Proyek Biokimia I

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH PROYEK BIOKIMIA

“AKTIVITAS ENZIM PAPAIN DARI GETAH BUAH PEPAYA DAN


DAUN PEPAYA TERHADAP PEMBENTUKAN MINYAK KELAPA”

DISUSUN OLEH

DEVI AYU SEPTIANI

[E1M 015 020]

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS MATARAM

2017
Aktivitas Enzim Papain dari Getah Buah Pepaya dan Daun Pepaya
Terhadap Pembentukan Minyak Kelapa

A. Abstrak
Tanaman pepaya merupakan tanaman yang memiliki segudang
manfaat, karena dari semua bagian tanaman pepaya dapat diolah dan
dimanfaatkan oleh masyarakat, baik itu kulit pepaya, daun pepaya, buah
pepaya, serta batang pepaya. Namun, dari sekian manfaat tanaman pepaya,
pada percobaan ini dilakukan pembentukan atau produksi minyak kelpa dari
bantuan enzim yang terdapat pada buah pepaya, yaitu enzim papain pada
buah pepaya. Dimana enzim papain ini terdapat apada daun pepaya dan
kulit buah pepaya. Enzim papain merupakan enzim proteolitik yaitu enzim
yang dapat mengkatalisis ikatan peptide pada protein menjadi senyawa-
senyawa yang lebih sederhana seperti dipeptida dan asam amino.
Kata kunci: Pepaya, enzim papain, minyak kelapa,.

B. Pendahuluan
Tanaman pepaya merupakan tanaman yang banyak diteliti saat ini
karena hampir seluruh bagian tanamannya dapat dimanfaatkan baik daun,
getah, biji, akar, batang, dan buahnya. Tanaman pepaya merupakan tanaman
suku Caricaceae marga Carica. Senyawa aktif yang terdapat pada tanaman
pepaya yaitu enzim papain, karatenoid, alkaloid, monoterpenoid, flavonoid,
mineral, vitamin, glukosinolat, dan karposida (Tjitrosoepomo, 2005).
Papain adalah enzim hidrolase sistein protease yang ada pada daun
pepaya (Carica papaya) dan pepaya gunung (Vasconcellea
cundinamarcensis). Papain terdiri atas 212 asam amino yang distabilkan
oleh 3 jembatan disulfida. Papain biasa digunakan untuk memecah serabut
daging liat dan telah dimanfaatkan selama ribuan tahun oleh penduduk asli
Amerika Selatan. Keistimewaan enzim papain dalam hal ini adalah
mempunyai kestabilan yang baik pada larutan yang mempunyai pH 5,0
memiliki keaktifan sintetik serta daya tahan panas yang lebih tinggi dari

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ1


enzim lain, bahkan proses pengempukan daging terjadi dalam proses
pemasakan, yaitu pada suhu tinggi. Disamping itu, enzim papain memiliki
kemampuan membentuk protein baru atau senyawa yang menyerupai
protein disebut dengan plastein dari hasil hidrolisis protein (Baga, 2008).
Salah satu cara meningkatkan rendemen minyak yang terekstrak dari
krim santan dapat dilakukan dengan menambahkan suatu enzim yang dapat
memecah protein yang berperan sebagai pengemulsi pada santan.
Pemecahan emulsi santan dapat terjadi dengan adanya enzim proteolitik.
Enzim papain merupakan salah satu enzim protease. Enzim ini dapat
mengkatalisis reaksi pemecahan protein dengan menghidrolisa ikatan
peptidanya menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana, papain perlu
dimanfaatkan untuk mengupayakan adanya peningkatan rendemen minyak
kelapa (Muhidin, 2001).
Percobaan aktivitas enzim papain dari getah buah pepaya dan daun
pepaya terhadap pembentukan minyak kelapa ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas enzim papain yang terdapat pada getah buah pepaya
dan daun pepaya terhadap pembentukan minyak kelapa. Enzim papain
merupakan enzim proteolitik yaitu enzim yang dapat mengkatalisis ikatan
peptide pada protein menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana
seperti dipeptida dan asam amino

