Model Inkubator Bisnis
Model Inkubator Bisnis
Model Inkubator Bisnis
Hamdan
[email protected]
Dosen FE Universitas Serang Raya
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model inkubator bisnis yang diorientasikan menjadi sebuah
inovasi. Pengembangan digunakan sebagai metodologi penelitian itu sendiri. Adapun populasi yang digunakan
adalah mahasiswa Universitas Serang Raya Banten yang secara tergabung berkumpul dalam sebuah inkubator
bisnis, yakni sebanyak 145 mahasiswa. Sementara teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sampel penuh
yang memilih keseluruhan populasi sebagai subjek penelitian. Lebih jauh lagi, teknik yang digunakan untuk
mengumpulan data tersebut dilakukan dengan cara memberikan tes, kuesioner, bimbingan observasi, wawancara,
dan studi dokumentasi. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif,
persentase, dan statistik non parameter dengan Microsoft excel, dan sistem SPSS 19. Hasil penelitian, ada
beberapa pokok persoalan yang dapat disimpulkan bahwa 1) perencanaan pemesanan dan perkembangan model
incubator bisnis siap dilaksanakan dengan didasarkan pada teori dan penelitian empiris dalam bidang studi secara
terkonsep dan terstruktur dengan baik. 2) Proses perkembangan model inkubator bisnis diselenggarakan dengan
melalui tiga tahapan, yaitu: pendahuluan, mengembangkan model, dan uji coba model. 3) Model inkubator bisnis
yang mendorong keterampilan kewirausahaan terhadap mahasiswa UNSERA adalah model inkubator bisnis yang
diorientasikan untuk menjadi inovasi dan menyaratkan keahlian kewirausahaan didalamnya. 4) Model inkubator
bisnis yang dikembangkan di UNSERA memungkinkan terciptanya pembentukkan keterampilan kewirausahaan
pada peserta.
Kata kunci: model inkubator bisnis, inovasi, kewirausahaan.
ABSTRACT
The purpose of research is developing model of business incubator which is oriented to be innovation. Development
is used as research methodology. Population of study is the students of Universitas Serang Raya Banten who
are jointly gathered at business incubator, 145 students. The technique of selecting samples is saturated sample
technique that is selecting all population as the subject of research study. The technique of collecting data uses test,
questionnaire, the guidelines of observation, interview, and documentation. Then, the data is analyzed by using
descriptive analysis, percentage, and non-parametric statistic with excel and SPSS 19 version program. Based
on the results of research, there are some issues concluded; 1) the planning of ordering and developing model
business incubator is already conducted which is based on theoretical and empirical research in the field study
conceptually and structurally as well. 2) the process of developing business incubator model is conducted within
three stages; preface, developing model, and testing model. 3) the business incubator model which encourages
the entrepreneurship skill towards students of UNSERA is the model of business incubator which is oriented to
the innovation and required entrepreneurship skill, and 4) the business incubator model which is developed at
UNSERA enables the increasement of the entrepreneurship skill of incubation participants.
Keywords: business incubator model, innovation, entrepreneurship.
89
Model Inkubator Bisnis untuk Menumbuhkan
Kompetensi Kewirausahaan .... (Hamdani) ISSN 1412-565 X
pengangguran berada pada kisaran 10,8% beberapa yang aktif. Program tersebut belum
sampai dengan 11% dari tenaga kerja yang banyak menghasilkan alumni yang terbukti
masuk kategori sebagai pengangguran lebih kompetitif di dunia kerja (Dikti, 2008).
terbuka. Bahkan mereka yang lulus Tidak semua Inkubator Bisnis dapat
perguruan tinggi semakin sulit mendapatkan berkembang sebagaimana yang diharapkan.
pekerjaan karena tidak banyak terjadi Dari ratusan inkubator yang pernah tumbuh di
ekspansi kegiatan usaha. Dalam keadaan Indonesia, kini tinggal sekitar 50-an. Sebagian
seperti ini, masalah pengangguran termasuk besar dalam kondisi memprihatinkan.
