Dok. Pemilihan PJU Tenaga Surya Rayon Comal

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 98

D OK U MEN P ENGADAAN

Nomor : 027.2/P13.E.02/2018
Tanggal : 31 JULI 2018

Untuk:
Paket Pekerjaan

Pemasangan Lampu PJU Tenaga Surya di Kabupaten Pemalang


Rayon Comal

Jl. Surohadikusumo No. 1 Telp. [0284] 321 361 Fax. [0284] 322 229
Pemalang 52312 - Jawa Tengah
BAB I. UMUM

A. Dokumen Pengadaan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden No. 16


Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta aturan
turunannya.
B. Dalam hal pemilihan metode evaluasi, apabila ada pertentangan ketentuan
yang tertulis pada Lembar Data Pemilihan [LDP] dengan Instruksi Kepada
Peserta [IKP] maka yang digunakan adalah ketentuan pada Lembar Data
Pemilihan [LDP].
C. Dalam dokumen ini dipergunakan pengertian, istilah dan singkatan sebagai
berikut :

Pekerjaan Konstruksi : Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi


pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan,
pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu
bangunan;
HPS : Perkiraan Harga Barang/Jasa yang ditetapkan oleh
PPK;
Kontrak : Perjanjian tertulis antara PA/ KPA/ PPK dengan
Penyedia Barang/Jasa atau pelaksana Swakelola;
HEA : Hasil Evaluasi Akhir;
LDP : Lembar Data Pemilihan;
LDK : Lembar Data Kualifikasi;
Hari : Hari kerja untuk proses pemilihan secara
elektronik, Hari kalender untuk pelaksanaan
kontrak dan jaminan-jaminan;
UKPBJ : Unit Kerja Pengadaan Barang/ Jasa adalah unit
kerja di Pemerintah Daerah yang menjadi pusat
keunggulan pengadaan barang/jasa yang
disepadankan dengan Unit Layanan Pengadaan;
Pokja Pemilihan : Sumber daya manusia yang ditetapkan oleh
pimpinan UKPBJ untuk mengelola pemilihan
Penyedia;
PPK : Pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/ KPA
untuk mengambil keputusan dan/ atau melakukan
tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran
anggaran be1anja negara/anggaran belanja
daerah;
SPPBJ : Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
SPMK : Surat perintah dari Pejabat Penandatangan Kontrak
kepada Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk segera
memulai pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak;
TKDN : Tingkat Komponen Dalam Negeri;
PHO : Serah Terima Pertama Pekerjaan/Provisional Hand
Over;
FHO : Penyerahan Akhir Pekerjaan setelah Masa
Pemeliharaan berakhir/Final Hand Over;
LPSE : Layanan pengelolaan teknologi informasi untuk
memfasilitasi pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
secara elektronik;
Aplikasi SPSE : Aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara
Elektronik [SPSE] berbasis web yang terpasang di
server LPSE yang dapat diakses melalui website
LPSE;
Form Isian Elektronik : Tampilan/antarmuka pemakai berbentuk grafis
berisi komponen isian yang dapat diinput oleh
pengguna aplikasi;
Form Isian Elektronik : Form isian elektronik pada aplikasi SPSE yang
Data Kualifikasi digunakan penyedia barang/jasa untuk
menginputkan dan mengirimkan data kualifikasi;
Harga Satuan : Harga satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan
Pekerjaan [HSP] tertentu;
Harga Satuan Dasar : Harga satuan komponen dari harga satuan
[HSD] pekerjaan [HSP] per satu satuan tertentu, misalnya
:
a. Upah tenaga kerja [per jam, per hari]
b. Bahan [per m, per m2, per m3, per kg, per
ton]
c. Peralatan [per jam, per hari]
Metode Pelaksanaan : Metode yang menggambarkan penguasaan
Pekerjaan penyelesaian pekerjaan yang sistematis dari awal
sampai akhir meliputi tahapan/urutan pekerjaan
dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis
kegiatan pekerjaan yang dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis;
Personil Inti : Tenaga ahli atau tenaga teknis yang akan
ditempatkan secara penuh, yang di dalam
organisasi pelaksanaan posisinya sebagai
manajemen pelaksanaan pekerjaan;
Bagian Pekerjaan : Bagian pekerjaan bukan pekerjaan utama, atau
yang Disubkontrakan pekerjaan spesialis yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Dokumen Pemilihan, yang
pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia
barang/jasa dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK;
Tender : Metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia
Pekerjaan Konstruksi.

D. Tender dengan pascakualifikasi ini dibiayai dari sumber pendanaan


sebagaimana tercantum dalam LDP.
E. Tender ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk badan
usaha atau kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya;
F. Pokja Pemilihan mengumumkan pelaksanaan Tender dengan pascakualifikasi
melalui Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE.
BAB II. PENGUMUMAN DENGAN PASCAKUALIFIKASI

- Pengumuman tender tercantum pada aplikasi SPSE -


BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA [IKP]
A. UMUM
1. Lingkup 1.1 Pokja Pemilihan mengumumkan kepada para peserta
Pekerjaan untuk menyampaikan penawaran atas paket Pekerjaan
Konstruksi sebagaimana tercantum dalam LDP.

1.2 Nama paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana


tercantum dalam LDP.

1.3 Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk


menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP, berdasarkan syarat
umum dan syarat khusus kontrak dengan mutu sesuai
spesifikasi teknis dan harga sesuai kontrak.

2. Sumber Dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana


tercantum dalam LDP.

3. Peserta Tender 3.1 Tender Pekerjaan Konstruksi ini terbuka dan dapat
diikuti oleh semua peserta yang berbentuk badan usaha
[perusahaan/koperasi], kemitraan, subkontrak atau
bentuk kerjasama lainnya yang memenuhi kualifikasi.

3.2 Dalam hal peserta akan atau sedang melakukan


kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya,
baik dengan perusahaan nasional maupun asing maka
peserta harus memiliki Perjanjian kemitraan,
subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya.

3.3 Peserta Kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama


lainnya dilarang untuk mengubah Perjanjian
Kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya.

4. Larangan 4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini
Korupsi, Kolusi, berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan
dan Nepotisme tidak melakukan tindakan sebagai berikut :
[KKN] serta a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja Pemilihan
Penipuan dalam bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi
keinginan peserta yang bertentangan dengan
Dokumen Pemilihan, dan/atau peraturan
perundang-undangan;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain
untuk mengatur hasil tender sehingga mengurangi/
menghambat/memperkecil/ meniadakan persaingan
yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;
c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen
dan/atau keterangan lain yang tidak benar untuk
memenuhi persyaratan dalam Dokumen Tender ini.

4.2 Peserta yang terbukti melakukan tindakan sebagaimana


dimaksud pada angka 4.1 dikenakan sanksi sebagai
berikut :
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari proses
tender atau pembatalan penetapan pemenang;
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
c. gugatan secara perdata; dan/atau
d. pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang.

5. Larangan 5.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan


Pertentangan perannya, menghindari dan mencegah pertentangan
Kepentingan kepentingan para pihak yang terkait, baik secara
langsung maupun tidak langsung.

5.2 Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada


angka 5.1 antara lain meliputi :

a. Direksi, Dewan Komisaris, atau personel inti pada


suatu badan usaha, merangkap sebagai Direksi,
Dewan Komisaris, atau personel inti pada badan usaha
lain yang mengikuti Tender/ Seleksi yang sama;
b. konsultan perencana/pengawas dalam Pekerjaan
Konstruksi bertindak sebagai pelaksana Pekerjaan
Konstruksi yang direncanakannya/diawasinya, kecuali
dalam pelaksanaan pengadaan pekerjaan terintegrasi;
c. konsultan manajemen konstruksi berperan sebagai
konsultan perencana;
d. pengurus/manajer koperasi merangkap sebagai PPK/
Pokja Pemilihan/ Pejabat Pengadaan pada pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian/ Lembaga/
Perangkat Daerah;
e. PPK/ Pokja Pemilihan/ Pejabat Pengadaan baik
langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau
menjalankan badan usaha Penyedia; dan/ atau
f. beberapa badan usaha yang mengikuti Tender/ Seleksi
yang sama, dikendalikan baik langsung maupun tidak
langsung oleh pihak yang sama, dan/atau kepemilikan
sahamnya lebih dari 50% (lima puluh persen) dikuasai
oleh pemegang saham yang sama.

5.3 Pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah


dilarang menjadi peserta kecuali cuti diluar tanggungan
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah.

6. Pendayagunaan 6.1 Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran


Produksi Dalam yang mengutamakan material/ bahan produksi dalam
Negeri negeri dan tenaga kerja Indonesia serta Pekerjaan
Konstruksi yang dilaksanakan di Indonesia.

6.2 Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi


dimungkinkan menggunakan bahan baku, tenaga ahli,
dan perangkat lunak yang berasal dari luar negeri
[impor] dengan ketentuan:
a. pemilahan atau pembagian komponen harus benar-
benar mencerminkan bagian atau komponen yang
telah dapat diproduksi di dalam negeri dan bagian
atau komponen yang masih harus diimpor;
b. komponen berupa bahan baku belum diproduksi di
dalam negeri dan/atau spesifikasi teknis bahan baku
yang diproduksi di dalam negeri belum memenuhi
persyaratan;
c. pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian dan
lainnya sedapat mungkin dilakukan di dalam negeri;
d. semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan
yang ada di dalam negeri, seperti jasa asuransi,
angkutan, ekspedisi, perbankan, dan pemeliharaan;
e. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-
mata untuk mencukupi kebutuhan jenis keahlian
yang belum dapat diperoleh di Indonesia, disusun
berdasarkan keperluan yang nyata, dan diusahakan
secara terencana untuk semaksimal mungkin
terjadinya alih pengalaman/keahlian dari tenaga ahli
asing tersebut ke tenaga Indonesia; dan
f. peserta diwajibkan membuat daftar Barang yang
diimpor yang dilengkapi dengan spesifikasi teknis,
jumlah dan harga yang dilampirkan pada Dokumen
Penawaran.

6.3 Pengadaan barang impor dimungkinkan dalam hal :


a. barang tersebut belum dapat diproduksi/dihasilkan
di dalam negeri;
b. volume produksi dalam negeri tidak mampu
memenuhi kebutuhan.

7. Satu Penawaran Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai
Tiap Peserta anggota kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya
hanya boleh memasukkan satu penawaran untuk satu paket
pekerjaan.

B. DOKUMEN PEMILIHAN

8. Isi Dokumen 8.1 Dokumen Pemilihan terdiri dari Dokumen Kualifikasi


Pemilihan dan Dokumen Tender.

8.2 Isi Dokumen Kualifikasi meliputi :


a. Petunjuk pengisian formulir isian kualifikasi;
b. formulir isian kualifikasi;
c. instruksi kepada peserta, termasuk tata cara
penyampaian Dokumen Kualifikasi;
d. lembar data kualifikasi;
e. pakta integritas; dan/atau
f. tata cara evaluasi kualifikasi.

8.3 Dokumen Tender yang memuat paling sedikit meliputi :


a. pengumuman;
b. Instruksi Kepada Peserta;
c. Lembar Data Pemilihan (LDP);
d. Rancangan Kontrak terdiri dari:
1) pokok-pokok perjanjian;
2) syarat umum Kontrak;
3) syarat khusus Kontrak; dan
4) dokumen lain yang merupakan bagian dari
Kontrak;
e. Daftar Kuantitas dan Harga;
f. spesifikasi teknis dan/atau gambar, brosur;
g. bentuk surat penawaran;
h. bentuk Jaminan Pengadaan; dan/atau
i. contoh-contoh formulir yang perlu diisi.

8.4 Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi


Dokumen Tender ini. Kelalaian menyampaikan
Dokumen Penawaran yang tidak memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam Dokumen Tender ini
sepenuhnya merupakan risiko peserta.

9. Bahasa Dokumen Pemilihan beserta seluruh korespondensi tertulis


Dokumen dalam proses pengadaan menggunakan Bahasa Indonesia.
Pemilihan

10. Pemberian 10.1 Pemberian penjelasan dilakukan secara online melalui


Penjelasan aplikasi SPSE sesuai jadwal dalam aplikasi SPSE.

10.2 Ketidakikutsertaan peserta pada saat pemberian


penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk
menolak/menggugurkan penawaran.

10.3 Apabila diperlukan Pokja Pemilihan dapat memberikan


informasi yang dianggap penting terkait dengan
Dokumen Tender.

10.4 Apabila dipandang perlu, Pokja Pemilihan dapat


memberikan penjelasan [ulang].

10.5 Kumpulan tanya jawab pada saat pemberian penjelasan


dalam aplikasi SPSE merupakan Berita Acara Pemberian
Penjelasan [BAPP].

10.6 Jika dibutuhkan peninjauan lapangan, Pokja Pemilihan


dapat melakukan peninjauan lapangan bersama-sama
dengan Peserta dan dilanjutkan dengan pemberian
penjelasan di lapangan. Berita Acara Pemberian
Penjelasan (BAPP) Lapangan menjadi bagian dari Berita
Acara Pemberian Penjelasan (BAPP). Biaya yang timbul
atas peninjauan lapangan dibebankan pada masing-
masing pihak.

10.7 Jika dilaksanakan peninjauan lapangan dapat dibuat


Berita Acara Pemberian Penjelasan Lanjutan dan
diunggah melalui aplikasi SPSE.
11. Perubahan 11.1 Dalam hal hasil pemberian penjelasan dan/atau
Dokumen pertanyaan tertulis yang disampaikan oleh Peserta
Pemilihan mengakibatkan perubahan Dokumen Pemilihan, maka
perubahan tersebut harus dituangkan dalam Adendum
Dokumen Pemilihan.

11.2 Dalam hal perubahan Dokumen Pemilihan terkait


Spesifikasi Teknis/KAK, HPS atau Rancangan Kontrak
maka perubahan tersebut harus disetujui oleh PPK.

11.3 Apabila perubahan tidak dituangkan dalam Adendum


Dokumen Pemilihan atau tidak disetujui oleh PPK, maka
perubahan tersebut dianggap tidak ada dan ketentuan
yang berlaku adalah Dokumen Pemilihan awal.

11.4 Adendum Dokumen Pemilihan dapat dilakukan secara


berulang dengan menyampaikan Adendum Dokumen
Pemilihan melalui aplikasi SPSE paling kurang 3 (tiga)
hari kerja sebelum batas akhir penyampaian dokumen
penawaran.

11.5 Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari Dokumen Pemilihan.

11.6 Peserta dapat mengunduh [download] Adendum


Dokumen Pemilihan yang diunggah [upload] Pokja
Pemilihan pada aplikasi SPSE [apabila ada].

12. Tambahan Apabila Adendum Dokumen Pemilihan mengakibatkan


Waktu kebutuhan penambahan waktu penyiapan kembali Dokumen
Pemasukan Pemilihan, maka Pokja Pemilihan memperpanjang batas akhir
Dokumen penyampaian penawaran.
Penawaran

C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN

13. Biaya dalam 13.1 Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan dan
Penyiapan penyampaian dokumen penawaran.
Dokumen
Penawaran 13.2 Pokja Pemilihan tidak bertanggung jawab atas kerugian
apapun yang ditanggung oleh peserta.

14. Bahasa 14.1 Semua Dokumen Penawaran harus menggunakan Bahasa


Dokumen Indonesia.
Penawaran
14.2 Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen
Penawaran dapat menggunakan Bahasa Indonesia atau
bahasa asing.
14.3 Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu disertai
penjelasan dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadi
perbedaan penafsiran, maka yang berlaku adalah
penjelasan dalam Bahasa Indonesia.
15. Dokumen 15.1 Dokumen Penawaran meliputi :
Penawaran a. Surat Penawaran yang didalamnya mencantumkan;
1) tanggal;
2) masa berlaku penawaran;
3) total harga penawaran;
b. Jaminan Penawaran Asli (untuk pekerjaan paling
sedikit di atas Rp 10.000.000.000,00);
c. Daftar Kuantitas dan Harga agar berformat File
SpreadSheet [misalnya MS Excel];
d. Surat Kuasa (apabila dikuasakan);
e. Surat Perjanjian Kemitraan, subkontrak atau bentuk
kerjasama lainnya [apabila peserta berbentuk
Kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama
lainnya];
f. Dokumen penawaran teknis yang terdiri dari:
1) metode pelaksanaan;
2) jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
sampai dengan serah terima pertama Pekerjaan
[PHO];
3) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan
agar diisi dalam Isian Kualifikasi dalam SPSE;
4) daftar personil inti agar diisi dalam Isian Kualifikasi
dalam SPSE; dan
5) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan
[apabila ada bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan];
6) dokumen teknis lainnya [apabila ada];
g. Data Kualifikasi.
16. Harga 16.1 Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan
Penawaran huruf.
16.2 Untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan
lump sum dan harga satuan, peserta mencantumkan
harga satuan dan harga total untuk tiap mata
pembayaran/pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga. Jika harga satuan ditulis nol atau tidak
dicantumkan maka pekerjaan dalam mata pembayaran
tersebut dianggap telah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan yang lain dan pekerjaan tersebut tetap harus
dilaksanakan.
16.3 Biaya overhead termasuk untuk penyelenggaraan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja [K3] dan keuntungan
serta semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang
sah serta biaya asuransi yang harus dibayar oleh
penyedia untuk pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi
ini diperhitungkan dalam total harga penawaran.
17. Mata Uang 17.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk mata
Penawaran dan uang sebagaimana tercantum dalam LDP.
Cara
Pembayaran 17.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai
dengan cara sebagaimana tercantum dalam LDP dan
diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
18. Masa Berlaku 18.1 Masa berlaku penawaran sesuai sebagaimana tercantum
Penawaran dan dalam LDP.
Jangka Waktu
Pelaksanaan 18.2 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan
tidak melebihi jangka waktu sebagaimana tercantum
dalam LDP.
19. Pengisian Data 19.1 Peserta berkewajiban untuk menyetujui Pakta Integritas
Kualifikasi dan mengisi form isian elektronik data kualifikasi dalam
aplikasi SPSE.
19.2 Pakta Integritas dan Data Kualifikasi dianggap telah
disetujui dan ditandatangani oleh peserta pengadaan,
kecuali untuk penyedia barang/jasa yang melakukan
Kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya
[KSO] Pakta Integritas dan Data Kualifikasi
ditandatangani oleh pejabat yang menurut perjanjian
Kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya
berhak mewakili Kemitraan, subkontrak atau bentuk
kerjasama lainnya.
20. Pakta Integritas 20.1 Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak
melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme [KKN].
20.2 Dengan mendaftar sebagai peserta tender pada suatu
paket pekerjaan melalui aplikasi SPSE, maka peserta telah
menandatangani Pakta Integritas, kecuali untuk penyedia
barang/ jasa yang melakukan Kemitraan, subkontrak
atau bentuk kerjasama lainnya, badan usaha yang
ditunjuk mewakili Kemitraan, subkontrak atau bentuk
kerjasama lainnya wajib menyampaikan pakta integritas
melalui fasilitas unggahan lainnya pada form isian
elektronik data kualifikasi di aplikasi SPSE.

21. Jaminan 21.1 Tender Pekerjaan Konstruksi dengan nilai total HPS
Penawaran paling sedikit di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah);
21.2 Jaminan Penawaran besarnya antara 1% (satu persen)
hingga 3% (tiga persen) dari nilai total HPS;
21.3 Jaminan Penawaran disampaikan dengan ketentuan:
a. Softcopy Jaminan Penawaran disampaikan sebagai
bagian dari dokumen administrasi; dan
b. Jaminan Penawaran asli disampaikan secara langsung
atau melalui pos/jasa pengiriman dan diterima UKPBJ
1 (satu) hari kerja sebelum batas akhir penyampaian
penawaran dan paling lambat 1 (satu) jam sebelum
batas akhir penyampaian penawaran.
21.4 Dalam hal Jaminan Penawaran asli tidak diterima UKPBJ
sampai dengan batas waktu yang ditentukan, maka
penawaran dinyatakan gugur.
21.5 Segala resiko keterlambatan dan kerusakan pengiriman
Jaminan Penawaran asli menjadi resiko peserta.
D. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN

22. Penyampulan 22.1 File penawaran yang disampaikan oleh peserta terdiri
dan Penandaan dari 1 [satu] file penawaran yang telah
Sampul disandikan/dienkripsi yang terdiri dari :
Penawaran a. Penawaran administrasi;
b. Penawaran teknis;
c. Penawaran harga;

22.2 File penawaran disandikan/dienkripsi dengan Aplikasi


Pengaman Dokumen [APENDO].