C. Alat dan Bahan Praktikum


1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan aktivitas enzim papain
dari getah buah pepaya dan daun pepaya terhadap pembentukan minyak
kelapa ini adalah sebagai berikut:
a. Baskom
b. Blender
c. Corong
d. Gelas plastik
e. Kompor gas

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ2


f. Mangkok
g. Mesin parut
h. Panci
i. Pisau
j. Saringan
k. Sendok plastik
l. Talenan
m. Teko plastik

2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan aktivitas enzim
papain dari getah buah pepaya dan daun pepaya terhadap pembentukan
minyak kelapa ini adalah sebagai berikut :
a. Air
b. Buah kelapa
c. Buah papaya
d. Daun papaya
e. Es batu
f. Plastik es
g. Tisu

D. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Ekstrak Daun Pepaya
a. Menyiapkan semua alat dan bahan yang digunakan.
b. Mencuci daun pepaya yang akan digunakan menggunakan air hingga
bersih.
c. Memotong daun pepaya yang digunakan menjadi ukuran yang lebih
kecil agar mudah untuk diblender.
d. Memasukkan daun pepaya yang telah dipotong ke dalam blender
diikuti dengan penambahan air sebanyak 150 ml.

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ3


e. Menghaluskan daun pepaya dengan menggunakan blender hingga
halus.
f. Menyaring daun pepaya yang telah diblender menggunakan saringan
hingga didapatkan ekstrak daun pepaya.

2. Pembuatan Ekstrak Buah Papaya


a. Menyiapkan semua alat dan bahan yang digunakan.
b. Mencuci buah pepaya yang akan digunakan menggunakan air hingga
bersih.
c. Mengupas tipis-tipis kulit buah pepaya dengan menggunakan pisau.
d. Memasukkan kulit buah pepaya yang telah dipotong ke dalam
blender diikuti dengan penambahan air sebanyak 150 ml.
e. Menghaluskan kulit buah pepaya dengan menggunakan blender
hingga halus.
f. Menyaring kulit buah pepaya yang telah diblender menggunakan
saringan hingga didapatkan ekstrak kulit buah pepaya.

3. Pembuatan Santan Kelapa


a. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
b. Mengupas buah kelapa dari tempurung menggunakan pisau.
c. Memarut buah kelapa menggunakan mesin parut hingga
mendapatkan parutan kelapa yang diinginkan.
d. Menambahkan air ke dalam parutan kelapa kemudian parutan kelapa
diperas sehingga didapatkan santan kelapa.
e. Menyaring santan yang diperas menggunakan saringan sehingga
didapatkan santan kelapa sebanyak ± 900 ml.

4. Penyiapan Larutan Sampel


a. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
b. Menyiapkan 8 buah gelas plastik lalu diberikan label 2 sampai 9.

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ4


c. Memasukkan esktrak daun pepaya ke dalam gelas plastik label 2
sampai 4 sebanyak 30 ml (3 sendok plastik) sedangkan gelas plastik
label 5 dimasukkan 60 ml ( 6 sendok plastik) ekstrak daun pepaya.
d. Mengulang prosedur kerja c untuk gelas plastik label 6 sampai 9
untuk ekstrak kulit buah pepaya.
e. Memanaskan gelas plastik label 3 dan 7 menggunakan air panas,
sedangkan gelas plastik label 4 dan 8 didinginkan menggunakan es
batu.
f. Menyiapkan 9 biji plastik es lalu diberikan label 1 sampai dengan 9.
g. Memasukkan santan kelapa sebanyak 100 ml ke dalam masing-
masing plastik es.
h. Pada plastik es label 1 tidak diberikan perlakuan, sedangkan untuk
masing-masing plastik es label 2 sampai 9 dimasukkan ekstrak yang
sudah disiapkan sebelumnya pada gelas plastik dengan urutan nomer
yang sama antara label plastik es dengan label pada gelas.
i. Mengikat ujung plastik es dan menggantung plastik tersebut.
j. Mengamati perubahan selama 12 jam dan mencatat hasilnya.

