Umum (SPBU) Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2016
SPBU Kota Kendari bervariasi disebabkan karena ada satu SPBU belum
lama berdiri, seperti SPBU Tandean baru berdiri 7 bulan.
4. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
Dari hasil penelitian di 13 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum
yang dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin dari 31 orang diketahui
hasil pemeriksaan yang normal sebanyak 21 orang (70%). Pemeriksaan
kadar hemoglobin yang rendah atau dibawah normal sebanyak 10 orang
(30%), hal ini ditinjau dari kurangnya penggunaan alat pelindung diri
seperti masker saat bekerja sehingga mereka lebih mudah terpapar timbal
yang menebarkan racun di udara yang dihirup lalu beredar dalam darah
sehingga dapat menurunkan kadar hemoglobin serta kurangnya
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, kurangnya
beristirahat sehingga didapatkan hasil pemeriksaan dibawah normal.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 31 petugas SPBU Kota
Kendari, didapatkan gambaran hasil pemeriksaan kadar hemoglobin
yang normal paling tinggi adalah laki-laki sebanyak 19 orang (61,29),
sedangkan pemeriksaan kadar hemoglobin yang rendah adalah
perempuan sebanyak 12 orang (39,00%). Hal ini sejalan dengan teori
dari Arisman (2007) yang menyatakan bahwa kadar hemoglobin laki-
laki lebih tinggi dari pada perempuan itu desebabkan karena kadar
hemoglobin yang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah
jenis kelamin, perbedaan hormonitas, dan perempuan terjadi kehilangan
darah secara alamiah setiap bulan. Jika banyak darah yang dikeluarkan
selama haid kemungkinan akan terjadinya anemia defisiensi zat besi.
Pada penelitian ini proses pengambilan sampel petugas SPBU
berjumlah 31 orang dari 9 SPBU yang bersedia menjadi responden yang
diambil secara acak. Pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan
metode immunocromatography atau metode strip tes, dengan
pengambilan sampel darah kapiler.
Frekuensi dari keseluruhan hasil pemeriksaan kadar hemoglobin
masih banyak yang normal yaitu sebanyak 21 orang (67,74%) dan yang
40
menimbulkan gejala seperti mual, pusing, dan penurunan tingkat daya reaksi
fisik maupun mental.
Menurut Zarianis (2006) menyebutkan bahwa penurunan kadar
hemoglobin akan berdampak pada anemia. Anemia merupakan penyakit
akibat kurangnya sel darah merah. Sel darah merah tersusun atas
hemoglobin, yang merupakan pekerja utama dalam mendukung fungsi darah
sebagai transportasi oksigen dan karbondioksida dari jaringan ke paru-paru.
Muhilal, Hardiansyah, dan kawan-kawan (2004) melaporkan bahwa
kecenderungan penurunan kadar hemoglobin dapat terjadi akibat paparan zat-
zat toksik, salah satunya adalah paparan timbal yang disebarkan bersama
dengan asap kendraan bermotor maupun mobil. Walaupun demikian
terjadinya anemia dapat dihubungkan dengan adanya kelemahan dan
kelelahan yang terus-menerus (Wirjatmadi, 2006).
Timbal yang masuk dari kendaraan dengan bahan bakar bensin
bertimbal itu bisa terakumulasi dalam tubuh, Asosiasi Hygiene Industri
Amerika, (2013) menyatakan bahwa batas maksimal jumlah paparan uap
bensin di udara dalam kurun waktu boleh terpapar maksimal 0,5 ppm. Artinya
dengan konsentrasi 0,5 ppm ini, petugas masih relativ aman bekerja
selama 8 jam perharinya. Dengan demikian konsentrasi uap bensin di udara
tidak boleh lebih dari 0,5 ppm. Setiap SPBU Kota Kendari beroperasi
berbeda-beda dalam setiap tempat antara 24 jam dan 16 jam dengan membagi
waktu 3 shift dan 2 shift dengan lama kerja 8 jam per hari.
Seseorang yang kandungan timbal dalam darahnya tinggi maka akan
mencerminkan rendahnya profil darah terutama kadar hemoglobin.
Rendahnya kadar hemoglobin, menimbulkan dampak bagi kesehatan seperti
anemia. Logam timbal yang terserap dalam darah berikatan dengan sel darah
merah (eritrosit) dan akan menghambat proses pembentukan hemoglobin,
sehingga kandungan timbal dalam darah akan meningkat dan hemoglobin
akan menurun (Palar, 2004).