22.3 Peserta mengirimkan file penawaran yang telah


disandikan/ dienkripsi melalui aplikasi SPSE.

22.4 Data kualifikasi diinput dan dikirimkan melalui form


isian elektronik data kualifikasi pada SPSE.
23. Penyampaian 23.1 Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran kepada
Dokumen Pokja Pemilihan dengan ketentuan :
Penawaran a. Mengirimkan Data Kualifikasi melalui form isian
elektronik data kualifikasipada aplikasi SPSE
b. Mengunggah file penawaran terenkripsi [*.rhs] hanya
melalui aplikasi SPSE sesuai jadwal yang ditetapkan.
c. Peserta dapat mengimkan data kualifikasi secara
berulang sebelum batas akhir waktu pemasukan
Dokumen Penawaran. Data kualifikasi yang dikirmkan
terakhir akan menggantikan data kualifikasi yang
telah terkirim sebelumnya.
d. Peserta dapat mengunggah ulang file penawaran
untuk mengganti atau menimpa file penawaran
sebelumnya, sampai dengan batas akhir penyampaian
penawaran.
23.2 Untuk peserta yang berbentuk konsorsium/kerja sama
operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain, penyampaian
penawaran dilakukan oleh badan usaha yang ditunjuk
mewakili peserta yang berbentuk konsorsium/kerja sama
operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain.
24. Batas Akhir 24.1 Penawaran harus disampaikan secara elektronik melalui
Waktu aplikasi SPSE kepada Pokja Pemilihan paling lambat pada
Penyampaian waktu yang ditentukan oleh Pokja Pemilihan.
Penawaran
24.2 Pokja Pemilihan tidak diperkenankan mengubah waktu
batas akhir penyampaian penawaran (melakukan
perpanjangan waktu) kecuali:
a. terjadi keadaan kahar;
b. terjadi gangguan teknis SPSE;
c. perubahan dokumen pemilihan yang mengakibatkan
kebutuhan penambahan waktu penyiapan dokumen
penawaran; atau
d. tidak ada peserta yang memasukkan penawaran
sampai dengan batas akhir penyampaian penawaran.
24.3 Dalam hal Pokja Pemilihan mengubah waktu batas akhir
penyampaian penawaran maka Pokja Pemilihan
menyampaikan/menginformasikan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan pada SPSE.
Penawaran Aplikasi SPSE menolak setiap file penawaran yang dikirimkan
Terlambat setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran.

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN

25. Pembukaan 25.1 Pada tahap pembukaan dokumen penawaran, Pokja


Penawaran Pemilihan mengunduh file penawaran sesuai waktu yang
telah ditetapkan.
25.2 Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka, Pokja
Pemilihan menyampaikan file penawaran tersebut
kepada layanan pengadaan secara elektronik untuk
mendapat keterangan bahwa file yang bersangkutan
tidak dapat dibuka. Apabila diperlukan layanan
pengadaan secara elektronik dapat menyampaikan file
penawaran tersebut kepada LKPP.
25.3 Apabila berdasarkan keterangan dari layanan pengadaan
secara elektronik atau LKPP file penawaran tidak dapat
dibuka, maka Pokja Pemilihan dapat menetapkan bahwa
file penawaran tersebut tidak memenuhi syarat. Sehingga
penawaran dinyatakan tidak memenuhi syarat. Namun
apabila berdasarkan layanan pengadaan secara
elektronik atau LKPP dapat dibuka, maka Pokja Pemilihan
melanjutkan proses evaluasi atas dokumen penawaran
tersebut.
25.4 Pokja Pemilihan tidak boleh menggugurkan penawaran
pada waktu pembukaan penawaran, kecuali untuk file
penawaran yang sudah dipastikan tidak dapat dibuka
berdasarkan keterangan layanan pengadaan secara
elektronik atau LKPP.
25.5 File yang dianggap sebagai penawaran adalah dokumen
penawaran yang berhasil dibuka dan dapat dievaluasi
yang sekurang-kurangnya memuat :
a. Surat Penawaran yang memuat harga penawaran dan
jangka waktu penawaran;
b. daftar kuantitas dan harga untuk kontrak harga
satuan/ gabungan.
26. Evaluasi 26.1 Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 [tiga]
Penawaran peserta, proses pemilihan penyedia dilanjutkan dengan
evaluasi administrasi, teknis, harga serta evaluasi
kualifikasi dan dilakukan negosiasi teknis dan
harga/biaya.

26.2 Sebelum evaluasi penawaran, dilakukan koreksi aritmatik


dengan ketentuan :
a. volume dan/atau jenis pekerjaan yang tercantum
dalam daftar kuantitas dan harga disesuaikan dengan
yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan;
b. apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara
volume dengan harga satuan pekerjaan, dilakukan
pembetulan, dengan ketentuan harga satuan
pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;
c. jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan
dianggap sudah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan yang lain dan harga satuan pada daftar
kuantitas dan harga tetap dibiarkan kosong;
d. jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga disesuaikan dengan jenis
pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan
dan harga satuan pekerjaan dimaksud dianggap nol;
dan
e. hasil koreksi aritmatik pada bagian harga satuan dapat
mengubah nilai total harga penawaran sehingga
urutan peringkat dapat menjadi lebih tinggi atau lebih
rendah dari urutan peringkat semula;

26.3 Total harga penawaran setelah koreksi aritmatik yang


melebihi nilai total HPS dinyatakan gugur.

26.4 Apabila semua total harga penawaran setelah koreksi


aritmatik untuk kontrak harga satuan atau kontrak
gabungan lump sum dan harga satuan di atas nilai total
HPS, tender dinyatakan gagal.

26.5 Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja Pemilihan


menyusun urutan dari penawaran terendah.

26.6 Pelaksanaan evaluasi dengan sistem gugur dilakukan oleh


Pokja Pemilihan untuk mendapatkan 3 [tiga] penawaran
yang memenuhi syarat yang dimulai dengan penawaran
terendah setelah koreksi aritmatik.

26.7 Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari 3


[tiga] penawar yang menawar harga kurang dari HPS
maka proses tender tetap dilanjutkan dengan melakukan
evaluasi penawaran.

26.8 Pokja Pemilihan melakukan evaluasi penawaran yang


meliputi :
a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis;
c. evaluasi harga; dan
d. evaluasi kualifikasi

26.9 Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi adalah


sebagai berikut :
a. Pokja Pemilihan dilarang menambah, mengurangi,
mengganti, dan/ atau mengubah kriteria dan
persyaratan yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan ini;
b. Pokja Pemilihan dan/atau peserta dilarang
menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau
mengubah isi Dokumen Penawaran;
c. penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran
yang sesuai dengan ketentuan, syarat-syarat, dan
spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan ini, tanpa ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran bersyarat;
d. penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau
penawaran bersyarat adalah :
1) penyimpangan dari Dokumen Pemilihan ini yang
mempengaruhi lingkup, kualitas dan hasil/kinerja
pekerjaan; dan/atau
2) penawaran dari peserta dengan persyaratan
tambahan yang akan menimbulkan persaingan
usaha tidak sehat dan/atau tidak adil diantara
peserta yang memenuhi syarat.
e. Pokja Pemilihan dilarang menggugurkan penawaran
dengan alasan kesalahan penawaran yang tidak
substansial (contoh kesalahan pengetikan, penyebutan
sebagian nama atau keterangan, surat penawaran
tidak berkop perusahaan, dan/atau tidak distempel).
f. apabila dalam evaluasi dokumen penawaran
ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan usaha
tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) antar peserta dengan tujuan
untuk memenangkan salah satu peserta, maka:
1) evaluasi dokumen penawaran dilanjutkan
terhadap peserta lainnya yang tidak terlibat (bila
ada); dan
2) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana
dimaksud pada angka 1), Tender/Seleksi
dinyatakan gagal.
g. Indikasi persekongkolan antar Peserta harus dipenuhi
sekurangkurangnya 2 (dua) indikasi di bawah ini:
1) Terdapat kesamaan dokumen teknis, antara lain:
metode kerja, bahan, alat, analisa pendekatan
teknis, harga satuan, dan/atau spesifkasi barang
yang ditawarkan (merek/tipe/jenis) dan/atau
dukungan teknis.
2) seluruh penawaran dari Peserta mendekati HPS.
3) adanya keikutsertaan beberapa Peserta yang
berada dalam 1 (satu) kendali.
4) adanya kesamaan/kesalahan isi dokumen
penawaran, antara lain kesamaan/kesalahan
pengetikan, susunan, dan format penulisan.
5) jaminan penawaran dikeluarkan dari penjamin
yang sama dengan nomor seri yang berurutan.

26.10 Evaluasi Administrasi :


a. Evaluasi administrasi dilakukan untuk semua
penawaran yang masuk, kecuali pada Tender yang
menggunakan 1 (satu) file, evaluasi administrasi
hanya dilakukan terhadap 3 (tiga) penawar terendah.
Apabila dari ketiga penawaran terendah tidak lulus
evaluasi administrasi, maka dilanjutkan kepada
peserta dengan harga penawaran terendah berikutnya.
Untuk Kontrak Harga Satuan dan Kontrak Gabungan
Lumsum dan Harga Satuan yang dimaksud dengan
harga terendah adalah harga setelah koreksi aritmatik.
Untuk Kontrak Lumsum yang dimaksud harga
terendah adalah harga penawaran.
b. Evaluasi administrasi dilakukan terhadap kelengkapan
dan pemenuhan dokumen penawaran administrasi
sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang telah
ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan.
c. Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan
administrasi, apabila:
1) surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a) jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak
kurang dari waktu yang ditetapkan; dan
b) bertanggal.
2) Jaminan Penawaran (apabila ada) memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
a) diterbitkan oleh Bank Umum, Perusahaan
Penjaminan, Perusahaan Asuransi, atau lembaga
keuangan khusus yang menjalankan usaha di
bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi
untuk mendorong ekspor Indonesia sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundangundangan di bidang lembaga
pembiayaan ekspor Indonesia;
b) Jaminan Penawaran berlaku tidak kurang
sampai dengan tanggal yang ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan;
c) nama peserta sama dengan nama yang
tercantum dalam surat Jaminan Penawaran;
d) besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang
dari nilai jaminan yang ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan;
e) besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan
dalam angka dan huruf;
f) nama Pokja Pemilihan yang menerima Jaminan
Penawaran sama dengan nama Pokja Pemilihan
yang mengadakan Tender;
g) paket pekerjaan yang dijamin sama dengan
paket pekerjaan yang ditenderkan;
h) Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa
syarat (unconditional) sebesar nilai Jaminan
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi
dari Pokja Pemilihan diterima oleh Penerbit
Jaminan;
i) Jaminan Penawaran atas nama perusahaan
konsorsium/ kerja sama operasi/ kemitraan/
bentuk kerjasama lain harus ditulis atas nama
perusahaan konsorsium/ kerja sama operasi/
kemitraan/ bentuk kerjasama lain; dan
j) substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan
Penawaran telah dikonfirmasi dan diklarifikasi
secara tertulis oleh Pokja Pemilihan kepada
penerbit jaminan apabila kurang jelas dan
meragukan.
d. Klarifikasi secara tertulis dilakukan terhadap hal-hal
yang kurang jelas dan meragukan.
e. Penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi
dilanjutkan dengan evaluasi teknis.
f. Apabila tidak ada penawaran yang memenuhi
persyaratan administrasi, maka Tender dinyatakan
gagal.

26.11 Evaluasi Teknis :


a. evaluasi teknis dilakukan terhadap penawaran yang
dinyatakan lulus evaluasi administrasi;
b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan
yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur dengan
ketentuan :
1) Pokja Pemilihan menilai persyaratan teknis minimal
yang harus dipenuhi dengan membandingkan
pemenuhan persyaratan teknis sebagaimana
tercantum dalam LDP;
2) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan
teknis apabila :
a) metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan
menggambarkan penguasaan penyelesaian
pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir
meliputi tahapan/ urutan pekerjaan dan uraian/
cara kerja dari masing-masing jenis kegiatan
pekerjaan yang dapat dipertanggung jawabkan
secara teknis;
b) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai
dengan serah terima pertama Pekerjaan [PHO]
yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu
yang ditetapkan dalam LDP;
c) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan
minimal yang disediakan sesuai dengan yang
ditetapkan dalam LDP;
d) personil inti yang akan ditempatkan secara
penuh sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam LDP serta posisinya dalam
manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan;
e) spesifikasi teknis barang/bahan tertentu
memenuhi persyaratan yang ditetapkan [apabila
ada];
f) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
dalam LDP;
g) persyaratan lainnya sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan dalam LDP;
d. Pokja Pemilihan [apabila diperlukan] dapat meminta
uji mutu/ teknis/ fungsi untuk bahan/alat tertentu
sebagaimana tercantum dalam LDP;
e. apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang
kurang jelas atau meragukan, Pokja Pemilihan
melakukan klarifikasi kepada peserta. Dalam
klarifikasi peserta tidak diperkenankan mengubah
substansi penawaran. Hasil klarifikasi dapat
menggugurkan penawaran;
f. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis
dilanjutkan ke tahap evaluasi harga; dan
g. apabila dari 3 [tiga] penawaran terendah setelah
koreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi
persyaratan teknis maka Pokja Pemilihan dapat
melakukan evaluasi terhadap penawaran terendah
berikutnya [apabila ada] dimulai dari evaluasi
administrasi;
h. apabila hanya ada 1 [satu] atau 2 [dua] peserta yang
lulus evaluasi teknis, maka evaluasi tetap dilanjutkan
dengan evaluasi harga; dan
i. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi Teknis
maka tender dinyatakan gagal.

26.12 Evaluasi Harga :


Pokja Pemilihan sebelum melakukan evaluasi harga
harus melakukan :
a. koreksi aritmatik, kewajaran harga, dan harga
satuan timpang untuk Kontrak Harga Satuan dan
Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan;
b. Evaluasi Kewajaran Harga
1) Pokja Pemilihan melakukan evaluasi kewajaran
harga apabila harga penawaran lebih rendah
dari 80% [delapan puluh perseratus] HPS dengan
ketentuan :
a) Dilakukan evaluasi kewajaran harga dengan
ketentuan:
(1) Meneliti dan menilai kewajaran harga
satuan dasar meliputi harga upah, bahan,
dan peralatan dari harga satuan
penawaran, sekurang-kurangnya pada
setiap mata pembayaran utama;
(2) Meneliti dan menilai kewajaran
kuantitas/koefisien dari unsur upah,
bahan, dan peralatan dalam Analisa Harga
Satuan;
(3) Hasil penelitian butir (1) dan (2)
digunakan untuk menghitung harga
satuan yang dinilai wajar tanpa
memperhitungkan keuntungan yang
ditawarkan;
(4) Harga satuan yang dinilai wajar
digunakan untuk menghitung harga
penawaran yang dinilai wajar dan dapat
dipertanggung jawabkan.
(5) Harga penawaran dihitung berdasarkan
volume yang ada dalam daftar
kuantitas/keluaran dan harga; dan
(6) Apabila total harga penawaran lebih kecil
dari hasil evaluasi/perhitungan, maka
harga penawaran dinyatakan tidak wajar
dan gugur harga.
b) Apabila total harga penawaran lebih besar
dari hasil evaluasi sebagaimana dimaksud
pada butir (a), maka harga penawaran
dinyatakan wajar dan apabila peserta tersebut
ditunjuk sebagai pemenang tender, harus
bersedia untuk menaikkan Jaminan
Pelaksanaan menjadi 5% (lima perseratus)
dari nilai total HPS; dan
c) Apabila harga penawaran dinyatakan wajar
dan peserta yang bersangkutan tidak bersedia
menaikkan nilai Jaminan Pelaksanaan, maka
penawarannya digugurkan dan
dimasukkan dalam Daftar Hitam.
c. Evaluasi Harga Satuan Timpang
a) Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak
Gabungan Lumsum dan Harga Satuan, Pokja
Pemilihan melakukan klarifikasi terhadap harga
satuan yang nilainya lebih besar dari 110%
(seratus sepuluh persen) dari harga satuan yang
tercantum dalam HPS.
b) Apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata
harga satuan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan/ sesuai dengan harga
pasar maka harga satuan tersebut dinyatakan
tidak timpang.
c) Apabila setelah dilakukan klarifikasi Harga
Satuan tersebut dinyatakan timpang, maka harga
satuan timpang hanya berlaku untuk volume
sesuai daftar kuantitas dan harga. Jika terjadi
penambahan volume terhadap harga satuan
yang dinyatakan timpang, maka pembayaran
terhadap tambahan volume tersebut berdasarkan
harga satuan yang tercantum dalam HPS.
d. Apabila dari 3 [tiga] penawaran terendah hasil
koreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi
evaluasi harga maka Pokja Pemilihan dapat
melakukan evaluasi terhadap penawar terendah
berikutnya [apabila ada] dimulai dari evaluasi
administrasi;
e. Apabila hanya ada 1 [satu] atau 2 [dua] peserta
yang lulus evaluasi harga, maka evaluasi tetap
dilanjutkan dengan evaluasi kualifikasi; dan
f. Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi harga
maka tender dinyatakan gagal.

26.13 Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak


wajar akibat terjadinya persaingan usaha tidak sehat
dan/atau terjadi pengaturan bersama
[kolusi/persekongkolan], maka tender dinyatakan gagal
dan peserta yang terlibat dimasukkan dalam Daftar
Hitam.

26.14 Dalam hal terdapat 2 [dua] calon pemenang memiliki


harga penawaran yang sama, maka Pokja Pemilihan
memilih peserta yang mempunyai kemampuan teknis
lebih besar dan hal ini dicatat dalam Berita Acara Hasil
Pemilihan.

26.15 Pokja Pemilihan menyusun urutan 3 [tiga] penawaran


sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan
1 dan 2 [apabila ada], dengan ketentuan dimulai dari
penawaran harga atau penawaran harga terkoreksi yang
terendah.

27. Evaluasi 27.1 Evaluasi kualifikasi dapat dilaksanakan bersamaan


Kualifikasi dengan evaluasi dokumen penawaran (administrasi,
teknis, dan harga).

27.2 Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap calon pemenang


tender serta calon pemenang cadangan 1 dan 2 [apabila
ada].

27.3 Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan


menggunakan metode sistem gugur.

27.4 Pakta integritas telah diisi dan ditandatangani oleh


peserta sebelum pemasukan penawaran [untuk peserta
yang melakukan kemitraan, subkontrak atau bentuk
kerjasama lainnya].

27.5 Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai dengan


ketentuan dalam Bab. VIII Dokumen Pemilihan ini.