E. Hasil dan Pembahasan


1. Hasil Percobaan
a. Tabel Hasil Pengamatan
No. Hasil
Plastik Perlakuan Sebelum
Setelah 12 jam
Es 12 jam
1. Larutan standar Larutan Larutan membentuk
(larutan santan) berwarna 4 lapisan
putih - lapisan 1 endapan
santan berwarna
putih susu
- lapisan 2 minyak

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ5


berwarna bening
- lapisan 3 endapan
santan berwarna
putih susu
- lapisan 4 air
berwarna putih
susu

Pada larutan juga


terbentuk gas yang
baunya cukup
menyengat
2. Larutan santan + Larutan Larutan membentuk
30 ml ekstrak daun berwarna 4 lapisan
pepaya hijau - lapisan 1 endapan
santan berwarna
putih susu
kehijauan
- lapisan 2 minyak
berwarna hijau
pekat, tinggi
minyak ± 4 cm
- lapisan 3 endapan
santan berwarna
putih susu
kehijauan
- lapisan 4 air
berwarna putih
susu kekuningan

Pada larutan juga

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ6


terbentuk gas yang
baunya cukup
menyengat
3. Larutan santan + Larutan Larutan membentuk
berwarna
30 ml ekstrak daun 4 lapisan
hijau
pepaya - lapisan 1 endapan
(dipanaskan) santan berwarna
putih susu
kehijauan
- lapisan 2 minyak
berwarna hijau
pekat, tinggi
minyak ± 3 cm
- lapisan 3 endapan
santan berwarna
putih susu
kehijauan
- lapisan 4 air
berwarna putih
susu kekuningan

Pada larutan juga


terbentuk gas yang
baunya cukup
menyengat
4. Larutan santan + Larutan Larutan membentuk
berwarna
30 ml ekstrak daun 4 lapisan
hijau
pepaya - lapisan 1 endapan
(didinginkan) santan berwarna
putih susu

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ7


kehijauan
- lapisan 2 minyak
berwarna hijau
pekat, tinggi
minyak ± 2,7 cm
- lapisan 3 endapan
santan berwarna
putih susu
kehijauan
- lapisan 4 air
berwarna putih
susu kekuningan

Pada larutan juga


terbentuk gas yang
baunya cukup
menyengat
5. Larutan santan + Larutan Larutan membentuk
berwarna
60 ml ekstrak daun 4 lapisan
hijau agak
pepaya (2x pekat - lapisan 1 endapan
volume/konsentrasi santan berwarna
normal) putih susu
kehijauan
- lapisan 2 minyak
berwarna hijau
pekat, tinggi
minyak ± 4,5 cm
- lapisan 3 endapan
santan berwarna
putih susu
kehijauan

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ8


- lapisan 4 air
berwarna putih
susu kekuningan

Pada larutan juga


terbentuk gas yang
baunya cukup
menyengat
6. Larutan santan + Larutan Larutan membentuk
30 ml ekstrak buah berwarna 4 lapisan
pepaya putih - lapisan 1 endapan
kehijauan santan berwarna
(hijau putih susu
muda) - lapisan 2 minyak
berwarna kuning
bening, tinggi
minyak ± 3 cm
- lapisan 3 endapan
santan berwarna
putih susu
- lapisan 4 air
berwarna putih
susu

Pada larutan juga


terbentuk gas yang
baunya cukup
menyengat
7. Larutan santan + Larutan Larutan membentuk
berwarna
30 ml ektrak buah 4 lapisan
putih
kehijauan

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ9


pepaya (hijau - lapisan 1 endapan
muda)
(dipanaskan) santan berwarna
putih susu
- lapisan 2 minyak
berwarna kuning
bening, tinggi
minyak ± 1 cm
- lapisan 3 endapan
santan berwarna
putih susu
- lapisan 4 air
berwarna putih
susu

