Materi 11 PLTS
Materi 11 PLTS
Materi 11 PLTS
PENGOPERASIAN PLTS
Gambar 13.1.
13.1.1.2. AC Module
Agar energi listrik yang dihasilkan oleh solar module dapat dimanfaatkan
maka harus dirubah menjadi listrik AC oleh alat yang disebut Power
Conditioner. Karena menggabungkan listrik dari beberapa modul menyebabkan
sistem pengkabelannya menjadi rumit dan kapasitas power conditionerpun
menjadi besar, maka dikembangkanlah apa yang disebut AC Module . Yaitu
modul yang langsung menghasilkan listrik AC
Sebagai contoh di bawah ini diberikan gambar Power Conditioner buatan Sharp
Jepang dengan type JK40EK.
Gambar 13.2. Power Conditioner JH40EK
13.1.1.3. Controller
Kontroler sering disebut dengan berbagai nama seperti Gharge Regulator, BCU
dan sebagainya. Berfungsi mengatur lalu lintas listrik dari modul Surya ke
Batteray, apabila batteray/accu sudah penuh maka listrik tidak akan diteruskan
ke batteray/accu dan sebaliknya. Kemudian dari Batteray kebeban (apabila
listrik dalam accu tinggal 20 – 30 %, maka listrik kebeban otomatis dimatikan.
Gambar 13.3.
Pemasangan BCU
Versi Standar seperti tampak dalam gambar ini dilengkapi dengan fungsi-fungsi
untuk melindungi batteray/accu dengan proteksi-proteksi berikut :
a. LVD (Low Voltage Disconnect)
Apabila tegangan dalam batteray rendah ~11,2 VDC, maka untuk sementara
beban tidak dapat dinyalakan. Apabila trgangan batteray sudah normal
melewati 12 VDC (setelah di cahrge oleh modul surya) secara otomatis
beban akan dapat dinyalakan lagi (reconnect)
b. HVD (High Voltage Disconnect)
Bertugas memutuskan aliran listrik dari modul surya jika batteray/accu sudah
penuh, listrik dari panel surya akan dihubungkan kembali ke batteray hanya
apabila tegangan batteray kembali rendah.
c. Short Circuit Protection
Menggunakan electronic fuse sehingga tidak memerluka sekring cadangan
sebagai pengganti. Berfungsi untuk melindungi sistem PLTS apabila terjadi
arus hubungansingkat baik di modul surya maupun di beban. Apabila terjadi
short circuit maka jalur ke beban secara otomatis.otomatis akan dihentikan
sementara, dalam beberapa detik berikutnya akan kembali terhubung
d. Reverse Polarity
Melindungi dari kesalahan pemasangan kutup (+) atau (-).
e. Reverse Current
Melindungi agar listrik dari batteray/accu tidak mengalir ke modul surya pada
malam hari.
f. PV Voltage Spike
Melindungi tegangan tinggi dari modul surya pada saat batteray tidak
disambungkan.
g. Lightning Protection
Melindungi terhadap sambaran petir (s/d 20,000volt)
Gambar 13.4.
Contoh Sistem Rumah (Sumber Sharp co.Ltd, Jepang)
Keterangan :
1. adalah Solar Panel
2. adalah Power Conditioner
3. adalah Alat Pendistribuasian
listrik
4 Meteran mengukur pemakaian
listrik.
13.1.1.4. Latihan
Sebagai seorang operator PLTS anda diminta untuk melakukan tugas/
pekerjaan sebagai berikut :
Melakukan pemeriksaan terhadap semua komponen pembangkit
PLTS agar perangkat keras dan jaringan PLTS selalu dalam kondisi baik dan
dapat beroperasi.
Mengoperasikan PLTS (menghidupkan dan mematikan Listrik
sesuai jadwal.
Melakukan perawatan rutin dan preventive maintenance.
Melakukan perbaikan kecil/minor yang dapat ditangani langsung.
Membersihkan kaca pelindung Solar Modul secara rutin.
Memelihara dan menjaga alat bantu kerja dan mencatat jumlah
dan keadaannya.
Mencatat semua kejadian yang ada dan berkaitan dengan PLTS
dalam buku catatan /log book.
Memberikan pelayanan tambahan, jika diperlukan.
Gambar 13.5.
Kontroler elektrik yang bersih menjamin keamanan
dan keselamatan
Gambar 13. 6.
Kontroler Listrik yang menjadi sarang tikus
( Berbahaya, hindari)
Gambar 13.7.
Pelanggan mengganti sekring dengan kabel
(sangat berbahaya, hindari perbuatan ini)
Gambar 13.8.
Meteran Listrik yang dilengkapi dengan catatan pemakaian beban
Gambar 13. 9.
Jaringan Listrik di atas atap rumah
Gambar 13.10.
Jaringan Kabel Listrik pada tiang jaringan
Gambar 13.11.
Semua komponen di atas harus diperiksa
Gambar 13.12.
Contoh Lembaran Isian Harian
sebelum tahap pemasangan dimulai, pastikan segala sesuatu telah siap dan
tersedia. Segala hal yang belum diselesaikan dapat menghambat pekerjaan dan
pada akhirnya dapat menghambat penyelesain proyek (proyek jadi terlambat).
