Tugas 2 DDPM
Tugas 2 DDPM
Tugas 2 DDPM
TUJUAN PERCOBAAN:
Pada akhir percobaan mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengetahui perubahan warna yang terjadi pada senyawa aldehid dan
keton dengan menggunakan uji Tollens dan Fehling.
2. Memahami reaksi yang terjadi selama uj Tollens dan Fehling.
DASAR TEORI
Aldehid dan keton merupakan senyawa-senyawa yang mengandung salah
satu dari gugus penting dalam kimia organi, yaitu gugus karbonil C=O, semua
senyawa yang mengandung gugus ini disebut senyawa karbonil.
Gugus karboni adalah gugus yang paling menentukan sifat kimia aldehid
dan keton. Oleh karena itu tidak mengherankan jika sifat kimia keduaya hamper
sama. Adanya gugus karbonil pada aldehid dan keton menyebabkan sebagian
besar reaksi yang terjadi pada aldehid dan keton adalah reaksi-reaksi nukleofilik
pada gugus karboksil tersebut.
Aldehid dan keton merupakan senyawa yang sangat penting. Beberapa
dari padanya seperti aseton (CH3COCH3) dan metil etil keton (CH3COCH2CH3)
dipakai dalam jumlah besar sebagai pelarut. Larutan pekat foraldehid (CH2O)
dalam air dipakai untuk mengawetan jaringan hewan dalam penelitian biologi.
Bahan rumit seperti karbohidrat dan hormone steroid megandung struktur
karbonil aldehid dan keton bersama-sama gugus fungsi lain.
Alkanal/aldehida adalah senyawa turunan alkana dengan gugus fungsinya
formil. Rumus molekulnya yaitu CnH2nO dan rumus umum alkanal/ aldehida
yaitu :
O O
CNH2n+1 - C - H atau R- C - H
Alkanon/ keton merupakan golongan senyawa karbon yang memiliki
gugus karbonil (-C = O) sama dengan aldehida. Ruus umum senyawa
alkanon/keton adalah:
O
R- C - R'
Reaksi yang sering dipakai untuk membedakan aldehid dan keton adalah
reaksi pembentukan cermin perak dengan pereaksi tollens. Selain itu, reaksi lain
yang digunakan adalah oksidasi dengan menggunakan ion tembaga (II) di
dadalam larutan alkali. Aldehid alan mereduksi tembaga dalam kompleks Cu (II)
(Reangen fehling atau reangen bendict ) yang berwarna biru menghasilkan
endapan tembaga (I) oksidasa (CuO) yang berwarna merah bata. Alkanon tidak
memiliki lagi atom H pada gugus karbonil sehingga tidak memiliki sifat reduksi
(bukan reduktor). Perbedaan alkanon dan alkanal yaitu dalam halsifat reduktornya.
ALAT DAN BAHAN
1. Tabung reaksi sedang 4 buah
2. Pipet tetes
3. Pembakar spiritus
4. Gelas kimia 100 mL
5. Kaki tiga dan kasa asbes
6. Botol semprot
7. Aquades
8. Reangen Tollens
9. Reangen fehling
10. Formalin
11. Aseton
PROSEDUR KERJA
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pada tabung reaksi pertama ambil 10 tetes larutan asetaldehid dan 5 tetes
larutan fehling A serta 5 tetes larutan fehling B, kemudian campurkan dan
kocok sampai semua larutan tercampur. Kemudian dipanaskan dan dicatat
perubahan warna yang terjadi.
3. Pada tabung reaksi kedua ambil 10 tetes larutan asetaldehid dan 10 tetes larutan
tollens, kemudian lakukan hal yang sama seperti pada larutan dalam tabung
pertama. Kemudian dipanaskan dan dicatat perubahan warna yang terjadi.
4. Pada tabung reaksi ketiga ambil 10 tetes larutan aseton dan 5 tetes larutan
fehling A serta 5 tetes larutan fehling B, Kemudian dipanaskan dan dicatat
perubahan warna yang terjadi.
5. Pada tabung reaksi keempat ambil 10 tetes larutan aseton dan 10 tetes larutan
tollens, Kemudian dipanaskan dan dicatat perubahan warna yang terjadi..
HASIL PERCOBAAN
N Perlakuan Pengamatan
o Sebelum dipanaskan Setelah dipanaskan
1. Asetaldehid dan Fehling A/B Biru tua Merah bata
2. Asetaldehid dan Tollens Hitam Keabu-abuan Cermin perak
3. Aseton dan Fehling A/B Biru Biru tua
4. Aseton dan Tollens Hitam Hitam kecoklatan
PEMBAHASAN
Hal yang membedakan Aldehid dengan keton yaitu kemampuan kedua
senyawa ini apabila dioksidasi. Alhedid dan keton adalah senyawa-senyawa yang
mengandung gugus-gugus penting di dalam kimia oragnik. Secara struktural,
aldehid dan keton dibedakan oleh substituen pada R’, begitu pula dengan ester
dan asam karboksilat. Sifat-sifat aldehid dan keton hampir mirip satu sama lain.