Pada larutan juga


terbentuk gas yang
baunya cukup
menyengat
8. Larutan santan + Larutan Larutan membentuk
berwarna
30 ml ekstrak buah 4 lapisan
putih
pepaya kehijauan - lapisan 1 endapan
(hijau
(didinginkan) santan berwarna
muda)
putih susu
- lapisan 2 minyak
berwarna kuning
bening, tinggi
minyak ± 1,5 cm
- lapisan 3 endapan
santan berwarna
putih susu
- lapisan 4 air

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ10


berwarna putih
susu

Pada larutan juga


terbentuk gas yang
baunya cukup
menyengat
9. Larutan santan + Larutan Larutan membentuk
berwarna
60 ml ekstrak buah 4 lapisan
putih
pepaya (2x kehijauan - lapisan 1 endapan
(hijau
volume/konsentrasi santan berwarna
muda)
normal) putih susu
- lapisan 2 minyak
berwarna kuning
bening, tinggi
minyak ± 4 cm
- lapisan 3 endapan
santan berwarna
putih susu
- lapisan 4 air
berwarna putih
susu

Pada larutan juga


terbentuk gas yang
baunya cukup
menyengat
Tabel 1.a. Tabel Hasil Pengamatan Aktivitas Enzim Papain
Terhadap Pembentukan Minyak Kelapa

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ11


b. Persamaan Reaksi
1) Enzim terhadap pembentukan minyak kelapa
Enzim + Substrat ES
2) Pembentukan minyak

c. Gambar Hasil Pengamatan

Perlakuan Gambar

Sebelum 12
jam

Gambar 1.c.1. Larutan santan yang telah


ditambahkan ekstrak daun
pepaya dan buah pepaya

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ12


Gambar 1.c.2. Larutan standar yang sudah
didiamkan selama 12 jam

Setelah 12
jam

Gambar 1.c.3. Larutan santan yang ditambahkan


ekstrak daun pepaya yang sudah
didiamkan selama 12 jam

Gambar 1.c.4. Larutan santan yang ditambahkan


ekstrak buah pepaya yang sudah
didiamkan selama 12 jam

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ13


2. Pembahasan
Percobaan aktivitas enzim papain dari getah buah pepaya dan
daun pepaya terhadap pembentukan minyak kelapa ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas enzim papain yang terdapat pada getah buah
pepaya dan daun pepaya terhadap pembentukan minyak kelapa.
Berdasarkan literatur penulis Soekardi tahun 2012 mengatakan bahwa
pembentukan minyak kelapa yang diproduksi secara alami, tidak melalui
penambahan bahan kimia atau menggunakan proses pemanasan yang
tinggi serta tidak menggunakan bahan pelarut. Proses pembuatan
minyak kelapa biasanya diikuti oleh laju oksidasi yang meningkat
apabila dalam minyak terdapat ikatan rangkap yang banyak akan
membentuk hidropiroksida. Dekomposisi hidropiroksida berakibat
putusnya gugus –OOH dan rantai C-C sehingga akan menghasilkan
senyawa lain dari degradasi tersebut yang kemudian akan menimbulkan
perubahan warna, rasa, aroma, dan susunan kimia dari minyak kelapa
tersebut.
Berdasarkan literatur yang ditulis oleh Novizan tahun 2002
mengatakan bahwa santan kelapa merupakan koloid yang terdiri dari
minyak, air, dan protein. Protein berfungsi sebagai emulgator yang
memiliki sifat hidrofobik dan hidrofilik. Dengan adanya penambahan
enzim papain, protein yang berfungsi sebagai emulgator. Dengan
demikian, antara air dan minyak akan terpisah dan setelah didiamkan
selama beberapa jam enzim papain akan naik ke atas, air berada di
bawah minyak kelapa yang terbentuk di tengah.
Santan sebagai bahan baku dari minyak kelapa merupakan suatu
sistem emulsi minyak dalam air. Salah satu agen pengemulsi yang
berperan penting dalam sistem tersebut adalah protein seperti yang
dijelaskan sebelumnya. Melalui proses pemecahan protein dalam sistem
emulsi santan kelapa, maka antar globula minyak akan saling
bergabung. Enzim pada percobaan ini akan bersifat destabilizer yakni
mampu menghidrolisis misel santan kelapa yang menyelubungi globula-

