Rekap Penilaian Pengetahuan
Rekap Penilaian Pengetahuan
Rekap Penilaian Pengetahuan
PENDAHULUAN
tersimpanlah kesaksian mengenai perkara yang Maha Agung, yang telah dialami oleh
merupakan nenek moyang menjadi contoh seluruh keluarga, sebagai bapak bangsa.
Mereka sebagai imam dan juga perantara antara Tuhan dan umatnya. Mereka juga
kepada Israel dan keturunannnya. Nabi Musa dipilih Allah untuk membebaskan
Kiranya, tidak salah kalau aspek agama memiliki peran yang amat penting
dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk
peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama
dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui
1
peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan dan berakhlak mulia. Etika, budi pekerti
dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spiritual
kemasyarakatan.
berbagai potensi spiritual yang dimiliki manusia yang mencerminkan harkat dan
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan
menghayati kasih Tuhan Allah dalam diri Yesus Kristus yang dinyatakan dalam
hidup sehari-hari.
kabar baik (euangelion/Injil), yang disajikan dalam dua aspek yaitu Allah Tritunggal
dan karya serta aspek nilai-nilai Kristiani. Pendidikan Agama bagi siswa sekolah
menegah bertujuan memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan roh Kudus dan karya-
karyanya. Tujuannya adalah agar peserta didik atau siswa bertumbuh imannya dan
pemahaman tentang Allah dan karya-Nya dan menghasilkan manusia Indonesia yang
didik dimampukan untuk memahami kasih dan karya Allah dalam kehidupan sehari-
2
Tuhan Yesus, dalam pengajarannya tidak terikat pada waktu, Dia selalu
berkotbah siang dan malam dengan penuh semangat, serta didorong asasi dalam
oleh karena Allah telah menyatakan dirinya. Inilah dasar mutlak segala pengajaran
kita kepada mereka. Allah tidak pernah membiarkan manusia masuk dalam
kegelapan tetapi Allah tetap bekarja dalam dunia dan bagi dunia, Allah telah
keselamatannya.
pendidikan agama pada sekolah dasar dalam usaha pengembangan iman anak-anak.
sehingga memunculkan siswa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, berkarakter
yang baik, moral yang kuat dalam memimpin bangsa, Negara dan Gereja. Untuk itu,
dalam makalah ini penulis dapat merumuskan judulnya sebagai berikut “Peranan
Guru Pendidikan Agama Sekolah Dasar dalam Usaha Pengembangan Iman Anak-
Anak”
3
1.3 Rumusan Masalah
bawah ini penulis akan mendeskripsikan beberapa rumusan masalah dalam makalah
ini yaitu :
1. Apakah dengan Peranan Guru Pendidikan Agama Sekolah Dasar dalam usaha
3. Bagaimana usaha agar Peranan Guru Pendidikan Agama Sekolah Dasar dapat
1.5 Manfaat
4
b. Bagi guru, dapat mengetahui Peranan Guru Pendidikan Agama Kristen
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pendidikan Agama Katolik adalah perintah dari Tuhan Yesus yang disebut
amanat agung dari Matius 28:18-20. Pendidikan Agama Katolik itu unik, berbeda
dengan pendidikan umum karena prosesnya tidak hanya dikerjakan manusia, tetapi
Katolik bukan hanya dididik dalam pengetahuan saja tetapi juga karakter. Jadi
melibatkan warga sekolah untuk belajar teratur dan tertib agar semakin menyadari
Agama Kristen berfungsi untuk melengkapi mereka dengan sumber iman, khususnya
melayani sesama.
sebagaimana dinyatakan dalam yesus kristus dan menanggapi kasih tersebut melalui
iman dan sarana yang anak-anak untuk bertumbuh sebagai anak allah, hidup sesuai
proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan alkitab, berpusat pada Kristus,
dan bergantung pada kuasa roh kudus, yang membimbing setiap pribadi pada semua
tingkat pada pertumbuhan melalui pengajaran masa kini kearah pengenalan dan
6
pengalaman rencana dan kehendak Allah melalui Kristus dalam setiap aspek
kehidupan dan melengkapi mereka bagi pelayanan yang efektif, yang berpusat pada
Kristus sang guru Agung dan perintah yang mendewasakan para murid.