27.6 Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi


apabila :
a. Data kualifikasi untuk peserta yang melakukan
konsorsium/ kerja sama operasi/ kemitraan/ bentuk
kerjasama lain disampaikan oleh pejabat yang
menurut perjanjian konsorsium/ kerja sama operasi/
kemitraan/ bentuk kerjasama lain berhak mewakili
konsorsium/ kerja sama operasi/ kemitraan/ bentuk
kerjasama lain;
b. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk
mengikatkan diri pada Kontrak yang dibuktikan
dengan:
1) Akta Pendirian Perusahaan dan/ atau
perubahannya;
2) Surat Kuasa (apabila dikuasakan); dan
3) Kartu Tanda Penduduk.
c. Memenuhi persyaratan:
1) Memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi;
2) Memiliki Sertifikat Badan Usaha;
3) Memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
4) Mempunyai atau menguasai tempat usaha/
kantor dengan alamat yang benar, tetap dan jelas
berupa milik sendiri atau sewa.
d. Surat pernyataan yang ditandatangani Peserta yang
berisi:
1) yang bersangkutan dan manajemennya tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
2) yang bersangkutan berikut pengurus badan
usaha tidak sedang dikenakan sanksi daftar
hitam;
3) yang bertindak untuk dan atas nama badan
usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi
pidana;
4) pimpinan dan pengurus badan usaha bukan
sebagai pegawai Kementerian/ Lembaga/
Perangkat Daerah atau pimpinan dan pengurus
badan usaha sebagai pegawai Kementerian/
Lembaga/ Perangkat Daerah yang sedang
mengambil cuti diluar tanggungan Negara;
5) Pernyataan lain yang menjadi syarat kualifikasi
yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan; dan
6) data kualifikasi yang diisikan dan dokumen
penawaran yang disampaikan benar, dan jika
dikemudian hari ditemukan bahwa data/
dokumen yang disampaikan tidak benar dan ada
pemalsuan maka direktur utama/ pimpinan
perusahaan/ pimpinan koperasi, atau kepala
cabang, dari seluruh anggota konsorsium/ kerja
sama operasi/ kemitraan/ bentuk kerjasama lain
bersedia dikenakan sanksi administratif, sanksi
pencantuman dalam daftar hitam, gugatan secara
perdata, dan/atau pelaporan secara pidana
kepada pihak berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang undangan.
e. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban
perpajakan tahun pajak terakhir (SPT tahunan);
f. Memperoleh paling sedikit 1 [satu] pekerjaan sebagai
Penyedia dalam kurun waktu 4 [empat] tahun
terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun
swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali
bagi Penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Koperasi Kecil yang baru berdiri kurang dari 3 [tiga]
tahun;
g. Memiliki kemampuan pada klasifikasi (usaha
kecil)/sub klasifikasi (usaha non kecil) atau yang
setara dikaitkan dengan pengalaman pekerjaan yang
sesuai;
h. memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan
peralatan serta personil yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan;
i. menyampaikan/ mengisi daftar perolehan pekerjaan
yang sedang dikerjakan;
j. memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari
bank pemerintah/ swasta untuk mengikuti
pengadaan pekerjaan konstruksi paling kurang 10%
(sepuluh perseratus) dari nilai total HPS;
k. untuk usaha non-kecil (paket di atas Rp
2.500.000.000,00), memiliki Kemampuan Dasar
(KD) pada pekerjaan yang sejenis dan kompleksitas
yang setara, dengan ketentuan:
1) KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub
bidang pekerjaan yang sesuai dalam 10 (sepuluh)
tahun terakhir;
2) dalam hal konsorsium/ kerja sama operasi/
kemitraan/ bentuk kerjasama lain yang
diperhitungkan adalah KD dari perusahaan yang
mewakili konsorsium/ kerja sama operasi/
kemitraan/ bentuk kerjasama lain.
3) KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total
HPS.
l. mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP);
m. dalam hal pekerjaan kompleks/bersifat kompleks
dapat mempersyaratkan memiliki Sertifikat
Manajemen Mutu perusahaan (SNI/ISO 9001),
memiliki Sertifikat Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) (misal : OHSAS 18000)
dan/atau Sertifikat Manajemen Lingkungan (misal :
14001) [badan usaha konsorsium/ kerja sama
operasi/ kemitraan/ bentuk kerjasama lain,
persyaratan ini disyaratkan bagi perusahaan
"leadfirm"];
n. Surat Pernyataan Pakta Integritas meliputi:
a) Tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme;
b) Akan melaporkan kepada PA/KPA jika
mengetahui terjadinya praktik Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme dalam proses pengadaan ini.
c) Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih,
transparan, dan profesional untuk memberikan
hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
d) Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan
dalam angka a), b) dan c) maka bersedia
menerima sanksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
o. dalam hal peserta konsorsium/ kerja sama operasi/
kemitraan/ bentuk kerjasama lain /subkontrak:
1) peserta wajib mempunyai perjanjian
konsorsium/ kerja sama operasi/ kemitraan/
bentuk kerjasama lain yang memuat persentase
konsorsium/ kerja sama operasi/ kemitraan/
bentuk kerjasama lain /subkontrak dan
perusahaan yang mewakili konsorsium/ kerja
sama operasi/ kemitraan/ bentuk kerjasama lain
/ subkontrak tersebut;
2) evaluasi persyaratan pada huruf a) sampai
dengan huruf g), huruf i), dan huruf l) dilakukan
untuk setiap perusahaan yang melakukan
konsorsium/ kerja sama operasi/ kemitraan/
bentuk kerjasama lain;
3) persyaratan SBU spesialis, mekanikal/elektrikal,
dan/atau keterampilan tertentu dapat dipenuhi
oleh salah satu anggota konsorsium/ kerja sama
operasi/ kemitraan/ bentuk kerjasama lain;
4) khusus untuk huruf h) evaluasi persyaratan
digabungkan sebagai evaluasi konsorsium/ kerja
sama operasi/ kemitraan/ bentuk kerjasama lain,
sedangkan huruf j) hanya atas nama
konsorsium/ kerja sama operasi/ kemitraan/
bentuk kerjasama lain.

27.7 Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang


jelas maka dilakukan klarifikasi secara tertulis namun
tidak boleh mengubah substansi formulir isian
kualifikasi.

27.8 Evaluasi kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah


merupakan ajang kompetisi, maka data yang kurang
tidak dapat dilengkapi.

27.9 Apabila tidak ada yang lulus evaluasi kualifikasi, tender


dinyatakan gagal.

28. Pembuktian 28.1 Pembuktian kualifikasi terhadap calon pemenang serta


Kualifikasi calon pemenang cadangan 1 dan 2 [apabila ada].

28.2 Pembuktian kualifikasi dilakukan di luar aplikasi SPSE


[offline].

28.3 Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat


dokumen asli atau dokumen yang dilegalisir oleh pihak
yang berwenang [institusi atau lembaga yang
menerbitkan dokumen], dan meminta dokumennya.
28.4 Pokja Pemilihan melakukan klarifikasi dan/atau
verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan.

28.5 Pokja Pemilihan dapat melakukan klarifikasi terhadap


kebenaran tenaga ahli dengan cara mendatangkan tenaga
ahli yang bersangkutan pada saat pembuktian kualifikasi.

28.6 Pokja Pemilihan dapat melakukan klarifikasi kebenaran


alamat penyedia dengan cara meninjau lokasi kantor/
workshop/ basecamp.

28.7 Pokja Pemilihan dapat melakukan klarifikasi kebenaran


ketersediaan peralatan dengan cara meninjau lokasi
kantor/ workshop/ basecamp.

28.8 Pokja Pemilihan dapat melakukan klarifikasi kebenaran


dukungan (apabila syaratkan).

28.9 Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan


pemalsuan data, peserta digugurkan, badan usaha
dan/atau pengurusnya atau peserta perorangan
diusulkan masuk dalam Daftar Hitam.

28.10 Pokja Pemilihan tidak perlu meminta seluruh dokumen


kualifikasi apabila penyedia barang/jasa sudah pernah
melaksanakan pekerjaan yang sejenis, sama
kompleksitasnya pada instansi yang bersangkutan.

28.11 Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian


kualifikasi, tender dinyatakan gagal.

28.12 Pokja Pemilihan membuat dan menandatangani Berita


Acara Hasil Pemilihan [BAHP] yang paling sedikit
memuat :
a. Nama seluruh peserta;
b. Harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi
dari masing-masing peserta;
c. Metode evaluasi yang digunakan;
d. Unsur-unsur yang dievaluasi;
e. Rumus yang dipergunakan (apabila ada);
f. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu
dalam pelaksanaan tender;
g. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap
tahapan evaluasi;
h. Tanggal dibuatnya Berita Acara; dan
i. Pernyataan bahwa tender gagal apabila tidak ada
penawaran yang memenuhi syarat.

29. Klarifikasi dan 29.1 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dilakukan
Negosiasi dalam hal peserta yang memasukkan penawaran
Teknis dan kurang dari 3 (tiga).
Harga
29.2 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dilakukan
bersamaan dengan evaluasi.

29.3 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dilakukan


dengan ketentuan :
a. dilakukan terhadap 2 (dua) peserta (jika ada) secara
terpisah sampai dengan mendapatkan harga yang
terendah dan dinilai wajar serta dapat
dipertanggungjawabkan;
b. klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga hanya
dilakukan terhadap pekerjaan yang menggunakan
Kontrak Harga Satuan atau Gabungan Lump Sum
dan Harga Satuan pada bagian harga satuan;
c. klarifikasi dan negosiasi teknis dilakukan terhadap
pekerjaan yang menggunakan Kontrak Lumpsum
atau Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada
bagian lumpsum;
d. [untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga
Satuan, penawaran harga setelah koreksi aritmatik
yang melebihi HPS dinyatakan gugur]
[untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Lump
Sum, penawaran yang melebihi nilai HPS dinyatakan
gugur]
[untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan, penawaran
penawaran harga setelah koreksi aritmatik yang
melebihi nilai HPS dinyatakan gugur]

29.4 Dalam hal seluruh peserta tidak menyepakati


klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga maka
pelelangan dinyatakan gagal.

F. PENETAPAN DAN PENGUMUMAN PEMENANG

30. Penetapan 30.1 Pokja Pemilihan menetapkan Pemenang Tender dan


Pemenang Pemenang cadangan 1 (satu) dan Pemenang cadangan 2
(dua). [Pemenang cadangan ditetapkan apabila ada];
30.2 Sebelum penetapan Pemenang, apabila terjadi
keterlambatan dalam proses pemilihan dan akan
mengakibatkan Surat Penawaran dan/atau Jaminan
Penawaran habis masa berlakunya, maka Pokja
Pemilihan melakukan konfirmasi secara tertulis kepada
calon Pemenang untuk memperpanjang Surat
Penawaran dan/atau Jaminan Penawaran sampai dengan
perkiraan jadwal penandatanganan Kontrak;
30.3 Calon pemenang yang tidak bersedia memperpanjang
masa berlaku surat penawaran dan Jaminan Penawaran,
dianggap mengundurkan diri dan tidak dikenakan
sanksi. Pokja Pemilihan menetapkan kembali calon
Pemenang dan dibuatkan Berita Acara Hasil Pemilihan
[BAHP] kembali;
30.4 Untuk Pekerjaan Konstruksi dengan nilai Pagu Anggaran
paling sedikit di atas Rp100.000.000.000 (seratus miliar
rupiah), Pokja Pemilihan mengusulkan penetapan
pemenang pemilihan kepada PA/KPA melalui UKBPJ
yang ditembuskan kepada PPK dan APIP Pemerintah
Daerah yang bersangkutan;
30.5 PA/KPA menetapkan pemenang pemilihan berdasarkan
usulan Pokja Pemilihan. Apabila PA/KPA tidak
sependapat dengan usulan Pokja Pemilihan, maka
PA/KPA menolak untuk menetapkan Pemenang
pemilihan dan menyatakan Tender gagal;
30.6 PA/KPA menyampaikan surat penetapan Pemenang atau
penolakan kepada UKPBJ paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja setelah usulan penetapan pemenang diterima.
Dalam hal PA/KPA tidak memberikan
penetapan/penolakan maka PA/KPA dianggap
menyetujui usulan Pokja Pemilihan;
30.7 Dalam hal PA/KPA tidak sependapat selanjutnya UKPBJ
memerintahkan Pokja Pemilihan bersangkutan untuk
menindaklanjuti penolakan tersebut.

31. Pengumuman 31.1 Pokja Pemilihan mengumumkan Pemenang pemilihan


melalui aplikasi SPSE;
31.2 Isi dan format pengumuman Pemenang sesuai dengan
fitur yang terdapat aplikasi SPSE.

32. Sanggah 32.1 Sanggah merupakan protes dari peserta pemilihan yang
merasa dirugikan atas penetapan hasil pemilihan
Penyedia;
32.2 Peserta yang menyampaikan Dokumen Penawaran dapat
mengajukan sanggah melalui aplikasi SPSE apabila
menemukan :
a) kesalahan dalam melakukan evaluasi;
b) penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang
diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun
2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan
ketentuan yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan;
c) rekayasa/persekongkolan sehingga menghalangi
terjadinya persaingan usaha yang sehat; dan /atau
d) penyalahgunaan wewenang oleh Pokja Pemilihan,
pimpinan UKPBJ, PPK, PA/KPA, dan/atau Kepala
Daerah.
32.4 Sanggah disampaikan dalam waktu 5 (lima) hari kerja
setelah pengumuman.
32.5 Jawaban sanggah diberikan melalui aplikasi SPSE atas
semua sanggah paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah
akhir masa sanggah.
32.6 Apabila sanggah dinyatakan benar/diterima, Pokja
Pemilihan melakukan evaluasi ulang, pemasukan
dokumen penawaran ulang, atau pemilihan Penyedia
ulang.
32.7 Apabila sanggah dinyatakan salah/tidak diterima, maka:
1) Untuk Pengadaan Barang/Jasa Lainnya/Jasa
Konsultansi,Pokja Pemilihan melanjutkan proses
pemilihan dengan menyampaikan hasil pemilihan
kepada Pejabat Penandatangan Kontrak.
2) Untuk pengadaan Pekerjaan Konstruksi, dalam hal
penyanggah tidak setuju dengan jawaban sanggah
maka penyanggah dapat menyampaikan sanggah
banding.

33. Sanggah 33.1 Sanggah Banding merupakan protes dari penyanggah


Banding kepada KPA pada pengadaan Pekerjaan Konstruksi yang
tidak setuju atas jawaban sanggah. Dalam hal tidak ada
KPA, Sanggah Banding ditujukan kepada PA.
33.2 Penyampaian Sanggah Banding diatur dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Penyanggah menyampaikan Sanggah Banding secara
tertulis kepada KPA selambat-lambatnya 5 (lima) hari
kerja setelah jawaban sanggah dimuat dalam aplikasi SPSE.
Tembusan Sanggah Banding disampaikan kepada APIP
yang bersangkutan.
b. Penyanggah Banding harus menyerahkan Jaminan
Sanggah Banding yang ditujukan kepada Pokja Pemilihan
sebesar 1% (satu persen) dari nilai total HPS dengan masa
berlaku 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal
pengajuan Sanggah Banding. Untuk pekerjaan konstruksi
terintegrasi, Jaminan Sanggah Banding besarnya 1% (satu
persen) dari nilai Pagu Anggaran.
c. Pokja Pemilihan mengklarifikasi atas kebenaran Jaminan
Sanggah Banding kepada penerbit jaminan dan KPA tidak
akan menindaklanjuti Sanggah Banding sebelum
mendapatkan hasil klarifikasi Pokja Pemilihan.
d. KPA menyampaikan jawaban Sanggah Banding, dengan
tembusan kepada UKPBJ paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja setelah menerima klarifikasi dari Pokja
Pemilihan. Dalam hal KPA tidak memberikan jawaban
Sanggah Banding maka KPA dianggap menerima Sanggah
Banding.
f. Apabila Sanggah Banding dinyatakan benar/diterima,
UKPBJ memerintahkan Pokja Pemilihan melakukan
evaluasi ulang atau pemilihan Penyedia ulang.
g. Apabila Sanggah Banding dinyatakan salah/tidak diterima,
maka:
1) Pokja Pemilihan melanjutkan proses pemilihan dengan
menyampaikan hasil pemilihan kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak; dan
2) UKPBJ mencairkan Jaminan Sanggah Banding dan
disetorkan ke kas negara/daerah;
h. Sanggah Banding menghentikan proses Tender.
i. Sanggah Banding yang disampaikan bukan kepada KPA, atau
disampaikan diluar masa Sanggah Banding, dianggap sebagai
pengaduan dan diproses sebagaimana penanganan
pengaduan.
G.PENUNJUKAN PEMENANG

34. Penunjukan 34.1 Pokja Pemilihan menyampaikan Berita Acara Hasil


Penyedia Pemilihan [BAHP] kepada PPK dengan tembusan kepada
Barang/Jasa Kepala UKPBJ sebagai dasar untuk menetapkan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa [SPPBJ].
34.2 PPK menetapkan SPPBJ apabila pernyataan peserta pada
formulir isian kualifikasi masih berlaku, dengan
ketentuan :
a. tidak ada sanggahan dan sanggah banding dari
peserta;
b. sanggahan dan sanggah banding terbukti tidak benar.
34.3 PPK menginputkan data SPPBJ dan mengunggah hasil
pemindaian SPPBJ yang telah diterbitkan pada aplikasi
SPSE dan mengirimkan SPPBJ tersebut melalui aplikasi
SPSE kepada Penyedia yang ditunjuk.
34.4 Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri,
maka penunjukan pemenang dapat dilakukan kepada
pemenang cadangan sesuai dengan urutan peringkat,
selama masa surat penawaran pemenang cadangan
masih berlaku atau sudah diperpanjang masa
berlakunya.
34.5 Apabila semua pemenang yang ditunjuk mengundurkan
diri, maka tender dinyatakan gagal oleh PA/KPA setelah
mendapat laporan dari PPK.
34.6 Dalam SPPBJ disebutkan bahwa penyedia harus
menyiapkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatanganan kontrak.
34.7 Dalam hal PPK tidak bersedia menetapkan SPPBJ karena
tidak sependapat atas penetapan pemenang, maka
diberitahukan kepada PA/KPA untuk diputuskan dengan
ketentuan :
a. apabila PA/KPA sependapat dengan PPK, dilakukan
evaluasi ulang atau tender dinyatakan gagal; atau
b. apabila PA/KPA sependapat dengan Kelompok Kerja
ULP, PA/KPA memutuskan penetapan pemenang oleh
Kelompok Kerja ULP bersifat final, dan PA/KPA
memerintahkan PPK untuk menerbitkan SPPBJ.
34.8 PPK menginputkan data kontrak dan mengunggah hasil
pemindaian dokumen kontrak yang telah ditandatangani
pada aplikasi SPSE.

35. Pengunduran Apabila pemenang pemilihan/calon Penyedia yang ditunjuk


Diri Calon mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima
Penyedia oleh PPK, dan masa penawarannya masih berlaku, maka calon
Penyedia tersebut dikenakan sanksi Daftar Hitam selama 1
(satu) tahun dan Jaminan Penawarannya dicairkan dan
disetorkan pada Kas Negara/Daerah.
Selanjutnya penunjukan Penyedia dilakukan kepada peserta
dengan peringkat dibawahnya (jika ada).
Dalam hal tidak ada calon pemenang cadangan, PPK
melaporkan ke Pokja Pemilihan untuk kemudian dilakukan
Tender Ulang atau Evaluasi Ulang.

36. Perselisihan 36.1 Dalam hal PPK yang bertindak sebagai Pejabat
Pendapat atas Penandatangan Kontrak tidak menyetujui hasil pemilihan
Hasil Penyedia, maka PPK menyampaikan penolakan tersebut
Pemilihan kepada Pokja Pemilihan disertai dengan alasan dan bukti.
Selanjutnya, PPK dan Pokja Pemilihan melakukan
pembahasan bersama terkait perbedaan pendapat atas
hasil pemilihan Penyedia. Dalam hal tidak tercapai
kesepakatan, maka pengambilan keputusan diserahkan
kepada PA/KPA paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah
tidak tercapai kesepakatan.
36.2 PA/KPA dapat memutuskan:
a. Menyetujui penolakan oleh PPK, PA/KPA memerintahkan
Pokja Pemilihan untuk melakukan evaluasi ulang,
penawaran ulang, atau Tender ulang; atau
b. Menyetujui hasil pemilihan Penyedia, PA/KPA
memerintahkan PPK untuk menerbitkan SPPBJ paling
lambat 5 (lima) hari kerja.
36.3 Keputusan PA/KPA tersebut bersifat final.
37. BAHP, Berita 37.1 Pokja ULP menuangkan ke dalam BAHP atau Berita Acara
Acara Lainnya, tambahan lainnya segala hal terkait proses pemilihan
dan penyedia secara elektronik yang tidak dapat diakomodir
Kerahasiaan atau difasilitasi aplikasi SPSE
Proses
37.2 Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana dimaksud
pada angka 35.1 diunggah [upload] oleh Pokja Pemilihan
menggunakan menu upload informasi lainnya pada
aplikasi SPSE.
37.3 Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara
Hasil Tender [BAHP] oleh Pokja Pemilihan bersifat rahasia
sampai dengan saat pengumuman pemenang.