Petugas SPBU Kota Kendari memiliki jam kerja yang cukup panjang
antara 8 jam perhari, sehingga mereka muda terpapar uap bensin atau terpapar
42
timbal yang sifatnya beracun dalam waktu yang lama , hal ini berpotensi pada
penuruna kadar hemoglobin. Hemoglobin mempunyai peranan penting
dalam tubuh yaitu mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan
mengangkut karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru untuk diekskresi.
Dari hasil pemeriksaan kadar hemoglobin petugas SPBU Kota Kendari
yang diteliti dari 31 responden masih termasuk normal yaitu sebanyak 21
orang (70%). Meskipun demikian masih ditemukan petugas SPBU yang
kadar hemoglobinnya rendah atau dibawah normal yaitu sebanyak 10 orang
(30%). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Mifbakhuddin
dan Wulandari Meikawati (2010) dari 30 responden petugas operator wanita
SPBU diwilayah Semarang Selatan yang diteliti pemeriksaan kadar
hemoglobin yang normal yaitu sebanyak 21 orang (70%) dan kadar
hemoglobin yang rendah atau dibawah normal yaitu 9 orang (30%).
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hasil gambaran pemeriksaan kadar hemoglobin menunjukan bahwa dari
31 petugas SPBU Kota Kendari yang normal sebanyak 21 orang
(67,74%) dan hasil pemeriksaan kadar hemoglobin yang tidak normal
sebanyak 10 orang (32,25%).
2. Dari hasil pemeriksaan kadar hemoglobin menunjukan bahwa dari 31
petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Kendari
kadar hemoglobin tertinggi yaitu 18,2 g/dL dan hasil pemeriksaan kadar
hemoglobin terendah yaitu 10,4 g/dL.
B. Saran
1. Bagi peneliti perlu adanya pemeriksaan kesehatan bagi petugas SPBU
Kota Kendari seperti pemeriksaan kadar hemoglobin minimal 3 bulan
sekali.
2. Bagi institusi agar dapat menambah sumber kepustakaan bagi Jurusan
Analis Kesehatan.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat lebih mengembangkan variabel penelitian
yang terkait dengan penelitian ini
43
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. (2007). Gizi dalam Daur Kehidupan Buku Ajar Ilmu Gizi. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta
Pertamina. (2012) Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). http: //www.
pertamina.com/our-business/hilir/pemasarandan niaga/produk-dan-
layanan/produk-konsumen/spbu<Diakses pada tanggal 10 Januari
2013>
Arikunto,s. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Ketujuh.
Rineka Cipta. Jakarta
Badriyah Basyit. (2016). Ensiklopedia Rumus Biologi SMP Kelas 7,8,9.Penerbit
Buku Pustaka Ilmu Semesta. Jawa Barat
Bakta, M. (2012). Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran. EGC
Berliana, Nurjazuli. (2003). Hubungan Lama Kerja Dengan Kadar Timah Hitam
(Pb) Dalam Darah Operator SPBU Di Samarinda Kalimantan Timur.
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. Vol 2. No 1 : 18-21
BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, (2013). Statistik Perhubungan Provinsi Sultra
Tahun 2013/2014
Wartonah,Ns & Tarwoto,Ns. (2008). Keperawatan Medikal Bedah Gangguan
Sistem Hematologi. Trans Info Medika. Jakarta-Timur
D’Hiru. (2013). Live Blood Analisis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Candra B. (2008). Metodologi Penelitian. Jakarta : EGC
Fatma. (2007). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. PT.Rajagrafindo Persada. Jakarta
Gandasoebrata. (2006). Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta
Hardiansyah, Muhilal, dkk. (2004). Angka Kecukupan Gizi. Widyakarya Nasional
Pangan dan Gizi VIII. LIPI. Jakarta
I Made Bakta. (2003). Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta EGC
Indonesia. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
Kee, J.L. (2007). Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. Edisi
Keenam. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Kosasih. (2008).Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Yang Benar (Good
laboratory Practice)
Mifbakhudin. Ulfa N. (2010). Profil Darah dan Status Gizi Petugas Operator
SPBU yang terpapar Gas Timbal Kendaraan Bermotor di Kota
Semarang Timur. Prosiding Seminar Nasional Unimus;.hal. 145-151
Mifbakhuddin & Wulandari Meikawati. (2010). Hubungan Antara Paparan Gas
Buang Kendaraan (Pb) Dengan Kadar Hemoglobin Dan Eritrosit
Berdasarkan Lama Kerja Pada Petugas Operator Wanita Spbu Di
Wilayah Semarang Selatan.Vol 6 No 2 <Diakses pada tanggal 30
April 2013>
Murgiyanta. (2006). Dampak Pemberian Tablet Sulfas Ferrosus Terhadap
Produktivitas Pekerja Wanita Pencetak Batu Bata Yang Anemia Di
Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006.
Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Murray RK, dkk. (2003). Biokimia Harper Edisike-25. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta
Palar. H. (2004). Pencemaran dan Toksikoloagi logam berat. Rineka Cipta.
Jakarta. P.78-86
Pearce, Evelyn. (2009). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT.Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Indonesia. (2011). Data
Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan. Jakarta
Putri, Minartika & Witjahjo Bambang RB. (2010). Pengaruh Paparan Timbal
(Pb) pada Udara Jalan Tol Terhadap Gambaran Mikroskopis Paru
dan Kadar Timbal (Pb) Dalam Darah Mencit Balb/C Jantan. Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro
Rifa H. (2003). Distribusi logam berat timbal dalam tananman mahoni akibat
emisi kendaraan bermotor di kawasan pemukiman lingkar timur dan
lingkar utara kota yogjakarta [Tesis]. Universitas Gajah Mada :
Yogjakarta
Riris, Oppusungu. (2009). Pengaruh Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe)
Terhadap Produktivitas Kerja Wanita Pensortir Daun Tembakau
di PT.X Kabupaten Deli Serdang. Tesis Program Magister
Kesehatan Kerja Universitas Sumatera
Utara.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6889/1/09E01
321.pdf. <Diakses pada tanggal 29 Mei 2010>
Rizkiawati Aulia. (2012). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kadar
Hemoglobin (Hb) dalam Darah pada Tukang Becak di Pasar
Mranggen Demak .Jurnal Kesehatan Masyarakat. UNDIP.Volume
1,Nomor 2.Halaman 663-669
Suksmerri. (2008). Dampak Pencemaran Logam Timah Hitam (Pb) Terhadap
Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Semarang. Hal II (2)
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Graha Ilmu :
Yogyakarta
Wulandari Meikawati. (2010) Hubungan Antara Paparan Gas Buangan
Kendaraan (Pb) Dengan kadar Hemoglobin Dan Eritrosit
Berdasarkan Lama Kerja Pada Petugas Operator Wanita SPBU Di
Wilayah Semarang Selatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Semarang.Vol 6 no 2
Yunita, Syafitri. ( 2008). Hubungan Produktivitas Dengan Asupan Zat Besi
dalamTubuh.http://yunitasyafitri.blogspot.com/2008/12/hubungan-
produktivitas-dengan-asupan.html. <Diakses pada tanggal 20
Agustus 2010>
Yusthin M. Manglapy. ( 2009). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar
Timah Hitam (Pb) Dalam Darah Operator SPBU Coco Di Jl.Ahmad
Yani Semarang. Alumni Fakultas Kesehatan Udinus Staf pengajar
Fakultas Kesehatan. JURNAL VISIKES - Vol. 8 / No. 2
Yulia, Wulansari. (2006). Estimasi Kerugian Ekonomi Akibat Anemia Gizi
Besi di berbagai Provinsi di Indonesia dan Biaya Penanggulangan
melalui Suplementasi. Skripsi Fakultas Pertanian Institut Pertanian
Bogor.http://iirc.ipb.ac.id/jspui/handle/123456789/2254.<Diakses
pada tanggal 30 Mei 2010>
Zarianis. (2006). Efek Suplementasi Besi-Vitamin C dan Vitamin C terhadap
Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Dasar yang Anemia di Kecamatan
Sayung Demak. Universitas Diponegoro
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Yth, Responden Peneliti
di
Tempat
Nama : ELTIN
Nim : P00320013108
Sehubungan dengan hal ini, saya mohon pada bapak/ibu untuk bersedia
menjadi responden dalam penelitian ini.Anda berhak untuk menyetujui atau
menolak menjadi responden, namun apabila setuju Anda dipersilahkan untuk
menandatangani surat persetujuan responden berikut ini. Atas partisipasinya dan
kesediannya menjadi responden, saya mengucapkan terima kasih.
Peneliti
ELTIN
PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI SAMPEL PENELITIAN
Tanda tangan saya ini menunjukan bahwa saya diberikan informasi dan
memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Kendari, 2016
Sampel
(……………………..)
KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PETUGAS SPBU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
No. Kuesioner :
Hari/Tanggal :
I. Identitas Responden
Nama (Inisial) :
Umur :
Jenis Kelamin : 1. Laki-Laki 2. Perempuan
Alamat :
Tempat Kerja :
Masa Kerja :
Pemeriksaan Kadar Hemoglobin : g/dL
DOKUMENTASI
Gambar 3 : Alkohol 70 %,
Kapas Alkohol, dan Lanset Gambar 4 : Klinipet
Gambar 5 : Strip Tes Hemoglobin dan Tips