Kuisioner 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

UU RI No.

18 tahun 2016, pangan merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati
baik yang diolah maupun tidak diolah.

Menurut Deswita dkk, 2013


Faktor yg mempengaruhi keamanan pangan,
cemaran mikrobiologis
logam berat,
dan bahan kimia .

(Sopandi dan Wardah, 2014) Sebagian jamur dapat memproduksi mikotoksin. Sifat
kimiawi mikotoksin sangat stabil :
Tahan terhadap panas
Penyimpanan
Tidak rusak saat melalui proses pengolahan
(Nani, 2010) Aspergillus sp. dapat menghasilkan beberapa mikotoksin, salah satunya
adalah aflatoksin.
Aflatoksin dihasilkan oleh Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus (Ahmad, Riza.,
2009)
Taman Nostalgia merupakan salah satu tempat yang menjual beraneka jajanan salome.
Salome merupakan jajanan yang murah meriah dan cukup sering dikonsumsi oleh masyarakat
Kota Kupang. Ditempat ini menyediakan saus tomat sebagai bahan penyedap makanan.

Brdsarkan pengamatan penulis :


wadah/botol yang digunakan tidak bersih,
penutup wadah/botol dibiarkan terbuka,
penjual kurang memperhatikan kebersihan diri, dagangan, dan lingkungan
letak Taman Nostalgia berada di tempat terbuka dipinggiran jalan,
(hal ini memungkinkan terjadinya kontaminasi jamur)

Rumusan Masalah
Apakah ada kontaminasi jamur Aspergillus flavus pada saus tomat jajanan salome yang dijual
di Taman Nostalgia Kota Kupang?

Tujuan
Tujuan Umum
Untuk mengetahui ada tidaknya kontaminasi jamur Aspergillus flavus pada saus tomat
jajanan salome yang dijual di Taman Nostalgia Kota Kupang.
Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi jamur Aspergillus flavus pada saus tomat jajanan salome yang
dijual di Taman Nostalgia Kota Kupang.
b. Untuk mengetahui berapa presentase kontaminasi Aspergillus flavus pada saus tomat
jajanan salome yang dijual di Taman Nostalgia Kota Kupang.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Aspergillus flavus yang
mengkontaminasi saus tomat dan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh
selama kuliah di Program Studi Analis Kesehatan khususnya dibidang Mikologi.
2. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pustaka dibidang Mikologi dan sebagai
acuan bagi peneliti selanjutnya.
3. Bagi Masyarakat
a. Sebagai sumber informasi dan pengetahuan tambahan masyarakat agar lebih berhati-
hati dalam menggunakan saus tomat pada jajanan yang dijual di lingkungan terbuka.
b. Memberikan informasi pada penjual agar lebih memperhatikan tempat atau botol
penyimpanan saus tomat.

TINJAU PUSTAKA

Saos merupakan salah satu produk olahan pangan yang sangat populer. Saos adalah produk
berbentuk pasta yang dibuat dari bahan baku buah atau sayuran yang mempunyai aroma
serta rasa yang merangsang. Saos tomat dibuat dari campuran bubur buah tomat dan bumbu-
bumbu. (Hambali, 2006)
Dalam 100gr tanaman tomat terdapat kandungan gizi berupa protein, karbohidrat, lemak,
mineral, vitamin,dan kandungan gizi lainnya.

Jamur atau fungi adalah sel eukariotik tidak memiliki klorofil, tumbuh sebagai hifa, memiliki
dinding sel spora yang mengandung kitin, bersifat heterotrof (tidak dapat menyusun atau
mensintesis makanannya sendiri) ) (Gandjar et al., 2006).
Aspergillus sp. yaitu dapat menimbulkan tiga penyakit antara lain (Kurniason, 2012) :
a. Alfatoxicosis, yaitu keracunan akibat aflatoksin yang tertelan dapat mengakibatkan
kerusakan hati secara langsung dan berakhir pada kematian, dan gejala yang
ditimbulkan seperti sakit perut, kanker, muntah dan demam.
b. Aspergilosis, yaitu jamur yang menyebabkan gejala pada sistem pernapasan dan gejala
yang ditimbulkan demam, sakit kepala, sesak napas, sinusitis dan sakit pada bagian
dada.
c. Aspergiloma, yaitu gangguan paru-paru yang paling umum disebabkan oleh Aspergillus
flavus yang dapat menyebabkan infeksi sel otot dan jaringan.