H. TENDER GAGAL

38. Tender Gagal 1) Tender dinyatakan gagal dalam hal:


a) terdapat kesalahan dalam proses evaluasi;
b) tidak ada peserta yang menyampaikan dokumen
penawaran setelah ada pemberian waktu perpanjangan;
c) tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran;
d) ditemukan kesalahan dalam Dokumen Pemilihan atau
Dokumen Pemilihan tidak sesuai dengan ketentuan dalam
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta petunjuk
teknisnya;
e) seluruh peserta terlibat Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
(KKN);
f) seluruh peserta terlibat persaingan usaha tidak sehat;
g) seluruh penawaran harga pada Tender Pekerjaan
Konstruksi di atas HPS;
h) negosiasi biaya pada Seleksi tidak tercapai; dan/atau
i) KKN melibatkan Pokja Pemilihan/PPK.
2) Kesalahan dalam proses evaluasi berdasarkan sanggahan dan
sanggahan banding.
3) Yang dimaksud dengan seluruh peserta terlibat Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme (KKN) pada angka 1 huruf e dan KKN
yang melibatkan Pokja Pemilihan/PPK pada angka 1 huruf i
berdasarkan indikasi atau bukti.
4) Yang dimaksud dengan seluruh peserta terlibat persaingan
usaha tidak sehat pada angka 1 huruf f adalah berdasarkan
hasil evaluasi penawaran.
5) Tender gagal yang disebabkan seluruh penawaran harga
pada Tender Pekerjaan Konstruksi di atas HPS.
6) Tender gagal sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a
sampai dengan huruf h ditetapkan oleh Pokja Pemilihan.
7) Tender gagal sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf i
ditetapkan oleh PA/KPA.

39. Tindak Lanjut 1) Tindak lanjut dari Tender gagal segera melakukan evaluasi
Tender Gagal penawaran ulang, penyampaian penawaran ulang, atau
tender ulang.
2) Sebelum dilakukan tindak lanjut dari Tender gagal Pokja
Pemilihan melakukan reviu penyebab Tender gagal.
3) Pokja Pemilihan melakukan evaluasi penawaran ulang
apabila dalam evaluasi terdapat kesalahan.
4) Pokja Pemilihan mengundang Peserta untuk menyampaikan
penawaran ulang, apabila ditemukan kesalahan dalam
Dokumen Pemilihan atau tidak sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dengan terlebih dahulu
melakukan perbaikan Dokumen Pemilihan;
5) Pokja Pemilihan melakukan Tender ulang, apabila :
a) tidak ada peserta yang menyampaikan dokumen
penawaran setelah ada pemberian waktu perpanjangan;
b) tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran;
c) seluruh peserta terlibat Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
(KKN)
d) seluruh peserta terlibat persaingan usaha tidak sehat;
e) seluruh penawaran harga Tender Pekerjaan Konstruksi di
atas HPS; atau
f) KKN melibatkan Pokja Pemilihan/PPK.
6) Dalam hal Tender ulang yang disebabkan oleh KKN yang
melibatkan Pokja Pemilihan/PPK, Tender ulang dilakukan
oleh Pokja Pemilihan/PPK yang baru.
40. Tindak Lanjut Dalam hal Tender ulang gagal, Pokja Pemilihan dengan
Tender Ulang persetujuan PA/KPA melakukan Penunjukan Langsung dengan
Gagal kriteria:
1) kebutuhan tidak dapat ditunda; dan
2) tidak cukup waktu untuk melaksanakan Tender.

I. PENANDATANGANAN KONTRAK

41. Persiapan Sebelum penandatanganan Kontrak dilakukan rapat persiapan


Penandatanga penandatanganan Kontrak antara Pejabat Penandatangan
nan Kontrak Kontrak dengan Penyedia yang membahas hal-hal sebagai
berikut :
a. finalisasi rancangan Kontrak;
b. kelengkapan dokumen pendukung Kontrak, seperti
Jaminan Pelaksanaan telah diterima sebelum
penandatanganan Kontrak, asuransi, dsb;
c. rencana penandatanganan Kontrak; dan/atau
d. hal-hal yang telah diklarifikasi dan/atau dikonfirmasi pada
saat evaluasi penawaran.
42. Jaminan 42.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan oleh Penyedia setelah
Pelaksanaan diterbitkan-nya SPPBJ dan sebelum penandatanganan
Kontrak.
42.2 Nilai Jaminan Pelaksanaan, dengan ketentuan :
a. untuk nilai penawaran antara 80% (delapan puluh
persen) sampai dengan 100% (seratus persen) dari nilai
HPS atau Pagu Anggaran, Jaminan Pelaksanaan adalah
sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak; atau
b. untuk nilai penawaran di bawah 80% (delapan puluh
persen) dari nilai HPS atau Pagu Anggaran, besarnya
Jaminan Pelaksanaan 5% (lima persen) dari nilai HPS
atau Pagu Anggaran.
42.2 Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan sbg berikut :
a. diterbitkan oleh Bank Umum [tidak termasuk bank
perkreditan rakyat], perusahaan penjaminan atau
perusahaan asuransi yang mempunyai program
asuransi kerugian [suretyship] yang sebagaimana
ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
b. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal
penandatanganan Kontrak sampai dengan serah
terima pertama pekerjaan berdasarkan Kontrak [PHO]
sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. nama Penyedia sama dengan nama yang tercantum
dalam surat Jaminan Pelaksanaan;
d. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak kurang dari
nilai jaminan yang ditetapkan;
e. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan dicantumkan
dalam angka dan huruf;
f. nama PPK yang menerima Jaminan Pelaksanaan sama
dengan nama PPK yang menandatangan kontrak;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket
pekerjaan yang tercantum dalam SPPBJ;
h. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan tanpa
syarat [unconditional] sebesar nilai jaminan dalam
jangka waktu paling lambat 14 [empat belas] hari
kerja setelah surat pernyataan wanprestasi dari PPK
diterima oleh penerbit Jaminan;
i. Jaminan Pelaksanaan atas nama Kemitraan,
subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya ditulis atas
nama Kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama
lainnya atau masing-masing anggota Kemitraan,
subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya [apabila
masing-masing mengajukan Jaminan Pelaksanaan
secara terpisah]; dan
j. memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak
penjamin.
42.3 Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk menyerahkan
Jaminan Pelaksanaan dipersamakan dengan penolakan
untuk menandatangani Kontrak.
42.4 Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan Jaminan
Pelaksanaan diatur dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak.
42.5 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan kepada Penyedia
setelah :
a. penyerahan seluruh pekerjaan;
b. penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% [lima
perseratus] dari nilai Kontrak; atau
c. pembayaran termin terakhir/bulan terakhir/sekaligus
telah dikurangi uang retensi sebesar 5% [lima
perseratus] dari nilai Kontrak [apabila diperlukan].

43. Pelaksanaan 43.1 Pejabat Penandatanganan Kontrak dan Penyedia wajib


Penandatangan memeriksa konsep Kontrak meliputi substansi, bahasa,
an Kontrak redaksional, angka dan huruf serta membubuhkan paraf
pada setiap lembar Dokumen Kontrak.
43.2 Kontrak ditandatangani dengan ketentuan:
a. DIPA/DPA telah ditetapkan;
b. penandatangan kontrak dilakukan paling lambat 14
(empat belas)hari kerja setelah diterbitkan SPBBJ,
kecuali apabila DIPA/DPA belum disahkan; dan
c. ditandatangani oleh Pihak yang berwenang
menandatangani Kontrak.
43.3 Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian Dokumen
Kontrak dalam Surat Perjanjian, dengan maksud apabila
terjadi pertentangan ketentuan antara bagian satu dengan
bagian yang lain, maka berlaku urutan sebagai berikut :
a. adendum Surat Perjanjian;
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran, beserta penawaran harga;
d. syarat-syarat khusus kontrak;
e. syarat-syarat umum kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar;
i. daftar kuantitas dan harga; dan
j. dokumen lainnya seperti : jaminan-jaminan, SPPBJ,
BAHP.

43.4 Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai kebutuhan,


yaitu :
a. sekurang-kurangnya 2 [dua] Kontrak asli, terdiri dari :
1) kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi materai
pada bagian yang ditandatangani oleh penyedia;
dan
2) kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani oleh PPK;
b. rangkap kontrak lainnya tanpa dibubuhi materai,
apabila diperlukan.

43.5 Kontrak mulai berlaku pada tanggal penandatanganan


Kontrak oleh Para Pihak atau pada tanggal yang
ditetapkan dalam Kontrak.

43.6 Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas


nama penyedia adalah direktur utama/pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi yang disebutkan
namanya dalam Akta Pendirian/ Anggaran Dasar, yang
telah didaftarkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

43.7 Pihak lain yang bukan direktur utama/pimpinan


perusahaan/ pengurus koperasi atau yang namanya tidak
disebutkan dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar, dapat
menandatangani Kontrak, sepanjang pihak tersebut
adalah pengurus/karyawan perusahaan/karyawan
koperasi yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan
mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang yang sah
dari direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus
atau pihak yang sah berdasarkan Akta
Pendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangani
Kontrak.
BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN [LDP]
A. LINGKUP 1. Pokja Pemilihan : Pemasangan Lampu PJU Tenaga
PEKERJAAN Surya di Kabupaten Pemalang Rayon Comal
2. Alamat Pokja Pemilihan : Jalan Surohadikusumo
Nomor 1 Pemalang
3. Website LPSE: lpse.pemalangkab.go.id

4. Nama paket pekerjaan : Pemasangan Lampu PJU


Tenaga Surya di Kabupaten Pemalang Rayon Comal

5. Uraian singkat pekerjaan :


a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Base Plate
c. Pekerjaan Pemasangan Lampu Solar Panel

6. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan : 120 (seratus


dua puluh) hari kalender.
7. Jangka waktu pemeliharaan pekerjaan : 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender.

B. SUMBER DANA Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD


Kabupaten Pemalang Tahun Anggaran 2018
C. JENIS KONTRAK 1. Kontrak berdasarkan cara pembayaran : Harga
Satuan
2. Kontrak berdasarkan pembebanan Tahun Anggaran:
Kontrak Tahun Tunggal

D. JADWAL Sebagaimana tercantum dalam aplikasi SPSE


TAHAPAN
PEMILIHAN
E. MATA UANG 1. Mata uang yang digunakan : Rupiah
PENAWARAN 2. Pembayaran dilakukan dengan cara Termyn :
DAN CARA 1) Pembayaran Termin I 30% dari nilai kontrak setelah
PEMBAYARAN dikurangi angsuran uang muka sebesar 30% dari
besar uang muka yang telah diambil, dibayarkan
setelah prestasi pekerjaan 35%;
2) Pebayaran Termin II 30% dari nilai kontrak setelah
dikurangi angsuran uang muka sebesar 30% dari
besar uang muka yang telah diambil, dibayarkan
setelah prestasi pekerjaan 65%;
3) Pembayaran Termin III 35% dari nilia kontrak
setelah dikurangi angsuran uang muka sebesar
40% dari besar uang muka yang telah diambil,
dibayarkan setelah prestasi pekerjaan 100%;
4) Pembayaran Termin IV 5% dari nilai kontrak
dibayarkan setelah masa pemeliharaan selesai atau
Penyediaan Jasa menyerahkan jaminan
pemeliharaan.

F. MASA Masa berlaku penawaran selama 45 [empat puluh


BERLAKUNYA lima] hari kalender sejak batas akhir pemasukan
PENAWARAN Dokumen Penawaran.
G. JADWAL Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE
PEMASUKAN
DOKUMEN
PENAWARAN

H. BATAS AKHIR Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE


WAKTU
PEMASUKAN
PENAWARAN

I. PEMBUKAAN Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE


PENAWARAN

J. DOKUMEN 1. Daftar Personil Inti/tenaga ahli/teknis/terampil


PENAWARAN minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan, sebagaimana Lampiran 1.

2. Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan


untuk pelaksanaan pekerjaan, sebagaimana Lampiran
2.

3. Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan : ----

4. Surat Dukungan dari Lampu PJU, Tiang Lampu PJU


Oktagonal 7 m, Solar Panel Monocristaline 250 WP &
Bracket SUS 201, Controller + Driver 12V 15A Smart
& Box Battery SUS 201, Battery Lithium LifePO 24V
60Ah, Kabel NYYHY 2x2.5 mm2 dengan ketentuan
sebagaimana terlampir dalam Lampiran 3.
5. Uji mutu/teknis/fungsi diperlukan untuk:
a. Bahan ______________
b. Alat ______________
[diisi, “tidak ada” apabila tidak diperlukan]

K. SANGGAHAN 1. Sanggahan disampaikan melalui aplikasi SPSE.


2. Tembusan sanggahan dapat disampaikan di luar
aplikasi SPSE (offline) ditujukan kepada:
a. PPK pekerjaan Pemasangan Lampu PJU Tenaga
Surya di Kabupaten Pemalang Rayon Comal;
b. PA/KPA pekerjaan Pemasangan Lampu PJU Tenaga
Surya di Kabupaten Pemalang Rayon Comal;
c. Inspektorat Kabupaten Pemalang [APIP Pemerintah
Daerah]
L. SANGGAH Sanggah Banding disampaikan di luar aplikasi SPSE
BANDING (offline) ditujukan kepada KPA.

M. JAMINAN 1. Nilai Jaminan Sanggah Banding sebesar 1% dari nilai


SANGGAH total HPS sebesar Rp. 70.000.000,00 (Tujuh puluh juta
BANDING rupiah);
2. Masa berlaku Jaminan Sanggah Banding selama 30
hari kalender sejak pengajuan Sanggah Banding;
3. Jaminan Sanggah Banding ditujukan kepada Pokja
Pemilihan pekerjaan Pemasangan Lampu PJU Tenaga
Surya di Kabupaten Pemalang Rayon Comal;
4. Jaminan Penawaran dicairkan dan disetorkan pada Kas
Daerah Kabupaten Pemalang.

N. JAMINAN 1. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan selama 134


PELAKSANAAN (seratus tiga puluh empat) hari kalender sejak
penandatanganan kontrak.

2. Jaminan Pelaksanaan ditujukan kepada PPK Pemilihan


pekerjaan Pemasangan Lampu PJU Tenaga Surya di
Kabupaten Pemalang Rayon Comal.

3. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan pada


Kas Daerah Kabupaten Pemalang.

O. JAMINAN UANG 1. Nilai Jaminan Uang Muka sebesar Rp.__________


MUKA (______________)

2. Jaminan Uang Muka ditujukan kepada Pemasangan


Lampu PJU Tenaga Surya di Kabupaten Pemalang
Rayon Comal.

3. Jaminan Uang Muka dicairkan dan disetorkan pada


Kas Daerah Kabupaten Pemalang.

P. JAMINAN 1. Masa berlaku jaminan pemeliharaan selama 194


PEMELIHARAAN (seratus sembilan puluh empat) hari kalender sejak
penandatanganan kontrak.

2. Jaminan Pemeliharaan ditujukan kepada PPK


pekerjaan Pemasangan Lampu PJU Tenaga Surya di
Kabupaten Pemalang Rayon Comal.

3. Jaminan Pemeliharaan dicairkan dan disetorkan pada


Kas Daerah Kabupaten Pemalang.
BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)

A. Lingkup Nama Pokja Pemilihan : Kelompok Kerja Pemasangan Lampu


Kualifikasi PJU Tenaga Surya di Kabupaten
Pemalang Rayon Comal
Alamat Pokja Pemilihan : Jl. Surohadikusumo No. 1 Pemalang
Website : Pemalangkab.go.id
Website LPSE : lpse.pemalangkab.go.id
Nama Paket Pekerjaan : Pemasangan Lampu PJU Tenaga Surya
di Kabupaten Pemalang Rayon
Comal

B. Persyaratan 1. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki surat izin


Kualifikasi usaha yang masih berlaku :
a. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)
Klasifikasi : Instalasi Mekanikal dan Elektrikal,
Subklasifikasi : Jasa Pelaksana Konstruksi Pembangkit
Tenaga Listrik Energi Baru dan Terbarukan (EL003)
Kualifikasi Usaha Non Kecil (M)

b. Sertifikat Badan Usaha (SBU)


Klasifikasi : Instalasi Mekanikal dan Elektrikal,
Subklasifikasi : Jasa Pelaksana Konstruksi Pembangkit
Tenaga Listrik Energi Baru dan Terbarukan (EL003)
Kualifikasi Usaha Non Kecil (M)
c. Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

2. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban


perpajakan tahun pajak terakhir (SPT tahun 2017).
Peserta dapat mengganti persyaratan ini dengan
menyampaikan Surat Keterangan Fiskal (SKF) yang
diterbitkan sekurangkurangnya 1 (satu) bulan sebelum
batas akhir waktu pemasukan penawaran;
3. Memiliki pengalaman pada klasifikasi Jasa Pelaksana
Konstruksi Pembangkit Tenaga Listrik Energi Baru dan
Terbarukan (EL003),

4. Memiliki Kemampuan Dasar [KD] pada klasifikasi Jasa


Pelaksana Konstruksi Pembangkit Tenaga Listrik Energi
Baru dan Terbarukan (EL003), dengan Kemampuan Dasar
[KD] sebesar Rp. 7.000.000.000,00 (Tujuh milyar rupiah);
KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub bidang
pekerjaan yang sesuai dalam 10 [sepuluh] tahun terakhir;

5. Perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak


dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut dan tidak
sedang dihentikan kegiatan usahanya, disampaikan dalam
Surat Pernyataan dan diunggah (upload) dalam Dokumen
Penawaran;

6. Salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya


atau peserta perorangan tidak masuk dalam Daftar Hitam,
disampaikan dalam Surat Pernyataan dan diunggah
(upload) dalam Dokumen Penawaran;
7. Memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai
penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,
baik di lingkungan Pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman sub kontrak;

8. Memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari


Bank Umum Pemerintah/Swasta (tidak termasuk
didalamnya BPR) sekurangnya 10 % dari HPS sebesar
Rp.700.000.000,- (Tujuh ratus juta rupiah);

9. Memiliki kemampuan menyediakan Personil Inti sesuai


ketentuan dalam Lampiran 1. Daftar Personil Inti;

10. Memiliki kemampuan menyediakan peralatan minimum


sebagaimana tercantum dalam Lampiran 2. Daftar
Peralatan Utama Minimal;

11. Memiliki Surat Dukungan sebagaimana tercantum dalam


Lampiran 3. Ketentuan Surat Dukungan;

12. Mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP);

13. Persyaratan lainnya sebagaimana diatur dalam Dokumen


Pemilihan.
BAB VI. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN USAHA/KEMITRAAN

CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha]

Nomor : _______, _____________ 20___


Lampiran :

Kepada Yth.:
Pokja Pemilihan Pemasangan Lampu PJU Tenaga Surya
di Kab. Pemalang Rayon Comal

di
PEMALANG

Perihal : Penawaran Pekerjaan Pemasangan Lampu PJU Tenaga Surya di Kab. Pemalang
Rayon Comal

Sehubungan dengan pengumuman [Tender] dengan Pascakualifikasi dan Dokumen


Pemilihan Nomor : 027.2/P13.E.02/2018 tanggal 31 Juli 2018 dan setelah kami pelajari
dengan saksama Dokumen Pemilihan dan Berita Acara Pemberian Penjelasan, dengan ini
kami mengajukan penawaran untuk pekerjaan Pemasangan Lampu PJU Tenaga Surya di Kab.
Pemalang Rayon Comal sebesar Rp_______________ (__________________________).