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ14


globula minyak sehingga sistem emulsi tidak stabil. Dengan pecahnya
misel santan maka antar globula minyak akan bergabung dan
membentuk lapisan yang mudah dipisahkan.
Pada percobaan ini dilakukan pembuatan minyak kelapa dengan
enzim dari buah pepaya dan daun pepaya, buah yang mudah didapatkan
dan di Indonesia sendiri merupakan penanam terbesar buah pepaya.
Enzim yang digunakan yakni disebut dengan enzim protease, sedangkan
pada buah pepaya dan daun pepaya disebut dengan enzim papain. Pada
percobaan ini bertujuan untuk melihat bagaimana aktivitas enzim papain
dari buah pepaya dan daun pepaya terhadap pembentukan minyak
kelapa. Dimana pada percobaan ini diberikan 9 perlakuan yang berbeda-
beda, seperti yang terlihat pada hasil pengamatan. Dari hasil
pengamatan, terlihat jelas bagaiman pengaruh aktivitas enzim papain,
dimana jika diberikan dua kali lipat konsentrasi atau volume enzim pada
larutan standar didapat pembentukan minyak kelapa yang cukup banyak.
Keistimewaan enzim papain dalam hal ini adalah mempunyai kestabilan
yang baik pada larutan yang mempunyai pH 5,0 memiliki keaktifan
sintetik serta daya tahan panas yang lebih tinggi dari enzim lain.
Menurut Giridra tahun 1993, menyatakan bahwa kecepatan reaksi
bergantung pada konsentrasi enzim yang berperan sebagai katalisator.
Banyaknya substrat yang ditransformasikan sesuai dengan tingginya
konsentrasi enzim yang digunakan. Sedangkan menurut Purwanto tahun
2003, menyatakan bahwa pembuatan minyak kelapa dengan cara
enzimatis diduga memiliki keunggulan dalam hal peningkatan potensi
pemisahan fraksi dari sistem emulsi santan serta memiliki pula
kelebihan dalam hal kualitas minyak kelapa yang dihasilkan.
Konsentrasi ekstrak enzim dan lama pemeraman dapat
mempengaruhi warna, rasa dan aroma minyak yang dihasilkan. Apbila
konsentrasi sedikit dan lama pemeraman sebentar maka kerja enzim
tidak maksimal untuk memecah emulsi santan menjadi air dan minyak,
sehingga kadar air meningkat dan aroma minyak menjadi tengik dan

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ15


warna minyak menjadi keruh. Sebaliknya apabila konsentrasi ekstrak
enzim dan lama pemeraman tinggi, maka kerja enzim menjadi efektif
dan dapat merusak santan sehingga air dan minyak terpisah dengan
sempurna. Hasil dari aroma minyak tidak mudah tengik, warna minyak
lebih bening dan rasa minyak tidak gentir. Menurut Aziz tahun 2010,
menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kerja enzim diantaranya
lama pemeraman. Lama pemeraman atau waktu, waktu kontak atau
reaksi antara enzim dan substrat menentukan efektivitas kerja enzim.