mengantar seseorang untuk mengenal kasih Allah yang nyata dalam Yesus Kristus,
sehingga dengan pimpinan Roh Kudus, ia datang ke dalam persekutuan yang hidup
dengan Tuhan tersebut dinyatakan dalam kasihnya terhadap Allah dan sesama, yang
dihayati dalam hidupnya sehari-hari, baik dengan kata-kata maupun perbuatan selaku
Katolik adalah pendidikan yang bertujuan mendidik semua putra-putri gereja agar
bimbingan Roh Kudus. Pendidikan Agama Kristen juga bertujuan mendidik semua
anak-anak Gereja agar mereka mengambil bagian dalam kebaktian dan memahami
dan membentuk orang agar menjadi manusia yang beriman dan taat kepada Tuhan
berakhlak mulia, etika, budi pekerti dan moral. Peningkatan potensi spiritual
kemasyarakatan.
7
Pendidikan Agama Katolik digunakan untuk pengajaran di sekolah-sekolah
masih dijalankan oleh Gereja atau organisasi. Pendidikan Agama Katolik sebagai
tugas Gereja. Pendidikan Agama Kristen adalah salah satu tugas-tugas gereja yang
banyak itu bukan satu-satunya tugas Gereja melainkan satu di antara yang lain.
Gereja mempunyai tugas untuk menyampaikan firman Tuhan dan mengajak orang
Gereja, pendeta, pastor dan guru agama menyampaikan firman Tuhan, pengetahuan
mengenai pengakuan iman anggota penuh dari Gereja Kristus. Untuk itu, hakikat
Gereja menjadi alat Tuhan untuk memelihara dan membagi harta rohani yang
pertama memang mengenai Allah. Manusia harus mengenal Allah, yaitu Allah Bapa
dalam diri Yesus Kristus, pengalaman dan pengenalan pada Roh Kudus, Gereja
sendiri sebagi obyek Pendidikan Agama Kristen, mereka dididik menjadi yang
8
menggunakan kebenaran asasi Alkitab untuk keselamatan seluruh hidup dan
9
BAB III
PEMBAHASAN
dan agama memang perlu namun tidak diisolasikan dari pola-pola kehidupan dalam
ruangan kelas. Media moral dan agama sangat penting. Masalah yang dihadapi
22:6). Implikasi bagi umat Kristen : anak-anak dididik dan bertumbuh iman dan
pengenalan pada Yesus sejak anak-anak lahir. Guru mampu menumbuhkan iman
anak-anak. Pendidikan dan pengajaran pada firman Allah dan pendidikan secara
terus menerus. Pendidikan berpusat pada peserta didik dan mereka adalah subyek, isi
pewartaannya adalah nasehat, didikan dan ajaran atau norma yang diajarkan Tuhan.
10
3.2 Hakekat Pembelajaran Pendidikan Agama
dengan maksud agar proses belajar seseorang atau kelompok orang dapat
pembelajaran tersebut
c. Belajar pengalaman
Agar belajar dapat berjalan secara efektif ada beberapa prinsip yaitu
1. Motivasi
2. Perhatian,pemusatan aktivitas
4. Perbedaan individu
Yesus hadir di dunia dan dididik dalam lingkungan keluarga dan sekolah. Dia
mendapatkan pendidikan dari kedua orang tuanya. Dia didampingi dan mendapatkan
pendidikan rohani yang baik. Pendidikan yang diterima Yesus itu tidak dialami oleh
anak-anak sekarang ini, mereka mengalami karakter yang jauh dari karakter Kristus.
Perlu disadari bahwa pendidikan dan pengajaran guru agama lebih menyangkut hal-
hal yang rohani dan karakter anak didik. Sedangkan tanggung jawab orang tua adalah
11
Ketika Yesus hadir di dunia ini, Dia tinggal disebuah keluarga yang takut
akan Tuhan. Yesus sangat setia dengan apa yang diajarkan oleh kedua orang tuanya.