Namun, karena perbedaan gugus yang terikat pada gugus karbonil antara aldehid
dan keton maka menimbulkan adanya perbedaan sifat kimia yang paling menonjol
antara keduanya, yaitu aldehid cukup mudah teroksidasi sedangkan keton sulit
dan aldehid lebih reaktif dari pada keton terhadap adisi nukleofilik, yang mana
reaksi ini merupakan karakteristik terhadap gugus karbonil.
Pada uji fehling digunakan larutan fehling A dan fehling B. Dimana
fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan fehling B merupakan campuran
larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan
mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang
berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion
kompleks. Dari hasil pengamatan ini didapatkan antara pencampuran fehling
dengan asetaldehid biru pekat dan sesudah pemanasan berubah menghasilkan
endapan merah, hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa didalam
pencampuran larutan tersebut terdapat senyawa alkanal (aldehida). Hal ini
disebabkan karena aldehid mampu mereduksi ion tembaga (II) menjadi tembaga
(I) oksida. Ketika pencampuran pencampuran dengan aseton terdapat dua lapisan
yaitu bening pada lapisan atas dan biru pada lapisan bawah. Sesudah pemanasan
warna berubah menjadi biru tua. Hal ini sesuai dengan teori karena, aseton
merupakan gugus alkanon (keton).
2. Uji Fehling
O O
aseton tollens
2. Uji Fehling
O
aseton
TUGAS
1. Menentukan keterampilan proses ipa dari percobaan
a. Keterampilan mengobservasi
Dalam percobaan ini keterampilan mengobservasi yaitu mengedintifikasi
warna yang akan dihasilkan dari senyawa alkanal dan alkanon menggunakan uji
Fehling dan uji Tollens.
b. Keterampilan mengklasifikasi
Dalam percobaan ini keterampilan mengklasifikasi yaitu
mengklasifikasikan warna yang terjadi pada hasil reaksi dan menentukan sifat dari
larutan hasil reaksi apakah memiliki sifat reduksi atau tidak.
c. Keterampilan mengukur:
Dalam percobaan ini keterampilan mengukur yaitu mengukur berapa
banyak larutan yangakan direaksikan dan menghitung waktu pemanasan
larutan.
d. Keterampilan berkomunikasi
Dalam percobaan ini keterampilan berkomunikasi yaitu memaparkan dan
mengkomunikasikan hasil percobaan yang telah diperoleh.
e. Keterampilan mengiferensi
Dalam percobaan ini keterampilan mengiferensi yaitu kesimpulan
sementara dari percobaan yaitu senyawa alkanal memiliki sifat reduksi sedangkan
pada alkanon tidak memiliki sifat mereduksi karena alkanal memiliki gugus H
sedangkan alkanon tidak memiliki gugus H, sehingga apabila direaksikan dengan
reangen fehling dan tollens senyawa alkanal akan mudah mereduksi yang
ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata pada uji fehling dan cermin
perak pada uji tollens. Sedangakan pada senyawa alkanon jika direaksikan dengan
reangen fehling dan tollens tidak akan bereaksi.
f. Keterampilan memprediksi:
1. Jika reangen tollens direaksikan dengan larutan formalin akan menghasilkan
cermin perak. Begitupun apabila reangen fehling direaksikan dengan larutan
formalin akan menghasilkan endapan merah bata karena formalin merupakan
senyawa alkanal sehingga memiliki sifat mereduksi.
2. Jika reangen tollens direaksikan dengan larutan aseton maka menghasilkan
warna hitam kecoklatan . Begitupun apabila reangen fehling direaksikan
dengan larutan aseton akan menghasilkan larutan berwarna biru tua karena
aseton merupakan senyawa alkanon sehingga tidak memiliki sifat mereduksi.
g. Keterampilan mengenal hubungan ruang dan waktu
Dalam percobaan ini keterampilan mengenal hubungan ruang dan waktu
yaitu membandingkan kecepatan perubahan warna pada larutan setelah
dipanaskan.
2. Menentukan Variabel-Variabel
a. Variabel terikat (yang dapat diubah) : perubahan warna dan sifat reduksi
b. Variabel kontrol (yang tidak dapat diubah atau tetap) : Uji yang digunakan
yaitu uji tollens dan fehling dan sampel yang digunakan yaitu formalin dan
aseton.
c. Variabel bebas (yang dapat diubah) : Lama pemanasan larutan