yang berpendidikan tinggi akan berdampak Kendala yang dihadapi antara lain kurangnya
negatif terhadap stabilitas ekonomi, sosial dukungan dan koordinasi lembaga terkait
dan kemasyarakatan. terutama sarana pendukung dan dana (Dikti,
Kondisi tersebut didukung pula oleh 2008).
kenyataan bahwa sebagian besar lulusan Melihat permasalahan di atas, dipandang
perguruan tinggi adalah lebih sebagai perlu dilakukan pengembangan model
pencari kerja (job seeker) dari pada pencipta inkubator bisnis untuk menumbuhkan
lapangan pekerjaan (job creator). Hal ini bisa kompetensi kewirausahaan pada Mahasiswa,
jadi disebabkan karena sistem akademik dan sehingga dapat diperoleh rujukan mengenai
pembelajaran yang diterapkan di perguruan best practices Inkubator Bisnis yang
tinggi saat ini bukan menyiapkan lulusan efektif dan efisien. Mengingat kompleknya
yang siap menciptakan lapangan pekerjaan. permasalahan yang ada dalam kegiatan
Indeks Entrepreneurial activity diterjemah- inkubator bisnis di Universitas Serang Raya,
kan sebagai individu aktif dalam memulai peneliti merumuskan masalah penelitiannya
bisnis baru dan dinyatakan dalam persen yaitu: Bagaimanakah menumbuhkan
total penduduk aktif bekerja. Semakin kompetensi kewirausahaan pada mahasiswa?
tinggi indeks Entrepreneurial activity maka Berdasarkan rumusan masalah ini, dirinci
semakin tinggi level of entrepreneurship menjadi pertanyaan penelitian sebagai
suatu negara (Boulton dan Turner, 2005). berikut: (1) Bagaimanakah perencanaan
Untuk menumbuhkembangkan jiwa pengembangan model inkubator bisnis
kewirausahaan, diperlukan suatu usaha nyata di Universitas Serang Raya dalam
yang terprogram dalam kurikulum pada menumbuhkan kompetensi kewirausahaan
perguruan tinggi atau universitas. Pembekalan mahasiswa; (2) Bagaimanakah pengembang-
dan penanaman jiwa entrepreneur pada an model inkubator bisnis yang sesuai untuk
mahasiswa ternyata belum dapat memotivasi menumbuhkan kompetensi kewirausahaan
untuk melakukan kegiatan kewirausahaan. mahasiswa di Universitas Serang Raya;
Pengalaman yang diperoleh di bangku (3) Bagaimanakah model inkubator
kuliah belum dapat ditindaklanjuti setelah bisnis yang dikembangkan di Universits
lulus, sehingga belum mampu melahirkan Serang Raya dalam menumbuhkan
wirausaha baru yang berhasil menciptakan kompetensi kewirausahaan mahasiswa;
lapangan kerja sekaligus menyerap tenaga (4) Bagaimanakah evaluasi yang dapat
kerja (Dikti, 2008). diterapkan untuk mengetahui efektivitas
Pada tahun 1997 dikembangkan Inkubator model inkubator bisnis dalam meningkatkan
Wirausaha Baru (INWUB) sebanyak kompetensi kewirausahaan mahasiswa.
29. Sebagian besar merupakan program Tujuan penelitian ini adalah untuk
perguruan tinggi. Tahun 2004 dari sebanyak mengembangkan model inkubator bisnis dalam
56 unit inkubator di Indonesia, hanya ada menumbuhkan kompetensi kewirausahaan
90
Model Inkubator Bisnis untuk Menumbuhkan
Kompetensi Kewirausahaan .... (Hamdani) ISSN 1412-565 X
pada mahasiswa di Universitas Serang Raya. with Firms that Go Public: a Resource-
Kajian Pustaka penelitian ini; Kuratko Based View of Academic Entrepreneurship,”
(2004) dalam penelitiannya yang berjudul menyimpulkan bahwa perguruan tinggi
Entrepreneurship education in the 21st dalam perspektif kewirausahaan dapat
centry: from Legitimization to Leadership, dijadikan sebagai penyuplai teknologi inovasi
menjelaskan bahwa, entrepreneurship adalah yang masih baru dan belum ditemukan atau
proses dinamis atas visi, perubahan, dan digunakan oleh orang lain bagi perusahaan
kreativitas. Entrepreneurship merujuk pada yang sudah go public.