F. Simpulan
Berdasarkan tujuan, hasil pengamatan, dan pembahasan dapat
disimpilkan bahwa :
1. Tanaman pepaya memiliki senyawa aktif yaitu enzim papain,
karatenoid, alkaloid, monoterpenoid, flavonoid, mineral, vitamin,
glukosinolat, dan karposida.
2. Enzim papain merupakan enzim proteolitik yaitu enzim yang dapat
mengkatalisis ikatan peptide pada protein menjadi senyawa-senyawa
yang lebih sederhana seperti dipeptida dan asam amino.
3. Penambahan enzim papain, air dan minyak akan terpisah dan setelah
didiamkan selama beberapa jam enzim papain akan naik ke atas, air
berada di bawah minyak kelapa yang terbentuk di tengah.
4. Perbandingan jumlah minyak lebih banyak didapatkan menggunakan
ekstrak kulit pepaya dibandingkan pada ekstrak daun pepaya.
Enzim papain lebih banyak terdapat pada kulit pepaya dibandingkan
daun pepaya, karena kulit pepaya lebih banyak mengandung getah.

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ16


DAFTAR PUSTAKA

Aziz, P. (2010). Enzim dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Kerja Enzim.
Jakarta: FIK Biochemical.

Baga, M. K. (2008). Bertanam Pepaya Edisi XXV. Jakarta: Penebar Swadaya.

Girindra, A. (1993). Biokimia I. Jakarta: PT Gramedia.

Muhidin. (2001). Papain dan Pektin. Jakarta: Penebar Swadaya.

Novizan. (2002). Pengolahan Minyak. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Purwanto, I. (2003). Karakteristik Minyak Kelapa Hasil Olahan Melalui Proses


Penguapan dan Fermentasi. Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, No. 1, Vol. 8.

Soekardi, Y. 2012. Pemanfaatan dan Pengolahan Kelapa Menjadi Berbagai


Bahan Makanan dan Obat Berbagai penyakit. Yrama Widya. Bandung.

Tjitrosoepomo, Gembong. (2005). Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan.


Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ17


LAMPIRAN I

ALAT & BAHAN

A. ALAT
No. Nama Gambar Jumlah

1 Mesin Parut 1 set

2 Saringan 2

3 Gelas Plastik 6

4 Talenan 1

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ18


5 Pisau 1

6 Blender 1 set

7 Teko Air 1

8 Kompor Gas 1

9 Panci 1

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ19


10 Sendok Plastik 2

11 Corong 1

12 Mangkok 3

Baskom
13 4
Plastik

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ20


B. BAHAN
No. Nama Gambar Jumlah

1 Buah Kelapa 4 buah

2 Buah Pepaya 2 buah

1
3 Daun Pepaya
lembar

4 Plastik Es 9 biji

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ21


5 Air

6 Es Batu 1 buah

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ22


LAMPIRAN II

PROSEDUR KERJA

1. Pembuatan Ekstrak Daun Pepaya

(a) Daun pepaya yang sudah (b) Air sebanyak 150 ml disiapkan
dipotong kecil-kecil

(c) Daun pepaya dihaluskan dengan (d) Daun pepaya yang sudah
menggunakan blender diblender disaring

(e) Ekstrak daun pepaya

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ23


2. Pembuatan Ektrak Buah Pepaya

(a) Buah pepaya dikupas untuk (b) Air sebanyak 150 ml disiapkan
diambil kulitnya saja dan dimasukkan

(c) Kulit pepaya dihaluskan dengan (d) Kulit pepaya yang sudah
menggunakan blender diblender disaring

(e) Ekstrak kulit pepaya

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ24


3. Pembuatan Santan Kelapa

(a) Buah kelapa diparut (b) Buah kelapa yang sudah


diparut

(c) Memeras parutan kelapa (d) Menyaring santan kelapa

(e) Santan kelapa

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ25


4. Penyiapan Larutan Sampel

(a) Santan kelapa dimasukkan (b) Santan kelapa pada plastik diberikan
kedalam gelas plastik label 1 sampai 9

(c) Air Panas (d) Ekstrak sampel yang dipanaskan

(e) Air dingin (es) (f) Ekstrak sampel yang didinginkan

(g) Santan kelapa yang sudah (h) Semua sampel digantung, diikat, dan
dimasukkan masing-masing didiamkan selama 12 jam
ekstrak dan diikat

UNIVERSITAS MATARAM DEVI AYU SEPTIANI ǁ26

Anda mungkin juga menyukai