13.3. Pengoperasian
Seperti halnya fasilitas utility dan pembangkit energi lain, PLTS juga
memiliki standard operasi. Hal ini bertujuan untuk menjaga keandalan dan
kesinambungan operasional pembangkit sesuai dengan prosedur dan standard
yang telah ditetapkan. Dalam operasi, pihak manajemen maupun operator harus
mengerti hal-hal berikut;
Operator harus melaksanakan operasi dengan efisien sesuai dengan
manual, peraturan dan standard yang diberlakukan. Baik itu oleh pihak
pabrikan maupun pengelola.
Operator harus terbiasa dan mengenali semua komponen pembangkit
beserta fungsi – fungsinya.
Operator harus selalu memeriksa kondisi fasilitas dan alat-alat
pembangkit. Ketika dia menemukan suatu kerusakan atau keganjilan dia
harus melaporkan kepada orang yang bertanggungjawab dan mengatasinya
jika dianggap mampu.
Operator harus mencoba untuk mencegah segala macam kerusakan dan
kecelakaan. Dilakukan dengan tindakan pencegahan berupa perawatan dan
penyediaan fasilitas pencegah kecelakaan.
Volt Curr P
Tgl Kondisi Waktu kWh OPR TTD
[V] [A] [Kw]
10
Volt Curr P
Tgl Kondisi Waktu kWh OPR TTD
[V] [A] [Kw]
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Bulan : Agustus 20
Setiap akhir bulan operator harus mencatat jam total opersional yang
dihasilkan oleh pembangkit.
Pada saat mengganti parts yang rusak hour meter harus dicatat juga sebagai
informasi dari life time parts.
Part yang terdeteksi bekerja secara tidak baik atau tidak semestinya, harus
segera diganti. Jangan menunggu sampai rusak atau hancur total. Part yang
bekerja tidak normal dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah
terhadap part-part lainnya.
Apabila persediaan parts sudah habis harap segera dipesan parts yang baru.
Jangan menunggu sampai pembangkit harus diberhentikan total.
Gambar 13.13.
Kedudukan Normal Jarum Penunjuk Meter
Gambar 13.14.
Multimeter untuk Mengukur Arus DC
Ketelitian paling tinggi akan didapatkan bila jarum penunjuk multimeter pada
kedudukan maksimum. Untuk mendapatkan kedudukan maksimum, saklar pilih
diputar setahap demi setahap untuk mengubah batas ukurnya dari 5 A; 2,5 A;
dan 1 A. Yang perlu diperhatikan adalah bila jarum sudah didapatkan kedudukan
maksimal jangan sampai batas ukurnya diperkecil lagi, karena dapat merusakkan
multimeter.
Gambar 13.15
Operator harus selalu berpedoman pada buku
Manual/Petunjuk Teknis Operasi seperti di atas
Di sisi lain, kecelakaan sering terjadi akibat kondisi kerja yang tidak aman.
Berikut ini beberapa contoh yang menggambarkan kondisi kerja tidak aman
antara lain:
1. Tidak ada instruksi tentang metode yang aman.
2. Tidak ada atau kurangnya pelatihan si pekerja.
3. Memakai pakaian yang tidak cocok untuk mengerjakan tugas pekerjaan
tersebut.
4. Menderita cacat jasmani, penglihatan kabur, pendengarannya kurang.
5. Mempunyai rambut panjang yang mengganggu di dalam melakukan
pekerjaan.
6. Sistem penerangan ruang yang tidak mendukung.
13.6. Evaluasi
1. Tuliskan hal – hal yang sebaiknya diselesaikan sebelum dimulainya
sebuah proyek pembangunan PLTS
2. Tuliskan tahap tahap pengoperasian PLTS
3. Apa peran operator selama PLTS beroperasi ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tindakan keselamatan kerja
5. Tuliskan dasar-dasar keselamatan kerja yang anda ketahui
6. Apakah yang dimaksud dengan sasaran tindakan keselamatan kerja ?
7. Bagaimanakah cara melakukan pencegahan terjadinya kecelakaan di
bengkel mekanik elektro ?
8. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja ?
Gambar 13.17.
Contoh Kartu Langganan PLTS
Gambar 13.19.
Pembangit PLTS Terbesar di Dunia
Di Kota Pelabuhan Sakai Distrik Osaka, Japan
Gambar 13.20.
Kansai Electric Power Co., Inc. (Kansai Electric) dan Sharp Corporation
membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas
10 MW dan 18 MW.
13.8. Tugas
Selanjutnya Anda diminta untu menjawab pertanyaan di bawah ini :
1. Apa kegunaan operator melakukan pencatatan
harian dalam log book?
2. Sebutkan kegunaan kita melakukan
pemeliharaan terhadap komponen pembangkit PLTS?
3. Sebutkan pula pentingnya kita melakukan
pemeliharaan terhadap alat-alat penunjang PLTS
4. Pencatanan pembayaran baik pengeluaran
maupun pemasukkan penting untuk memudahkan membuat laporan,
jelaskan seberapa penting fungsi catatan tersebut ?
Inti dari laporan akan menunjukkan bahwa PLTS tersebut dikelolah dengan baik,
sebab laporan meliputi : Laporan teknis dan laporan administrasi/keuangan,
jelaskan pentingnya kedua laporan tersebut