sebuah penerapan kekuatan dan dorongan Berkaitan dengan budaya berwirausaha,
dari dalam menuju kreativitas dan penerapan Naughton dan Cornwall (2009) pernah
ide baru dan jalan keluar yang kreatif. melakukan penelitian tentang, “Culture
Alberti, Sciascia, dan Poli (2004) dalam as the basis of the good entrepreneur,”
mengkaji “Entrepreneurship Education” menyimpulkan bahwa budaya sebagai dasar
menjelaskan bahwa keberhasilan seseeorang terbentuknya jiwa kewirausahaan yang
dalam berwirausaha dipengaruhi oleh iklim baik. Budaya yang baik akan menghasilkan
usaha yang diciptakan oleh negara, dukungan karakter yang baik, mendorong seseorang
dunia pendidikan, dunia usaha itu sendiri untuk melakukan inovasi, mendorong
yang juga harus bergairah. semangat moral dan spiritual untuk berusaha.
Pendidikan kewirausahaan menurut hasil Membahas semangat kapitalis tidak akan bisa
penelitian yang dilakukan oleh Welsch lepas dari Spirit kapitalis yang dikemukakan
(1993) disimpulkan bahwa ada dua yang oleh Weber. Brouwer (2002) yang melakukan
faktor dapat diterapkan di kelas untuk studi tentang, “Weber, Schumpeter, and
meningkatkan kemampuan kewirausahaan, Knight on Entrepreneurship and Economic
yaitu faktor dari dalam sekolah dan dari luar Development.” Menyimpulkan bahwa
sekolah. Faktor dari dalam sekolah berupan konsep Protestant Ethic dengan semangat
pelatihan menumbuhkan jiwa kewirausahaan, Calvinist untuk mengejar kehidupan yang
dan faktor dari luar berupa keikutsertaan lebih baik merupakan kewajiban stiap
dunia industry dalam melatih kemampuan manusia yang hidup di dunia.
kewirausahaan siswa, baik siswa langsung Stevenson, Howard H, dan J. Carlos Jarillo,
ke perusahaan, atau perusahaan mendatangi (1990), A Paradigm of Entrepreneurship:
sekolah untuk melakukan pelatihan. Entrepreneurial management menjelaskan
Winslow, Solomon, dan Tarabishy (1997) bahwa kompetensi kewirausahaan lebih
menyimpulkan bahwa pendidikan mengarah pada kemampuan menumbuhkan
kewirausahaan dan praktik mendirikan usaha jiwa wirausaha, inovasi, fleksibilitas,
kecil yang dibimbing oleh guru, ternyata penanganan korporasi besar, dengan teori
tidak serta merta mampu meningkatkan dan kemampuan praktis yang sesuai.
kemampuan kewirausahaan siswa, akan Ada beberapa model yang perlu mendapatkan
tetapi pembelajaran kewirausahaan dengan pertimbangan dalam pengembangan
menggunakan self directed learning, mampu model inkubator bisnis. Pertama, model
meningkatkan kemampuan kewirausahaan yang dikembangkan oleh Lacho, (2010)
siswa. saat melakukan pengembangan model
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang “Entrepreneurship Education” di Universitas
dilakukan oleh Powers dan Dougall (2005) New Orleans (UNO) selama dua musin.