Secara makroskopis Aspergillus flavus akan terlihat dengan warna hijau, kuning, putih,
orange, hitam, atau coklat yang merupakan warna dari keseluruhan koloninya.
Secara mikroskopis Aspergillus flavus akan terlihat (Makfoeld, 1993) :
a. Konidiofor tidak berwarna dan kasar,
b. Sel kaki dan kepala berkonidium,
c. Kepala konidium berbentuk kolumner sampai agak membulat,
d. Vesikel agak bulat sampai bentuk batang pada kepala yang kecil, sedangkan
pada kepala yang besar bentuk globusa.

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuhnya Aspergillus flavus


a. Substrat
Substrat merupakan sumber nutrien utama bagi jamur. Nutrien-nutrien baru dapat
dimanfaatkan sesudah jamur mengekskresi enzim-enzim ekstraselular yang dapat
mengurai senyawa-senyawa kompleks dari substrat tersebut menjadi senyawa-senyawa
yang lebih sederhana.
b. Kelembapan
Pada umumnya untuk pertumbuhan jamur memerlukan kelembapan, fungi tingkat
rendah seperti Rhizopus atau Mucor memerlukan lingkungan dengan kelembapan lebih
tinggi dibandingkan dengan Aspergillus sp.
c. Suhu
Berdasarkan kisaran suhu lingkungan yang baik untuk pertumbuhan jamur
kebanyakan jamur adalah sekitar 25-30℃. Beberapa jenis fungi bersifat psikrotrofik
yakni dapat tumbuh baik pada suhu lemari es dan ada fungi yang masih bisa tumbuh
secara lambat pada suhu pembekuan, misalnya -5℃ sampai -10℃
d. Derajat keasaman lingkungan (pH)
Umumnya jamur menyenangi pH dibawah 7.0. Jenis-jenis khamir tertentu bahkan
tumbuh pada pH yang cukup rendah. Yaitu pH 4.5-5.5.

Jenis penelitian yang digunakan adalah


penelitian deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional.

Tempat dan Waktu Penelitian


a. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel di Taman Nostalgia Kota Kupang dan
dilakukan pemeriksaan di Laboratorium Mikologi Jurusan Analis Kesehatan Kupang
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian direncanakan akan dilakukan pada bulan Juni 2018
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu identifikasi jamur
Aspergillus flavus pada saus tomat penjual salome yang berjualan di Taman Nostalgia
Kota Kupang.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh saus tomat pada jajanan salome yang dijual di
Taman Nostalgia Kota Kupang.

Sampel dan Teknik Sampel


a. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah saus tomat jajanan salome yang dijual di Taman
Nostalgia Kota Kupang yang berjumlah 9 sampel.
b. Teknik sampling
Teknik sampling yang digunakan yaitu Accidental sampling, yang merupakan cara
pengambilan sampel dengan mengambil responden atau kasus yang kebetulan ada atau
tersedia.

Definisi Operasional
a. Saus tomat merupakan penambah rasa makanan yang berupa cairan berwarna merah
yang digunakan penjual salome yang berjualan di Taman Nostalgia Kota Kupang
b. Jamur Aspergillus flavus merupakan jenis jamur yang diduga mengkontaminasi saus
tomat jajanan salome yang dijual di Taman Nostalgia Kota Kupang.
c. Identifikasi jamur Aspergillus flavus merupakan pemeriksaan yang dilakukan secara
makroskopis dan mikroskopis untuk menentukan ada tidaknya jamur Aspergillus flavus
pada saus tomat jajanan salome yang dijual di Taman Nostalgia Kota Kupang.

Analisis Hasil

Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung dari pemeriksaan
Aspergillus flavus pada saus tomat jajanan salome baik secara makroskopis maupun
mikroskopis, selanjutnya dibuat tabulasi dan disajikan secara deskriptif.

Anda mungkin juga menyukai