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum


dalam Dokumen Pemilihan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

Penawaran ini berlaku sejak batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran sampai
dengan tanggal ____________. [perkiraan tanggal penandatanganan kontrak, diisi oleh Pokja
Pemilihan]

Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan:


1. Daftar Kuantitas dan Harga;
2. [Surat perjanjian kemitraan, apabila ada];
3. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. Metode Pelaksanaan;
b. Jadwal Waktu Pelaksanaan;
c. Daftar Personil Inti;
d. Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama minimal yang dibutuhkan;
e. Spesifikasi teknis [apabila dipersyaratkan untuk bahan/barang tertentu];
f. Surat Dukungan dari Lampu PJU, Tiang Lampu PJU Oktagonal 7 m, Solar Panel
Monocristaline 250 WP & Bracket SUS 201, Controller + Driver 12V 15A Smart & Box
Battery SUS 201, Battery Lithium LifePO 24V 60Ah, Kabel NYYHY 2x2.5 mm2;
g. [Bagian Pekerjaan yang akan disubkontrakkan, apabila ada].
4. [Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), apabila
memenuhi syarat untuk diberikan preferensi harga]; dan
5. Dokumen Kualifikasi.

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan
akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan.

[Peserta]

(_______________)
A. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN, SUBKONTRAK ATAU BENTUK KERJASAMA LAINNYA

CONTOH
SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN

Sehubungan dengan tender pekerjaan ________________ yang pembukaan penawarannya


akan dilakukan di ________________ pada tanggal ________ 20__, maka kami:
______________________________ [nama peserta 1]
______________________________ [nama peserta 2]
______________________________ [nama peserta 3]
______________________________ [dan seterusnya]
bermaksud untuk mengikuti tender dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama dalam
bentuk kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya.

Kami menyetujui dan memutuskan bahwa:


1. Secara bersama-sama:
a. Membentuk kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya dengan nama
kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya adalah ________________
b. Menunjuk ____________________________ [nama peserta 1] sebagai perusahaan
utama (leading firm) untuk kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya dan
mewakili serta bertindak untuk dan atas nama kemitraan, subkontrak atau bentuk
kerjasama lainnya.
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik secara
bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen
kontrak.

2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam kemitraan, subkontrak atau


bentuk kerjasama lainnya adalah:
_______________ [nama peserta 1] sebesar _____ % (___________ persen)
_______________ [nama peserta 2] sebesar _____ % (___________ persen)
_______________ [nama peserta 3] sebesar _____ % (___________ persen)
_________________________________ [dst]

3. Masing-masing peserta anggota kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya,


akan mengambil bagian sesuai sharing tersebut pada butir 2. dalam hal pengeluaran,
keuntungan, dan kerugian dari kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya.

4. Pembagian sharing dalam kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya ini tidak
akan diubah baik selama masa penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali
dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
persetujuan bersama secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan, subkontrak
atau bentuk kerjasama lainnya.

5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan di atas, masing-masing anggota kemitraan,


subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya akan melakukan pengawasan penuh terhadap
semua aspek pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak untuk memeriksa keuangan,
perintah pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja, perjanjian
subkontrak, surat-menyurat, dan lain-lain.

6. Wewenang menandatangani untuk dan atas nama kemitraan, subkontrak atau bentuk
kerjasama lainnya diberikan kepada _________________________ [nama wakil peserta]
dalam kedudukannya sebagai direktur utama/direktur pelaksana
_________________________ [nama peserta 1] berdasarkan persetujuan tertulis dari
seluruh anggota kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya.

7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.

8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila tender tidak
dimenangkan oleh perusahaan kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya.
9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ____ (_______) yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.

DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama
lainnya membubuhkan tanda tangan di _________ pada hari __________ tanggal __________
bulan ____________, tahun ________________________

[Peserta 1] [Peserta 2]

(_______________) (________________)

[Peserta 3] [dst

(________________) (________________)]

Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya ini harus dibuat
diatas kertas segel/bermaterai dan diketahui dan disahkan oleh Notaris.
B. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

Dokumen Penawaran Teknis

[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan dapat
dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]

1. metode pelaksanaan pekerjaan;


2. jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan (PHO);
3. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal;
4. spesifikasi teknis, [apabila dipersyaratkan untuk bahan/barang tertentu];
5. personil inti yang akan ditempatkan secara penuh;
6. surat dukungan Lampu PJU, Tiang Lampu PJU Oktagonal 7 m, Solar Panel
Monocristaline 250 WP & Bracket SUS 201, Controller + Driver 12V 15A Smart & Box
Battery SUS 201, Battery Lithium LifePO 24V 60Ah, Kabel NYYHY 2x2.5 mm2;
7. dokumen lainnya sebagaimana diatur dalam Dokumen Pemilihan.
C. BENTUK PAKTA INTEGRITAS

Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka peserta telah
menyetujui dan menandatangani pakta integritas
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama
lainnya]

PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertandatangan di bawah ini :
1. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak untuk dan atas : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang
nama sesuai dan cantumkan nama]
2. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak untuk dan atas : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang
nama sesuai dan cantumkan nama]
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan, subkontrak atau
bentuk kerjasama lainnya]

dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai dengan
K/L/PD] dengan ini menyatakan bahwa :

1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme [KKN];

2. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

3. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia
menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,
digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

__________ [tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]

[Nama Penyedia] [Nama Penyedia] [Nama Penyedia]

[tanda tangan], [tanda tangan], [tanda tangan],


[nama lengkap] [nama lengkap] [nama lengkap]

[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan, subkontrak atau bentuk
kerjasama lainnya]
D. DATA ISIAN KUALIFIKASI

Isian Data Kualifikasi bagi Peserta selain anggota Kemitraan, subkontrak atau bentuk
kerjasama lainnya berbentuk Form Isian Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada
aplikasi SPSE
[FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI]

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ___________________ [nama wakil sah badan usaha]


Jabatan : _____________ [diisi sesuai jabatan dalam akta notaris]
Bertindak untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi _______________________
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama badan usaha]
Alamat : ___________________________________
Telepon/Fax : ___________________________________
Email : ___________________________________

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. saya secara hukum bertindak untuk dan atas nama perusahaan/koperasi/ kemitraan,
subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya berdasarkan _______________ [akta
pendirian/anggaran dasar/surat kuasa/Perjanjian Kemitraan, subkontrak atau bentuk
kerjasama lainnya, disebutkan secara jelas nomor dan tanggal akta pendirian/anggaran
dasar/surat kuasa/Perjanjian Kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya];
2. saya bukan sebagai pegawai K/L/PD [bagi pegawai K/L/PD yang sedang cuti diluar
tanggungan K/L/PD ditulis sebagai berikut : “Saya merupakan pegawai K/L/PD yang
sedang cuti diluar tanggungan K/L/PD”];
3. saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;
4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para pihak
yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini;
5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
6. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam
Daftar Hitam;
7. data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut :

A. Data Administrasi

1. Nama Badan Usaha : _____________________


2. Status : Pusat Cabang

Alamat Kantor Pusat : _____________________


_____________________

3. No. Telepon : _____________________


No. Fax : _____________________
E-Mail : _____________________
Alamat Kantor Cabang : _____________________
_____________________
4. No. Telepon : _____________________
No. Fax : _____________________
E-Mail : _____________________
B. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha

1. Akta Pendirian Perusahaan/Anggaran Dasar Koperasi


a. Nomor : _______________
b. Tanggal : _______________
c. Nama Notaris : _______________
d. Nomor Pengesahan Kementerian Hukum : _______________
dan HAM [untuk yang berbentuk PT]
2. Akta/Anggaran Dasar Perubahan Terakhir
a. Nomor : _______________
b. Tanggal : _______________
c. Nama Notaris : _______________

C. Pengurus Badan Usaha

No. Nama No. Identitas Jabatan dalam Badan Usaha

D. Izin Usaha
1. No. Surat Izin Usaha ________ : _______Tanggal ______
2. Masa berlaku izin usaha : __________
3. Instansi pemberi izin usaha : __________
4. Kualifikasi Usaha : ___________
5. Klasifikasi Usaha : ___________

E. Izin Lainnya [apabila dipersyaratkan]

1. No. Surat Izin _________ : _____________ Tanggal ________


2. Masa berlaku izin : _______________
3. Instansi pemberi izin : _______________

F. Data Keuangan

1. Susunan Kepemilikan Saham [untuk PT]/Susunan Pesero [untuk CV/Firma]

No. Nama No. Identitas Alamat Persentase

2. Pajak

a. Nomor Pokok Wajib Pajak : _______________


b. Bukti Laporan Pajak Tahun terakhir : No. _______ Tanggal _______
d. Surat Keterangan Fiskal [sebagai pengganti : No. _______ Tanggal _______
huruf b ]

G. Data Personalia [Tenaga ahli/teknis/terampil badan usaha]


Tahun
Tgl/bln/thn Tingkat Jabatan dalam Pengalaman Profesi/
No Nama Sertifikat/
lahir Pendidikan pekerjaan Kerja [tahun] keahlian
Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
[cantumkan jika disyaratkan oleh Pokja Pemilihan]
Kapasitas
Jenis Fasilitas/ atau Merk Status
Tahun Kondisi Lokasi
No. Peralatan/ Jumlah output dan Kepemilikan/
pembuatan [%] Sekarang
Perlengkapan pada saat tipe Dukungan Sewa
ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9

I. Data Pengalaman Perusahaan


[nilai paket tertinggi pengalaman sesuai sub bidang yang dipersyaratkan dalam kurun
waktu 10 tahun terakhir]
Pemberi Tugas / Tanggal Selesai
Pejabat Pembuat Kontrak Pekerjaan
Komitmen Berdasarkan
Nama Sub Ringkasan
No Paket Bidang Lingkup Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Alamat/ No / BA Serah
Nama Nilai Kontrak
Telepon Tanggal Terima

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

J. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir


[untuk perusahaan yang telah berdiri 3 tahun atau lebih. Untuk perusahaan yang baru
berdiri kurang dari 3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini]
Pemberi
Tanggal Selesai Pekerjaan
Tugas/Pejabat Kontrak
Berdasarkan
Pembuat Komitmen
Ringkasan
No Nama Paket
Lingkup Lokasi
. Pekerjaan
Pekerjaan Alamat/ BA Serah
Nama No/Tanggal Nilai Kontrak
Telepon Terima

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

K. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan


Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat Kontrak Progres Terakhir
Komitmen
Bidang/Sub
Nama Paket
No Bidang Lokasi
Pekerjaan Kontrak Prestasi
Pekerjaan Alamat/ No /
Nama Nilai [rencana] Kerja
Telepon Tanggal
% %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

L. Modal Kerja

Surat dukungan keuangan dari Bank :

Nomor : __________
Tanggal : __________
Nama Bank : __________
Nilai : __________
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan
tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya wakili bersedia
dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,
gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

__________ [tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]

PT/CV/Firma/Koperasi
__________ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

[rekatkan meterai Rp 6.000,-


dan tanda tangan]

[nama lengkap wakil sah badan usaha ]


[jabatan pada badan usaha]
BAB VII. PETUNJUK PENGISIAN DATA KUALIFIKASI

I. Petunjuk Pengisian untuk peserta bukan kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama
lainnya mengikuti petunjuk dan penggunaan aplikasi SPSE [User Guide ].

II. Kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya


Untuk peserta yang berbentuk kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya
masing – masing anggota kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya wajib
mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing – masing kualifikasi badan usahanya
dengan petunjuk pengisian formulir isian kualifikasi sebagai berikut:

A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha [perusahaan/koperasi] peserta.
2. Pilih status badan usaha [Pusat/Cabang].
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang dapat
dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor cabang yang dapat
dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.

B. Landasan Hukum Pendirian Usaha


1. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta pendirian perusahaan/
anggaran dasar koperasi serta untuk badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas
diisi nomor pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.
2. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta perubahan terakhir
badan usaha, apabila ada. Khusus untuk Perseroan Terbatas, jika terdapat perubahan
nama anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris, pada Pembuktian Kualifikasi
peserta diminta menunjukan asli dan memberikan salinan Bukti Pemberitahuan dari
Notaris selaku Kuasa Direksi yang telah diajukan melalui Sisminbakum atas Akta
Perubahan Terakhir.
C. Pengurus Badan Usaha
Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, dan jabatan dalam badan usaha.

D. Izin Usaha
[Jenis izin usaha disesuaikan dengan bidang usaha dan peraturan perundang-undangan,
contohnya : Izin Usaha di bidang Konstruksi adalah Izin Usaha Jasa Kontruksi [IUJK].

Untuk persyaratan perizinan bagi Penyedia Asing disesuaikan dengan praktek bisnis
internasional dan/atau ketentuan negara asal Penyedia]

Tabel izin usaha :


1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku surat izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.
4. Diisi dengan kualifikasi usaha.
5. Diisi dengan klasifikasi usaha.

E. Izin Lainnya [apabila dipersyaratkan]


1. Diisi dengan jenis surat izin, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku izin.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin.
F. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, alamat pemilik saham/pesero, dan
persentase kepemilikan saham/pesero.
2. Pajak :
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir berupa SPT
Tahunan.
c. Persyaratan pemenuhan kewajiban pajak tahun terakhir dengan penyampaian
SPT Tahunan dapat diganti oleh peserta dengan penyampaian Surat Keterangan
Fiskal [SKF] yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak dengan tanggal
penerbitan paling lama 1 [satu] bulan sebelum tanggal mulai pemasukan
dokumen kualifikasi..
3. [Persyaratan perpajakan sebagaimana dimaksud pada angka 2 dikecualikan untuk
Penyedia Asing [khusus untuk International Competitive Biding]]

G. Data Personalia
Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan [SLTP/SLTA/S1/S2/
S3], jabatan dalam pekerjaan yang pernah dilaksanakan, lama pengalaman kerja, profesi/
keahlian sesuai dengan Surat Keterangan Ahli/Surat Keterangan Terampil dan tahun
penerbitan sertifikat/ijazah dari setiap tenaga ahli/teknis/terampil yang diperlukan.

H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada saat ini, merek
dan tipe, tahun pembuatan, kondisi [dalam persentase], lokasi keberadaan saat ini dan
status kepemilikan [milik sendiri/sewa beli/dukungan sewa] dari masing-masing fasilitas/
peralatan/perlengkapan yang diperlukan. Bukti status kepemilikan harus dapat
ditunjukkan pada waktu Pembuktian Kualifikasi.

I. Data Pengalaman Perusahaan


Diisi dengan nama paket pekerjaan, sub bidang pekerjaan yang dipersyaratkan, ringkasan
lingkup pekerjaan, lokasi tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari
pemberi tugas/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, tanggal
selesai paket pekerjaan berdasarkan kontrak, dan tanggal Berita Acara serah terima [PHO],
untuk masing-masing paket pekerjaan selama 10 [sepuluh] tahun terakhir. Data ini
digunakan untuk menghitung Kemampuan Dasar [KD] pada paket pekerjaan usaha non
kecil.

J. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir


Diisi dengan nama paket pekerjaan, ringkasan lingkup pekerjaan, lokasi tempat
pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat
Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, tanggal selesai paket pekerjaan berdasarkan
kontrak, dan tanggal Berita Acara Serah Terima [PHO], untuk perusahaan yang telah
berdiri 3 tahun atau lebih. Untuk perusahaan yang baru berdiri kurang dari 3 tahun tidak
wajib mengisi tabel ini.
K. Data Pekerjaan Yang Sedang Dilaksanakan
Diisi dengan nama paket pekerjaan, bidang/sub bidang pekerjaan dan lokasi tempat
pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat
Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, serta persentase progres menurut kontrak,
dan prestasi kerja terakhir. Data ini digunakan untuk menghitung Sisa Kemampuan Paket
[SKP].

L. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat dukungan
keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10% [sepuluh perseratus] dari nilai paket
[HPS].

M. Kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya


Untuk peserta yang berbentuk kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya
masing-masing anggota kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya wajib
mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-masing kualifikasi badan usahanya
BAB VIII. TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI

A. Dokumen Kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. data kualifikasi untuk peserta yang melakukan kemitraan, subkontrak atau bentuk
kerjasama lainnya ditandatangani oleh pejabat yang menurut perjanjian Kemitraan,
subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya berhak mewakili Kemitraan, subkontrak
atau bentuk kerjasama lainnya;

2. memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

3. perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan


pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi
yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan atau peserta perorangan tidak
sedang dalam menjalani sanksi pidana;

4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta perorangan
tidak masuk dalam Daftar Hitam;

5. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir
[SPT Tahunan]. Peserta dapat mengganti persyaratan ini dengan menyampaikan
Surat Keterangan Fiskal [SKF] yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak dengan
tanggal penerbitan paling lama 1 [satu] bulan sebelum tanggal mulai pemasukan
Dokumen Kualifikasi;

6. memperoleh paling sedikit 1 [satu] pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun waktu 4
[empat] tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali bagi peserta Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi
kecil yang baru berdiri kurang dari 3 [tiga] tahun;

7. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang sesuai
untuk usaha non-kecil;

8. memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang


diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;

9. menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dikerjakan;

10. memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta untuk
mengikuti pengadaan Pekerjaan Konstruksi paling kurang 10% [sepuluh perseratus]
dari nilai total paket [HPS];

11. dalam hal peserta akan melakukan kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama
lainnya :
a. peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan yang
memuat persentase kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya dan
perusahaan yang mewakili kemitraan/ KSO tersebut;
b. evaluasi persyaratan pada angka 1 sampai dengan angka 10 dilakukan untuk
setiap perusahaan yang melakukan kemitraan, subkontrak atau bentuk
kerjasama lainnya;

12. untuk usaha non-kecil, memiliki Kemampuan Dasar [KD] pada pekerjaan yang
sejenis dan kompleksitas yang setara, dengan ketentuan :
a. KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub bidang pekerjaan yang sesuai
dalam 10 [sepuluh] tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya yang
diperhitungkan adalah KD dari perusahaan yang mewakili kemitraan,
subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari sub bidang pekerjaan, nilai kontrak dan
status peserta pada saat menyelesaikan kontrak sebelumnya;
e. nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai pekerjaan sekarang
[present value] menggunakan perhitungan sebagai berikut :

NPs = Nilai pekerjaan sekarang


Npo = Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi [apabila ada] saat
serah terima pertama
Io = Indeks dari Biro Pusat Statistik [BPS] pada bulan serah terima
pertama
Is = Indeks dari BPS pada bulan penilaian prakualifikasi [apabila belum
ada, dapat dihitung dengan regresi linier berdasarkan indeks
bulan-bulan sebelumnya]
Indeks BPS yang dipakai adalah indeks yang merupakan komponen terbesar dari
pekerjaan;

13. mempunyai Sisa Kemampuan Paket [SKP], dengan ketentuan:


a. SKP = KP – jumlah paket yang sedang dikerjakan
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan
Untuk usaha kecil:
KP = 5
Untuk usaha non kecil :
KP = 6 atau KP = 1,2 N
N = Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat
bersamaan selama kurun waktu 5 [lima] tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya, yang
diperhitungkan adalah SKP dari semua perusahaan yang bermitra/KSO;

14. memiliki Sertifikat Manajemen Mutu [ISO] dan/atau memiliki Sertifikat Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja [K3], apabila disyaratkan.

B. Pokja Pemilihan memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian peserta
dalam Dokumen Kualifikasi dengan data kualifikasi peserta yang tercantum pada aplikasi
SPSE dalam hal:
1. kelengkapan Data Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
C. Formulir Isian Kualifikasi untuk KSO yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan,
peserta diminta untuk membayar denda materai sesuai ketentuan peraturan
perundangan-perundangan.

D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja Pemilihan dapat
meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh
mengubah substansi Data Kualifikasi yang telah dikirmkan melalui aplikasi SPSE.