yang meneliti tentang, “University Start- Kemampuan yang diajarkan khusus tentang
up Information and Technology Licensing membangun kemampuan jaringan dan
91
Model Inkubator Bisnis untuk Menumbuhkan
Kompetensi Kewirausahaan .... (Hamdani) ISSN 1412-565 X
92
Model Inkubator Bisnis untuk Menumbuhkan
Kompetensi Kewirausahaan .... (Hamdani) ISSN 1412-565 X
93
Model Inkubator Bisnis untuk Menumbuhkan
Kompetensi Kewirausahaan .... (Hamdani) ISSN 1412-565 X
94
Model Inkubator Bisnis untuk Menumbuhkan
Kompetensi Kewirausahaan .... (Hamdani) ISSN 1412-565 X
95
Model Inkubator Bisnis untuk Menumbuhkan
Kompetensi Kewirausahaan .... (Hamdani) ISSN 1412-565 X
96
Model Inkubator Bisnis untuk Menumbuhkan
Kompetensi Kewirausahaan .... (Hamdani) ISSN 1412-565 X
DAFTAR PUSTAKA
Alberti, F., Salvatore S. dan Alberto P. 2004, Entrepreneurship Education: Notes on and Ongoing Debate, 14th
Annual int. Ent. Conference, University of Napoli Federico II (Italy) 4-7 July 2004
Alma, B. 2003. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Ardichvili, A.; Richard C. dan Sourav R. 2003: A theory of Entrepreneurial opportunity identification and
development, Journal of Business Venturing, Vol. 18 pp. 105—123.
Badan Pusat Statistik, 2010, Hasil Susenas, Jakarta: BPS
Brouwer, M. T., 2002 Weber, Schumpeter, and Knight on Entrepreneurship and Economic Development, Journal
of Evolutionary economics, Springer, Verlag, Vol. 12, 2002, pp 83—105.
Dikti, Depdiknas, 2008, Materi TOT Soft Skill, Hotel Pangrangon Bogor tanggal 28-30 November 2006
Disman, 2004, Efektivitas Pendidikan Ekonomi dalam Pembentukan Nilai-nilai Perilaku Ekonomi (Studi tentang
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pembelajaran Ekonomi dan Implikasinya terhadap Nilai-nilai
Perilaku Ekonomi Berdasarkan Asas Kekeluargaan pada Siswa SMA Negeri di Kota Bandung), Disertasi,
Bandung: PPs Univeristas Pendidikan Indonesia
Pujiastuti, Eny E., dkk. (2008). Perpaduan antara Teori dengan Praktek pada Model Inkubator Bisnis. Makalah
Kordnaeij, et.al., 2011, origins of entrepreneurial Opportunities in e-Banking, Journal of Global Entrepreneurship
Research, Winter & Spring, 2011, Vol.1 No. 1 pp 21-33
Kuratko, D. F. 2004, Entrepreneurship Education in the 21st Century: from Legitimization to Leadership, A
Coleman Foundation White Paper USASBE National Conference, January 16, 2004
Lacho, K. 2010, Entrepreneurship Education: Another Approach, Small Business Institute Journal, Vol. 5. April
2010 pp 67—82.
Naughton, M. dan Jeffry C. 2009, Culture as the Basis of The Good Entrepreneur, Journal of Religion and Business
Ethics, Vol. 1, Issue I, article 2. 2009
Powers, J. B dan Patricia P. McDougall, 2005, University Start-up Information and Technology Licensing with
Firms that Go Public: a Resource-Based View of Academic Entrepreneurship, Journal of Business Venturing
No 20 (2005), pp. 291—311.
Setiti, S. 2013, Pengembangan Sikap Kemandirian Melalui Pendidikan Kewirausahaan: Studi pada Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM Banjarmasin, Disertasi, Bandung: PPS, UPI Bandung
Stevenson, H. H. 2000, Why entrepreneurship has won!, Coleman White paper, USASBE Plenary Address,
February 17, 2000
Suwandi, dkk. 2008, Pengembangan Model Inkubator Bisnis Perguruan Tinggi, Laporan Hasil Penelitian, Jakarta:
Balibang Depdiknas
97