Dia dipersiapkan untuk memperkembangkan hidup rohaninya secara lebih baik agar
Tugas dan fungsi guru Pendidikan Agama di Sekolah Dasar. Di bawah ini ada
Kegiatan Pendidikan Agama bersifat spiritual. Bersama siswa, guru giat berdoa,
beribadah, memuji dan memuliakan Tuhan. Guru sebagai pengantara (imam) sang
raja Kristus dengan murid (1Ptr 2:9-10). Roh Kuduslah menjadi pengajaran
sesungguhnya dalam diri orang yang percaya (Yoh. 16:11-13). Pengakuan kita
sebagai guru kepada pribadi Roh Tuhan ini sangat penting. Kita juga berdoa supaya
dipenuhi oleh-Nya (Ef. 5:18), dipimpin dan berjalan menuaikan karya bersama Dia
(Gal 5:16-18). Kita juga menjaga diri supaya tidak mendukakan Dia atau supaya
tidak menghambatkan pekerjaan-Nya (1 Tes. 5:20). Roh kudus hadir dan bekerja
Guru hendaknya jangan memandang rendah siswa sekolah dasar yang kita
sekitarnya, dinilai apakah layak untuk diikuti atau didengar. Firman Tuhan sendiri
12
mengatakan bahwa dalam melayani kaum muda, para pelayan harus menjadi teladan,
guru agama mampu menghayati tugasnya dimiliki, misalnya usia sekolah dasar 6-12
dengan cirri-ciri sebagai berikut pertama, sikap keagamaan bersifat reseptif disertai
dipengaruhi oleh proses pembentukan yang diterimanya. Apabila guru agama, guru-
guru yang lain dan Kepala Sekolah berjalan secara sinergis maka pada diri siswa
akan berkembang sikap positif terhadap agama dan kesadaran beragama dalam
dirinya. Untuk itu, pendidikan agama di sekolah dasar merupakan dasar bagi
pembinaan sikap positif terhadap agama dan berhasil membentuk pribadi dan ahklak
anak. Ciri khas anak berumur 6-8 tahun atau masa pratama dan masa madya umur 9-
12 tahun adalah termasuk ciri penghayatan keagamaan anak usia sekolah dasar.
Perkembangan jiwa kerohanian anak masa pratama usia 6-8 tahun, ciri kerohanian
13
imannya murni dan menaruh minat terhadap kebenaran, dapat berdoa dengan kata-
kata sendiri secara spontan, mempunyai rasa tahu tentang surga dan neraka, belajar
membedakan kisah nyata dalam Alkitab dengan fable dan mitos, mempelajari standar
moral yang dipakai sebagai patokan salah atau benar, semua pengalaman rohaninya
adalah meniru tingkah laku dan teladan orang dewasa. Sedangkan penerapan praktis
memimpin doa, doronglah mereka mendoakan orang lain, boleh menjelaskan tentang
inti sari keselamatan dengan sederhana, pupuklah mereka menyukai segala aktivitas
gerejawi, tanamkan konsep moral alkitab dan guru mampu memberikan teladan.
Sedangkan perkembangan kerohanian anak masa madya pada usia 9-11 tahun
yaitu ciri kerohanian, sudah mulai matang untuk menerima keselamatan, memuja
yang baik, doronglah mereka untuk membawa mereka pada keluarga, teman untuk
nilai-nilai kristiani dalam kehidupan peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
membantu proses pembelajaran guru, yang perlu diperhatikan oleh seorang guru
14
adalah membantu membangun pemahaman, kecakapan dan analisis konsep nilai-nilai
dalam kehidupan nyata. Sebab nilai-nilai Kristiani bukan verbalistik saja tetapi juga
dimensi personal hak asasi manusia. kedua, iman berkembang dalam dinamika hidup
manusia dan sulit diukur secara kuantitas berupa nilai angka. Dalam aspek
operasional, tidak menjadi ukuran untuk menilai secara keseluruhan iman siswa.
dasar iman untuk internalisasi nilai ajaran agama yang disamapikan. Proses
agama masih formaslistik ritual, pelajaran agama masih sering formalis ritual belaka
nonformal sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan sosial, dan budaya untuk
kepentingan masyarakat. Dan UU No. 20 2003, pasal 12, mengatakan bahwa setiap
peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama
sesuai dengan agama yang dianutnya yang diajarkan oleh tenaga pendidikan se-
agama. Pelajaran agama diberikan untuk semua siswa sesuai dengan agamanya.