E. Evaluasi kualifikasi sudah merupakan kompetisi, maka data kualifikasi yang kurang tidak
dapat dilengkapi.
BAB IX. BENTUK KONTRAK

Terlampir
BAB X. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK [SSUK]
A. Ketentuan Umum

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak


ini harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan
sebagai berikut:
1.1 Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang
berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau
pembuatan wujud fisik lainnya.
1.2 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah
pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
Kementerian/ Lembaga/Perangkat Daerah atau Pejabat yang
disamakan pada Institusi lain Pengguna APBN/APBD.
1.3 Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA
adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan
APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk
menggunakan APBD.
1.4 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK
adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi.
1.5 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah
panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas
memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.
1.6 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern
pada Institusi lain yang selanjutnya disebut APIP adalah
aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
1.7 Penyedia adalah badan usaha atau orang perseorangan yang
menyediakan Pekerjaan Konstruksi.
1.8 Subpenyedia adalah penyedia yang mengadakan perjanjian
kerja dengan penyedia penanggung jawab kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).
1.9 Kemitraan/ Kerja Sama Operasi (KSO) adalah kerja sama
usaha antar penyedia baik penyedia nasional maupun
penyedia asing, yang masing-masing pihak mempunyai hak,
kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan
perjanjian tertulis.
1.10 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah
jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi yang
diserahkan oleh penyedia kepada PPK untuk menjamin
terpenuhinya kewajiban penyedia.
1.11 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut
Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan
penyedia yang mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak
(SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta
dokumen lain yang merupakan bagian dari kontrak.
1.12 Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam
Kontrak.
1.13 Hari adalah hari kalender.
1.14 Direksi lapangan adalah tim pendukung yang
dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu) orang atau
lebih, yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak
untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.
1.15 Direksi teknis adalah tim pendukung yang
ditunjuk/ditetapkan oleh PPK untuk mengawasi pelaksanaan
pekerjaan.
1.16 Daftar kuantitas dan harga (rincian harga penawaran)
adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan
jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari
penawaran.
1.17 Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perhitungan
perkiraan biaya pekerjaan yang ditetapkan oleh PPK,
dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh Pokja
Pemilihan untuk menilai kewajaran penawaran termasuk
rinciannya.
1.18 Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang secara
langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu
konstruksi sesuai peruntukannya yang ditetapkan dalam
Dokumen Tender;
1.19 Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga satu jenis
pekerjaan tertentu per satu satuan tertentu;
1.20 Metode pelaksanaan pekerjaan adalah cara kerja yang
layak, realistik dan dapat dilaksanakan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan dan diyakini menggambarkan penguasaan
dalam penyelesaian pekerjaan dengan tahap pelaksanaan
yang sistimatis berdasarkan sumber daya yang dimiliki
penawar;
1.21 Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang
menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang
disusun secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
1.22 Personil inti adalah orang yang akan ditempatkan secara
penuh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Tender serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan
yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan.
1.23 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian
pekerjaan bukan pekerjaan utama yang ditetapkan dalam
Dokumen Tender, yang pelaksanaannya diserahkan kepada
penyedia lain dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
1.24 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini
terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai
dengan masa pemeliharaan berakhir.
1.25 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia
yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
yang diterbitkan oleh PPK.
1.26 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan
pertama pekerjaan selesai, dinyatakan dalam Berita Acara
penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.
1.27 Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang
ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung
sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan
tanggal penyerahan akhir pekerjaan.
1.28 Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan yang
tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana
disepakati dalam kontrak baik sebagian maupun keseluruhan
sebagai akibat kesalahan pengguna atau penyedia.
1.29 Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah
diserahterimakan oleh penyedia kepada PPK dan terlebih
dahulu diperiksa serta diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima
Hasil Pekerjaan, menjadi tidak berfungsi, baik secara
keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi teknis,
manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau
keselamatan umum.
2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan
dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan
hierarki dalam Surat Perjanjian.
3. Bahasa dan
3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia.
Hukum
3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di
Indonesia.

4. Larangan 4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para


Korupsi, Kolusi pihak dilarang untuk:
dan Nepotisme a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk
(KKN), memberi atau menerima hadiah atau imbalan berupa apa
Persekongkolan saja atau melakukan tindakan lainnya untuk
serta Penipuan mempengaruhi siapapun yang diketahui atau patut dapat
diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk
mengatur hasil tender, sehingga
mengurangi/menghambat/ memperkecil/meniadakan
persaiangan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;
dan/atau
c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar
dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan
untuk penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini .

4.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan (termasuk


semua anggota Kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama
lainnya apabila berbentuk Kemitraan, subkontrak atau bentuk
kerjasama lainnya) dan Sub penyedianya (jika ada) tidak akan
melakukan tindakan yang dilarang di atas.

4.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan


larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi
administratif sebagai berikut:
a. pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK;
c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia; dan
d. dimasukkan dalam daftar hitam.

4.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK


kepada PA/KPA.

4.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Asal Material/ 5.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang


Bahan terdiri dari rincian komponen dalam negeri dan komponen
impor.

5.2 Asal material/bahan merupakan tempat material/bahan


diperoleh, antara lain tempat material/bahan ditambang,
tumbuh, atau diproduksi.

5.3 Material/bahan harus diutamakan yang manufaktur,


pabrikasi, perakitan, dan penyelesaian akhir pekerjaannya
dilakukan di Indonesia (produksi dalam negeri).

5.4 Jika dalam material/bahan digunakan komponen berupa


barang, jasa, atau gabungan keduanya yang tidak berasal dari
dalam negeri (impor) maka penggunaan komponen impor
harus sesuai dengan besaran TKDN dalam formulir
rekapitulasi perhitungan TKDN (apabila diberikan preferensi
harga) yang merupakan bagian dari penawaran penyedia.
6. Korespondensi 6.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail dan/atau
faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang tercantum
dalam SSKK.
6.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan
berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam
Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para Pihak
dalam SSKK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat, e-
mail, dan/atau faksimili yang ditujukan ke alamat yang
tercantum dalam SSKK.

7. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk
Pihak dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan
untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Penyedia hanya
dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam
SSKK.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang


akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini
berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang bersangkutan


berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan
pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan perpajakan atas
pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran perpajakan ini
dianggap telah termasuk dalam Nilai Kontrak.

10. Pengalihan 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal
dan/atau pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan
Subkontrak (merger), konsolidasi, pemisahan, maupun akibat lainnya.
10.2 Penyedia dapat bekerjasama dengan penyedia lain dengan
mensubkontrakkan sebagian pekerjaan.
10.3 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan sebagian pekerjaan
dan dilarang mensubkontrakkan seluruh pekerjaan.
10.4 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan apabila
pekerjaan tersebut sejak awal di dalam Dokumen Tender dan
dalam Kontrak diijinkan untuk disubkontrakkan.
10.5 Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya diperbolehkan
kepada Penyedia spesialis.
10.6 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan setelah
persetujuan tertulis dari PPK. Penyedia tetap bertanggung
jawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan.
10.7 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan
dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam
SSKK.

11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran
ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian
tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-menerus selama Masa
Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap pelanggaran
ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat
dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak
yang melakukan pengabaian.

12. Penyedia Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh


Mandiri terhadap personil dan subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan
yang dilakukan oleh mereka.
13. Kemitraan, Kemitraan, subkontrak atau bentuk kerjasama lainnya memberi
subkontrak atau kuasa kepada salah satu anggota yang disebut dalam Surat Perjanjian
bentuk untuk bertindak atas nama Kemitraan, subkontrak atau bentuk
kerjasama kerjasama lainnya dalam pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap
lainnya PPK berdasarkan Kontrak.

14. Penemuan- Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak yang
penemuan berwenang semua penemuan benda/barang yang mempunyai nilai
sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang menurut
peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara .
B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK

15. Jadwal 15.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan
Pelaksanaan Surat Perjanjian oleh Para Pihak atau pada tanggal yang
Pekerjaan ditetapkan dalam SSKK.

15.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang


ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung sejak
tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.

15.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang


ditentukan dalam SSKK.

15.4 Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan


pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar
pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian
tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan
penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan
adendum kontrak.

B.1 Pelaksanaan Pekerjaan

16. Penyerahan 16.1 PPK berkewajiban untuk menyerahkan keseluruhan lokasi


Lokasi Kerja kerja kepada penyedia sebelum SPMK diterbitkan.
Penyerahan dilakukan setelah sebelumnya dilakukan
pemeriksaan lapangan. Hasil pemeriksaan dan penyerahan
dituangkan dalam berita acara penyerahan lokasi kerja.

16.2 Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama ditemukan hal-


hal yang dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka
perubahan tersebut harus dituangkan dalam adendum
Kontrak.

16.3 Jika penyerahan hanya dilakukan pada bagian tertentu dari


lokasi kerja maka PPK dapat dianggap telah menunda
pelaksanaan pekerjaan tertentu yang terkait dengan bagian
lokasi kerja tersebut, dan kondisi ini ditetapkan sebagai
Peristiwa Kompensasi.

17. Surat Perintah 17.1 PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas)
Mulai Kerja hari sejak tanggal penanda-tanganan kontrak.
(SPMK)
17.2 Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya
pelaksanaan kontrak oleh penyedia.

18. Program Mutu 18.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program mutu
pada rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk disetujui
oleh PPK.

18.2 Program mutu disusun paling sedikit berisi:


a. informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
b. organisasi kerja penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan
f. pelaksana kerja.

18.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi lokasi


pekerjaan.

18.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan program mutu


jika terjadi adendum Kontrak dan Peristiwa Kompensasi.

18.5 Pemutakhiran program mutu harus menunjukkan


perkembangan kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya
terhadap penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk perubahan
terhadap urutan pekerjaan. Pemutakhiran program mutu
harus mendapatkan persetujuan PPK.

18.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak mengubah


kewajiban kontraktual penyedia.

19. Rapat Persiapan 19.1 PPK bersama dengan penyedia, unsur perencanaan, dan
Pelaksanaan unsur pengawasan, harus sudah menyelenggarakan rapat
Kontrak persiapan pelaksanaan kontrak.

19.2 Dalam rapat persiapan, PPK dapat mengikutsertakan Tim


Teknis dan/atau Tim Pendukung.

19.3 Penyedia menghadirkan seluruh personil inti pekerjaan dan


tenaga ahli / tenaga terampil yang disampaikan di dalam
penawaran.

19.4 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat


persiapan pelaksanaan kontrak meliputi:
a. Program mutu disusun oleh Penyedia, yang paling sedikit
berisi :
1) Informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
2) organisasi kerja Penyedia;
3) jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
5) prosedur instruksi kerja;
6) jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi
peralatan dan personil; dan
7) penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan
lokasi pekerjaan.
b. program mutu dapat direvisi sesuai kondisi lokasi
pekerjaan.

19.5 Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam


Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak yang
ditandatangani oleh selutuh peserta rapat.

20. Mobilisasi 20.1 Penyedia melakukan mobilisasi paling lambat harus sudah
Peralatan, mulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
Fasilitas dan diterbitkan SPMK.
Personil
20.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu:
a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung
laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan personil-personil.
20.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan.

21. Pengawasan 21.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, PPK


Pelaksanaan mengangkat Pengawas Pekerjaan dari manajemen konstruksi/
Pekerjaan konsultan pengawas. Pengawas Pekerjaan berkewajiban
untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

21.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan


selalu bertindak untuk kepentingan PPK. Jika tercantum
dalam SSKK, Pengawas Pekerjaan dapat bertindak sebagai
Wakil Sah PPK.

22. Persetujuan 22.1 Semua gambar yang digunakan untuk mendapatkan Hasil
Pengawas Pekerjaan baik yang permanen maupun sementara harus
Pekerjaan mendapatkan persetujuan PPK dan Pengawas Pekerjaan.

22.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih


dahulu adanya Hasil Pekerjaan Sementara maka penyedia
berkewajiban untuk menyerahkan spesifikasi dan gambar
usulan Hasil Pekerjaan Sementara tersebut untuk disetujui oleh
Pengawas Pekerjaan. Terlepas dari ada tidaknya persetujuan
Pengawas Pekerjaan, penyedia bertanggung jawab secara
penuh atas rancangan Hasil Pekerjaan Sementara.

23. Perintah Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah


Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas
Pekerjaan dalam Kontrak ini.

24. Akses ke Lokasi Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, APIP, Wakil Sah
Kerja PPK dan/atau Pengawas Pekerjaan ke lokasi kerja dan lokasi lainnya
dimana pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.

25. Pemeriksaan 25.1 Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak,
Bersama PPK bersama-sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan
lokasi pekerjaan dengan melakukan pengukuran dan
pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap
rencana mata pembayaran.

25.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA dapat membentuk


Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

25.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara.


Apabila dalam pemeriksaan bersama mengakibatkan
perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam
adendum Kontrak.

25.4 Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Personil


dan/atau Peralatan ternyata belum memenuhi persyaratan
Kontrak maka penyedia tetap dapat melanjutkan pekerjaan
dengan syarat Personil dan/atau Peralatan yang belum
memenuhi syarat harus segera diganti dalam jangka waktu
yang disepakati bersama.

26. Waktu 26.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia


Penyelesaian berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada
Pekerjaan Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan program mutu, serta menyelesaikan pekerjaan
selambat-lambatnya pada Tanggal Penyelesaian yang
ditetapkan dalam SPMK.
26.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan
akibat Keadaan Kahar atau bukan Peristiwa Kompensasi atau
karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia
dikenakan denda.

27. Perpanjangan 27.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian


Waktu pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka
penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Tanggal
Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Tanggal
Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis. Perpanjangan Tanggal
Penyelesaian harus dilakukan melalui perubahan Kontrak.

27.2 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan harus


telah menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan untuk
berapa lama, dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
setelah penyedia meminta perpanjangan. Jika penyedia lalai
untuk memberikan peringatan dini atas keterlambatan atau
tidak dapat bekerja sama untuk mencegah keterlambatan
maka keterlambatan seperti ini tidak dapat dijadikan alasan
untuk memperpanjang Tanggal Penyelesaian.

28. Penundaan oleh Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis penyedia
Pengawas untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap perintah penundaan
Pekerjaan ini harus segera ditembuskan kepada PPK.

29. Rapat 29.1 Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat menyelenggarakan


Pemantauan rapat pemantauan, dan meminta satu sama lain untuk
menghadiri rapat tersebut. Rapat pemantauan
diselenggarakan untuk membahas perkembangan pekerjaan
dan perencanaaan atas sisa pekerjaan serta untuk
menindaklanjuti peringatan dini.

29.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas


Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan dokumennya
diserahkan kepada PPK dan pihak-pihak yang menghadiri
rapat.

29.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan,


Pengawas Pekerjaan dapat memutuskan baik dalam rapat atau
setelah rapat melalui pernyataan tertulis kepada semua pihak
yang menghadiri rapat.

30. Peringatan Dini 30.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini


mungkin Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau kondisi
tertentu yang dapat mempengaruhi mutu pekerjaan,
menaikkan Nilai Kontrak atau menunda penyelesaian
pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menyampaikan secara tertulis perkiraan
dampak peristiwa atau kondisi tersebut di atas terhadap Nilai
Kontrak dan Tanggal Penyelesaian. Pernyataan perkiraan ini
harus sesegera mungkin disampaikan oleh penyedia.

30.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan Pengawas


Pekerjaan untuk mencegah atau mengurangi dampak
peristiwa atau kondisi tersebut.

B.2 Penyelesaian Kontrak

31. Serah Terima 31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia
Pekerjaan mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk
penyerahan pekerjaan.

31.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK meminta kepada


PA/KPA untuk menugaskan Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan. Apabila memerlukan keahlian teknis khusus dapat
dibantu oleh Tim/Tenaga Ahli untuk membantu tugas
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

31.3 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan


penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan
oleh penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan
dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib
memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.

31.4 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan dapat menggunakan


data atau laporan pekerjana dari penyedia atau Pengawas
pekerjaan untuk menilai hasil akhir pekerjaan.

31.5 PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah seluruh


hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Kontrak dan diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan.

31.6 Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan oleh penyedia sesuai


dengan ketentuan dalam kontrak bukan akibat Keadaan
Kahar atau karena kesalahan atau kelalaian Penyedia maka
Penyedia dikenakan denda keterlambatan.

31.7 Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima


perseratus) dari nilai kontrak, sedangkan yang 5% (lima
perseratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan,
atau pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus
perseratus) dari nilai kontrak dan penyedia harus
menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai kontrak.

31.8 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa


pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat
penyerahan pertama pekerjaan.

31.9 Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan


permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan
akhir pekerjaan.

31.10 PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia


melaksanakan semua kewajibannya selama masa
pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan
pembayaran sisa nilai kontrak yang belum dibayar atau
mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.

31.11 Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban


pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka PPK berhak
menggunakan uang retensi untuk membiayai
perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan Jaminan
Pemeliharaan.

31.12 Jika Hasil Pekerjaan berupa bangunan maka umur konstruksi


bangunan ditetapkan dalam SSKK.

32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka
waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan
selesai/pengakhiran pekerjaan.
33. Pedoman 33.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK
Pengoperasian tentang pedoman pengoperasian dan perawatan sesuai
dan Perawatan dengan SSKK.

33.2 Apabila penyedia tidak memberikan pedoman pengoperasian


dan perawatan, PPK berhak menahan uang retensi atau
Jaminan Pemeliharaan.

B.3 Perubahan Kontrak

34. Perubahan 34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui perubahan atau
Kontrak adendum kontrak.

34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh


para pihak, meliputi:
1) perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang
dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga
mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;
2) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya
perubahan pekerjaan; dan/atau
3) perubahan nilai kontrak akibat adanya perubahan
pekerjaan perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan,
dan/atau penyesuaian harga.

34.3 Perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pada angka 34.2


tidak dapat dilakukan untuk kontrak lump sum dan kontrak
gabungan lump sum dan harga satuan pada bagian lump
sum.

34.4 Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat


membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas
usul PPK.

34.5 Perubahan kontrak yang berhubungan dengan penggunaan


keuangan, harus terlebih dahulu mendapat persetujuan
PA/KPA, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

35. Perubahan 35.1 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan
Lingkup atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada
Pekerjaan bagian harga satuan, apabila terdapat perbedaan yang
signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan/lapangan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan
dalam Kontrak, maka:
a. PPK bersama penyedia dapat melakukan perubahan
kontrak yang meliputi antara lain :
1. menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang
tercantum dalam kontrak;
2. mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
3. mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan
sesuai dengan kebutuhan lokasi pekerjaan; dan/atau
4. melaksanakan pekerjaan tambah yang belum
tercantum dalam kontrak yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan.
b. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya
anggaran dan paling tinggi 10% (sepuluh perseratus)
dari nilai kontrak awal.
c. Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat harga
satuan timpang maka harga satuan timpang tersebut
berlaku untuk kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam
Dokumen Tender. Untuk kuantitas pekerjaan tambahan
digunakan harga satuan berdasarkan harga pasar pada
saat berlangsung pekerjaan.
d. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara
tertulis kepada penyedia kemudian dilanjutkan dengan
negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada
ketentuan yang tercantum dalam kontrak awal.
e. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara
sebagai dasar penyusunan adendum kontrak.

35.2 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak kontrak lump


sum dan kontrak gabungan lump sum dan harga satuan pada
bagian lump sum, tidak dapat dilakukan perubahan kontrak.

36. Perubahan 36.1 [Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan
Jadwal atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada
Pelaksanaan bagian harga satuan, perubahan jadwal dalam hal terjadi
Pekerjaan perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK
atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal
sebagai berikut:
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan disain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. masalah yang timbul di luar kendali penyedia; dan/atau
e. keadaan kahar.]

[Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Gabungan


Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian Lump Sum,
perubahan jadwal dalam hal terjadi perpanjangan waktu
pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan
yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
a. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
b. masalah yang timbul di luar kendali penyedia; dan/atau
c. keadaan kahar.]

36.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang paling


kurang sama dengan waktu terhentinya kontrak akibat
keadaan kahar.

36.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas


kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis
yang diajukan oleh penyedia.

36.4 PPK dapat menugaskan Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan


Kontrak untuk meneliti kelayakan usulan perpanjangan
waktu pelaksanaan.

36.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan


dalam adendum kontrak.

B.4 Keadaan Kahar

37. Keadaan Kahar 37.1 Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar
kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

37.2 Yang termasuk Keadaan Kahar antara lain:


a. bencana alam;
b. bencana non alam;
c. bencana sosial;
d. pemogokan;
e. kebakaran;
f. gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan
melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan
menteri teknis terkait.

37.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia


memberitahukan kepada PPK paling lambat 14 (empat belas)
hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan
pernyataan Keadaan Kahar dari pejabat yang berwenang atau
bukti yang dapat dipertanggungjawabkan, sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

37.4 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan


disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.

37.5 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk


pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar
harus diperpanjang paling kurang sama dengan jangka
waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

37.6 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat Keadaan Kahar


yang dilaporkan paling lambat 14 (empat belas) hari sejak
terjadinya Keadaan Kahar, tidak dikenakan sanksi.

37.7 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan


dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar berakhir dengan
ketentuan, Penyedia berhak untuk menerima pembayaran
sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan
yang telah dicapai. Jika selama masa Keadaan Kahar PPK
memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia untuk
meneruskan pekerjaan sedapat mungkin maka Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana
ditentukan dalam Kontrak dan mendapat penggantian biaya
yang wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk
bekerja dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini harus
diatur dalam suatu adendum Kontrak.

B.5 Penghentian dan Pemutusan Kontrak

38. Penghentian 38.1 Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah
Kontrak selesai atau terjadi Keadaan Kahar.

38.2 Penghentian Kontrak karena keadaan kahar dilakukan secara


tertulis oleh PPK dengan disertai alasan penghentian
pekerjaan.

38.3 Penghentian kontrak karena keadaan kahar dapat bersifat:


a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau
b. permanen apabila akibat keadaan kahar tidak
memungkinkan dilanjutkan/ diselesaikannya pekerjaan.

38.4 Penghentian pekerjaan akibat keadaan kahar tetap


mempertimbangkan efektifitas tahun anggaran.

38.5 Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan


prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah
dicapai dan diterima PPK.

38.6 PPK melalui PA/KPA dapat melibatkan APIP untuk


pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan
pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai atas kondisi
penghentian kontrak karena keadaan kahar.

39. Pemutusan 39.1 Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak PPK atau pihak
Kontrak Penyedia.

39.2 PPK dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila


Penyedia tidak memenuhi kewajibannnya sesuai ketentuan
dalam kontrak.

39.3 Penyedia dapat meemutuskan kontrak secara sepihak apabila


PPK tidak memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan dalam
kontrak.

39.4 Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat


belas) hari setelah PPK/penyedia menyampaikan
pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara tertulis
kepada penyedia/PPK.

40. Pemutusan 40.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
Kontrak oleh PPK Undang Hukum Perdata, PPK dapat memutuskan Kontrak
melalui pemberitahuan tertulis kepada Penyedia setelah
terjadinya hal-hal sebagai berikut:
a. Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sampai
dengan batas akhir pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan
barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas
berakhirnya kontrak;
b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan
kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender
sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk
menyelesaikan pekerjaan;
c. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan;
d. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan;
e. Penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak
memulai pelaksanaan pekerjaan;
f. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh
delapan) hari dan penghentian ini tidak tercantum dalam
program mutu serta tanpa persetujuan Pengawas
Pekerjaan;
g. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
h. Penyedia selama Masa Kontrak gagal memperbaiki Cacat
Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh PPK;
i. Penyedia tidak mempertahankan keberlakuan Jaminan
Pelaksanaan;
j. Pengawas Pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk
menunda pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan, dan
perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh
delapan) hari;
k. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau
pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh
instansi yang berwenang; dan/atau
l. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN
dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi
yang berwenang.
40.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan
Penyedia:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau Jaminan
Uang Muka dicairkan (apabila ada);
c. Penyedia membayar denda keterlambatan (apabila
sebelumnya penyedia diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan pekerjaan);
d. penyedia membayar denda sebesar kerugian yang diderita
PPK; dan
e. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.

40.3 PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian


prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh PPK sampai
dengan tanggal berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi
dengan denda keterlambatan yang harus dibayar Penyedia
(apabila ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil
pelaksanaan pekerjaan kepada PPK dan selanjutnya menjadi
hak milik PPK.

41. Pemutusan 41.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
Kontrak oleh Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat memutuskan
Penyedia Kontrak melalui pemberitahuan tertulis kepada PPK apabila
PPK tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan
dalam kontrak.

41.2 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak, PPK membayar kepada


Penyedia sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan yang
telah diterima oleh PPK sampai dengan tanggal berlakunya
pemutusan Kontrak dikurangi dengan denda keterlambatan
yang harus dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia
menyerahkan semua hasil pelaksanaan kepada PPK dan
selanjutnya menjadi hak milik PPK.

42. Keterlambatan 42.1 Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai


Pelaksanaan jadwal, maka PPK harus memberikan peringatan secara
Pekerjaan dan tertulis atau dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis.
Kontrak Kritis
42.2 kontrak dinyatakan kritis apabila:
a. dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70%
dari Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih
besar 10% dari rencana;
b. dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100%
dari Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih
besar 5% dari rencana;
c. rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak,
realisasi fisik pelaksanaan terlambat kurang dari 5% dari
rencana dan akan melampaui tahun anggaran berjalan.

42.3 Penanganan kontrak kritis


a. dalam hal keterlambatan pada angka 42.1 dan
penanganan Kontrak pada pasal kritis 42.2 penanganan
Kontrak Kritis dilakukan dengan Rapat Pembuktikan
(show cause meeting/SCM)
1) pada saat Kontrak dinyatakan krisis, direksi pekerjaan
menerbitkan surat peringatan kepada Penyedia dan
selanjutnya menyelenggarakan SCM.
2) dalam SCM PPK, direksi pekerjaan, direksi teknis dan
penyedia membahas dan menyepakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia
dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang
dituangkan dalam Berita Acara SCM I
3) apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka
dilaksanakan SCM II yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu
(uji coba kedua) yang dituangkan dalam Berita Acara
SCM II.
4) apabila Penyedia gagal pada uji coba tahap kedua,
maka diselenggarakan SCM III yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu
(uji coba ketiga) yang dituangkan dalam Berita Acara
SCM III.
5) pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus
menerbitkan surat perigatan kepada Penyedia atas
keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan.
b. dalam hal setelah diberikan SCM III dan Penyedia tidak
mampu memenuhi kemajuan fisik yang sudah
ditetapkan, PPK melakukan rapat bersama atasan PPK
sebelum tahun anggaran berakhir, dengan ketentuan:
1) PPK dapat memberikan kesempatan untuk
menyelesaikan sisa pekerjaan paling lama 50 (lima
puluh) hari kalender dengan ketentuan:
a) penyedia secara teknis mampu menyelesaikan sisa
pekerjaan paling paling lama 50 (lima puluh) hari
kalender; dan
b) penyedia dikenakan denda keterlambatan sesuai
dengan SSKK apabila pemberian kesempatan
melampaui masa pelaksanaan pekerjaan dalam
kontrak.
2) PPK dapat langsung memutuskan Kontrak secara
sepihak dengan mengesampingkan pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata; atau
3) PPK dapat menunjuk pihak lain untuk melaksanakan
pekerjaan. Pihak lain tersebut selanjutnya dapat
menggunakan bahan/peralatan, Dokumen
Kontraktor dan dokumen desain lainnya yang dibuat
oleh atau atas nama penyedia. Seluruh biaya yang
timbul dalam pelaksanaan pekerjaan pihak lain
sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia
berdasarkan kontrak awal.

43. Pemutusan Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK terlibat
Kontrak akibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau pelanggararan
lainnya persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK
dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan.

44. Peninggalan Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil Pekerjaan Sementara


yang masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat
kelalaian atau kesalahan penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya
oleh PPK tanpa kewajiban perawatan. Pengambilan kembali semua
peninggalan tersebut oleh penyedia hanya dapat dilakukan setelah
mempertimbangkan kepentingan PPK.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA

45. Hak dan 45.1 Penyedia memiliki hak dan kewajiban:


Kewajiban a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan
Penyedia sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam
kontrak;
b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana
dan prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
c. Mencatat dalam dokumen laporan setiap hari kegiatan
selama pekerjaan;
d. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik
kepada PPK, minimal mingguan dan bulanan sampai
dengan serah terima pertama pekerjaan, dan secara
bulanan selama masa pemeliharaan;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak;
f. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara
cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan
menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan
permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang
dirinci dalam kontrak;
g. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan
untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
h. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
kontrak; dan
i. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk
melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi
perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya akibat kegiatan penyedia.

45.2 Penyedia dilarang baik secara langsung atau tidak langsung


melakukan kegiatan yang akan menimbulkan pertentangan
kepentingan (conflict of interest) dengan kegiatan yang
merupakan tugas penyedia.

46. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan menginformasikan


Dokumen dokumen kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan
Kontrak dan kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis
Informasi dan/atau gambar-gambar, kecuali dengan ijin tertulis dari PPK.

47. Hak Atas Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim dari
Kekayaan pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas Kekayaan
Intelektual Intelektual (HAKI) oleh penyedia.

48. Penanggungan 48.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan


dan Risiko menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap
semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,
kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul
dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja
sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan akhir:
1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda
penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil;
2) cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh,
sakit atau kematian pihak ketiga;

48.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal


penandatanganan berita acara penyerahan awal, semua risiko
kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan
Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali kerugian
atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau
kelalaian PPK.

48.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak


membatasi kewajiban penanggungan dalam angka 48 ini.

48.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau


Bahan yang menyatu dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal
Mulai Kerja dan batas akhir Masa Pemeliharaan harus diganti
atau diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya sendiri jika
kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan
atau kelalaian penyedia.

49. Perlindungan 49.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri
Tenaga Kerja untuk mengikutsertakan Personilnya pada program Jaminan
Sosial Tenaga Kerja sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.

49.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan


Personilnya untuk mematuhi peraturan keselamatan kerja.
Pada waktu pelaksanaan pekerjaan, penyedia beserta
Personilnya dianggap telah membaca dan memahami
peraturan keselamatan kerja tersebut.

49.3 Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk menyediakan


kepada setiap Personilnya (termasuk Personil Subpenyedia,
jika ada) perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan
memadai.

49.4 Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk melaporkan


kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku, penyedia akan
melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan yang
timbul sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam
waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian.

50. Pemeliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang


Lingkungan memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di
luar tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap
pihak ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan
Kontrak ini.

51. Asuransi 51.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai
dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk:
a. semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi
terjadinya kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta
pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko
terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko
lain yang tidak dapat diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya;
dan
c. perlindungan terhadap kegagalan bangunan.

51.2 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran


dan termasuk dalam nilai kontrak.

52. Tindakan 52.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu


Penyedia yang persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-
Mensyaratkan tindakan berikut:
Persetujuan PPK a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan;
atau Pengawas b. menunjuk Personil yang namanya tidak tercantum dalam
Pekerjaan Lampiran A SSKK atau dalam dokumen penawaran;
c. mengubah Personil Inti dan/atau Peralatan;
d. mengubah atau memutakhirkan program mutu;
e. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

52.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu


persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum melakukan
tindakan-tindakan berikut:
a. menggunakan spesifikasi dan gambar dalam angka 22.2
SSUK;
b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi;
c. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

53. Laporan Hasil 53.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan


Pekerjaan kontrak untuk menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan
yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan.
Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan
kemajuan hasil pekerjaan.

53.2 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan


pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan
di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan
laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi
pekerjaan harian.

53.3 Laporan harian berisi:


a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam
lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan;
dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.

53.4 Laporan harian dibuat oleh penyedia, dan diperiksa oleh


pengawas dan disetujui oleh wakil PPK.

53.5 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian


dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu
minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

53.6 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan


dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu
bulan, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

53.7 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, Penyedia


membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di
lokasi pekerjaan sesuai capaian pekerjaan, sehingga bisa
menjadi data evaluasi capaian pekerjaan.

54. Kepemilikan Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan


Dokumen dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh
penyedia berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak milik
PPK. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau akhir Masa
Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen dan
piranti lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK. Penyedia
dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti
lunak tersebut. Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan
dokumen dan piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur
dalam SSKK.
55. Kerjasama 55.1 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan harus diatur dalam
Antara Penyedia Kontrak dan disetujui oleh PPK.
dan Sub Penyedia
55.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan tersebut.

55.3 Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus mengacu


kepada Kontrak serta menganut prinsip kesetaraan.

56. Usaha Mikro, 56.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha Mikro, Usaha
Usaha Kecil dan Kecil dan koperasi kecil, antara lain dengan
Koperasi Kecil mensubkontrakkan sebagian pekerjaanya.

56.2 Dalam melaksanakan kewajiban di atas penyedia terpilih


tetap bertanggungjawab penuh atas keseluruhan pekerjaan
tersebut.

56.3 Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan


yang bukan pekerjaan utama.

56.4 Membuat laporan periodik mengenai pelaksanaan ketetapan


di atas.

56.5 Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka penyedia


dikenakan sanksi yang diatur dalam SSKK.

57. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan menggunakan lokasi
kerja bersama dengan penyedia yang lain (jika ada) dan pihak
lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu,
PPK dapat memberikan jadwal kerja penyedia yang lain di lokasi
kerja.

58. Keselamatan dan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan kerja
Kesehatan Kerja semua pihak di lokasi kerja.

59. Pembayaran Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa


Denda Denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap
kewajiban-kewajiban penyedia dalam Kontrak ini. PPK mengenakan
Denda dengan memotong pembayaran prestasi pekerjaan penyedia
atau dengan cara penyedia menyetorkan denda ke kas negara/daerah
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pembayaran
Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual penyedia.

60. Jaminan 60.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK sebelum


dilakukan penandatanganan kontrak dengan besar:
a. 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak; atau
b. 5% (lima perseratus) dari nilai total Harga Perkiraan
Sendiri (HPS) bagi penawaran yang lebih kecil dari 80%
(delapan puluh perseratus) HPS.

60.2 Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan paling kurang sejak


tanggal penanda-tanganan kontrak sampai dengan serah
terima pertama pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).

60.3 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan


dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus) dan diganti
dengan Jaminan Pemeliharaan atau menahan uang retensi
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.

60.4 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka


pengambilan uang muka dengan nilai 100% (seratus
perseratus) dari besarnya uang muka.
60.5 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara
proporsional sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan.

60.6 Masa berlaku Jaminan Uang Muka paling kurang sejak


tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai dengan
tanggal penyerahan pertama pekerjaan (PHO).

60.7 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah


pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus).

60.8 Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan paling lambat


14 (empat belas) hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai
dan pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan ketentuan
kontrak.

60.9 Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling kurang sejak


tanggal serah terima pertama pekerjaan (PHO) sampai
dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand
Over/FHO).

D. HAK DAN KEWAJIBAN PPK

61. Hak dan PPK memiliki hak dan kewajiban :


Kewajiban PPK a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia;
c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam
kontrak yang telah ditetapkan kepada penyedia;
d. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh pihak penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
e. mengenakan denda keterlambatan (apabila ada);
f. membayar uang muka (apabila diberikan);
g. memberikan instruksi sesuai jadwal;
h. membayar ganti rugi karena kesalahan yang dilakukan PPK; dan
i. mengusulkan penetapan sanksi Daftar Hitam kepada PA/KPA
(apabila ada).

62. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau
kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk
kelancaran pelaksanan pekerjaan ini.

63. Peristiwa 63.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam
Kompensasi hal sebagai berikut:
a. PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi
dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam
kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk
melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan
pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu
yang tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan oleh
PPK;
h. ketentuan lain dalam SSKK.
63.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran
tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan
maka dapat dilakukan perhitungan ulang nilai kontrak atau
memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.

63.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data


penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh
penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat
Peristiwa Kompensasi.

63.4 Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan dapat diberikan


jika berdasarkan data penunjang dapat dibuktikan terjadi
gangguan penyelesaian pekerjaan akibat peristiwa
kompensasi.

63.5 Dalam hal akibat adanya peristiwa kompensasi dan penyedia


telah diberikan perpanjangan waktu pelaksanaan maka
penyedia tidak berhak meminta ganti rugi.

63.6 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian


pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka
penyedia berhak untuk meminta perpanjangan waktu
Penyelesaian berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada PPK.
Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui
adendum Kontrak jika perpanjangan tersebut mengubah
Masa Kontrak.

63.7 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan


waktu penyelesaian pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai
untuk memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi
atau mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.

E. PERSONIL DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA

64. Personil Inti 64.1 Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan harus
dan/atau sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen Penawaran.
Peralatan
64.2 Penggantian personil inti dan/atau peralatan tidak boleh
dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK.

64.3 Penggantian personil inti dilakukan oleh penyedia dengan


mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada PPK dengan
melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja personil inti
yang diusulkan beserta alasan penggantian.

64.4 PPK dapat menilai dan menyetujui penempatan/penggantian


personil inti dan/atau peralatan menurut kualifikasi yang
dibutuhkan.

64.5 Jika PPK menilai bahwa personil inti:


a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan
dengan baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya;
maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti
dan menjamin personil inti tersebut meninggalkan lokasi
kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak diminta oleh PPK.

64.6 Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan perlu


dilakukan, maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari
personil inti dan/atau peralatan yang digantikan tanpa biaya
tambahan apapun.

64.7 Personil inti berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan


pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personil inti dapat
sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan
pekerjaan di bawah sumpah sesuai kebutuhan.

F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA

65. Harga Kontrak 65.1 PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan
dalam kontrak sebesar harga kontrak.

65.2 Harga kontrak telah memperhitungkan keuntungan, beban


pajak dan biaya overhead serta biaya asuransi yang meliputi
juga biaya keselamatan dan kesehatan kerja.

65.3 Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum


dalam daftar kuantitas dan harga

66. Pembayaran 65.1 Uang muka


a. uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi peralatan,
personil, pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok
bahan/material dan persiapan teknis lain;
b. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar
setelah penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai
uang muka yang diterima;
c. dalam hal PPK menyediakan uang muka maka Penyedia
harus mengajukan permohonan pengambilan uang muka
secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana
penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai Kontrak;
d. PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) kepada Pajabat Penandatangan Surat Perintah
Membayar (PPSPM) untuk permohonan tersebut pada
huruf c, paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
Jaminan Uang Muka diterima;
e. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank umum,
perusahaan penjaminan, atau Perusahaan Asuransi Umum
yang memiliki izin untuk menjual produk jaminan
(suretyship) yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan atau
lembaga yang berwenang;
f. pengembalian uang muka harus diperhitungkan
berangsur-angsur secara proporsional pada setiap
pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat harus
lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus
perseratus).

65.2 Prestasi pekerjaan


a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati
dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan
kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan, sistem
termin atau pembayaran secara sekaligus, sesuai
ketentuan dalam SSKK;
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah
terpasang, kecuali peralatan dan/atau bahan yang
menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan
diserahterimakan sebagaimana diatur dalam SSKK;
4) pembayaran harus dipotong angsuran uang muka,
denda (apabila ada), pajak dan uang retensi; dan
5) untuk kontrak yang mempunyai sub kontrak,
permintaan pembayaran harus dilengkapi bukti
pembayaran kepada seluruh sub penyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan.
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan
selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita Acara
penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan;
c. PPK dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari kerja
setelah pengajuan permintaan pembayaran dari penyedia
harus sudah mengajukan Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah
Membayar (PPSPM);
d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan
angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda
pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan
mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi
perselisihan.

65.3 Denda dan ganti rugi


a. denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada
penyedia;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan
kepada PPK karena terjadinya cidera janji/wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan kepada penyedia atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan untuk setiap hari
keterlambatan adalah:
1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga bagian
kontrak yang belum selesai dikerjakan, apabila
kontrak terdiri atas bagian pekerjaan yang dapat
dinilai terpisah dan bukan merupakan kesatuan
sistem, serta hasil pekerjaan tersebut telah diterima
oleh PPK;
2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga kontrak, apabila
bagian pekerjaan yang sudah dilaksanakan belum
berfungsi;
3) pilihan denda pada angka 1) atau 2) ditetapkan dalam
SSKK.
d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas
keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai
tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku
bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank
Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi;
e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan
dalam pembayaran prestasi pekerjaan;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta dituangkan
dalam adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi dilakukan oleh
PPK, apabila penyedia telah mengajukan tagihan disertai
perhitungan dan data-data.

67. Hari Kerja 67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya
disimpan oleh penyedia. Daftar pembayaran ditandatangani
oleh masing-masing pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.

67.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja kepada tenaga


kerjanya setelah formulir upah ditandatangani.

67.3 Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja harus dilampirkan.
68. Perhitungan 68.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan
Akhir setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan berita
acara penyerahan awal telah ditandatangani oleh kedua belah
Pihak.

68.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, penyedia


berkewajiban untuk menyerahkan kepada Pengawas
Pekerjaan rincian perhitungan nilai tagihan terakhir yang
jatuh tempo. PPK berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh
Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk memproses
pembayaran tagihan angsuran terakhir selambat-lambatnya
14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang diterima oleh Pengawas
Pekerjaan.

69. Penangguhan 69.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran


Pembayaran prestasi pekerjaan penyedia jika penyedia gagal atau lalai
memenuhi kewajiban kontraktualnya, termasuk penyerahan
setiap Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.

69.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada penyedia tentang


penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-alasan yang
jelas mengenai penangguhan tersebut. Penyedia diberi
kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.

69.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan


proporsi kegagalan atau kelalaian penyedia.

69.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran


akibat keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengenaan denda kepada penyedia.

70. Penyesuaian 70.1 Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah akibat
Harga adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

70.2 Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak


yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan
dan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak
pelaksanaan pekerjaan.

70.3 Penyesuaian harga diberlakukan terhadap Kontrak Tahun


Jamak yang berbentuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan yang mengacu pada
Dokumen Tender dan/atau perubahan Dokumen Tender,
yang selanjutnya dituangkan dalam SSKK.

70.4 Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh


kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen keuntungan
dan biaya overhead sebagaimana tercantum dalam
penawaran.

70.5 Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal


pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak awal/adendum
kontrak.

70.6 Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang


berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian
harga dari negara asal barang tersebut.
70.7 Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai
akibat adanya adendum kontrak dapat diberikan penyesuaian
harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum kontrak
tersebut ditandatangani.
70.8 Kontrak yang terlambat pelaksanaannya disebabkan oleh
kesalahan Penyedia diberlakukan penyesuaian harga
berdasarkan indeks harga terendah antara jadwal awal
dengan jadwal realisasi pekerjaan.

70.9 Penyesuaian Harga Satuan, ditetapkan dengan rumus sebagai


berikut:
Hn = Ho (a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+d.Dn/Do+.....)
Hn = Harga Satuan pada saat pekerjaan dilaksanakan;
Ho = Harga Satuan pada saat harga penawaran;
a = Koefisien tetap yang terdiri atas keuntungan dan
overhead;
Dalam hal penawaran tidak mencantumkan
besaran komponen keuntungan dan overhead maka
a = 0,15.
b, c, d = Koefisien komponen kontrak seperti tenaga kerja,
bahan, alat kerja, dsb;
Penjumlahan a+b+c+d+....dst adalah 1,00.
Bn, Cn, Dn = Indeks harga komponen pada saat pekerjaan
dilaksanakan (mulai bulan ke-13 setelah
penandatanganan kontrak).
Bo, Co, Do = Indeks harga komponen pada bulan ke-12
setelah penanda-tanganan kontrak.

70.10 Penetapan koefisien bahan, tenaga kerja dan alat kerja


ditetapkan dalam SSKK.

70.11 Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan BPS.

70.12 Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS,
digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh instansi
teknis.

70.13 Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan sebagai


berikut:
Pn = (Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+.... dst
Pn = Nilai Kontrak setelah dilakukan penyesuaian Harga
Satuan;
Hn = Harga Satuan baru setiap jenis komponen pekerjaan
setelah dilakukan penyesuaian harga menggunakan
rumusan penyesuaian Harga Satuan;
V = Volume setiap jenis komponen pekerjaan yang
dilaksanakan.

70.14 Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh PPK, apabila


penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan
data-data;

70.15 Penyedia dapat mengajukan secara berkala selambat-


lambatnya setiap 6 (enam) bulan.]

G. PENGAWASAN MUTU

71. Pengawasan dan PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap
Pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia. Apabila
diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk
melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.

72. Penilaian 72.1 PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan
Pekerjaan penilaian atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia.
Sementara oleh
PPK 72.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan
kemajuan fisik pekerjaan.

73. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap Hasil Pekerjaan
dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas setiap Cacat Mutu
yang ditemukan. PPK atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu, serta
menguji Hasil Pekerjaan yang dianggap oleh PPK atau Pengawas
Pekerjaan mengandung Cacat Mutu. Penyedia bertanggung jawab
atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak dan Masa
Pemeliharaan.

74. Pengujian Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk
melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam
Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan
adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk menanggung
biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu
maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.

75. Perbaikan Cacat 75.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan
Mutu pemberitahuan Cacat Mutu kepada penyedia segera setelah
ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab
atas cacat mutu selama Masa Kontrak dan Masa
Pemeliharaan.

75.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, penyedia


berkewajiban untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan.

75.3 Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka


waktu yang ditentukan maka PPK, berdasarkan pertimbangan
Pengawas Pekerjaan, berhak untuk secara langsung atau
melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK melakukan
perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah menerima klaim
PPK secara tertulis berkewajiban untuk mengganti biaya
perbaikan tersebut. PPK dapat memperoleh penggantian biaya
dengan memotong pembayaran atas tagihan penyedia yang
jatuh tempo (jika ada) atau uang retensi atau pencairan Surat
Jaminan Pemeliharaan atau jika tidak ada maka biaya
penggantian akan diperhitungkan sebagai utang penyedia
kepada PPK yang telah jatuh tempo.

75.4 PPK dapat mengenakan Denda Keterlambatan untuk setiap


keterlambatan perbaikan Cacat Mutu, dan
mendaftarhitamkan penyedia.

76. Kegagalan 76.1 Jika terjadi kegagalan konstruksi pada pelaksanaan pekerjaan
Konstruksi dan maka PPK, pengawas pekerjaan dan/atau Penyedia
Kegagalan bertanggung jawab atas kegagalan konstruksi sesuai dengan
Bangunan kesalahan masing-masing.

76.2 Jika Hasil Pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK


berupa bangunan maka PPK dan/atau penyedia terhitung
sejak tanggal penandatanganan berita acara penyerahan
akhir bertanggung jawab atas kegagalan bangunan sesuai
dengan kesalahan masing-masing selama umur konstruksi
yang tercantum dalam SSKK.
76.3 Apabila terjadi kegagalan bangunan maka PPK dan/atau
penyedia terhitung sejak tanggal penandatanganan berita
acara penyerahan akhir bertanggung jawab atas kegagalan
bangunan sesuai dengan kesalahan masing-masing selama
umur konstruksi yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak
lebih dari 10 (sepuluh) tahun, dan dalam SSKK pada umur
konstruksi agar dicantumkan lama pertanggungan terhadap
kegagalan bangunan yang ditetapkan apabila rencana umur
konstruksi kurang dari 10 (sepuluh) tahun.

76.4 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan


menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap
semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,
kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim kehilangan atau
kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau kematian
pihak ketiga yang timbul dari kegagalan bangunan.

76.5 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak


membatasi kewajiban penanggungan penyedia dalam angka
70 ini.

76.6 Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara


semua dokumen yang digunakan dan terkait dengan
pelaksanaan ini selama umur konstruksi yang tercantum
dalam SSKK.

H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

77. Penyelesaian 77.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh


Perselisihan menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul
dari atau berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini.

77.2 Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak


dalam Kontrak dapat dilakukan melalui musyawarah,
arbitrase, mediasi, konsiliasi atau pengadilan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang
disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak.

78.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan


jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.

78.3 apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan,


maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi
keadaan tersebut.

78.4 Masing-masing Pihak dalam Kontrak berkewajiban untuk


bertindak dengan itikad baik sehubungan dengan hak-hak
Pihak lain, dan mengambil semua langkah yang diperlukan
untuk memastikan terpenuhinya tujuan Kontrak ini.
BAB XI. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK [SSKK]

Terlampir
Lampiran A – Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Personil Inti, Subpenyedia dan Peralatan

- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab kerja,
minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]

- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut uraian
personilnya seperti uraian personil Penyedia di atas]

- Peralatan yang digunakan: [cantumkan jenis peralatan khusus yang disyaratkan untuk
pelaksanaan pekerjaan]
BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Terlampir
BAB XIII. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Terlampir
BAB XIV. BENTUK DOKUMEN LAIN

A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA [SPPBJ]

[kop surat K/L/PD]

Nomor : __________ __________, ____________ 20__


Lampiran : __________

Kepada Yth.
__________
di __________

Perihal : Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan __________


_________________________________________

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor __________ tanggal
__________ perihal __________ dengan [nilai penawaran/penawaran terkoreksi] sebesar
Rp_____________ [____________________] kami nyatakan diterima/disetujui.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa [SPPBJ] ini Saudara
diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan menandatangani Surat Perjanjian
paling lambat ___ [____________] hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Saudara
untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran
Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun
2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta aturan turunannya.

Satuan Kerja __________


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________

Tembusan Yth. :
2. ____________ [PA/KPA K/L/PD]
3. ____________ [APIP K/L/PD]
4. ____________ [Pokja Pemilihan]
......... dst
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA [SPMK]

[kop surat satuan kerja K/L/PD]

SURAT PERINTAH MULAI KERJA [SPMK]

Nomor : __________
Paket Pekerjaan : ______________________________________________________

Yang bertanda tangan di bawah ini :

_______________[nama Pejabat Pembuat Komitmen]


_______________[jabatan Pejabat Pembuat Komitmen]
_______________[alamat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;

berdasarkan Surat Perjanjian __________ nomor __________ tanggal __________, bersama


ini memerintahkan :

_______________[nama Penyedia Pekerjaan Konstruksi]


_______________[alamat Penyedia Pekerjaan Konstruksi]

yang dalam hal ini diwakili oleh : __________

selanjutnya disebut sebagai Penyedia;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan


sebagai berikut :

1. Macam pekerjaan : __________________________________________________________;


2. Tanggal mulai kerja : ________________________________________________________;
3. Syarat-syarat pekerjaan : sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;
4. Waktu penyelesaian : selama ___ [__________] hari kalender/bulan/tahun dan pekerjaan
harus sudah selesai pada tanggal __________
5. Denda : Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan Penyedia
akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 [satu per seribu] dari Nilai Kontrak
atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak sebelum PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Khusus
Kontrak.

__________, __ __________ 20__

Untuk dan atas nama __________


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP : __________

Menerima dan menyetujui :

Untuk dan atas nama __________

[tanda tangan]

[nama lengkap wakil sah badan usaha]


[jabatan]
C. BENTUK SURAT-SURAT JAMINAN

Jaminan Penawaran dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini : _____________________________ dalam jabatan selaku


_________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama _________________
[nama bank] berkedudukan di _________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut : PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada :

Nama : ___________________________________ [Pokja Pemilihan]


Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut : PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _______________ [terbilang _____________________________________]


dalam bentuk garansi bank sebagai Jaminan Penawaran atas pekerjaan _________________
berdasarkan Dokumen Pemilihan No. ________________ tanggal _________________,
apabila :

Nama : _____________________________ [nama penyedia]


Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut : YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa :
a. Yang dijamin menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya Tender atau
sesudah dinyatakan sebagai Pemenang;
b. Yang Dijamin tidak :
1) Menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai Pemenang,
2) Menandatangani kontrak; atau
3) Hadir dalam klarifikasi dan/ atau verifikasi sebagai calon Pemenang;
c. Yang Dijamin terlibat Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang Dijamin.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :


1. Berlaku selama __________ [____________] hari kalender, dari tanggal
_____________________s.d.____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 [empat belas] hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir
1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 [empat belas] hari kerja tanpa syarat [Unconditional]
setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan
Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00

Untuk keyakinan, pemegang


Garansi Bank disarankan untuk
________________
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
[Nama dan Jabatan]
Jaminan Sanggahan Banding dari Bank
[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
No. ____________________
Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam
jabatan selaku
____________________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
______________________
[nama bank] berkedudukan di _________________________________________ [alamat]
untuk selanjutnya disebut:
PENJAMIN
dengan ini menyatakan akan membayar kepada:
Nama : ___________________________________ [Pokja Pemilihan]
Alamat : _______________________________________________
selanjutnya disebut:

PENERIMA JAMINAN
sejumlah uang Rp _____________________________________ (terbilang
________________________________________________________) dalam bentuk
garansi bank sebagai Jaminan Sanggahan Banding atas pekerjaan ______________
berdasarkan Dokumen Pemilihan No.______________ tanggal _________________,
apabila :
Nama : _____________________________ [peserta pelelangan]
Alamat: _______________________________________________
selanjutnya disebut:

YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, sanggahan banding yang diajukan oleh YANG DIJAMIN
dinyatakan tidak benar. Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________ s.d. ____________________
b. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Jawaban Sanggahan Banding yang menyatakan bahwa Sanggahan Banding tidak
benar dari KPA paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh
tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir a.
c. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar
Surat Jawaban Sanggahan Banding yang menyatakan bahwa ―Sanggahan Banding
tidak benar dan pengenaan sanksi akibat Sanggahan Banding yang diajukan oleh Yang
Dijamin tidak benar‖.
d. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
e. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
f. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan
Negeri________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
Jaminan Pelaksanaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini : _____________________________ dalam jabatan selaku


_________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama _________________
[nama bank] berkedudukan di _________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut : PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada :

Nama : ___________________________________ [nama PPK]


Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut : PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _______________ [terbilang _____________________________________]


dalam bentuk garansi bank sebagai Jaminan Pelaksanaan atas pekerjaan _________________
berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa [SPPBJ] No. ________________ tanggal
_________________, apabila :

Nama : _____________________________ [nama penyedia]


Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut : YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa :
d. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
e. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Tenderyang diikuti oleh Yang Dijamin.

Garansi Bankini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :


7. Berlaku selama __________ [____________] hari kalender, dari tanggal
_____________________s.d.____________________
8. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 [empat belas] hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir
1.
9. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 [empat belas] hari kerja tanpa syarat
[Unconditional]setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat
Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
10. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
11. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
12. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00

Untuk keyakinan, pemegang


Garansi Bank disarankan untuk
________________
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
[Nama dan Jabatan]
Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PELAKSANAAN

Nomor Jaminan : __________________ Nilai : ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : _____________________ [nama], _____________


[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan _____________________
[nama penerbit jaminan], _____________ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
_____________________ [nama PPK], _________________________ [alamat] sebagai
Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
________________ [terbilang __________________________________]

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan __________________ sebagaimana
ditetapkan berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa [SPPBJ] No.
_______________ tanggal ________________untuk pelaksanaan tender pekerjaan
______________yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.

3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ [____________] hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal__________

4. Jaminan ini berlaku apabila :


a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 [empat belas] hari kerja tanpa syarat
[Unconditional] setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat
TERJAMIN cidera janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih
dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1831 KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 [tiga puluh] hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]

Untuk keyakinan, pemegang


Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan]
Jaminan Uang Muka dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini : __________________ dalam jabatan selaku


__________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ____________________
[nama bank] berkedudukan di _________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut : PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada :

Nama : ___________________________________ [nama PPK]


Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut : PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp __________________ [terbilang ___________________________________]


dalam bentuk garansi bank sebagai Jaminan Uang Muka atas pekerjaan _________________
berdasarkan Kontrak No. ________________ tanggal __________________, apabila :

Nama : _____________________________ [nama penyedia]


Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut : YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi kewajibannya dalam
melakukan pembayaran kembali kepada Penerima Jaminan atas uang muka yang diterimanya,
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bankini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :


1. Berlaku selama __________ [____________] hari kalender, dari tanggal
_____________________s.d.____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 [empat belas] hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir
1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan Yang Dijamin dalam waktu paling
lambat 14 [empat belas] hari kerja tanpa syarat [Unconditional]setelah menerima
tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera
janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.

6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00

Untuk keyakinan, pemegang


Garansi Bank disarankan untuk
________________
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
[Nama dan Jabatan]
Jaminan Uang Muka dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN UANG MUKA

Nomor Jaminan : __________________ Nilai : ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : _____________________ [nama], _____________


[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan _____________________
[nama penerbit jaminan], _____________ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
_____________________ [nama PPK], _________________________ [alamat] sebagai
Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
________________ [terbilang __________________________________]

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan _______________________
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Kontrak No. _______________
tanggal_____________________dari PENERIMA JAMINAN.

3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ [____________] hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal__________

4. Jaminan ini berlaku apabila :


TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali kepada
PENERIMA JAMINAN senilai Uang Muka yang wajib dibayar menurut Dokumen Kontrak.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan TERJAMIN dalam waktu paling
lambat 14 [empat belas] hari kerja tanpa syarat [Unconditional]setelah menerima tuntutan
pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA
JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih
dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1831 KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 [tiga puluh] hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]

Untuk keyakinan, pemegang Jaminan


disarankan untuk mengkonfirmasiJaminan
ini ke _____[Penerbit Jaminan]
Jaminan Pemeliharaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini : _______________________ dalam jabatan selaku


_________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ______________________
[nama bank] berkedudukan di _________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut : PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada :

Nama : ___________________________________[nama PPK]


Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut : PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp ______________[terbilang ______________________________________]


dalam bentuk garansi bank sebagai Jaminan Pemeliharaan atas pekerjaan _________________
berdasarkan Kontrak No. _______________ tanggal ________________, apabila :

Nama : _____________________________ [nama penyedia]


Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut : YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa :

Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana


ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bankini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :


1. Berlaku selama __________ [____________] hari kalender, dari tanggal
_____________________s.d.____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 [empat belas] hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir
1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 [empat belas] hari kerja tanpa syarat [Unconditional]
setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan
Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00

________________
[Nama dan Jabatan]

Untuk keyakinan, pemegang Garansi


Bank disarankan untuk mengkonfirmasi
Garansi ini ke _____[bank]
Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PEMELIHARAAN

Nomor Jaminan : __________________ Nilai : ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : _____________________ [nama], _____________


[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan _____________________
[nama penerbit jaminan], _____________ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
_____________________ [nama PPK], _________________________ [alamat] sebagai
Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah
Rp _______________ [terbilang __________________________________]

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan _________________ sebagaimana
ditetapkan berdasarkan Kontrak No. _______________ tanggal_____________________
dari PENERIMA JAMINAN.

3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ [____________] hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal__________

4. Jaminan ini berlaku apabila :


TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 [empat belas] hari kerja tanpa syarat
[Unconditional] setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat
TERJAMIN cidera janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih
dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1831 KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 [tiga puluh] hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp 6000,00

_____________________ __________________
[Nama &Jabatan] Nama &Jabatan]

Untuk keyakinan, pemegang Jaminan


disarankan untuk mengkonfirmasi Jaminan
ini ke _____[Penerbit Jaminan]

Anda mungkin juga menyukai