15
Pelajaran agama Kristen harus membangun suasana mendorong perilaku inklusif
pluralitas dapat berkembang yang pada akhirnya dihindari perilaku fanatisme yang
Seluruh arti mengajar dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru melibatkan
3 aspek bagi anak didik. Pertama, mendengarkan ajaran-ajaran atau nasehat dari guru
atau orang yang lebih bijaksana. Focus utama adalah pembentukan karakter yang
saleh dan takut akan Allah (Ul. 31:12-13). Kedua merenungkan supaya apa yang
didengar di atas, diproses di dalam hati anak untuk menjadi pengalaman hidup yang
komunitas orang percaya (Ef. 3:15-18) pengajaran lebih konteks pada hubungan
prinadi antara guru, Allah, dan anak-anak dan Tuhan. Pengajaran yang diberikan
guru untuk diterima oleh anak-anak dan tujuan yang ingin dicapai dalam mengajar.
Tugas guru adalah mengajarkan sesuatu kehidupan baru, Alkitab, moral, teladan
hidup Yesus
Perjanjian Lama lebih menitikberatkan pada prinsip dan prilaku manusia. Perjanjian
agama adalah tanggung jawab orang tua, guru sendiri. “haruslah engkau
mengajarkan berulang-ulang kepada anak, menunjukan bahwa orang tua dan guru
memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pendidikan anak-anak mereka terutama
16
manusia untuk mengajarkan Taurat kepada bangsa Israel seperti Musa, para Imam
dan para Nabi. Jadi pendidikan anak dan peranan serta tanggung jawab guru dalam
Di samping jabatan-Nya sebagai penebus dan pembebas, Yesus juga menjadi seorang
sebagai hasil dari perkembangan teknologi komunikasi di mana telah dibuktikan para
dieksploitasikan kekerasan, seksual, dan sikap serba materi. Sikap tersebut tidak
sesuai dengan kepribadian dan nilai-nilai Kristen untuk itu tugas pendidikan agama
untuk menanggulangi dan menjembatani dari dampak baik dan buruknya sebuah
diajarkan adalah “imago dei”. Pendidikan Kristen harus berorientasi pada formasi
spiritual daripada berorientasi pada ilmu pengetahuan belaka. Salah satu bidang yang
paling produktif dari pelayanan rohani adalah formal spiritual, secara khusus formasi
Formasi spiritual anak-anak harus dimulai setelah anak di Injili, dan Alkitab
merupakan fondasi serta proses mencapai tujuan kedewasaan rohani. Jadi, formasi
17
sehingga kita dapat menjadi seperti diri-Nya secara terus menerus seperti Kristus
mematangkan para murid. Guru-guru Kristen harus menjiwai roh mentoring bagi
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
sangat tepat untuk proses belajar mengajar, action knowledge sangat sesuai dengan
tugas dan fungsi guru Pendidikan Agama, dari segi usia anak sekolah dasar, action
sedangkan dari aspek hasil dari belajar action knowledge sangat sesuai. Sebab nilai
agama bukan teori tapi sesuai praktek dalam kesadaran dan pemahaman yang benar.
aksi mengenai pengetahuannya bukan hanya pengetahuan yang total saja. Seorang
peserta didik pada jenjang pendidikan dasar. Nilai-nilai kristiani itu dapat
mampu memberikan motivasi, metode yang tepat guna dalam proses pembelajaran,
19
Kristen. Pengetahuan si anak akan terbantu dalam melakukan kegiatan proses
Selain itu, juga perlu diperhatikan anak-anak sekolah dasar adalah nilai-nilai
4.2 Saran
20
Daftar Pustaka
Cully, Iris V.
1995. Dinamika Pendidikan Kristen, Jakarta : BPK Gunung Mulia
Daniel Nuhamara,
2009. Pembimbing Pendidikan Agama Kristen (Bandung : Jurnal Info Media)
J.WD. Smith
1969 Religius Education in Secular Setting. London : SCM Press
Robert R. Boehlke,
1994. Sejarah Perkembangan Pemikiran dan Praktek Pak dari Plato sampai
Sanjaya, Wina
2006. Strategi Pembelajaran. (Jakarta : Rencana Prenada Media Group)
Undang-Undang No. 20
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional
21